KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PEMAHAMAN FUNGSI-FUNGSI AIZUCHI EE (PENELITIAN EKSPERIMENTAL PADA MAHASISWA TINGKAT IV JURUSAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS ANDALAS).

(1)

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

TERHADAP PEMAHAMAN FUNGSI-FUNGSI AIZUCHI EE

(Penelitian Eksperimental Pada Mahasiswa Tingkat IV

Jurusan Sastra Jepang Universitas Andalas)

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar magister pendidikan

Disusun oleh: Tiara Saputri Darlis

1103412

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul “KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PEMAHAMAN FUNGSI-FUNGSI AIZUCHI EE (Penelitian Eksperimental Pada Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Sastra Jepang Universitas Andalas) beserta seluruh isinya adalah benar karya

saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku di dalam masyarakat ilmiah.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila ditemukan adanya pelanggaran etika kelimuan dalam karya ini atau

adanya pengaduan terhadap karya asli saya ini.

Bandung, September 2014

Yang menyatakan,

(3)

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Tesis ini dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan

Tim Penguji Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia

Nama : Tiara Saputri Darlis

Nip : 1103412

Tim Penguji,

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Wawan Danasasmita, MEd

2. Nuria Haristiani, MEd., Ph.D

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

TESIS

Judul : KEEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP

FUNGSI-FUNGSI AIZUCHI EE (Penelitian Eksperimental

Pada Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Sastra Jepang Universitas

Andalas)

Nama : Tiara Saputri Darlis

Nip : 1103412

disetujuioleh:

Pembimbing I,

Dr. Wawan Danasasmita, MEd NIP. 195201281982031002

Ketua Program Studi

PendidikanBahasaJepang SPs UPI

(5)

(6)

Tiara Saputri Darlis, 2014

Keefektifan penggunaan media video

Terhadap pemahaman fungsi-fungsi aizuchi ee (penelitian eksperimental pada mahasiswa tingkat iv Jurusan sastra jepang universitas andalas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

TERHADAP PEMAHAMAN FUNGSI-FUNGSI AIZUCHI EE (Penelitian Eksperimental Pada Mahasiswa Tingkat IV Jurusan Sastra Jepang

Universitas Andalas)

Tiara Saputri Darlis ABSTRAK

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran bahasa Jepang pada mahasiswa tingkat IV di Jurusan Sastra Jepang Universitas Andalas yang ditinjau dari segi keefektifan penggunaan media video pada media pembelajaran. Penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee. Media video yang digunakan adalah media video yang terdapat pada buku Minna no Nihon Go 1 yang merupakan buku ajar di Universitas Andalas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan media video dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee. Hal tersebut ditunjukkan dengan rata-rata nilai kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yakni 7 >5. Berdasarkan hasil analisis data stastistik diketahui bahwa t hitung > t tabel, yakni t hitung (4.859) > t tabel (2.068) pada taraf siginifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Hk yang menyatakan penggunaan media video ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee dapat diterima, sebaliknya Ho ditolak.

Jika dibandingkan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, terlihat jelas bahwa pemahaman mahasiswa mengalami peningkatan dari 50% (kurang) menjadi 70% (baik). Hal ini membuktikan bahwa media video efektif untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap fungsi- fungsi aizuchi ee. Selain itu, berdasarkan hasil analisis data angket, media video ini juga dianggap dapat memberikan pengaruh yang positif, serta mempengaruhi psikologis mahasiswa ke arah yang lebih baik. Dengan kata lain, penggunaan media video ini jauh lebih menarik dan efektif sehingga dapat menambah daya tarik pembelajaran karena mudah mengingat dan memahami fungsi- fungsi aizuchi ee.

(7)

(8)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Hal

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS……….. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING………...ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI……….. ……….iii

UCAPAN TERIMA KASIH………...iv

ABSTRAK………. .v

KATA PENGANTAR………....vi

DAFTAR ISI………..vii

DAFTAR TABEL……….viii

DAFTAR GAMBAR………..ix

BAB I PENDAHULUAN………...1

A. Latar Belakang………..1

B. Perumusan Masalah………...6

C. Tujuan Penelitian………...7

D. Manfaat Penelitian………7

E. Hipotesis………....9

F. Definisi Operasional………..9

(9)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II KAJIAN TEORI………...13

A. Media Pengajaran………...13

1. Pengertian Media Pengajaran………13

2. Jenis dan Kriteria Memilih Media Pengajaran……….15

3. Keefetifan Media pengajaran………....18

4. Ihwal Media Video………...19

5. Nilai Media Video dalam Proses Belajar Mengajar………..21

6. Fungsi Media Pembelajaran (video) di lihat dari Sudut Pandang Fungsi Psikologis dan fungsi sosiokultural………...22

B. Aizuchi………... ………26

1. Definisi Aizuchi………...26

2. Batasan Aizuchi………27

3. Fungsi Aizuchi………...32

4. Fungsi Aizuchi ee……….35

C. Pemahaman………..38

1. Defenisi Pemahaman………38

2. Tingkat Pemahaman……….39

D. Penelitian Terdahulu………41

(10)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Metodologi Penelitian………..43

