• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKAmRW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKAmRW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh

Sri Lucky Handayani NIM 1206270

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWAATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SRI LUCKY HANDAYANI

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA

BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners.,M.Kep NIP. 198406042012122001

Pembimbing II

Budi Somantri, S.Kep.,Ners

Mengetahui

Ketua Prodi Keperawatan

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

SRI LUCKY HANDAYANI

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA

BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh penguji :

Penguji I

Septian Andriyani, S.Kp.,M.Kep NIDN. 0314098002

Penguji II

Bayu Fandhi, S.Kep., Ners HD. 00000143

Penguji III

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 16 Juni 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)
(6)

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI

POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA

KOTA BANDUNG

Sri Lucky Handayani, Suci Tuty Putri, S.Kep., Ners., M.Kep1, Budi Soemantri, S.Kep., Ners2 Prodi DIII Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia Email: Sriluckyhandayani@ymail.com

ABSTRAK

Pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan, nutrisi yang terkandung dari ASI eksklusif sangat penting bagi bayi sejak lahir sampai enam bulan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta untuk mencegah dari berbagai penyakit. Di indonesia, cakupan ASI eksklusifnya masih berada pada kisaran 54,3 %. Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif yaitu dukungan suami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya gambaran dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif yang dilakukan di wilayah Posyandu Padasuka RW 06 dan RW 12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah ibu menyusui yang memiliki bayi 0-6 bulan sebanyak 30 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling selama 3 minggu. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup yang dimodifikasi oleh peneliti dari Teori Marcer. Hasil penelitian ini bahwa Ibu menyusui di Posyandu Padasuka ini sangat didukung dalam pemberian ASI secara eksklusif oleh suaminya, sebagian besar responden mendapatkan dukungan baik sebanyak 19 orang (63,3%), sebagian responden mendapatkan dukungan cukup 8 orang (26,7%), dan sebagian kecil responden mendapatkan dukungan kurang 3 orang (10,0%). Peneliti menyarankan agar para petugas kesehatan memberikan penyuluhan pentingnya ASI kepada suami sehingga suami lebih memahami dan sadar untuk memberikan dukungan pada ibu dalam menyusui secara eksklusif selama 6 bulan.

(7)

THE OVERVIEW OF HUSBAND SUPPORT IN GIVING EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN REGIONAL PADASUKA POSYANDU RW 06 AND RW 12

VILLAGE PADASUKA CITY OF BANDUNG

Sri Lucky Handayani, Suci Tuty Putri, S.Kep., Ners., M.Kep1, Budi Soemantri, S.Kep., Ners2 Prodi DIII Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia Email: Sriluckyhandayani@ymail.com

ABSTRACT

The impotance of breastfeeding (breast milk) only to infant from birt until the age of 6 month, nutrions from exclusif breastfeeding is very important for babies the growth and development of a healthy baby as well to prevent from various diseases. In indonesia, coverage of exclusive breastfeeding is still in the range of 54,3%. One of the factors that affect mother in giving exclusive breastfeeding is the husband support. The purpose of this research was to find a description of husband support in giving exclusive breastfeeding in regional padasuka posyandu RW 06 and RW 12 villages padasuka city of bandung. This research uses descriptive quantitative method. Samples of this research are breastfeeding mother with babies 0-6 months. Sample was 30 respondents. The sampling technique used is accidental sampling for 3 weeks. Data was collection by questionnaires enclosed modified by researchers from theory mercer. The Results of this study showed that mothers in padasuka posyandu is giving supported in exclusive breastfeeding by her husband. Mothers got good support were 3 people (63,3% ), quite good support were 8 (26,7%), and mother got less support from her husband were 3 people (10%). The researcher suggests health worker to improve health promotion to mothers and their husband on exclusive breastfeeding by involving volunteer and society for better understand and conciosly to provide support to mother breastfeed exclusively until the age of 6 month.

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

E. Struktur Organisasi Karya Tulis Ilmiah ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

A. ASI Eksklusif ...7

1. Pengertian ASI Eksklusif ...7

2. Fisiologi Laktasi ...7

3. Stadium Laktasi ...9

4. Kandungan Nutrisi ...10

5. Manfaat ASI Eksklusif ...12

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif ...14

B. Dukungan Suami dalam pemberian ASI Eksklusif ...17

1. Pengertian Dukungan Suami...17

2. Jenis Dukungan Suami ...18

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan suami ...19

(9)

BAB III METODE PENELITIAN ...21

A. Desain Penelitian...21

B. Partisipan ...21

C. Populasi & Sampel Penelitian ...22

D. Instrumen Penelitian ...23

E. Definisi Operasional ...24

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...25

G. Etika Penelitian ...28

H. Lokasi & Waktu Penelitian ...29

BAB IV HASIL TEMUAN& PEMBAHASAN ...30

A. Hasil Temuan ...30

1. Karakteristik Responden ...30

2. Gambaran Dukungan Suami ...32

B. Pembahasan ...33

C. Keterbatasan Penelitian ...37

BAB V PENUTUP ...38

A. Simpulan ...38

B. Implikasi ...38

C. Rekomendasi ...39

DAFTAR PUSTAKA ...40

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat yang telah diizinkan (WHO, 2010). ASI eksklusif adalah pemberian ASI secara eksklusif pada bayi sejak lahir hingga bayi berumur enam bulan dan dianjurkan

dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun (Depkes, 2005). Pentingnya pemberian ASI terutama ASI Eksklusif untuk bayi sangat luar biasa. Bagi bayi, ASI eksklusif adalah makanan dengan

kandungan gizi yang paling sesuai untuk kebutuhan bayi, melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Memberikan ASI secara eksklusif dapatmengurangi pendarahan pada saat persalinan, menunda kesuburan dan meringankan beban ekonomi (KEMENKES, 2010).

Pada tahun 2006, World Health Organization (WHO) mengeluarkan standar pertumbuhan anak yang kemudian diterapkan diseluruh belahan dunia. Isinya adalah menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan, ini berarti bahwa bayi hanya menerima ASI dari ibu, tanpa tambahan cairan atau makanan padat lain (INFODATIN, 2014).

Sejalan dengan hal tersebut, WHO mengeluarkan program Millennium Development Goals (MDG’s) yang terdiri dari delapan pokok bahasan, salah satunya adalah menurunkan angka kematian bayi (AKB). Cakupan ASI eksklusif di Negara ASEAN seperti India sudah mencapai 46%, di Philipina 34%, di Vietnam 27% dan di Myanmar 24%, sedangkan di Indonesia sudah mencapai 54,3 % (INFODATIN, 2014).Pada tahun 2015 Millennium Development Goals (MDG’s) Indonesia menargetkan penurunan sebesar 23 untuk angka

kematian bayi dan balita dalam kurun waktu 2009-2015. Oleh sebab itu, Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian bayi dari 68/1.000 kelahiran hidup menjadi 23/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian balita dari 97/1.000 kelahiran hidup

menjadi 32/1.000 kelahiran hidup. Salah satu rangka menurunkan AKB, dapat dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2010).

(11)

bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu secara penuh. Di dalam Pasal 200 menjelaskan bahwa sanksi pidana dikenakan bagi setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian ASI eksklusif sebagaimana dimaksud dalam pasal 128 ayat (2). Ancaman pidana yang diberikan adalah pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 ( seratus juta rupiah) (Rizki, 2013).

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif di indonesia tanggal 7 April 2004 telah menetapkan ASI eksklusif di

indonesia selama 6 bulan dansemua tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada semua ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASI secara eksklusif (Kementrian Kesehatan

RI, 2014).Bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif diantaranya yaitu pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif, dukungan suami dan aktivitas ibu (Setiowati, 2011).

Dukungan suami merupakan bagian yang vital dalam keberhasilan atau kegagalan menyusui. Masih banyak suami yang berpendapat salah, para suami ini berpendapat bahwa menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Mereka menganggap cukup menjadi pengamat yang pasif saja, sebenarnya suami mempunyai peran yang sangat menentukan dalam keberhasilan menyusui karena suami akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu (Roesli,2005).

Menurut Haryono & Setianingsih (Malau, 2010), dukungan ini didapat oleh ibu dari dua pihak, yaitu keluarga dan tenaga kesehatan.Tetapi pengaruh dukungan yang paling besar adalah dukungan keluarga terlebih dari suami.Hal ini dikarenakan suami merupakan keluarga inti dan orang yang paling dekat dengan ibu.Namun pada kenyataannya, dukungan suami dalam praktek pemberian ASI masih minim, salah satunya karena secara kultural ada pembagian peran, dimana suami berperan sebagai pencari nafkah dan urusan rumah tangga semuanya diurusi oleh istri.

Pada dasarnya dukungan suami sangat berarti dalam menghadapi tekanan ibu dalam menjalani proses menyusui. Dukungan suami dan keluarga membuat ibu merasa tenang

(12)

yang diberikan kepada ibu menyusui.Sekitar 80% sampai 90% produksi ASI ditentukan oleh keadaan emosi ibu yang berkaitan dengan refleks oksitosin ibu berupa pikiran, perasaan dan sensasi. Apabila hal tersebut meningkat akan memperlancar produksi ASI (Ramadhani & Hadi, 2010).

Di Australia, praktek pemberian ASI eksklusif terbukti 1,5 kali lebih berhasil apabila didukung oleh suami. Angka keberhasilan menyusui bayi sampai 6 bulan meningkat pada kelompok studi yang mengikut sertakan ayah dan ibu dalam konseling menyusui dibanding kelompok studi yang hanya diikuti oleh ibu (Ramadhani & Hadi, 2010).Studi di daerah

urban Jakarta dan Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, membuktikan dukungan suami berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Dukungan suami membuat ibu berpeluang 5,1

kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif daripada yang tidak didukung suami (Ramadhani & Hadi, 2010).

Februhartanty (2008) juga mengungkapkan bahwa keterlibatan suami dalam pembuatan keputusan mengenai cara pemberian makan anak saat ini merupakan salh satu faktor yang mempengaruhi praktek pemberian ASI eksklusif. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mira, et al (2012) di wilayah kerja Puskesmas Rakit Kulim Kabupaten Indragiri Hulu. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa rendahnya dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif bisa disebabkan karena suami yang sibuk bekerja sehingga menyarankan ibu untuk memberikan susu formula pada bayi 0-6 bulan.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, presentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia adalah 54,3%. Dari presentase yang ada, ternyata jumlah ibu yang menyusui ASI secara eksklusif masih kurang karena masih banyak kendala yang dihadapi dalam praktek pemberian ASI eksklusif yakni kurangnya dukungan dari lingkungan dan praktisi kesehatan, kurangnya pengetahuan ibu, pemberian makanan dan minuman terlalu dini, serta maraknya promosi susu formula untuk bayi (Harnowo, 2012).

Sedangkan di Jawa Barat pemberian ASI eksklusif berada diurutan ke-3 paling rendah menurut kementrian kesehatan RI (infodatin, 2014)dari jumlah 579.593 orang bayi di jabar sebesar 384.270 orang yang diberikan ASI Eksklusif atau sebanyak 33,7% pada tahun 2014.

(13)

tersebut maka cakupan pemberian ASI untuk kota Bandung masih dibawah target SPM yaitu 75% (Dinkes Kota Bandung, 2011).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Padasuka KotaBandung di dapat bahwa peneliti mengambil tempat di Posyandu Padasuka RW 06 dan RW 12 karena di dapatkan jumlah ibu menyusui yang paling banyak menurut kader dan data yang ada sebanyak 380 orang, tetapi peneliti mengambil tempat di RW 06 dan RW 12 karena di RW tersebut paling banyak ibu menyusuinya serta di posyandu tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai dukungan suami. Peneliti mewawancarai kepada 5 ibu

menyusui bahwa didapatkan dua ibu menyusui memberikan ASI eksklusif dan sedangkan tiga lainnya tidak memberikan ASI eksklusif dikarenakan berbagai faktor yaitu ibu mulai

bekerja dan malas untuk memompa ASI nya terlebih dahulu serta beberapa ibu lainnya tidak percaya diri dalam memberikan ASI eksklusif. Dua ibu yang memberikan ASI eksklusif mengaku bahwa suami selalumemberikan dukungan perhatian dan membantu merawat bayinya, sedangkan ibu lainnya mengatakan bahwa jarang diberikan perhatian karena suami sibuk bekerja.

Penelitian-penelitian mengenai ASI eksklusif telah banyak dilakukan di puskesmas akan tetapi menurut ibu kader di Kelurahan Padasuka, dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif belum dilakukan terutama di kelurahan padasuka belum ada yang melakukan penelitian mengenai dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Dukungan Suami Dalam Pemberian ASI eksklusif di Posyandu Padasuka RW 06 dan RW12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengangkat rumusan masalah

“Bagaimana Gambaran Dukungan Suami Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu

Padasuka RW 06 dan RW 12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran dukungan suamidalam pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Padasuka RW 06 Dan RW 12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung.

D. Manfaat Penlitian

(14)

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan tambahan pengetahuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khusunya ilmu keperawatan maternitas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai data dasar dan referensi bagi penelitian terkait dengan gambaran dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif maupun mengenai penelitian hubungan dukungan suami.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi tenaga

kesehatan khususnya perawat sebagai sumber informasi untuk mengidentifikasi gambaran dukungan suamidalam pemberian ASI eksklusif untuk selanjutnya bisa diberi tindak lanjut seperti pembuatan program peningkatan dorongan pemberian ASI secara eksklusif.

E. Struktur Organisasi Karya Tulis Ilmiah

Dalam sistematika penulisan karya tulis ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan masalah, Tujuan, Manfaat dan

Sistematika)

BAB II Kajian Pustaka (Konsep ASI Eksklusif dan Dukungan Suami)

BAB III Metode Penelitian (Desain Penelitian,partisipan, lokasi & subjek penelitian, instrumen penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, pengolahan data, analisis data dan etika penelitian)

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DesainPenelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawabaan terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi,

2013).

Metode penelitian ini berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan,

penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan, membuat kesimpulan dan laporan(Setiadi, 2013). Metode penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan sesuatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoadmodjo, 2010).Pada penelitian ini menggambarkan dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif di Posyandu Padasuka RW 06 dan RW 12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung.Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat, yang telah direncanakan sampai matang ketika persiapan penelitian disusun.

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat untuk diteliti ini adalah ibu menyusui karena ibu menyusui adalah objek yang akan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan dapat menilai dukungan suami yang telah diberikan ataupun yang tidak diberikan, jumlah partisipan yang terlibat merupakan sebagian ibu menyusui yang mempunyai bayi 0-6 bulan, dasar pertimbangan pemilihannya karena ibu dapat menilai seberapajauh seorang suami memberikan dukungan untuk ibu dalam pemberian ASI eksklusif.

C. Populasi dan Sampel

(16)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Setiadi, 2013).

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (setiadi, 2013).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di RW 06 dan RW 12 yang datang ke Posyandu Padasuka Kelurahan Padasuka Kota Bandung.Jumlah ibu menyusui di RW 06 sebanyak 42 orang dan RW 12 sebanyak 35, jadi total populasi yang ada di RW 06 dan RW 12 yaitu sebanyak 77 orang.

b. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidential sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah responden yang kebetulan bertemu dari tanggal 1-25 mei tahun 2015 sebanyak 30 orang ibu menyusui yang memiliki bayi 0-6 bulan yang datang ke Posyandu Padasuka RW 06 dan RW 12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung.

c. Kriteria Sampel

Kriteria sampel atau subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

a. Kriteria Inklusi (kriteria yang layak diteliti)

Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Setiadi, 2013).

1) Ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan yang datang ke posyandu. 2) Istri tinggal bersama suami (suami tidak bekerja di luar kota). b. Kriteria Eksklusi (kriteria yang tidak layak diteliti)

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab antara lain (Setiadi, 2013) : 1) Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu (kanker payudara, dll)

D. Instrumen Penelitian

(17)

Kuesioner ini berisi pertanyaan mengenai dukungan suami yang didapat oleh ibu yang menyusui. Kuesioner ini menyangkut empat aspek dukungan sosial yang terdapat dalam teori Mercer, yaitu mengenai aspek dukungan emosional terdapat pada nomor P1-P7, aspek dukungan informasi pada nomor P8-P14, aspek dukungan fisik pada nomor P15-P22, dan aspek dukungan penilaian berada pada nomor P22-P29. Total pertanyaan pada kuesioner ini sebanyak 29 pertanyaan. Kuesioner ini merupakan teori Mercer yang dikembangkan mengenai pencapaian peran ibu.

Kuisioner yang akan digunakan untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis di luar lokasi penelitian. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan diwilayah kelurahan Padasuka pada saat posyandu

di RW 14 Kelurahan Padasuka Kota Bandung karena di Rw tersebut banyak responden ibu menyusui.

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan valid jika instrumen itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur (Setiadi, 2013).

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan di Posyandu Padasuka Kota Bandung dengan data sebanyak 15 ibu dengan 29 soal.Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program perangkat dikomputer yaitu sebanyak 21 pertanyaan valid dengan rentang rhitung 0,514-0,739 dan yang tidak valid P5, P6, P8, P11, P14, P16, P18, dan P29 sebanyak 8 pertanyaan dengan rentang nilai r yaitu 0,344-0,490, kemudian pertanyaan yang tidak valid dimodifikasi dengan uji validitas content dengan pembimbing,didapat keseluruhan nomor valid karena nilai rhitung >rtabel (0,514) (Sutanto, 2007).

2. Uji Reliabilitas

Menurut Setiadi (2013) pengertian reliabilitas adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda.Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana

suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda (Caesar, 2012).

(18)

posyandu padasuka RW 14 di dapatkan rhitung lebih besar dari alpha cronbach yaitu

0,745> (0,6) sehingga kuisioner dikatakan reliabel.

E. Definisi Operasional

[image:18.595.65.490.507.739.2]

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional Indikator

Cara Pengukura

n

Alat

Ukur Kategori

Skala Ukur

(19)

ibu terkait pemberian ASI

eksklusif

penilaian pertanyaan jika skor < 60 %

(Arikunto, 2006).

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah – langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, mengajukan proposal pada dosen pembimbing, serta permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data kepada puskesmas serta posyandu padasuka.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan responden, menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para responden, pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, pengecekan kelengkapan lembar jawaban responden,

pengolahan data, analisa data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian. a. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepadaresponden yang sudah ditentukan di RW 06 dan RW 12 di Posyandu Padasuka Kelurahan Padasuka Kota Bandungdengan kemudian menjelaskan tentang cara mengisinya. Seluruh responden diminta untuk mengisi kuisioner sampai selesai kemudian kuisioner diambil oleh peneliti saat itu juga.Data yang diperoleh terdiri dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuisioner dukungan suami pada ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di RW 06 dan RW 12 di Posyandu Padasuka Kelurahan Padasuka Kota Bandung.

3. Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan data hasil tes

(20)

menggunakan rumus tertentu sehingga mehasilkan informasi yang diperlukan (Setiadi, 2013). Pengolahan data bertujuan untuk memperoleh penyajian data dan kesimpulan yang baik, data yang diperoleh dari penelitian masih mentah, belum dapat memberikan informasi, maka diperlukan pengolahan data (Notoatmodjo, 2010). Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data oleh peneliti, yaitu : editing, coding, processing, cleaning.

1) Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh

peneliti sendiri melalui proses wawancara kepada responden penelitian (Setiadi, 2013). Peneliti memeriksa daftar pertanyaan yang telah terisi antara

lain kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, dan relevansi jawaban dari responden.

2) Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden

ke dalam bentuk angka / bilangan. Pengklasifikasian dilakukan peneliti dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban (Setiadi, 2013).

Kuisioner ini digunakan untuk mengukur penilaian ibuterhadap pemberian dukungan dari suami terhadap ibu terkait pemberian ASI eksklusif.Dalam kuisioner ini menggunakan pilihan jawaban dalam bentuk likert dengan memberi bobot pada setiap jawabannya.

Jenis pernyataan dalam kuisioner ini terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif atau pertanyaan mendukung (favourable), nilai jawaban tidak pernah = 1, jarang = 2, kadang-kadang = 3 sering = 4, selalu = 5. Sedangkan untuk pertanyaan negatif (unfavourable), yaitu : selalu = 1, sering = 2, kadang-kadang = 3, jarang = 4, tidak pernah = 5. Kuesioner ini dikembangkan oleh

peneliti berdasarkan dengan teori Marcer mengenai pencapaian peran ibu. Semua hasil penilaian tersebut kemudian dikategorikan menjadi tiga yaitu dukungan baik, dukungan cukup, dan dukungan kurang.

(21)

Processing adalah proses memasukkan data ke dalam tabel dilakukan

dengan program yang ada di komputer (Setiadi, 2007). Data kuesioner yang sudah dikoding dimasukkan sesuai dengan tabel program perangkat komputer.

a) Cleaning

Cleaning merupakan teknik pembersihan data, data–data yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan terhapus (Setiadi, 2013). Peneliti melakukan kegiatan pengecekan kembali terhadap data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak dalam program perangkat komputer terdapat

kesalahan atau tidak.

4) Mengeluarkan informasi

Disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan (setiadi, 2013). b. Menganalisis data.

Analisis data ini menggunakan univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik tiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini terdapat dua data, yaitu data umum dan data khusus. Data umum dari penelitian ini adalah nama inisial, agama,pendidikan, pekerjaan. Data khusus dari penelitian ini adalah dukungan suami sebagai tolak ukur dalam pemberian ASI eksklusif oleh ibu menyusui.

Rumus menurut Arikunto (2010) : X=( F / n) x 100% Dimana :

X = hasil presentasi

F = frekuensi hasil pencapaian n = total seluruh observasi 100% = konstanta

Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan menurut Arikunto (2010) sebagai berikut:

1. Seluruh = 100%

2. Hampir seluruh =76 - 99% 3. Sebagian besar = 51 - 75%

4. Setengahnya = 50%

(22)

6. Sebagian kecil = 1 - 25% 7. Tidak satupun = 0%

G. Etika Penelitian

Peneliti menjamin hak-hak responden dengan cara menjamin kerahasiaan, identitas responden, memberikan hak kepada responden untuk menolak dan memberikan informed consent kepada responden (Hamid, 2008).

1. Informed Consent

Lembar persetujuan (Informed Consent) penelitian diberikan kepada responden

dengan tujuan agar subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti.Jika subjek tidak bersedia untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya dengan tidak memasukkan responden dalam penelitian.Peneliti memberikan penjelasan pada responden tentang manfaat penelitian dan semua responden bersedia untuk berperan serta untuk ikut dalam penelitian

2. Anonimity (Tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada kuesioner tetapi hanya menggunakan inisial.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dengan tidak memberikan informasi hasil penelitian selain untuk keperluan Akademik di prodi DIII Keperawatan UPI.

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan (Notoadmodjo, 2010).Penelitian ini dilakukan di Posyandu Padasuka RW 06 dan RW 12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung, karena di wilayah tersebut menurut petugas

kesehatan, kader serta data yang ada dikelurahan padasuka banyak ibu menyusui. b. Waktu Penelitian

(23)
(24)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Padasuka RW 06 dan RW 12 Kelurahan Padasuka Kota Bandung” dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mendapatkan dukungan suami dengan baik (63,3%) dan hampir setengahnya (26,7) ibu menyusui mendapatkan dukungan cukup,

namun masih ditemukan sebagian kecil responden mendapatkan dukungan kurang (10,0%).

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa implikasi yang dapat digunakan untuk peningkatan dalam bidang keperawatan,yaitu :

1. Tenaga Puskesmas

Aspek dukungan informasi yang tergolong dalam kriteria cukup berdampak bahwaharus ditingkatkannya upaya penyuluhan bagi suami agar mengetahui pentingnya ASI dan dapat megoptimalkan ibu menyusui memberikan ASI secara eksklusif, sehingga penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk tindakan intervensi perawatatau petugas puskesmasmengenai breast care dan pentingnya ASI eksklusif agar dapat diberikannya program mengenai dorongan pemberian ASI eksklusif.

2. Pendidikan keperawatan

Sebagai dokumen dan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan mengenai dukungan suami serta dapat meningkatkan motivasi karena dukungan informasi yang tergolong kriteria cukup dapat menjadi langkah awal bagiperawat untuk merencanakan program untuk dukungan dalam melakukan pemberian ASI eksklusif serta penyuluhan tentang pentingnya ASI kepada ibu menyusui dan kepada suaminya.

C. Rekomendasi

(25)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat sebagai sumber informasi untuk mengidentifikasi gambaran dukungan suami pada ibu hamil dalam memberikan ASI eksklusif dalam halnya dukungan informasi bagi suami untuk selanjutnya bisa diberi tindak lanjut seperti pembuatan program peningkatan dorongan pemberian ASI secara eksklusif seperti program untuk suami serta ibu menyusui dalam tata cara breast care atau penyuluhan pentingnya ASI eksklusif.

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya dengan menggunakan desain penelitian yang lebih baik yang berkaitan dengan dukungan suami

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arora S., et al. Major Factors Influencing Breastfeeding Rate: Mother’s Perception Of Father’s Attitude And Milk Supply (diakses dari www.pediatrics.org/cgl/content/full/106/5/e67 diunduh pada 11 maret 2015).

Bobak, Lowdermilk & jansen. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Ed. 4) Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI.Hidup ASI eksklusif [edisi 2005]. Diunduhdari: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional vol.4, No.6, juni 2010.

DEPKES. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. (diakses dari http://depkes.go.id/download/riskesdas2013/hasil%20Riskesdas%202013.pdf diakses pada 12 maret 2015).

Februhartanty, J. (2008). Peran Strategis Ayah Dalam Optimalisasi Praktek Pemberian ASI:

sdi daerah Urban Jakarta (diakses dari

http://www.gizinet/makalah/download/Summary-Eng-Indo-Yudhi.pdf, pada 13 maret 2015).

Harnowo, A. (2012). Data UNICEF, Cakupan ASI Eksklusif di Negara ASEAN (http://m.detik.com/health/read)Diakses : 20 maret 2015 Pukul: 10:00).

Haryono, R., & Setianingsih, S. (2014). Manfaat ASI Eksklusif Untuk Buah Hati Anda.Yogyakarta. Gosyen Publishing.

Hegar badriul, Roesli Utami & Roos T. Jeanne (2010). Indonesia Menyusui. Jakarta: EGC

Hidayat.2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Analisis Data.Jakarta :Salemba Medika.

HKI. Nutrion and health trends in Indonesia 1999-2003, annual report 2003. Crisis bulletin, 2004. Diunduh dari: KESMAS, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional vol. 4, no.6, Juni 2010.

(27)

Khasanah, Nur (2011). ASI atau Formula. Jakarta: flash book.

Kurniati, Lingga dan Nadzifah, Siti. (2012). Hubungan Dukungan Suami Dalam Proses Laktasi dan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota

Semarang (diunduh pada 18 April 2015)

Mira,etal., (2012). Hubungan Dukungan Suami terhadap Motivasi Ibu Memberi

ASI pada Bayi 0=6 Bulan. Diunduh pada tanggal 15 maret 2015.

Natia, Rizki., 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.

Notoadmodjo, S. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Roesli,Utami.,2005.ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Roesli, U., 2005. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta: Puspaswara.

Setiadi.(2013). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sharon J. Reeder, Leonide L. Martin & Deborah Koniak-Griffin (2011).

Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi & Keluarga (Ed. 18).

Jakarta: EGC

WHO. (2014). Child Mortality Estimate (diakses dari

http://www.childmortality.org/index.php?r=site/graph&ID=IDNindonesia diunduh pada tanggal 10 Maret 2015.

Zakiyah,(2012). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat Tahun 2012 (diunduh pada

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “ Daya Hambat Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans ” telah diuji dan disahkan oleh

Melihat uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai organizational citizenship behavior pegawai di Biro Administrasi Umum dan

Program aplikasi MP3 Player dan Video Player ini, merupakan sarana hiburan untuk para pengguna komputer yang menginginkan komputer lebih dari sekedar alat kerja melainkan juga

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Rancang Bangun Alat

RANSAC and fundamental matrices are combined to calculate point cloud planar model parameters. Then the Euclidean distance of the point to the plane is calculated, theoretically, the

Menurut Komalasari (2010: 7) pendekatan pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata

Selanjutnya, keterampilan sosial siswa kelas XI SMKN 20 Cilandak Jakarta Selatan dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya ditandai dengan beberapa aspek, di

Penulis akan menghitung kembali semua beban- beban yang bekerja pada struktur bangunan gedung tersebut dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui besarnya beban-beban yang