• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesiapan Aceh dalam Implementasi Project Uni Eropa Support to Indonesia s Climate Change Response. Disampaikan Oleh: Ir. Husaini Syamaun, MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kesiapan Aceh dalam Implementasi Project Uni Eropa Support to Indonesia s Climate Change Response. Disampaikan Oleh: Ir. Husaini Syamaun, MM"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan Oleh:

Ir. Husaini Syamaun, MM

Kesiapan Aceh dalam

Implementasi Project Uni Eropa

“Support to Indonesia’s Climate

Change Response”

(2)

PERKEMBANGAN KAWASAN HUTAN ACEH

Kepmentan No. 924

Kpts/Um/12/1982 tentang

Tata

Guna

Hutan

Kesepakatan (TGHK) di

Propinsi Daerah Istimewa

Aceh.

Kepmenhut No. 170/Kpts-

II/2000 tentang Penunjukan

Kawasan Hutan dan

Perairan di Wilayah Propinsi

Daerah Istimewa Aceh.

Kepmenhut No. SK.

MenLHK-II/2015

Kawasan

Hutan

103 /

tentang

dan

Konservasi Perairan Aceh.

(3)

KAWASAN HUTAN ACEH

(KEPMENLHK Nomor: SK.103/MenLHK-II/2015)

LUAS KAWASAN

HUTAN dan PERAIRAN

3.557.928

Ha (62%)

atau 58,96% dari luas

daratan.

HUTAN KONSERVASI : 1.058.144 Ha

a.

Cagar Alam

: 15.688 Ha

b.

Suaka Marga Satwa

: 81.802 Ha

c.

Taman Nasional Gunung Leuser

: 624.642 Ha

d.

Taman Wisata Alam ;

-

Darat

: 30.076 Ha

-

Laut

: 211.010 Ha

e.

TAHURA

: 8.620 Ha

f.

Taman Buru

: 86.320 Ha

HUTAN LINDUNG : 1.788.266 Ha

HUTAN PRODUKSI TERBATAS : 141.771 Ha

HUTAN PRODUKSI : 554.339 Ha

(4)

KONDISI HUTAN ACEH

SUMBER : KemenLHK, 2015

Tutupan hutan di Pulau Sumatera seluas ± 13.946.946 hektar, dengan sebaran

meliputi 10 (sepuluh) Provinsi dari Aceh sampai lampung;

Sekitar ± 3.156.800 hektarnya atau sekitar ± 23 % tutupan hutan tersebut berada

di Aceh (Dokumen Rekalkulasi Penutupan Lahan IndonesiaTahun 2014, KLHK

Publish tahun 2015).

(5)

5

Emisi Historis dan Proyeksi Emisi

Sampai Tahun 2020

(6)

Emisi Provinsi Aceh Tahun 2001 - 2020

6

Tahun

BAU Emisi Linear

(Ton CO

2

-e)

2001

3,367,913.90

2002

3,509,886.68

2003

3,722,845.85

2004

10,081,768.70

2005

10,294,727.87

2006

10,578,673.43

2007

22,424,639.54

2008

24,412,258.46

2009

26,825,795.72

2010

29,005,326.37

2011

32,245,978.62

2012

35,486,630.87

2013

38,727,283.12

2014

41,967,935.37

2015

45,208,587.62

2016

48,449,239.87

2017

51,689,892.12

2018

54,930,544.37

2019

58,171,196.62

2020

61,411,848.87

(7)

Grafik Emisi

dan Target Penurunan

(8)