B. Populasi dan Sampel………44

C. Waktu dan Lokasi Penelitian………...45

D. Prosedur Penelitian……….45

E. Teknik dan Instrumen Penelitian………48

F. Teknik dan Analisa Data………49

BAB IV PEMBAHASAN……….54

A. Analisis Data………...54

1. Perbedaan Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Video……….54

2. Tingkat Pemahaman………...60

3. Keefektifan Penggunaan Media Video………..66

B. Pembahasan Hasil Penelitian………...74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………78

A. Kesimpulan………....78

B. Saran………..88

DAFTAR PUSTAKA………...84

LAMPIRAN………..86

(11)

Terhadap pemahaman fungsi-fungsi aizuchi ee (penelitian eksperimental pada mahasiswa tingkat iv Jurusan sastra jepang universitas andalas)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran bahasa merupakan suatu bidang pengajaran yang mempunyai

masalah kompleks dan belum terjawab.Salah satu contoh permasalahannya adalah

bagaimana mengembangkan kemampuan berbahasa kepada mahasiswa sehingga

mereka dapat menggunakan bahasa sesuai dengan fungsinya.Permasalahan

tersebut sampai saat ini masih tetap ada. Di pihak lain, mereka dituntut untuk

terampil berkomunikasi dengan baik dan benar.

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik apabila dilihat berdasarkan

huruf maupun struktur bahasanya.Untuk mencapai hasil yang baik dalam

mempelajari bahasa Jepang, diperlukan keuletan dan ketekunan. Misalnya, untuk

menambah keterampilan berbicara, kita perlu mempelajari bahasa Jepang menurut

kebiasaan penutur aslinya sehingga kita dapat mengetahui etika dan kaidah

berbahasa serta kebiasaan yang benar dalam tata cara berkomunikasi bahasa

(12)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagi pembelajar bahasa Jepang, selain dituntut menguasai bahasa tersebut,

pembelajar juga dituntut untuk memperhatikan budaya negaranya. Hal ini sangat

penting karena akan banyak terjadi kekeliruan ketika kita tidak memperhatikan

bagaimana kehidupan sosial penutur aslinya. Banyak sekali sopan santun yang

diterapkan oleh orang Jepang ketika berbicara dengan orang lain berdasarkan

kebiasaan dan status sosial lawan bicara. Misalnya, ketika orang Jepang berbicara

selalu menggunakan aizuchi.

Aizuchi adalahrespon dan tanggapan di tengah pembicaraan lawan

bicara.Aizuchi memiliki peranan penting dalam percakapan bahasa Jepang.Respon

aizuchi tidak hanya menunjukkan pemahaman dalam percakapan saja, tetapi juga

bisa menunjukkan hubungan antar manusia yang terlibat dalam percakapan

tersebut.

Misalnya :

Data 1

(13)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Watanabe san wa toki doki Oosaka ben o tsukaimasu ne.

Watanabe PART kadang-kadang Osaka logat PART memakai KOP.

Saudara Watanabe kadang-kadang memakai logat Osaka.

B: 大阪に住いた

Oosaka ni sunde itan desu ka?

Osaka PART tinggal telah KOP.

Apakah dia pernah tinggal di Osaka?

A: ええ１５歳ま大阪に住いまた

Ee, 15 sai made ni Oosaka ni sunde imashita.

Iya, 15 umur sampai PART Osaka PART tinggal telah.

Iya, sampai umur 15 tahun dia tinggal di Osaka.

(14)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data 2

A: 鳥声聞こえま

Tori no koe ga kikoemasu ne.

Burung PART suara PART kedengaran KOP.

Kedengaran suara burung ya.

B: ええもう春

Ee, mou haru desu ne.

Iya, telah semi KOP.

Iya, sudah masuk musim semi.

(MNNG II Bab 27 Hal: 10)

Penelitian mengenai pemahaman fungsi-fungsi aizuchi ini penting

(15)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu saja disebabkan oleh perilaku berbahasa yang menyimpang dari standar atau

patokan yang berlaku dalam bahasa sasaran, tetapi juga komunikasi non verbal

yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Misalnya, kesalahpahaman itu bisa

disebabkan akibat tidak paham aizuchi itu sendiri, kemudian intonasi, gesture dan

yang lainnya.

Jika aizuchi tidak direspon, orang Jepang akan berprasangka apakah lawan

bicara mendengarkan atau tidak dan juga orang Jepang akan bingung

memperkirakan apakah lawan bicara mengerti atau tidak apa yang telah

disampaikan.

Sumber lain (Japanese.about.com) menyatakan bahwa suatu studi terbaru

mengenai aizuchi yang disisipkan oleh orang Jepang dalam berkomunikasi terjadi

tiap-tiap detik dalam suatu rata-rata percakapan orang Jepang. Bagi orang Jepang,

tidak semua aizuchi mempunyai fungsi sependapat dengan lawan bicara, tetapi

malah lebih banyak mempunyai fungsi bahwa si pendengar sedang

memperhatikan lawan bicara (Kouji:2005:4 ). Apabila aizuchi ini tidak ada, maka

(16)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu membuat orang Jepang tidak akan nyaman ketika sedang melakukan percakapan

dengan orang asing.

Salah satu permasalahan yang banyak terjadi dalam mempelajari bahasa

Jepang saat ini adalah kurangnya keterampilan berkomunikasi mahasiswa,

khususnya mahasiswa Universitas Andalas dalam menggunakan aizuchiee baik

dalam komunikasi formal maupun dalam komunikasi informal.Hal ini

dikarenakan kurangnya peranan para pengajar dalam menerapkan aizuchieeke

dalam percakapan bahasa Jepang sehari-hari.Pernyataan ini juga didukung oleh

fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan,

keterampilan dan kreatifitas para pengajar dalam mengajar, khususnya dalam

menerapkan tema aizuchi ini ke dalam mata kuliah.

Oleh karena itu, diperlukan suatu media untuk meningkatkan kreatifitas

dan imajinasi mahasiswa dalam memahami aizuchi ee.Misalnya dengan

menggunakan media video sebagai media pembelajaran. Alasannya adalah media

pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar yang pada akhirnya diharapkan

(17)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar

yaitu:

1. Proses belajar mengajarakanjadi lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar siswa.

2. Bahan pengajaran akan lebih mudah dipahami dan memungkinkan siswa

menguasai tujuan pengajaran dengan baik.

3. Metode pengajaranakan lebih bervariasi, artinya tidak semata-mata

komunikasi melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak cepat

jenuh.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Artinya, tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas mendemontrasikan sesuatu

hal.

Sementara itu, pendapat dari Sudjana (dalam Endang,

1997:65).mengatakan bahwa manfaat media pengajaran adalah sebagai berikut:

1. Menarik perhatian siswa terhadap bahan ajar yang disajikan.

(18)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Membantu siswa untuk memperoleh pengalaman belajar.

4. Membatasi keterbatasan ruang, waktu dan lingkungan.

5. Terjadi kontak langsung antara siswa dengan guru.

6. Membantu mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar

belakang siswa.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam

proses pembelajaran sangat dianjurkan untuk meningkatkan kualitas

pengajaran.Oleh karena itu, penelitian ini lebih menitikberatkan pada keefektifan

penggunaan media video dalam pembelajaran bahasa Jepang.Kemudian,

penelitian ini juga mencoba untuk mengungkapkan bagaimana pemahaman

pembelajar bahasa Jepang tingkat IV di Universitas Andalas terhadap aizuchi ee

(19)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pemahaman mahasiswa tingkat IV Jurusan Sastra Jepang

Universitas Andalas terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee sebelum dan sesudah

menggunakan media video?

2. Adakah perbedaan yang singifikan antara pemahaman mahasiswa tingkat IV

Jurusan Sastra Jepang Universitas Andalas terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee

yang menggunakan media video denganpemahaman mahasiswa yang tidak

mengunakan media video?

3. Bagaimana keefektifan penggunaan media video terhadap pemahaman

fungsi-fungsi aizuchi ee pada mahasiswa tingkat IV Jurusan Sastra Jepang

Universitas Andalas?

(20)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dengan aplikasi

pembelajaran bahasa Jepang yang ditinjau dari keefektifan penggunaan media

videoterhadap pemahaman mahasiswa terhadap fungsi- fungsi aizuchi ee.

1. Menganalisis pemahaman mahasiswa tingkat IV Jurusan Sastra Jepang

Universitas Andalas terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee sebelumdan sesudah

menggunakan media video.

2. Menganalisis perbedaan yang singifikan antara pemahaman mahasiswa

terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee yang menggunakan media video dengan

pemahaman mahasiswa yang tidak mengunakan media video.

3. Menganalisis keefektifan penggunaan media video terhadap pemahaman

fungsi-fungsi aizuchi ee pada mahasiswa tingkat IV Jurusan Sastra Jepang

Universitas Andalas.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

(21)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah keilmuan dalam

pengembangan media pembelajaran, khususnya media video dalam meningkatkan

pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsiaizuchi ee.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi pengajar bahasa Jepang dapat lebih meningkatkan kreatifitas dalam

memilih dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan materi yang

diajarkan, terutama dalam memahami fungsi-fungsi aizuchi ee agar dapat

mengembangkan daya imajinasi dan meningkatkan kemampuan berbicara

dalam bahasa Jepang.

b) Bagi perguruan tinggi pada mata kuliah sosiolinguistik agar dapat

memberikan fasilitas kepada mahasiswa serta dapat menggali potensi

pengajar dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap

fungsi-fungsi aizuchi ee.

c) Memberikan gambaran tentang arti pentingnya penggunaan media video

dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsi aizuchi

(22)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Bagi peneliti, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peneliti

khususnya dalam memahami fungsi- fungsi aizuchi ee dalam bahasa Jepang.

E. Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis atas masalah penelitian adalah sebagai

berikut:

Hk: Penggunaan media video dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa

terhadap fungsi- fungsi aizuchi eedalam bahasa Jepang.

Ho: Penggunaan media video tidak dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa

terhadap fungsi- fungsi aizuchi ee dalam bahasa Jepang.

F. Definisi Operasional 1. Media

Media berasal bahasa latin, yaitu perantara yang dipakai sebagai alat dalam

berkomunikasi.Secara harfiah,media dapat diartikan sebagai media perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sumantri&Permana

(23)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik

untuk belajar.Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2011:3) bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan ataupun sikap.Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan

sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau

elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual

dan verbal.

2. Media Video

Video berhubungan dengan apa yang dapat kita lihat dan apa yang kita

dengar sebagai gambar hidup yang bergerak serta proses perekamannya dan

penayangannya melibatkan teknologi. Oleh karena itu, banyak orang yang

memahami video dalam dua pengertian, yaitu: 1. sebagai rekaman gambar hidup

(24)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu adalah televisi atau media proyektor lainnya; dan 2.Sebagai tekologi, yaitu

teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak.

3. Pemahaman

Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang diharapkan seseorang

mampu memahami arti, konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal

ini, ia tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari masalah

dan fakta yang ditanyakan.Maka, operasionalnya dapat membedakan, mengubah,

mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasi, menjelaskan,

mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan dan

mengambil keputusan.Pemahaman merupakan pengetahuan akan sesuatu hal dan

dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang pengetahuan

berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.

Seseorang dikatakan dapat memahami akan sesuatu hal apabila dia mampu

mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan,

memperkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis,

(25)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna yang

lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan. Dengan pengetahuan, seseorang

belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar

mengetahui tanpa bisa menangkap arti dan makna dari sesuatu yang dipelajari

juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.

4. Aizuchi

Aizuchi adalah respon dalam percakapan bahasa Jepang berupa

penanda-penanda yang menunjukkan bahwa mitra tutur mengikuti dan memperhatikan apa

yang dikatakan oleh penutur dalam interaksi tatap muka.

Menurut Horiguchi (1997: 2), aizuchi memiliki arti sebagai berikut: あ

いち話手発話権行使い間に聞手ら送らた. ょ

うほう共有たこ伝え表現 Aizuchi adalah ekspresi ataupun

ungkapan yang disampaikan lawan tutur untuk menanggapi informasi yang

disampaikan penutur pada saat penutur sedang memakai haknya untuk berbicara.

Sedangkan, menurut Maynard (1993:58), aizuchi merupakan respon langsung

(26)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jepang. Bentuk aizuchi berupa tuturan pendek, pengulangan, klarifikasi,

paraphrase, melengkapi kalimat, tertawa dan anggukan kepala.

5. Penelitian Eksperimental

Penelitian ekperimental adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk

menyelediki hubungan sebab akibat dengan cara membandingkan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian eksperimen ini, menurut Syamsudin

(2011:151) mempunyai tiga karakteristik yang penting, yaitu:

a) Variabel bebas yang dimanipulasi.

b) Variabel lain yang mungkin berpengaruh, dikontrol agar tetap konstan.

c) Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati

secara langsung oleh peneliti.

G. Sistematika Pembahasan

Hasil penelitian ini disusun menjadi 5 bab, yaitu bab pendahuluan,

landasan teori, metode penelitian, pembahasan dan penutup. Bab pendahuluan

(27)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian, serta metode penelitian. Secara garis besar bab landasan teori berisi

tentang kajian referensi dari berbagai sumber yang membahas mengenai media

pengajaran, tingkat pemahaman dan fungsi-fungsi aizuchi ee dalam bahasa Jepang

yang akan digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

penelitian.

Bab metode penelitian menjabarkan lebih rinci metode dan pendekatan

yang digunakan dalam melakukan penelitian yang garis besarnya telah dibahas

pada bab pendahuluan. Pembahasan dan analisis data serta hasil penelitian akan

ditulis dalam bab pembahasan. Bab ini terdiri dari dua hal utama, yaitu analisis

data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan analisis temuan dan yang

terakhir adalah bab penutup, dimana kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh

(28)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen.

Penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis

(Faisal, 1982: 76). Penelitian eksperimental bertujuan untuk mendeskripsikan

apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau

dimanipulasi secara tertentu (Faisal, 1982: 42). Eksperimental dilakukan dengan

penyajian video untuk proses mudah memahamifungsi- fungsi aizuchi ee.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pretest-postest control group design. Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yang

dipilih secara random, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal

apakah terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(29)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T3 - T4

Keterangan:

T1 = Pretest untuk kelas eksperimen

T2 = Postest untuk kelas eksperimen

T3 = Pretest untuk kelas kontrol

T4 = Postest untuk kelas kontrol

X = Perlakuan (treatment) untuk kelas eksperimen

dengan menggunakan media video.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok yangdijadikan sebagai objek untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian (Riyanto, 2001: 63). Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa tingkat IV JurusanSastra Jepang Universitas

(30)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sampel adalah bagian dari populasi terdiri atas mahasiswa tingkat IV

Jurusan Sastra Jepang yang berjumlah 25 orang, yakni 11 orang di kelas

eksperimen dan 14 orang di kelas kontrol.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang

digunakan (Sugiyono,2013 :62). Pada penelitian ini, menggunakan teknik simple

random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini di laksanakan mulai tanggal 6 Maret 2014 sampai

dengan tanggal 10 Maret 2014.

(31)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Perlakuan (treatment) : 10 Maret 2014

 Postest : 10 Maret 2014

Lokasi penelitian ini diadakan di Jurusan Sastra Jepang Universitas

Andalas, Padang.

D. Prosedur Penelitian

Kegiatan eksprimen dilakukan pada mahasiswa tingkat IV Jurusan Sastra

Jepang Universitas Andalas yang telah selesai mengambil semua mata kuliah.

Adapun langkah kerja dan langkah eksperimen yang ditempuh dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan.

Persiapannya menggunakan media video yang digunakan pada kelas

eksperimen. Media video ini diambil daribuku Minna No Nihongo 1 pada bab 8,

9, 20, 21 dan 25.Alasan menggunakan video ini sebagai media pembelajaran

adalah karena media video ini diambil dari buku Minna No Nihongo yang

merupakan buku ajar di Jurusan Sastra Jepang Universitas Andalas sehingga bisa

(32)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemudian, didalam video ini alur ceritanya juga lebih tersusun

berdasarkan topik dan tema yang dirasa lebih mudah dipahami oleh

mahasiswatingkat IV Jurusan Sastra Jepang Universitas Andalas. Selain itu,

media video tersebut dapat merepresentasikan kehidupan nyata. Sehingga jika

dijadikan sebagai media pembelajaran atau kegiatan eksperimen, akan mudah

dipahami oleh pengajar maupun pembelajar serta juga bisa membangun suatu

skema.

Selanjutnya,peneliti menyiapkanmateri ajar aizuchi ee dalam bentuk

power point beserta contoh yang akan diberikan kepada kelas kontrol

(memberikan contoh tanpa video) dan kelas ekaperimen (memberikan contoh

disertai dengan video).

Terakhir, peneliti membuat SAP sebagai bahan instrumen dan sebagai

acuan untuk pengambilan data di lapangan.

2. Pembagian Kelas

a) Kelas kontrol: kelas pembanding yang tidak diberikan

(33)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelas ini hanya diberikan pretest, materi fungsi-fungsi aizuchi ee dalam

bentuk power point beserta contoh (tanpa menggunakan video), postest

(tanpa menggunakan video). Jumlah mahasiswa di kelas ini 14 orang.

b) Kelas eksperimen: kelas yang diberikan treatment/perlakuan.

Kelas ini juga diberikan pretest, materi fungsi-fungsi aizuchi ee dalam

bentuk power point beserta contoh (menggunakan video), postest

(menggunakan video). Jumlah mahasiswa di kelas ini 11 orang.

3. Pelaksanaan

a) Pelaksanaan pengambilan data di lapangan ini, dimulai pada tanggal

6-10Maret2014. Untuk pelaksanaan awal kegiatan yang dilakukan, yaitu

peneliti memberikan pretestterhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Pretest ini terdiri dari 2 task, yaitu: task stimulus respon dan task multiple

choice.Tiap-tiap task terdiri dari 5 percakapan yang sama. Tujuan dari

(34)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee. Sebelum memulai pretest, penulis

memberikan salam dan perkenalan lalu menjelaskan bahwa ini tidak ada

kaitannya dengan pengambilan nilai. Tes yang diberikan ini murni untuk

tujuan penelitian.

b) Pada pertemuan kedua, peneliti memberikan materi ajar tentang

fungsi-fungsi aizuchi ee terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas

kontrol, peneliti memberikan materi fungsi-fungsi aizuchi ee dalam bahasa

Jepang dengan power point beserta contoh tanpa disertai media

video.Begitu juga dengan kelas eksperimen. Peneliti juga memberikan

materi beserta contoh tapi disertai dengan media video.

c) Setelah memberikan penjelasan, barulah mahasiswa diperintahkan untuk

menjawab pertanyaan (postest) yang telah peneliti siapkan terlebih dahulu.

Mahasiswa kelas eksperimen menjawab pertanyaan sambil melihat video

yang ditayangkan. Sedangkan, mahasiswa kelas kontrol menjawab

pertanyaan yang sama tanpa melihat media video. Semua penelitian ini

dilaksanakan sesuai dengan SAP yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

(35)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Jadwal Penelitian

Berikut ini adalah jadwal kegiatan eksperimen yang ditempuh dalam

penelitian ini.

Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan Kelas Eksperimen

No Tanggal Jenis Kegiatan yang dilakukan

1 06-03-2014 Pretest task 1 (stimulus respon) dan task 2

(multiple choice) pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen

2 10-03-2014 Penjelasan mengenai materi fungsi-fungsi

aizuchi ee (kelas kontrol dan kelas eksperimen)

3 10-03-2014 Postest task 1 (stimulus respon) dan task 2

(multiple choice) pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen/menggunakan video

4 10-03-2014 Menyebarkan angket (kelas eksperimen)

(36)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Instrumen yang

digunakan pada penelitian ini berupa pretest dan postest serta angket sebagai data

sekunder.

Bentuk-bentuk soal pretest maupun postest terdiri dari 2 task yang

masing-masing terdiri dari 5 pertanyaan yang sama. Adapun bentuk soal-soalnya

dijabarkan sebagai berikut ini:

1. Stimulus dan Respon

Task ini bertujuan untuk mengetahui makna percakapan responden.Pada

latihan ini, peneliti mengharapkan responden memperhatikan KYU pada

bagian-bagian percakapan tertentu kemudian mengumpulkan komentar-komentar yang

berkaitan dengan fungsi-fungsi aizuchi ee.Setelah itu, peneliti bertanya “Disini

terjadi apa?”, “Apakah anda bisa memberikan komentar di bagian ini?”,

“Mengapa anda berpendapat seperti itu?”.

(37)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada task ini dilakukan kegiatan memilih pilihan yang banyak, latihan ini

bertujuan untuk melihat pemahaman terhadap fungsi-fungsi aizuchi eeterhadap

responden.Kemudian, data yang terkumpul ditranskripsikan dan dikelompokkan

berdasarkan tipe maknanya, misalnya bermakna mendengarkan atau bermakna

memahami.

Pretestdilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen di awal kegiatan

tanpa menggunakan media video. Setelah itu, diberikan penjelasan mengenai

materi dengan power point beserta contoh dan dilakukan postest. Pada tes

akhir/postest, untuk kelas kontrol tidak menggunakan media video sedangkan

kelas eksperimen menggunakan media video. Adapun tujuannya adalah untuk

mencari perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam memahami

fungsi- fungsi aizuchi ee.

Setelah itu, angket diberikan pada kelas eksperimen untuk mengetahui

tanggapan mahasiswa terhadap pelaksanaan penelitian dari tes awal, pemberian

materi sampai tes akhir. Angket yang diberikan ini berupa angket tertutup yang

(38)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mahasiswa, apakah mereka memperoleh manfaat dengan penggunaan media video

ini atau tidak dalam memahami fungsi-fungsi aizuchi ee

Jawaban mahasiswa, baik hasil tes awal maupun tes akhir diberikan

penilaian. Penilaian tersebut terdiri dari antara lain :

a) Jika benar poinnya 1

b) Jika salah poinnya 0

c) Jika dikosongkan 0

Hasil dari tes jawaban mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

digunakan sebagai acuan untuk mengukur efektivitas penggunaan media video

dengan teknik yang digunakan selama ini, yaitu secara konvensional (metode

ceramah).

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen pretest-postest control

group design. Oleh karena itu, data ini dianalisis dengan menggunakan uji t-test.

Untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara setiap variabel di

(39)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelas eksperimen (X) dan kelas kontrol (Y), data diolah dengan menghitung nilai t

hitung.Pada pengolahan data tersebut, dilakukan cara penghitungan data manual

dan penghitungan dengan menggunakansoftware STATA 12

 Langkah-langkah mencari nilai t hitung adalah sebagai berikut:

(40)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Memberikan interpretasi berdasarkan t tabel

g. Menguji hipotesis (apakah diterima atau ditolak)

 Pengolahan data angket di tafsirkan berdasarkan besarnya

jawaban persentase yang diberikan oleh responden.

 Rumus yang digunakan untuk mengolah data angket adalah:

100 %





N

f

Keterangan:

% : prosentasi frekuensi dari setiap jawaban responden

f : frekuansi setiap jawaban dari responden

N : jumlah responden

Hasil analisis angket tersebut ditafsirkan dengan kategori yang

terdapat pada tabel 1 berikut:

(41)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interval Prosentase Keterangan

0% Tidak seorang pun

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya

76% - 99% Sebagian besar

(42)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan teori-teori yang terdapat pada bab II, metode penelitian

pada bab III serta penjelasan hasil analisis data pada bab IV, pada bab terakhir ini

peneliti mengambil kesimpulan dan saran seperti di bawah ini:

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini, peneliti telah menganalisis keefektifan penggunaan

media video dalam memahami fungsi-fungsi aizuchi ee. Berdasarkan analisis

tersebut, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil analisis data postest kelas eksperimen dan kelas kontrol

(43)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.068. Sementara itu, berdasarkan hasil analisis data stastistik (STATA 12)

diketahui bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, yakni t hitung (4.859) > t

tabel (2.068) pada taraf siginifikansi 5%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa

hasil dari kedua cara perhitungan statistik di atas menunjukkan adanya

perubahan yang signifikan. Dengan kata lain,hasil tersebut membuktikan

bahwa Ho yang menyatakan bahwa media video tidak dapat meningkatkan

pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsi aizuchi ee dalam bahasa

Jepang dipatahkan Hk.

2. Jika dibandingkan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, terlihat jelas

bahwa pemahaman mahasiswa mengalami peningkatan dari 50% (kurang)

menjadi 70% (baik). Hal ini membuktikan bahwa media video efektif untuk

meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsi aizuchi

ee.Disini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa hanya memahami fungsi

aizuchi ee tersebut sebagai bentuk persetujuan/mengiyakan dan bentuk

kesopanan. Sedangkan mereka tidak mengetahui bentuk lainnya yang malah

paling banyak digunakan oleh orang Jepang, seperti bentuk mendengarkan dan

(44)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pernah diajarkan sama sekali disana. Hal ini dapat peneliti ketahui dari hasil

interview responden yang mengatakan bahwa materi ini tidak pernah diajarkan

sama sekali di kampus. Merekapun baru pertama kali mengetahui fungsi

aizuchi ee tersebut dari pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan.

3. Berdasarkan hasil analisis data angket, media video ini juga dianggap dapat

memberikan pengaruh yang positif, serta mempengaruhi psikologis

mahasiswa ke arah yang lebih baik. Hasil ini membuktikan bahwa media

video ini efektif dapat meningkatkan perhatian dan minat siswa terhadap

fungsi-fungsi aizuchi ee. Hal ini dapat kita lihat dari mayoritas jawaban

mahasiswa, yaitu sebanyak 81.8% beranggapan bahwa penggunaan media

video ini jauh lebih menarik dan efektif ditambah lagi bahasa yang digunakan

adalah bahasa Jepang tingkat dasar yang terdiri dari kalimat-kalimat pendek

dan bahasa yang sederhana. Otomatis mereka mudah mengingat karena pernah

mempelajarinya. Dengan kehadiran media ini, responden merasa bahwa media

video ini sangat bermanfaat sekali untuk merangsang stimulus mereka dalam

memahami fungsi-fungsi aizuchi ee.Alasannya karena video ini memang

(45)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mereview, mengulang, mengingat dan mengevaluasi pelajaran yang sudah

lama sehingga bisa dijadikan acuan untuk mata kuliah selanjutnya agar tidak

mengulangi kesalahan berbahasa yang lama. Hal ini berkaitan dengan variasi

metode pengajaran lama yang dirasa sudah mulai jenuh dan tidak menarik

lagi.

B . Saran

1 Kontribusi Untuk Pendidikan Bahasa Jepang

Hasil penelitian ini sangat penting dalam pendidikan aizuchi ee di

jurusan-jurusan pendidikan bahasa Jepang. Aizuchi bisa menunjukkan

pemahaman-pemahaman yang berkaitan dengan mendengarkan, kesopanan, atau konteks

sosial. Aizuchi sangat berperan penting dalam percakapan dan penggunaannya

juga tidak sama.

Pengajaran aizuchi ini sebelum diberikan sesuai dengan yang seharusnya,

pertama dipahami dulu bagaimana aizuchi dalam percakapan alamiah diantara

orang Jepang. Kemudian, perlu juga diajarkan makna apa yang terkandung

(46)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan latihan mendengarkan untuk meningkatkankemampuan para pelajar

terhadap aizuchi. Lalu aizuchi ini tidak hanya dijelaskan dengan bahasa, tapi harus

diiringi dengan kontak mata dan anggukan, maka rekaman video yang dilakukan

dalam penelitian ini bisa digunakan. Di kelas, bisa dilakukan latihan stimulus

respon dalam bentuk percakapan. Kemudian, dibandingkan hasilnya antara

kelompok dengan kelompok atau pasangan dengan pasangan lalu didiskusikan.

Setelah itu, guru bisa memperkenalkan penggunaan aizuchi yang digunakan oleh

penutur asli bahasa Jepang dan dibicarakan dalam kelas. Para pelajar penting juga

mengetahui fungsi masing-masing aizuchi, tapi yang lebih penting lagi pelajar

mampu menemukan apa yang terjadi di dalam percakapan tersebut. Apa yang

terjadi di dalam percakapan itu berkaitan dengan aizuchi yang diucapkannya.

Bukan saja melalui task, tapi bisa dilakukan dengan saling berbagi pemahaman

dan bagaimana perbedaannya. Dengan demikian, akan meningkatkan kemampuan

mereka dalam menganalisis percakapan. Untuk lebih efektifnya perlu dibuat

latihan-latihan stimulus dan respon.

(47)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas,

maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai saran atau rekomendasi,

yaitu:

a) Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap fungsi-fungsi aizuchi

ee, sebaiknya pengajar menyiapkan media video yang sesuai dengan latar

belakang serta level kemampuan dan pemahaman pembelajar.

b) Guna memperoleh hasil yang maksimal, efektif dan efisien dalam

penggunaan media video ini, hendaknya pengajar memberikan penjelasan

yang baik dan terperinci mengenai aturan penggunaan, langkah-langkah dan

alur cerita dari gambar video ini.

c) Jika ingin menggunakan media video, hendaklah pengajar memperhatikan

kualitas alur cerita yang termuat di dalamnya. Materi yang baik tidak boleh

membingungkan pembelajar, harus memiliki alur cerita yang memadai

artiya video itu harus menampilka informasi yang baik serta konsep yang

jelas yang bisa mendukung tujuan dan kebutuhan pengajaran.

d) Hendaknya pengajar menggunakan video yang sederhana, namun dapat

(48)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e) Penggunaan media pembelajar yang baik dan tepat sangat dipengaruhi oleh

tingkat kreatifitas pengajar. Pemanfaatan media ajar, tidak harus selalu

bersifat baku dan monoton. Pengajar dapat berinovasi dan mencari

sumber-sumber media ajar yang tepat dan sesuai dengan pembelajarnya. Dalam hal

ini, penulis menyadari bahwa buku-buku ajar di luar buku pelajaran bahasa

Jepang pun dapat dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam

pembelajaran dasar.

f) Hasil penelitian ini sangat penting dalam pendidikan bahasa Jepang.

Sebelum diajarkan, sebaiknya dipahami dulu bagaimana penggunaan

aizuchi ee dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian perlu juga diajarkan

makna dan fungsi apa saja yang terkandung di dalam aizuchi ee tersebut.

g) Peneliti berharap agar penelitian mengenai pemahaman mahasiswa terhadap

fungsi-fungsi aizuchi ee ini dapat dilanjutkan, karena penelitian ini belum

mengungkapkan seluruh hal-hal mengenai pemahaman mahasiswa terhadap

(49)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, C. 1983. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: IKIP.

Alwasilah, C. 1985. Beberapa Mazhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung:

Angkasa.

Alwasilah C. ( 2003). Revalitasi Pendidikan Bahasa. Bandung : CV Andira

Arsyad , A. (2011) Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Chaer, Abdul dan Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaer, A. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Clennell, C. 1999. Promoting Pragmatics Awareness and Spoken Discourse Skills

With EAP Classes. ELT Journal, 53(2), pp.83-91.

Depdiknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

(50)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hamid. 2003. Peranan Bahasa Jepang Dalam Pegembangan Kepariwisataan.

Horiguchi, S. 1997. 日本語教育と会話分析. Tokyoくろしおしゅっばん

Kindaichi, Haruhiko, dkk. 1998.日本語量大辞典 --- An Encyclopedia Of The

Japanes Language. Tokyo: Thaishukan PublishingCompany.

Kouji, K. 2005. Pengetauan aizuchi ee pada pembelajar New Zealand

(Perbandingan antara native speaker orang Jepang dan pembelajar).

Marwoto, dkk. (1985) Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanandita.

Maynard, S. K. 1989. Japanese Conversation: Self-Contextualization Through

Structure and Interactional Management. Norwood, NJ: Ablex.

McGregor, G.1994. Third Person Interpretation and The Sosiolinguistics of Verbal

Communication. Unpublished PhD Thesis, University of Newcastle upon Tyne,

UK.

(51)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mukai, C. 1999. The Use of Back-Channel by Advanced Learners of Japanese: Its

Qualitative and Quantitative Aspects. 世界の日本語教育９号pp.197-217.

Munadi,Y. (2010) Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada (GP) Press.

Nababan, P.W.J.1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Ogawa, Y. (1982). Nihongo Kyouiku Dai Jiten. Tokyo: Kodansa

Ohoiwatun, P. 2002. Sosiolinguistik. Jakarta: Kesaint Blane.

Rahman. (2011). Metode Pembelajaran Menulis Kalimat Media Gambar Pidato

Pengukuhan Sebagai Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Pembelajaran Bahasa

Indonesia Pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan

Indonesia. Tidak diterbitkan.

(52)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana, N dan Rivai, Ahmad. (2005). Media Pengajaran .Bandung: Sinar Batu

Algensindo.

Sudjianto. (2010). Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang.

Jakarta: Kesaint Blanc.

Sumantri, Mulyani dan Permana, Johar. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Dirjen PendidikanTinggi.

Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutedi, D. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Sutedi, D. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora

Tarigan, H. G. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

PT. Angkasa.