• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJEK WISATA KEBUN BINATANG SIMALINGKAR B DALAM KAJIAN SEJARAH PARIWISATA TAHUN 2005-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OBJEK WISATA KEBUN BINATANG SIMALINGKAR B DALAM KAJIAN SEJARAH PARIWISATA TAHUN 2005-2011."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

OBJEK WISATA KEBUN BINATANG SIMALINGKAR B DALAM KAJIAN SEJARAH PARIWISATA

TAHUN 2005-2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Sutan M Situmorang 308321073

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Sutan M Situmorang, NIM : 308321073. Objek wisata Kebun Binatang Simalingkar B dalam kajian sejarah pariwisata tahun 2005-2011. Skripsi. Medan. Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini mengapa Kebun binatang di pindahkan ke Simalingkar B, bagaimana keberadaan kandang dan hewan di kebun binatang Simalingkar B, bagaimana perawatan dan apa saja Fasilitas pendukung yang mampu menjadi daya tarik sebagai tempat wisata, bagaimana pelayanan sarana dan prasarana yang ada di kebun binatang Simalingkar B, dan apakah dampak pendirian Kebun binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian: Mengetahui Latar Belakang pendirian kebun Binatang Simalingkar B, mengetahui keadaan Kebun Binatang Simalingkar B sebagai objek wisata, mengkaji Kebun Binatang Simalingkar B sebagai lokasi wisata, mengetahui pengaruh keberadaan Kebun Binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan masyarakat.

Adapun yang menjadi sumber data penelitian ini adalah Data Primer dari pengamatan langsung (observasi) di Objek Wisata Kebun Binatang Medan. Data Skunder dalam penelitian ini yaitu literature berupa: buku, jurnal, artikel yang berhubungan dengan Kepariwisataan dan objek wisata Kebun Binatang Medan dan wilayah - wilayah lainnya sebagai perbandingan. Maka tehnik penelitian ini menggunakan field research.Tehnik pengumpulan data: study literature, observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik analisis yang digunakan adalah mengelompokkan, menginterpretasi, menganalisi dan membuat kesimpulan.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karuniaNya yang diberikan kepada penulis (peneliti) sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Objek Wisata Kebun Binatang Simalingkar B Dalam Kajian Sejarah Pariwisata Tahun 2005-2011”.

Adapun penyusunan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam karya Ilmiah ini, penulis telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran, tetapi karena pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang masih terbatas maka dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf apabila penulisan ini belum sempurna, baik isi, susunan maupun tata bahasa. Walaupun demikian, harapan penulis agar skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif.

Sehubungan dengan selesainya skripsi ini penulis menyampaikan trimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

(6)

iv

materi dalam penyusunan Skripsi ini. Semoga kita semakin lebih baik dan Tuhan Memberkati kita.

2. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik, MS selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta Stafnya.

3. Bapak Dekan Drs. Restu,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra Lukitaningsih, M,hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama menjalani perkuliahan.

5. Ibu Hafnita SD Lubis Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, semangat, saran dan masukan selama penyusunan Skripsi ini.

6. Para Dosen FIS terkhusus Pendidikan Sejarah beserta para staf pegawai. 7. Bapak H,M,Harmen Ginting, S.sos selaku Direktur Utama Taman

(7)

iv

penulis sebutkan. Terimakasih banyak atas bantuan yang diberikan kepada Penulis

8. Bapak Perdana Sembiring selaku Kepala Lurah Simalingkar B yang telah member izin penulis dalam mengadakan penelitian di lingkungannya. 9. Kepada Nitha Rahmayani Sembiring sebagai orang terdekat penulis yang

telah lama menemani dan banyak memberikan semangat selama perkuliahan. Terimakasih atas semuanya. Semoga Tuhan membalaskannya kepadamu. Tuhan Memberkatimu.

10.Buat teman-teman seperjuangan yang aneh dengan beragam tingkahnya yang akan selalu tesimpan dihati “Bandit Batak” (Sutan, Swinton, Feby, Ryan, Rewildo, Anus) Arlan, Zulfikri, Umar, Emil, Ronggur, Haposan, Erwin, Marbun, Muller, Airul, Azis, Srikandi, Isma, Irma, Haris, Harun, Tonggo, Apara Dolung, Apara Brigten, Yudi, Dedi, Marolop, Donal, dan lainnya gak bisa disebutin semuanya karena terlalu banyak stambuk 08 semoga kisah kita menjadi cerita dikemudian hari.

11.Buat adek-adek awak : Bintang, Melda, Amot, Januar, Ikhsan, Leo, Yasir, Armando, Agus, dan lainnya.

12.Buat Teman-teman sepermainan : William, Wilbert, Ocha, Andre, Riko, Franz, Benny, Fadlan, Carter, Wira, Ivan Leiray yang juga mendukung baik semangat dan menemani dalam pengerjaan Skripsi ini.

Medan, Juli 2012

(8)

V

1.3. Konsep Sarana dan Prasarana………...……….... 12

1.4. Konsep Sapta Pesona……… 13

2. Kebun Binatang………...……….……… 16

2.1. Fungsi dan Kewajiban Kebun Binatang………... 17

3. Sejarah Pariwisata………...……….…...…….. 19

B. Kerangka Berpikir………...……. 20

B AB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian………. 22

B. Sumber Data………. 22

C. Tehnik Pengumpulan Data………..……,,,…...………... 23

(9)

Vi

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………. 25

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian…….………...…. 25

2. Keadaan Penduduk Simalingkar B………...……….…. 25

B. Profil Lembaga Kebun Bintang (Taman Margasatwa) Medan……...…….……. 27

C. Latar Belatang Perpindahan Kebun Binatang dan Pengembangannya……... 30

1. Perpindahan……….……….... 30

2. Pengembangan………...……….………. 32

D. Keberadaan Kandang dan Hewan di Kebun Binatang Medan…………...….. 35

1. Keadaan Kandang Hewan………...…. 35

2. Inventaris Satwa di Kebun Binatang Medan………...…...…. 36

E. Perawatan dan Fasilitas Pendukung Tempat Wisata….……….…...……. 40

1. Perawatan Hewan……….………...…………...……….. 40

2. Fasilitas Wisata………. 42

F. Pelayanan Sarana dan Prasarana Kebun Binatang………...………. 46

1. Kelengkapan Sarana dan Prasarana………….…….………. 47

2. Penyediaan Layanan……….………. 49

G. Dampak Pendirian Kebun Binatang Terhadap Masyarakat………. 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 56

B. Saran………... 57

DAFTAR PUSTAKA………....……….………63

(10)

V

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1 Salah satu tiang pengumuman Gambar. 2 Pengunjung Kebun Binatang Medan Gambar. 3 Piagan penghargaan Taman Margasatwa Gambar. 4 Kandang Kasuari yang rusak

Gambar. 5 Kandang Kosong Gambar. 6 Orang Utan Gambar. 7 Harimau Sumatra Gambar. 8 Lady Amherst Pheasant Gambar. 9 Dara Mahkota

Gambar. 10 Ular Sanca Gambar. 11 Buaya Muara

Gambar. 12 Klinik Taman Margasatwa Medan yang merupakan salah satu sarana perawatan bagi satwa.

Gambar. 13 Peta Taman Margasatwa Medan

Gambar. 14 Salah satu toilet di Taman Margasatwa Medan Gambar. 15 Mandi bola

Gambar. 21 Papan penunjuk arah

Gambar. 22 Salah satu warung di lokasi Kebun Binatang Medan

Gambar. 23 Peneliti sedang wawancara dengan Bapak Rudianto Sembiring (kepala urusan promosi dan publikasi)

Gambar. 24 Foto bersama dengan bapak Hatiman (kiri, petugas kebersihan) dan Bapak Tarigan ( kanan, security) seusai Tanya jawab.

(11)

Vi

DAFTAR TABLE

Tabel 1.1 Komposisi Agama/Kepercayaan warga Kel. Simalingkar B Table 1.2 Komposisi Suku Kelurahan Simalingkar B

Table 1.3 Struktur organisasi di Taman Margasatwa Medan Tahun 2012 Table 1.4 Urutan Daftar kepala Unit Taman Margasatwa

Table 1.5 Jumlah Satwa Taman Marga satwa Medan s/d maret 2011

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, Pariwisata sudah diakui sebagai salah satu industri yang sedang berkembang, dilihat dari berbagai indikator perkembangan dunia dan penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan perkembangannya, di tahun-tahun mendatang peranan pariwisata di perdiksi akan semakin meningkat. Oleh karena itu, banyak yang harus dilakukan untuk mengembangkan potensi-potensi wisata khususnya di Indonesia. Hal ini juga di karenakan sektor pariwisata sangatlah penting mengingat sektor ini ikut mendorong pengembangan serta mendatangkan devisa yang cukup besar, bagi negara yang di kunjungi wisatawan.

Indonesia sebagai negara yang kaya potensi wisata mempunyai perhatian khusus terhadap perkembangan dan pengembangan industri pariwisata, di harapkan dapat memacu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Selain bermanfaat untuk meningkatkan lapangan kerja, perkembangan pariwisata juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan keindahan alam indonesia.

(13)

kebudayaan, tradisi dan adat istiadat dari penduduk setempat, benda – benda bersejarah, tarian dan upacara tradisional masyarakat setempat.

Medan sebagai ibu kota propinsi Sumatra Utara cukup kaya akan hal-hal yang dapat di olah sebagai produk wisata dengan daya tariknya yang khusus yang bisa dikembangkan menjadi sajian wisata yang mampu menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Kota Medan adalah salah satu kota yang memiliki jumlah penduduk yang padat dan sibuk dengan berbagai aktivitas setiap harinya, oleh karena kepadatan dan kesibukan akan aktivitas tersebut, rekreasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menghilangkan rasa stres dan mampu menghibur diri dari kepenatan aktivitas keseharian. Rekreasi dapat dilakukan baik di dalam ruangan ( in door ) maupun di alam terbuka ( out door ). Salah satu objek wisata alam ( out door ) yang ada di kota Medan adalah Kebun Binatang yang terletak di kelurahan Simalingkar B Medan yang dibangun pada tahun 2005. Kebun Binatang ini merupakan perpindahan dari kebun binatang lama di jalan Bridjen katamso.

Kebun binatang atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik. Berdasarkan catatan sejarah pada abad ke-2 SM, Maharani Tanki dari Cina pernah membangun kandang sebagai "rumah untuk rusa". Karena pada saat itu kebun binatang hanya berawal dari kandang-kandang berisi koleksi hewan liar yang disebut menagerie. Berdasarkan pembagiannya, binatang yang dipelihara di kebun binatang sebagian besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa air dipelihara di akuarium.

(14)

kebun binatang sebagai objek wisata, kebun binatang (taman margasatwa) juga diharapkan sebagai berpedoman pada empat fungsi, yaitu sarana rekreasi, konservasi, edukasi dan riset. Dalam rangka memenuhi tuntutan zaman, peran serta penampilan taman margasatwa perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Meskipun demikian di dalam usaha pengembangan ternyata banyak menghadapi kendala yang bersifat teknis maupun non teknis (sarana dan prasarana).

Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Medan akan sarana rekreasi alam, maka diperlukan peningkatan kualitas dari sarana rekreasi, fasilitas serta pelestarian satwa melalui di kebun binatang simalingkar B yang sudah ada. Dalam peningkatan ini tentunya tidak terlepas dari peran serta perhatian khusus dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian dan ketertarikan pengunjung akan tempat wisata ini. Hal ini dianggap penting mengingat kurangnya sarana rekreasi alam yang ada di Kota Medan yang tentunya dipengaruhi oleh pembangunan dan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat, sehingga mengakibatkan kurangnya luasan tutupan hijau yang ada.

Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengambil judul “Objek Wisata Kebun Binatang Simalingkar B dalam Kajian Sejarah Pariwisata Tahun 2005-2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(15)

3. Kurangnya perawatan dan fasilitas-fasilitas pendukung yang menarik pengunjung, sebagai tempat wisata.

4. Sarana dan prasarana yang kurang memadai.

5. Dampak pendirian Kebun Binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan ekonomi masyarakat.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah : “Objek Wisata Kebun Binatang Simalingkar B dalam Kajian Sejarah Pariwisata tahun 2005-2011.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat yang menjadi perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Mengapa kebun binatang dipindahkan ke Simalingkar B ?

2. Bagaimana keberadaan kandang dan hewan di Kebun Binatang Simalingkar B ?

3. Bagaimana perawatan dan apa saja fasilitas pendukung yang mampu menjadi daya tarik sebagai tempat wisata?

4. Bagaimana pelayanan sarana dan prasarana yang ada di lokasi wisata kebun binatang simalingkar B.

(16)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah :

1. Mengetahui Latar Belakang pendirian kebun Binatang Simalingkar B.

2. Mengetahui keadaan Kebun Binatang Simalingkar B sebagai objek wisata.

3. Mengkaji Kebun Binatang Simalingkar B sebagai lokasi wisata.

4. Mengetahui pengaruh keberadaan Kebun Binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan masyarakat.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah :

1. Sebagai sumber informasi bagi pengelola tentang Kebun Binatang Medan.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola untuk pengoptimalan fasilitas rekreasi di Kebun Binatang Medan.

3. Menambah wawasan serta pemahaman penulis tentang sejarah pariwisata

4. Sebagai bahan baca dan acuan dalam penulisan-penulisan tentang pariwisata.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3, 1 ha di jalan brigjen katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari PEMKO Medan tentang peresmian kebun binatang, maka pada akhir maret tahun 2005 dilaksanakan pengrelokasian Kebun Binatang kelokasi yang baru dijalan Bunga Rampai IV No.100 kelurahan Simalingkar B, kecamatan medan tuntungan. Kebun binatang yang baru tersebut di bangun di lahan sebesar 30 ha dan secara luas lahan telah memenuhi standart kebun binatang.

Pada hakekatnya Kebun Binatang Medan didirikannya sebagai wadah konservasi, edukasi, penelitian dan rekreasi. Oleh karena itu pula, Kebun Binatang ini dijadikan masyarakat kota Medan sebagai wahana objek wisata. Di tempat ini terdapat berbagai hewan yang di pamerkan seperti : gajah, harimau, buaya, rusa, burung, kuda, monyet, ayam, ular, biawak, beruang, orang utan, siamang dan banyak hewan lainnya. Berdasarkan data yang di peroleh dari kebun binatang Medan total inventaris satwa di Kebun binatang berjumlah 161 ekor yang terdiri dari 48 species dan 3 kelas.

(18)

satwa liar tersebut di Kebun binatang Medan yang gambarnya saat ini dijadikan logo baru Kebun binatang Medan. Saat peresmian nama ketiga Satwa baru tersebut bapak Rahudman Harahap selaku Walikota Medan pada tahun 2012 juga hadir dan ikut serta memberikan pidato khusus.

Selain aneka ragam satwa Kebun Binatang Medan juga bermanfaat sebagai lahan pelestarian Tumbuhan hidup yang berguna sebagai hutan kota Medan dan sarana rekreasi penyediakan aneka fasilitas permainnan, sebagai sarana hiburan bagi para pengunjung.

Objek wisata Kebun Binatang ini merupakan salah satu objek wisata alam dikota Medan yang harganya relatif murah. Untuk mengunjungi lokasi wisata ini kita hanya mengeluarkan biaya tiket masuk sebesar Rp.5350 dihari biasa dan Rp.7350 dihari libur serta biaya parker sepeda motor sebesar Rp.1000 per unit dan Rp.2000 untuk mobil dihari biasa, Rp. 2000/sepeda motor dan 3000/ mobil dihari libur dan hari besar.

Fasilitas yang ada di Kebun Binatang Medan saat ini antara lain : Fasilitas wisata, seperti: naik gajah, naik kuda dan naik andong, tempat bermain anak-anak, Out bond, parker, kios souvenir, kandang hewan dan lainnya. Fasilitas pengunjung, seperti: mushola, Toilet, tempat duduk, warung tempat beristirahat dan tempat berjualan aneka makanan dan minuman. Dan faslitas manajemen, seperti: kantor sekretariat Kebun Binatang Medan, kantor pusat penelitian dan pengembangan, kantor , kantor klinik dan karantina.

Dalam pengelolaannya Kebun binatang memiliki stategi khusus baik dalam hal perawatan, pelayanan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta penyediaan Fasilitas sebagai wahana wisata dan pengembangan yang salah satunya melalui kegiatan promosi.

(19)

Simalingkar B memiliki pengaruh positif bagi perkembangan lapangan pekerjaan warga Simalingkar B, di lihat dari banyaknya peranan warga Simalingkar B yang ikut serta didalannya.

Beberapa lapangan pekerjaan yang di peroleh warga Simalingkar B setelah Pembangunan Kebun binatang Medan antara lain membuka usaha kecil menengah dengan berdagang, penerimaan anggota parkir dan beberapa satpam dari warga Simalingkar B oleh pengelola Kebun Bintang (Taman Margasatwa) Medan. Penerimaan lapangan pekerjaan tersebut juga berdampak terhadap sector ekonomi masyarakat yang dimana hasil dari upah yang di peroleh warga dari pekerjaannya akan semakin menambah penghasilannya. Sebab jika di data, masyarakat asli yang bermukim di sekitar objek wisata memiliki rata-rata tingkat kehidupan ekonomi yang masih sederhana sehingga perlu ditingkatkan.

Dengan demikian Program pengembangan wisata di daerah ini sudah tergolong baik, karena telah mampu memberikan dampak positif dari perkembangan ekonomi yang diperoleh warga disekitar daerah objek wisata. Hal ini lah yang menjadi salah satu indikator penting tentang sejauh mana program pembangunan kepariwisataan menguntungkan masyarakat sesuai dengan tujuannya meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat setempat. Dan ternyata pembangunan Kebun Binatang Medan ini mampu mengangkat pendapatan masyarakat.

(20)

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang perlu ditinjau ulang oleh pihak pengelola Taman Margasatwa Medan sebagai sarana konservasi, edukasi, penelitian terlebih sebagai sarana rekreasi, sebagaimana yang menjadi bahan kajian skripsi ini.

Sesuai dengan logo pariwisata yakni Sapta Pesona, yang berisikan tentang pelayanan: keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, kenangan. Ada beberapa pelayanan yang akan lebih baik jika Kebun Binatang (Taman Margasatwa) Medan mampu mengembangkannya.

1. Dari segi keamanan, kebun binatang Medan yang setiap harinya hanya mempekerjakan satu satpam (security) pada pagi dan siang hari, alangkah baiknya untuk lebih menambah jumlah satpam yang bertugas pada shif tersebut melihat kondisi objek wisata ini yang dipenuhi aneka satwa yang didalamnya juga termasuk satwa buas, dan luasnya areal Taman Margasatwa ini sehingga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan baiknya pihak pengelola untuk lebih menambahkan anggota satpam pada pagi dan siang hari yang disebar di beberapa wilayah di lokasi tersebut.

(21)

3. Sisi lain yang perlu di perhatikan pengelola Kebun Binatang (taman Margasatwa) Medan adalah perawatan infrastuktur fasilitas yang ada, seperti fasilitas toilet yang beberapa diantaranya sudah dalam keadaan rusak atau tidak terawat lagi. Sebagai tempat wisata toilet merupakan salah satu sarana penting guna memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pengunjung, kerusakan beberapa toilet tersebut dinilai sangat buruk dikarenakan setiap pengunjung yang menggunakan jasa Toilet sebenarnya dikenakan biaya Rp.1000 sehingga dana dari retribusi tersebut seharusnya dapat digunakan kembali untuk perbaikan serta perawatan toilet. Dalam hal ini pihak pengelola Kebun Binatang (Taman Margasatwa) Medan perlu memberikan perhatian khusus guna kelanjutan pengelolaan toilet. Selanjutnya fasilitas musholah yang lokasinya kurang terlihat dan sudah dikelilingi semak, fasilitas kandang satwa yang sudah rusak harus segera ditindak lanjuti karena fisilitas ini merupakan salah satu fasilitas yang vital guna kelangsungan hidup satwa dan fasilitas permainan yang ada sebaiknya disebar kebeberapa area di lahan Kebun Binatang sehingga pengunjung tidak hanya berpatok akan satu area saja tetapi dapat disisipkan di lahan-lahan yang kosong, hal itu juga dapat mencegah kebosanan pengunjung saat mengelilingi Kebun Binatang (taman Margasatwa) Medan yang luas ini. 4. Kepada pihak pengelola, dan para pengunjung (wisatawan) agar saling menjaga dan melindungi aneka ragam keindahan satwa agar tetap dapat dilestarikan dan dipertahankan keasliannya. Karena perawatan satwa juga perlu mendapat perhatian khusus, untuk itu diharapkan dukungan dari semua pihak.

(22)
(23)

Jurnal, july 2008. Adakah Kepedulian di Kebun Binatang Medan, Inside

Sumatra, 42,44.

Kodhyat,H. 1996. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia, Gramedia, Jakarta.

Marpaung, Happy. 2002. Pengetahuan Pariwisata, Alfabeta, Bandung.

Menteri Kehutanan, Surat keputusan No. 479/Kpts-II/1998 Tentang pedoman umum kebun binatang.

Nyoman, S, Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana, Pradnya Paramita, Jakarta.

Pitana, I Gde dan Diarta Surya I ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Andi Offset, Yogyakarta.

Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 7 & 8 Tahun 1999 Tentang Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Liar.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan.

Simanjuntak, A Bungaran dan Sosrodiharjo S. 2009. Metode Penelitian Sosial, Bina Media Perintis, Medan.

Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata, Andi Offset, Yogyakarta. Yoeti, Oka, A. 1980. Pemasaran Pariwisata, Angkasa, Bandung.

. 1985. Pengantar Ilmu Kepariwisataan, Angkasa, Bandung. . 1991. Penuntun Praktis Pariwisata Profesional, Angkasa,

(24)

Bandung.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_binatang (diakses 12 februari 2012)

Gambar

Tabel 1.1 Komposisi Agama/Kepercayaan warga Kel. Simalingkar B

Referensi

Dokumen terkait

Hasil optimasi algoritma genetika terhadap skenario rantai pasokan agroindustri cocodiesel tersebut adalah sebagai berikut : Jumlah pasokan kelapa dari pemasok-1 ke

8) Pengontrol Server membagikan password kepada setiap peserta pada awal sesi EHB-BKS. 9) Pengontrol Server mengumumkan token yang akan digunakan untuk sesi EHB-BKS

Selain itu, dengan tingkat kelembaban udara yang rendah serta banyaknya angin di musim kemarau, maka bila terjadi penyalaan (kebakaran), maka laju penjalaran api akan

yang diinginkan. Oleh karena itu setelah melakukan refleksi dan diskusi bersama teman sejawat, maka akan dilakukan kembali perbaikan pembelajaran siklus kedua dengan

maksud dari wanprestasi itu, yaitu pengertian yang mengatakan bahwa seorang dikatakan melakukan wanprestasi bilamana “tidak memberikan prestasi sama sekali, terlambat

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah penelitian bidang sosial ekonomi khususnya mengenai peran, fungsi, gagasan dan manajerial kewirausahaan sosial ummat yang

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana urgensi kebijakan nasional itu diperlukan dalam menekan jumlah imigran

Peserta didik (siswa) Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bangkinang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 orang, pada kondisi di lapangan menunjukkan bahwa hasil