• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang kini sedang menghadapi masalah kebersihan dan kesehatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gaya hidup yang tidak sehat menjadi tantangan utama dan penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian anak (Unilever, 2014). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Bank Dunia ini mendapati pada tahun 2012 sekitar 6,6 juta anak meninggal sebelum mencapai usia lima tahun (Schlein, 2013). Menurut data tahun 2008 di Indonesia, angka kematian balita adalah sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup, atau ada lebih dari 200.000 balita Indonesia yang meninggal setiap tahunnya.

Kematian anak sebagian besar dipengaruhi oleh faktor diare, pneumonia, malaria, dan infeksi saluran napas (Mawarni, 2014). Penyakit-penyakit tersebut dapat terjadi karena kurangnya kebersihan seperti personal hygiene yang kurang pada anak. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati, dkk (2011) didapatkan adanya hubungan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare pada anak yaitu 86,4% terkena diare dikarenakan kurangnya pemahaman ibu tentang mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir. Menurut Kandun (2007) dalam Kusumawati, dkk (2011) penyebab utama diare adalah minimnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Salah satunya karena pemahaman mencuci tangan dengan sabun secara baik dan benar menggunakan air bersih yang mengalir kurang. Berdasarkan kajian WHO, cuci tangan dengan sabun mengurangi angka kejadian diare sebanyak 47%.

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Personal hygiene bertujuan agar manusia dapat memelihara kesehatan diri sendiri, mempertinggi dan memperbaiki nilai kesehatan, serta mencegah timbulnya penyakit. Personal hygiene disini antara lain mencakup kebersihan kulit,

(2)

kebersihan rambut, perawatan gigi dan mulut, kebersihan tangan, perawatan kuku kaki dan tangan, pemakaian alas kaki, kebersihan pakaian, makanan dan tempat tinggal (Azizah, 2011).

Personal hygiene pada anak, khususnya pada anak usia pra sekolah sangat penting dilakukan, mengingat anak usia pra sekolah sudah mampu beraktifitas di luar rumah dan menuntut kemungkinan anak usia pra sekolah dapat melakukan kegiatan yang kurang sehat seperti makan jajanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, bermain tanpa menggunakan alas kaki, jajan sembarangan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu ibu diharapkan memiliki pengetahuan dan motivasi yang tinggi untuk memberikan pembelajaran dan penerapan personal hygiene pada anaknya (Alimul, 2006).

Masalah personal hygiene merupakan hal yang sehari-hari harus dilakukan, namun kadang masih dianggap kurang penting. Pendapat ini sering terjadi karena kurangnya sosialisasi akan pentingnya personal hygiene. Kurangnya sosialisasi tentang personal hygiene berdampak pada rendahnya pemahaman ibu tentang personal hygiene. Pengetahuan ibu yang kurang tentang personal hygiene, membuat perilaku hidup sehat ini sulit diterapkan, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Green dalam Notoatmodjo (2010) bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi terbentuknya perilaku kesehatan. Hal ini karena ibu yang memahami tentang personal hygiene akan memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan personal hygiene, selain itu dengan pengetahuan ibu memahami manfaat dan tujuan melakukan personal hygiene pada anaknya, serta memahami dampak jika tidak menerapkan personal hygiene. Pengetahuan cara melakukan personal hygiene, manfaat dan tujuan, serta dampak jika tidak dilakukan personal hygiene akan meningkatkan motivasi ibu dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan personal hygiene. Perilaku personal hygiene ibu dapat dilakukan jika memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan personal hygiene kepada anaknya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan studi pendahuluan di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen. Studi

(3)

pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan 10 ibu wali murid tentang pengetahuan dan motivasi mereka tentang personal hygiene. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa 6 orang (60%) tidak mengetahui secara lengkap tentang personal hygiene, dan 4 orang mengetahui dengan baik (40%). Motivasi melakukan personal hygiene belum baik khususnya kebersihan pakaian, perilaku cuci tangan, kebersihan kuku, hal ini terlihat dari pakaian yang kurang bersih, kuku yang panjang-panjang, makan jajanan tidak melakukan cuci tangan terlebih dahulu. Hasil studi pendahuluan semakin memantapkan peneliti untuk meneliti lebih dalam tentang “Hubungan pengetahuan ibu dengan motivasi melakukan personal hygiene pada anak usia pra sekolah di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Adakah hubungan pengetahuan ibu dengan motivasi melakukan personal hygiene pada anak usia pra sekolah di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen“.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan motivasi melakukan personal hygiene pada anak usia pra sekolah di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang personal hygiene pada anak usia pra sekolah di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen

b. Mengetahui gambaran motivasi ibu melakukan personal hygiene di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen

c. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu dengan motivasi melakukan personal hygiene pada anak usia pra sekolah di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen.

