• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana yang dilakukan oleh guru kepada muridnya sehingga diharapkan akan terwujudnya proses pembelajaran secara aktif demi mengembangkan potensi murid atau peserta didik. Biasanya pendidikan mengajarkan tentang spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, bakat yang diperlukan dalam diri seseorang, kelompok, bahkan masyarakat.

Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek dari aliran-alira itu yang harus dipahami. Oleh karena itu setiap calon tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-aturan pendidikan. Dalam dunia pendidikan setidaknya terdapat beberapa macam aliran pendidikan, yaitu:

a. Aliran empirisme b. Aliran nativisme c. Aliran konvergensi d. Aliran naturalisme

(2)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 2 1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Jelaskan kelemahan dan kelebihan Aliran empirisme 2. Jelaskan kelemahan dan kelebihan Aliran Nativisme 3. Jelaskan kelemahan dan kelebihan Aliran konvergensi 4. Jelaskan kelemahan dan kelebihan Aliran naturalisme

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan tentang kelemahan dan kelebihan Aliran Empirisme 2. Menjelaskan tentang kelemahan dan kelebihan Aliran Nativisme 3. Menjelaskan tentang kelemahan dan kelebihan Aliran Konvergensi 4. Menjelaskan tentang kelemahan dan kelebihan Aliran Naturalisasi

(3)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aliran Empirisme

Aliran empirisme merupakan aliran yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia. Aliran ini mengatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan anak yang dibawa semenjak lahir tidak dianggap penting.

Tokoh utama aliran ini adalah John Lock seorang filsuf dari Inggris. Teori aliran ini mengatakan bahwa anak yang lahir ke dunia dapat diumpamakan seperti kertas putih yang kosong dan yang belum ditulisi, atau lebih dikenal dengan istilah “Tabularsa” (a blank sheet of paper). Menurut aliran ini anak-anak yang lahir ke dunia tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa seperti kertas putih yang polos. Oleh karena itu anak-anak dapat dibentuk sesuai dengan keinginan orang dewasa yang memberikan warna pendidikannya.

Aliran Empirisme dipandang sebagai aliran yang sangat optimis terhadap pendidikan, sebab aliran ini hanya mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Adapun kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan keberhasilan seseorang.

a.

Kelebihan Aliran empirisme

Kelebihan Aliran ini adalah pengalaman indera merupakan sumber pengetahuan yang benar, karena faham empiris mengedepankan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

(4)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 4 Kelebihan yang lain adalah dapat membimbing keluarga atau lingkungan anak untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak sehingga perkembangan anak dapat berjalan dengan baik

b. Kelemahan Aliran Empirisme

Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dikesampingkan. Padahal, ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak mendukung.

2.2 Aliran Nativisme

Tokoh utama aliran Nativisme adalah seorang filsuf Jerman bernama Schopenhauer. Teori aliran ini mengatakan bahwa anak-anak yang lahir ke dunia sudah memiliki pembawaan atau bakatnya yang akan berkembang menurut arahnya masing-masing. Pembawaan tersebut ada yang baik dan ada yang buruk. Oleh karena itu perkembangan anak tergantung dari pembawaan sejak lahir dan keberhasilan pendidikan anak ditentukan oleh anak itu sendiri.

Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri. Nativisme menekankan kemampuan dalam diri anak sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap pendidikan anak.

Menurut teori ini anak tumbuh dan berkembang tidak dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan baik lingkungan sekitar yang ada maupun lingkungan yang direkayasa orang dewasa yang disebut sebagai pendidikan. Oleh karena itu anak akan berkembang sesuai dengan pembawaannya bukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar.

a. Kelebihan Aliran Nativisme

Seseorang bisa mengoptimalkann bakat yang dimiliki dikarenakan telah mengetahui bakat yang bisa dikembangkannya. Dengan adanya hal ini,

(5)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 5 memudahkan manusia mengembangkan sesuatu yang bisa berdampak besar terhadap kemajuan dirinya.

b. Kelemahan Aliran Nativisme

kelemahan Aliran ini adalah menitikberatkan pada bakat bawaan dan tidak ada pengaruhnya dengan lingkungan.

menurut saya lingkungan sangat berpengaruh, karena bakat seseorang tidak akan berkembang apabila tidak didorong oleh factor lingkungan yang mendukung.

2.3 Aliran Konvergensi

Konvergensi artinya pertemuan. Pelopor aliran ini adalah William Stern seorang ahli ilmu jiwa berkebangsaan Jerman. Teori ini mengatakan bahwa seseorang terlahir dengan pembawaan baik dan juga pembawaan buruk. Bakat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan yang sesuai dengan perkembangan bakat dan pembawaan tersebut. Dengan demikian paham/ aliran teori ini menggabungkan antara pembawaan sejak lahir dan lingkungannya yang menyebabkan anak mendapatkan pengalaman.

William Stern menjelaskan pemahamannya tentang pentingnya pembawaan, bakat dan lingkungan itu dengan perumpamaan dua garis yang menuju satu titik pertemuan. Oleh karena itu teorinya dikenal dengan sebutan konvergensi (memusat ke satu titik).

a. Kelebihan Aliran Konvergensi

Kelebihan dari Aliran ini adalah menggabungkan antara aliran empirisme, dan nativisme, dimana pada keduanya pengalaman serta lingkungan sangat berpengaruh dalam meningkatkan bakat atau pembawaan seseorang.

(6)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 6 b. Kelemahan Aliran Konvergensi

Kelemahan aliran ini adalah anak tidak dapat berkembang karena mereka akan terpaku pada bakat bawaan mereka, sehingga anak tersebut tidak bisa mengeksplor bakat mereka.

2.4 Aliran Naturalisme

Teori Naturalisme diungkapkan oleh seorang filsuf Prancis bernama J.J. Rousseaue.

Teori ini mengatakan bahwa setiap anak yang baru lahir pada hakikatnya memiliki pembawaan baik, namun pembawaan baik itu dapat berubah sebaliknya karena dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat. Aliran ini juga dikenal sebagai aliran Negativisme.

“Segala sesuatu adalah baik ketika ia baru keluar dari alam, dan segala sesuatu menjadi jelek manakala ia sudah berada di tangan manusia ”. Seorang anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, maka anak tersebut harus diserahkan ke alam. Kekuatan alam akan mengajarkan kebaikan-kebaikan yang terlahir secara alamiah sejak kelahiran anak tersebut. Dengan kata lain Rousseaue menginginkan perkembangan anak dikembalikan ke alam yang mengembangkan anak secara wajar karena hanya alamlah yang paling tepat menjadi guru.

a. Kelebihan Aliran Naturalisme

Kelebihan dari aliran ini adalah berpendapat bahwa guru yang baik adalah alam itu sendiri, untuk berkembang secara alami.

b. Kelemahan Aliran Naturalisme

Kelemahan dari aliran ini adalah menekankan pendidikan akan berpengaruh buruk pada perkembangan anak.

Menurut saya, pendidikan juga berpengaruh untuk meningkatkan bakat bawaan dari anak tersebut.

(7)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 7 BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan demikian seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek dari aliran-aliran itu yang harus dipahami.

Aliran-aliran pendidikan klasik ada beberapa macam, antara lain alira pendidika empiris, aliran pendidikan Nativisme, Aliran pendidikan konvergensi, dan aliran pendidikan Naturalisme. Dalam berbagai aliran tersebut tidak semuanya sempuran, sehingga dalam aliran-aliran tersebut juga terdapat kelebihan dan kekurangan sehingga dapat menimbulkan pro dan kontra antara para tokoh.

Disamping semua itu aliran pendidikan sangat diperlukan dalam proses perkembangan suatu individu untuk meningkatkan bakat seseorang. selain dunia pendidikan, lingkungan juga sangat berpengaruh dalam perkembangan suatu individu untuk berkembang dalam meningkatkan keterampilan serta kreatifitas yang ada dalam individu masing-masing.

(8)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 8 3.2 Saran

Dengan demikian tersusunya makalah ini sesuai dengan batas yang telah

di tentukan, maka penulis mengucapkan alhamdullillah, akan tetapi tidak luput

dari semua itu, penulis juga dalam menyusun makalah ini mempunyai dan

memiliki kekurangan maka dari itu penulis perlu kritik dan saran dari semua pihak

dimana pihak tersebut akan memacu penulis untuk lebih teliti dan berhati-hati

dalam menyusun makalah ke depannya serta membangun yang akan

meningkatkan motivasi penulis dengan akhir kata penulis mengucapkan

(9)

Sejarah Pendidikan Indonesia Page 9 DAFTAR PUSTAKA  http://norwitaariany.blogspot.com/2011/02/aliran-empirisme-dalam-pendidikan.html  www.google.co.id  http://arafah127.blogspot.com/p/aliran-aliran-pendidikan.html

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ditemukannya kemampuan matematis yang berkembang lebih baik pada perempuan ditinjau dari perkembangan fisiologis dan kerja otak dan psikologis berdasarkan

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) non sianotik adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa lahir yang tidak ditandai dengan sianosis; misalnya lubang di

Bakat adalah potensi yang terpendam, pada diri seseorang atau kemampuan yang sifatnya bawaan sejak dari lahir. Seseorang dikatakan berbakat dalam olahraga artinya,

Untuk mengetahui hasil perkembangan anak dari peran orangtua dalam memupuk bakat dan kreativitas musik pada anak berdasarkan family environment support... 5

Perkembangan teknologi zaman sangatlah pesat. Diantaranya perkembangan sistem operasi seperti smartphone. Smartphone sebagai produk mobile phone ini sudah berkembang

Dalam perjalanan waktunya kesenian Reak Kuda Lumping ini berkembang mengikuti jaman, pada tahun 1930 Reak Kuda Lumping ini dibawa oleh para pedagang dari sumedang

Minat itu sendiri menurut Shalahuddin (1990, hlm. 61) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam (Sifat pembawaan), dan faktor dari luar (lingkungan). 42) menyatakan

Remaja yang berasal dari kondisi kemiskinan memiliki kualitas hidup yang kurang memadai dan memiliki lingkungan rumah yang merugikan yang dapat memengaruhi perkembangan dan kesehatan