8

Tahun

BAU

kumulatif

PENURUNAN

kumulatif 7%

PENURUNAN

kumulatif 20%

2001

3.367.913,90

3,367,913.90

3,367,913.90

2002

6,877,800.57

6,877,800.57

6,877,800.57

2003

10,600,646.42

10,600,646.42

10,600,646.42

2004

20,682,415.12

20,682,415.12

20,682,415.12

2005

30,977,143.00

30,977,143.00

30,977,143.00

2006

41,555,816.43

41,555,816.43

41,555,816.43

2007

63,980,455.97

63,980,455.97

63,980,455.97

2008

88,392,714.43

88,392,714.43

88,392,714.43

2009

115,218,510.15

115,218,510.15

115,218,510.15

2010

144,223,836.52

144,223,836.52

144,223,836.52

2011

176,469,815.14

176,469,815.14

176,469,815.14

2012

211,956,446.01

211,956,446.01

211,956,446.01

2013

250,683,729.13

250,683,729.13

250,683,729.13

2014

292,651,664.50

292,651,664.50

292,651,664.50

2015

337,860,252.12

332,792,348.33

323,332,261.27

2016

386,309,491.99

375,446,945.82

355,170,192.99

2017

437,999,384.11

420,566,847.18

388,026,111.59

2018

492,929,928.48

468,103,442.63

421,760,669.04

2019

551,101,125.10

518,008,122.37

456,234,517.28

2020

612,512,973.97

570,232,276.63

491,308,308.27

(9)

Hutan Aceh menjadi benteng terakhir bagi keanekaragaman hayati dan kekayaan hutan alam

tropis di Pulau Sumatera;

Dalam rangka penyelesaian permasalahan tenurial kawasan hutan yang proporsional, berkeadilan

dan bermartabat maka Pola Ruang Hutan Aceh ditetapkan dengan adanya perubahan

peruntukan dari Kawasan Hutan menjadi bukan Kawasan Hutan seluas ± 80.256 hektar dg

kondisi eksisting berupa Pemukiman/Desa definitif serta lahan budidaya masyarakat;

Dalam pola ruang hutan Aceh terdapat penunjukan areal yang sebelumnya berstatus Bukan

Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas ± 26.241 hektar;

Laju Deforestasi di Aceh ± 7.648,1 hektar pertahun, sebesar 56 % nya berasal dari kawasan

budidaya yang berstatus sebagai areal penggunaan lain, Sedangkan yang terjadi di dalam

Kawasan Hutan tercatat sekitar ± 3.364 hektar pertahun (0,1 %/tahun dari total luas Kawasan

Hutan Aceh);

Terdapat seluas ± 256.100 hektar Areal Budidaya/Areal Penggunaan Lain di Aceh yang memiliki

tutupan Hutan  sebagian besar dibebani Hak dan Izin;

Kawasan Hutan Aceh terbagi habis dalam 7 (tujuh) wilayah kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan

(KPH/Forest Management Unit) dengan Dileniasi wilayah Berdasarkan DAS; dan

Hutan Aceh memiliki potensi Sumberdaya yang tinggi, meliputi Kayu, Non Kayu termasuk Jasa

Lingkungan.

(10)

POLA RUANG HUTAN ACEH DALAM RTRW

Berdasarkan Persetujuan Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan, perubahan kawasan hutan di Aceh

adalah:

1. Perubahan Peruntukan kawasan hutan menjadi

bukan kawasan hutan seluas: ± 80.256 ha.

2. Perubahan fungsi kawasan hutan: ± 130.542

ha.

3. Penunjukan bukan kawasan hutan menjadi

kawasan hutan seluas: ± 26.461 ha.

(11)

RINCIAN PERUBAHAN KAWASAN HUTAN ACEH DALAM RTRW

PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN

± 80. 256 ha, terdiri dari :

• HPT menjadi APL ± 960 ha

• HP menjadi APL ± 41.656 ha

• Hutan Lindung Menjadi APL: ± 35.010 ha

• Suaka Marga Satwa Rawa Singkil menjadi

APL: ± 1.918 ha

• Taman Buru Lingga Isaq mejadi APL: ± 199 ha

• Taman Wisata Alam P. Banyak menjadi APL: ±

513 ha.

PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

± 130.542 ha, terdiri dari :

• CA Pinus Jantho menjadi TWA Pinus Aceh ±

2.613 ha

• HL menjadi TWA Kuta Malaka ± 1.550 ha

• HL menjadi HPT ± 58.265 ha

• HL menjadi HP 99 ha

• HL menjadi HPK ± 676 ha

• HPT menjadi HPK ± 654 ha

• HP menjadi TAHURA ± 919 ha

• HP menjadi HL ± 8.273 ha

• HP menjadi HPT ± 43.381 ha

• HP menjadi HPK ± 14.112 ha

PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN BARU ±

26.461 ha, terdiri dari :

• APL menjadi TWA ± 1.542

• APL menjadi TAHURA ± 1.486 ha

• APL menjadi HL ± 7.864

• APL menjadi HPT ± 10.113 ha

• APL menjadi HP ± 5.456 ha

(12)

VISI DAN MISI

DINAS KEHUTANAN ACEH

MISI ;

1.

Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan

sebaran yang proporsional.

2.

Mengoptimalkan aneka fungsi konservasi, lindung, dan produksi

kayu, non kayu dan jasa lingkungan untuk mencapai manfaat

lingkungan sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang dan

lestari.

3.

Meningkatkan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS)

4.

Mendorong peran serta masyarakat.

5.

Mengoptimalkan distribusi manfaat yang berkeadilan dan

berkelanjutan.

6.

Memantapkan koordinasi antara Provinsi dan kabupaten/Kota,

sebagai implementasi dari Otonomi Khusus.

(13)

KEDUDUKAN DAN WILAYAH KELOLA UPTD KPH DI ACEH

KESATUAN

PENGELOLAAN

HUTAN

WILAYAH KELOLA DAS

KPH wilayah I

Kelompok DAS: Kr. Aceh, Kr. Baroo, Kr. Sabee, Kr. Teunom, Alue Setui

dan Alue Raya (berkedudukan di Aceh Besar);

KPH wilayah II

Kelompok DAS: Kr. Meureudu, Kr. Peusangan dan Kr. Pase

(berkedudukan di Bener Meriah);

KPH wilayah III

Kelompok DAS: Kr. Jambo Aye, Kr.Peureulak dan Kr. Tamiang

(berkedudukan di Aceh Timur);

KPH wilayah IV

Kelompok DAS: Kr. Woyla, Kr. Merbou dan Lae Lasikin

(berkedudukan di Aceh Barat/Nagan Raya);

KPH wilayah V

Kelompok DAS: Kr. Tripa dan Kr. Kuala Batee (berkedudukan di Gayo

Lues);

KPH wilayah VI

Kelompok DAS: Kr. Kluet, Kr. Singkil/Lawe Alas dan Kepulauan

Banyak (berkedudukan di Subulussalam); DAN

KPH Tahura PMI

(Pocut Meurah Intan)

(14)

PETA WILAYAH KPH ACEH

“PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI

DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS KEHUTANAN ACEH”

KPH Aceh dibentuk berbasis Daerah Aliran

Sungai (DAS).

KPH merupakan Unit Pelaksanaan Teknis

Dinas (UPTD), karena titik berat otonomi ada

di provinsi.

Kewenangan Pemerintah Aceh dalam

pengelolaan hutan meliputi: perencanaan,

pelaksanaan, pemanfaatan dan pengawasan

kegiatan usaha yang dapat berupa eksplorasi,

eksploitasi dan budidaya (UUPA Pasal 156).

Pemerintah Aceh berwenang mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan dalam semua

sektor publik kecuali yang menjadi

kewenangan Pemerintah ( UUPA Pasal 7).

(15)

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN ACEH

Qanun Aceh Nomor 15 tahun 2012

Tentang:

Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lembaga

Teknis, Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

KPH POCUT MEURAH INTAN Kelompok Jabatan Fungsional KPH WIL VI SUBULUSSALAM BKPH KPH WIL V GAYO LUES KPH WIL IV ACEH BARAT KPH WIL III ACEH TIMUR KPH WIL II BENER MERIAH KPH WIL I ACEH BESAR Kepala Dinas Ir. Husaini Syamaun, MM Pembina Utama Madya (IV/d)

NIP. 19600515 198703 1 008 Sekretaris Win Rima Putra, S.Hut

Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 19670915 199703 1 004

Sub. Bagian Keuangan Yusriani, SE Penata Tk. I (III/d) NIP. 19750809 199903 2 002

