• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PADA SISWA SSB GARUDA TEGALWANGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PADA SISWA SSB GARUDA TEGALWANGI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP

PENINGKATAN VO2MAX PADA SISWA SSB GARUDA TEGALWANGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

oleh

ANANDIKA IRIAWAN 1000504

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH LATIHAN

SMALL SIDED GAMES TERHADAP

PENINGKATAN VO

2

MAX PADA

SISWA SSB GARUDA TEGALWANGI

Oleh Anandika Iriawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Anandika Iriawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Anandika Iriawan Nim : 1000504

Judul : Pengaruh Latihan Small Sided Games terhadap Peningkatan

VO2Max pada Siswa SSB Garuda Tegalwangi

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Drs. Yadi Sunaryadi, M. Pd. NIP. 196510171992031002

Pembimbing II

Muhamad Tafaqur,M.Pd. NIP. 197810052009121003

Mengetahui,

Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua,

(4)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP

PENINGKATAN VO2MAX PADA SISWA SSB GARUDA TEGALWANGI

(Studi Eksperimen Pada Sekolah Sepakbola Garuda Tegalwangi Cirebon)

Pembimbing : 1. Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd 2. Muhamad Tafaqur, M.Pd.

Anandika Iriawan (1000504)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2Max pada pemain sepakbola siswa SSB Garuda

Tegalwangi. Desain penelitian ini adalah experiment purposive sampling one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah siswa SSB Garuda Tegalwangi yang berjumlah 100 siswa, dan yang menjadi sampel adalah siswa SSB Garuda Tegalwangi U-17 yang berjumlah 17 siswa. Penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest design. Sebelum penelitian dimulai, dilakukan tes awal untuk mengetahui VO2Max pemain menggunakan Bleep Test.

Setelah itu diberikan treatment berupa model latihan small sided games, lalu di akhir penelitian dilakukan tes akhir/posttest dengan menggunakan Bleep Test. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t sampel berpasangan. Dari uji t diperoleh data Thitung = 4,5987 dengan Ttabel = 2,12. Dengan demikian Thitung > Ttabel yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil tes awal dan tes akhir. Berdasarkan analisi data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa latihan small sided games dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan VO2Max siswa SSB Garuda Tegalwangi U-17.

(5)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP

PENINGKATAN VO2MAX PADA SISWA SSB GARUDA TEGALWANGI

(Studi Eksperimen Pada Sekolah Sepakbola Garuda Tegalwangi Cirebon)

Pembimbing : 1. Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd 2. Muhamad Tafaqur, M.Pd.

Anandika Iriawan (1000504)

The purpose of this study is to determine the effect of small-sided games training against the VO2max increase in football players of Garuda Tegalwangi SSB students. Design research of this study is experiment purposive sampling one group pretest-posttest design. The population in this study were students SSB Garuda Tegalwangi totaling 100 students, and the sample is SSB students Garuda Tegalwangi U-17, which amounted to 17 students. This study used a one-group pretest-posttest design. Before the study began, the sample was given preliminary tests to determine VO2max player using Bleep Test. After that, the sample given treatment of small-sided games training models, and at the end of the study conducted a final test / post test using Bleep Test. Data analysis techniques in this study using paired sample t test. Data obtained from the t-test with Ttabel Thitung = 4.5987 = 2.12. Thus Thitung> Ttabel which means there are significant differences in the results of the initial test and final test. Based on the data analysis it can be concluded that the practice of small-sided games can have a significant influence on the increase in VO2max students SSB Garuda Tegalwangi U-17.

