• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB IV"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA N 3 Salatiga dengan subjek penelitian siswa kelas

XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

perempuan. Alasan penulis mengambil kelas XI IPS 2 menjadi subjek spenelitian

karena berdasarkan data penulis, kelas XI IPS 2 tersebut memiliki motivasi belajar

yang kurang dibandingkan kelas-kelas yang lainnya. Penulis mengambil 17 siswa

yang menjadi subjek penelitian yang diambil berdasarkan hasil dari skala motivasi

belajar yang disusun oleh penulis berdasarkan teori Worrel dan Stillwel (dalam

Harliana, 1998). Ke 17 siswa tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, 9 siswa menjadi

kelompok eksperimen dan 8 siswa menjadi kelompok kontrol yang dipilih secara

random.

4.2 Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 12 Januari 2013 di SMA N 3

Salatiga, dengan subjek penelitian sebanyak 17 siswa. Dari 17 siswa tersebut penulis

membagi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen sebanyak 9 siswa dan kelompok

kontrol sebanyak 8 siswa. Penulis melakukan layanan bimbingan kelompok kepada

(2)

4.3 Tahap-tahap Dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok 4.3.1 Tahap Layanan Bimbingan Kelompok

1) Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2013

Pada tahap pertama ini adalah mengumpulkan para peserta yang untuk

melakukan layanan bimbingan kelompok. Langkah awal ini dimulai dengan

penjelasan tentang adanya layanan bimbingan kelompok bagi para siswa,

pengertian, tujuan dan kegunaan bimbingan kelompok merencanakan waktu

dan tempat penyelenggaraan kegiatan bimbingan kelompok dan sekaligus

pembentukan norma.

Semua kelompok eksperimen sepakat untuk mengadakan bimbingan

kelompok seminggu 1 kali, dengan hari yang telah ditentukan dan disetujui

oleh guru BK. Penulis mengajak siswa untuk saling mengenal anggota

kelompok dan menjelaskan bagaimana siswa harus mengikuti bimbingan

kelompok ini dan mematuhi peraturan dalam bentuk kelompok, menciptakan

suasana aman dan senyaman mungkin agar siswa dapat saling terbuka satu

dengan yang lain, sehingga dapat mencapai tujuan.

Pada tahap pertama ini, penulis menggunakan metode games tentang

tanggung jawab dalam belajar. Games tersebut diberi nama “Menata Balok”.

Tujuan dari games ini adalah agar siswa dapat bertanggung jawab dalam hal

apapun terutama dalam belajar. Pelaksanaan games ini siswa dibagi menjadi

3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang. Salah satu

(3)

menyediakan balok-balok kecil kemudian tiap kelompok diinstruksikan

untuk menyusun balok-balok tersebut sehingga menjadi sebuah menara.

Pemimpin kelompok bertugas untuk memberikan instruksi kepada

anggotanya. Yang dinilai dari games ini adalah bagaimana kreatifitas tiap

kelompok, kecepatan waktu. Karena dari penilaian tersebut penulis dapat

menilai tanggung jawab dari tiap kelompok. Setelah tiap kelompok

melakukan games tersebut, penulis kemudian menjelaskan/memberikan

materi tentang cara bertanggung jawab dalam belajar, faktor-faktor yang

menunjang tanggung jawab dalam belajar.

Pada tahap pertama ini, siswa sangat anutusias, siswa juga merespon

dengan baik apa yang diinstruksikan oleh penulis, suasana dalam layanan

juga berjalan dengan baik.

2) Tahap kedua dilakukan pada tanggal 19 Januari 2013

Pada tahap kedua ini penulis memberikan kegiatan games tentang

”Manajemen Waktu”. Tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat membagi

waktu antara belajar dan bermain. Pelaksanaan games ini siswa dibagi

menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok memasukkan batu besar ke

dalam botol gelas aqua kemudian diisi lagi dengan pasir, isi lagi dengan batu

kerikil, kemudian tutup lagi dengan pasir, usahakan botol aqua gelas terisi

penuh tanpa ada batu kerikil yang tersisa. Tiap kelompok memiliki cara

sendiri-sendiri agar batu kerikil tidak tersisa dan botol aqua terisi penuh tanpa

(4)

sehari yaitu 24 jam, batu besar adalah kegiatan utama kita seperti sekolah,

belajar, ikut bimbingan belajar dan beribadah. Batu kerikil, pasir dan air

adalah kegiatan selingan seperti les, bermain dengan teman, internetan,

facebook, main PS, nonton film, nonton TV, istirahat, tidur, makan dan

lain-lain. Inti dari games ini adalah melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur

dan memprioritaskan belajar dalam konteks membagi waktu dengan

aktivitas, keluarga, bermain dan lain-lain.

Kemudian penulis menyampaikan penjelasan tentang manejemen

waktu, tips-tips manejemen waktu. Penulis memberikan kertas kepada siswa

untuk mengisi dan membuat jadwal. Siswa melaksanakan dengan

sungguh-sungguh dan berkomitmen membagi waktu dengan baik.

3) Tahap Ketiga dilakukan pada tanggal 26 Januari 2013

Pada tahap ini penulis memberikan materi tentang tips-tips dalam

meraih cita-cita. Dalam tahap ini, penulis melakukan dengan sebuah games

yang diberi nama “Meraih Mimpi”. Pada tahap ini penulis menyiapkan kertas

yang berbentuk buah jeruk. Selain itu, penulis juga menyiapkan kertas karton

yang digunakan untuk menempelkan kertas yang berbentuk buah jeruk

tersebut. Penulis sebelumnya membagikan kertas yang berbentuk buah jeruk

tersebut kepada siswa, selanjutnya penulis menyuruh siswa untuk menuliskan

cita-cita setelah mereka lulus sekolah nanti pada kertas yang telah penulis

sediakan. Setelah itu, penulis menyuruh siswa untuk menempelkan kertas

(5)

yang telah ditempelkan. Dalam menempelkan kertas tersebut, siswa dalam

keadaan mata tertutup. Setelah semua siswa menempelkan kertas tersebut di

sebuah karton, penulis menyuruh mereka untuk mencari lagi kertas yang

mereka tempel yang bertuliskan impian mereka sendiri. Apabila siswa

menemukan kertas impian milik temannya maka harus dikembalikan.

Selanjutnya, setelah games selesai dilakukan, penulis kemudian

menjelaskan tentang tips-tips dalam meraih cita-cita. Pada tahap ini,

antusiasme siswa sangat terlihat sekali, respon siswa terhadap materi juga

sangat baik.

4) Tahap Keempat dilakukan pada tanggal 2 Februari 2013

Dalam tahap ini, penulis memberikan materi tentang konsentrasi

dalam belajar. Sebelum masuk ke materi dan berdiskusi yang berkaitan

dengan topik yang ditentukan, penulis memberikan games yang berhubungan

dengan konsentrasi. Games tersebut diberi nama “Konsentrasi”. Disini

penulis menyuruh siswa untuk konsentrasi terhadap kata-kata yang

diucapkan oleh penulis, bukan dari gerakan anggota tubuh. Sebelumnya

penulis memberikan instruksi tentang games tersebut. Apabila siswa tidak

mendengar/konsentrasi terhadap kata-kata yang menjadi instruksi dari

penulis, maka siswa akan salah. Misalnya, penulis menyuruh pegang kepala,

tetapi penulis memegang hidung. Apabila siswa tidak berkonsentrasi maka

siswa akan terjebak juga mengikuti gerakan dari penulis. Demikian

(6)

Setelah games selesai dilakukan, penulis berdiskusi dengan para siswa

tentang apa yang bisa diambil dari games tersebut yang berkaitan dengan

konsentrasi dalam belajar.

Pada tahap ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan, respon

siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa dalam mengikuti

layanan sangat baik.

5) Tahap Kelima dilakukan pada tanggal 7 Februari 2013

Dalam tahap ini, penulis memberikan materi tentang komitmen dalam

mengelola waktu belajar. Sebelum penulis masuk ke materi, penulis

memberikan games kecil untuk membuat suasana rileks. Kemudian setelah

itu mengajak siswa untuk bertukar pikiran satu sama lain tentang pengalaman

yang dihadapi saat belajar di sekolah ataupun di rumah. Apakah mereka

sudah mempunyai suatu komitmen dalam mengelola waktu belajar? Setelah

itu, penulis memberikan materi tentang komitmen dalam mengelola waktu

belajar dengan menampilkan slide dalam bentuk Powerpoint.

Selanjutnya setelah penulis menjelaskan yang berkaitan dengan

komitmen dalam mengelola waktu belajar, penulis mengajak siswa untuk

berdiskusi kelompok yang berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan.

Pada tahap ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan, respon

siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa dalam mengikuti

layanan sangat baik.

(7)

Dalam tahap ini, penulis memberikan materi tentang kiat mencapai

keberhasilan dalam belajar. Sebelum penulis masuk ke materi, penulis

memberikan games ringan untuk membuat suasana menjadi rileks. Kemudian

setelah itu mengajak siswa unttuk berbagi pengalaman satu sama lain tentang

masalah yang sering dihadapi ketika belajar. Dari pengalaman yang sudah

dijelaskan satu sama lain, penulis mengajak siswa untuk berdiskusi kelompok

tentang permasalahan tersebut terutama yang bersangkutan dengan materi

yang akan dijelaskan.

Terakhir setelah semua siswa berdiskusi kelompok barulah penulis

memberikan materi tentang kiat dalam mencapai keberhasilan dalam belajar.

Materi ini dijelaskan dalam bentuk slide Powerpoint.

Pada tahap ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan, respon

siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa dalam mengikuti

layanan sangat baik.

7) Tahap Ketujuh dilakukan pada tanggal 12 Februari 2013

Pada tahap ketujuh ini, penulis akan memberikan materi tentang

ketekunan terhadap mata pelajaran. Sebelum penulis masuk ke dalam materi,

penulis memberikan games yang bernama “Menyusun Puzzle”. Tujuan dari

games ini adalah agar siswa lebih cermat dan teliti dalam menghadapi suatu

hal. Pelaksanaan games ini siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing

kelompok bertugas untuk menyusun gambar yang telah disediakan oleh

(8)

kelompok. Dibutuhkan kesabaran, ketelitian dan kecermatan dalam games

ini.

Setelah games selesai dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan

diskusi kelompok. Masing-masing kelompok untuk dapat sharing tentang

manfaat apa yang bisa diambil dari games yang telah dilakukan. Selanjutnya

baru kemudian penulis memberikan tambahan materi khususnya yang

berkaitan terhadap ketekunan terhadap mata pelajaran.

Pada tahap ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan, respon

siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa dalam mengikuti

layanan sangat baik.

8) Tahap Kedelapan dilakukan pada tanggal 19 Februari 2013

Dalam tahap ini, penulis memberikan materi tentang cara belajar yang

efektif. Sebelum penulis masuk ke materi, penulis memberikan games ringan

untuk membuat suasana mejadi rileks. Kemudian setelah itu mengajak siswa

untuk berbagi pengalaman satu sama lain tentang apa sebenarnya tujuan dari

belajar? Apakah mereka sudah menerapkan cara belajar dengan baik?

Dari pengalaman yang sudah dijelaskan satu sama lain, penulis

mengajak siswa untuk berdiskusi kelompok tentang permasalahan tersebut

terutama yang bersangkutan dengan materi yang akan dijelaskan.

Terakhir setealah semua siswa berdiskusi kelompok barulah penulis

memberikan materi tentang cara belajar yang efektif. Materi ini dijelaskan

(9)

Pada tahap ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan, respon

siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa dalam mengikuti

layanan sangat baik.

4.3.2. Respon Siswa Selama Layanan

Selama mengikuti layanan bimbingan kelompok, respon siswa

terhadap materi layanan sangat bervariasi. Hal ini bisa dilihat dari hasil

sebagai berikut:

1. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2013

Pada tahap pertama ini, siswa sangat antusias dengan apa yang mereka

kerjakan. Dalam tahap pertama ini, penulis menggunakan games yang

berjudul “Menata Balok”. Dari kesembilan siswa yang mengikuti layanan,

partisipasi siswa secara keseluruhan berjalan baik. Hal ini dibuktikan dengan

kesembilan siswa tersebut berperan aktif dalam mengikuti layanan. Dilihat

dari aktifitas siswa, dalam tahap pertama ini, sudah berjalan baik meskipun

masih terdapat 2 orang siswa yang masih merasa malu dalam mengikutinya.

Untuk kelancaran dan suasana layanan berjalan baik. Hal ini dibuktikan

dengan suasana sangat hidup karena semua siswa sudah tahu akan tugasnya

(10)

2. Tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2013

Pada tahap kedua, penulis memberikan materi tentang Manajemen Waktu.

Pada tahap ini, penulis menggunakan games untuk melakukan layanan.

Games ini diberi nama “Manajemen Waktu”. Dari kesembilan siswa yang

mengikuti layanan, antusias mereka berjalan dengan sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan ketika penulis memberikan instruksi tentang games apa

yang akan mereka kerjakan, mereka dengan segera bisa mengikutinya.

Aktivitas mereka pun terbilang sangat baik dengan bukti mereka aktif akan

tugas mereka masing-masing. Partisipasi mereka dikatakan berjalan dengan

baik dengan bukti tidak seorang pun dari mereka yang tidak berangkat pada

saat penulis memberikan layanan pada tahap kedua ini. Untuk kelancaran

dalam layanan pada tahap kedua ini dikatakan berjalan baik, karena tidak ada

hambatan yang terjadi pada layanan kali ini. Dan untuk suasana layanan pada

tahap kedua berjalan dengan baik karena disini masing-masing siswa bisa

merasakan manfaat dan keuntungan yang bisa mereka ambil pada tahap kedua

ini.

3. Tahap ketiga dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2013

Pada tahap ketiga ini, penulis memberikan materi layanan tentang tips-tips

dalam meraih cita-cita. Penulis menggunakan games yang diberi nama

“Meraih Mimpi” pada tahap ketiga ini. Partisipasi siswa pada tahap ketiga ini

terbilang kurang baik karena masih ada 3 orang siswa yang tidak mengikuti

(11)

ini terbukti dengan mereka bisa menjawab tentang setiap pertanyaan yang

penulis berikan. Untuk aktivitas siswa dikatakan berjalan dengan baik karena

semua berperan aktif dalam games yang diberikan oleh penulis. Untuk

suasana dan kelancaran layanan dinilai berjalan dengan baik dibuktikan

dengan suasana dalam permainan bisa hidup karena masing-masing siswa

mengikuti games dengan senang.

4. Tahap keempat dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2013

Pada tahap keempat kali ini, penulis melakukan layanan dengan metode

games dan diskusi. Materi yang diberikan adalah tentang konsentrasi dalam

belajar. Dalam tahap keempat ini siswa sangat antusias dalam mengikuti

layanan. Karena games yang diberikan oleh penulis benar-benar sangat

melatih mereka dalam berkosentrasi. Masih banyak diantara siswa yang

belum bisa fokus ketika peneliti memberikan games kali ini. Di games kali

ini siswa benar-benar dilatih untuk konsentrasi terhadap instruksi yang

penulis berikan. Partisipasi siswa di tahap keempat ini berjalan dengan sangat

baik. Hal ini terbukti dengan kesembilan siswa semua mengikuti layanan.

Aktivitas siswa pun terbilang berjalan dengan baik karena semua siswa aktif

dalam mengikuti games. Untuk kelancaran layanan berjalan dengan baik

tanpa ada hambatan sedikit pun. Sedangkan untuk suasana layanan berjalan

dengan baik karena disini siswa bisa merasakan keadaan yang nyaman,

kondusif dan menyenangkan selama mengikuti layanan bimbingan kelompok

(12)

5. Tahap kelima dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2013

Pada tahap kelima ini, penulis memberikan materi tentang komitmen

dalam mengelola waktu belajar. Penulis memberikan materi dengan metode

pemberian informasi, diskusi dan tanya jawab. Siswa sangat antusias dalam

mengikuti layanan pada tahap kelima ini. Semua berpartisipasi dengan baik

pada tahap ini. Mereka juga sangat aktif ketika penulis memberikan

pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Sehingga hal ini berdampak

pada suasana layanan yang berjalan dengan kondusif, menyenangkan dan

tentunya berguna bagi mereka semua. Untuk kelancaran pada tahap kelima

ini bisa dikatakan baik meskipun mengalami sedikit gangguan akibat mati

lampu pada saat penulis memberikan materi dengan menggunakn

Powerpoint. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi kelancaran peneliti dalam

memberikan layanan.

6. Tahap keenam dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2013

Pada tahap keenam ini, penulis melakukan layanan dengan metode

pemberian informasi, diskusi, dan tanya jawab Materi yang diberikan adalah

tentang kiat mencapai keberhasilan dalam belajar. Dalam tahap keenam ini

antusias siswa dalam mengikuti layanan berjalan dengan baik. Terbukti

dengan mereka tertarik dengan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti.

Partisipasi siswa sangat baik karena semua siswa yang mengikuti layanan

hadir semua. Aktivitas siswa berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan

(13)

oleh penulis. Suasana layanan berjalan dengan baik karena disini siswa bisa

merasakan keadaan yang nyaman, kondusif dan menyenangkan selama

mengikuti layanan bimbingan kelompok kali ini. Selain itu, pada tahap

keenam ini layanan berjalan lancar walaupun agak sedikit mengalami

masalah pada saat akan menggunakan LCD.

7. Tahap ketujuh dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2013

Pada tahap ketujuh ini, penulis memberikan materi layanan tentang

ketekunan terhadap mata pelajaran. Materi ini diberikan dengan metode

games, diskusi dan tanya jawab. Penulis memberikan nama pada games kali

ini yaitu “Menyusun Puzzle”. Terlihat jelas pada tahap ini siswa sangat

antusias untuk mengikuti layanan. Karena mereka tertarik dengan games yang

diberikan oleh penulis. Mereka secara berkelompok diminta untuk menyusun

puzzle yang telah disediakan oleh penulis. Partisipasi siswa pada tahap ini

berjalan dengan baik. Mereka juga sangat aktif dalam mengikuti games ini.

Tidak ada satu pun dari mereka yang diam. Semua fokus akan tugas mereka.

Suasana layanan sangatlah hidup karena masing-masing siswa sangat senang

mengikuti games ini. Pada tahap ketujuh ini, penulis tidak menemukan

hambatan dan tantangan yang terjadi. Layanan berjalan dengan lancar sesuai

yang diharapkan.

8. Tahap kedelapan dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2013

Pada tahap kedelapan ini, penulis memberikan materi tentang cara belajar

(14)

diskusi dan tanya jawab. Siswa cukup antusias dalam mengikuti layanan kali

ini. Tetapi masih terdapat 2 orang dari mereka yang tidak antusias

dikarenakan ada yang sedang tidak enak badan dan juga ada yang beralasan

bosan terhadap materi yang diberikan. Walaupun terdapat 2 siswa yang

kurang antusias dalam mengikuti materi kali ini, tetapi aktivitas siswa bisa

dikatakan berjalan dengan baik karena mereka aktif terhadap pertanyaan yang

penulis berikan. Semua siswa berpartisipasi pada tahap kedelapan ini.

Suasana layanan pada tahap kedelapan ini dikatakan berjalan dengan baik

meskipun tidak begitu hidup pada tahapan sebelumnya. Semua berjalan lancar

pada tahap kedelapan ini karena tidak terjadi hambatan yang mengganggu

proses layanan.

4.3.3. Tes Akhir (Post test)

Tes akhir atau post test dilakukan pada hari Sabtu, 2 Maret 2013 di

ruang kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Salatiga pada saat pulang sekolah kepada

17 siswa yang menjadi subjek penelitian pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Tes akhir atau post test yang berupa skala motivasi belajar

dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 25 yang harus diisi oleh subjek

penelitian. Selanjutnya penulis mengolah data dan menganalisis hasil skala

sikap motivasi belajar yang diisi kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

yang menggunakan teknik analisis Mann Whitney dengan bantuan SPSS For

(15)

4.4 Analisis Data

Sebelum penulis melakukan layanan bimbingan kelompok, terlebih dahulu

penulis melakukan pengukuran (pretest) terhadap 17 siswa di kelas XI IPS 2 SMA N

3 Salatiga. Di bawah ini data pretest motivasi belajar pada kelompok eksperimen dan

kelompok control.

Tabel 4.1 Hasil Pretest Motivasi Belajar pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol

No Nama Skor Kategori Motivasi

Belajar

Ek Ko Ek Ko Ek Ko

1 AS HR 58 59 1 1

2 AR IS 58 58 1 1

3 AA IT 58 55 1 1

4 AM LP 58 59 1 1

5 IP LA 57 59 1 1

6 KD RL 59 59 1 1

7 PP SS 58 59 1 1

8 WS SH 59 55 1 1

9 YR 59 1

Keterangan: Ek : Eksperimen Ko: Kontrol 1 : Rendah

Dari tabel 4.1 bahwa ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Dalam kelompok eksperimen terdapat 9 orang kelompok

(16)

homogenitas dari kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dengan menggunakan Mann-Whitney Test. Di bawah ini merupakan tabel hasil uji

homogenitas dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.2 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Test Statisticsb

Nilai

Mann-Whitney U 31.00 0

Wilcoxon W 76.00

0

Z -.521

Asymp. Sig.

(2-tailed) .602

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .673

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelas

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai kelompok eksperimen 9 8.44 76.00

kelompok kontrol 8 9.62 77.00

(17)

Berdasarkan tabel 4.2 bahwa hasil uji homogenitas dari kelompok eksperimen

dan kontrol yaitu Asymp. Sig. (2-tailed) 0.602>0.050. Sedangkan mean rank untuk

kelompok eksperimen adalah 8.44 dan mean rank untuk kelompok kontrol adalah

9,62. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan atau

homogen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga penulis dapat

melanjutkan penelitian

Berdasarkan hasil analisis di atas bahwa penulis membuat rancang treatment

berupa layanan bimbingan kelompok kepada kelompok eksperimen yang akan

dilakukan selama delapan kali pertemuan, tetapi pada kelompok kontrol tidak

menerima treatment. Penyusunan tema atau topik dalam kegiatan layanan

disesuaikan dengan kebutuhan siswa berdasarkan hasil skor-skor dan presentase pada

kelompok eksperimen.

Setelah dilakukan treatment pada kelompok eksperimen, ternyata terjadi

perubahan skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil dari

pengolahan skala motivasi belajar pada saat post test pada 17 siswa kelas XI IPS 2

SMA Negeri 3 Salatiga dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perubahan Skor Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok

No Nama Skor Kategori motivasi belajar

sesudah diberi layanan Pretest Posttest

(18)

2. AR 58 80 Tinggi

3. AA 58 57 Rendah

4. AM 58 69 Sedang

5. IP 57 61 Sedang

6. KD 59 68 Sedang

7. PP 58 73 Sedang

8. WS 59 81 Tinggi

9. YR 59 67 Sedang

Berdasarkan hasil tabel 4.3 terjadi perubahan skor pada kelompok

eksperimen. Perubahan skor pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi

layanan bimbingan kelompok setelah dilakukan post test. Sebanyak 2 siswa

berkategori tinggi, 6 siswa berkategori sedang, dan 1 siswa berkategori rendah.

Berikut ini tabel 4.4 merupakan perbandingan hasil post test pada kelompok

eksperimen dan kontrol :

Tabel. 4.4 Perbandingan Hasil Post test Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Nama Skor Kategori Motivasi

Belajar

Eks Ko Eks Ko Eks Ko

1. AS HR 74 59 2 1

(19)

3. AA IT 57 61 1 2

4. AM LP 69 59 2 1

5. IP LA 61 54 2 1

6. KD RL 68 61 2 2

7. PP SS 73 58 2 1

8. WS SH 81 54 3 1

9. YR 67 2

Keterangan: Ek : Eksperimen, Ko : Kontrol, 1 :Rendah, 2 : Sedang, 3 : Tinggi

Berdasar tabel. 4.4 terdapat perbandingan hasil post test motivasi belajar pada

kelompok eksperimen yaitu terdapat 2 siswa dengan kategori yang tinggi, 6 siswa

dengan kategori sedang dan 1 siswa dengan kategori yang rendah. Sedangkan pada

kelompok kontrol dengan post test motivasi belajar yaitu terdapat 3 siswa dengan

kategori sedang, dan 5 siswa dengan kategori rendah. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat perubahan kategori motivasi belajar pada kelompok

eksperimen. Selanjunya peneliti melakukan post test kepada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol sebagai berikut :

Tabel 4.5 Uji Mann Whitney Post test

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai kelompok

eksperimen 9 11.94 107.50

kelompok kontrol 8 5.69 45.50

(20)

Test Statisticsb

Nilai

Mann-Whitney U 9.500

Wilcoxon W 45.50

0

Z -2.561

Asymp. Sig.

(2-tailed) .010

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)]

.008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelas

Dari hasil tabel 4.5 menunjukan bahwa post test kelompok eksperimen dan

kontrol dengan menggunakan Mann Whitney menghasilkan nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) 0,010<0,050 dengan mean rank post test pada kelompok eksperimen adalah

11,94 sedangkan mean rank post test pada kelompok kontrol adalah 5,69. Dari hasil

post test motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta terjadi peningkatan motivasi

belajar pada kelompok eksperimen.

4.5 Uji Hipotesis

Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan

layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang

rendah pada siswa XI IPS 2 di SMA Negeri 3 Salatiga. Berdasarkan hasil analisis

(21)

eksperimen dan kelompok kontrol memperoleh hasil Asymp. Sig. (2-tailed)

0,010<0,050.

Selanjutnya hasil post test pada mean rank kelompok eksperimen dan kontrol

yaitu 11,94>5.69, bahwa nilai mean rank kelompok eksperimen lebih besar dari nilai

mean rank kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima.

4.6 Pembahasan

Dari hasil uji hipotesis bahwa layanan bimbingan kelompok dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Salatiga. Hal ini

bisa dilihat pada respon siswa yang terjadi selama mengikuti layanan bimbingan

kelompok. Dari tahap pertama sampai tahap kedelapan penulis melakukan layanan,

banyak dari siswa sangat antusias untuk mengikuti layanan. Partisipasi mereka pun

dalam mengikuti layanan bisa dikatakan berjalan dengan baik. Mereka juga aktif

dalam mengikuti layanan terbukti dengan apabila penulis memberikan pertanyaan

mereka selalu bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Untuk kelancaran

dalam memberikan layanan dinilai sudah berjalan maksimal meskipun ada sedikit

hambatan pada saat menjelaskan dengan Powerpoint yaitu pada tahap kelima

mengalami sedikit gangguan akibat mati lampu. Dan juga pada tahap keenam agak

sedikit mengalami masalah pada saat akan menggunakan LCD. Meskipun demikian

(22)

melanjutkan memberikan materi. Sedangkan untuk suasana layanan dikatakan

berjalan dengan baik karena dari tahap pertama sampai tahap kedelapan, siswa

merasakan suasana yang nyaman, kondusif dan menyenangkan.

Menurut Romlah (2001) bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan

yang diberikan pada individu dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok

ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan

potensi siswa. Layanan bimbingan kelompok yang penulis berikan kepada kelompok

eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3

Salatiga dengan kesesuaian aspek-aspek motivasi belajar yaitu tanggung jawab,

ketekunan terhadap tugas, waktu penyelesaian tugas, dan tujuan yang realistis.

Materi yang penulis berikan yaitu dalam satuan layanan (satlan) bimbingan

kelompok yang disesuaikan dengan tema. Tema-tema tersebut adalah tanggung jawab

dalam belajar, manajemen waktu, tips-tips meraih cita-cita, konsentrasi dalam belajar,

komitmen dalam mengelola waktu belajar, kiat mencapai keberhasilan dalam belajar,

ketekunan terhadap mata pelajaran, dan cara belajar yang efektif. Tempat dan waktu

pelaksanan pemberian layanan bimbingan kelompok kepada kelompok eksperimen

yaitu di lapangan sekolah, ruang kelas dan dilakukan ketika jam BK dan sebagian

dilakukan setelah pulang sekolah sesuai dengan kesepakatan yang penulis lakukan

dengan kelompok eksperimen. Walaupun pemberian layanan bimbingan kelompok

ada yang dilakukan sepulang sekolah, tetapi kelompok eksperimen melakukannya

dengan senang, antusias, respon dan berpartisipasi dengan baik. Kelompok

(23)

memiliki kategori motivasi belajar yang rendah. Dengan diberinya layanan

bimbingan kelompok dan hasil post test, kesembilan siswa atau kelompok

eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajarnya.

Hasil skor pretest dan post test pada kelompok eksperimen banyak yang

mengalami peningkatan, yaitu 2 siswa mengalami peningkatan dari yang memiliki

kategori rendah dapat meningkat menjadi kategori tinggi, 6 siswa mengalami

peningkatan dari kategori rendah dapat meningkat menjadi kategori sedang. Akan

tetapi, masih terdapat kelemahan dalam penelitian ini, yaitu masih ada 1 siswa yang

tetap berada pada kategori rendah.

Hasil temuan dapat dijelaskan bahwa penggunaan layanan bimbingan

kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3

Salatiga sejalan dengan Riza Anastasia yang membuktikan bahwa layanan bimbingan

kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar Siswa Kelas XI

SMA AL-MUAYYAD Surakarta. Penelitian ini dikatakan sejalan dengan hasil

penelitian Riza Anastasia karena terdapat kesamaan hasil penelitian dan teknik

pengambilan sampling. Menurut Hays (dalam Azwar, 2012) hasil penelitian

dikatakan signifikan atau tidak tergantung antara lain dari pengambilan sampel dan

variabilitas data. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian Riza

Anastasia yaitu sama-sama menggunakan teknik pengambilan sampling dengan

teknik purposive sampling dengan kriteria yang sama dalam mengambil subjek

penelitian yaitu dengan menggunakan siswa kelas XI yang memiliki kategori rendah

Gambar

Tabel 4.1                           Hasil Pretest Motivasi Belajar
Tabel 4.2                  Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.3 Perubahan Skor Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan
Tabel. 4.4 Perbandingan Hasil Post test Pada Kelompok Eksperimen dan
+2

Referensi

Dokumen terkait

(2) Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi apabila di akhir semester 3 (tiga) berhasil mendapatkan IPK ≥ 2,75 dan sks minimal

(3) Mahasiswa wajib menyelesaikan seluruh beban studi dalam waktu maksimum 12 (dua belas) semester dengan IP ≥ 3.00 tanpa nilai &#34;D&#34; dan &#34;E&#34;, serta nilai

Kata kunci: peran kepemimpinan, fokus pada pelanggan, kebijakan kualitas, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, serta pendidikan dan

(1) Mahasiswa Program Diploma III dinyatakan lulus bila telah berhasil menyelesaikan seluruh beban studi dan kewajiban lainnya dengan IPK ≥ 2,00 tanpa nilai D dan

Latar belakang dilakukannya penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan (Studi

Gedung Pagelaran Seni di Banda Aceh merupakan suatu wadah bagi para seniman untuk dapat menampilkan suatu karya baik dari seni musik dan tari sehingga dapat ditonton oleh penikmat

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bagi para peserta pengadaan penyedia pekerjaan konstruksi tersebut diatas diberikan kesempatan menyampaikan sanggahan (bila

Analisis Perbedaan Faktor Pemanfaatan Pelayanan Antenatal antara Puskesmas Wuluhan dan Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember; Friskanti Putri Dwi Meikowati; 102110101026;