(4)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya keperawatan keluarga tentang personal hygiene. 2. Manfaat Praktis Aplikasi

a. STIKES Muhammadiyah Gombong

Hasil penelitian ini dapat memperkaya karya tulis ilmiah di perpustakaan sehingga dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa. b. PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen

Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dalam membuat penyuluhan tentang personal hygiene kepada ibu wali murid.

c. Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen

Masukan yang dapat dijadikan alat evaluasi keberhasilan sosialisasi personal hygiene kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu. E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran kepustakaan yang peneliti lakukan, terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu:

1. Muhajirin (2007) dengan judul “Hubungan Antara Praktek Personal Hygiene Ibu Balita Dan Sarana Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap”. Rancangan penelitian menggunakan case control (Kasus-Kontrol) dengan metode survey, data diambil dengan menggunakan cara purposive sampling. Populasi adalah rumah tanga yang memiliki balita yang menderita diare yang berobat ke Puskesmas Maos, sedangkan sampelnya 60 balita yang menderita diare sebagai kasus dan 60 balita yang tidak menderita diare sebagai kontrolnya. Data diolah dalam bentuk distribusi frekuensi, tabulasi silang dan untuk dapat mengetahui hubungan antara variable dilakukan analisis chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara praktek personal hygiene ibu balita dan sarana sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak balita di kecamatan Maos Kab Cilacap secara berurutan adalah praktek

(5)

personal hygiene OR=2,983 CI 95% 1,420<OR<6,269, kualitas jamban OR=3,059 CI 95% 1,357<OR<6,896. Sedangkan walaupun memiliki nilai p< 0,05 tetapi karena nilai OR < 1 maka hubungan variable tersebut dengan kejadian diare pada anak balita adalah protektif yaitu variabel kualitas air bersih OR=0,434 CI 95% 0,206<OR<0,911, kualitas pembuangan air limbah OR= 0,269 CI 95% 0,127 <OR<0,573 dan jenis tempat sampah OR= 0,312 CI 95% 0,144<OR<0,676. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di kecamatan Maos adalah variabel personal hygiene p=0,001, variabel jamban dengan p = 0,001, variabel kualitas air limbah dengan p=0,001 dan variabel jenis tempat sampah dengan p = 0,004.

Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengangkat tentang personal hygiene. Perbedaan penelitian ini berjudul “Hubungan pengetahuan Ibu dengan motivasi melakukan personal hygiene pada anak usia pra sekolah di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen”. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu wali murid pra sekolah PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen dengan teknik sample menggunakan total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji spearman rank.

2. Azizah (2011) dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Pemulung Tentang Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Pada Balita Di Tempat Pembuangan Akhir Kota Semarang”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu pemulung yang mempunyai balita yang tinggal di pemukiman Bamban Kerep TPA Jatibarang kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen. Sample sebanyak 30 balita. Variabel independent (tingkat pengetahuan ibu pemulung tentang personal hygiene) dan variabel dependen (kejadian scabies pada balita). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar checklist. Analisa data univariat dan bivariat dengan uji chi square.

(6)

Hasil penelitian diperoleh responden yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 12 ibu pemulung (40,0%), sedang balita yang menderita skabies sebanyak 18 balita (60%). Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu pemulung tentang personal hygiene dengan kejadian scabies pada balita dari hasil uji chi square yang diperoleh ρ value 0,000 (ρ < 0,05) dengan tingkat kepercayaan 95% yaitu 1,940-25,255 sangat bermakna.

Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengangkat tentang pengetahuan personal hygiene dengan jenis penelitian survey analitik (analitik korelasional) dengan pendekatan cross sectional, dan alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Perbedaan penelitian ini berjudul “Hubungan pengetahuan ibu dengan motivasi melakukan personal hygiene pada anak usia pra sekolah di PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen”. Populasi adalah seluruh ibu wali murid pra sekolah PAUD Kartika Sari Gesikan Kebumen dengan teknik sample menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji spearman rank.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dari jumlah total sampel 60 yang diperiksa dengan metode rapid tes diperoleh keterangan hasil pemeriksaan anti HIV menggunakan sampel darah

Regresi linier majemuk/berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lima variabel independen yaitu karakter eksekutif, kualitas informasi

Dari pemaparan diatas maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat pengetahuan tentang Gaya Hidup Sehat dengan Perilaku

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK &amp; MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Hasil survei menunjukkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi dan aplikasi pelepasan jantan mandul ke rumah-rumah masyarakat di lokasi penelitian, sebagian besar masyarakat

Tabel item-total statistik menunjukan hasil perhitungan reabilitas untuk 10 pernyataan.Menentukan besarnya r tabel dengan ketentuan tingkat kepercayaan (degree of