(6)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

(7)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Pernyataan Keaslian Skripsi ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terima Kasih ... iii

Abstrak ... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Bagan ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Batasan Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pengertian Sepakbola ... 8

B. Hakekat Latihan ... 11

C. Kondisi Fisik ... 12

D. Komponen Fisik untuk Pemain Sepakbola ... 13

(8)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pengertian Small-Sided Games ... 26

G. Pengertian VO2Max ... 28

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai VO2Max ... 32

I. Pentingnya VO2Max dalam Sepakbola ... 34

J. Kerangka Pemikiran ... 34

K. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 40

B. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian ... 42

C. Definisi Operasional ... 43

D. Instrumen Penelitian ... 44

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 47

F. Teknik Pengumpulan Data ... 48

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ... 52

B. Pembahasan Data ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(9)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Tingkatan Intensitas Latihan ... 21

2.2. Skor VO2Max Bukan Atlet ... 29

2.3. Skor VO2Max Atlet ... 29

2.4. Skor VO2Max Atlet Tertinggi di Dunia ... 30

2.5. Skor VO2Max Pria (ml/kg/menit) ... 31

2.6. Karakteristik VO2Max Berdasarkan Posisi dalam Sepakbola ... 31

3.1. Formulir Catatan Lari Multi Tahap ... 46

3.2. Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ... 47

3.3. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Instrumen ... 48

4.1. Deskripsi Statistik Hasil Tes VO2Max Siswa SSB Garuda Tegalwangi Cirebon ... 52

4.2. Hasil Uji Normalitas Skor VO2Max Awal dan Akhir Siswa SSB Garuda Tegalwangi Cirebon ... 55

4.3. Hasil Uji Homogenitas Data pretest-posttest VO2Max Siswa ... 56

(10)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1. Lintasan Multistage Fitness Test (MFT) ... 45 Gambar 4.1. Skor VO2Max Terendah, Tertinggi, dan Rata-Rata

Sebelum dan Sesudah Penelitian ... 53

(11)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Bagan 2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Menentukan

VO2Max Seseorang ... 33

(12)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Program Latihan Small-Sided Games ... 67

2. Desain Lapang Small Sided Games ... 71

3. Data Hasil Tes Awal VO2Max ... 72

4. Data Hasil Tes Akhir VO2Max ... 73

5. Daftar Hadir Latihan SSG Siswa SSB Garuda Tegalwangi ... 74

(13)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Data Postes ... 77

8. Uji Normalitas Data Hasil Tes Awal VO2Max... 78

9. Uji Normalitas Data Hasil Tes Akhir VO2Max ... 79

10. Uji Homogenitas ... 80

11. Uji t Berpasangan Peningkatan VO2Max siswa ... 81

12. Dokumentasi ... 82

13. Tabel Distribusi F ... 83

14. Tabel Liliefors ... 85

15. Tabel Distribusi t ... 86

16. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi ... 87

17. Daftar Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Skripsi ... 88

18. Surat Izin Penelitian ... 92

19. Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 93

20. Kartu Bimbingan Skripi ... 94

(14)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia pada saat ini. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme masyarakat Indonesia terhadap olahraga sepakbola pada saat ini, mulai dari

anak-anak sampai orang dewasa semua begitu antusias ketika membahas tentang sepakbola. Permainan sepakbola dapat dikatakan sebagai olahraga permainan yang sangat menarik dan dapat dimainkan oleh semua golongan umur, karena pada dasarnya permainan sepakbola diciptakan dengan konsep sebuah permainan yang dimainkan dengan menonjolkan unsur kesenangannya dan dimainkan secara beregu.

Seiring dengan perkembangan jaman, maka bartambah pula fungsi dan manfaat dari sepakbola, selain untuk olahraga prestasi, olahraga sepakbola bisa dijadikan sebagai sarana hiburan. Hal ini terlihat dengan banyaknya kompetisi yang diselenggarakan baik di tingkat nasional oleh induk organisasi olahraga sepakbola di Indonesia yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) maupun kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh induk organisasi sepakbola dunia yaitu Federation International Football Assosiation (FIFA). Banyak event yang diselenggarakan oleh FIFA, di antaranya adalah Piala Dunia (World Cup) yang merupakan event terbesar yang diselenggarakan oleh FIFA dan berlangsung setiap empat tahun sekali.

