• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengubah gambar vektor menjadi perintah gerakan robot dalam G-code.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengubah gambar vektor menjadi perintah gerakan robot dalam G-code."

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

viii

INTISARI

Proses permesinan otomatis atau CNC adalah proses pembuatan sebuah produk berdasarkan gambar yang sudah diterjemahkan dalam bentuk g-code. Penerjemahan dari gambar menjadi g-code biasanya dilakukan secara manual dengan memasukkan fungsi-fungsi yang tersedia pada g-code atau dengan software generator. Penelitian ini membuat program untuk mengubah gambar vektor menjadi g-code. Program ini untuk mensimulasikan proses penerjemahan tersebut. Program ini menggunakan software visual basic 6.0.

Program pengubah gambar vektor menjadi g-code pada penelitian ini terdapat 3 jenis pilihan gambar yaitu garis, kotak dan lingkaran. Penggambaran pada sebuah picture box berukuran 150 x 150 mm sebagai batas area kerja. Penggambaran dengan cara click and drag menggunakan mouse pada picture box. Gambar akan diterjemahakan menjadi g-code. G-code disimpan dalam format ekstensi .txt.

Hasil akhir penelitian adalah program g-code. Program g-code diuji coba dengan menggunakan simulasi pada software mach3. Gambar yang dihasilkan dari program pengubah gambar vektor menjadi g-code adalah kotak, lingkaran, garis dan gabungan dari ketiga gambar tersebut seperti segitiga dan tanda tambah. Skala panjang garis terkecil yang dapat dibuat adalah 0,26459 untuk satuan milimeter dan 0,010416 untuk satuan inch.

(2)

ix

ABSTRACT

Automatic machining or CNC process is the process of making a product based on the images that have been translated in g-code. Translation of images into a g-code is usually do it manually by entering the functions that available on g-code or by software generator. This research is made a program to convert vektor images into a g-code. The program is to simulate the translation process. The program using visual basic 6.0 software.

The conversion of vector image into a g-code program in this research there are three kinds of options, there are drawing lines, rectangles and circles. A drawing on a picture box measuring 150 x 150 mm as the limit of the work area. A drawing with click and drag method using mouse in picture box. The picture will be generated into g-code. G-code saved in .txt format.

The final results are g-code program. G-code program tested using the simulation by Mach3. The picture be generated from this program are squares, circles, lines and combination of three images such as triangle and plus sign.The smallest length lines scale that can be made is 0.26459 for millimeter units and 0.010416 for inch units.

(3)

Tugas Akhir

PENGUBAH GAMBAR VEKTOR MENJADI

PERINTAH GERAKAN ROBOT DALAM G-CODE

Ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

disusun oleh :

LEONARDUS DWI NIANDITYO

NIM : 145114059

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

ii

Final Project

CONVERSION OF VECTOR IMAGE INTO

COMMANDS OF ROBOTIC MOVEMENT IN G-CODE

In a partial fulfilment of the requirements

for the degree of Sarjana Teknik

Department of Electrical Engineering

Faculty of Science and Technology, Sanata Dharma University

LEONARDUS DWI NIANDITYO

NIM : 145114059

DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(5)
(6)
(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha....

Dalam Kesesakanku, aku berseru kepada Tuhan; lalu Ia menjawab dan

membebaskanku

(Mazmur 118:5)

Education is not the learning of fact, but the training of

the mind to think

(albert einstein)

Skripsi ini kupersembahkan untuk…..

Yesus Kristus Juru Selamat & Pembimbingku yang

Setia

Orangtuaku tercinta Bapak Suitbertus Warsianto dan

Ibu Cypriana Sri Wahyuningsih

Buat Mba Deta dan Mbah Darko tercinta

Program Studi Teknik Elektro USD

(8)
(9)
(10)

viii

INTISARI

Proses permesinan otomatis atau CNC adalah proses pembuatan sebuah produk berdasarkan gambar yang sudah diterjemahkan dalam bentuk g-code. Penerjemahan dari gambar menjadi g-code biasanya dilakukan secara manual dengan memasukkan fungsi-fungsi yang tersedia pada g-code atau dengan software generator. Penelitian ini membuat

program untuk mengubah gambar vektor menjadi g-code. Program ini untuk

mensimulasikan proses penerjemahan tersebut. Program ini menggunakan software visual

basic 6.0.

Program pengubah gambar vektor menjadi g-code pada penelitian ini terdapat 3 jenis pilihan gambar yaitu garis, kotak dan lingkaran. Penggambaran pada sebuah picture box berukuran 150 x 150 mm sebagai batas area kerja. Penggambaran dengan cara click and

drag menggunakan mouse pada picture box. Gambar akan diterjemahakan menjadi g-code. G-code disimpan dalam format ekstensi .txt.

Hasil akhir penelitian adalah program g-code. Program g-code diuji coba dengan menggunakan simulasi pada software mach3. Gambar yang dihasilkan dari program pengubah gambar vektor menjadi g-code adalah kotak, lingkaran, garis dan gabungan dari ketiga gambar tersebut seperti segitiga dan tanda tambah. Skala panjang garis terkecil yang dapat dibuat adalah 0,26459 untuk satuan milimeter dan 0,010416 untuk satuan inch.

(11)

ix

ABSTRACT

Automatic machining or CNC process is the process of making a product based on the images that have been translated in g-code. Translation of images into a g-code is usually do it manually by entering the functions that available on g-code or by software generator. This research is made a program to convert vektor images into a g-code. The program is to simulate the translation process. The program using visual basic 6.0 software.

The conversion of vector image into a g-code program in this research there are three kinds of options, there are drawing lines, rectangles and circles. A drawing on a picture box measuring 150 x 150 mm as the limit of the work area. A drawing with click and drag method using mouse in picture box. The picture will be generated into g-code. G-code saved in .txt format.

The final results are g-code program. G-code program tested using the simulation by Mach3. The picture be generated from this program are squares, circles, lines and combination of three images such as triangle and plus sign.The smallest length lines scale that can be made is 0.26459 for millimeter units and 0.010416 for inch units.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas perlindungan,

penerangan, penyelenggaraan, dan pendampingan dalam proses pembuatan tugas akhir ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pengubah Gambar Vektor

Menjadi Gerakan Robot”.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Teknik (S.T) bagi mahasiswa program S-1 Jurusan Teknik Elektro Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari

bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, doa, bimbingan dan

bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam kepada:

1. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Djoko Untoro Suwarno S.Si., M.T. selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.

4. Bapak Martanto, M.T., dan Bapak Ir.Tjendro,M.Kom., yang telah memberikan saran

dan kritik dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir.

5. Seluruh dosen Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada

penulis selama kuliah.

6. Bapak Dian Artanto, S.T., M. Eng., yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan masukan dalam proses pembuatan program.

7. Orangtuaku tercinta Bapak S. Warsianto, Ibu C. Sri Wahyuningsih, Mba Deta, dan

Mbah Darko, serta semua keluaga besarku tercinta atas segala dukungan, doa,

perhatian, kasih serta biaya yang diberikan selama menempuh studi di Universitas

Sanata Dharma.

8. Pacarku tercinta Stefany Putrihan Anjarsari Budhy yang selalu mendoakan dan terus

memberikan semangat dalam mengerjakan.

9. Sahabat-sahabat dari CBC team yang selalu memberi doa, dukungan dan hiburan agar

(13)
(14)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul(Bahasa Indonesia) ... i

Halaman Sampul(Bahasa Inggris) ... ii

Lembar Persetujuan ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Halaman Persembahan ... v

Lembar Pernyataan Keaslian Karya ... vi

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... vii

Intisari ... viii

Abstract ... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar ... xv

Daftar Tabel ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Metodologi Penelitian ... 3

BAB II DASAR TEORI 2.1 Jenis Gambar Digital ... 5

2.1.1 Gambar Bitmap ... 5

2.1.2 Gambar Vektor ... 6

2.2 Visual Basic 6.0. ... 7

2.2.1 TitleBar ... 11

2.2.2 MenuBar ... 11

2.2.3 Main ToolBar ... 11

2.2.4 Toolbox ... 12

2.2.5 Project ... 13

2.2.6 Jendela Form ... 14

(15)

xiii

2.2.8 Jendela Properties ... 15

2.2.9 Tipe Data pada Visual Basic 6.0. ... 16

2.2.10 Visual Basic 6.0 Graphic ... 17

2.2.11 Komunikasi Serial pada Visual Basic 6.0 ... 18

2.2.12 Operasi File pada Visual Basic 6.0 ... 19

2.3 G-code ... 21

BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Blok Diagram ... 24

3.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software) ... 25

3.2.1 Perancangan Visual Basic sebagai perintah Masukan ... 26

3.2.2 Perancangan Interface Visual Basic 6.0 ... 27

3.2.3 Fitur Tambahan Komunikasi Serial Pengiriman File G-code ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil yang Diharapkan ... 34

4.2 Hasil Perancangan Perangkat Lunak sebagai GUI ... 34

4.3 Cara Pengoperasian Program ... 37

4.3.1 Memilih Jenis Satuan ... 37

4.3.2 Memilih Jenis Gambar ... 38

4.3.3 Menggambar pada Picture Box ... 39

4.3.4 Fungsi Command Button G-code Generator, Clear, dan End ... 42

4.4 Pembahasan Hasil Program G-code... 45

4.4.1 Hasil Program G-code Gambar Garis ... 46

4.4.2 Hasil Program G-code Gambar Kotak ... 47

4.4.2 Hasil Program G-code Gambar Lingkaran ... 48

4.5 Pengujian Program G-code ... 50

4.5.1 Pengujian Program G-code Gambar Garis ... 51

4.5.2 Pengujian Program G-code Gambar Lingkaran ... 53

4.5.3 Pengujian Program G-code Gambar Kotak ... 56

4.5.4 Pengujian Program G-code Gambar Gabungan ... 58

(16)

xiv

4.6 Pembahasan Fitur Tambahan Komunikasi Serial untuk Pengiriman G-code ... 62

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... ... 65

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh Gambar Bitmap ... 5

Gambar 2.2 Contoh Gambar Vektor ... 6

Gambar 2.3 Ilustrasi dari hubungan antara object, property, method dan event ... 8

Gambar 2.4 Modul Aplikasi pada Visual Basic 6.0. ... 9

Gambar 2.5 Interface Visual Basic 6.0. ... 10

Gambar 2.6 Tampilan Jendela Project Explorer ... 14

Gambar 2.7 Tampilan Jendela Form pada Visual Basic 6.0. ... 14

Gambar 2.8 Tampilan Jendela Code pada Visual Basic 6.0)... 15

Gambar 2.9 Tampilan Jendela Properties pada Visual Basic 6.0 ... 15

Gambar 2.10 Sistem Koordinat pada Visual Basic 6.0 ... 17

Gambar 2.11 Tampilan Jendela Component... 18

Gambar 2.12 Pengukuran Absolute dan Increamental. ... 23

Gambar 3.1 Diagram Blok Keseluruhan Sistem ... 24

Gambar 3.2 Diagram Alir secara umum Perangkat Lunak (Software)... 25

Gambar 3.3 Diagram Alir Visual Basic 6.0 sebagai perintah masukan ... 26

Gambar 3.4 Interface Software Visual Basic 6.0 untuk membuat gambar vektor .. 27

Gambar 3.5 Referensi Titik-titik koordinat ... 28

Gambar 3.6 Diagram Alir Program “ Membuat gambar vektor atau clear” pada VB629 Gambar 3.7 Diagram proses komunikasi ... 30

Gambar 3.8 Tampilan gambar kotak pada frame gambar ... 31

Gambar 3.9 Tampilan file g-code dalam format .txt ... 32

Gambar 3.10 Tampilan layar untuk memulai proses komunikasi ... 32

Gambar 3.11 Tampilan layar setelah selesai komunikasi... 33

Gambar 4.1 Tampilan GUI ... 35

Gambar 4.2 Pemilihan Jenis Unit/ Satuan ... 37

Gambar 4.3 Kotak Peringatan untuk Memilih Jenis Unit/ Satuan ... 38

Gambar 4.4 Proses Pemilihan Command Button ... 39

Gambar 4.5 Proses membuat gambar garis ... 40

(18)

xvi

Gambar 4.7 Proses membuat gambar lingkaran ... 41

Gambar 4.8 Inisialisasi Variabel ... 42

Gambar 4.9 Proses membuat gambar segitiga... 42

Gambar 4.10 Kotak informasi jika belum ada proses penggambaran ... 43

Gambar 4.11 Tampilan program g-code pada list box ... 43

Gambar 4.12 Tampilan kotak informasi data telah tersimpan ... 44

Gambar 4.13 Tampilan program pada notepad ... 44

Gambar 4.14 Tampilan program pada notepad ... 45

Gambar 4.15 File g-code untuk gambar garis ... 46

Gambar 4.16 File g-code untuk gambar kotak ... 47

Gambar 4.17 Program untuk menentukan penggunaan perintah G2 dan G3 ... 48

Gambar 4.18 File g-code gambar lingkaran untuk perintah G3 ... 49

Gambar 4.19 File g-code gambar lingkaran untuk perintah G2 ... 50

Gambar 4.20 Pengujian gambar garis satuan milimeter dengan software CNC ... 51

Gambar 4.21 Pengujian gambar garis untuk satuan inch dengan software CNC ... 52

Gambar 4.22 Pengujian gambar dalam satuan milimeter dengan perintah G2 ... 53

Gambar 4.23 Pengujian gambar lingkaran satuan inch dengan perintah G3... 54

Gambar 4.24 Gambar Lingkaran Melebihi Area Gambar ... 55

Gambar 4.25 Pengujian gambar kotak satuan milimeter ... 56

Gambar 4.26 Pengujian gambar kotak dengan satuan inch ... 57

Gambar 4.27 Pengujian gambar segitiga ... 58

Gambar 4.28 Pengujian gambar tanda tambah ... 59

Gambar 4.29 Gambar yang Menghasilkan G-code 100 baris ... 60

Gambar 4.30 Pengujian untuk Baris Maksimal G-code. ... 61

Gambar 4.31 Skala Ketelitian pada Software Mach3 ... 62

(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keterangan fungsi tombol pada Main Toolbar ... 11

Tabel 2.2 Keterangan kontrol objek pada Toolbox ... 12

Tabel 2.3 Fungsi dari beberapa Properties form dan object ... 16

Tabel 2.4 Tipe Data pada Visual Basic 6.0. ... 17

Tabel 2.5 Metode Grafis pada Visual Basic 6.0. ... 18

Tabel 2.6 Macam-macam G-code. ... 21

Tabel 4.1 Bagian-bagian GUI ... 35

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang manufaktur (pembuatan

produk), proses permesinan manual sudah mulai tergantikan oleh proses pemesinan

otomatis. Meskipun di Indonesia proses pemesinan manual lebih sering digunakan akibat

dari efek biaya. Permesinan otomatis lebih banyak digunakan oleh industri-industri skala

besar yang menuntut kecepatan produksi dan kepresisian hasil produksi. Salah satu alat

pemesinan otomatis yang sering digunakan di berbagai industri adalah mesin CNC

(Computer Numerical Control)[1]. Sistem CNC bekerja dengan dikontrol oleh sebuah

komputer untuk dapat membaca dan menterjemahkan perintah dari bahasa mesin atau

G-code untuk menjalankan sebuah alat. Program NC (Numerical Control) atau yang lebih

dikenal dengan G-code adalah salah satu program yang menjelaskan sebuah perintah

selangkah demi selangkah untuk menunjukan langkah apa yang sedang dijalankan atau

dieksekusi oleh mesin CNC. Pada awalanya, mesin CNC digunakan secara eksklusif oleh

industri kedirgantaraan, tetapi penggunaan mesin CNC sekarang ini sudah disesuaikan

dengan industri lainnya seperti industri kayu dan plastik[2].

Cara kerja Mesin CNC sendiri adalah dengan mengatur program awal pada software

mesin CNC berupa file G-code, untuk mengatur gambar dan alur kerja mesin yang

disesuaikan dengan material bahan. Program CNC tersebut kemudian dikirim dan

dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC sehingga menghasilkan pengaturan motor pada

mesin CNC untuk menggerakan perkakas untuk melakukan proses kerja secara otomatis

sehingga menghasilkan produk yang sesuai program sebelumnya.

Proses pembuatan file G-code yang berupa kode-kode seperti G00, G01, dll dari

sebuah gambar bidang 2 dimensi atau gambar vektor agar dapat dieksekusi oleh sebuah

mesin ataupun robot dirasa kurang fleksibel dan membutuhkan waktu yang lebih lama

karena harus menentukkan titik-titik koordinat dari suatu gambar bidang 2 dimensi yang

(21)

menerjemahkan gambar vektor atau gambar bidang 2 dimensi yang sudah ditentukan

menjadi bentuk file G-code. File G-code dalam kasus ini akan diproses oleh

mikrokontroller arduino uno R3 untuk kemudian diterjemahkan menjadi gerakan pada

lengan robot. Didalam penulisan ini akan dibahas mengenai cara pembuatan program

untuk menerjemahkan gambar vektor menjadi file G-code dengan software Visual Basic

6.0.

1.2

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan sebuah program (software) untuk

menerjemahkan beberapa gambar vektor bidang 2 dimensi yang sudah ditentukan yaitu,

lingkaran, kotak, segitiga dan tanda tambah (plus/+) kedalam bentuk g-code. G-code akan

disimpan dalam format teks dengan ektensi txt. G-code yang dihasilkan akan

diimplementasikan pada software CNC untuk melihat kesesuaian antara penggambaran

pada software visual basic 6.0. dengan yang dihasilkan pada software CNC atau gambar

aktual dari gerakan lengan robot dengan perintah g-code.

Penelitian ini memiliki manfaat yang dapat membantu pekerjaan manusia dalam

membuat design bidang 2 dimensi sebagai masukan/input untuk melakukan kegiatan

industri karena mesin CNC atau lengan robot dapat melakukan pekerjaan jarak jauh secara

presisi, aman dan dapat melakukan pekerjaan secara berulang dengan mengikuti pola

tertentu seperti pada proses pengelasan, pengecatan dan kegiatan otomasi industri lainnya.

1.3

Batasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan untuk mempermudah pelaksaan penelitian dan

penulisan skripsi sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menerjemahakan judul yang

dimaksud. Batasan masalah untuk penelitian ini adalah :

a. Metode menggambar yang digunakan adalah dengan menghubungkan titik-titik

referensi yang akan membentuk gambar bidang 2 dimensi (gambar vektor)

pada personal computer (PC) dengan menggunakan program Visual Basic

sebagai tampilan untuk diterjemahkan menjadi menjadi file G-code.

b. Jumlah baris maksimal adalah 100 baris dalam sebuah file.

c. Daerah kerja yang digunakan untuk menggambar sebesar kertas A4.

d. Untuk menggambar bidang 2 dimensi pada sumbu X dan Y.

(22)

f. Hanya menggunakan beberapa perintah pada kode g atau g-code, yaitu G00,

G01, G02, dan G03.

g. Keluaran berupa file G-code.

h. Diimplementasikan pada lengan robot memliki gerakan rotasi dan 3 derajat

kebebasan atau Degree of Fredoom (3-DOF) atau software CNC (Mach3).

1.4

Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi literatur dan referensi, yaitu mempelajari buku-buku dan

makalah-makalah dari pustaka yang berhubungan dengan pembuatan gambar bidang 2

dimensi Visual Basic 6.0 dan pemrograman G-code.

2. Studi kasus terhadap program atau software (perangkat lunak) yang pernah

dibuat sebelumnya. Tahap ini guna mempelajari fungsi dari setiap elemen yang

terdapat pada bahasa Visual Basic 6.0.

3. Perancangan untuk pembuatan program pada Visual Basic 6.0 yang dapat

menerjemahkan gambar vektor menjadi bentuk G-code sebagai keluaran.

Tahap ini guna menentukan program dalam menerjemahkan gambar vektor

sebagai input menjadi file G-code sebagai output.

4. Pembuatan program Visual Basic 6.0. Pada tahap ini bertujuan untuk

memberikan program untuk menerjemahkan gambar vektor menjadi bentuk

G-code sebagai kecerdasan buatan yang berguna untuk mengendalikan gerakan

pada software CNC sesuai dengan input yang diinginkan. Input berupa gambar

vektor bidang 2 dimensi yang sudah ditentukan yaitu hanya lingkaran, kotak,

segitiga dan tanda tambah (plus/+).

5. Proses pengujian dan pengambilan data. Teknik pengujian dan pengambilan

data dilakukan dengan cara menguji file yang berisi g-code hasil dari

penerjemahan gambar pada software Microsoft Visual Basic 6.0 dengan

software CNC (Mach3). Teknik pengujian yaitu dengan menekan tombol

(dalam bentuk command button di VB 6.0) berupa pilihan bentuk bidang 2

dimensi yang akan digambar melalui program pada PC. Gambar yang sudah

dibuat kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk g-code. G-code disimpan

dalam file dengan format teks. File yang berisi g-code akan diuji dengan

(23)

software CNC (Mach3) dengan gambar yang dipilih pada software Microsoft Visual Basic 6.0. Teknik pengambilan data dilakukan untuk melihat bentuk

bidang 2 dimensi yang berhasil digambar.

6. Analisa dan kesimpulan hasil perancangan. Analisa data dilakukan berdasarkan

kepresisian dan kesesuaian hasil pola gambar bidang 2 dimensi yang digambar

dengan pada software cnc. Teknik analisa data dilakukan dengan

membandingkan antara hasil gambar bidang 2 dimensi di papan gambar dari

gerakan pada software cnc (Mach3) dengan perintah program Microsoft Visual

(24)

5

BAB II

DASAR TEORI

2.1

Jenis Gambar Digital

Didalam dunia digital ada 2 jenis gambar yang dikenal dalam dunia digital yaitu

gambar bitmap dan gambar vektor. Untuk lebih mengetahui tentang penjelasan dan pebedaan

pada gambar bitmap dan gambar vektor dapat dilihat dibawah ini.

2.1.1

Gambar Bitmap

Gambar bitmap adalah gambar yang terdiri dari sekumpulan titik-titik (pixel) yang

mempunya warna tertentu dan berdiri sendiri sehingga membentuk sebuah gambar. Karena

gambar jenis ini berupa kumpulan titik yang bersatu sehingga kerapatan dari titik – titik

tersebut menentukan kualitas gambar yang dibentuknya. Maka dikenallah istilah resolusi

dengan satuan pixel dan dpi (dot per inch).

Cara yang paling mudah untuk mengenali gambar jenis ini adalah dengan cara

memperbesar gambar tersebut dengan fasilitas zoom in, semakin diperbesar maka akan

tampak buram, kemudian terlihat kotak – kotak dan pada zoom in tingkat akhir hanya akan

terlihat kumpulan titik – titik. Contoh gambar bitmap dapat dilihat pada gambar 2.1.

(25)

Contoh software yang berbasis bitmap adalah Adobe Photoshop, Paint, dan

CorelPhotoPaint. Adapun ekstensi file gambar bitmap diantaranya JPG/JPEG, BMP, TIFF,

GIF dan PNG. Output data dari kamera digital dan scanner pun biasanya berupa tipe gambar

ini.

2.1.2

Gambar Vektor

Gambar vektor adalah gambar yang dibuat dari unsur garis dan kurva yang disebut

vektor. Kumpulan dari beberapa garis dan kurva ini akan membentuk suatu obyek atau

gambar.

Gambar 2.2. Contoh Gambar Vektor [3].

Gambar vektor tidak tergantung pada resolusi. Kita dapat memperbesar atau

memperkecil ukuran gambar tanpa kehilangan detail gambarnya. Disamping itu gambar

vektor akan mempunyai ukuran file yang lebih kecil dan dapat diperbesar atau diperkecil

bentuknya tanpa merubah ukuran filenya. Contoh gambar vektor dapat dilihat pada gambar

2.2.

Software yang digunakan untuk membuat gambar vektor antara lain CorelDRAW,

Macromedia Freehand, Adobe Illustrator, dan lain-lain. Contoh ekstensi file Vektor antara

(26)

2.2

Visual Basic 6.0.

