• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Ninja Dalam Film Azumi dan Azumi 2 - 'Death Or Love' 『あずみ』と『あずみ2“Death or Loveâ€œã€ã®æ˜ ç”»ã®å¿è€ ã®å½¹å‰².

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Ninja Dalam Film Azumi dan Azumi 2 - 'Death Or Love' 『あずみ』と『あずみ2“Death or Loveâ€œã€ã®æ˜ ç”»ã®å¿è€ ã®å½¹å‰²."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Death or Love

映画

忍者

役割

0242042

日本語学科

タキ

教大学

(2)

1 ペ−

序論

忍者

日本

歴史

忍者

戦い

付い

戦う人

忍者

忍び

忍び

情報を聞く人

忍者

敵を殺

味方

を守

Death or Love

映 画

忍者

流派

忍者

道具

忍法

い役割を持

論文

筆 者

研 究

Death or

Love

映画

忍者

役割を歴史的アプローチを使

(3)

2 ペ−

本論

Death or Love

映 画

流派

伊賀流

ープ

忍者

道具

忍び装束(忍者

服)

武器

武器

流派

違う

武器

鎖鎌

手鍵

九 字 印 ( 護 身

秘 術

唱 え

九 文 字

呪文

を唱え

指先

四線

五線を空

描く修法

)

忍者

道具

忍者

社会

地位

2

一般

社会

地位

忍者

流派

地位

(例え

中忍

)

使

命を行う

忍者

一般

社会

関係

忍者

社会

地位

忍法

忍者

用法

忍者

用法

使命を終

ういう

使命を終わ

忍術を使う

忍術

例え

(4)

3 ペ−

術 ( 隠

術 )

手 裏 剣 術 ( 手 裏 剣 を 投

術 )

剣 術 ( 剣

術)

Death or Love

映 画

役割

敵を殺

味方を守

偵察

結論

1.

流派

ープ

意味

ープ

流派

違う

2.

忍び装束

武器を隠

体を守

3. 忍者

社会

地位

2

一般

社会

地位

者流派

地位

(5)

4 ペ−

5.

忍者

使う毒

動物

6.

九字印

高い地位

忍者

使う

7. 忍 者

社 会

地 位

社 会

侍 ほ

高 く

忍者

流派

社会

地位

8.

Death or Love

映 画

役 割

敵 を 殺

味 方 を 守

偵 察

9. 使 命 を 行 う

忍 者

一 般

社 会

関 係

忍者

社会

地位

10. 忍法

忍者

用法

忍者

用法

使命を終わ

いう

11.

使命

を終わ

忍術を使う

(6)

5 ペ−

12.

Death or Love

映画

忍者

役割

歴史

忍者

役割

筆 者

研 究

Death or

Love

映画

忍者

役割を自

解釈

歴史的アプロ ー

チを使

Death or Love

映 画

忍者

流派

忍者

道具

忍者

社会

地位

忍術を研究

結果

忍者

役割

歴史

忍者

役割

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………..…i

DAFTAR ISI………...…iv

BAB I PENDAHULUAN………...1

1.1 Latar Belakang Masalah…..……….1

1.2 Pembatasan Masalah………..……..5

1.3 Tujuan Penelitian……….5

1.4 Metode Penelitian………5

1.5 Organisasi Penulisan………..…..9

BAB II NINJA………11

2.1 Sejarah lahirnya Ninja………14

2.2 Aturan Ninja (NINPO)……….…..16

2.3 Ninjutsu………..17

2.4 Status sosial………19

2.5 Perlengkapan Ninja………21

2.6 Klan Ninja………..27

BAB III NINJA DALAM FILM AZUMI DAN AZUMI 2 - DEATH OR LOVE………..31

3.1 Klan Ninja………..31

3.2 Perlengkapan Ninja………34

3.2.1 Shinobi shozoku……….34

iv

(8)

3.2.2 Senjata………42

3.2.3 Racun……….53

3.2.4 Kuji-in………55

3.3 Kedudukan Sosial………..56

3.3.1 Terhadap Samurai……….……….57

3.3.2 Dalam Klan ataupun Kelompok Ninja……….…...62

3.3.3 Kunoichi dalam Masyarakat Jepang………..64

3.3.4 Kunoichi dalam Klan ataupun Kelompok Ninja ……...…65

3.3.5 Pekerjaan………65

3.3.5.1 Membunuh……….65

3.3.5.2 Memata-matai………66

3.3.5.3 Melindungi……….68

3.3.5.4 Sebagai pelayan………..69

3.4 Ninpō………..69

3.4.1 Ninjutsu………..75

BAB IV KESIMPULAN………..84 DAFTAR PUSTAKA

SINOPSIS

LAMPIRAN I SINOPSIS FILM 1.1 Azumi

1.2 Azumi 2 – Death or Love LAMPIRAN II SENJATA

(9)

LAMPIRAN III SHINOBI SHOZOKU DAN RACUN 3.1 Shinobi Shozoku

3.2 Racun

LAMPIRAN IV KUJI-IN

LAMPIRAN V PETA PERANG SEKIGAHARA LAMPIRAN VI PERIODISASI SEJARAH JEPANG BIOGRAFI PENULIS

vi

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 ………….……….……..…35

Gambar 3.2.………....…35

Gambar 3.3………..………...36

Gambar 3.4……….37

Gambar 3.5……….………..……..38

Gambar 3.6……….………..……..38

Gambar 3.7……….………..……..39

Gambar 3.8……….………..……..39

Gambar 3.9……….………..……..40

Gambar 3.10………...………41

Gambar 3.11……….…..41

Gambar 3.12……….………..42

Gambar 3.13………...…………43

Gambar 3.14………...…43

Gambar 3.15………..….44

Gambar 3.16……….…..45

Gambar 3.17……….………..46

Gambar 3.18………...…47

Gambar 3.19………..….47

Gambar 3.20………...………48

(11)

Gambar 3.21………...………48

Gambar 3.22………...………49

Gambar 3.23………...………49

Gambar 3.24………...………50

Gambar 3.25………...………50

Gambar 3.26………...………51

Gambar 3.27………...………51

Gambar 3.28………...………52

Gambar 3.29………...………52

Gambar 3.30………...………54

Gambar 3.31………...………55

Gambar 3.32………...………56

Gambar 3.33………...………57

Gambar 3.34………...………58

Gambar 3.35………...………58

Gambar 3.36………...………60

Gambar 3.37………...………61

Gambar 3.38………...………62

Gambar 3.39………...………62

Gambar 3.40………...………63

Gambar 3.41………...………63

Gambar 3.42………...………64

Gambar 3.43………...………65

viii

(12)

Gambar 3.44………...………67

Gambar 3.45………...………70

Gambar 3.46………...………71

Gambar 3.47………...………72

Gambar 3.48………...………74

Gambar 3.49………...………75

Gambar 3.50………...………75

Gambar 3.51………...………76

Gambar 3.52………...………76

Gambar 3.53………...………77

Gambar 3.54………...………77

Gambar 3.55………...………78

Gambar 3.56………...………78

Gambar 3.57………...………79

Gambar 3.58………...………80

Gambar 3.59………...………80

Gambar 3.60………...………81

Gambar 3.61………...………81

Gambar 3.62………...………82

Gambar 3.63………...………82

Gambar.64………...………...………83

(13)

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Natalia

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten 45452 Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984 Nama Ayah : Djadja (†)

Nama Ibu : Wong ban tjen

RIWAYAT PENDIDIKAN

Thn 1987 – Thn 1990 : TK Adeirma Suryani Kadipaten Thn 1990 – Thn 1991 : SDN IV Kadipaten

Thn 1991 – Thn 1996 : SDN VI Kadipaten Thn 1996 – Thn 1999 : SLTPN I Kadipaten Thn 1999 – Thn 2002 : SMUN I Majalengka, IPA

Thn 2002–Thn 2006 : Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Jepang, Bandung

(14)

LAMPIRAN I

SINOPSIS FILM

1.1 AZUMI

Cerita dimulai setelah perang Sekigahara, yaitu awal masa pemerintahan

Shogun Tokugawa yang dipimpin oleh Ieyasu Tokugawa.

Seorang Jenderal Tokugawa yang bernama Ji atau Gessai diberi perintah

oleh pendeta tinggi atau disebut juga Tenkai untuk menghentikan pemberontakan

yang akan terjadi pada jaman tersebut. Maka Ji mulai mengumpulkan anak yatim

piatu akibat perang, yang dinilai mempunyai bakat untuk menjadi seorang

pembunuh. Maka terpilihlah sepuluh orang anak (sembilan anak lelaki dan

seorang anak perempuan) yang selanjutnya dididik di tempat terpencil.

Setelah dewasa, mereka harus melewati misi yang pertama, yaitu

bertarung membunuh teman pasangannya selama berlatih sehingga menyisakan

lima orang pembunuh terbaik, yaitu Nagara, Ukiha, Hyuga, Amagi, dan Azumi.

Maka kelima pembunuh terbaik dan Ji meninggalkan tempat mereka

berlatih dan menuju tempat pemberian misi yang sebenarnya. Saat dalam

perjalanan mereka melihat perampokan sebuah desa, namun mereka dilarang oleh

Ji untuk membantu, karena menurut Ji, walaupun mereka membantu namun tidak

dapat membuat negeri tersebut menjadi aman, karena ada misi yang lebih besar

yang harus segera diselesaikan, yaitu membunuh orang-orang yang masih

memihak pada Toyotomi Hideyoshi yang akan memberontak kepada

(15)

Tibalah Ji dan kelima orang muridnya itu di sebuah tempat, dan dengan

seketika datang seorang Ninja yang bernama Nagato mengejutkan Nagara, Ukiha,

Hyuga, Amagi dan Azumi. Ninja tersebut memberikan sepucuk surat dari Tenkai

untuk Ji, yang berisikan perintah untuk membunuh Asano Nagamasa, Kato

Kiyomasa, dan Sanada Masayuki, yang dianggap akan mengganggu jalannya

pemerintahan Tokugawa.

Lalu misi kedua merekapun dimulai, yaitu membunuh Asano Nagamasa.

Misi kedua mereka jalankan tanpa ada kesulitan, tetapi pada misinya yang ketiga

untuk membunuh Kato Kiyomasa, mereka mengalami kesulitan karena Kato

Kiyomasa didampingi oleh seorang Samurai bernama Kanbei yang bertugas untuk

menjaga keselamatan tuannya dari para pembunuh. Dengan bersenjatakan katana

dan pistol ia membunuh siapa saja yang akan menyulitkan tuannya dalam

mencapai tujuan untuk membuat keluarga Toyotomi kembali memerintah Jepang.

Selain itu Kanbei mempunyai bawahan seorang Ninja yang mirip seperti

kera bernama Saru. Ketika akan membunuh Kiyomasa di tengah hutan, mereka

dihadang oleh para Ninja yang berpakaian hitam menutupi seluruh tubuhnya juga

mulutnya, sehingga yang terlihat hanya matanya saja. Para Ninja tersebut

menggunakan Ninja-to juga shuriken (手裏剣), dan dengan keahliannya mereka

dapat membunuh salah satu teman Azumi menggunakan senjata shuriken yang

beracun. Tidak hanya itu saja, Kanbei pun membebaskan seorang Samurai

pembunuh yang bernama Bijomaru Mogami dari penjara Nishikawa untuk

membunuh guru dan kedua teman Azumi.

(16)

Pada akhir film ini, Azumi hanya dapat membunuh Kato Kiyomasa dan

hanya Nagara yang selamat dalam pertempuran tersebut.

1.2 AZUMI 2 - Death or Love

Film Azumi 2 - Death or Love ini menceritakan tentang penyelesaian misi

Azumi dan Nagara untuk membunuh Sanada Masayuki.

Cerita ini dimulai ketika Azumi dan Nagara dikejar-kejar oleh para Ninja

suruhan dari Kanbei, yang ternyata lebih tangguh karena para Ninja tersebut

menggunakan baju rantai yang tebuat dari baja, namun akhirnya Azumi dan

Nagara dapat meloloskan diri dan pergi ke tempat ketika Ji biasa menerima

informasi dari Ninja yang dikirim oleh Tenkai. Setelah beristirahat sebentar

Azumi pergi meninggalkan Nagara untuk membeli makanan. Setelah

mendapatkan makanan, dia bertemu dengan gerombolan bandit yang ketuanya

berwajah mirip dengan Nachi, teman yang ia bunuh ketika menjalankan misinya

yang pertama. Dan ketika Azumi kembali ke tempat Nagara, ternyata ada

beberapa Ninja Iga utusan Tenkai untuk menjemput mereka berdua dengan

diketuai oleh Hattori Hanzo.

Setelah tiba dikediaman Tenkai, Pendeta Tenkai berterima kasih karena

sudah dapat membunuh Asano Nagamasa dan Kato Kiyomasa, sekaligus untuk

membatalkan misi membunuh Sanada yang dirasa terlalu kuat. Tetapi Azumi

memaksa ingin menyelesaikan misi tersebut, maka dengan bantuan salah satu

(17)

tempat tinggal Sanada, ketika dalam perjalanan Azumi bertemu kembali dengan

orang yang mirip dengan Nachi yang akhirnya bekerjasama membunuh para Ninja

yang menjadi anak buah Kanbei. Gozue yang mengetahui Nagara menyimpan

perasaan pada Azumi dan menggunakan alasan tersebut untuk memisahkan

Azumi dengan Nagara. Dalam perjalanan Gozue dengan tipu dayanya

memisahkan Azumi dan Nagara dengan alasan untuk menyelamatkan Azumi dari

misi berbahaya, setelah itu Gozue membunuh Nagara karena sebenarnya ia adalah

mata-mata dari kelompok Ninja Uenokogashu yang memihak Sanada. Namun

setelah beberapa waktu Azumi menyadari bahwa dia harus menyelesaikan

misinya, maka ia kembali mencari Sanada yang pada saat itu telah mengepung

kediaman Tenkai.

Dalam perjalanan, Azumi bertemu dengan Tenkai dan para pengawalnya

yang merupakan Ninja Iga dengan diketuai oleh Hattori Hanzo. Para pengawal

Tenkai tersebut sedang bertarung dengan salah satu anggota dari kelompok

Uenokogashu yang bernama Rokupa. Dalam pertarungannya Hattori Hanzo

dibunuh oleh Rokupa, namun akhirnya anak buah Ginkaku (orang yang mirip

dengan Nachi) berhasil membunuh Rokupa dengan menggunakan peledak yang

dibuat oleh Rokupa sendiri. Setelah itu Azumi bertemu dengan Gozue yang telah

membunuh Nagara, Karena mengetahui hal tersebut, Azumi membunuh Gozue,

dan ia pergi menuju tempat Sanada berada. Tetapi dalam perjalanan Azumi

dihadang oleh Tsuchi-gumo dan Kunio yang merupakam kelompok

Uenokogashu, akhirnya Azumi dapat memenangkan pertarungan tersebut

walaupun dirinya terkena racun dari Tsuchi-gumo.

(18)

Dengan sisa tenaga yang ada Azumi mendatangi Sanada Masayuki dan

menantang untuk bertarung dengan dikelilingi oleh para pengikut Sanada. Akhir

dari cerita ini Azumi dapat menyelesaikan misi dengan membunuh Sanada

(19)

LAMPIRAN II

SENJATA

Ashiko Boken

Chigiri Fukiya

(20)

Hanbo Naginata dan Jutte

(21)

Kusari-gama Shuriken

Tanto Ninja-to

(22)

Tessen Makibishi atau Tetsubishi

Kunai Ono

(23)

LAMPIRAN III

SHINOBI SHOZOKU

(24)

LAMPIRAN IV

RACUN

Deathlily Waterhemlock

Black widow

(25)

LAMPIRAN IV

KUJI-IN

(26)

LAMPIRAN V

(27)

LAMPIRAN VI

PERIODISASI SEJARAH JEPANG

Nama Jaman Kurun waktu

Jōmon kira-kira 8000 SM – 300 SM

Yayoi kira-kira 300 SM – abad 3

Yamato abad 3 – 710

Nara 710 – 784

Heian 794 – 1185

Kamakura 1185 – 1333

Nanbokuchō 1336 – 1392

Moromachi 1392 – 1573

Azuchi Momoyama 1573 – 1603

Edo 1603 – 1867

Meiji 1868 – 1912

Taisho 1912 – 1926

Showa 1926 – 1989

Heisei 1989 – sekarang

Sumber : Traditional Japanese Culture and Modern Japan (Yooichi,1993 : 316-324)

(28)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Selain Samurai, Ninja juga merupakan bagian dari sejarah Jepang karena

ikut berperan dalam peperangan. Bila Samurai dimisalkan sebagai tentara sebuah

negara, maka Ninja adalah mata-mata yang dimiliki sebuah negara.

Menurut Kamus Istilah Masyarakat dan Kebudayaan Jepang Ninja (忍者) 1

atau Shinobi (忍び) 2

adalah prajurit mata-mata yang mengabdi pada majikannya

juga memiliki ilmu ninjutsu (Shinobi-jutsu) yaitu ilmu yang dipelajari untuk

tujuan memata-matai.

Sejak 1950 dan awal 1960 Ninja menjadi terkenal dalam bentuk film dan

buku di Jepang, ketika adanya serial televisi yang berjudul “The Samurai” pada

tahun 1962, sejak itu banyak cerita yang bertemakan tentang Ninja, tidak hanya di

Jepang Negara lain pun mengambil tema Ninja seperti film yang berjudul “Ninja

in the Dragon’s Den” yang dibuat di Hongkong, “Batman Begins” (tahun 2005)

ketika Bruce Wayne menerima latihan selayaknya seorang Ninja, dan masih

banyak lagi cerita fiksi mengenai Ninja. Peran Ninja yang dijelaskan di atas bagi

penulis dapat dilihat pada film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love.

1 Orang yang menjadi mata-mata.

2 Mata-mata.

1

(29)

Penulis mengambil referensi dari film Azumi dan Azumi 2 - Death or

Love. Pada mulanya Azumi merupakan komik di Jepang, dikarang oleh Yu

Koyama3 lalu dibuatlah versi film layar lebarnya dengan judul yang sama pada

tahun 2003 yang disutradarai oleh Ryuhei Kitamura.

Ryuhei Kitamura lahir pada tanggal 30 Mei 1969 di Osaka, Jepang. Saat

berumur 17 tahun ia berhenti dari sekolah menengah atas lalu melanjutkan

bersekolah di School of Visual Arts, Australia. Setelah lulus ia kembali ke Jepang

dan mendirikan Studio Film independent yang bernama Napalm Films. Ryuhei

Kitamura terkenal di dunia internasional dengan filmnya yang berjudul Versus4.

Setelah Azumi mendapat tanggapan yang baik dari penonton, selanjutnya pada

tahun 2005 diedarkanlah film Azumi 2 - Death or Love yang merupakan lanjutan

dari film Azumi dengan disutradarai oleh Shusuke Kaneko.

Shusuke Kaneko lahir pada tanggal 8 Juni 1955. Ketika masih di sekolah

menengah atas, ia membuat film dengan judul Shamen (斜面) 5

dan mendapatkan

penghargaan dari Tokyo high school 8mm film festival. Dia masuk ke perusahaan

film Nikkatsu dan menjadi asisten sutradara. Di sana ia belajar menyutradarai

roman-porno films (short for romance pornography).

Film Azumi menceritakan kehidupan setelah perang Sekigahara6, yaitu

awal masa pemerintahan Shogun Tokugawa yang dipimpin oleh Ieyasu

Tokugawa. Seorang Jenderal Tokugawa yang bernama Ji atau Gessai diberi

3 http://www.kungfucinema.com/reviews/azumi.htm. 4 http://ryuhei-kitamura.biography.ms/

5 kb. 1 lereng(an), landaian. steep s. lereng yang curam. 2 lekuk

6 Kurang lebih pada jaman Azuchi Momoyama (1573-1603). Perang antara Daimyo yang berada dibarat dan timur yang terjadi setelah Hideyoshi Toyotomi meninggal. Dari peperangan ini munculah pemenang yang bernama Ieyasu Tokugawa yang selanjutnya menguasai seluruh Jepang.

2

(30)

perintah oleh pendeta tinggi (Tenkai) untuk menghentikan pemberontakan yang

akan terjadi pada jaman tersebut. Maka Ji mulai mengumpulkan anak yatim piatu

akibat perang, yang dinilai mempunyai bakat untuk menjadi seorang pembunuh.7

Maka terpilihlah sepuluh orang anak (sembilan anak lelaki dan seorang anak

perempuan) yang selanjutnya dididik di tempat terpencil. Setelah dewasa, mereka

harus melewati misi yang pertama, yaitu bertarung membunuh teman

pasangannya selama berlatih sehingga menyisakan lima orang pembunuh terbaik.

Dibalik misi tersebut ada misi besar yang harus mereka jalankan, yaitu

membunuh pemimpin klan yang masih setia dengan keluarga Toyotomi. Tetapi

misi tersebut selalu dihalangi oleh Ninja ataupun Samurai yang berpihak pada

keluarga Toyotomi. Pada saat mereka menerima misi kedua untuk membunuh

Asano Nagamasa, mereka tidak mengalami kesulitan, namun pada misinya yang

ketiga untuk membunuh Kato Kiyomasa, mereka mengalami kesulitan karena

Kato Kiyomasa didampingi oleh seorang Samurai bernama Kanbei yang bertugas

untuk menjaga keselamatan tuannya dari para pembunuh, dengan bersenjatakan

katana8 dan pistol ia membunuh siapa saja yang akan menyulitkan tuannya dalam

mencapai tujuan untuk membuat keluarga Toyotomi kembali memerintah, selain

itu Kanbei mempunyai bawahan seorang Ninja yang mirip seperti kera bernama

Saru. Ketika akan membunuh Kato Kiyomasa, di tengah hutan mereka dihadang

oleh para Ninja yang berpakaian hitam menutupi seluruh tubuhnya juga mulutnya,

sehingga yang terlihat hanya matanya saja, para Ninja tersebut menggunakan

7 http://www.kungfucinema.com/reviews/azumi.htm.

8 Disebut juga token atau nihonto, pedang buatan Jepang yan ukurannya agak panjang.

3

(31)

Ninja-to9 juga kunai, dengan keahliannya mereka dapat membunuh salah satu

teman Azumi dengan senjata kunai yang beracun. Tidak hanya itu saja Kanbei

pun membebaskan seorang Samurai pembunuh yang bernama Bijomaru Mogami

dari penjara Nishikawa untuk membunuh guru dan kedua teman Azumi. Pada

akhir film ini, Azumi hanya dapat membunuh Kato Kiyomasa dan cerita berlanjut

pada Azumi 2 - Death or Love.

Film Azumi 2 - Death or Love ini menceritakan tentang penyelesaian misi

Azumi dan Nagara untuk membunuh Sanada Masayuki yang ternyata selain

dibantu oleh Kanbei yang ingin membalaskan kematian tuannya, Sanada pun

menyewa Ninja dari Uenokogasu yang pada jaman itu terkenal sebagai Ninja

pembunuh bayaran. Di lain pihak Azumi dan Nagara dipanggil oleh Pendeta

Tenkai melalui Ninja dari Iga dengan tujuan berterima kasih karena sudah dapat

membunuh Nagamasa Asano dan Koyomasa Sato, sekaligus untuk membatalkan

misi membunuh Sanada yang dirasa terlalu kuat. Tetapi Azumi memaksa ingin

menyelesaikan misi tersebut, maka dengan bantuan salah satu Ninja Iga yang

bernama Gozue merekapun menuju Gunung Kudo yang menjadi tempat tinggal

Sanada, namun di dalam perjalanan Gozue membunuh Nagara karena sebenarnya

ia adalah mata-mata dari kelompok Ninja Uenokogasu yang memihak Sanada.

Karena mengetahui hal tersebut, Azumi akhirnya bertarung sendirian untuk

membunuh Sanada yang dikelilingi oleh para pengikutnya, baik Samurai maupun

Ninja. Akhir dari cerita ini Azumi dapat menyelesaikan misi dengan membunuh

9 Berbentuk sama seperti Katana namun lebih pendek

4

(32)

Nagamasa Asano, Kato Kiyomasa, dan Sanada Masayuki yang memihak keluarga

Toyotomi.

Berdasarkan film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love ini penulis ingin

menganalisa Ninja yang mempunyai peranan besar dalam film tersebut, baik

dalam segi sejarahnya, perlengkapan Ninja, maupun kedudukan sosial dan aturan

Ninja dalam film tersebut, apakah sama dengan kenyataannya.

1.2 PEMBATASAN MASALAH

Penulis akan membahas Ninja yang terdapat pada Film Azumi dan Azumi

2 - Death or Love, yang meliputi aturan Ninja yaitu 忍法 (dibaca Nimpō atau

Ninpo), status sosial, perlengkapan, klan Ninja, dengan menggunakan metode

Hermeneutika dan Historis.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peranan Ninja berdasarkan

sejarah Ninja dan data-data lainnya pada peristiwa dalam film Azumi dan Azumi

2 - Death or Love.

1.4 METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode Historis.

“Metode Historis adalah Sebuah Studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode ini merupakan sebuah

5

(33)

proses yang meliputi penafsiran segala peristiwa maupun gagasan yang timbul dimasa lampau untuk menentukan generalisasi yang berguna untuk memahami sejarah.”

(Surachmad 1987:123)10

Kutipan tersebut dapat berarti bahwa pertama manusia menafsirkan dahulu

data-data yang hanya sebagian ia dapat, lalu dengan adanya data-data penunjang maka ia

dapat menyimpulkan bahwa data tersebut dapat dikatakan sebagai sejarah, karena

semua penyelidikan historis dimulai dengan perkiraan (inferences)11

Historis berasal dari kata History (study of past events)12 dalam bahasa

Yunani berarti "ι ορία" ("penyelidikan") atau dalam bahasa Indonesia disebut

sejarah. Sejarah adalah peristiwa dimasa lampau yang mempunyai ruang, waktu,

dan pelaku. Ruang disini dapat dikatakan tempat terjadinya sejarah tersebut,

waktu adalah penjelasan tentang kapan sejarah itu terjadi, dan pelaku yaitu orang

atau masyarat yang membuat sejarah tersebut, karena sebenarnya sejarah dibuat

oleh manusia atau masyarakat itu sendiri. Sebab itulah sasaran dari sejarah

bukanlah peristiwa, tetapi si pembuat peristiwa.

Sejarah ada dua macam, yaitu yang terjadi diluar pengetahuan manusia

(disebut sebagai sejarah objektif) dan yang terjadi sepengetahuan manusia

(disebut sebagai sejarah subjektif). Sejarah sama dengan ilmu-ilmu alam,

sama-sama berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan penyerapan Akan tetapi dalam

ilmu-ilmu alam percobaan tersebut dapat diulang-ulang. Namun sejarah tidak

10 Pengantar Metodologo Sastra, 1987.

11 Abdullah Taufik dan Abdurrachman Surjomihardjo, 1985, Ilmu Sejarah dan Historiografi – arah dan perspektif, Jakarta: PT Gramedia. 12 Oxford Learner’s Pocket Dictionary.

6

(34)

dapat mengulangi percobaan, karena bila sudah terjadi maka tidak dapat diulang

kembali.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Sejarah berasal dari bahasa Arab

syajarah, yaitu silsilah; asal usul keturunan; kejadian dan peristiwa yang

benar-benar terjadi pada masa yang lampau; riwayat.13

“Penulisan sejarah merupakan suatu kegiatan yang jauh lebih bersifat umum daripada penelitian secara suatu masyarakat. Dalam setiap masyarakat selalu terdapat pencatatan tentang masa lampaunya, meskipun mungkin dalam bentuk yang berbeda.”

(Peter Laslett, diterjemahkan oleh Abdullah Taufik dan Abdurrachman Surjomihardjo)

Menurut Prof.Dr.JS Badudu dan Prof. Sutan Mohammad Zain, Sejarah

berasal dari bahasa Arab, yang berarti riwayat tentang kejadian-kejadian masa

lampau yang benar-benar terjadi.

Dalam buku pengantar ilmu sejarah, Prof.DR.Kuntowijoyo berpendapat

bahwa pengertian sejarah dapat dibagi dua, yaitu pengertian sejarah secara negatif

dan positif. Pengertian sejarah secara negatif, yaitu bahwa sejarah bukan mitos,

karena sejarah berbeda dengan mitos. Mitos menceritakan masa lalu dengan

waktu yang tidak jelas dan kejadiannya tidak masuk akal. Mitos bukan sejarah,

karena tidak ada penjelasan tentang kapan peristiwa terjadi, sedangkan dalam

sejarah semua peristiwa mempunyai waktu yang tepat. Sedangkan sejarah dalam

pengertian secara positif adalah sejarah ialah ilmu tentang manusia dan tentang

waktu, karena sejarah menceritakan tentang manusia dan membicarakan

masyarakat dari segi waktu, dalam waktu dan masyarakat perkembangan yang

13 Dessy Anwar, Kamus Bahasa Indonesia.

7

(35)

akan menghasilkan perubahan dengan cara yang berkesinambungan, lalu adanya

pengulangan kejadian atau peristiwa dimasa lampau yang muncul atau terulang

kembali. Biasanya, perubahan terjadi karena adanya pengaruh luar.

Menurut Patrick Gardiner dalam bukunya yang berjudul The Nature of

Historical Explanation menyatakan bahwa menjelaskan suatu kejadian sejarah

selalu berarti menunjukan kejadian tersebut sebagai akibat dalam arti tertentu dari

peristiwa atau keadaan yang lain. Karena itu sejarah ada, karena hubungan

sebab-akibat.

Dalam penulisan sejarah, aspek kronologi sangat penting, karena sejarah

membutuhkan catatan yang nyata dari yang satu ke yang lainnya.

“History, in its broadest sense, is the totality of all past events, although a more realistic definition would limit it to the known past. Historiography is the written record of what is know of human lives and societies in the past and how historians have attempted to understand them”

(Microsoft Encarta Encyclopedia 97)

Penulis menerjemahkannya sebagai berikut:

“Sejarah secara umum adalah seluruh peristiwa yang terjadi dimasa lalu, meskipun definisi yang lebih realistis membatasi pada masa lalu yang diketahui. Historiografi adalah catatan tertulis untuk mengetahui kehidupan manusia dan kemasyarakatan dimasa lalu dan bagaimana para ahli sejarah berusaha untuk memahaminya”

Dari kutipan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan cerita

suatu kejadian, kronologis, pengetahuan yang mencatat dan menganalisa kejadian

dimasa lalu yang mempengaruhi kejadian masa sekarang. Dengan mempelajari

sejarah, kita mempelajari kebudayaan.

Sejarah adalah kejadian dimasa lampau dengan memusatkan perhatian

pada peristiwa yang menyangkut manusia, karena manusia adalah si pembuat

8

(36)

sejarah tersebut. Sasaran sejarah bukan lah “peristiwa” melainkan “peristiwa yang

disengaja”, yaitu perbuatan atau tindakan. Karena bila manusia tidak melakukan

tindakan atau perbuatan maka sejarah tidak akan tercipta.

1.5 ORGANISASI PENULISAN

Untuk mendapatkan karya tulis yang sistematis, maka penulis membagi

penelitian ini dalam 4 bab, dimana setiap babnya terdiri dari beberapa sub bab.

Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan subbab-subbab yaitu latar

belakang masalah yang memaparkan tentang latar belakang penulis membahas

peranan Ninja serta sinopsis singkat film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love,

pembatasan masalah, yang membatasi ruang lingkup bahasan hanya dalam film

Azumi dan Azumi 2 - Death or Love, tujuan penelitian, yaitu menjelaskan tujuan

dari pembuatan skripsi ini, metode penelitian yang memaparkan tentang metode

apa yang penulis pakai dalam menganalisis penelitian ini, dan organisasi

penulisan yang menjelaskan apa saja yang akan ditulis di dalam penelitian ini.

Bab II membahas tentang Ninja yang dibagi atas lima subbab, yaitu

sejarah lahirnya Ninja, aturan Ninja, status sosial, perlengkapan Ninja, dan klan

Ninja.

Bab III merupakan analisis penelitian yang dibagi menjadi empat subbab,

dan didalam subbab tersebut terdapat subbab lainnya, yaitu klan Ninja,

perlengkapan Ninja (yang terdiri dari Shinobi shozoku, senjata, racun, dan

kuji-in14), kedudukan sosial (dengan subbabnya, yaitu terhadap Samurai, dalam klan

14 Gerakan-gerakan tangan dengan kekuatan khusus.

9

(37)

ataupun kelompok Ninja, kunoichi dalam masyarakat Jepang, kunoichi dalam

klan ataupun kelompok Ninja, dan pekerjaan), Ninpō (忍法) dengan subbabnya ,yaitu Ninjutsu dalam film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love.

Bab IV merupakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

Selain itu dalam bagian ini dilampirkan juga daftar pustaka dan riwayat penulis.

Sistematika penulisan seperti ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana

penulis menyajikan data temuan dan menganalisisnya. Diharapkan pembaca yang

ingin menemukan pengetahuan baru tentang Ninja akan menyusurinya dengan

mudah.

10

(38)

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil analisis film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love, berdasarkan landasan teori pada bab II, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Kelompok dapat dikatakan sebagai Klan apabila mempunyai wilayah kekuasaan, beranggotakan tiga kelas dalam Ninja (jōnin, chūnin, dan genin), sudah berdiri bertahun- tahun sehingga mempunyai nama yang

terkenal, serta mempunyai client tetap.

2. Menurut data yang didapatkan penulis pada bab II tidak dijelaskan tentang shinobi shozoku (pakaian yang dikenakan oleh seorang Ninja) yang dapat

menunjukan kedudukan seorang Ninja dalam kelompoknya, kegunaan shinobi shozoku hanyalah sebagai pelindung badan, identitas diri,

menyamarkan dirinya agar tidak dikenali lawan, dan menyimpan senjata. Maka dapat disimpulakan bahwa perbedaan shinobi shozoku dalam film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love, diduga hanyalah imajinasi sutradara untuk membedakan secara visual tingkatan atau kedudukan Ninja dalam kelompoknya.

3. Senjata Ninja dapat dimodifikasi menurut kebutuhan si pemakai. Dalam film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love terdapat senjata yang tidak Khas Ninja, yaitu pistol, dan meriam.

(39)

4. Racun yang digunakan oleh Ninja dalam film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love berasal dari hewan (laba-laba yang berjenis Black widow) karena

dengan seketika dapat mematikan lawan.

5. Hanya satu Ninja yang menguasai Kuji-in dalam film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love, yaitu Kunio yang merupakan ketua dari kelompok Uenokogashu.

6. Kedudukan sosial Ninja dalam masyarakat Jepang lebih rendah bila dibandingkan dengan Samurai. Kedudukan sosial dalam kelompok Ninja diatur oleh tingkatan ilmu yang Ninja kuasai.

7. Dalam film Azumi dan Azumi 2 - Death or Love, tugas seorang Ninja adalah memata-matai, membunuh, melindungi, dan sebagai pelayan.

8. Ninpō adalah peraturan yang dijunjung oleh Ninja, yaitu melindungi si pemberi misi, menyelesaikan misi dengan menggunakan segala cara agar misi dapat diselesaikan. Keahlian yang dimiliki Ninja atau yang disebut Ninjutsu, mendukung misi yang dijalankan.

9. Di film Azumi dan Azumi 2 (Death or Love), Ninja memiliki peranan sebagai pembunuh, mata-mata, dan pengawal. Ketika menjalankan tugasnya, Ninja perlu melengkapi dirinya dengan berbagai perlengkapan. Dan, perlengkapannya itu tidak dapat terpisah dari status sosial Ninja dalam klannya. Saat menjalankan misinya Ninja harus bergaul dengan masyarakat, sehingga Ninja tidak dapat lepas dari kedudukan sosialnya.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Taufik dan Abdurrachman Surjomihardjo, 1985, Ilmu Sejarah dan

Historiografi – arah dan perspektif, Jakarta: PT Gramedia.

Badudu Js, Prof.Dr, Prof Sutan Mohammad Zan, 1994, Kamus Umum Bahasa

Indonesia, cet 1, Jakarta: Pustaka Harapan.

Corporation Microsoft, 1997, Microsoft Encrarta Encyclopedia, CD-ROOM.

Gardiner, Patrick (1952), 1958. The Nature of Historical Explanation. Oxford

Univ. Press.

Gillespie, John K, 杉浦洋, 2004, A Bilingual Handbook on Japanese Culture - 日

本文化を英語 紹介する事典, ツメ社

http://dic.yahoo.co.jp/bin/dsearch?index=05587000,05587100&p=%A4%AF%A4

%B8&d...

http://en.wikipedia.org/wiki/Bansenshukan

http://en.wikipedia.org/wiki/Boryaku

http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist

http://en.wikipedia.org/wiki/Handclaws

http://en.wikipedia.org/wiki/Kuji-in

http://en.wikipedia.org/wiki/Kusunoki_Masashige

http://en.wikipedia.org/wiki/Martial_arts.

http://en.wikipedia.org/wiki/Ninja

http://en.wikipedia.org/wiki/Ninjutsu

(41)

http://en.wikipedia.org/wiki/Ryu_%28school%29

http://hkuhist2.hku.hk/nakasendo/gozo.htm

http://hkuhist2.hku.hk/nakasendo/sekibatl.htm

http://ja.wikipedia.org/wiki/忍者

http://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%BF%8D%E5%88%80

http://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%BF%8D%E8%80%85

http://Koga-ryu.22n.com/

http://ms.wikipedia.org/wiki/Katana

http://ms.wikipedia.org/wiki/Perbualan_Kategori:Sejarah

http://ninpo.tribe.net.

http://ryuhei-kitamura.biography.ms/

http://shushuke-kaneko.biography.ms/

http://uk.geocities.com/rainforestwind/tokugawa5.htm

http://www.answer.com/topic/ninpo

http://www.bushido-online.com/

http://www.dooyoo.co.uk/

http://www.entertheninja.com/

http://www.geocities.com/kazenaga23/hattori.htm

http://www.geocities.com/kazenaga23/ueto2.htm

http://www.geocities.com/nobukaze23/ranks.htm

http://www.geocities.com/the.ninjutsu/history.html

http://www.geocities.com/Yosemite/cabin/3297/

http://www.hi-net.zaq.ne.jp/osaru/e_midokoro.htm

(42)

http://www.iganinja.jp/english/sato/f-sato.html

http://www.indosiar.com/forum/topic-asp?Topic_10=8979&whichpage=3

http://www.Japan-guide.com/e/e2123.html

http://www.Japan-guide.com/e/e2128.html

http://www.jref.com/nihongo/

http://www.kompas.com/teknologi/news/0307/10/233611.htm

http://www.kungfucinema.com/reviews/azumi.htm

http://www.kungfucinema.com/reviews/kunoichiladyninja.htm

http://www.ninjasword.gungfu.com

http://www.ninjutsu.co.uk/principles/

http://www.ninpo.org/

http://www.ninpo.org/ninpo/ninpo.html

http://www.ninpo.150m.com/

http://www.n-i-n.com/Budo_Taijutsu.html

http//www.rottentomatoes.com/click/movie-10003760/reviews.php?critic=column&sortby=default&page=1&rid=1279

393

http://wwwSeikadojo.co.uk/faq3.htm

http://wwwSeikaidojo.co.uk/default.htm

http://www.taijutsu.com/bujikan.htm

http://www.thekeep.org/~kunoichi/kunoichi/themestream/kunoichi.html

http://www.usemb-Japan.goJP/english/html/Faq/02/history.htm

(43)

http://www.warriorquest.com/kunoichijutsu.html

http://www.warriorquest.com/poisons

http://www.webdoc.2.htm

Kuntowijoyo, Prof.Dr, 2005, Pengantar Ilmu Sejarah, cet 5, Bandung: Bentang

Pustaka.

Semi Atar,M,Prof.Drs, 1993, Metode Penelitian Sastra, Bandung: Angkasa.

Sudjianto, Drs. M.Hum, 2002, Kamus Istilah Masyarakat dan Kebudayaan

Jepang, cet 1, Bekasi: Kesaint Blanc.

Sumaryono. E, 1999, Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat, cet 5, Yogyakarta:

Kanisius.

Yooichi, Sugiura, John K. Gillespie, 1993, Traditional Japanese Culture &

Modern Japan, Natsumesha, Tokyo.

東京外国語大学 留学生日本語教育センター, 1990 年 留学生のための日

本史− Japanese History An Introductory Text, 東京都:株式会社山川

出版社

Referensi

Dokumen terkait