(15)

2

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemain cadangan. Mengenai Permainan sepakbola Kosasih (1991, hlm. 103) menyatakan bahwa :

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri dari dua regu dengan setiap regu minimal 7 orang pemain, maksimal 11 orang pemain yang berada dilapangan. Bola dimainkan oleh seluruh tubuh kecuali dengan tangan (kecuali penjaga gawang) dengan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu, yang bertujuan untuk memasukan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan menjaga gawang sendiri dari serangan lawan.

Jadi permainan sepakbola itu dimainkan maksimal oleh 11 pemain inti yang berada di dalam lapangan dan minimal 7 pemain inti, jadi jika dalam suatu pertandingan sebuah tim pemainnya kurang dari 7 pemain, maka tim tersebut tidak bisa melanjutkan pertandingan lagi dan dinyatakan diskualifikasi. Sedangkan tujuan pada permainan ini yaitu setiap tim berusaha untuk mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan.

Di sepakbola setiap pemainnya memiliki posisi yang berbeda-beda, mulai dari penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah dan pemain depan. Setiap posisi memiliki tugasnya masing-masing, mulai dari penjaga gawang yang bertugas untuk mengamankan gawangnya dari kemasukan, sehingga dia bisa

menggunakan tangannya untuk menangkap atau menepis tendangan dari lawan yang mengarah ke gawangnya. Pemain belakang yang bertugas untuk menghalau

serangan dari lawan, pemain tengah yang bertugas menjaga keseimbangan permainan, dan pemain depan yang bertugas untuk mencetak gol ke gawang lawan. Tetapi pada sepakbola modern seperti sekarang ini semua posisi diwajibkan untuk bisa bertahan ataupun menyerang sama baiknya. Nugraha (2013, hlm. 2) mengatakan bahwa :

(16)

3

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sepakbola yang berjumlah 11 orang pemain itu, setiap pemainnya mempunyai tugas dan peranannya masing-masing, diantaranya sebagai : 1) Penjaga gawang adalah palang pintu terakhir pertahanan suatu tim yang bertugas menjaga gawang agar tidak dibobol oleh lawan; 2) Pemain Belakang adalah pemain bertahan yang bertugas sebagai penghalang serangan lawan atau sebagai penjaga pertahanan dari serangan lawan; 3) Pemain tengah (gelandang) adalah pengatur irama permainan dan juga sebagai penghubung antara pertahanan dan penyerang; 4) Pemain depan (penyerang) adalah pemain yang bertugas sebagai ujung tombak penyerangan yang tugas utamanya membobol gawang lawan.

Seperti kutipan di atas pada dasarnya semua pemain diwajibkan untuk bisa bertahan dan menyerang dengan sama baik, jadi seorang pemain sepakbola itu dituntut untuk memiliki daya tahan yang bagus, terutama jika ingin menjadi pemain sepakbola profesional. Maka seorang pemain sepakbola dituntut untuk mempunyai teknik, fisik, taktik / strategi dan mental yang baik. Dalam permainan sepakbola, selain teknik, taktik dan mental kondisi fisik juga memegang peranan yang sangat penting dalam upaya terjun ke dunia profesional, karena kondisi fisik

dianggap sebagai faktor dasar bagi seorang atlet sepakbola untuk dapat bertanding dengan baik. Seperti diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 153) bahwa:

Jika kondisi fisik pemain baik maka, 1) Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung; 2) Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan kecepatan; 3) Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu bertanding; 4) Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah pertandingan; 5) Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.

Banyak keuntungannya jika seorang pemain sepakbola memiliki kondisi fisik yang baik, dia bisa menampilkan teknik yang dimilikinya selama 90 menit. Tidak hanya daya tahan saja yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepakbola.

(17)

4

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fisik yang dibutuhkan oleh pemain sepakbola yaitu : daya tahan (aerob dan anaerob), kekuatan(strenght), kecepatan (siklis dan asiklis), power, kelentukan (fleksibility)”.

Salah satu unsur kondisi fisik yang harus diperhatikan adalah VO2Max yang

merupakan bagian dari komponen daya tahan. Sidik (2010, hlm. 47) menjelaskan bahwa “VO2Max adalah jumlah O2 yang diproses tubuh pada kerja maksimal”. Satuan VO2Max adalah liter O2/menit. Komponen ini merupakan bagian yang sangat penting dan sangat diperlukan dalam pertandingan. Dengan memiliki

VO2Max yang memadai seorang pemain akan mampu bermain dengan

kemampuan terbaiknya.