Microsoft Visual Basic 6.0, biasa dikenal dengan VB 6.0, merupakan sebuah bahasa

pemrograman yang menawarakan Integrated Development Environmant (IDE) visual untuk

membuat program perangkat lunak berbasis GUI (Graphical User Interface) pada sistem

operasi Microsoft Windows. Visual Basic 6.0. begitu populer karena menggunakan bahasa

basic untuk pemrogramnya [4]. Visual Basic 6.0. merupakan salah satu Development Tool

yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang

menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic 6.0. merupakan salah satu bahasa

pemrograman komputer yang mendukung (Object Oriented Programming = OOP) [5].

Dalam pemrograman berbasis objek (OOP), ada istilah yang perlu dipahami.

Istilah-istilah tersebut antara lain object, property, method dan event. Berikut adalah penjelasan dari

object, property, method dan event.

1. Object, adalah komponen di dalam sebuah program. Komponen-komponen ini

berada didalam menu toolbox. Komponen tersebut antara lain Pointer, PictureBox,

Command Button, dll.

2. Property, adalah karakteristik yang dimiliki objek. Setiap objek di dalam

pemrograman Visual Basic 6.0. dapat diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan

aplikasi. Property yang tidak boleh dilupakan pada setiap komponen adalah

Name”, yang berarti nama variabel (objek) yang akan digunakan dalam scripting.

Properti “Name” ini hanya bisa diatur melalui jendela Property, sedangkan nilai

peroperti yang lain bisa diatur melalui script seperti Command1.Caption=”Play”

Text1.Text=”Visual Basic”

Label1.Visible=False Timer1.Enable=True

3. Method, adalah aksi yang dilakukan oleh objek. Bahwa jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan menggunakan metode pemrograman yang diatur sebagai

aksi dari setiap komponen. Metode inilah tempat untuk mengekpresikan logika

pemrograman dari pembuatan suatu prgram aplikasi.

4. Event, adalah kejadian yang dapat dialami oleh objek, Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada command button yang tertulis dalam

layar script Command1_Click, atau event Mouse Down pada picture yang tertulis

dengan Picture1_MouseDown. Pengaturan event dalam setiap komponen yang akan

(27)

Gambar 2.3 berikut ini menunjukkan ilustrasi dari hubungan antara object, property,

method dan event. Pada gambar 2.3 objek diilustrasikan dengan sebuah mobil yang memiliki property, method dan event.

Gambar 2.3. Ilustrasi dari Hubungan antara Object, Property, Method dan Event.[7]

Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya anda membuat form, maka form

tersebut memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti

Delphi dan Java, VB juga bersifat event driven progamming. Artinya anda dapat menyisipkan

kode program pada event yang dimiliki suatu obyek [7].

Visual Basic 6.0. menyediakan banyak jenis modul aplikasi. Pada gambar 2.4 akan

(28)

Gambar 2.4. Modul Aplikasi pada Visual Basic 6.0 [8]

Setiap modul aplikasi pada Visual Basic 6.0 memiliki fungsi dan kegunaannya masing,

berikut penjelasan dari fungsi masing-masing dari beberapa modul aplikasi pada Visual Basic

6.0.[4] :

1. Standart EXE : membuat aplikasi Visual Basic standar. 2. Active EXE : membuat aplikasi ActiveX

3. Active DLL : membuat library ActiveX

4. ActiveX Control : membuat kontrol ActiveX

5. VB Application Wizard : membuat aplikasi dengan bantuan wizard.

6. VB Wizard Manager : pusat pengelolaan Wizard Visual Basic.

7. IIS Application : membuat aplikasi IIS (Internet Information Server).

8. DHTML Application : membuat aplikasi DHTML (Dynamic Hypertext Mark-up

Language) untuk internet.

Pada tahap awal pemakaian Visual Basic 6.0 sebaiknya diatur tampilan untuk

komponen-komponen yang ada dalam Visual Basic 6.0 tersebut. Komponen-komponen yang

tidak muncul pada layar dapat ditampilkan pada menu View. Pemograman visual merupakan

dimensi baru dalam pembuatan aplikasi karena dapat langsung menggambarkan objek-objek

(29)

akan dibuat hasilnya langsung tampil dilayar. Objek yang dibuat itu akan sama hasilnya pada

saat program dijalankan, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengubahan kode program

secara manual. Setelah semua objek diletakkan dalam suatu form, maka semua atribut objek

tersebut akan disimpan dalam suatu kode program yang dapat langsung dijalankan [9].

Tampilan pada Microsoft Visual Basic 6.0 terdiri dari interface (antar muka) yang

saling berhubungan yaitu :

1. Bagian menu bar.

2. Bagian toolbar.

3. Bagian toolbox.

4. Bagian form (form designer).

5. Bagian jendela properties (property window).

6. Bagian jendela proyek (project explorer).

7. Bagian jendela kode (code window).

Bagian-bagian dari tampilan Microsoft Visual Basic 6.0 seperti terlihat pada gambar 2.5

:

Gambar 2.5. Interface Visual Basic 6.0 [8]

Elemen-elemen dari Microsoft Visual Basic 6.0. seperti terlihat pada gambar 2.1

mempunyai fungsi dan kegunaannya masing-masing. Berikut ini adalah penjelasan mengenai

(30)

2.1.1

Title Bar

Merupakan batang judul yang terletak pada bagian atas jendela program visual basic

yang berfungsi untuk menunjukkan nama proyek yang sedang aktif.

2.1.2

Menu Bar

Merupakan batang menu yang berisi menu-menu utama, seperti File, Edit, View,

Project, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengoperasikan program Visual Basic 6.0.

2.1.3

Main Toolbar

Merupakan sebuah batang tool yang berisi tombol-tombol dengan gambar ikon yang

dapat diklik untuk melakukan suatu perintah khusus secara cepat. Penjelasan masing-masing

[image:30.595.83.514.228.727.2]

tombol pada Main Toolbar dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1. Keterangan Fungsi Tombol pada Main Toolbar

Tombol Nama Digunakan untuk

Add Standard

EXE Project Menambahkan proyek baru tipe standar

Add Form Menambahkan form baru ke dalam proyek yang

sedang aktif.

Menu Editor Menampilkan Menu Editor yang digunakan sebagai

pembuat menu.

Open Project Membuka proyek yang sudah pernah dibuka.

Save Project Menyimpan proyek yang sedang aktif.

Cut Memotong objek yang sedang dipilih.

Copy Menyalin objek yang sedang dipilih.

Paste Menampilkan objek yang sudah dipotong dengan

perintah Cut atau disalin dengan perintah Copy.

Find Mencari teks pada jendela code.

Undo Membatalkan suatu perintah yang dijalankan

sebelumnya.

Redo Mengulangi suatu perintah yang pernah dibatalkan.

Start Menjalankan program.

Break Menghentikan sementara program yang sedang

dijalankan.

(31)

Project

Explore Menampilkan jendela Project Explore. Properties

Explorer Menampilkan jendela Properties. Form Layout

Window Menampilkan jendela Form Layout . Object

Browser Menampilkan jendela Object Browser. Toolbox Menampilkan jendela Toolbox.

2.1.4

Toolbox

Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class objek yang digunakan

dalam proses pembuatan aplikasi. Setiap class memiliki kontrol yang berbeda-beda untuk

pembuatan sebuah aplikasi. Pada toolbox terdapat banyak kontrol sebagai tampilan interface

(antar muka) pada Visual Basic 6.0,seperti kontrol command button, checkbox, optionbutton

dan lain- lain. Keterangan mengenai kontrol masing-masing class pada menu Toolbox

[image:31.595.76.518.266.669.2]

dijelaskan pada Tabel 2.2, sebagai berikut :

Tabel 2.2. Keterangan Kontrol Objek pada Toolbox.

Kontrol Nama Digunakan untuk

Pointer Memilih, mengatur ukuran, dan memindah posisi kontrol yang terpasang pada bagian form.

PictureBox Menampilkan gambar dari sebuah file.

Label Menampilkan teks, di mana pengguna program tidak bisa mengubah teks tersebut.

TextBox Membuat objek teks, dimana teks tersebut dapat digubah teks tersebut.

Frame Mengelompokkan beberrapa kontrol. Frame ini harus dibuat terlebih dahulu sebelum diisi dengan kontrol-kontrol yang akan dikelompokkan.

Command Button

Membuat tombol perintah.

CheckBox Membuat kotak periksa, dimana pengguna program dapat memilih beberapa pilihan sekaligus.

(32)

Kontrol Nama Digunakan untuk

Option Button Membuat tombol pilihan, dimana pengguna program

hanya dapat memilih satu dari beberapa pilihan yang disediakan.

ComboBox Menambahkan kontrol kotak combo yang merupakan kontrol gabungan antara TextBox dan ListBox.

ListBox Membuat daftar pilihan.

HscrollBar Membuat kontrol penggulung horizontal

VscrollBar Membuat kontrol penggulung vertikal

Timer Membuat kontrol waktu dengan interval yang ditentukan.

Drive ListBox Menampilkan disk drive yang dimiliki oleh komputer. DirListBox Menampilkan direktori dan path yang dimiliki oleh

driver aktif.

FileListBox Menampilkan daftar file dari direktori aktif.

Shape Menambahkan kontrol gambar berupa lingkaran, oval, persegi panjang, bujur sangkar, dan lain-lain.

Line Membuat garis lurus.

Image Menampilkan gambar pada form dalam format bitmap,

icon, atau metafile.

Data Menghubungkan program dengan database dan menampilkan informasinya pada form.

OLE Membuat link antarprogram aplikasi.

2.1.5

Project

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan proyek-proyek, form - form,

atau modul-modul yang terlibat dalam proses pembuatan aplikasi. Didalam jendela Project

terdapat beberapa tombol seperti View Code, View Object, Toggle Folders seperti terlihat

[image:32.595.77.517.68.707.2]

pada gambar 2.6, berikut ini :

Gambar 2.6. Jendela Project Explorer

(33)

Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang aplikasi yang sedang dibuat. Di

dalam form sebuah program aplikasi dapat dirancang dengan menempatkan kontrol-kontrol

yang ada pada bagian toolbox. Gambar 2.7 adalah tampilan jendela form pada visual basic

6.0. Jika ingin mengaktifkan form, gunakan salah satu cara berikut :

1. Klik tombol View Object pada jendela Project.

2. Klik menu View, pilih perintah Object.

[image:33.595.73.521.175.681.2]

3. Tekan tombol Shift + F7 pada keyboard.

Gambar 2.7. Tampilan Jendela Form Visual Basic 6.0

2.1.7

Jendela Code

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan atau menuliskan kode

program. Di dalam jendela kode ini algoritma program/ bahasa pemrograman yang akan

dibuat dimasukkan. Tampilan jendela code pada visual basic 6.0 dapat dilihat pada gambar

2.8. Untuk mengaktifkan jendela Code, gunakan salah satu cara berikut:

1. Klik tombol View Code pada jendela Project.

2. Klik menu View, pilih perintah Code.

(34)
[image:34.595.90.505.70.336.2]

Gambar 2.8. Tampilan Jedela Code pada Visual Basic 6.0.

2.1.8

Jendela Properties

Merupakan kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol lainnya properti

sebuah objek. Objek yang diatur propertinya adalah objek yang namanya tercantum dalam

kotak objek. Properties adalah sifat/nilai/karakteristik dari sebuah objek, misalnya seperti

nama, warna, ukuran, posisi dst. Jendela propertis dapat dilihat pada gambar 2.9 , sebagai

berikut :

Gambar 2.9. Tampilan Jendela Properties pada Visual Basic 6.0.

Pada tabel 2.3 akan dijelaskan mengenai fungsi dari properties form dan objek tertentu

pada software visual basic 6.0.

Properties Caption

[image:34.595.73.522.314.650.2]
(35)
[image:35.595.87.506.91.632.2]

Tabel 2.3 Fungsi dari Beberapa Properties Form dan Objek

Property Keterangan

Name Memberikan nama / sebutan objek

Caption Menampilkan text yg ditampilkan dibagian atas objek tertentu

Enable Menentukan apakah form / objek aktif

Icon Menampilkan gambar icon pada objek / form

Left Menentukan jarak dari sisi kiri layar ke sisi kiri objek / form

MaxButton Menampilkan/Menyembunyikan tombol Maximize

MousePointer Menentukan bentuk kursor bila diletakkan diatas form / objek

Moveable Menentukan apakah form/objek bisa digeser

ScaleMode Menentukan satuan ukuran

StartUpPosition Menentukan posisi awal form pada saat aplikasi dijalankan

Visible Menampilkan / menyembunyikan form / objek

Alignment Perataan text dalam text box

BorderStyle Menentukan pembatas disekeliling objek

Maxlength Menentukan banyaknya karakter yg diketikkan

PasswordChar Digunakan untuk aplikasi password

Tabindex Menentukan urutan posisi fokus kursor pada objek

Text Text yang diketikkan dalam textbox

List Daftar pilihan yang dimasukkan kedalam listbox

MultiSelect 0 – None : User hanya bisa memilih 1 item 1 – Simple : Memilih lebih dari 1

2 – Extended : Memilih banyak pilihan dengan Shift+Click

Sorted Menentukan apakah daftar dalam listbox akan diurutkan otomatis

Style Menentukan apakah listbox ditampilkan bergaya standar / ditambahi dengan checkbox.

ListCount Menentukan jumlah item data pada list/combobox

Clear Menghapus semua item data dari list/combobox

Additem Menambah sebuah item data pada list/combobox

RemoveItem Menghapus sebuah data dari list/combobox

FillStyle Memberikan pola arsiran

Appearance Menampilkan objek biasa atau 3D

Forecolor Menentukan warna text

Backcolor Menentukan warna belakang / background

2.1.9

Tipe Data Pada Visual Basic 6.0.

Visual Basic 6.0. mempunyai beberapa tipe data. Tipe data digunakan untuk

mendeklarasikan variabel pada visual basic, dengan tipe data ini kita bisa menentukan nilai

yang dapat kita masukkan dalam variabel. Penggunaan tipe data tergantung dari apa yang

ingin kita deklarasikan, tipe data juga mempengaruhi besarnya memori yang digunakan, dan

berikut ini berbagai tipe data yang ada dalam Visual Basic 6.0. Beberapa tipe data pada

(36)
[image:36.595.67.517.104.628.2]

Tabel 2.4 Tipe Data pada Visual Basic 6.0.

Tipe Data Ukuran Storage Jangkauan

Integer 2 byte -32.768 hingga 32.767

Byte 1 byte 0 sampai 255

Decimal 14 byte +/-79,228,162,514,264,337,593,543,950,335

Boolean 2 byte True and False

String 10 byte + panjang

string

0 sampai lebih kurang 2 milyar

Single 4 byte -3.402823E+38 hingga 3.402823E

Double 1 byte -1.79769313486232E+308 hingga 1.79769313486232E+308

Date 8 byte 1 januari 100 hingga 31 desember 9999

Currency 8 byte 922.337.203.685.477,5808 sampai 922.337.2.3.685.477,5807

Long 4 byte -2.147.483.648 sampai 2.147.483.647

Object 4 byte Mengacu pada object tertentu

Variant 16 byte + 1 byte per karakter

Sembarang angka sampai jangkauan jenis

double

2.1.10

Visual Basic 6.0. Graphic

Gambar 2.10. Sistem Koordinat pada Visual Basic 6.0

Sistem koordinat dari viewport pada visual basic 6.0 dapat dilihat pada gambar 2.8.

Secara default titik 0,0 pada sistem koordinat di visual basic 6.0. berada pada pojok kiri

atas,dimana kenaikan nilai y ke arah bawah [12]. Secara default, semua gerakan Visual Basic,

ukuran, dan grafis-gambar laporan menggunakan unit satu twip. Sebuah twip adalah 1/20 dari

(37)

menunjuk ukuran sebuah objek saat akan dicetak. Jarak fisik yang sebenarnya pada layar

bervariasi sesuai dengan ukuran yang digambar pada monitor.

Visual basic 6.0. menyediakan beberapa metode untuk membuat grafik. Metode grafis

pada visual basic 6.0. dapat dilihat pada tabel 2.5 , berikut ini [13].

Tabel 2.5 Metode Grafis pada Visual Basic 6.0.

Metode Deskripsi

Cls Menghapus semua grafis Pset Menggambar satu titik

Line Menggambar garis, persegi panjang, atau kotak

Circle Membuat lingkaran, elips, atau arc Paint Picture Melukis grafis di lokasi sembarang

2.1.11

Komunikasi Serial pada Visual Basic 6.0.

Meskipun ringan dan sederhana, aplikasi perangkat lunak ini sudah cukup mumpuni

untuk digunakan sebagai antarmuka antara komputer dengan perangkat kontrol elektronik

seperti PLC. Untuk dapat berkomunikasi dengan dengan dunia luar, VB6.0 sudah dilengkapi

dengan fasilitas MS Comm Control 6.0. MS Comm Control ini berfungsi untuk

mengakomodir jalannya komunikasi dan transfer data dari komputer ke peralatan elektronik

berprosesor ataupun sebaliknya. Untuk mengaktifkan fungsi MS Comm Control pada VB6.0

pertama kali harus membuat projectnya dahulu dengan cara masuk ke File >>”New Project”.

Kemudian pergi ke Menu “Project” >> “Components”. Sesaat setelah itu seharusnya ada

layar seperti ditunjukkan gambar 2.9. dibawah ini [14].

Gambar 2.11. Tampilan Jendela Components

Microsoft Comm Control 6.0 ini berfungsi untuk:

1. Mengadakan hubungan dengan serial port PC.

(38)

3. Melakukan pertukaran data.

4. Memonitor dan merespon event dan eror yang terjadi pada hubungan serial.

Sambungan komunikasi serial antara 2 peralatan (PC-IED atau PC-PC), harus

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

5. Membuka serial port.

6. Mengatur serial device.

7. Setting Receive and Transmit Buffer Properties.

8. Managing Receive and Transmit Buffer [14].

2.1.12

Operasi File pada Visual Basic 6.0.

Visual Basic menyediakan suatu fasilitas untuk membaca, menyimpan dan

memperbaiki file data, sehingga memungkinkan untuk memisahkan data dengan program,

dan program dapat menjadi lebih baik karena bisa tidak bergantung pada data (independent

terhadap data), yang artinya datanya bisa diubah-ubah dengan mudah tanpada harus

mengubah-ubah file programnya.

Operasi File di dalam Visual Basic terdapat bermacam-macam cara akses file ke dalam

program aplikasinya, yaitu:

1. Membuka File

Untuk membuka file baik untuk keperluan penyimpanan maupun untuk keperluan

pembacaan menggunakan perintah umum sebagai berikut::

Open “Nama_File” For {Status} As #{n}

Dimana:

Nama_File : nama file lengkap dengan nama foldernya.

Status : adalah untuk keperluan apa file tersebut baca/simpan.

Status = INPUT untuk membaca File

Status = OUTPUT untuk menyimpan File

n : adalah nomor buffer (integer 1, 2, 3, …) yang digunakan untuk keperluan pemilihan

file yang mana yang akan diproses.

Setiap mengakses file baik untuk membaca maupun untuk menyimpan, maka file

tersebut harus dibuka terlebih dahulu dengan status akses yang diberikan. Stelah file

terbuka maka langkah berikutnya adalah bagaimana cara membaca dan menyimpan

(39)

File yang sudah dibaca, seharusnya ditutup saat program sudah selesai sehingga

tidak ada data yang tertinggal di memory menyebabkan memory menjadi tidak efektif.

Untuk menutup file dapat dilakukan dengan:

Close #n

2. Menyimpan File

Untuk menyimpan data ke file di dalam program Visual Basic dapat dilakukan

dengan membuka file untuk keperluan menyimpan atau menulis ke file:

Open Nama_File For Output As #1

Saat file dibuka dengan cara semacam ini, maka file hanya bisa ditulisi dan bila

file tersebut sudah ada isinya sebelumnya, maka dianggap hilang. Atau dengan kata lain

file selalu dianggap baru. Cara menyimpan file semacam ini menghasilkan file yang

bersifat file text, sehingga bisa dibaca oleh text editor seperti notepad, wordpad atau

microsoft word.

Setelah file dibuka, langkah berikutnya untuk menyimpan data dalan variabel ke

file dapat dilakukan dengan:

Print #1, nama_variabel

3. Membaca File

Untuk membaca data dari file di dalam program Visual Basic dapat dilakukan

dengan terlebih dahulu membuka file untuk keperluan membaca dari file:

Open Nama_File For Input As #1

Saat file dibuka dengan cara semacam ini, maka file hanya bisa dibaca dan tidak

bisa ditulisi. File yang bisa dibaca adalah file teks.

Untuk membaca data variabel ke dalam file, dapat dilakukan menggunakan

perintah:

(40)

2.3

G-Code

Secara umum, program NC memiliki konstruksi tertentu, yaitu kode atau perintah

pendahuluan dan perintah pembantu. Perintah pendahuluan umumnya menggunakan kode G,

sedangkan perintah pembantu menggunakan fungsi M. Program NC, selain kode G dan M, di

dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode perintah yang tersusun dalam bentuk kombinasi

huruf-huruf tertentu dan angka. Kode berupa huruf, misalnya N, T, S, F, H, I, J, K, R, D, X,

Y, Z, dan angka 0 sampai 9 disebut addres. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti

angka (kombinasi huruf dan angka) disebut ”kata” (word). Gabungan dari beberapa kata

disebut blok.

Blok merupakan gabungan dari beberapa kata yang membentuk satu tahapan perintah,

misalnya eretan melintang bergerak lurus sejauh 4 mm mendekati sumbu dengan kecepatan

80 mm/menit. Di dalam sebuah program CNC, satu tahapan perintah ditulis dalam satu baris,

berarti ”blok” adalah gabungan beberapa kata yang ditulis dalam satu baris program.

Komputer (unit kontrol) mesin membaca dan menjalankan program per satu blok bukan per

kata. G-code terbagi dalam 2 tipe, yaitu [15]:

1. Tipe One-Shot G-Code

G-Code akan aktif hanya dalam 1 blok saja (aktif hanya sekali). Jika masih digunakan

untuk Blok berikutnya, maka harus dipanggil lagi.

2. Tipe Modal G-Code

G-Code akan aktif digunakan terus pada blok-blok berikutnya sampai ada G-Code lain

yang sama dalam satu grup dipanggil.

Berikut macam-macam dan fungsi bahasa G-code dan kegunaannya dapat dilihat pada

tabel 2.6, berikut ini:

Tabel 2.6. Macam-macam G-code.

G-code Kegunaan

G0 Perintah pergerakan cepat.

G1 Perintah pergerakan pemakanan lurus.

G2 Perintah pergerakan melingkar searah jarum jam.

(41)

Tabel 2.6 (lanjutan) Macam-macam G-code.

G-code Kegunaan

G33 Menyayat beberapa jenis ulir dengan kisar konstan. G40 Membatalkan kompensasi radius atau tanpa kompensasi G41 Kompensasi radius kanan.

G42 Perintah kompetensi radius kiri ( bubut dalam ). G54 Berarti titik nol benda kerja diaktifkan.

G90 Pemrograman absolute. G91 Pemrograman inkrimental. G96 Mengatur kecepatan potong.

G97 Pengaturan kecepatan potong konstan OFF. G158 Menentukan awal pemrograman.

Untuk mengetahui lebih jelas lagi fungsi dari dari g-code dapat dilihat di bawah ini:

1. G0, Perintah pergerakan cepat.

G0 berfungsi untuk menempatkan (memposisikan) pahat secara cepat dan tidak

menyayat benda kerja. Semua sumbu bisa bergerak secara simultan sehingga menghasilkan

jalur lurus (lihat gambar di samping). Perintah G0 akan selalu aktif sebelum dibatalkan oleh

perintah dari kelompok yang sama, misalnya G1, G2, atau G3. Format penulisannya sebagai

berikut:

N...

N... G0 X40 Z25; gerak cepat aktif menuju koordinat yg ditulis

N...

2. G1, Perintah pergerakan pemakanan lurus.

Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan pahat dari titik awal menuju titik akhir

dengan gerakan lurus. Kecepatan gerak makan ditentukan dengan F. Semua sumbu dapat

bergerak bersama (lihat gambar di bawah). Perintah G1 tetap aktif sebelum dibatalkan oleh

perintah dari kelompok yang sama (G0, G2, G3). Format penulisannya sebagai berikut:

N... G0 X20 Z-40

N... G1 X30 Z-60 F20 ; berarti pahat bergerak lurus menuju

N... G1 Z-72 ; berarti pahat bergerak lurus menuju

(42)

3. G2 dan G3, Perintah pergerakan melingkar searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam.

Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan pahat dari titik awal ke titik akhir

mengikuti gerakan melingkar. Arah gerakan ada dua macam yaitu G2 untuk gerakan searah

jarum jam, dan G3 untuk berlawanan arah jarum jam (lihat gambar di bawah). Gerak makan

pahat menurut F yang diprogram pada baris sebelumnya. Format penulisannya sebagai

berikut:

N...

N... G2 X... Z... I5 K-1; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan titik pusat di (5,-1) dari titik

awal gerak pahat

N... G2 X... Z...CR=10; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan radius 10

4. G90 dan G91, Pemrograman absolute dan incremental.

Apabila di awal program CNC ditulis G90, maka pemosisian pahat yang diperintahkan

menggunakan koordinat absolut dari titik nol benda kerja. Titik nol benda kerja adalah

sebagai titik nol absolut atau (0,0,0) Lihat Gambar 2.10. di bawah untuk memahami hal

tersebut.

Gambar 2.12 Pengukuran Absolute dan Incremental

Format penulisannya sebagai berikut:

N.. G90 ; berarti sistem pengukuran absolutdiaktifkan

N...

N... G91 ; berarti sistem kordinat yang digunakan adalah inkrimental.

Kode G91 berarti sistem pengukuran yang digunakan menggunakan koordinat relatif atau

inkrimental. Pergeseran pahat diprogram dari tempat pahat berada ke posisi berikutnya. Titik

nol (0,0,0) berada di ujung sumbu pahat. G91 biasanya digunakan di awal sub rutin (sub

(43)

24

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan perancangan pembuatan perangkat lunak (software) untuk

masukan (input) gerakan lengan robot. Masukan (input) untuk gerakan lengan robot yaitu

berupa gambar vektor bidang 2D yang diubah menjadi file g-code. Perangkat lunak

(software) yang digunakan untuk men-generate gambar vektor menjadi g-code adalah visual

basic 6.0.

Perancangan ini meliputi diagram blok dan perancangan perangkat lunak (software).

Adapun pembahasannya sebagai berikut.

3.1

Blok Diagram

Secara garis besar sistem ini terbagi menjadi 3 bagian utama yang akan dikerjakan.

Blok diagram keseluruhan sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini:

Gambar 3.1. Diagram Blok Keseluruhan Sistem.

Tiga bagian utama dari sistem ini meliputi bagian input, bagian kontroller, dan bagian

output. Bagian input meliputi proses pembuatan desain ( gambar vektor ), g-code generator,

hingga menjadi g-code. Bagian kontroller meliputi proses pengolahan data g-code untuk

dikirim ke driver motor. Sedangkan bagian output meliputi desain rangka dan kinematika

lengan robot. Ketiga bagian ini akan dikerjakan secara berbeda. Bagian input inilah yang

(44)

3.2

Perancangan perangkat lunak (software).

Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk men-generate gambar vektor

menjadi file g-code adalah visual basic 6.0. Secara umum diagram alir dari perangkat lunak

(software) visual basic 6.0. dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.

Mulai

Pilih Gambar Vektor

File G-code

Selesai Generate

Gambar 3.2. Diagram Alir Secara Umum Perangkat Lunak (software) Visual Basic 6.0.

Pada gambar 3.2 software visual basic 6.0. selain sebagai g-code generator, juga

digunakan sebagai GUI (Grapichal User Interface) untuk menggambar gambar vektor.

Gambar vektor berupa gambar bidang 2D yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu

LINGKARAN, SEGITIGA, KOTAK, dan TANDA TAMBAH (PLUS).

(45)

Gambar 3.3 Diagram Alir Visual Basic 6.0 sebagai Perintah Masukan.

Pada gambar 3.3 merupakan konsep perancangan perangkat lunak (software) visual

basic 6.0. sebagai perintah masukan yang dijelaskan dalam bentuk diagram alir. Pada

perancangan software visual basic 6.0 sebagai masukan ini diawali dengan memilih gambar

vektor yang ingin di-generate menjadi g-code. Selanjutnya gambar didalam frame (pictureBox) yang digunakan untuk menggambar dengan cara klik kiri pada mouse kemudian

tahan dan gerakkan ke arah atas atau bawah. Selanjutnya gambar yang sudah dibuat akan Mulai

Inisialisai

Pilih Gambar Vektor?

Buat Gambar

ya

Tekan Vektor to G-code?

File G-Code

ya tidak

tidak

Selesai

(46)

dikenali koordinatnya, setelah pengenalan koordinat gambar akan digeneralisasikan menjadi

file g-code dalam bentuk file.txt.

3.2.2

Perancangan Interface Visual Basic 6.0

Pada perancangan kinematika yang telah dilakukan pada penulisan penelitian yang lain

didapat jangkauan maksimal lengan robot untuk sumbu X,Y, dan Z adalah 22, 30 dan 0

dalam satuan cm. Sehingga frame yang digunakan untuk menggambar gambar vektor tidak

boleh melebihi nilai maksimal dari jangkauan tersebut. Pada perancangan interface visual

basic 6.0. frame(PictureBox) akan dibuat dengan ukuran 15 x 15 dalam satuan cm atau

sebesar 8505 x 8505 dalam satuan twip. Dengan demikian ukuran gambar makasimal yang

dapat dibuat pada perangkat lunak ini adalah 15 x 15 cm dan minimal 1 x 1 cm.

(47)

Gambar 3.4 adalah rencana dari interface software visual basic 6.0. untuk membuat

gambar vektor pada PC. Pada interface software visual basic 6.0 digunakan 4 tombol yaitu

tombol KOTAK, LINGKARAN, SEGITIGA, dan LINE (digunakan untuk menggambar

tanda tambah) untuk menggambar gambar vektor. Tombol-tombol ini akan digunakan untuk

memilih salah satu jenis gambar bidang 2D yang ingin digambar. Selanjutnya setiap gambar

vektor yang digambar akan dikenali setiap koordinat pada titik yang sudah ditentukan.

Titik-titik koordinat yang sudah ditentukan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.5. Kemudian harus

ada penekanan tombol Vektor to G-code untuk menjalankan proses mengubah gambar vektor

menjadi file g-code. Sedangkan tombol CLEAR untuk menghapus gambar vektor sebelumnya

pada frame yang digunakan untuk menggambar.

Gambar 3.5 Referensi Titik-titik Koordinat

Program membuat gambar vektor pada software visual basi 6.0. secara lengkap dapat

diliat pada digram alir gambar 3.6. program membuat gambar vektor diawali dengan

menekan salah satu tombol KOTAK, LINGKARAN, SEGITIGA, atau LINE seperti rencana

pembuatan interface pada gambar 3.4. Setelah itu program akan memanggil titik referensi

(titik aman pada gambar 3.5) yang telah ditentukan pada coding program visual basic 6.0.

Setelah penekanan pada tombol jenis gambar vektor, arahkan pointer pada frame yang

digunakan untuk menggambar. Selanjutnya klik kiri pada mouse dan tahan untuk

menggambar gambar vektor. Kemudian gambar vektor akan dikenali titik-titik koordinatnya.

Setiap gambar vektor memiliki jumlah titik koordinat yang berbeda-beda. Untuk persegi atau

segi empat, lingkaran jumlah titik koordinat ada 8, sedangkan untuk segitiga dan tanda

tambah masing-masing memiliki jumlah titik koordinat adalah 6 dan 4 seperti gambar 3.5.

Selanjutnya tekan tombol vektor to code, untuk mengubah gambar vektor menjadi file

(48)

untuk gerakan lengan robot atau dapat diuji dengan menggunakan software untuk pembacaan

file g-code. Program menghapus atau membersihkan gambar vektor atau bidang 2D dapat

dilakukan dengan menekan tombol CLEAR.

(49)
[image:49.595.71.519.64.701.2]

Gambar 3.6b lanjutan Diagram Alir Progam “ Membuat Gambar Vektor atau CLEAR” pada

Visual Basic6.0.

3.2.3

Fitur Tambahan Komunikasi Serial untuk Pengiriman File G-code.

Komunikasi serial digunakan sebagai antarmuka antara komputer dengan perangkat

kontrol elektronik. Dalam hal ini perangkat elektronik yang digunakan adalah mikrokontroler

arduino uno R3. Gambar vektor yang sudah di-generate menjadi file G-code akan

dikomunikasikan dengan mikrokontroler arduino uno R3 dengan menekan tombol RUN yang

sudah disediakan pada menu yang telah dibuat pada perngkat lunak (software). File G-code

akan dikomunikasikan perbaris sesuai dengan jumlah titik yang dibuat. Diagram alir proses

komunikasi ini dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini.

Gambar 3.7 Diagram Alir Proses Komunikasi

Untuk lebih memahami cara kerja sistem perangkat lunak (software) visual basic 6.0.

(50)

sistem software ini mulai dari pembuatan gambar vektor, titik-titik koordinat bidang yang

dipilih , hingga menjadi file g-code dalam format.txt. berikut adalah langkah-langkahnya.

1. Pilih gambar vektor yang akan digambar, misal kotak.

2. Gambar kotak pada bagian frame gambar pada tampilan interface visual basic 6.0

dengan cara klik kiri pada mouse kemudian digerakkan sehingga membentuk bidang

2D atau gambar vektor dengan ukuran tertentu seperti gambar 3.8 berikut ini.

3. Setelah itu koordinat akan dikenali melalui sumbu x dan y sesuai dengan coding yang

telah dibuat pada software sebelumnya.

4. Kemudian klik tombol vektor to g-code untuk mengenaralisasi gambar bidang 2D atau

gambar vektor menjadi file g-code.

Gambar 3.8 Tampilan Gambar Kotak pada Frame Gambar.

5. Selanjutanya akan muncul file g-code dalam format .txt seperti gambar 3.8 berikut ini.

[image:50.595.77.513.122.667.2]
(51)
[image:51.595.72.521.70.608.2]

Gambar 3.9 Tampilan File G-code dengan Format .txt

6. Setelah gambar vektor sudah di-generate menjadi file g-code, akan muncul layar seperti

gambar 3.10. kemudian tekan tombol RUN untuk memulai proses komunikasi.

Gambar 3.10 Tampilan Layar untuk Memulai Proses Komunikasi.

7. Setelah proses komunikasi selesai akan muncul layar seperti gambar 3.11, untuk

(52)
[image:52.595.82.511.95.620.2]
(53)

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil keseluruhan sistem pada blok diagram seperti pada

bab 3 dan pengamatan dari software pengubah gambar vektor menjadi perintah gerakan

robot dalam g-code. Hasil pengamatan ini akan dibagi menjadi 3 yaitu, hasil perancangan

perangkat lunak sebagai GUI, hasil pengamatan perangkat lunak sebagai G-code

Generator dan hasil pengamatan kesesuaian antara gambar bidang dua dimensi yang

digambar pada software CNC (simulasi) atau lengan robot secara actual dengan resolusi

gambar vektor yang digambar menggunakan PC dengan software Visual Basic 6.0.

Analisis dapat dilakukan pada ukuran gambar yang dibuat pada software Visual

Basic, sehingga saat tergambar dan terukur menghasilkan ukuran yang sama, serta dapat

berupa data dari proses simulasi atau data actual dengan lengan robot.

4.1.

Hasil yang Diharapkan

Pada bab 3 sebelumnya terdapat blok diagram yang menjelaskan keseluruhan kerja

sistem yang akan dibuat mulai dari input, kontrol dan output.

Bagian output adalah lengan robot dengan penggerak 3 buah motor stepper. Lengan

robot bekerja pada 3 sumbu yaitu sumbu x (base), y (shoulder), dan z (elbow). Area kerja

dari lengan robot memiliki panjang dan lebar 15cm x 15cm. Lengan robot dapat

menggambar pada bidang 2 dimensi berdasarkan masukan dari kontroller.

Bagian kontroller berfungsi sebagai kontrol untuk menggerakan lengan robot agar

dapat menggambar pada bidang 2 dimensi. Kontroller mendapat masukan dari bagian input

yang berupa program g-code. Pada bagian kontroller ini program g-code dari bagian input

diproses menjadi pulsa untuk diteruskan ke bagian output guna menggerakkan lengan

robot sesuai dengan masukan dari bagian input.

Pada penulisan ini akan fokus untuk m membahas bagian input, yaitu software yang

digunakan untuk menerjemahkan gambar vektor menjadi g-code.

4.2.

Hasil Perancangan Perangkat Lunak sebagai GUI

Pada hasil perancangan perangkat lunak sebagai GUI akan menjelaskan tentang

(54)

4.1 merupakan tampilan antarmuka atau GUI visual basic 6.0 yang digunakan untuk

[image:54.595.84.527.145.611.2]

menggambar bidang 2 dimensi atau gambar vektor dengan keterangan pada tabel 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan GUI

Tabel 4.1. Bagian-bagian GUI

Huruf Keterangan

a Picture Box untuk tempat menggambar bidang 2 dimensi

b Frame gambar bidang 2 dimensi.

c Textbox sebagai indikator aktif tidaknya command button dari frame gambar bidang 2 dimensi.

d Combo box untuk memlih satuan

e Frame Tombol

f Label x dan label y

g Textbox untuk mengetahui jumlah baris g-code

Pada perancangan GUI pada bab 3 terdapat 4 jenis command button, tapi pada hasil

perancangan GUI hanya ada 3 jenis command button. Tiga pilihan command button

terdapat pada frame gambar 2 dimensi, 3 jenis command button ini yang akan digunakan

untuk memilih bentuk apa yang akan digambar. Ada sebuah picture box yang digunakan

untuk menaruh gambar yang sudah dipilih. Kemudian pada frame tombol juga terdapat 3

buah command button, yaitu g-code generator, clear, dan end. G-code generator berfungsi

(55)

Sedangkan tombol clear dan tombol end masing-masing berfungsi untuk membersihkan

gambar pada picture box, label maupun text dan keluar atau menghentikan program. Pada

tampilan GUI juga terdapat label x dan label y yang berfungsi untuk penunjuk koordinat

yang ditunjuk oleh kursor pada picture box. Untuk tambahan ada combo box, combo box

ini digunakan untuk memilih unit atau satuan. Pada GUI terdapat textbox yang berfungsi

sebagai indikator command button yang sedang aktif dan untuk mengetaui jumlah baris

dari g-code.

Pada perancangan GUI di bab 3 dan hasil perancangan GUI pada bab 4 terdapat

perbedaan, diantaranya yaitu tombol pemilih gambar pada perancangan terdapat 4

command button, sedangkan pada hasil perancangan GUI hanya terdapat 3 command button. Command button yang dihilangkan adalah command button segitiga, untuk

menggambar segitiga pada software diganti dengan memilih command button sebanyak 3

kali.

Selain itu perbedaan juga terdapat pada titik referesi untuk gambar kotak dan

lingkaran jika pada bab 3 titik referensi untuk gambar kotak dan lingkaran terdapat 8 titik,

pada bab 4 hasil dari gambar untuk kotak titik referensinya hanya ada 4, sedangkan gambar

lingkaran hanya menggunkan 2 titik referensi. Perbedaan titik refernsi ini dapat dilihat

pada tabel 4.2. Ini karena untuk gambar kotak menggunakan metode grafis

line(x1,y1)-(x2,y2), ,BF sehingga dihasilkan 4 titik dimasing-masing sudut, sedangkan lingkaran

menggunakan metode grafis circum circle, yaitu titik pertama untuk menentukan pusat

[image:55.595.80.525.219.769.2]

lingkaran dan titik kedua berada dia arean keliling lingkaran.

Tabel 4.2 Perbedaan Titik Referensi Pada Bab Perancangan dengan Hasil

(56)

4.3.

Cara Pengoperasian Program

4.2.1.

Memilih Jenis Satuan

Program untuk membuat gambar vektor menjadi g-code di

Gambar

Tabel 2.1. Keterangan Fungsi Tombol pada Main Toolbar
Tabel 2.2. Keterangan Kontrol Objek pada Toolbox.
Gambar 2.6. Jendela Project Explorer
Gambar 2.7. Tampilan Jendela Form Visual Basic 6.0
+7

Referensi

Dokumen terkait