Bidang Bina Usaha Kehutanan Naharuddin, S.Hut.,M.Si

Pembina (IV/a) NIP. 1920519 200003 1 003

Sub. Bagian Kepegawaian dan TL Fahrizal, S.Sos Penata Tk. I (III/d) NIP. 19620224 198901 1 002 Sub. Bagian Umum

Andi, SE Penata Tk. I (III/d) NIP. 19621231 198812 1 004

Bidang Perlindungan dan Rehabilitasi Lahan

A. Hanan, SP.,MM Pembina (IV/a) NIP. 19680705 199103 1 006 Bidang Program dan Pelaporan

Kariamansyah, S.Hut.,MP Pembina (IV/a) NIP. 19731011 200504 1 001

Bidang Planologi Kehutanan Ir. Saminuddin B.Tou, M.Si

Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 19610131 199102 1 001

Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

Fauzan Nur, S.Hut.,M.Si Penata Tk. I (III/d) NIP. 19760921 200604 1 004 Seksi Penyusunan Program Ir. Marhainy Martin Penata

Tk. I (III/d) NIP. 19610813 1994 2 001

Seksi Data dan Informasi Andi Erlita, S.Hut.,MM

Penata Tk. I (III/d) NIP. 19690624 199203 2 002

Seksi Perpetaan dan Pemantapan Kawasan Hutan

Husneta, S.Hut Penata Tk. I (III/d) NIP. 19690228 199903 2 003 Seksi Penatagunaan Kawasan Hutan

Awaluddin, SP Penata Tk. I (III/d) NIP. 19581012 199403 1 002

Seksi Inventarisasi dan Perencanaan Hutan

M. Zulhasridsyah, S.Hut.,MEnvMgmt Penata Tk. I (III/d) NIP. 19710530 200212 1 002

Seksi Usaha Pemanfaatan Hutan Jumadil Akhir, S.Hut.,M.Si

Penata Tk. I (III/d) NIP. 19730808 200604 1 001

Seksi Pemungutan dan Pengelolaan Hasil Hutan

Firdaus, S.Hut Penata (III/c) NIP. 19751111 200604 1 004

Seksi Pengujian dan Peredaran Hasil Hutan

Edi Marzuki, S.Hut.,MM Penata Tk. I (III/d) NIP. 19690329 200212 1 002

Seksi Perlindungan Hutan Muharys, SP Penata Tk. I (III/d) NIP. 19580727 198603 1 007 Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Khaidir, SP.,MP Pembina (IV/a) NIP. 19731209 200003 1 001

Seksi Kawasan Lindung dan Konservasi

Faisal, S.Hut.,MM Penata (III/c) NIP. 19750624 199603 1 001

(16)

STRUKTUR ORGANISASI DAN DATA KERJA

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH I

KABUPATEN ACEH BESAR

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN

TATA

USAHA

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI

PENGELOLAAN

DAN PEMBINAAN

SEKSI

PERLINDUNGAN

HUTAN DAN

KONSERVASI ALAM

BKPH

DAS Kepulauan

Weh

BKPH

DAS Krueng Baroe

BKPH

DAS Krueng Aceh

BKPH

DAS Krueng Lambeuso

BKPH

DAS Krueng

Teunom

BKPH

DAS Krueng Tiro

1. RPH: Balohan

2. RPH: Jaboi

3. RPH: Pulau Aceh

1. RPH: Laweung

2. RPH: Reube

1. RPH: Indrapatra

2. RPH: Jantho

3. RPH: Kuta

Malaka

1. RPH: Krueng Kala

2. RPH: Gle Meuade

3. RPH: Meurehom Daya

Ujeun

2. RPH: Ujong

Rimba

3. RPH: Keunareuh

1. RPH: Beungga

2. RPH: Geumpang

(17)

STRUKTUR ORGANISASI DAN DATA KERJA

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH II

KABUPATEN BENER MERIAH

KEPALA UPTD

SUB BAGIAN TATA

USAHA

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI PENGELOLAAN

DAN PEMBINAAN

SEKSI PERLINDUNGAN

HUTAN DAN

KONSERVASI ALAM

BKPH

MEUREUD

U

BKPH

GAY

O

BKPH

JEUMP

A

BKP

H

PASE

(18)

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI DAN DATA KERJA

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH III

KABUPATEN ACEH TIMUR

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN TATA USAHA

SEKSI PENGELOLAAN DAN

PEMBINAAN KAWASAN

SEKSI PERLINDUNGAN HUTAN DAN

KONSERVASI ALAM

1. RPH: Simpang Ulim

2. RPH: Bakhtiya

3. RPH: Pante Bidari

4. RPH: Sara Jasa

1. RPH: Serbajadi Lokop

2. RPH: Julok

3. RPH: Kemuning Hulu

4. RPH: Peunaron

5. RPH: Peureulak

1. RPH: Kuala Langsa

2. RPH: Sungai Yu

3. RPH: Birem Bayeun

4. RPH: Seruway

1. RPH: Seumadam

2. RPH: Pulau Tiga

3. RPH: Bandar Pusaka

4. RPH: Tenggulun

1. RPH: Seurule

2. RPH: Isaq

3. RPH: Urin

4. RPH: Bidin

BKPH

BKPH

BKPH

BKPH

BKPH

Kr. JAMBO

AYEE

(19)

STRUK TUR ORGANISASI DAN DATA K ERJA

K ESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH IV

K ABUPATEN ACEH BARAT

KEPALA UPTD

SUB BAGIAN TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI PENGELOLAAN

DAN PEMBINAAN

KAWASAN

SEKSI PERLINDUNGAN

HUTAN DAN KONSERVASI

ALAM

BKPH KR. WOYLA

BKPH KR. MEUREUBO

BKPH KR. LAE LASIKIN

1. RPH: Kr. Woyla Utara

1. RPH: Kr. Meureubo Utara

1. RPH: Kr. Lae Lasikin Utara

2. RPH: Kr. Woyla Selatan

2. RPH: Kr. Meureubo Selatan

2. RPH: Kr. Lae Lasikin Selatan

(20)

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN

KAWASAN

SEKSI PERLINDUNGAN HUTAN DAN

KONSERVASI ALAM

KEPALA UPTD

STRUKTUR ORGANISASI DAN DATA KERJA

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH V

KABUPATEN GAYO LUES

BKPH

BKPH

BKPH

BKPH

TERANGUN

RIKIT GAIB

ALUE BILIE

ABDYA

1. RPH: Tongra

1. RPH: Pantan Cuaca

1. RPH: Beutong Bawah

1. RPH: Babahrot

2. RPH: Tripe Jaya

2. RPH: Blangjerango

2. RPH: Seumayam

2. RPH: Tangan-tangan

(21)

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASIDAN DATA KERJA

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH VI

KOTA SUBULUSSALAM

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN TATA USAHA

SEKSI PENGELOLAAN DAN

PEMBINAAN KAW

ASAN

SEKSI PERLINDUNGAN HUTAN

DAN KONSERVASI ALAM

BKPH

BKPH

BKPH

BKPH

BKPH

BKPH

SUBULUSSAL

AM

ACEH SINGKIL

TAPAKTUAN

BAKONGAN

KUTACANE

LAWE

SIGALA-GALA

1. RPH: Ginasing 1. RPH: Singkil

1. RPH: Manggeng

1. RPH: Pasie Raja

1. RPH: Badar

1. RPH: Simpang

Seumadam

2. RPH:

Subulussalam

2. RPH: Biskang/Danau

Paris

2. RPH: Labuhan Haji

2. RPH: Bakongan

2. RPH: Lawe Sumur

2. RPH: Babul Makmur

3. RPH:

Singgersing

3. RPH: Lentong

3. RPH: Meukek

3. RPH: Kluet Selatan

3. RPH: Deleng Pokhison 3. RPH: Leuser

(22)

STRUKTUR ORGANISASI DAN DATA KERJA

UPTD KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN

KEPALA UPTD

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI PENGEMBANGAN

DAN

PEMANFAATAN

SEKSI PENGAMANAN

DAN

KEANEKARAGAMAN

HAYATI

BKPH

SEULAWAH AGAM

BKPH

SEULAWAH INONG

1. RPH LAMTEUBA

2. RPH TELADAN

1. RPH ALUE GEULIMA

2. RPH KR. RAJUI

(23)