Jika mengacu dari pembahasan di atas, bahwa seorang pemain sepakbola yang baik itu harus memiliki daya tahan atau stamina yang baik. Sedangkan VO2max yang harus dimiliki untuk bisa menjadi pemain profesional di tingkat

nasional yaitu 50-55 ml/kg/min dan 50-60 ml/kg/min untuk standar internasional. Untuk memiliki VO2Max yang baik, maka seorang pemain sepakbola harus

melatih daya tahannya secara teratur. Sedangkan para siswa yang berlatih di SSB Garuda Tegalwang U17 yang saya latih, ketika saya memberikan porsi latihan daya tahan seperti latihan fartflek ataupun interval training mereka terlihat kurang bersemangat, jenuh bahkan bermalas-malasan seperti ada yang jalan ketika waktunya berlari, mungkin karena faktor usia mereka yang masih muda dan belum pahamnya mereka akan pentingnya latihan daya tahan. Tetapi ketika mereka melakukan latihan dengan menggunakan bola, mereka terlihat antusias dan bersemangat.

Berangkat dari masalah tersebut maka dari itu peneliti mencoba untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi daya tahan mereka dengan menggunakan metode latihan permainan seperti small sided games. Karena selama permainan

(18)

5

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih kecil dan pesertanya yang lebih sedikit dari permainan sepakbola yang sebenarnya. Bondarev (2011) menyatakan “Small sided games (SSG) are any

games played with less than eleven member teams and on a smaller sized field”. Jadi Small-sided games (SSG) adalah setiap permainan yang dimainkan dengan jumlah pemain kurang dari sebelas dan dilapangan yang berukuran lebih kecil”.

Small-sided games pada umumnya digunakan oleh pelatih untuk mengembangkan kemampuan teknis dan kebugaran aerobik pemain. Menurut Hill-Haas dkk (2009) “Eight weeks of twice weekly, high intensity SSG “interval

training” has been shown to be an equally effective training method for improving aerobic fitness as intensity-matched traditional interval running training in well-trained young soccer players”. Jadi menurut Hill-hass Small Sided Games merupakan metode latihan yang efektif untuk meningkatkan kebugaran aerobik sama seperti model latihan interval training.

Dilihat dari model latihannya, secara praktis permainan dengan sejumlah pemain yang besar digunakan untuk perbaikan taktis dan teknis, sedangkan permainan dengan sejumlah kecil pemain digunakan untuk perbaikan kondisi fisik dan ketahanan. Seperti yang dikatakan Katis & kellis (2009) “from a practical point of view, games with a larger number of players seem to be used for tactical and technical improvement, whereas games with a smaller number of players are

mainly used for endurance and physical conditioning improvement”.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Latihan Small Sided Games Terhadap Peningkatan VO2Max Pada Siswa SSB Garuda Tegalwangi”.

B. Identifikasi Masalah

1. Model latihan small sided games ini masih jarang digunakan bahkan belum

(19)

6

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pemain U-17 di SSB Garuda Tegalwangi belum memahami pentingnya latihan daya tahan.

3. Para pelatih yang melatih di SSB Garuda Tegalwangi belum memahami model latihan small sided games.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah latihan small-sided

games berpengaruh terhadap peningkatan VO2Max pada siswa SSB Garuda

Tegalwangi Cirebon? ”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan small-sided games terhadap peningkatan VO2Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Cirebon.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Melalui penelitian ini penulis berharap para praktisi olahraga khususnya para pelatih dapat mengambil banyak keuntungan dari model latihan small-sided games.

2. Secara Praktis

Setiap praktisi olahraga dan pelatih olahraga dapat memberikan model latihan small-sided games lebih variatif lagi kepada atletnya.

F. Batasan Penelitian

Untuk menghindari penyimpangan dalam penelitian ini maka penulis membatasi penelitian sebagai berikut :

(20)

7

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah peningkatan VO2Max

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen

G. Struktur Organisasi Skripsi

Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (2013) maka sistematika penulisan laporan penelitian (skripsi) yang akan disusun adalah sebagai berikut.

Bagian awal berisi tentang halaman judul, pernyataan keaslian tulisan, halaman pengesahan, moto dan persembahan, prakata,abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bab I merupakan bagian pendahuluan dari skripsi. Pada bab ini akan dikemukakan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi operasional, dan sistematika skripsi.

Bab II berisi tentang kajian pustaka, kerangka berpikir dan hipotesis

penelitian. Bab ini membahas teori yang melandasi permasalahan skripsi mengenai pengaruh latihan Small Sided Games terhadap peningkatan VO2Max

pada siswa SSB Garuda Tegalwangi.

Bab III berisi tentang metode penelitian. Bab ini merupakan penjabaran rinci mengenai metode penelitian yang digunakan, termasuk komponen seperti lokasi penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, dan prosedur penelitian, serta teknik analisis data.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini akan dikemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama yaitu pengelolaan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pernyataan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis penelitian.

(21)

8

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian.Ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir, atau dengan cara uraian padat.

(22)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Sugiyono (2012, hlm. 107) menjelaskan bahwa “metode penelitian dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”

Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka metode penelitian yang cocok adalah metode penelitian eksperimen. Sedangkan menurut Arikunto (1997, hlm. 151) metode penelitian adalah “cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumplkan data penelitian”. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Arikunto (2002, hlm. 117) menjelaskan bahwa

“eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara satu faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu”.

Sedangkan Siregar (2004, hlm. 56) menjelaskan bahwa “penelitian eksperimen adalah penelitian langsung yang dilakukan terhadap suatu objek untuk menentukan pengaruh suatu variabel terhadap variabel tertentu dengan pengontrolan yang ketat”. Dari uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa eksperimen adalah suatu penelitain secara langsung untuk mendapatkan informasi atau jawaban dari objek dengan perlakuan (treatment) tertentu yang diberikan pada objek tersebut.

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan

(23)

41

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam desain penelitian, sehingga hal ini akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi. Jenis

penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada satu kelompok treatment atau perlakuan. Sebelum dan sesudah treatment dilakukan pengetesan yaitu tes awal atau pre-test dan tes akhir atau post-test dengan maksud untuk melihat peningkatan VO2Max dari treatment yang berupa latihan

small sided games. Menurut Stephen,dalam Trianto (2013) “perlakuan atau treatment yang akan dilakukan berupa latihan small-sidedgames 3 vs 3 dengan menggunakan lapangan berukuran lebar 15 meter panjang 25 meter dan memiliki sasaran berupa gawang lebar 2 meter tanpa penjaga gawang”.

Desain dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Keterangan:

X1 = Pre-test atau Tes Awal

T = Perlakuan (latihan small sided games) X2 = Post-test atau Tes Akhir

One group pretest posttest design termasuk juga ke dalam ancaman

terhadap validitas internal di dalam suatu penelitian. Ancaman tersebut meliputi kematangan pengujian, instrumen yang digunakan, dan ancaman regresi statistik.

Sampel

X1 T X2

(24)

42

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun keuntungan dan kelemahan jika menggunakan desain penelitian One group pretest posttest menurut Subana (2001, hlm. 99) yaitu :

Keuntungan :

a) Dibandingkan dengan rancangan desain yg lain, pretest yang diadakan sudah memberikan landasan untuk komparasi.

b) Memungkinkan untuk mengontrol selection variable dan mortality variable.

Kelemahan :

a) Tidak ada jaminan bahwa perlakuan adalah satu-satunya faktor atau bahkan faktor utama yang menimbulkan perbedaan antara hasil pretest dengan posttest.

B. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan padasiswa SSB Garuda Tegalwangi Cirebon. Penelitian ini, dilaksanakan di lapangan sepak bola tempat latihan siswa SSB Garuda Tegalwangi Cirebon.

2. Populasi

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 80) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SSB Garuda Tegalwangi Cirebon yang berjumlah 100 siswa .

(25)

43

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 81) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam menentukan sampel penulis menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling menurut sugiyono (2010, hlm. 28) yaitu "purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu". Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SSB Garuda Tegalwangi Cirebon U-17 yang berjumlah 17 siswa .

C. Definisi Operasional

Variabel merupakan ciri dari individu, objek, gejala, dan peristiwa yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 61) variabel penelitian adalah "suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya". Variabel yang akan diteliti terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang bisa menyebabkan perubahan (mempengaruhi) terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel terikat itu sendiri adalah variabel yang menjadi akibat (dipengaruhi), disebabkan oleh variabel bebas.

Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabel-variabel yang akan dikaji sebagai pembatas terhadap kemungkinan terjadinya penafsiran suatu istilah yang menyebabkan kekeliruan pendapat dan mengaburkan pengertian yang sebenarnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan latihan small sided games. untuk variabel terikatnya adalah peningkatan. Berikut definisi operasional dalam penelitian ini:

1. Sepakbola

(26)

44

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mempunyai tujuan untuk memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan”.

2. Small-Sided Games

Bondarev (2011) menyatakan “Small sided games (SSG) are any games

played with less than eleven member teams and on a smaller sized field”. Jadi Small-sided games (SSG) adalah setiap permainan yang dimainkan dengan jumlah

pemain kurang dari sebelas dan dilapangan yang berukuran lebih kecil”.

Permainan dapat dilakukan berkisar 1 vs 1 sampai 7 vs 7 pemain dan bahkan dapat melibatkan pemain dengan jumlah ganjil. Awal mula permainan ini, pertama kalinya dimulai dari anak-anak yang sedang bermain dalam permainan kecil di jalanan. Selama permainan small-sided games berlangsung pemain lebih sering mendapatkan kontak dengan bola dan banyak terlibat dalam situasi permainan karena ukuran lapangan yang lebih kecil dan pesertanya yang lebih sedikit dari permainan sepakbola yang sebenarnya.

3. Daya tahan

Menurut Harsono (1988, hlm. 156) menyatakan bahwa “daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut”.

4. VO2Max

Menurut Sidik (2010, hlm. 47) menyatakan bahwa “VO2Max adalah jumlah

oksigen (O2) yang diproses tubuh pada kerja maksimal”. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.

(27)

45

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2002, hlm. 126) menjelaskan bahwa „”instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode”. Untuk memperoleh data hasil penelitian yang akurat diperlukan instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen penelitian ini menggunakan Bleep Test, tujuan tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan fungsi jantung dan paru-paru yang bisa dilihat dari konsumsi oksigen maksimal (VO2Max) seseorang. Tes bleep dilakukan dengan

lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga atlet tidak mampu

mengikuti irama waktu lari, berarti kemampuan maksimalnya pada level bolak-balik tersebut.

Fasilistas dan alatnya sebagai berikut: 1) Lintasan lari sepanjang 20 meter 2) Meteran

3) Kaset

4) Kerucut atau kons 5) Sound system

Petugas :

1) Pengukur jarak

2) Petugas Start 3) Pengawas lintasan

(28)

46

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Lintasan Multistage Fitness Test (MFT)

Adapun prosedur dari pelaksanaan tes ini adalah sebagai berikut:

1) Pertama-tama ukurlah jarak sepanjang 20 meter dan beri tanda pada kedua ujungnya dengan kerucut atau tanda lain sebagai jarak.

2) Siapkan kaset dan sound system

3) Peserta tes disarankan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes.

4) Suara pada kaset berbunyi “TUT” tunggal pada beberapa interval yang teratur.

5) Peserta tes berlari bertepatan dengan saat bunyi “TUT” yang pertama berbunyi.

6) Kemudian meneruskan berlari setelah terdengar bunyi “TUT”.

7) Setelah mencapai waktu selama satu menit interval waktu di antara kedua

sinyal “TUT” akan berkurang, sehingga kecepatan kecepatan lari harus

semakin cepat.

8) Peserta tes harus selalu menempatkan satu kaki pada atau tepat dibelakang tanda garis start/finish.

9) Apabila peserta tes telah mencapai salah satu batas lari sebelum bunyi

“TUT” berikutnya, peserta tes harus berbalik dan menunggu isyarat bunyi “TUT” kemudian melanjutkan lari.

10) Dan apabila peserta dua kali berturut-turut tidak mencapai kons sebelum

bunyi “TUT” maka peserta dinyatakan selesai.

(29)

47

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Formulir Catatan Lari Multi Tahap

Nomor Tahap Nomor Balikan

1

Pengambilan tes VO2max dengan multistage fitness test (Bleep Test) dalam

penelitian ini dilakukan dua kali yaitu tes awal (pretest) sebelum sampel melakukan pelatihan dan tes akhir (postest) setelah sampel melakukan pelatihan selama 16 kali pertemuan.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Arikunto (2002, hlm. 126) menjelaskan bahwa „”instrumen adalah alat pada

waktu peneliti menggunakan suatu metode‟. Untuk memperoleh data hasil

(30)

48

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 148 ) menyatakan bahwa “suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen itu, untuk maksud dan kelompok tertentu, mengukur apa yang semestinya di ukur validitasnya tinggi”. Menurut Guilford dalam Suherman (2003, hlm 112) mengatakan bawa “tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat validitas digunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.2

KlasifikasiKoefisienKorelasiValiditasInstrumen

KoefisienKorelasi Korelasi InterpretasiValiditas

Sangat tinggi Sangat tinggi

Tinggi Tinggi

Sedang Sedang

Rendah Rendah Sangat rendah Sangat rendah

Selanjutnya Suherman (2003, hlm. 131) menyatakan bahwa “reliabilitas suatu instrumen evaluasi adalah keajegan atau kekonsistenan instrumen tersebut bila diberikan kepada subjek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, atau tempat yang berbeda, maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama”. Kriteria reliabilitas menurut Guilford (Suherman, 2003: 139) sebagai berikut:

Tabel 3.3

KlasifikasiKoefisienReliabilitasInstrumen

Koefisien reliabilitas InterpretasiDerajatReliabilitas

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

(31)

49

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Cooper dkk (2005) menyatakan bahwa “intrusmen yang akan digunakan untuk tes ini yaitu menggunakan Bleep Test/Multistage fitness test

dengan validitas 0,785 ”. Menurut Chatterjee dkk (2010) menyatakan bahwa

“reliabilitas yang digunakan adalah senilai 0,81 “.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Dilakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui VO2Max sebelum diberikan

latihan small sided game.

2. Dilakukan tes akhir ahir (post-test) untuk mengetahui VO2MaxSetelah

diberikan latihan small sided games.

G. Prosedur Pengolahan Data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis secara kuantitatif melalui perhitungan statistik. Namun untuk menambah pemahaman maka penelitian ini dilengkapi dengan paparan uraian deskriptif analisis. Untuk mengetahui efek latihan terhadap variabel terikat digunakan uji-t data berpasangan yakni antara data pre-test dan post-test. Sebelumnya data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji pesyaratan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan dan analisis data tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata menggunakan rumus :

̅ ∑ ̅

(32)

50

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

̅ = Skor rata-rata yang dicari

̅ = Jumlah skor mentah = Banyaknya sampel

2. Menghitung nilai simpangan baku:

√∑ ̅

S = Simpangan baku yang dicari

̅ = Jumlah skor mentah = Skor rata-rata = Banyaknya sampel

3. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2013 : 125) adalah sebagai berikut :

Kriteria pengujian kedua kelompok tersebut homogen jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel, tetapi jika kedua kelompok tersebut sebaliknya maka tidak homogen, distribusi dengan derajat kebebasan = (V1: V2) dengan taraf nyata (α) = 0,05.

4. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji Liliefors digunakan. Diawali dengan penentuan taraf sigifikansi, yaitu pada taraf signifikasi 5%(0,05) dengan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Dengan kriteria pengujian :

(33)

51

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk pengujiannya tersebut ditempuh dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, ..., XN dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., ZN dengan menggunakan rumus:

̅

b. Untuk setiap bilangan ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Z1) = P(Z< Z1)

c. Selanjutnya dihitung proposi Z1, Z2, ..., Zn dengan menggunakan rumus yang lebih kecil atau sama dengan Z1jika proposi ini dinyatakan oleh S (Z1).

d. Hitung selisih F(Z1) -S(Z1), kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil angka terbesar dari harga-harga mutlak tersebut selanjutnya harga

tersebut dinyatakan dalam harga Lo.

f. Untuk menerima atau menolak hipoteses nol, maka kita bandingkan nilai Z0ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata (α) = 0,05. Dengan kriterianya jika L0 yang diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai L0 dari daftarkritis uji Liliefors. Maka hal ini berarti hipotesis H0 diterima, artinya Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

(34)

52

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu t = nilai thitung yang dicari

B = Rata-rata nilai beda Sb = Simpangan baku

= Jumlah sampel

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai uji hipotesis nol (Ho), hipotesis statistika dirumuskan berikut :

Ho : B = 0 H1 : B ≠ 0

(35)

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis skor VO2Max kelompok

sampel dengan metode latihan small sided games seperti yang sudah dijelaskan pada bab III dan IV, maka penulis menarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai

berikut :

Latihan dengan menggunakan metode small sided games memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan VO2Max pemain sepakbola

khususnya siswa SSB Garuda Tegalwangi U-17.

B. SARAN

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil

penelitian skripsi ini yang berjudul Pengaruh Latihan Small Sided Games Terhadap Peningkatan VO2Max Pada Siswa SSB Tegalwangi adalah sebagai

berikut :

1. Bagi para pelatih, hendaknya untuk lebih memodifikasi berbagai bentuk latihan yang ada, agar siswa tidak merasakan kejenuhan ketika melakukan latihan, terutama ketika latihan daya tahan.

2. Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan evaluasi bagi sekolah sepakbola yang menjadi tempat peneliti melakukakan penelitian dalam membuat modifikasi latihan yang lebih bervariasi tetapi lebih maksimal dalam meningkatkan VO2Max pemain sepakbola.

(36)

63

Anandika Iriawan, 2015

Pengaruh latihan small sided games terhadap peningkatan VO2 Max pada siswa SSB Garuda Tegalwangi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi pembaca yang membaca skripsi ini, jika ingin melakukan penelitian atau pelatihan untuk meningkatkan VO2Max menggunakan model latihan small

Gambar

Tabel 3.1 Formulir Catatan Lari Multi Tahap
Tabel 3.2 KlasifikasiKoefisienKorelasiValiditasInstrumen

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan database Microsoft Access sebagai tempat penyimpanan setting alarm yang apabila aplikasi ini dijalankan maka secara otomatis

Sistem Pendataan Obat Pada Apotek Dian Sehat ini dirancang dengan menggunakan alar Bantu yang berupa Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, Normalisasi , desain data

kegiatan guru sehari-hari yang tidak terekam oleh angket, wawancara dan tes. Catatan ini digunakan untuk perbaikan atau menjadi informasi tambahan dalam penelitian ini. Analisis

Analisis Strategi Pemasaran pada Usaha Souvenir melalui Analisis SWOT (Studi pada Usaha AD Souvenir Banda Aceh).. Medan:

Sesuai dengan perkembangan teknologi tersebut pembuatan majalah on- line PC Mild akan sangat membantu para pembaca mendapatkan berita terbaru mengenai dunia komputer dengan cepat

Zat-zat yang sangat sedikit misalnya metil- n -amil keton yang terperan dalam menimbulkan karakteristik bau buah-buahan pada minyak cengkeh, dalam minyak daun cengkeh berada

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan hukum yang berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-negara di dunia) yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap