• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA BAPPEDA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA BAPPEDA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA BAPPEDA KABUPATEN BLITAR

TAHUN 2017

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN BLITAR

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Pusat dan Daerah diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP/D), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM/D) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP/D) sebagai rencana kerja tahunan.

Sebagai tindak lanjut atas keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor: 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, diinstruksikan kepada daerah untuk melakukan penyesuaian dokumen Rencana Pembangunan Daerah sesuai kelembagaan perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

Sebagai tindak lanjutnya, kepala Organisasi Perangkat Daerah diwajibkan membuat penyesuaian atas semua dokumen perencanaan, mulai dari Renstra-OPD, Rencana Kerja OPD dengan berpedoman pada dokumen RPJMD dan RKPD yang telah disesuaikan, serta tetap mengakomodir hasil-hasil Musrenbang. Oleh karena dokumen RKPD Kabupaten Blitar Tahun 2017 telah disesuaikan dengan OPD baru, maka dokumen Renja OPD juga perlu segera disesuaikan meskipun dokumen RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 dan Renstra OPD masih akan direview pada tahun 2017.

Rencana Kerja ini adalah dokumen perencanaan tahunan perubahan pada Bappeda Kabupaten Blitar yang memuat program-program dan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Bappeda dalam kurun waktu satu tahun berjalan. Di dalam Renja ini memuat permasalahan-permasalahan yang belum dapat diselesaikan dan strategi pencapaian sasaran Bappeda pada tahun 2017.

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan Rencana Kerja Perubahan Bappeda Kabupaten Blitar tahun 2017 adalah :

(3)

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 112);

7. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–undangan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234 );

8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beerapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(4)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaran Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 14. Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Desa;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evalusi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014;

(5)

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

24. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor: 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Daerah Nomor 26 tahun 2012;

28. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005-2025;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 09 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016;

30. Peraturan Bupati Blitar Nomor 18 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Blitar Tahun 2017;

31. Peraturan Bupati Blitar Nomor 72 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P) Kabupaten Blitar Tahun 2017.

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Perubahan pada Bappeda tahun 2017 ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk melaksanakan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Sedangkan tujuan dari Rencana Kerja Perubahan Bappeda tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Bappeda tahun 2016-2021;

2. Merumuskan program-program prioritas sebagai tindak lanjut dari permasalahan yang terjadi pada tahun lalu dan yang akan terjadi pada tahun mendatang;

3. Menjamin tercapainya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi pelaksanaan program dalam rangka mendukung program pemerintah daerah;

(6)

4. Menjamin tercapainya pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada secara efektif, efisien dan berkelanjutan;

5. Menjaga kontinuitas kegiatan dan proses pembangunan agar selaras dengan program tahunan daerah;

6. Mengakomodir perubahan-perubahan yang terjadi pada asumsi makro perekonomian dan keuangan daerah, kebutuhan organisasi, perubahan aspirasi masyarakat, serta terdapat perubahan teknis lainnya berupa penambahan, pengurangan dan pergeseran mata anggaran kegiatan.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistimatika penulisan Rencana Kerja Perubahan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blitar Tahun 2017 adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD

3.3 Program dan Kegiatan BAB IV PENUTUP

(7)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra

Evaluasi pelaksanaan Renja tahun lalu ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan OPD dalam melaksanakan program dan kegiatan, mengidentifikasi realisasi pencapaian target kinerja program dan kegiatan renstra OPD, serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi.

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Pencapaian Perencanaan Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar s/d Tahun 2016:

Dalam mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan, Bappeda Kabupaten Blitar telah menyusun Anggaran yang diperlukan sesuai dengan target kinerja yang disepakati bersama. Pada tahun 2015, Bappeda Kabupaten Blitar secara keseluruhan menganggarkan sebesar Rp 12.058.852.950,- dengan realisasi sebesar Rp. 11.173.000.462,- atau 93% dari total alokasi yang ada.

Berikut adalah dana yang dianggarkan beserta realisasinya untuk mewujudkan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2015.

Tabel 2.1 Realisasi Anggaran per-Sasaran

SASARAN PAGU (Rp) REALISASI

(Rp) CAPAIAN(%) Tercapainya Integrasi, sinkronisasi,dan sinergi perencanaan pembangunan. 7.566.949.650 7.025.345.597 93% Tersedianya data perencanaan pembangunan yang berkwalitas. 2.583.028.350 2.308.290.995 89%

(8)

SASARAN PAGU (Rp) REALISASI (Rp) CAPAIAN(%) Terselenggaranya penelitian dan pengembangan guna mendukung perencanaan pembangunan 1.908.874.950 1.839.363.870 96% Total 12.058.852.950 11.173.000.462 93%

Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap setiap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing Sasaran Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS 1 :

“TERCAPAINYA INTEGRASI, SINKRONISASI DAN SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN.”

IKU : 1. Persentase OPD yang memiliki Renstra dengan baik.

2. Persentase kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasikan dalam dokumen penganggaran (APBD).

3. Persentase usulan hasil Musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan yang diakomodir oleh OPD.

Hasil pengukuran kinerja indikator 1 yaitu “Persentase OPD yang memiliki Renstra dengan baik”, pada tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 97,59% dari target (80%) yang ditetapkan. Angka 97,59% tersebut didapat dari rumusan operasional sebagai berikut:

81 Renstra OPD bernilai baik x 100% = 97,7%

83 Keseluruhan Renstra

Artinya terdapat 81 OPD yang telah memiliki Renstra dengan baik dari 83 Keseluruhan Renstra OPD yang ada di Kabupaten Blitar. Hal ini merupakan hasil pembinaan yang dilakukan oleh Bappeda selama tahun 2015, khususnya kepada OPD yang memiliki nilai Renstra rendah untuk melakukan review dan perbaikan atas Renstranya. Meskipun standar penilaian yang digunakan masih relatif longgar, yakni bahwa Renstra yang bernilai baik adalah Resntra yang memiliki Range Nilai minimal

(9)

>60. Kedepan standar tersebut akan ditingkatkan dalam upaya pembenahan Dokumen Perencanaan (Renstra) di Kabupaten Blitar.

Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yang sebesar 99,77 persen, capaian kinerja indikator “Persentase OPD yang memiliki Renstra dengan baik” pada tahun 2015 memang mengalami penurunan, yaitu menjadi 97,59 persen. Penurunan ini terjadi karena perubahan dalam mekanisme dan kriteria penilaian Renstra OPD. Pada Tahun 2014, hanya dengan telah memiliki Dokumen Renstra, OPD telah dianggap memiliki Renstra yang baik. Namun pada tahun 2015 kriteria penilaian ditingkatkan, tidak cukup hanya dengan memiliki Dokumen Renstra. Penilaian dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian sistematika penulisan Renstra OPD dengan sistematika penulisan Renstra yang ada pada Lampiran IV Permendagri No 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tatacara Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) OPD.

Selanjutnya untuk pengukuran kinerja indikator 2, yaitu “Persentase kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan (RKPD) yang direalisasikan dalam dokumen penganggaran (APBD)”, pada tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 87,87% dari target 80% yang telah ditetapkan. Rumusan operasional untuk memperoleh angka tersebut adalah :

1529 kegiatan yang dimuat dalam APBD

x 100% = 87,87%. 1740 kegiatan yang dimuat dalam RKPD

Angka tersebut menunjukkan bahwa dari seluruh target yang ditetapkan, sebesar 87,87% kegiatan yang ada dalam APBD telah selaras dengan program kegiatan yang ada dalam RKPD. Hal ini merupakan prestasi yang cukup baik yang menunjukkan semakin membaiknya proses perencanaan di Kabupaten Blitar. OPD semakin disiplin dalam memenuhi tahapan-tahapan kegiatan dalam penyusunan RKPD. Dalam menyusun Renja, OPD mulai aktif berkoordinasi dengan Bappeda tentang usulan kegiatan di dalam Renja OPD sehingga tidak banyak bergeser dari dokumen RKPD. Upaya perbaikan lainnya adalah menyelenggarakan Bimtek Penyusunan Renja yang sesuai dengan Peraturan Perundangan kepada OPD. Dalam Bimtek tersebut, OPD diberikan arahan dan pedoman jelas dan terperinci untuk menjamin sinergitas dengan Visi/Misi Kepala Daerah dan Dokumen Perencanaan Lainnya.

(10)

hasil Musrenbang desa/kelurahan dan kecamatan yang diakomodir oleh OPD”, pada Tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 76% dari target 80% yang telah ditetapkan. Angka tersebut diperoleh dari perhitungan:

314 Usulan Musrenbang yg diakomodir

OPD x 100% = 76%

413 Usulan Musrenbang yang diverifikasi OPD

Proses pengajuan usulan program/kegiatan mulai dari Musrenbang Tingkat Desa yang kemudian dibawa ke Musrenbang Tingkat Kecamatan, selanjutnya diverifikasi oleh OPD dengan beberapa kriteria antara lain kesesuaian dengan kewenangan OPD, usulan bersifat supra desa, usulan bersifat urgen dan lain-lain. Dari total usulan Musrenbang Kecamatan telah terverifikasi OPD tinggal menyisakan 413 usulan kegiatan. Dari angka tersebut yang dapat diakomodir oleh OPD untuk masuk ke dalam dokumen Renja OPD hanya 314 usulan saja atau 76%, artinya ada 99 usulan kegiatan yang tidak dapat diakomodir.

Hal ini menunjukkan dinamika proses perencanaan yang terjadi di Kabupaten Blitar, mengingat masih terdapat 3 proses perencanaan lain yang bersaing untuk masuk ke dalam dokumen Renja OPD untuk mendampingi perencanaan partisipatif (Musrenbang), yakni perencanaan politis, teknokratis dan perencanaan top down/bottom up. Upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam rangka mendorong penyerapan aspirasi masyarakat melalui Musrenbang dilakukan dengan pelaksanaan forum-forum OPD yang memberikan arahan kepada OPD untuk memasukkan hasil kesepakatan Musrenbang antara OPD dengan kecamatan ke dalam dokumen Renja OPD. Selain itu upaya perbaikan lainnya adalah menyelenggarakan Bimtek Penyusunan Renja yang sesuai dengan Peraturan Perundangan kepada OPD. Dalam Bimtek tersebut, OPD diberikan arahan dan pedoman jelas dan terperinci untuk menjamin sinergitas dengan Visi/Misi Kepala Daerah dan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Dari hasil evaluasi pengukuran kinerja terhadap Sasaran Strategis 1 diperoleh gambaran bahwa 3 (tiga) buah Indikator Sasaran yang ditetapkan mengkasilkan menghasilkan rata-rata angka capaian kinerja kumulatif 100,81% yang mempunyai makna Sangat Berhasil. Adapun Sasaran ini ditunjang oleh 4 (empat) program yaitu Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, Program Perencanaan Sosial dan Budaya, serta Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam.

(11)

SASARAN STRATEGIS 2 :

“TERSEDIANYA DATA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERKWALITAS.”

IKU : Persentase data OPD hasil pelaksanaan pembangunan yang akurat

dan tepat waktu.

Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis 2 yang didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja yaitu “Persentase data OPD hasil pelaksanaan pembangunan yang akurat dan tepat waktu”, pada tahun 2015 berhasil terealisasi sebesar 75,56% dari target 85% yang ditetapkan. Rumusan operasional untuk memperoleh angka tersebut adalah:

68 LAKIP OPD yg disetor tepat waktu x 100% = 75,56%

90 OPD

Angka tersebut menunjukkan bahwa pada Tahun 2015 target dari indikator pada sasaran strategis 2 tidak tercapai. Hal ini karena beberapa OPD masih kurang memahami tentang peraturan yang berlaku dan tentang arti penting ketepatan waktu penyusunan laporan kinerja. Upaya yang dilakukan untuk melakukan perbaikan adalah dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh OPD untuk meningkatkan pemahaman terhadap peraturan-peraturan tentang penyusunan laporan kinerja serta pentingnya ketepatan waktu.

SASARAN STRATEGIS 3 :

“TERSELENGGARANYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GUNA MENDUKUNG PERENCANAAN PEMBANGUNAN.”

IKU : Persentase hasil kajian, penelitian dan

pengembangan yang ditindaklanjuti dalam pelaksanaan pembangunan.

Pada tahun anggaran 2015, Bappeda Kabupaten Blitar melaksanakan 12 kajian, penelitian dan pengembangan, yaitu:

1. Kajian Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) di Kabupaten Blitar;

2. Kajian Analisa Model Kesenjangan Antar Wilayah di Kabupaten Blitar; 3. Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Bidang Angkutan;

(12)

4. Kajian Perencanaan Konservasi DAS Brantas;

5. Feasibility Studi Pemanfaatan Eks Kantor Pembantu Bupati di Wlingi Sebagai Pusat Kuliner dan Kerajinan;

6. Kajian Pembangunan Jembatan Desa Kunir (Kab. Blitar) - Ngunut (Kab. Tulungagung);

7. Kajian Komoditas yang Cocol di Kecamatan Kanigoro untuk mendukung Kawasan Agropolitan;

8. Penyusunan Kajian Kelayakan Pembangunan Pabrik Gula di Kabupaten Blitar;

9. Studi Potensi Perkebunan Pijiombo dan Sekitarnya Untuk Pengembangan destinasi Wisata;

10. Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pondok Pesantren di Kabupaten Blitar. 11. Review Feasibility Study Pengembangan RSUD Srengat; dan

12. Pengembangan Inovasi Daerah Bidang Tekhnologi, Sosial, dan Budaya Tingkat Kabupaten.

Capaian Kinerja untuk Indikator Kinerja Persentase hasil Kajian, Penelitian dan Pengembangan yang ditindaklanjuti sebesar 95,24 persen, dengan kata lain, dari target 70 persen telah terealisasi sebesar 95,24 persen (8 kegiatan) yang ditindaklanjuti oleh stakeholder/ OPD terkait, baik berupa bahan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan/tahapan lanjutan maupun bahan diskusi/FGD dalam pembahasan masalah terkait dengan judul penelitian. Meskipun hasil penelitian telah didistribusikan kepada OPD terkait maupun OPD pengusul, namun implementasi hasil penelitian tidak bisa segera dilaksanakan karena menyesuaikan situasi dan kemampuan stakeholder.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Perencanaan pembangunan daerah merupakan kegiatan yang tidak mudah karena berhadapan dengan berbagai permasalahan yang sangat kompleks dan komprehensif (meliputi berbagai aspek sosial kemasyarakatan) dari suatu keadaan yang ada diwilayah terkait. Kompleksitas permasalahan tersebut sudah menjadi konsekuensi logis yang harus dihadapi dan tidak mungkin dihindari. Namun begitu tidak berarti bahwa hal itu akan menjadi suatu hambatan yang tidak dilampaui, melainkan justru menjadi tantangan yang akan memberikan pengaruh positif terhadap hasil perencanaan pembangunan daerah jika perencana mampu mengatasinya.

(13)

telah dilakukan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun yang sesuai Peraturan Bupati Nomor Tahun tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar, dapat dijabarkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur pelaksana fungsi penunjang daerah dibidang Perencanaan dan fungsi penunjang daerah dibidang Penelitian dan Pengembangan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Berdasarkan uraian mengenai tugas dan fungsi Bappeda, maka kegiatan perencanaan difungsikan sebagai suatu kegiatan penyusunan rencana yang prosesnya ditata dan dijalankan secara sistematik, produknya dirumuskan dengan sistematik dan didasarkan pada pemikiran logis dan objektif.

Perencanaan pembangunan merupakan suatu tahapan awal dalam proses pembangunan. Sebagai tahapan awal, perencanaan pembangunan akan menjadi

bahan/pedoman/acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan (action plan).

Karena itu perencanaan pembangunan diharapkan bersifat implementatif (dapat dilaksanakan) dan aplikatif (dapat diterapkan ).

Kegiatan perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan kegiatan riset/penelitian, karena proses pelaksanaannya akan banyak menggunakan metode-metode riset, mulai dari teknik pengumpulan data, analisis data, hingga studi lapangan/kelayakan dalam rangka mendapatkan data akurat, baik yang dilakukan secara konseptual, dokumentasi maupun ekperimental.

Dalam kaitannya dengan Perencanaan Pembangunan Daerah, maka pengertian pembangunan dinyatakan sebagai suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah dan lingkungannya dalam wilayah/daerah tertentu dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap dan tetap berpegang pada azas prioritas.

Dengan demikian perencanaan pembangunan daerah meliputi beberapa ciri, antara lain :

(14)

b. Analisis perencanaan bersifat makro/luas;

c. Lebih efektif dan efisien digunakan untuk perencanaan jangka menengah dan panjang;

d. Memerlukan pengetahuan secara interdisipliner, general dan universal, namun tetap memiliki spesifikasi masing-masing yang jelas;

e. Fleksibel dan mudah untuk dijadikan sebagai acuan perencanaan pembangunan jangka pendek ( 1 tahunan ).

Dalam memahami pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang mengidentikkan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut berdasarkan pada aspek perubahan, dimana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Sehingga pembangunan dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian pembangunan secara sederhana diartikan sebagai suatu upaya untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menuju kearah peningkatan dari keadaan semula atau terjadinya pertumbuhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada dasarnya pembangunan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa pembangunan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan pertumbuhan akan terjadi sebagai akibat adanya pembangunan.

Dengan memahami gambaran mengenai unsur-unsur perencanaan dan pengertian pembangunan, dapat diperoleh suatu gambaran mengenai perencanaan pembangunan. Dalam perencanaan pembangunan terkandung beberapa hal pokok yang dapat dikatakan sebagai unsur dalam perencanaan itu sendiri. Adapun unsur-unsur dimaksud meliputi :

1. Adanya asumsi-asumsi yang didasarkan pada fakta-fakta. Ini berarti bahwa perencanaan hendaknya disusun dengan berdasarkan pada asumsi-asumsi yang didukung dengan fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada. Hal ini menjadi penting karena hasil perencanaan merupakan dasar bagi pelaksanaan suatu program atau kegiatan;

(15)

yang akan dilakukan. Ini berarti bahwa dalam menyusun rencana perlu memperhatikan berbagai alternatif sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan; 3. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini perencanaan merupakan suatau

alat/sarana untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan kegiatan;

4. Bersifat memprediksi sebagai langkah untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan perencanaan;

5. Adanya kebijaksanaan sebagai hasil keputusan yang harus dilaksanakan.

Saat ini yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas-tugas perencanaan di Bappeda adalah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, dan peraturan yang berada di bawahnya termasuk Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beerapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah. Pemberian kewenangan yang luas kepada daerah memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan baik pembangunan nasional, pembangunan daerah maupun pembangunan antar daerah.

Dalam menjalankan fungsinya untuk merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah, Bappeda telah membentuk bidang-bidang sesuai dengan kondisi yang diperlukan bagi terlaksananya program dan kegiatan pembangunan serta telah melibatkan secara aktif peran serta masyarakat dan lembaga-lembaga non pemerintah dalam proses perencanaan pembangunan. Bidang-bidang tersebut meliputi :

1. Bidang Ekonomi

2. Bidang Prasarana Wilayah;

3. Bidang Sosial dan Pemerintahan, serta 4. Bidang Penelitian dan Pengembangan.

(16)

Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang ekonomi yang meliputi urusan pertanian, pangan, perikanan, industri, perdagangan, koperasi dan usaha mikro, penanaman modal, tenaga kerja dan transmigrasi.

Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang prasarana wilayah yang meliputi urusan pekerjaan umum, tata ruang, perumahan, permukiman, pertanahan, statistik, persandian, perhubungan, komunikasi dan informatika, lingkungan hidup, kehutanan dan ESDM.

Bidang Sosial dan Pemerintahan bertugas melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang Sosial dan Pemerintahan yang meliputi urusan kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, trantibumlinmas, pemadaman kebakaran, dan unsur penujang urusan pemerintahan.

Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di Bidang Penelitian dan Pengembangan yang meliputi penyusunan dan persiapan program penelitian, pelaksanaan penelitian, koordinasi, identifikasi, sosialisasi, pengkajian, penerapan, perekayasaan, pengoperasian dibidang kelitbangan, penguatan Sistem Inovasi Daerah, analisis data dan pelaporan.

Dengan membagi tugas ke dalam bidang-bidang diatas, diharapkan akan mampu mengatasi kompleksitas permasalahan perencanaan pembangunan di Kabupaten Blitar.

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD

Berdasarkan analisis gambaran pelayanan OPD, kajian hasil evaluasi pelaksanaan OPD, serta kajian terhadap pencapaian kinerja Renstra OPD, maka dapat dirumuskan isu-isu penting yang terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD. Perumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD, dimaksudkan untuk menentukan permasalahan, hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan

(17)

penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun sebelumnya, serta capaian kinerja Renstra OPD. Adapun isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut: 1. Masa transisi pergantian Bupati dan Wakil Bupati. Pada akhir tahun 2015, Kabupaten

Blitar mengadakan pemilihan kepala daerah, sehingga pergantian bupati dan wakil bupati berpengaruh terhadap Bappeda Kabupaten Blitar.

2. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021. Seiring dengan masa transisi pergantian Bupati dan Wakil Bupati, maka Bappeda perlu untuk menyusun RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021.

3. Penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan merupakan hal yang penting bagi Bappeda Kabupaten Blitar pada tahun 2016.

4. Perpindahan pusat pemerintahan di Kanigoro. Pada tahun 2016, pusat pemerintahan Kabupaten Blitar pindah di Kecamatan Kanigoro.

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Rencana pembangunan daerah dapat dilihat dari cita-cita Kepala Daerah dan Wakil kepala daerah terpilih sebagai dasar pelaksanaan pembangunan. Cita-cita tersebut dapat dituangkan ke dalam visi yang kemudian dijabarkan ke dalam misi sebagai cara untuk mewujudkan visi tersebut. Visi Kabupaten Blitar periode tahun 2016-2021 yaitu:

“MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING”

Penjelasan dari visi Kabupaten Blitar adalah, Lebih Sejahtera, berarti meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara lahir dan batin. Secara lahir adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara baik, pengurangan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kesempatan kerja, kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan. Peningkatan kesejahteraan secara batin diwujudkan dalam penciptaan suasana kehidupan yang religius, aman dan kondusif, serta adanya kebebasan dan kemudahan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya.

Maju, dimaknai dengan adanya perkembangan positif dalam setiap aspek kehidupan masyarakat terutama terkait dengan kualitas dan kapasitas sumber daya

(18)

manusia (SDM), tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Berdaya saing, yaitu terwujudnya kemampuan masyarakat kabupaten Blitar untuk memanfaatkan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki sehingga mampu bersaing secara regional, nasional bahkan Internasional.

Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Blitar tersebut maka Misi Pembangunan Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 ditetapkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui akselerasi program pengetasan kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program pembangunan dan kemasyarakatan yang tepat sasaran;

2. Memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religious), kearifan lokal dan hukum melalui optimalisasi kehidupan beragama dan kehidupan sosial, serta penerapan peraturan perundang-undangan;

3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat melalui peningkatan mutu bidang pendidikan (termasuk di dalamya adalah wawasan kebangsaan, budi pekerti, praktek keagamaan) dan kesehatan serta kemudahan akses memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai;

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi, serta pelayanan publikberbasis teknologi informasi;

5. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing melalui peningkatan keterampilan dan keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis Koperasi dan UMKM, ekonomi kreatif, jiwa kewirausahaan, potensi lokal daerah dan penguatan sektor pariwisata serta pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup;

6. Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan melalui optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat desa.

Visi dan Misi Kabupaten Blitar periode 2016-2021, dirumuskan dan dijabarkan ke dalam beberapa program aksi sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilanya. Berikut ini merupakan penjabaran misi dari pembangunan Kabupaten Blitar tahun 2016-2021:

(19)

Misi I: Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui akselerasi program pengetasan kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program pembangunan dan kemasyarakatan yang tepat sasaran. Tujuan dari misi ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara proporsional, pengurangan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kesempatan kerja, menumbuhkembangkan jiwa wirausaha dan penyediaan infrastruktur yang memadai. Program Aksi yang disusun adalah sebagai berikut:

1. Menjaga kestabilan ketersediaan pangan;

2. Pembangunan dan rehabilitasi Rumah Tidak Layak huni;

3. Subsidi dan bantuan untuk masyarakat miskin, termasuk disabilitas(cacat);

4. Perluasan kesempatan kerja serta pembinaan untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan;

5. Peningkatan penyediaan infrastruktur dasar pada semua bidang.

Misi II: Memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religious), kearifan lokal, dan hukum melalui optimalisasi kehidupan beragama dan kehidupan sosial, serta penerapan peraturan perundang-undangan. Tujuan dari misi ini adalah penciptaan susasana kehidupan yang religious, aman dan kondusif serta adanya kebebasan ddan kemudahan masyarakat dalam menjalankan ibdah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Program Aksi yang disusun adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas kegiatan keagamaan masyarakat;

2. Meningkatkan komunikasi serta memantapkan keharmonisan anatar umat beragama;

3. Meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat agar mampu mengantisipasi ancaman dan gangguan kamtibmas;

4. Memberdayakan kearifan lokal untuk menjaga kehidupan masyarakat yang harmonis;

5. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan menciptakan ketertiban dan keamanan.

Misi III: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat melalui peningkatan mutu bidang pendidikan (termasuk di dalamnya adalah wawasan kebangsaan, budi pekerti, praktek keagamaan)

(20)

dan kesehatan serta kemudahan akses memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai. Tujuan dari misi ini adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Blitar, meningkatkan kualitas pendidikan yang religius, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pendidikan serta pelayanan kesehatan yang memadai. Program Aksi yang disusun adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan potensi tenaga pendidik dan pendidikan;

2. Pelaksanaan pendidikan berbasis pengembangan karekter (termasuk didalamnya adalah wawasan kebangsaan, budi pekerti, dan praktek keagamaan);

3. Penantaan manajemen pendidikan yang professional dan efisien dengan menggunakan sistem database pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan yang berbasis IT;

4. Peningkatan akses atas pendidikan dan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat, baik formal maupun non formal, termasuk yang berkebutugan khusus (disabilitas) serta pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai;

5. Peningkatan kualitas/komperensi dan kualitas tenaga kesehatan;

6. Peningkatan akses atas kesehatan yang memadai serta pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan(kesehatan dasar dan rujukan);

7. Peningkatan peranserta dan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan hidup bersih dan sehat.

Misi IV: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi serta pelayanan public berbasis teknologi informasi. Tujuan misi ini adalah penataan kelembagaan pemerintah daerah yang efektif dan efisien, memantapkan pelaksanaan sistem dan prosedur perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pengawasan pembangunan daerah, meningkatkan kualitas manajemen keuangan pemerintah daerah, meningkatkan kualitas pelayanan public yang prima di segala bidang dan berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan masyarakat dan mengembangkan manajemen pemerintan daerah berbasis teknologi informasi untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel serta mempermudah akses masyarakat terhadap informasi pemerintah daerah. Program Aksi

(21)

yang dilakuakan adalah sebagai berikut:

1. Penataan serta peningkatan peran kelembagaan pemerintah daerah yang efektif dan efisien berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2. Peningkatan kapasitas dan kompetensi suber daya manusia aparatur Pemerintah Kabupaten Blitar;

3. Memaksimalkan fungsi dan kinerja kelembagaan pemerintahan daerah melalui penerapan prinsip“the right man on the right place”

4. Pengembangan sistem manajemen pemerintahan daerah berbasis teknologi informasi;

5. Peningkatan kualitas manajemen keuangan pemerintah daerah, termasuk pengelolaan keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsi transparasi akuntabilitas, dan profesionalisme;

6. Penetapan pelaksanaan sistem dan prosedur perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pengawasan pembangunan daerah;

7. Mewujudkan konsistensi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah melalui perencanaan dan penganggaran terpadu;

8. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima di segala bidang dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.

Misi V: Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing melalui peningkatan keterampilan dan keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis Koperasi dan UMKM, ekonomi kreatif, jiwa kewirausahaan, potensi lokal daerah dan penguatan sektor pariwisata serta pemanfaatan suber daya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Tujuan misi ini adalah Meningkatkan keberdayaan masyarakat sehingga mampu mandiri dan memiliki daya saing, meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja Kabupaten Blitar menuju persaingan global, mendorong pengembangan standarisasi produk barang dan jasa untuk meningkatkan daya saing, menumbuhkembangkan dan meningkatkan daya saing sektor pertanian, koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM) yang ada di Kabupaten Blitar, mengembangakn ekonomi kreatif, menumbuhkembangkan jiwa wirausaha, penguatan sektor pariwisata yang sesuai dengan potensi lokal Kabupaten Blitar, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian

(22)

lingkungan hidup. Program Aksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas kelompok ekonomi masyarakat melalui pelatihan keterampilan berkelanjutan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha;

2. Penyediaan tenaga kerja terampil dan professional melalui penyetaraan kualitas standar kompetensi tenaga kerja untuk memenuhi standar sertifikasi internasional dalam era global;

3. Pengembangan iklim usaha secara sehat serta melindungi konsumen;

4. Pengembangan sektor pertanian, koprasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) diarahkan agar menjadi pelaku ekonomi yang makin berbasis iptek dan berdaya saing;

5. Mengembangkan pariwisata daerah yang berbasis pada seni dan budaya lokal serta potensi sumber daya alam;

6. Pengembangan ekonomi kreatif yang sesuai dengan potensi lokal untuk menunjang kepariwisataan daerah;

7. Pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

Misi VI: Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan melalui optimalisasi penyelengaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Tujian misi ini adalah meningkatkan kualitas penyelenggara pemerintahan desa melalui peningkatan kapasitas aparatur desa dan kelembagaan masyarakat desa, meningkatkan kuantitas aparatur desa dan kelembagaan masyarakat desa, meningkatkan kuantitas dan kualitas pembanguanan, baik fisik maupun non fisik yang berbasis pendekatan desa dan kawaasan pedesaan, mengembangjan peran aktif lembaga kemasyarakatan desa dalam pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa untuk mewujudkan pembangunan desa secara partisipatif. Program Aksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan; 2. Penyusunan regulasi penyelenggaraan pemerintahan desa;

3. Pembangunan infrastruktur kawasan perdesaan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat untuk meminimalisasi disparitas antar wilayah;

(23)

4. Fasilitas pengembangan manajemen pemerintahan desa didukung dengan sistem informasi desa;

5. Optimalisasi pemberdayaan masyarakat desa sebagai bentuk nyata partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa.

Prioritas Pembangunan Kabupaten Blitar 2017

Tema dalam RKPD Kabupaten Blitar tahun 2017 adalah “ Percepatan kecukupan sarana prasarana, sistem, dan infrastruktur ekonomi berbasis potensi unggulan Kabupaten Blitar (Pariwisata dan Pertanian) dengan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Blitar tahun 2016 ditetapkan sebagi berikut:

1. Final, Penataan Sarana Aparatur dan Sistem Pendukung Pemerintahan

Penataan sarana aparatur dan sistem pendukung penerintahan ditetapkan sebagai prioritas dengan mempertimbangkan bahwa Sumber Daya aparatur memiliki peranan yang sangat penting sebagai aktor pemerintah daerah yang nantinya akan mengayomi masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu adanya penataan sarana dan sistem pedukung yang dibutuhka oleh Sumber daya aparatu sebagai penunjang pelaksanaan pemerintahan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Sumber daya aparatur dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, bebas dari kkn sebagaimana implementasi UU no. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Adapun prioritas penataan sarana aparatur dan sistem pendukung pemerintahan dapat diarahkan dengan fokus pembangunan, antara lain:

a. Peningkatan profesionalisme Sumber Daya Aparatur Desa melalui pelatihan penguru BUMDesa

b. Sosialisasi manajemen masjid c. Pelatihan untuk PKK

d. Adanya bimbingan teknis untuk perangkat dan tokoh masyarakat tentang aplikasi UU Desa

e. Kajian tentang pengembangan sistem teknologi informasi sebagai daya dukung sistem perdagangan online di Kabupaten Blitar.

2. Infrastruktur perekonomian yang berpihak terhadap pertanian dan pariwisata berdasarkan analisis atau telaah secara mendalam atas apa yang menjadi penekanan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019, RPJPD Kabupaten Blitar

(24)

tahun 2005-2025, dan RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016, pembangunan ekonomi dan infrastruktur secara garis besar ditempatkan dalam posisi yang sangat strategis dan bahkan mendapatkan proporsi yang lebih dibandingkan arah strategi lainya. Pembangunan ekonomi dalam prioritas ini disandingakan dengan pembangunan infrastruktur dengan logika berfikir bahwa pembangunan ekonomi baik dengan orientasi pertumbuhan maupun pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakay Kabupaten Blitar membutuhkan dukunhan infrastruktur. Dengan demikian jenis infrastruktur yang dimaksud dalam prioritas ini adalah pembangunan infrastruktur yang mampu digunakan untuk akselerasi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Kabupaten Blitar. Infrastruktur perekonomian lebih ditekankan terhadap sektor pertanian dan pariwisata Kabupaten Blitar. Hal ini karena kondisi geografis Kabupaten Blitar yang sebagian besar adalah lahan pertanian dan potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi obyek wisata. Berdasarkan hal ini, maka prioritas pembangunan infrastruktur perekonomian yang berpihak terhadap pertanian dan pariwisata dapat dilaksanakan dengan fokus pembangunan sebagai beriku:

a. Pemeliharaan dan pembangunan salur irigasi b. Pengaspalan jalan dan rehap jabatan

c. Pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat d. Pelestarian Mata Air Sumber Ande-Ande

3. Pembangunan infrastruktur besar berbasis kawasan dan pusat pertumbuhan baru Infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengingat bahwa gerak laju dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur besar di kawasan dan pusat pertumbuhan baru menjadi hal yang penting karena kawasan dan pusat pertumbuhan baru menjadi titik-titik strategis dalam pengembangan ekonomi dalam suatu daerah. Adapun prioritas pembangunan infrastruktur besar berbasis kawasan dan pusat pertumbuhan baru dapat dilaksanakan dengan fokus pembangunan, antara lain:

(25)

a. Pelebaran jalan aspal b. Pembangunan drainase

c. Pembangunan saluran pengaman badan jalan d. Perawatan dan pemeliharaan jalan

e. Perbaikan jalan

f. Rabat jalan lingkungan

4. Pemantaban pemberian layanan dasar umum dan pemerintahan.

Keberadaan pemerintah dengan semua penyelenggaraan urusan pemerintahan pada dasarnya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan publik dalam hal ini didefinisikan sebagai aktivitas pemerintah dalam pemenuhan kebutan masyarakat melalui penyediaan barang dan jasa. Proses penyelenggaraan pelayanan publik merupakan ranah kebijakan, program, dan kegiatan yang menginteraksikan pemerintah dengan masyarakat. Alokasi dana pemerintahan diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminal sosial. Prioritas pemantaban pemberian layanan dasar umum dan pemerintahan diarahkan pada fokus pembangunan, sebagai berikut:

a. Pemberian Bantuan Sosial di tempat ibadah dan kelompok lansia b. Bantuan hibah dalam pembangunan sekolah

c. Pelatihan keterampilan bagi anak putus sekolah d. Pemberian bantuan rehab pembangunan masjid e. Perbaikan gedung pusat kesehatan desa

f. Pemberian bantuan sarana dan prasarana sekolah

5. Intensifikasi potensi pariwisata ununggulan dan penggunaan teknologi pertanian intensifikasi diartikan sebagai usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktifitas faktor-faktor produksi yang telah ada. Intensifikasi dalam hal ini lebih ditekankan pada sektor pariwisata dan pertanian. Potensi pariwisata unggulan lebih berkembang pada pariwisata daerah yang berbasis seni dan budaya lokal serta potensi sumber daya alam. Teknologi pertanian lebih mengarah ke peralatan bantu pertanian yang

(26)

lebih canggih. Adapun prioritas intensifikasi potensi pariwisata unuggulan dan penggunaan teknologi pertanian diarahkan pada fokus pembangunan sebagai berikut:

a. Pemberian bantuan dana kesenian dan kelompok sholawat b. Pengadaan pameran promosi produk unggulan

c. Pelatihan budidaya ternak

d. Pemberian bantuan bagi komunitas pelestarian sumber daya air e. Pengadaan alat-alat pertanian dan kerajinan

f. Pelatihan kelompok tani

g. Pengadaan bibit tanaman holtikultural

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat merupakan bagian dari kegiatan jaring aspirasi terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, terhadap prioritas dan sasaran pelayanan serta kebutuhan pembangunan tahun yang direncanakan, sesuai dengan tugas dan fungsi OPD. Namun, tidak ada usulan program dan kegiatan masyarakat terhadap Bappeda Kabupaten Blitar.

(27)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana dimaksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi OPD. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan di daerah merupakan satu kesatuan integrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, sehingga tema dan prioritas pembangunan daerah harus mengacu pada tema dan prioritas pembangunan nasional. Pada tahun 2017, Tema Pembangunan Nasional adalah “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antar Wilayah”.

Sedangkan 9 agenda prioritas pembangunan Nasional (Nawa Cita) terdiri dari: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

1. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

2. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

3. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 4. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

5. Melakukan revolusi karakter bangsa.

(28)

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra OPD.

3.3 Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang direncanakan oleh Bappeda Kabupaten Blitar pada tahun 2017 sebanyak 13 program dan 74 kegiatan yang sebagian besar bersumber dari dana APBD II senilai Rp. 14,498,314,700,- Rincian kegiatan dimaksud sebagaimana terlampir.

(29)

BAB IV

PENUTUP

Pembangunan berorientasi pada masyarakat artinya adalah bahwa hasil pembangunan yang akan dicapai tersebut bermanfaat dan berguna bagi masyarakat, selain

itu resiko atau cost yang akan ditimbulkan oleh upaya pembangunan juga akan ditanggung

oleh masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya benefit yang harus diketahui semenjak

program pembangunan direncanakan, tetapi juga cost-nya.

Rencana Kerja Perubahan (Renja-P) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2017 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Blitar 2016 – 2021 dalam menunjang tercapainya Visi dan Misi daerah serta target dan sasaran pembangunan yang dioperasionalkan melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P) Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2017. Rencana Kerja ini disusun disamping sebagai upaya untuk merespon kebutuhan pembangunan di tahun 2017, juga sebagai upaya untuk merumuskan berbagai aspek yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan khususnya dari Bappeda, dan juga jumlah dana yang diperlukan jika perecanaan tersebut dilaksanakan.

Adanya Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017, maka penetapan prioritas pembangunan yang merupakan upaya penjabaran dari visi dan misi OPD diharapkan akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis serta berkelanjutan, dengan sesama OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Blitar maupun dengan OPD yang membidangi fungsi lain. Harapannya adalah Rencana Kerja ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Blitar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Blitar, Nopember 2016

Plt. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLITAR

EKO SUSANTO, ST, MSi Pembina Tingkat I NIP. 19690701 199703 1 003

(30)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 3.01.04.4.03.1 Urusan Perencanaan 11.823.314.700,00 0,00 0,00 0,00 9.994.096.170,00 3.01.04.4.03.1.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase kecukupan administrasi perkantoran 100% 913.000.000,00 0,00 0,00 0,00 1.004.300.000,00 3.01.04.4.03.1.01.1 Penyediaan dan peningkatan administrasi perkantoran Bappeda Tersedianya Honorarium, Bahan Pakai Habis, Jasa Kantor, Cetak dan Penggandaan, Makanan dan Minuman dan Perjalanan Dinas 12 bulan Tersedianya Honorarium, Bahan Pakai Habis, Jasa Kantor, Cetak dan Penggandaan, Makanan dan Minuman dan Perjalanan Dinas 100% 748.000.000,00 0,00 0,00 0,00 822.800.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.01.2 Fasilitasi Kegiatan Perencanaan Umum dan Pengendalian Program

Terfasilitasinya perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah

12 bulan Persentase kecukupan Administrasi Perkantoran 100% 165.000.000,00 0,00 0,00 0,00 181.500.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.04 Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian, dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 210.500.000,00 0,00 0,00 0,00 175.000.000,00

3.01.04.4.03.1.06.1 Penyusunan LAKIP SKPD Bappeda Jumlah dokumen LAKIP yang disusun 1 dokumen Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 50.000.000,00 0,00 0,00 0,00 50.000.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.06.15 Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD Bappeda Kab. Blitar Tersusunnya dokumen Perencanaan SKPD 3 Dokumen Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 50.000.000,00 0,00 0,00 0,00 55.000.000,00 Keg. baru

3.01.04.4.03.1.06.2 Penyusunan Laporan Akuntansi Keuangan SKPD

Bappeda Jumlah dokumen laporan keuangan yang disusun 20 dokumen Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 7.500.000,00 0,00 0,00 0,00 10.000.000,00 Keg. sdg berjalan

(31)

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

3.01.04.4.03.1.06.3 Penyusunan SOP SKPD Bappeda Jumlah dokumen SOP yang diterbitkan 2 dokumen Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 5.000.000,00 0,00 0,00 0,00 5.000.000,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.06.4 Review Renstra SKPD Bappeda Jumlah dokumen yang disusun 1 dokumen Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 50.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.06.5 Penyusunan Renja & Renja-P

Bappeda Jumlah dokumen yang disusun 2 dokumen Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 10.000.000,00 0,00 0,00 0,00 10.000.000,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.06.6 Penyusunan Perjanjian Kinerja SKPD

Bappeda Jumlah dokumen yang disusun 1 dokumen Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 5.000.000,00 0,00 0,00 0,00 5.000.000,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.06.7 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Laporan capaian kinerja dan keuangan 8 laporan Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 33.000.000,00 0,00 0,00 0,00 40.000.000,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.10 Program Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan Daerah 1. Persentase program/kegiatan SKPD Bidang Pengendalian, Evaluasi, Data dan Statistika yang sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJM-Renstra, RPJM-RKPD, RKPD-Renja, 2. Persentase tersusunnya dokumen pelaporan daerah tepat waktuRKPD-PPAS) 50%, 90% 1.207.814.700,00 0,00 0,00 0,00 1.271.596.170,00

(32)

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

3.01.04.4.03.1.10.08 Pemeliharaan Database Pembangunan Daerah

Kab. Blitar Jumlah sistem database yang dipelihara 1 aplikasi Prosentase tersusunnya dokumen pelaporan daerah tepat waktu 90% 150.000.000,00 0,00 0,00 0,00 150.000.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.11 Program Pengembangan dan Pemeliharaan Data dan Statistik Persentase ketersediaan data pembangunan tepat waktu 100% 125.000.000,00 0,00 0,00 0,00 125.000.000,00

3.01.04.4.03.1.11.1 Penyusunan dan publikasi data pembangunan daerah (BDA) Jumlah dokumen yang disusun 1 dokumen Prosentase ketersediaan data pembangunan tepat waktu 100% 125.000.000,00 0,00 0,00 0,00 125.000.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apartur Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi 100% 300.000.000,00 0,00 0,00 0,00 400.000.000,00 3.01.04.4.03.1.12.1 Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Bappeda Tercukupinya alat kebersihan kantor, perawatan kendaraan dinas, BBM, pemeliharaan gedung, peralatan dan perlengkapan kantor, pajak kendaraan dinas, dan belanja modal aset kantor 12 bulan Persentase Sarpras Aparatur dengan kondisi layak fungsi 100% 300.000.000,00 0,00 0,00 0,00 400.000.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.03 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Persentase peningkatan kapasitas SDM aparatur perencana 25% 205.000.000,00 0,00 0,00 0,00 210.500.000,00

3.01.04.4.03.1.13.1 Pendidikan dan pelatihan formal Bappeda Terfasilitasinya aparatur perencana mengikuti diklat perencanaan 12 orang Prosentase peningkatan kapasitas SDM aparatur perencana 25% 55.000.000,00 0,00 0,00 0,00 60.500.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.13.2 Capacity building perencanaan pembangunan Bappeda Terlaksananya bintek aparatur perencana 1 kali Prosentase peningkatan kapasitas SDM aparatur perencana 25% 150.000.000,00 0,00 0,00 0,00 150.000.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.05 Program Perencanaan Strategis Daerah Persentase tersusunnya dokumen perencanaan strategis daerah tepat waktu 100% 1.400.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00

(33)

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

3.01.04.4.03.1.14.1 Review RPJPD Bappeda Jumlah dokumen yang disusun 1 dokumen Prosentase tersusunnya dokumen perencanaan strategis daerah tepat waktu 100% 200.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.14.2 Review RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021

Bappeda Jumlah dokumen yang disusun 1 dokumen Prosentase tersusunnya dokumen perencanaan strategis daerah tepat waktu 100% 300.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.14.3 Revisi RPJMD kabupaten Blitar 2016-2021

Bappeda Jumlah dokumen yang disusun 1 dokumen Prosentase tersusunnya dokumen perencanaan strategis daerah tepat waktu 100% 600.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.14.4 Pendampingan Refisi Rentra SKPD Bappeda Jumlah SKPD yang Didampingi 60 SKPD Prosentase tersusunnya dokumen perencanaan strategis daerah tepat waktu 100% 150.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.14.6 Koordinasi dan pendampingan penyusunan/revisi dokumen perencanaan strategis SKPD Tersusunnya hasil revisi dokumen perencanaan strategis SKPD 20 eks Prosentase tersusunnya dokumen perencanaan strategis daerah tepat waktu 100% 150.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.06 Program Perencanaan dan Penganggaran Tahunan Pembangunan Daerah 1. Persentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P ; 2. Persentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P ; 3. Persentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-KUPA 85% ; 90% ; 75% 1.560.000.000,00 0,00 0,00 0,00 1.645.000.000,00

(34)

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 3.01.04.4.03.1.15.1 Penyusunan RKPD-P Tahun Anggaran 2017 Jumlah dokumen yang disusun 1 dokumen Prosentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P 85% 110.000.000,00 0,00 0,00 0,00 110.000.000,00 Keg. sdg berjalan Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75% 3.01.04.4.03.1.15.2 Koordinasi dan pendampingan penyusunan/revisi dokumen rencana kerja perubahan SKPD 2017

Bappeda Jumlah SKPD yang didampingi dalam menyusun Renja, Renja-P, RKA dan RKA-P SKPD 55 SKPD Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% 150.000.000,00 0,00 0,00 0,00 150.000.000,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.15.3 Penyusunan dan Fasilitasi PenetapanKUPA/PPAS Tahun Anggaran 2017

Bappeda Jumlah dokumen yang disusun 4 dokumen Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75% 375.000.000,00 0,00 0,00 0,00 375.000.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.15.4 Penyusunan RKPD Tahun Anggaran 2018 Kabupaten Blitar Jumlah dokumen yg disusun 1 dokumen Prosentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P 85% 110.000.000,00 0,00 0,00 0,00 110.000.000,00 Keg. sdg berjalan Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75%

(35)

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

3.01.04.4.03.1.15.5 Koordinasi dan pendampingan penyusunan/revisi dokumen rencana kerja SKPD 2018 Kabupaten Blitar Jumlah SKPD yg didampingi 55 SKPD Prosentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P 85% 50.000.000,00 0,00 0,00 0,00 50.000.000,00 Keg. sdg berjalan Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75%

3.01.04.4.03.1.15.6 Penyusunan dan Fasilitasi Penetapan KUA/PPAS Tahun Anggaran 2018 Bappeda Kab. Blitar Jumlah dokumen yg disusun 2 dokumen Prosentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P 85% 375.000.000,00 0,00 0,00 0,00 375.000.000,00 Keg. sdg berjalan Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75% 3.01.04.4.03.1.15.7 Penyusunan Ranwal RKPD Tahun 2019 Kabupaten Blitar Jumlah dokumen yg disusun 1 dokumen Prosentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P 85% 100.000.000,00 0,00 0,00 0,00 100.000.000,00 Keg. sdg berjalan Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75%

(36)

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 3.01.04.4.03.1.15.8 Pelaksanaan Musrenbang RKPD Tahun 2019 Kabupaten Blitar Jumlah kecamatan terfasilitasi 22 kecamatan Prosentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P 85% 210.000.000,00 0,00 0,00 0,00 250.000.000,00 Keg. sdg berjalan Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75% 3.01.04.4.03.1.15.9 Pengembangan software perencanaan dan pelaporan pembangunan daerah Kabupaten Blitar Jumlah software perencanaan dan pelaporan yg dikembangkan 1 buah Prosentase usulan musrenbang terverifikasi yang terakomodir dalam dokumen RKPD dan RKPD-P 85% 80.000.000,00 0,00 0,00 0,00 125.000.000,00 Keg. sdg berjalan Prosentase kesesuaian RKPD-Renja dan RKPDP dan Renja-P 90% Prosentase kesesuaian RKPD-PPAS dan RKPDP-PPASP 75% 3.01.04.4.03.1.07 Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang

Persentase program/kegiatan SKPD Bidang Prasarana Wilayah yang sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJM-Renstra, RPJM-RKPD, RKPD-Renja, RKPD-PPAS) 50% 2.150.000.000,00 0,00 0,00 0,00 1.000.000.000,00

3.01.04.4.03.1.16.1 Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Urusan Pekerjaan Umum, Perumahan, Permukiman dan Pertanahan

Bappeda Jumlah Rapat Koordinasi, Perjalanan Dinas 30 kali Prosentase program/kegiatan SKPD Bidang Prasarana Wilayah yang sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJM-Renstra, RPJM-RKPD, RKPD-Renja, RKPD-PPAS) 50% 150.000.000,00 0,00 0,00 0,00 150.000.000,00 Keg. sdg berjalan

(37)

SKPD BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kode Rekening Urusan/Program/kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi

Indikator Kinerja Pagu Indikatif (Rp) Prakiraan Maju Jenis Kegiatan SKPD Penanggung jawab Keterangan Hasil Program Keluaran Kegiatan (Output) Hasil Kegiatan

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target APBD APBD

Prop APBN DAK 1/2/3 1/2/3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

3.01.04.4.03.1.16.10 Penyusunan Sistem informasi dan updating data / informasi bidang prasarana wilayah

Bappeda Sistem informasi prasarana wilayah 1 Web Prosentase program/kegiatan SKPD Bidang Prasarana Wilayah yang sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJM-Renstra, RPJM-RKPD, RKPD-Renja, RKPD-PPAS) 50% 250.000.000,00 0,00 0,00 0,00 150.000.000,00 Keg. sdg berjalan 3.01.04.4.03.1.16.2 Rencana Program Investasi dan Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Jumlah Dokumen RPIJM 10 buku Prosentase program/kegiatan SKPD Bidang Prasarana Wilayah yang sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJM-Renstra, RPJM-RKPD, RKPD-Renja, RKPD-PPAS) 50% 110.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.16.3 Review Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (RISPAM)

Bappeda Jumlah Dokumen Review RISPAM 15 buku Prosentase program/kegiatan SKPD Bidang Prasarana Wilayah yang sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJM-Renstra, RPJM-RKPD, RKPD-Renja, RKPD-PPAS) 50% 330.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Keg. sdg berjalan

3.01.04.4.03.1.16.4 Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Urusan Tata Ruang, Statistik, Persandian, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Bappeda Jumlah Rapat Koordinasi, Desk Perjalanan Dinas 20 kali Prosentase program/kegiatan SKPD Bidang Prasarana Wilayah yang sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJM-Renstra, RPJM-RKPD, RKPD-Renja, RKPD-PPAS) 50% 110.000.000,00 0,00 0,00 0,00 150.000.000,00 Keg. sdg berjalan

Gambar

Tabel 2.1 Realisasi Anggaran per-Sasaran

Referensi

Dokumen terkait

5) Lakukan Supervisi/Pengawasan (Membimbing, Mengarahkan) agar kemampuan mereka (personil pelaksana pekerjaan) terus meningkat dalam melaksanakan tugas dengan benar dan teliti. 6)

Persepsi Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan Layang di Kota Ambon Hasil analisis terhadap persepsi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan sumberdaya ikan

“ Dalam membina akhlak yang baik kepada para santri bukanlah hal yang mudah mbak, harus pelan namun pasti yang pertama ya melalui pendekatan dengan santri, guru

Oleh karena itu, calon anggota DPR yang tepat untuk Indonesia masa depan adalah seorang calon anggota DPR yang mampu menghargai serta menerima perbedaan demi terwujudnya keutuhan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh antara personal innovativeness dan technological innovativeness, (2) personal innovativeness dan gadget love, (3)

h}iwa>lah di BMT Mandiri Sejahtera di desa Karangcangkring kecamatan Dukun kabupaten Gresik adalah sesuai ketentuan yang sudah ada di atas. 14 Khusnul Khotimah,

Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini menggunakan luas pengungkapan sukarela perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan, yang diukur dengan indeks pengungkapan sukarela

Tujuan: Mengetahui perbedaan pemberian cervical stabilization exercise dengan Manual Longitudinal Muscle Stretching dan cervical stabilization exercise terhadap