BAB IV
Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
4.1 Unit Kerja Praktik
Pasar Tanah Abang Blok A selesai dibangun pada tahun 2005 dan masih beroperasi sebagai pusat perdagangan Textil dan Garmen terbesar di Asia tenggara dengan tingkat okupansi ± 90%. dibangun diatas lahan seluas ±13.000 m2 dengan luas bangunan ±168.000 m2 terdiri dari basement 2, basement 1, semi lower ground, lower ground, ground floor, 1, 2, 3, 3A, 5, 6, 7, 8, dilengkapi dengan struktur untuk area parkir dari lantai 9, 10, 11, 12 dan 12A, sedangkan lantai tertinggi (atap) terdapat masjid serta terdapat ruang power house, didalam power house terdapat peralatan utama seperti PDTM, Trafo dan PDTR dan sebagian besar peralatan M&E diletakan dilantai ini seperti mesin lift, chiler, gondola, genset,
Pasar tanah abang blok A merupakan aset PD. Pasar Jaya. Hal ini dibangun dan diklola oleh PT. Priamanaya Djan Internasional dibawah kontrak BOT (Build Operate Transfer) yang berakhir pengelolaanya pada 31 Desember 2014, saat ini pasar tanah abang blok A di klola oleh PT. Citra Tirta Buana yang dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive Oprasional) yang membawahi center Directur dan beberapa manager. Manager merupakan lini manajemen paling ujung dalam structural di Pasar Tanah Abang Blok A . seorang manager Engineering memiliki Chief Engineering dan Assistant Chif serta beberapa supervisor yang membawahi leader dan staff . pada kegiatan Kerja Praktik (KP) ini penulis ditempatkan di bawah naungan Chief Engineering Tepatnya di bawah Divisi Engineering. Divisi ini menangani mulai operational, menagani keluhan Tenant (Pedagang) dan melakukan preventive maintenance secara berkala.
Manager Engineering
Bertugas untuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kepada bawahanya agar visi dan misi prusahaan dapat tercapai
Chief Engineering
Bertugas membuat dan mengatur pekerjaan dilapangan sesuai dengan SOP dan budget yang sudah dibuat.
Deputy Chief Engineering
Betugas untuk membantu Chief Engineering, mengawasi dan memberikan tugas kepada para staff
Supervisor Engineering
Betugas supervisi dilapangan dan memberikan solusi apabila ada kendala.
Leader Shift
Bertanggung jawab atas operational gedung selam 24 jam dibantu oleh seorang Staff.
4.2 Ringkasan Kerja Praktik
Dalam melaksanakan Kerja Praktik (KP) digedung Pasar Tanah Abang Blok A yang pertama adalah pengenalan terhadap seluruh kegiatan engineering serta pengenalan seluruh ruang panel tegangan menengah, tegangan rendah, trafo, genset.
Pada minggu Pertama penulis ke ruang power house di lantai atap di dalam sinih terdapat PDTM, PDTR, Trafo, panel control genset dan genset. Kegiatan yang dilakukan adalah logsheet AMR PLN dan PDTM untuk mencatat waktu beban puncak, lama waktu beban puncak dan total kVarh. Lalu menuju panel PDTR untuk mencatat tegangan antar fasa, pemakaian daya, serta mencatat cos phi, temperature dan step use pada capacitor bank. Kemudian preventif pada genset, panel control genset cara kerja genset, spesifikasi pada genset serta pengoprasian genset tersebut. Setiap hari jum’at operator genset melakukan warning –up.
Pada minggu ke dua penulis ditempatkan di elektrical gedung, kegiatan yang dilakukan adalah preventif maintenance panel distribusi pada gedung sesuai dengan longsheet bulanan. Lalu menuju ke ruang chiler untuk mencatat operating hours pada bagian evaporator, condenser, compressor, motor dan panel stater.
Pada minggu ke Tiga barulah penulis mulai menetapkan hal apa saja yang menarik untuk dijadikan laporan kerja praktik nantinya penulis berkonsultasi dengan supervisor.
Pada minggu ke empat penulis mempelajari sistem distribusi listrik Pasar Tanah Abang Blok A. Mempelajari teknik dan spesifikasi gambar sistem distribusi serta urutan kerjanya.
4.3 Sistem Distribusi Listrik Pada Gedung Pasar Tanah Abang Blok A
Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya listrik di Pasar Tanah Abang Blok A, gedung tersebut mendapat suplai daya listrik utama dari jaringan
Gambar 4.2 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik Pasar Tanah Abang Blok A PLN dan sumber daya listrik dari Generator-set (Genset) yang merupakan sumber suplai listrik cadangan apabila suplai daya listrik utama dari jaringan PLN mengalami gangguan atau pemutusan aliran listrik secara mendadak. Sistem distribusi listrik gedung Pasar Tanah Abang Blok A dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.3 Single Line Panel Tegangan Menengah (PDTM)
4.4 Sistem Distribusi Tegangan Menengah
Gedung Pasar Tanah Abang Blok A mendapat tegangan menengah dari gardu distribusi PLN B419 yang terhubung secara ring yang bersumber dari gardu induk (GI) PLN. Gardu distribusi B419 dihubungkan dengan Panel Distribusi Tegangan Menengah (PDTM) yang dibagi menjadi dua feeder yaitu PDTM 1 dan PDTM 2 dengan pasokan tegangan 20 kV, 3 Phase 50 Hz.. Masing – masing keduanya mendapat suplai daya dari PLN sebesar 7.250 kVA. Sehingga total daya yang diperoleh sebesar 14.500 kVA
4.4.1. Panel Distribusi Tegangan Menengah (PDTM)
Panel Utama Distribusi Tegangan Menengah adalah panel switching tegangan menengah yang berfungsi sebagai switcher dan pengendali daya Tegangan disisi pengguna dengan outgoing berjumlah 6 Pada PDTM-1 dan 4 pada PDTM-2 sesuai dengan jumlah transfomer yang digunakan.
Peralatan utama dari Panel Utama Distribusi Tegangan Menengah (PDTM/MVMDB) antara lain :
1) MV Cubicel
Pada dasarnya Panel Utama Tegangan Menengah ini terdiri dari tiga bagian yaitu incoming, outgoing dan metering.
2) MV Circuit Breaker
MV Circuit Breaker (Pemutus Daya) umumnya merupakan pemutus 3 pole (kutub) yang dipasang di unit panel CB atau panel hubung bus.
3) Peralatan Pendukung
Komponen pendukung yang merupakan kelengkapan standar PDTM / MVMDB yang harus diperiksa pada saat pemilihan material maupun pada saat instalasi di lapangan, antara lain :
a) Fuse
Sisi PDTM / MVMDB yang berhubungan dengan transformer fuse (sikring) digunakan untuk melindungi trafo dari kesalahan hubung singkat.
b) Metering
Metering atau perlengkapan pengukuran daya, tegangan atau arus dan indikator-indikator lainnya merupakan kelengkapan yang biasanya dipasang pada panel metering.
4.4.2. Transformator Distribusi
Transformator distribusi merupakan suatu penghubung antara jaringan tegangan menengah yang terhubung dengan pemutus tenaga 20 kV dan keluaran dari transformator menjadi tegangan rendah 380/220 V. yang bekerja berdasarkan prinsip GGL induksi dan mutual inductance.
Transformator yang digunakan di gedung Pasar Tanah Abang Blok A menggunakan Step Down Transformer merek “UNINDO” dengan jumlah Transformator Distribusi sebanyak 10 Unit masing-masing sebagai berikut :
Tiga (3) Unit transformator
Kapasitas : 2.000 kVA Tegangan primer : 20 kV TeganganSekunder : 380/220 V Phase : 3 Frequensi : 50 Hz Type : Kering
Tujuh (7) Unit transformator
Kapasitas : 2.500 kVA Tegangan primer : 20 kV TeganganSekunder : 380/220 V Phase : 3 Frequensi : 50 Hz Type : Kering
Gambar 4.4 Transformator Step Down
4.4.3. Kabel Instalasi Tegangan Menengah
Penghantar ini berfungsi menyalurkan daya listrik tegangan menengah dari gardu PLN keperalatan TM di gardu pengguna.
Pengkabelan dari PLN ke PDTM /PUTM 20 kV Jenis Penghantar : N2XSEbY
Ukuran : 3 x 240 mm2
Pengkabelan dari PDTM / PUTM ke Transformator 2.500 kVA Jenis Penghantar : N2XSY
Ukuran : 3 x 1 x 70 mm2
Pengkabelan dari PDTM / PUTM ke Transformator 2.000 kVA Jenis Penghantar : N2XSY
Ukuran : 3 x 1 x 50 mm2
Pengkabelan dari Transformator 2.500 kVA ke Panel PDTR (Tegangan Rendah)
Jenis Penghantar : BUSDUCT Ukuran : 4.000 A
Pengkabelan dari Transformator 2.000 kVA ke Panel PDTR (Tegangan Rendah)
Jenis Penghantar : BUSDUCT Ukuran : 3.500 A
4.5 Sistem Distribusi Tegangan Rendah
Sistem distribusi tegangan rendah merupakan sebuah sistem dari beberapa rangkaian komponen instalasi listrik yang terhubung dengan sistem supplai tiga phase maupun satu phase dengan tegangan rendah 380/220 V. Selanjutnya system ini mensuplay beban-beban seperti : Penerangan, Stop Kontak, Mesin Lift, Excaltor, AC (Ciler dan AHU/ FCU), Fan, Mesin Pompa Air, Mesin pompa pemadam kebakaran., Peralatan Elektronik (Arus Lemah), Dll.
Peralatan utama sistem distribusi tegangan rendah gedung Pasar Tanah Abang Blok A terdiri dari beberapa panel diantaranya :
1. Panel PDTR
2. Panel Distribusi per lantai 3. Panel Distribusi AC per lantai. 4. Panel Pembagi Pompa
5. Panel Sub Pembagi untuk mesin – mesin dan lain – lain.
4.5.1. Panel Distribusi Tegangan Rendah (PDTR )
Panel Utama Tegangan Rendah ini merupakan pendistribusian tegangan rendah yang di distribusikan secara radial ke panel distribusi masing – masing lantai, disisi beban dengan mengunakana Busduct Pembagian system distribusi Tegangan Rendah berdasarkan kebutuhan
Supply listrik pada tegangan 380 V untuk instalasi phase 3 di hubungkan melalui circuit breaker 3-pole sedangkan untuk instalasi phasa tunggal 220 V dihubungkan pada rangkaian breaker 1 pole
1. PDTR-R1.1 ( Ritel 1.1 ), Untuk pembebanan panel Sub area tenant pasar (Lantai Basement 2 s/d Lantai 2 Zone 1, pompa sampit (lantai Basement dua dan Basement 1)
2. PDTR-R1.2 ( Ritel 1.2 ), Untuk pembebanan panel Sub area tenant pasar (Lantai Basement 2 s/d Lantai 2 Zone 2, pompa sampit lantai basement dua dan basement satu.
3. PDTR-R1.3 ( Ritel 1.3 ), Untuk pembebanan panel Sub area tenant pasar (Lantai Basement 2 s/d Lantai 2 Zone 3, unit lift service, panel ruang utility, panel pompa hidran, dan boster pump.
4. PDTR-R2.1 ( Ritel 2 ), Untuk pembebanan panel Sub area tenant pasar Lantai 3, 3A, 5, 6, 7 dan 8 /(Food Cort area) Zone 1, Area parkir Zone 1 lantai 9,10,11,12,12A.
5. PDTR-R2.2 ( Ritel 3 ), Untuk pembebanan panel Sub area tenant pasar Lantai 3, 3A, 5, 6, 7 dan 8 /(Food Cort area) Zone 2, Area parkir Zone 2 lantai 9,10,11,12,12A.
6. PDTR-R2.3 ( Ritel 3 ), Untuk pembebanan panel Sub area tenant pasar Lantai 3, 3A, 5, 6, 7 dan 8 /(Food Cort area) Zone 3, dan Area parkir Zone 3 lantai 9,10,11,12,12A, unit lift Penumpang.
Power Distribusi Panel AHU I, Panel Cooling Tower.
8. PDTR-CH2 ( Chiller 2 ) Untuk Chiller Zone 2, Chiller Pump dan Power Distribusi Panel AHU 2, Panel Cooling Tower.
9. PDTR-CH3 ( Chiller 2 ) Untuk Chiller Zone 3, Chiller Pump dan Power Distribusi Panel AHU 3, Panel Cooling Tower.
10. PDTR-CH4 ( Chiler 4 )
Pada setiap panel terdapat kapasitor bank yang tehubung parallel yang terinstalasi dengan Global Compansation pada setiap phasa sebanyak 12 step. Step 1 terpasang kapasitor 50 kVar dan step 2 sampai dengan 12 terpasang kapasitor 100 kVar dengan masing- masing terpasang MKPG kapasitor 25 kVar 380/220 Volt.
4.5.2. Sub Distibusi Panel Tegangan Rendah / MDP
Sub distribusi panel tegangan rendah adalah panel-panel downstream yang berfungsi sebagai switcher dan pengaman beban. Ada sub panel yang berfungsi sebagai switcher tetapi ada juga yang dilengkapi dengan pengaturan dan instrumentasi.
4.5.3. Beban / Load
Beban terhadap distribusi daya listrik dalam gedung pasar tanah abang blok A dikelompokan ke dalam beberapa kategori yaitu:
1. U1 yaitu kelompok beban di peruntukkan utilitas yang terdiri dari : - Sistem Pengindera api atau Fire Alarm ( FA )
- Sistem Tata Suara atau Sound System ( SS ) - Sistem MATV dan CCTV
- Sistem Air
- Sistem Tata Udara - Sistem STP
- Sistem Pompa Hydrant
- Sistem Pompa Bantu Presure Fan - Sistem Pompa Hydrant
- Sistem Operasi Lift
2. U2 (PPJ) yaitu kelompok beban di peruntukan untuk Utilitas yang terdiri dari:
- Penerangan dan stop kontak - Transportasi horizontal - istem Emergency Light - Sistem Komunikasi Data
3. R1 dan R2 Kelompok Beban di peruntukkan para tenant area pasar (kios).
4. CH1, CH2, CH3 dan CH4 yaitu kelompok beban di peruntukkan equipment mesin Chiller. dan AHU.
Gambar 4.7 Single Line Panel Lantai Tegangan Rendah
4.5.4. Kabel Instalasi Tegangan Rendah
Penghantar ini berfungsi menyalurkan daya listrik tegangan rendah dari PDTR ke sub panel atau dari sub panel ke beban. Pemilihan jenis saluran(kabel/busduct) tergantung dari posisi penempatan dan kapasitas penyaluran.
Dari PDTR ke MDB – L.Lt.1, Kabel NYY 4 x 70 mm2 + BC 35 mm2
Dari PDTR ke MDB – L.Lt.2, Kabel NYY 4 x 95 mm2 + BC 50 mm2
Dari PDTR ke MDB – AC OU VRV 1, Kabel NYY 4 x 50 mm2 + BC 25 mm2
Dari PDTR ke DB – VAC Lt.1A, Kabel NYY 4 x 6 mm2 + BC 6 mm2
Dari PDTR ke DB – VAC Lt.2A, Kabel NYY 4 x 6 mm2 + BC 6 mm2
Dari PDTR ke DB – Hoist Crane, Kabel NYY 4 x 10 mm2 + BC 10 mm2
Dari PDTR ke MDB – PUMP, Kabel NYFGbY 5 x 10 mm2 Dari PDTR ke DB – PH, Kabel NYFGbY 4 x 10 mm2
Dari PDTR ke CP – Ciler, Kabel NYY 4 x 35 mm2 + BC 25 mm2 Dari LVMDB ke MDB – AC OU VRV 2, Kabel NYY 4x (3 x 1c
x 120 mm2) + BC 70 mm2
Dari PDTR ke DB – VAC AHU, Kabel NYY 4 x 95 mm2 + BC 50 mm2
Dari PDTR ke DB – VAC FCU, Kabel NYY 4 x 25 mm2 + BC 16 mm2
Dari PDTR ke Panel - COS 1, Kabel NYY 4x (2 x 1c x 150 mm2) + BC 70 mm2
Dari PDTR ke MDB - HYDRANT, Kabel FRC 3x (2 x 1c x 150 mm2) + FRC 1x (1 x 1c x 150 mm2) + BC 70 mm2
4.5.5. Sumber Daya Listrik dari Generator Set (Genset)
Sumber daya listrik dari Genset yang digunakan sebagai catu daya cadangan bila terjadi pemadaman aliran listrik dari PLN dengan sistem kontrol yang digunakan adalah PLC (Power Logic Contro ) Merk Omron untuk menghidupkan genset dan mengambil beban secara otomatis atau secara auto dengan system kontrol singkron genset otomatis menggunakan Modul DEEP-SEA 7510 dengan pengaturan waktu peralihan pasokandaya±15 detik dari PLN ke genset. Selanjutnya genset akan padam kembali secara otomatis setelah pasokan dari PLN kembali normal.
Genset yang digunakan Pasar Tanah Abang Blok A berjumlah 6 unit, deagan kapasitas masing – masing unit 2000 kVA. Maka total daya listrik dari 6 unit genset adalah 14.000 kVA, Dinding ruangan genset di lapisi oleh Rockwool sebagai peredam untuk menghindari kebisingan atau di desain kedap suara ( Soundproof ). Untuk spesifikasi datanya sebagai berikut :
Genset No.1 Merk Genset : Mitsubishi Stamfort ( 2006) Engine Model : MGS2000B S16R-PTA2-S-14517 Kapasitas : 2000 kVA
Voltage : 380 V, 50 Hz, 1500 rpm Altenator : Kato MG-KT83
Genset No.2 Merk Genset : Mitsubishi Stamfort ( 2006) Engine Model : MGS2000B S16R-PTA2-S-14517 Kapasitas : 2000 kVA
Voltage : 380 V, 50 Hz, 1500 rpm Altenator : Kato MG-KT83
Genset No.3 Merk Genset : Mitsubishi Stamfort ( 2006) Engine Model : MGS2000B S16R-PTA2-S-14517 Kapasitas : 2000 kVA
Gambar 4.8 Genset
Altenator : Kato MG-KT83
Genset No.4 Merk Genset : Mitsubishi Stamfort ( 2006) Engine Model : MGS2000B S16R-PTA2-S-14517 Kapasitas : 2000 kVA
Voltage : 380 V, 50 Hz, 1500 rpm Altenator : Kato MG-KT83
Genset No.5 Merk Genset : Mitsubishi Stamfort ( 2006) Engine Model : MGS2000B S16R-PTA2-S-14517 Kapasitas : 2000 kVA
Voltage : 380 V, 50 Hz, 1500 rpm Altenator : Kato MG-KT83
Genset No.6 Merk Genset : Mitsubishi Stamfort ( 2006) Engine Model : MGS2000B S16R-PTA2-S-14517 Kapasitas : 2000 kVA
Voltage : 380 V, 50 Hz, 1500 rpm Altenator : Kato MG-KT83
Gambar 4.9 Single Line Sistem Genset
4.5.1. Koordinasi Sistem Operasi PLN dan Genset
Dalam proses pendistribusian listrik diperlukan system operasi yang baik. Hal ini diperlukan agar sistem listrik berjalan secara handal dalam pengoprasiannya. Pengaturan sistem kerja PLN dan diesel generator set diklompokan dalam tiga keadaan.
1. Keadaan Normal
Pada keadaan normal sumber daya listrik diperoleh dari PLN dengan tegangan menengah 20 kV. Kemudian sumber daya listrik didistribusikan ke PDTM 1 dan PDTM 2 tanpa melalui transformator penurun tegangan. Sumber listrik PLN tersebut mensuplai seluruh jenis beban yang ada didalam gedung.
2. Keadaan PLN Padam
Pada keadaan PLN padam atau mengalami gangguan mensuplai daya listrik ke gedung Pasar Tanah Abang Blok A. Maka digunakan daya listrik cadangan dari generator yang akan hidup secara otomatis. Dengan hidupnya sumber daya cadangan dari generator, maka pemutus beban yang meneruskan energi listrik dari transformator ke beban akan membuka secara otomatis. Kemudian untuk pemutus beban yang terhubung dengan generator akan mencatu daya ke seluruh jenis beban yang ada didalam gedung dengan kata lain daya listrik digedung Pasar Tanah Abang Blok A di kafer atau di Bac-up oleh daya listrik yang dihasilkan oleh generator untuk beban yang ada didalam gedung. Proses penggantian sumber daya listrik dari PLN ke generator set direncanakan maksimal ± 15 detik.
3. Keadaan Emergency
Pada keadaan ini sumber daya listrik dapat diproleh salah satu dari PLN (apabila PLN tidak dipadamkan) ataupun dari diesel generator set. Proses pengaturan kerja generator apabila PLN dipadamkan sama seperti pada keadaan PLN padam. Pada saat emergency, beban-beban yang tidak mendukung bagi penanggulangan kebakaran (beban-beban Non prioritas) harus dipadamkan sedangakan beban-beban prioritas lain yang berfungsi untuk usaha pemadaman kebakaran atau pun untuk usaha penyelamatan jiwa manusia harus tetap disuplai.
Gambar 4.10 Panel Sinkrount Genset