STUDI SOSIAL EKONOMI PEKERJA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA
Putri Pangestu1, Slamet Rianto2, Ade Irma Suryani2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to obtain data, process, analyze and discuss about Social Economics Study of Industrial Workers Tofu In Tiumang District Dharmasraya Regency seen from: 1) The social interaction of tofu industry workers in Tiumang District Dharmasraya Regency, 2) The level of education tofu industrial workers in Tiumang district Dharmasraya Regency, 3) Number of family members of industrial workers in Tamil sub-district of Dharmasraya Regency, 4) Motivation of tofu industry workers in Kecamatan Tiumang Dharmasraya district, 5) Industrial Workers income in Tamil district of Dharmasraya district. This type of research is descriptive. The population of this research is All workers in tofu industry in Tiumang district Dharmasraya district. The sample of respondents was taken based on total sampling with the number of respondents 70 people. The results of the study explain that: (1) Social interaction among industrial workers tofu most mutual respect. (2) The level of education of tofu industry workers in Kecamatan Tiumang Dharmasraya District mostly finished junior high school. (3) The number of core family members of the tofu industry workers in Tiumang is three, and family members consist of husband, wife, and child. (4) What motivates workers to work as tofu industry workers in Kecamatan Tiumang Dharmasraya district generally wants to meet family needs. (5) The main income as a tofu industry worker in one month in Tiumang Dharmasraya Regency is mostly Rp. 1.500.000, and expenditures of workers in every month Rp. 1.500.000.
Keywords : Social Interaction, Education, Motivation, Income
PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesa. Peranan
UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi UMKM terhadap lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan
dan sebagai penggerak peningkatan ekspor manufaktur atau nonmigas.
Usaha kecil yang ada di pedesaan maupun di tempat-tempat lain-lain, biasanya mengalami berbagai hambatan dalam menghasilkan volume produksi, sehingga pendapatan dari industri juga menjadi rendah. Disamping itu industri kecil juga harus bersaing dengan industri lainnya yang bersekala besar maupun menengah. Hal ini menyebabkan persaingan yang tidak sehat. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang kurang serta adanya ketidaksesuaian antara standardisasi pendidikan dengan yang dibutuhkan oleh para pemilik pekerjaan disektor formal. Industri kecil yang diharapkan mampu dalam menjawab tantangan perekonomian nasional yang berdasarkan demokrasi ekonomi. Dan pentingnya untuk mengetahui peranan industri kecil ini dalam meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat khususnya keluarga industri kecil. Di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya, merupakan kecamatan pusat industri tahu. Karena sebagian kecil
masyarakatnya selain bermata pencarian sebagai petani dan berternak ada juga yang memiliki pabrik tahu sebagai mata pencariannya. Di Kecamatan Tiumang ini merupakan kecamatan yang terdapat pabrik tahu cukup banyak di Kabupaten Dharmasraya.
Peningkatan peranan industri pengrajin tahu dapat menumbuhkan lapangan kerja, sumber pendapatan, baik pendapatan individu maupun pendapatan lainnya dan meningkatkan kreatifitas masyarakat yang bergerak dibidang industri kecil. Dengan kreatifitas yang mereka miliki diharapkan setiap individu dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan akhirnya dapat menciptakan lapangan usaha industri, dengan sendirinya akan menunjang kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti ingin mengetahui tingkat perkembangan industri pengrajin tahu yang akan dituangkan dalam sebuah bentuk penelitian yang berjudul “Studi Sosial Ekonomi
Pekerja Industri Tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya”.
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan batasan dan tujuan penelitian seperti yang telah dijelaskan pada bab terdahulu maka penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan salah satu bentuk dari penelitian yang bertujuan mendeskripsikan variabel – variabel penelitian dan melihat kecendrungan dari masing – masing variabel tersebut.
Menurut Moleong, 2004 data deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, video, tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian
Letak astronomis 010 03’ 51” LS - 010 05’ 33” LS dan
1010 42’ 12”BT - 1010 47’ 04” BT,dengan ketinggian 90 meter dari permungkaan laut, suhu rata-rata 26 Celcius Minimum, 32 Celcius Maksimum dan curah hujan 2058 hari per bulan ( Laporan Profil Kecamatan Tiumang,2016).
Kecamatan Tiumang merupakan salah satu kecamatan dari sebelas kecamatan yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya dengan ibu kota Kecamtan terletak di Tiumang. Kecamatan Tiumang mempunyai luas wilayah + 129,18 km2 yang berada diposisi timur laut Kabupaten Dharmasraya dengan batas administrasi sebagai berikut ini :
a. Sebelah utara: Berbatasan dengan Kecamatan Padang
Laweh dan Kecamatan Sitiung
b. Sebelah selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Koto Baru dan Kecamatan Padang Laweh
c. Sebelah barat: Berbatasan dengan Kecamatan Sitiung dan Kecamatan Koto baru d. Sebelah timur: Berbatasan
dengan Kecamatan Padang Laweh.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran sebagai berikut:
Pertama: Interaksi sosial antar pekerja industri tahu sebagian besar saling menghargai (90%), interaksi pekerja dengan pemilik industri tahu saling menghargai (95,71%), interaksi sosial pekerja industri dengan masyarakat setempat saling menghargai (85,72%), bahasa sehari-hari yang digunakan pekerja industri tahu adalah bahasa daerah (88,57), dan interaksi sosial anatar pekerja
industri tahu yang satu dengan yang lainnya bersaing (50%).
Temuan ini ternyata sesuai dengan pendapat Bonner dalam Era (2013) Interaksi sosial atau hubungan sosia adalah suatu hubungan yang terjadi akibat adanya hubungan timbal balik yang bersifat dinamis yang berkaitan antara individu yang satu dengan individu yang lain, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Hubungan yang terjadi dapat mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain.
Lebih lanjut interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih, sehingga kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, dan sebaliknya.
Kedua: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pekerja industri tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya sebagian besar tamat SMP (54,28%), pendidikan formal
yang didapatkan rata-rata tidak ada (91,43%), jumlah anak pekerja industri tahu yang sedang menempuh pendidikan (45,71%) sebagian besar dua orang, dan jumlah anak pekerja industri tahu yang putus sekolah (91,43%) tidak ada.
Temuan ini ternyata sesuai dengan pendapat pendidikan Hasbullah (2009:1) diartikan sebagai usaha yang dijelaskan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi.
Di dukung juga menurut pendapat Ki Hajar Dewantara (1997:14) pendidikan sebagai tokoh Pendidikan Nasional Indonesia menyatakan pendidikan umumnya daya-upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak).
Sehubungan dengan hal diatas, Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan (UUSPN) No.20 Tahun 2003 merumuskan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”.
Ketiga: Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah anggota keluarga inti pekerja industri tahu di Tiumang adalah tiga orang (38,57%), anggota keluarga terdiri dari suami, istri, dan anak (67,14%), keluarga yang tinggal bersama pekerja industri tahu rata-rata satu kelurga (87,14%), jumlah tanggungan keluarga tiga sampai empat orang (50%), dan yang bekerja dalam keluarga pekerja
industri tahu rata-rata satu orang (48,57%).
Temuan ini ternyata sesuai dengan pendapat Mantra (2003) yang termasuk jumlah anggota keluarga adalah seluruh jumlah anggota keluarga rumah tangga yang tinggal dan makan dari satu dapur dengan kelompok penduduk yang sudah termasuk dalam kelompok tenaga kerja.Kelompok yang dimaksud makan dari satu dapur adalah bila pengurus kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama menjadi satu. Jadi, yang termasuk dalam jumlah anggota keluarga adalah mereka yang belum bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari karena belum bekerja (dalam umur non produktif) sehingga membutuhkan bantuan orang lain (dalam hal ini orang tua).
Keempat: Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang memotivasi pekerja bekerja sebagai pekerja industri tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya pada umumnya keinginan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga (61,43%). Target dalam melaksanakan tugas di pabrik tahu yaitu sesuai target yang ditentukan (85,71%). Yang memotivasi pekerja bekerja di pabrik tahu adalah keluarga (58,57%). Sarana yang disediakan pemilik pabrik tahu rata-rata tidak ada (61,43%), dan perasaan pekerja bekerja di pabrik tahu rata-rata senang (52,86%).
Temuan ini ternyata sesuai dengat pendapat Gray et-al (dalam Winardi, 2001) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Kelima: Hasil penelitian menunjukkan pendapatan pokok sebagai pekerja industri tahu dalam satu bulan di Tiumang Kabupaten Dharmasraya sebagian besar Rp. 1.500.000 (60%), pengeluaran pekerja
dalam setiap bulaannya Rp. 1.500.000 (40%), pekerjaan sampingan peekerja indutri tahu sebagian besar bertani (45,71%), dan pemasukan lain selain dari belerja dipabrik tahu rata-rata tidak ada (48,57%).
Temuan ini ternyata sesuai dengan pendapat Sheraden (2006) gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan keluarga termasuk semua barang dan hewan peliharaan dipakai dan membagi pendapatan menjadi tiga kelompok yanitu pendapat tinggi, pendapatan sedang, dan pedapatan rendah, dinyatakan bahwa pendapatan seseorang diartikan sebagai jumlah uang atau barang yang diterima sebagai hasil kerja yang dilakukan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di Kecamatan Tiumang Kabupaten
Dharmasraya dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Interaksi sosial pekerja industri tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya pada umumnya saling menghargai, bahasa yang di gunakan pengrajin dalam sehari-hari menggunakan bahasa daerah. 2. Tingkat pendidikan pekerja industri tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya pada umumnya tamat SMP, pendidikan non formal yang didapatkan tidak ada,
3. Jumlah anggota keluarga pekerja industri tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya pada umumnya tiga orang terdiri dari suami, istri dan anak. Jumlah keluarga yang tinggal rata-rata satu keluarga dengan jumlah tanggungan keluarga tiga sampai empat orang dan yang bekerja dalam keluarga pekerja industri tahu sebanyak satu orang.
4. Motivasi pekerja industri tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya yaitu keinginan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, target dalam melaksanakan tugas yaitu sesuai dengan target yang ditentukan, yang memotivasi pekerja bekerja di pabrik tahu rata-rata keluarga, sarana yang disediakan pemilik pabrik tidak ada, dan perasaan pekerja bekerja di pabrik tahu biasa saja.
5. Pendapatan pekerja industri tahu di Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya setiap bulannya yaitu Rp. 1.500.000, pengeluaran pekerja industri tahu setiap bulannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari Rp. 1.500.000, pekerjaan sampingan selain bekerja di pabrik tahu kebanyakan bertani, dan pemasukan lain selain bekerja sebagai pekerja industri tahu rata-rata tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi SMA kelas X. Erlangga. Jakarta.
Anggraeyni, Dara. 2012. Profil
Industri Rumah Tangga
Keripik Singkong Sebagai
Pengembangan Ekonomi
Keluarga di Kelurahan Jalan
Kereta Api Kecamatan
Pariaman Tengah Kota
Pariaman. Skripsi. STKIP
PGRI Sumatera Barat
Badan Pusat Statistik. 2013. Luas
Kecamatan Dirinci Menurut
Nagari Di Kecamatan
Tiumang. Padang.
Daut, dkk. 2009. Di akses pada tanggal 18 Desember 2013 jam 13.23 dalam situs http://carapedia.com/pengerti an_definisi_industri_kecil_m enurut_para_ahli_info516.ht m.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1998), hlm. 185