• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 Data Dan Analisa. Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya. Pandita Sasanadhaja Dr. Ratna Surya Widya, Sp.K.J.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 2 Data Dan Analisa. Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya. Pandita Sasanadhaja Dr. Ratna Surya Widya, Sp.K.J."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 2 Data Dan Analisa

2.1 Sumber Data 2.1.1Pustaka :

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2.1.2 Wawancara:

Pandita Sasanadhaja Dr. Ratna Surya Widya, Sp.K.J. 2.2 Data Produk

2.2.1 Data Umum

Buku ini mengandung beberapa cerita yang ada di 108 kisah rangkuman Ajahn Brahm dengan judul sama. Cerita yang dipilih adalah, cerita – cerita yang lebih pas untuk anak – anak dan dikemas menjadi buku cerita bergambar.

2.2.2 Data Khusus

Data khusus yang saya dapat adalah data penila

ian berupa penyebaran kuesioner tentang analisis Umum kepada Budhis. Dan Hasil yang didapat adalah 10 dari 20 orang keluarga memilih membawa anaknya ke Vihara untuk belajar agama sejak umur 5 tahun

2.3Data Target saat ini

- Anak – Anak yang masih dalam usia aktif

- Masih memiliki daya imajinasi tinggi sesuai dengan apa yang telah mereka ketahui

- Mudah mengangkap hal baru dengan visual - Penuh dengan rasa ingin tahu

Demografi:

Sex : laki-laki dan perempuan Usia : 7 – 9 tahun

Pendidikan : SD kelas 2 – SD kelas 4 Kelas sosial : semua kelas

Geografis: Wilayah : Jakarta Iklim : Tropis

(2)

Psikografis: - Masih belum bisa mengerti perumpamaan konkrit

- Sudah mulai bisa berimajinasi - Masih perlu bimbingan orang tua - Naif

Gaya hidup: - masih di bimbing oleh orang tua, mudah terpengaruh

- pengaruh – pengaruh sekitar dan belum bisa membedakan mana yang benar dan salah

Kepribadian: masih naif, nakal, masih memiliki keingin tahuan tinggi dan imajinatif.

2.4 Data Penerbit

2.4.1 Yayasan Penerbit Karaniya

Bapak Adhamas Astian, seorang donatur penerbitan buku-buku yang dikelola oleh Pemuda Vihara Vimala Dharma (PVVD) Bandung, suatu ketika

menyatakan bahwa daripada beliau terus menerus menyumbangkan susu, bagaimana jika beliau memberikan sapinya sekalian. Usulan dari Bapak

Adhamas Astian disambut oleh beberapa orang aktivis dan mantan aktivis PVVD yang pada saat itu prihatin karena di toko-toko buku belum ada buku-buku agama Buddha berbahasa Indonesia.

Bermula dari usulan Bapak Adhamas Astian dan berdasarkan tekad untuk menghadirkan buku-buku agama Buddha di toko-toko buku, Penerbit Karaniya didirikan di Bandung pada hari Waisak 2533 tanggal 21 Mei 1989, dengan didukung oleh aktivis dan mantan aktivis PVVD saat itu yaitu Drs. Ananda Salim (sekarang Bhikkhu Dharmavimala), Ir. Edyanto, Herry Ronny Suteja, William Kamajaya, Edij, Apheng, Cien In, dan Denwy.

Setelah melalui masa persiapan yang cukup maka diluncurkanlah dua buku pertama pada bulan Oktober 1989, yaitu “Dhammapada – Sabda-sabda Buddha Gotama” dan “Mengikuti Jejak Buddha”. Setelah itu, mengikuti prinsip

Buddhayana yang non-sektarian, buku-buku dari tiga aliran besar agama Buddha (Theravada, Mahayana, Vajrayana) diterbitkan untuk membuka wawasan

Dharma mereka yang ingin mengenal agama Buddha. Di samping melalui toko buku, pustaka Karaniya juga disalurkan melalui vihara-vihara di seluruh Indonesia.

(3)

Pada masa awal, ketika belum banyak buku diterbitkan, dengan memanfaatkan peralatan pra-cetak yang dimiliki, untuk mendapatkan pemasukan uang yang segera, Penerbit Karaniya membuka “Karaniya Setting” yang merupakan unit usaha di bidang pra-cetak.

Setelah penerbitan buku cukup mantap dan keuangan terhitung sehat, dengan akta tertanggal 22 Oktober 1992 nomor 12 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti Anggraini Gunawan, S.H., Yayasan Penerbit Karaniya didaftarkan di Pengadilan Negeri Bandung tertanggal 26 Oktober 1992 di bawah nomor 223. Sebagai pendirinya adalah Bapak Adhamas Astian, Bhikkhu Dharmavimala, Drs. Herry Ronny Suteja, Ir. Edij, dan William Kamajaya, S.H.

Mereka yang pernah menjadi Ketua Yayasan Penerbit Karaniya adalah Bhikkhu Dharmavimala (1992 – 1998), William Kamajaya, S.H. (1998 – 2001), dan Ir. Budi Hartono Susilo (2001 – 2004) dan saat ini Dr. Taruna Widjaja, MBA (2004-sekarang).

Pada tahun 1998, Yayasan Penerbit Karaniya membentuk Dewan Pengawas yang beranggotakan 5 (lima) orang bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia, yaitu Bhikkhu Aryamaitri, Bhikkhu Nyanamaitri, Bhikkhu Nyanajayabhumi, Bhikkhu Dharmavimala, dan Bhikkhu Nyanaprabhasa. Selain itu kantor operasional Yayasan Penerbit Karaniya juga dipindahkan dari Bandung ke Jakarta. Yayasan Penerbit KARANIYA yang di tahun 2005 menerima PIAGAM PENGHARGAAN MUSEUM REKOR INDONESIA (MURI) atas prestasi PENERBIT BUDDHIS YANG PALING PRODUKTIF DI INDONESIA terus berkarya dalam memperbanyak koleksi buku Dharma di Indonesia dengan berkerja-sama dengan berbagai yayasan dan penerbit seperti Ehipassiko Foundation, Young Buddhist Association of Malaysia (YBAM), Amarin Publication, William Morris, Wisdom Publication, dan penulis-penulis dari manca negara.

Dengan motto “Dharma Universal Bagi Semua”, KARANIYA telah

menerbitkan lebih dari 130 pustaka serta majalah Buddhis Eastern Horizon edisi Indonesia. Untuk layanan pembaca, KARANIYA

(4)

2.5 Data Buku

2.5.1 Buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya

Buku ini yang memiliki judul asli Opening the Door of Your Heart ini memiliki cerita yang bagus dan di kemas dengan kata – kata yang menarik. Buku yang ditujukan untuk semua umur ini pun mendapat respon yang sangat bagus di dalam dan di luar negri.

Selama hampir 30 tahun sebagai Bhikkhu, lahir dan dididik di Barat, namun terlatih dalam tradisi hutan Thai, Ajahn Brahm telah menghimpun berbagai kisah yang menyentuh, menggelikan, dan bermakna mendalam. Dalam kumpulan kisah-kisah pengajaran ini, terdapat banyak cerita mengenai kebenaran hidup, yang dapat digunakan untuk meluncur ke tataran kesadaran, kebijaksanaan, cinta, dan belas kasih yang lebih dalam.

Dalam setiap kisah, kebenaran tampak nyata. Ajahn Brahm juga menceritakan ajaran-ajaran kebijaksanaan dari gurunya yang terkenal bagai orang suci, Ajahn Chah. Tahun-tahun dini kehidupannya di belantara Thai telah menyediakan lahan subur bagi citarasa humornya, tatkala, sebagai contoh, ia hanya mendapat nasi berlauk kodok rebus sebagai satu-satunya santapan sepanjang hari. Pada tahun 1983, ia mulai membangun sebuah Vihara di Australia, tempat ia tinggal saat ini, tetapi seperti yang diceritakannya, bahwa para Bhikkhu di sana begitu miskinnya sampai-sampai ketika tengah membangun Vihara, mereka terpaksa menggunakan daun pintu sebagai alas tidur dan harus belajar bertukang dan menyemen sendiri.

Belakangan, ia telah mengajar filsafat Buddhis yang tak lekang oleh waktu kepada orang-orang Barat dari berbagai kalangan, memimpin kelompok meditasi di penjara-penjara Australia, serta memberi penghiburan bagi mereka yang tertekan, sakit, dan berduka. Kisah-kisah yang tersaji bermakna mendalam, mengundang tawa, dan mencerahkan. Diceritakan dengan jenaka dan bijak, kisah-kisah dalam buku ini mengungkapkan sifat-sifat hormat, kerendahan hati, dan ketekunan.

Kisah-kisah tersebut juga memaparkan momen pencerahan, kebijaksanaan, dan belas kasih dalam kehidupan orang-orang biasa. Kisah-kisah modern mengenai pengharapan, pemaafan, pembebasan dari

(5)

rasa takut, dan pengatasan derita ini, dengan cendekia menuturkan kebijaksanaan ajaran Buddha dan jalan menuju kebahagiaan sejati.

2.6 Karakteristik Produk

Buku ini menggambil target primer anak – anak Buddhist, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk anak – anak non Buddhist untuk membacanya. Buku ini tidak mengandung istilah – istilah Buddhist yang dalam, sehingga pembaca non Buddhist pun dapat mudah untuk mengerti.

2.7 Kompetitor

2.7.1 Buddha karangan Ozamu Tezuka Keunggulan dari buku ini :

- Buku ini memiliki format komik yang disukai oleh anak – anak dewasa ini

- Cerita disajikan dengan menarik dan tidak membosankan - Unsur humor yang terkandung di dalamnya dapat menarik

pembaca selain anak -anak

Alasan Penggangkatan buku ini sebagai kompetitor utama adalah :

- Buku ini merupakan buku cerita Buddhis yang pernah masuk best seller dan disukai oleh anak –anak.

2.8 Keunggulan dari buku yang akan saya buat adalah

• Buku Cerita ini dibuat dengan ilustrasi yang lebih lucu dan menarik dan menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti oleh anak - anak

(6)

• Full colour

2.9 Analisa SWOT Strength

Cerita yang ringan tetapi mengandung moral yang besar, dikemas dengan ilustrasi gambar yang menarik untuk anak – anak dan menggunakan bahasa yang mudah mereka mengerti

Weakness

Masih besarnya minat anak – anak untuk membaca komik daripada buku cerita.

Opportunities

Masih kurangnya Buku –buku cerita anak Buddhis yang bertujuan untuk membangun karakter anak yang disajikan secara tepat

Threats

Banyaknya buku bertemakan humor agama, menjadikan bahan pertimbangan untuk membeli buku ini

Referensi

Dokumen terkait