• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Mafudoh, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN ( STKIP ) BANTEN

2015

Oleh Kelompok 10 Tati Aryanti 142 0201 1001 CA Surjana 141 0204 1004 CA TB. A. Nasrudin - Acang Bahrudin 141 0203 1016 CA Yiski -

(2)

Belajar Dan Pembelajaran | i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allsh SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan semua atas bimbingan dan masukannya dalam proses pembuatan makalah ini.

Makalah ini bertemakan “Evaluasi Belajar Dan Pembelajaran “ dibuat sebagai syarat presentasi dan diskusi dari dosen pembimbing Belajar Dan Pembelajaran, Ibu Mafudoh, M.pd. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para rekan mahasiswa dan mahasiswi STKIP Banten semester 2.

Kami sadar bahwa pembuatan makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami menerima masukkan dan kritikan yang membangun kepada rekan-rekan dan dosen pembimbing guna penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang.

Serang, Juni 2015

(3)

Belajar Dan Pembelajaran | ii

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I : PENDAHULUAN ... iii

1.1 Latar belakang ... iii

1.2 Rumusan masalah ... v 1.3 Tujuan Penulisan ... v BAB II : PEMBAHASAN ... 1 2.1 Pengertian Evaluasi ... 1 2.2 Tujuan Evaluasi ... 2 2.3 Fungsi evaluasi ... 2 2.4 Manfaat Evaluasi ... 2 2.5 Macam-Macam Evaluasi ... 3

2.6 Syarat Umum Evaluasi ... 4

BAB III : PENUTUP ... 6

3.1. KESIMPULAN ... 6

3.2. SARAN ... 6

DAFTAR PUSTAKA ... 7

(4)

Belajar Dan Pembelajaran | iii

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah sistem pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran ini merupakan tanggung jawab guru dalam mengembangkan segala potensi yang ada pada siswa. Tujuan pokok proses pembelajaran adalah untuk mengubah tingkah laku siswa berdasarkan tujuan yang telah direncanakan dan disusun oleh guru sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Perubahan tingkah laku itu mencakup aspek intelektual.

Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses pembelajaran, penilaian dalam proses pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan oleh guru. Dengan melakukan penilaian ketika melaksanakan proses pembelajaran, guru akan dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran dan akan memperoleh bahan masukan untuk menentukan langkah selanjutnya. Dengan demikian, keefektifan suatu proses pembelajaran banyak ditentukan oleh peran penilaian dalam proses pembelajaran itu sendiri. Furqon (1999) menyatakan bahwa penilaian sebagai salah satu komponen utama proses pembelajaran harus dipahami, direncanakan dan dilaksanakan dalam upaya mendukung keberhasilan peningkatan mutu proses pembelajaran. Mengingat hal tersebut, perlu dilakukan penilaian dalam proses pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan sebagai alat pemantau tentang keefektifan proses belajar serta kemampuan siswa belajar.

Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, karena itu hendaknya dilakukan oleh guru agar dapat memperoleh informasi proses kemajuan belajar siswa dan informasi keefektifan pembelajaran yang sedang berlangsung. Guru yang hanya mengutamakan penilaian hasil tidak

(5)

Belajar Dan Pembelajaran | iv akan mendapatkan informasi yang akurat tentang siswa yang benar-benar memahami materi dan siswa yang kurang memahami. Siswa yang dapat menjawab dengan Benar suatu persoalan, belum tentu mengetahui bagaimana mendapatkan jawaban tersebut. Penilaian dalam proses pembelajaran lebih dapat berfungsi memberikan informasi tentang siswa yang sudah memahami materi atau yang belum. Penilaian ini berkesinambungan dengan penilaian hasil artinya hasil penilaian dalam proses pembelajaran akan memberikan sumbangan positif terhadap penilaian hasil. Dengan demikian perlu diupayakan agar guru melakukan penilaian dalam proses pembelajaran di samping melakukan penilaian hasil belajar.

Mutu pendidikan dipengaruhi banyak faktor, yaitu siswa, pengelola sekolah (Kepala Sekolah, karyawan dan Dewan/Komite Sekolah), lingkungan (orangtua, masyarakat, sekolah), kualitas pembelajaran, kurikulum dan sebagainya. Usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik.

Dengan demikian salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu faktor penting untuk efektivitas pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran. Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas manajemen sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mampu mengajar dengan baik tetapi juga mampu melakukan evaluasi dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian evaluasi dan evaluasi pembelajaran? 2. Apa tujuan evaluasi?

(6)

Belajar Dan Pembelajaran | v 3. apa saja syarat-syarat umum evaluasi?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran 2. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi.

3. Untuk mengetahui Tujuan, fungsi, manfaat dari evaluasi belajar dan pembelajaran.

(7)

Belajar Dan Pembelajaran | 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa. Pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Seperti definisi yang pertama dikembangkan oleh : Ralph Tyler beliau mengatakan, bahwa evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum ada dan apa sebabnya. Untuk definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain yaitu Cronbach dan Stufflebeam, definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.

Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan secara berkala yang berbentuk ujian, praktikum, tugas, dan atau pengamatan oleh dosen. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir. Pembobotan masing-masing unsur penilaian ditetapkan dengan kesepakatan antara dosen pembina matakuliah dan mahasiswa berdasarkan silabus matakuliah yang diatur dalam pedoman akademik masing-masing fakultas/program studi setara fakultas dan program pascasarjana.

Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Bertujuan melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan informasi akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.

Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai pengukuran atau penilaian hasil belajar-mengajar, padahal antara keduanya punya arti yang berbeda meskipun saling berhubungan. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dan satu ukuran

(8)

Belajar Dan Pembelajaran | 2 (kuantitatif), sedangkan menilai berarti mengambil satu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (kualitatif).

2.2. Tujuan Evaluasi

Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu bahwa evaluasi dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan pembelajaran, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan :

a. Mendeskripsikan kemampuan belajar siswa b. Mengetahui tingkat keberhasilan PBM c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian

d. Memberikan pertanggung jawaban (account tability)

2.3. Fungsi Evaluasi

Sejalan dengan tujuan evaluasi di atas, evaluasi yang dilakukan juga memilki banyak fungsi, diantaranya adalah fungsi :

a. Selektif b. Diagnostik c. Penempatan

d. Pengukuran keberhasilan

Selain keempat fungsi diatas Asmawi Zainul dan Noehi Nasution menyatakan masih ada fungsi-fungsi lain dari evaluasi pembelajaran, yaitu fungsi: a. Remedial

b. Umpan balik

c. Motivasi dan membimbing anak

d. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan e. Pengembangan ilmu

2.4. Manfaat Evaluasi

Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :

(9)

Belajar Dan Pembelajaran | 3 prasarana, dan kondisi dosen

b. Membuat keputusan : Kelanjutan program, penanganan “masalah”’ dll c. Meningkatkan kualitas PBM : Komponen-komponen PBM

Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.

• Bagi siswa

Mengetahui tingkat pencapaian pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan

• Bagi guru

a. Mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan

b. Ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan, dll c. Ketepatan metode yang digunakan

• Bagi sekolah

a. Hasil belajar cermin kualitas sekolah b. Membuat program sekolah

c. Pemenuhan standar

2.5. Macam-macam Evaluasi

1. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/topik, dan dimaksud untuk mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Menurut Winkel yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah pengunaaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai.

2. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu-satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan

(10)

Belajar Dan Pembelajaran | 4 dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.

3.Evaluasi Diagnostik

Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostic dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostic dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal ataupengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat member bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostic ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh meteri yang telah dipelajarinya.

2.6. Syarat-syarat Umum Evaluasi

Dalam menyelenggarakan kegiatan evaluasi, kita perlu memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi kegiatan evaluasi tersebut. Syarat-syarat umumyang harusdipenuhi adalah sebagai berikut:

A. Kesahihan

Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikansebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Kesahihan dapat diterjemahkan pula sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari suatu instrument evaluasi atau tes danidak terhadap instrument itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi: 1. Faktor instrumen evaluasi itu sendiri.

(11)

Belajar Dan Pembelajaran | 5 2. Faktor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran,

3. Faktor-faktor dalam respon-respon siswa

B. Keterandalan

Syarat umum yang juga sama pentingnya dengan kesahihan adalah keterandalan evaluasi. Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat.

Faktor-faktoryang mempengaruhi adalah sebagai berikut: a. Panjang tes

b. Sebaran skor

c. Tingkat kesulitan tes d. Objektivitas

C. Kepraktisan

Dalam memilih tes dan instrumen evaluasi yang lain kepraktisan merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan. Kepraktisan evaluasi terutama dipertimbangkan saat memilih tes atau instrumen evaluasi lain yang dipubliksikan oleh suatu lembaga. Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi, memperoleh hasil,mapunkemudahan dalam menyimpannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Kemudahan mengadministrasi

b. Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi c. Kemudahan menskor

d. Kemudahan interpretasi dan aplikasi

(12)

Belajar Dan Pembelajaran | 6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan di atas, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek) berdasarkan kriteria tertentu. Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem

pembelajaran, yang mencakup komponen input, komponen input instrumental, komponen kurikulum, komponen administratif, komponen proses, dan komponen output. Karakteristik siswa yang dievaluasi dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.

3. Peranan evaluasi dalam pendidikan yakni menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan, mengukur prestasi siswa, mengevaluasi kurikulum, mengakreditasi

B. Saran

Di dalam penyusunan makalah ini penulis merasa banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca untuk menyempurnakan makalah yang lebih baik.

Semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang evaluasi belajar dan pembelajaran.

(13)

Belajar Dan Pembelajaran | 7

DAFTAR PUSTAKA

• Dr. Dimyati Dan Drs. Mudjino.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

• Drost, J.I.G.M.S.J. 2001. Sekolah Mengajar atau Mendidik. Yogyakarta: Kanisius • http://pakguruonline.pendidikan.net

Referensi

Dokumen terkait

Rendahnya kepercayaan diri yang dimiliki seseorang akan menyebabkan rendah pula asertivitasnya karena individu yang kurang memiliki rasa percaya diri akan memiliki kecemasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel Promosi (X 3 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) dengan nilai koefisien

Dokter Umum yang dimaksud adalah dokter umum yang telah ditunjuk PT (Persero) Jamsostek berdasarkan per- janjian PT (Persero) Jamsostek Dengan Dokter Umum,

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kesibukan tersendiri setelah responden mengikuti PNPM, sebab dari yang sebelumnya responden tidak memiliki usaha dan berdiam diri

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan kader tentang posyandu di Desa Kadilangu Sukoharjo sejumlah 17 responden (56,67%)

d. Letakkan peralatan di daerah dengan gedung/bangunan yang rendah dan saling berjauhan. Apabila pemantauan bersifat kontinyu, maka pemilihan lokasi harus mempertimbangkan

Penelitian yang dilakukan oleh Srihayati (2015) dan Repi (2016) menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan dalam