CAPAIAN UPTD KPH ACEH

Hadir sebagai wakil dari Pemerintah dan Pemerintah Aceh di tingkat tapak, untuk memberikan pelayanan

dalam sektor Kehutanan dan pengelolaan hutan;

Telah menempatkan tenaga struktural dan staf teknis di 7 (tujuh) UPTD KPH;

KPH Aceh menjadi kelembagaan yang paling siap dalam proses pengalihan personel, pendanaan, sarana dan

prasarana, serta dokumen (P3D) pasca ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2014 ;

Melakukan peningkatan efisiensi dan efektifitas perlindungan dan pengamanan hutan melalui penarikan dan

selanjutnya menempatkan tenaga Pengamanan Hutan Kontrak dari Dinas Kehutanan Kab/Kot ke UPTD KPH

(± 200 s.d 300 personel per UPTD KPH, disesuaikan dg luas wilayah dan tingkat kerawanan gangguan);

Dalam proses penyusunan dan finalisasi Dokumen Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH (RPHJP);

Dalam proses penyusunan data dan informasi sumber daya hutan di tingkat tapak;

Melakukan peningkatan kapasitas SDM di KPH dg pendanaan APBA, donor dan mitra (sudah berjalan: GCF,

FFI, IMM / Impartial Mediator Network, dan dalam perencanaan oleh: USAID Lestari, KFW, GIZ/Uni Eropa);

Menginisiasi penyelesaian permasalahan kawasan hutan secara bermartabat di tingkat tapak (Perhutanan

Sosial);

Peningkatan efektifitas pelaksanaan RHL, melalui peran aktif UPTD KPH dalam pembinaan, pengawasan, dan

monev; dan

(24)

PEMANFAATAN LAHAN OLEH

MASYARAKAT

PERHUTANAN SOSIAL

1.

HKM

2.

HUTAN DESA

3.

HTR

4.

IZIN KELOLA

5.

KERJASAMA PENGELOLAAN

Keterangan :

Lokasi perambahan

K

a

w

a

s

a

n

h

u

t

a

n

Perambahan kawasan hutan

BPN tidak akan mengeluarkan sertifikat karena dalam

kawasan hutan

Mengakui bersalah karena berada dalam kawasan

hutan, selanjutnya memohon izin kelola (tdk akan

menebang, tidak menjual kepada pihak lain dan dapat

diwariskan kepada anak cucu

Pemerintah melakukan identifikasi, mengukur dan

memberikan izin kelola serta membantu bibit dan

biaya tanam

Support Donor :

Peningkatan kapasitas

Identifikasi

Sosialisasi/penyuluhan

(25)

Gambar

Grafik Emisi  dan Target Penurunan

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Evaluasi Pemilihan Langsung Pekerjaan Kontruksi pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Tahun Anggaran 2017 Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase -

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh model terbaik dengan kriteria AIC terkecil yaitu model regresi Cox stratifikasi dengan dua variabel stratifikasi yaitu stadium dan

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan dan putusan sebagaimana tercantum dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor :

Apabila teori atau pendapat pakar yang dikutif kurang dari sama dengan tiga baris, penulisn menggunakan 2 spasi, dan apabila teori atau pendapat pakar yang

 Apa hubungannya dengan musim kemarau yang saat ini kita alami?”  Siswa memberikan jawaban yang beragam, lalu guru dan siswa bersama-sama.. menyimpulkan jawaban bahwa di

Benih merupakan biji yang telah dipersiapkan untuk ditanam, telah melalui proses sleksi sehingga diharapkan memiliki daya tumbuh yang besar. Pada penelitian ini

3.2 Algoritma pelabelan-k total tak teratur sisi. Pada pasal ini ditampilkan algoritma dari pelabelan- k total tak teratur sisi pada beberapa kelas graf, yakni graf lintasan,

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar, dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur