• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS DAN BATU GINJAL BERBASIS J2ME.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS DAN BATU GINJAL BERBASIS J2ME."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh :

FERAWATI 0734010050

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

FERA WATI 0734010050

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

(3)

DOSEN PEMBIMBING I :Ir .R.Pur nomo Edi Sasongko.,MP

DOSEN PEMBIMBING II :Ir .Kar tini,MT

PENYUSUN :FERAWATI

ABSTRAK

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi untuk membuang bahan-bahan sampah dari tubuh hasil pencernaan atau yang diproduksi oleh metabolisme, pengaturan keseimbangan air dan elektrolit, pengaturan konsentrasi osmolitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, pengaturan keseimbangan asam-basa, ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia asing, dan sebagainya. Apabila ada salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik maka akan timbul kerusakan di salah satu organ ginjal dan dapat meyebabkan penyakit ginjal. Penyakit ginjal adalah salah satu penyebab paling penting dari kematian dan cacat tubuh di banyak negara di seluruh dunia. Diagnosis penyakit dengan menggunakan teknologi mobile communication akan mencatat gejala-gejala dari pasien dan akan mendiagnosis jenis penyakitnya yang berbasis pada pengetahuan yang didapat

Pada penelitian Tugas Akhir ini, akan dilakukan pembangunan aplikasi diagnosa penyakit Ginjal berbasis J2ME. Dalam aplikasi ini dibatasi hanya dua macam penyakit saja yang akan diteliti, yaitu GGK (Gagal Ginjal Kronis) dan BG (Batu Ginjal). Pada kedua jenis penyakit yang telah ditentukan dengan menggunakan bahasa pemograman Java. Tahapan awal yang ditempuh adalah mengumpulkan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem aplikasi ini.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka dibuat aplikasi dengan tujuan untuk membangun sebuah sistem aplikasi berbasis pengetahuan kedokteran dalam mendiagnosa penyakit ginjal yang dapat ditampilkan dalam perangkat mobile dan membuat aplikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan jenis penyakit yang diderita dari beberapa alternatif gejala-gejala yang diinputkan, sehingga alasan efisiensi waktu dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan dapat teratasi.

(4)

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJ AL KRONIS DAN BATU GINJ AL BERBASIS J 2ME” tepat waktu.

Tugas Akhir ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

Dalam penyusunan Tugas akhir ini, Penulis berusaha untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama menjalani perkuliahan dengan tidak terlepas dari petunjuk, bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak.

Dengan tidak lupa akan kodratnya sebagai manusia, Penulis menyadari bahwa dalam karya tugas akhir ini masih mengandung kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati, Penulis masih akan tetap terus mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca.

Surabaya , 15 juni 2012

Penulis

(5)

Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya Laporan Skripsi ini. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :

1. Allah SWT, karena berkat Rahmat dan berkah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

2. Crang tua saya tercinta atas semua doanya, dukungan, motivasi, kasih sayang serta semua nasihat-nasihatnya kepada penulis saat penulis melakukan Skripsi sampai terselesaikannya penyusunan Laporan Skripsi ini.

3. Kakak saya tersayang Mas Wito, Mbak Ana, Mbak Nuri, Mas Hari, Mas Yetno yang tidak bosan-bosannya untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi sampai terseleseikannya penyusunan Laporan Skripsi ini.

4. Kakak Ipar saya Mbak Lia, Mas Budi, Mas Imam yang telah memberikan motivasi dan semangat setiap waktu kepada penulis agar penulis tetap selalu semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini dalam kondisi apapun. 5. Pacarku yang tercinta (Endhutku) yang telah membantu, memotivasi,

memberikan semangat, mengajari dan mendengarkan keluh kesah sampai terselesaikannya tugas akhir ini.

(6)

bosan-bosannya mendengarkan keluh kesah dan selalu memberikan motivasi agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman KoLu yang telah membantu dan memberikan semangat untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini sampai selesai. Sebagai manusia penulis mempunyai keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran dalam memperbaiki penulisan laporan ini.

Surabaya, 15Juni 2012

(7)

ABSTRAK ... i

1.7.Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Ginjal ... 10

2.1.1. GagalGinjalKronis (GGK) ... 13

2.1.2. BatuGinjal (Urolithiasis) ... 15

2.2 J2ME... 16

2.2.1 CLDC (Connected Limited Device Configuration)...…………... 17

2.2.2. MIDP (Mobile Information Device Profile) ...………...………… 18

2.2.3. Daur Hidup MIDlet ..………...……….. 19

2.2.4. JDK (Java Development Kit) ...……… 20

2.2.5. JRE (Java Runtime Environment) ……….. 20

2.3. RMS (Record Management System……….. 21

2.4. RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) ... 22

(8)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 26

3.1 Analisa kebutuhan ... 26

3.2 Analisa Sistem ... 27

3.2.1AnalisaInformasi ... 30

3.2.2AnalisaPermasalahan ... 36

3.2.3AnalisaSolusi ... 37

3.3 Perancangan Program ... 37

3.4 Perancangan Aturan Penyakit Ginjal Pada Manusia... 38

3.4.1Perancangan Blok Diagram ... 38

3.4.2Perancangan Dependency Diagram ... 41

3.5 Perancangan Mesin Inferensi ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 48

4.1 Installasi JDK ... 49

4.2 InstallasiNetbaen ... 52

4.3 Tahapan pembangunan Aplikasi………... 57

4.3.1 scriptpembangunpadaAplikasi………... 57

4.3.2 Script pembangundata base………….………. 57

4.3.3 Script pembangun form menu ………. 59

4.3.4 Script pembangunobjekantarmuka………... 59

4.3.5 Script pembangun form splash sreen……….. 60

4.3.6 Script pembangun form entrygejala………. 61

4.3.7 Script pembangun form hasilperiksa……… 62

4.3.8 Script pembangun hapus, tambah, edit gejala……… 63

4.4 Penerapan Aplikasi Pada Handphone………..………. 71

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI ... 76

5.1. Ujicoba ... 76

5.1.1 Installasi Aplikasi pada handphone ... 76

5.1.2 Tampilan Menu ... 78

(9)

5.1.3 Tampilan Pengolahan Gejala Penyakit ... 82

5.2. Evaluasi ... 87

5.2.1 Kelebihan ... 87

5.2.2 Kekurangan ... 88

BAB VI PENUTUP ... 89

6.1. Kesimpulan ... 89

(10)

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kemajuan pengetahuan dan teknologi komunikasi yang begitu cepat saat ini,

terutama teknologi mobile communication sepertinya tidak dapat terelakkan lagi. Selain

itu teknologi ini sudah menyentuh hampir semua kalangan di Indonesia, teknologi

mobile ini dapat diperoleh dengan mudah. Hal ini yang mendasari diperlukannya suatu

aplikasi mengenai sistem diagnosis penyakit selain untuk mengatasi kendala dan

keterbatasan di dunia kesehatan diatas, sehingga diharapkan dengan adanya aplikasi ini

dapat meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan serta dapat mengurangi timbulnya

bahaya yang disebabkan oleh gejala penyakit karena telah dapat dideteksi dengan lebih

cepat.

Keadaan yang seperti inilah yang telah mendorong para ahli untuk

mengembangkan suatu teknologi yang mampu mengembangkan kegunaan mobile

communication dan dapat mengadopsi proses serta cara berpikir seperti manusia. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menerapkan suatu ilmu Artificial Intelligence (kecerdasan

buatan) dengan membuat aplikasi Expert System (sistem pakar) yang didalamnya memuat

informasi tentang ginjal.

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi untuk

membuang bahan-bahan sampah dari tubuh hasil pencernaan atau yang diproduksi oleh

metabolisme, mengontrol volume dan komposisi cairan tubuh, pengaturan

(11)

konsentrasi elektrolit, pengaturan keseimbangan asam-basa, ekskresi produk sisa

metabolik dan bahan kimia asing, pengaturan tekanan arteri, sekresi hormon, glukoneogenesis. Apabila ada salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik maka akan

timbul kerusakan di salah satu organ ginjal dan dapat meyebabkan penyakit ginjal.

Penyakit ginjal adalah salah satu penyebab paling penting dari kematian dan

cacat tubuh di banyak negara di seluruh dunia. Ada beberapa macam penyakit ginjal

diantaranya adalah Sindroma Nefrotik (SN), Sindroma Nefritik Akut (SNA), Hipertensi,

Gagal Ginjal Akut (GGA), Gagal Ginjal Kronis (GGK), Infeksi Saluran Kemih (ISK),

Batu Saluran Kemih (BSK), dan batu ginjal. Penyebab umum dari penyakit ginjal, yaitu

pemajanan terhadap agen nefrotoksik, rendahnya curah jantung yang dapat mengurangi

perfusi ginjal, trauma berat akan sesuatu hal yang bisa menyebabkan kerusakan otot

rangka dan menggangu integritas sel. Setiap orang yang telah mengidap penyakit ginjal

akan mendatangi dokter spesialis untuk berkonsultasi, namun pada kenyataannya tidak

semua orang dapat melakukannya, oleh karena itu dibutuhkan adanya sebuah alat bantu

yang dapat mendiagnosa penyakit ginjal yangberupa teknologi mobile communication

sebagai alternatif informasi dan media konsultasi yang lebih praktis.

Diagnosis penyakit dengan menggunakan teknologi mobile communication akan

mencatat gejala-gejala dari pasien dan akan mendiagnosis jenis penyakitnya yang

berbasis pada pengetahuan yang didapat, maka diharapkan aplikasi ini dapat membantu

mempermudah pihak-pihak terkai dalam melakukan diagnosis penyakit pada pasien,

dan penderita penyakit ginjal dapat mengkonsultasikan untuk memastikan jenis

(12)

serta memperoleh informasi. Pembuatan aplikasi ini akan dikonsultasikan dengan

seorang ahli dibidangnya yaitu dokter spesialis penyakit dalam.

Hal inilah yang mendorong pembangunan sebuah aplikasi diagnosa penyakit

ginjal untuk diwujudkan. Penanganan solusi kesehatan Hepatitis akan sangat banyak

membantu terutama dalam hal menjaga kesehatan yang mungkin selama ini diabaikan

oleh orang-orang.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan antara lain:

a) Bagaimanakah cara pengguna atau penderita dapat memperoleh informasi

tentang jenis penyakit ginjal yang diderita dengan menggunakan perangkat

mobile?

b) Bagaimana membuat sebuah aplikasi sistem pakar yang dapat dijadikan

alternatif kedua setelah pakar dalam melakukan konsultasi.

c) Termasuk jenis penyakit ginjal apakah yang pengguna derita berdasarkan

dengan gejala yang dialaminya?

1.3 BATASAN MASALAH

(13)

a) Aplikasi ini digunakan untuk mendiagnosis penyakit ginjal berdasarkan

gejala-gejala fisik yang sering diderita.

b) Penyakit yang akan didiagnosis adalah penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK)

dan Batu Ginjal (BG).

c) Input berupa gejala-gejala penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) dan Batu Ginjal

(BG).

d) Output berupa kesimpulan kemungkinan jenis penyakit Ginjal yang diderita

oleh pengguna, serta bobot nilai terhadap penyakit tersebut.

e) Aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman Java.

f) Aplikasi ini hanya biasa dijalankan di handphone yang Suport Aplikasi Java.

g) Spesifikasi aplikasi yang dibuat adalah J2ME Profile; MIDP 2.1 dan J2ME

Configuration ; CLDC 1.

h) Aplikasi ini bersifat statis pada proses perhitungannya, maksudnya adalah

nilai-nilai bobot telah ditetapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam (dr. Agung

Nugroho, sp pd) yang bekerja di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya.

1.4 TUJ UAN PENELITIAN

Tujuan pembuatan aplikasi pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

a) Membangun sebuah aplikasi berbasis pengetahuan kedokteran dalam

mendiagnosa penyakit Ginjal yang dapat ditampilkan dalam perangkat mobile.

b) Merancang dan membuat aplikasi yang dapat membantu pengambilan

(14)

alternatif gejala-gejala yang diinputkan, sehingga alasan efisiensi waktu dan

kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan dapat teratasi.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari pembuatan aplikasi ini yaitu :

a) Dapat membantu orang awam untuk mengetahui dan memastikan jenis penyakit

ginjal yang diderita, dengan cara menginputkan gejala-gejala yang sering

dialami penderita, secara praktis, tepat dan akurat.

b) Memberikan pilihan kedua setelah seorang pakar, bagi orang awam dalam

melakukan konsultasi mengenai penyakit gagal ginjal kronis dan batu ginjal.

c) Dapat menyelesaikan masalah yang biasanya hanya dapat ditangani secara

manual dengan mengimplementasikan perangkat mobile.

1.6 METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang dipakai dalam menyelesaikan penelitian ini adalah :

1) Wawancara

Melakukan tanya jawab (wawancara) kepada dokter penyakit dalam.

2) Studi Literatur

Melakukan studi, analisis dan dokumentasi literatur, dan sumber catatan lain

yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu diagnosa untuk

(15)

3) Pengumpulan Data.

Melakukan proses-proses pencarian data penunjang mengenai gejala-gejala

(diagnosa) penyakit ginjal yang diperoleh dari survei dan studi pustaka.

4) Perencanaan Sistem.

Perencanaan pembuatan sistem meliputi perencanaan sistem dalam proses

pembuatan aplikasi.

5) Pembuatan program

Pembuatan program komputer yang meliputi pembuatan antar muka.

Pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman Java.

6) Ujicoba sistem

Melakukan pengujian sistem terhadap aplikasi yang dibuat.

7) Perbaikan atau penambahan data.

Setelah melakukan proses pengujian sistem dan ternyata terjadi beberapa

kekurangan atau kelemahan, maka sistem perlu diperbaiki lagi atau diedit lagi

data-data yang telah ada sehingga sistem yang dibuat lebih bersifat valid

hasilnya.

8) Analisa.

Dari pengujian sistem dan perbaikan atau penambahan data dibuat analisa

sistemnya apakah sudah bekerja seperti yang telah direncanakan.

9) Membuat kesimpulan

Membuat suatu kesimpulan dari pengujian sistem aplikasi tugas akhir dengan

(16)

10) Penyusunan laporan.

Membuat sebuah laporan berbentuk buku tugas akhir sebagai tahap akhir dalam

proses pengerjaan skripsi sebagai bukti dokumentasi dari penulis

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam memahami laporan Tugas Akhir, dikemukakan

sistematika penulisan yang terdiri dari enam bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya

penelitian yang dilakukan, latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat pengguna,

metodologi yang dipakai selama penelitian, dan sistematika

penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir

ini.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori-teori yang akan

mendukung pada proses pembuatan sistem, diantaranya adalah

sebagai berikut: Pengertian dan Penjelasan Tentang Ginjal, Gagal

Ginjal kronis dan Batu Ginjal, Pengertian tentang J2ME (Java2

(17)

Penjelasan tentang JRE (Java Runtime Environment), Pengertian

RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), Pengertian IMK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas tentang perancangan umum

maupun uraian lebih lanjut mengenai perancangan sistem dalam

pembuatan aplikasi. Uraian perancangan sistem ini meliputi

perancangan data mengenai data input dan data output sistem,

perancangan proses mengenai bagaimana sistem akan bekerja

dengan proses-proses tertentu, maupun perancangan antar muka

dalam desain.

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab implementasi program ini kan menjelaskan tentang

beberapa tahap pembangunan Aplikasi Diagnosa Penyakit Ginjal

Kronis dan Batu Ginjal dengan penerapan Rule-Based Reasoning

berbasis Java menggunakan tool NetBeans sebagai software

developmentnya.

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini dijelaskan tentang pengujian sistem secara umum

maupun terperinci. Pengujian sistem secara umum membahas

mengenai lingkungan uji coba untuk menggunakan sistem ini.

Selanjunya lebih terperinci dijelaskan dalam pengujian sistem

meliputi skenario, beserta langkah-langkah dalam uji coba

sistem. Dari seluruh hasil uji coba tersebut, kemudian dianalisa

(18)

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir dari laporan tugas akhir yang

berisi kesimpulan dari uji coba dan saran-saran yang diambil dari

kelemahan aplikasi untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem

yang telah dibuat oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur

(19)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab II dibahas tentang beberapa teori dasar sebagai penunjang untuk menyelesaikan skripsi ini diantaranya adalah sebagai berikut: Pengertian dan Penjelasan Tentang Ginjal, Penjelasan Tentang GGK (Gagal Ginjal Kronis), Penjelasan Tentang BG (Batu Ginjal), Pengertian dan Penjelasan tentang Java beserta kelebihan Java, Pengertian dan penjelasan tentang J2ME (Java2 Micro Edition), Pengertian dan

Penjelasan tentang JDK (JavaDevelopment Kit), Penjelasan dan Pengertian tentang JRE (Java Runtime Environment), Pengertian tentang NetBeans, Pengertian RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), Pengertian IMK (Interaksi Manusia dan Komputer).

2.1 Ginjal

Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk kacang (bean shaped), terletak retroporitoneal, di belakang kavum abdomen. Masing-masing ginjal mempunyai

panjang ± 10-12 cm (antara vertebrata TH 12-L3), penampang 5-6 cm, berat ± 150 g. Ginjal kanan 1-2 cm lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini disebabkan karena adanya Hati. Cortex renalis merupakan bagian luar dari ginjal. Medulla renalis adalah bagian dalam dari ginjal yang dibentuk oleh pyramid ginjal, berwarna lebih pucat dan bergaris. Ginjal mempunyai dua fungsi utama, diantaranya adalah sebagai berikut:

(20)

b) Fungsi Metabolik, dalam fungsi ini ginjal akan mensintesis beberapa hormon dan degradasi hormon polipeptida (seperti insulin).

Ada beberapa hormon yang dihasilkan dari ginjal, yaitu:

1) Renin adalah protein yang dilepaskan oleh apparatus juxtaglomeruler yang berperan pada pembentukan Angiostensin II. Angiostensin II dapat bekerja secara langsung pada nefron, melalui aldosterone menyebabkan peningkatan retensi Na, dan juga merupakan vasokonstriktor yang kuat.

2) Vitamin D merupakan suatu hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal menjadi bentuk aktif 1.25 dihydroxycholecalciferol, yang dapat meningkatkan absorsi Ca dan P di usus.

3) Erythropoietin merupakan suatu protein yang dihasilkan ginjal, yang dapat meningkatkan pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.

4) Prostaglandin dihasilkan oleh ginjal dan mempunyai berbagai macam efek, terutama terhadap tonus pembuluh darah ginjal.

Untuk kelangsungan hidupnya manusia mempunyai ratusan ribu nefron disetiap ginjal. Nefron merupakan unit anatomi-fungsional ginjal sehingga bila terjadi kerusakan pada glomerulus atau tubulus oleh sebab apapun akan menyebabkan kerusakan nefron. Adanya nefron yang rusak menyebabkan sisa nefron yang rusak menyebabkan sisa nefron yang masih berfungsi melakukan

(21)

asimtomatis pada tahap awal. Penyakit ginjal dapat dikelompokkan menjadi 7 kelompok sindroma. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Sindroma Nefrotik (SN) 2) Sindroma Nefrotik Akut (SNA) 3) Gagal Ginjal Akut (GGA) 4) Gagal Ginjal Kronis (GGK) 5) Infeksi Saluran Kemih (ISK) 6) Batu Ginjal (Urolithiasis) 7) Hipertensi.

Nomer 1dan 2 termasuk dalam Sindroma Glomeruler sedangkan nomer 3 dan 4 termasuk dalam Sindroma Uremik.

Gagal ginjal terjadi, ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Dalam penyusunan tugas akhir

ini penulis hanya membahas dua pokok permasalahan saja tentang pengertian dan gejala-gejala penyakit ginjal yang diteliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Gagal Ginjal Kronis (GGK) 2) Batu Ginjal (Urolithiasis)

2.1.1 Gagal Ginjal Kr onis (GGK)

(22)

terjadi gagal ginjal terminal (GGT). Ada beberapa istilah yang dipakai untuk menyatakan penurunan fungsi ginjal, antara lain:

a) Gangguan fungsi ginjal, yaitu adanya penurunan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate=GFR) yang dapat terjadi dalam derajat ringan, sedang, dan berat.

b) Azotemia, yaitu adanya peningkatan kadar urea plasma atau peningkatan BUN oleh karena retensi sampah nitrogen akibat gangguan fungsi ginjal.

c) Uremia, merupakan sindroma klinis dan laboratori yang menunjukkan adanya disfungsi berbagai sistem organ akibat gagal jantung akut maupun kronis,

biasanya pada derajat lanjut.

d) GGT, merupakan keadaan dimana ginjal tidak dapat lagi menopang kehidupan tanpa diikuti tindakan dialisis atau transplantasi ginjal.

Secara umum gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Menurut The National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative

(NKF-K/DOQI) gagal ginjal kronis (GGK) merupakan kerusakan pada organ ginjal selama lebih dari tiga bulan dan dijumpai pula kelainan struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan GFR (glomerular filtration rate).

(23)

tubulus. Akibatnya akan terjadi penumpukan toksin uremik dan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit serta asam basah tubuh.

Ada beberapa gejala-gejala inti yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis, yaitu:

10)Kuku tipis dan rapuh. 11)Rambut tipis dan kasar.

12)Nafas dangkal (Nafasnya tersengal-sengal). 13) Mual

14) muntah. 15) Diare. 16) Kejang.

17) Rasa panas di telapak kaki. 18) Lemah pada tungkai. 19) Stress.

(24)

21) Napas pendek (Nafasnya seperti orang sesak nafas). 22) Insomnia.

23) Kulit gatal. 24) Penurunan libido.

25) Perubahan pola berkemih (kencing) dengan urine berwarna kuning kemerahan 26) Urine berwarna kuning kemerahan

27) Tekanan darah tinggi 28) Kaki bengkak

Seseorang dengan penyakit gagal ginjal kronis harus dievaluasi untuk menentukan: Diagnosis (jenis penyakit ginjal), kondisi komorbid, keparahan, komplikasi, risiko hilangnya fungsi ginjal, risiko penyakit kardiovaskuler.

2.1.2 Batu Ginjal (Urolithiasis)

Batu Ginjal (Urolithiasis) mengacu pada adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Batu terbentuk di traktus urinarius ketika konsentrasi substansi tertentu

seperti kalsium oksalat (Ca²+), kalsium fosgat, dan asam urat meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi substansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urin.

Batu dapat ditemukan di setiap bagian ginjal sampai ke kandung kemih dan ukurannya bervariasi dari deposit granuler yang kecil, yang disebut pasir atau kerikil, sampai batu sebesar kandung kemih yang berwarna oranye. Faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu, yaitu mencakup infeksi, stasis urin, dehidrasi, periode imobilitas (drainaserenal yang lambat dan perubahan

(25)

Faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu, yaitu mencakup infeksi, statis urin, dehidrasi pariode emobilitas (drainaserenal yang lambat dan perubahan metabolism kalsium). Ada beberapa gejala-gejala inti yang dapat menyebabkan batu ginjal, yaitu:

a) Malas.

b) Sering kehilangan atau kekurangan cairan c) Kulit terasa hangat

k) Darah didalam air kencing (Kencing berdarah)

2.2 J 2ME

Java 2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan

(26)

J2ME biasa digunakan pada telepon selular, pager, PDA, dan sejenisnya. Teknologi J2ME juga memiliki beberapa keterbatasan jika diaplikasikan pada ponsel. J2ME sangat bergantung pada device yang digunakan, bisa dari merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungan terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika sebuah ponsel tidak memiliki kamera maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera.

Komponen-komponen J2ME terdiri dari Java Virtual Machine (JVM) yang digunakan untuk menjalankan aplikasi Java pada emulator, Java API (Aplication Programming Interface) untuk menjalankan dan mengembangkan program Java

pada emulator, dan tools lain untuk pengembangan aplikasi Java semacam emulator Java Phone, emulator Nokia dari J2ME.

Profil

Konfigurasi

Kumpulan

Perpustakaan

JVM

Sistem Operasi

Gambar 2.1 Ar sitektur J 2ME

(27)

pada ponsel tersebut tidak dapat diakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi, karena memori pada ponsel sangat terbatas. Sebagian ponsel tidak mengijin-kan aplikasi J2ME menulis pada file, karena alasan keamanan.

2.2.1 CLDC (Connected Limited Device Configuration)

CLDC atau Connected Limited Device Configuration adalah perangkat dasar dari J2ME, spesifikasi dasar yang berupa library dan API yang diimplementasikan pada J2ME, Kategori ini umumnya digunakan untuk aplikasi Java pada handphone semacam Nokia, Samsung Java Phone.

Konfigurasi Perangkat Terhubung Terbatas (CLDC) mendefinisikan himpunan basis dari antarmuka pemrograman aplikasi dan mesin virtual untuk terbatas sumber daya perangkat seperti ponsel, pager, dan mainstream personal digital assistant. Bila digabungkan dengan profil seperti Mobile Information Device Profile (MIDP), ia menyediakan platform Java yang kuat untuk mengembangkan

aplikasi untuk berjalan pada perangkat dengan memori terbatas

2.2.2 MIDP (Mobile Information Device Profile)

MIDP atau Mobile Information Device Profile adalah spesifikasi untuk sebuah profil J2ME. MIDP memiliki lapisan di atas CLDC, API tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan, database, dan timer. Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0. fitur tambahan MIDP 2.0 dibanding MIDP 1.0 adalah API untuk multimedia.

(28)

level tinggi antara lain Alert, Form, List, dan Textbox yang merupakan ekstensi dari kelas abstrak Screen. API level rendah lebih memberikan kemudahan kepada pengembang untuk memodifikasi sesuai dengan kehendaknya, sedangkan API level tinggi biasanya hanya memberikan pengaksesan yang terbatas

Table 2.1. Per bandingan antar a MIDP 1.0 dan MIDP 2.0

Spesifikasi MIDP 1.0 MIDP 2.0

Display 96 x 54 96 x 54

Input keyboard dan touch screen Keyboard dan touch screen

Library J2ME

Memiliki kemampuan untuk memainkan file multimedia (suara dan video)

Gambar tabel perbandingan diatas telah menjelaskan secara jelas perbandingan antara MIDP 1.0 dan MIDP 2.0 . Perbandingannya terlihat pada library J2ME yang bukan merupakan library J2SE, MIDP 2.0 spesifikasinya lebih

besar serta memiliki kemampuan untuk memainkan file multimedia.

2.2.3 Daur Hidup MIDlet

(29)

Gambar 2.2 Alur Hidup MIDlet

Ketika MIDlet dijalankan maka akan diinisialisasi dengan kondisi pause dan dijalankan pauseApp (), kondisi berikutnya adalah fungsi MIDlet dijalankan, yaitu pada startApp (). Metode yang ada tersebut diimplementasikan sebagai protected, hal ini dimaksudkan agar MIDlet lain tidak dapat memanggil metode tersebut. Pada saat pemakai keluar dari MIDlet, maka metode destroyApp () akan dijalankan sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi. Metode notifydestroyed () akan dipanggil sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi, destroyApp () akan memanggil notifyDestroyed (), dan notifyDestroyed () akan memberitahu platform untuk menterminasi MIDlet dan membersihkan semua sumber daya yang mengacu pada MIDlet

Dalam implementasinya, MIDlet memiliki struktur direktori sebagai berikut 1) src. Menyimpan source code untuk MIDlet dan kelas lain yang diperlukan. 2) res. Menyimpan sumber daya yang dibutuhkan oleh MIDlet, seperti

misalnya gambar icon.

(30)

4) bin. Menyimpan file JAR, JAD, dan file manifest yang berisi muatan komponen MIDLet.

2.2.4 J DK (Java Development Kit)

Java Development Kit (JDK) adalah lingkungan pemograman untuk menulis

program-program aplikasi dan applet java, JDK terdiri dari lingkungan eksekusi program yang berada diatas Operating System, sebagaimana dibutuhkan oleh para programmer untuk membenahi bug(s) yang ada, dan menjalankan tambahan-tambahan dari program intinya (applets) yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemograman java.

Seperti namanya, JDK adalah semacam kotak peralatan (kit) yang digunakan untuk development. JDK ini berguna saat Anda menulis code program. Seperti halnya JRE, JDK juga memiliki JVM di dalamnya.

2.2.5 J RE (Java Runtime Environment)

JRE(Java Runtime Environment) adalah salah satu teknologi yang dibuat dan dikembangkan oleh oracle, untuk menjalankan aplikasi yang disebut “applet” yang ditulis dalam bahasa pemograman berbasis Java.

JRE ini mengaksekuasi binary-binary dari class-class dan mengirimnya ke JVM (Java Virtual Machine) untuk diproses lagi ke prosesor. Setiap JRE pasti memiliki sebuah JVC didalamnya untuk melakukan pemrosesan selanjutnya. Java Plug-in technology, termasuk dalam bagian Java Runtime Environment Standard

Edition (JRE), yang menghubungkan antara browser dengan platform berbasis

(31)

dengan baik dan dapat digunakan. Contoh mudahnya saja adalah jika anda ingin meng-upload foto ke Facebook, komputer anda terlebih dahuluh harus terinstall JRE ini. Java Runtime Environment (JRE) kompatibel dengan hampir semua

hardware dan software komputer.

2.3 RMS (Record Management System)

J2ME CLDC menyediakan paket RMS (Record Management System) untuk penanganan database. Sedangkan dalam penulisan dan pembacaan data digunakan stream. Struktur RMS diilustrasikan dalam gambar berikut.

Gambar 2.3 Str uk tur RMS

Gambar diatas adalah gambar struktur RMS (Record Management System) dapat dijelaskan bahwa Id record dapat dianalogikan sebagai primary key dan selebihnya adalah data.

2.4 RPL (Reakayasa Per angkat Lunak)

(32)

dipopulerkan pada tahun 1968 pada software engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO.

Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999).Pengertian RPL sendiri adalah suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Dari pengertian ini jelaslah bahwa RPL tidak hanya berhubungan dengan cara pembuatan program komputer. Secara umum tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain. Hal ini dapat kita lihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 2.4 Tujuan RPL

(33)

penyelesaian yang tepat. Secara lebih khusus kita dapat menyatakan tujuan RPL adalah:

a) memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah

b) menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu

c) menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform

d) menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah

Sesuai dengan definisi yang telah disampaikan sebelumnya, maka ruang lingkup Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.5 Ruang lingkup RPL Keterangan gambar diatas adalah:

a) Software Requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak

(34)

c) software construction yang berhubungan dengan detail pengembangan perangkat lunak, termasuk algoritma, pengkodean, pengujian dan pencarian kesalahan

d) software testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak

e) software maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan

f) software configuration management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu

g) software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), termasuk perencanaan proyek perangkat lunak

h) software engineering tools and methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

i) software engineering process berhubungan dengan definisi, implementasi pengukuran, pengelolaan, perubahan dan perbaikan proses Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

j) software quality menitik beratkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak.

2.5 IMK (Inter aksi Manusia Komputer )

(35)

bagaimana mereka saling berinteraksi. Elemen utama IMK adalah manusia, komputer, interaksi, aktivitas, lingkungan kerja.

Seringkali Interaksi Manusia Komputer (IMK) di definisikan sebagai studi dan pengembangan antarmuka berbasis komputer dengan tujuan membuat suatu aplikasi lebih mudah dipergunakan oleh manusia.

Tujuan dari IMK adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility), ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensinya (eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan Ketergunaan (usability) disini dimaksudkan bahwa sistem yang dibuat tersebut mudah digunakan dan mudah dipelajari baik secara individu ataupun kelompok. Utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat

meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya.

(36)

demikian kita ingin mengidentifikasi ruang lingkupnya, serta topik lain yang lebih umum tenteng Interaksi Manusia dan Komputer.

Interaksi Manusia dan Komputer mempelajari antara suatu manusia dan suatu mesin didalam sebuah komunikasi, yang mendukung pengetahuan dari kedua-duanya antara sisi mesin dan sisi manusia. Pada sisi mesin, teknik dalam komputer grafik, sistem operasi, bahasa programan, dan lingkungan pengembangannya. Sedangkan pada sisi manusia antara lain, teori komunikasi, disain industri dan grafis, linguistik, ilmu-ilmu sosial, psikologi, dan tujuan manusia relevan. Dan tentu saja perancangan sistem dan metode lain yang sesuai.

(37)

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas tentang perancangan umum maupun uraian lebih

lanjut mengenai perancangan sistem dalam pembuatan aplikasi. Uraian perancangan

sistem ini meliputi perancangan data mengenai data input dan data output sistem,

perancangan proses mengenai bagaimana sistem akan bekerja dengan proses-proses

tertentu, maupun perancangan antar muka dalam desain.

3.1 Analisis Kebutuhan

Mencakup hal-hal yang dibutuhkan yang kesemuanya meliputi

kebutuhan-kebutuhan pendukung pada pembuatan sistem hingga selesai yaitu berfokus pada alat

yang dibutuhkan baik perangkat keras maupun lunak dan kebutuhan data yang

meliputi data-data yang dibutuhkan yang berhubungan dengan pengguna sistem

3.1.1 Kebutuhan Pendukung perangkat keras

Dalam merancang suatu Aplikasi maka kita perlu menentukan jenis-jenis atau

spesifikasi perangkat keras yang akan kita gunakan. Hal ini merupakan persiapan awal

yang harus dilakukan. Dimana tiap-tiap komputer yang digunakan memiliki spesifikasi

perangkat keras yang berbeda-beda dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) RAM minimum 2GB atau lebih.

b) Harddisk 360 GB

c) HandPhone Suport Aplikasi Java

(38)

3.1.2 Kebutuhan Pendukung perangkat lunak

Ada beberapa perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan kali ini

diantaranya:

a) Sistem Operasi Windows 7

b) Microsoft Office 2010

c) JDK berfungsi sebagai komponen pendukung saat pembangunan aplikasi

dengan menggunakan NetBeans

d) NetBeans nantinya berfungsi sebagai software pembangun Aplikasi

Diagnosa Penyakit Ginjal Kronis dan Batu Ginjal

e) J2ME Compiler

3.2 Analisis Pembuatan Aplikasi

Sebelum membuat suatu aplikasi perlu melakukan analisa perancangan atau

pembuatan aplikasi tersebut, sehingga bisa menentukan dan memastikan apa yang

perlu dilakukan supaya aplikasi yang akan buat bisa sesuai dengan apa yang

inginkan. Pada analisis pembuatan aplikasi ini, akan menjelaskan atau menganalisa

struktur dan langkah-langkah pembuatan aplikasi yang akan dibuat seperti penentuan

konsep, proses wawancara (Tanya jawab tentang gejala penyakit ginjal) dengan dokter

spesialis penyakit dalam, studi literatur, tahap pengolahan data, pembuata program ,dan

sampai ketahap uji coba sistem. Berikut adalah flowchart analisis pembutan aplikasi

(39)

Gambar.3.1 Flowchart Analisis Pembuatan Aplikasi

Gambar.3.1 Flowchart Analisis Pembuatan Aplikasi

Deskripsi dari arsitektur aplikasi tersebut adalah pertama kali yang harus

ditentukan adalah konsep setelah konsep matang maka selanjutnya yang akan

dilakukan adalah wawancara kepada dokter spesialis penyakit dalam, hasil dari

wawancara tadi adalah studi yang berisikan tentang analisis, dokumentasi literatur,

hasil wawancara, dan sumber catatan lain yang berkaitan dengan permasalahan yang

dibahas, yaitu diagnosa untuk menentukan jenis penyakit ginjal sesuai gejala yang

(40)

akan kembali kekonsep utama, jika “ya” akan menuju ke proses selanjutnya yaitu

input studi literatur. Kemudian akan masuk ketahap selanjutnya yaitu proses olah data,

setelah data diproses akan menhasilkan output perancangan sistem, Perencanaan

pembuatan sistem meliputi perencanaan sistem dalam proses pembuatan aplikasi,

setelah itu melakukan uji sistem apakah sudah sesuai jika belum maka akan kembali

proses olah data, jika sudah sesuai akan langsung input perancangan antarmuka.

Selanjutnya, mulai melakukan proses pembuatan aplikasi, yang menghasilkan output

aplikasi, setelah aplikasi selesai dibuat maka perlu melakukan uji coba, jika uji coba

tersebut tidak sesuai maka akan kembali ke input perancangan antarmuka, jika uji coba

tersebut sudah sesuai maka aplikasi tersebut telah selesai. Selanjutnya penjual pulsa

bisa memilih fitur dari menu untuk bertransaksi dan mengikuti instruksi dari aplikasi

tersebut

3.2.1Analisis Infor masi

Sebelum menentukan permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan analisa

informasi. Analisa informasi ini dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan

mengumpulkan atau mendapatkan sumber informasi dari orang atau manusia (dalam

hal ini adalah wawancara dengan seorang dokter spesialis penyakit dalam), dokumen

(penyimpanan informasi tertulis berupa referensi atau literatur yang dapat menunjang

penyelesaian laporan tugas akhir), sarana dan infrastruktur.

Pencarian sumber informasi dengan dokter spesialis penyakit dalam ini penulis

melakukan dengan cara melakukan sebuah wawancara dengan tujuan untuk

(41)

sulit untuk mencari solusi menjadi terselesaikan dengan mudah,dan dapat menentukan

permasalahan yang ada serta dapat menentukan solusi yang tepat untuk permasalahan

yang ada.

Berikut adalah hasil laporan wawancara dengan dokter spesialis penyakit

dalam (dr. Agung Nugroho, sp pd) yang bekerja di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya.

Penulis : Apa yang dimaksud dengan organ ginjal itu?

Dokter : Ginjal merupakan suatu organ penting dalam tubuh kita dimana

setiap manusia mempunyai dua yaitu ginjal sebelah kanan dan ginjal

sebelah kiri. Organ tubuh ginjal berbentuk sperti kacang yang terletak

pada organ bagian belakang tubuh manusia atau secara kedokteran

terletak pada retroporitoneal (terletak di belakang kavum abdomen)

dengan panjang ± 10 – 12 cm dengan berat sekitar 150 g. Pada

fisiologisnya ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri karena pada

ginjal kanan terdapat organ Hati.

Penulis : Sebenarnya apa saja fungsi utama dari organ ginjal itu?

Dokter : Pada dasarnya fungsi utama ginjal hanya ada dua yaitu fungsi

eksretori dan fungsi metabolik. Fungsi eksretori merupakan fungsi

ginjal yang menghasilkan urin dengan tujuan mengeliminasi sampah

tubuh kita dari hasil sisa metabolisme tubuh kemudian juga untuk

mengeluarkan kelebihan cairan sehingga terjaga keseimbangan cairan

(42)

hormon diantaranya adalah renin, vitamin D, Erythropoietin dan

Prostaglandin

Penulis: Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan seseorang terkena

penyakit ginjal?

Dokter: Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit

ginjal, misalnya beberapa penyakit serius yang telah diderita oleh

pasien sebelumnya yang akhirnya perlahan-lahan akan merusakkan

organ tubuh ginjal, seperti penyakit darah tinggi (hipertensi) yang dapat

menyebabkan aliran darah ke ginjal akan berkurang sehingga dapat

menyebabkan kerusakan pada ginjal, penyakit diabetes melitus, tumor,

kanker, auto imun (penyakit yang menyerang imunnya sendiri), kista,

rusaknya sel penyaring karena infeksi, dan seseorang yang kehilangan

banyak cairan secara mendadak contohnya seperti orang yag terkena

kecelakaan atau luka bakar yang serius.

Penulis : Apa saja gejala-gejala umum pada penyakit ginjal?

Dokter : Gejala-gejala yang terlihat pada umumnya adalah lemas, letih, mual

dan muntah, nafsu makan berkurang, bengkak, fungsi ginjal berkurang

yang dapat mengakibatkan perubahan pada pola berkemih karena

produksi urine menurun, sesak, kekurangan sel darah merah (animea),

dan pengujian dari hasil laboratorium.

(43)

Dokter : Jenis-jenis dari penyakit ginjal itu sendiri, yaitu syndroma nefrotik,

gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, batu saluran kemih atau batu

ginjal, infeksi saluran kemih, dan hipertensi. Syndroma nefrotik adalah

rusaknya glomurus yang ada pada organ ginjal ditandai dengan

banyaknya protein yang lolos ke urin sehingga menyebabkan terjadinya

bengkak pada seluruh tubuh. Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi

ginjal secara mendadak atau hampir lengkap akibat sirkulasi renalnya

terganggu. Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal pada

tahap akhir dan tidak dapat dibenahi lagi. Batu saluran kemih atau batu

ginjal yaitu adanya batu di dalam ginjal seperti batu lemak, batu kapur,

dsb. Infeksi saluran kemih adalah infeksi pada saluran kemih dan

hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Penulis : Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis membatasi tiga

jenis penyakit ginjal, yaitu GGK dan Batu Ginjal. Apa saja perbedaan

pada ketiga penyakit tersebut?

Dokter : GGK atau gagal ginjal kronis, dikatakan kronis karena kerusakan

yang terjadi pada struktur organ ginjal yang sudah lebih dari tiga bulan

dan tidak terdapat fase penyembuhan. Batu ginjal adalah pengkristalan

yang terjadi pada ginjal yang seharusnya di eksresi. Penyebab

terjadinya karena kurangnya asupan air, dan biasanya terjadi pada

orang-orang yang suka duduk lama dan kurangnya bergerak atau

(44)

Penulis : Apakah faktor usia dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit

ginjal? Mengapa?

Dokter : Faktor usia sangat berpengaruh bagi seseorang yang terkena penyakit

ginjal. Hal ini dikarenakan semakin tua usia seseorang maka semakin

menurun pula cara kerja dan fungsi pada organ ginjal. Faktanya pada

tahun 2006 di Indonesia terdapat 150 ribu jiwa terdapat pasien yang

menderita penyakit ginjal dan hampir 51% pasien yang menderita

penyakit ginjal adalah pasien berusia 32 sampai 75 tahun dan sisanya

49% pasien yang menderita penyakit ginjal berusia kurang dari 35

tahun. Pada umumnya pasien yang menderita penyakit ginjal rata-rata

berusia 52 tahun.

Penulis : Bagaimanakah cara kita untuk mencegah agar dapat terhindar dari

penyakit ginjal dok?

Dokter : Banyak cara pencegahan yang dapat kita lakukan agar kita terhindar

dari penyakit ginjal, diantaranya adalah menjaga kestabilan tekanan

darah dengan cara pola hidup dan makan yang sehat, tidak merokok,

mengontrol berat badan, berolah raga secara teratur, pengendalian gula

darah.

Penulis : Bagaimanakah cara pengobatan yang tepat untuk peyakit Gagal

(45)

Dokter : GGK diobati dengan obat-obatan geomestik yang digunakan untuk

memperlancar urin yang telah menderita bengkak yang berat, dan pada

seseorang yang menderita batu ginjal pengobatannya adalah harus

dikeluarkan batunya terlebih dahulu degan cara melakukan terapi suara

sehingga batunya bisa pecah atau dilakukan pembedahan.

Dari wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a) Struktur organ ginjal : terdapat dua ginjal, berbentuk sperti kacang yang

terletak pada organ bagian belakang tubuh manusia atau secara kedokteran

terletak pada retroporitoneal (terletak di belakang kavum abdomen) dengan

panjang ± 10 – 12 cm dengan berat sekitar 150 g.

b) Fungsi utama ginjal hanya ada dua yaitu fungsi eksretori dan fungsi metabolik.

c) Faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit ginjal, misalnya

beberapa penyakit serius yang telah diderita oleh pasien sebelumnya yang

akhirnya perlahan-lahan akan merusakkan organ tubuh ginjal, seperti penyakit

darah tinggi (hipertensi) yang dapat menyebabkan aliran darah ke ginjal akan

berkurang sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, penyakit

diabetes melitus, tumor, kanker, auto imun (penyakit yang menyerang imunnya

sendiri), kista, rusaknya sel penyaring karena infeksi, dan seseorang yang

kehilangan banyak cairan secara mendadak contohnya seperti orang yag

terkena kecelakaan atau luka bakar yang serius.

d) Gejala penyakit ginjal yang terlihat pada umumnya adalah lemas, letih, mual

(46)

dapat mengakibatkan perubahan pada pola berkemih karena produksi urine

menurun, sesak, kekurangan sel darah merah (animea), dan pengujian dari

hasil laboratorium.

e) Faktor usia juga dapat mempengaruhi seseorang terkena penyakit ginjal.

f) Cara pencegahan yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari penyakit

ginjal, diantaranya adalah menjaga kestabilan tekanan darah dengan cara pola

hidup dan makan yang sehat, tidak merokok, mengontrol berat badan, berolah

raga secara teratur, pengendalian gula darah.

g) Untuk penyakit GGK diobati dengan obat-obatan geomestik yang digunakan

untuk memperlancar urin yang telah menderita bengkak yang berat, dan pada

seseorang yang menderita batu ginjal pengobatannya adalah harus dikeluarkan

batunya terlebih dahulu degan cara melakukan terapi suara sehingga batunya

bisa pecah atau dilakukan pembedahan.

Sedangkan pencarian sumber informasi di dapat dari dokumen (penyimpanan

informasi tertulis berupa referensi atau literatur) dilakukan dengan tujuan mencari

catalog yang berisi tentang kumpulan penyakit ginjal, gagal ginjal kronis dan batu

ginjal. Setelah mendapatkan catalog atau ensilopedia tersebut maka kita kumpulkan

data-data tersebut, kemudian kita perlu melakukan konfirmasi pada seorang dokter

untuk mempertanyakan kebenaran dari informasi dokumen yang di dapat, dan supaya

hasil diagnosa penyakit gagal ginjal kronis dan batu ginjal sesuai dengan hasil analisa

(47)

3.2.2Analisa Per masalahan

Pertama-tama untuk dapat menentukan permasalahan yang ada, maka perlu

melakukan wawancara terhadap dokter spesialis penyakit dalam atau sang pakar.

Setelah melakukan wawancara maka permasalahan yang didapat adalah sebagai

berikut:

1) Dengan banyaknya jenis dan gejala penyakit pada ginjal, maka dokter kesulitan

untuk mengingat termasuk dalam jenis penyakit ginjal apa yang sedang

diderita oleh pasien.

2) Untuk dapat melakukan diagnosa dengan cepat terhadap suatu penyakit dokter

terkadang terasa kesulitan, karena tidak semua penyakit ginjal mempunyai dua

sampai empat gejala.

3.2.3 Analisa Solusi

Setelah mengetahui permasalahan yang ada pada aplikasi ini, melalui analisa

permasalahan yang sudah dijelaskan maka yang perlu dilakukan adalah berfikir

bagaimana dapat menyelesaikan masalah tersebut, selanjutnya kembali ke konsep

awal, yaitu dibuatnya sebuah aplikasi dengan menggunakan perangkat mobile yang

dapat menyelesaikan permasalahan yag ada.

Solusi yang dapat diambil adalah dengan cara membuat aplikasi sistem pakar

dengan perangkat mobile yaitu “Aplikasi Diagnosa Penyakit Gagal Ginjal Kronis dan

Batu Ginjal Berbasis J2ME “ untuk mendiagnosis gajala penyakit ginjal secara cepat

(48)

penyakit yang diderita. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman

Java.

3.3 Perancangan Pr ogram

Perancangan program pada aplikasi ini lebih baik apabila program dan

penggunaan program lebih mudah untuk digunakan oleh user (pengguna) serta

bermanfaatan untuk penggunanya. Pada perencanaan program pada aplikasi ini akan

dibuat beberapa komponen rancangan yang menyusun agar program aplikasi ini dapat

menjadi satu program yang utuh sehingga dapat digunakan dengan baik.

Perancangan program diatas kita juga akan melakukan beberapa hal yang akan

menyusun program ini menjadi program utuh dan dapat digunakan, diantaranya adalah

Perancangan aturan yang terdiri dari perancangan block diagram dan perancangan

dependency diagram. Pembuatan program aplikasi ini akan disusun menggunakan

pemrograman Java.

3.4 Perancangan Atur an Penyakit Ginjal Pada Manusia

3.4.1 Perancangan Block Diagram

Pada perancangan block diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui dan

membatasi ruang lingkup permasalahan yang ada pada aplikasi yang akan dibuat.

(49)

kerja sistem pada saat aplikasi diagnosa penyakit gagal ginjal kronis (GGK) dan batu

ginjal (BG) dibuat, serta untuk mencari suatu keputusan dalam pembuatan aplikasi.

Gambar 3.2 Perancangan Block Diagram Gagal Ginjal Kronis

Pada block diagram diatas penyakit gagal ginjal kronis (GGK) disusun terdiri

(50)

1) Parameter level pertama terdiri dari parameter objek. Pada perancangan

ini parameter yang dijadikan sebagai objek adalah kepala, pernafasan,

badan, kulit, pencernaan, kelamin, dan kaki

2) Parameter level kedua terdiri dari parameter kondisi. Pada perancangan

ini parameter kondisi terdiri dari gejala-gejala yang ditimbulkan

penyakit gagal ginjal kronis.

Gambar 3.3 Perancangan Block Diagram Batu Ginjal

Pada block diagram diatas penyakit batu ginjal disusun terdiri dari dua level

(51)

1) Parameter level pertama terdiri dari parameter objek. Pada perancangan ini

parameter yang dijadikan sebagai objek adalah badan, kulit, pencernaan,

dan peredaran darah.

2) Parameter level kedua terdiri dari parameter kondisi. Pada perancangan ini

parameter kondisi terdiri dari gejala – gejala yang ditimbulkan penyakit

batu ginjal.

3.4.2 Perancangan Dependency Diagram

Setelah membuat sebuah perancangan block diagram yang telah dijelaskan

dan dijabarkan diatas, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah membuat

sebuah perancangan dependency diagram. Perancangan dependency diagram yang

akan dibuat adalah dimaksudkan untuk menggambarkan dan menjeleskan hubungan

pertanyaan yang ada pada aplikasi untuk memilih gejala (gejala penyakit gagal ginjal

kronis dan batu ginjal yang dialami), rule, nilai, dan faktor-faktor penentu yang sudah

ditentukan pada perancangan block diagram, dan juga bertujuan untuk mempermudah

dalam proses pembuatan aplikasi, sehingga pada proses pembagian gejala penyakit

yang diderita serta bagian tubuh yang menggalami gejala penyakit ginjal tersebut.

Dependency diagram penyakit gagal ginjal kronis dan batu ginjal pada manusia dapat

(52)

Gambar 3.4 Perancangan Dependency Diagram Gagal Ginjal Kronis

Keterangan gambar 3.4:

Pada gambar diatas dapat dilihat diagnosa penyakit gagal ginjal kronis melalui

gejala, dari gejala tersebut menggambarkan peryataan apakah gejala = yes atau no.

Setelah mengetahui gejala yang ada dan gejala tersebut sesuai dengan basis

(53)

Gambar 3.5 Perancangan Dependency Diagram Batu Ginjal

Keterangan gambar 3.5:

Keterangan yang dapat dijelaskan menurut yang telah dibuat pada gambar

diatas dapat dilihat untuk mendiagnosis penyakit batu ginjal dapat dilakukan dengan

cara memilih gejala yang terdapat pada gejala batu ginjal sesuai dengan gejala yang

dialami oleh pengguna yang terdapat pada kulit, peredaran darah, badan, pencernaan,

kelamin. Pada gambar diagram dependency gejala batu ginjal menggambarkan

peryataan apakah gejala = yes atau no. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah sesuai

dengan gejala yang dialami, Setelah pengguna memilih gejala yang ada dan gejala

(54)

3.5 Perancangan Mesin Inferensi

Kebutuhan proses penalaran pengetahuan untuk merancang aplikasi diagnosa penyakit

gagal ginjal kronis (GGK) dan batu ginjal (BG) ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Proses Input gejala

Didalam proses penginputan data gejala , semua gejala penyakit gagal

ginjal kronis dan batu ginjal dimasukkan.

2) Proses pengolahan data

Proses pengolahan data dan pilihan variabel dari beberapa gejala oleh

pengunjung sehingga menghasilkan alternative keputusan (mendeteksi)

dengan prioritas tinggi sebgai altrnatif yang optimal (output).

3) Proses menghitung banyaknya gejala yang dipilih oleh pengguna.

4) Proses menghitung

Pada proses menghitung ini kita mencari nilai persentase peluang terkena

gejala penyakit gagal ginjal kronis dan batu ginjal.

5) Hasil periksa.

Setelah kita mengetahui hasil dari perhitungan persentase kita bisa

mengetahui berapa persen kemungkinan kita terkena penyakit tersebut

(apakah gagal ginjal kronis atau batu ginjal) hasil diagnosa akan tampil

pada hasil periksa.

6) Penyakit ginjal yang diderita (kesimpulan).

Setelah hasil periksa didapat maka pengguna akan menggetahui

(55)

Aliran data yang terdapat pada perancangan mesin inferensi untuk

mendiagnosa penyakit gagal ginjal kronis dan batu ginjal ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar. 3.6 Aliran data mesin inferansi

Pada gambar diatas dijelaskan proses penalaran aplikasi untuk mendiagnosa

penyakit gagal ginjal kronis dan batu ginjal, dimulai dengan menginputkan data gejala

(56)

perhitungan untuk memperoleh nilai persentase optimal kemungkinan penyakit yang

diderita oleh pasien, setelah nilai keluar maka bisa kita prediksi bahwa nilai persentase

terbesar itulah yang dijadikan patokan penyakit ginjal apa yang diderita atau dialami

sesuai gejala yang ada pada aplikasi, kemudian akan ditampilkan pada tampilan hasil

(57)

UJ I COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Uji Coba dan Evaluasi dari Aplikasi

Diagnosa Penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) dan Batu Ginjal (BG) berbasis J2ME

yang telah dijadikan installer. Pada Bab ini akan di bagi menjadi 2 sub bab. Yaitu uji

coba dan evaluasi.

5.1 Uji Coba

Pada sub bab uji coba ini akan menguji kinerja dari Aplikasi Diagnosa Penyakit

Gagal Ginjal Kronis (GGK) dan Batu Ginjal (BG) berbasis J2ME dan uji penerapan pada

handphone yang support aplikasi java. Aplikasi yang di ujikan adalah aplikasi yang telah

di install.

5.1.1 Installasi Aplikasi Pada handphone

Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana cara menginstall aplikasi Diagnosa

Penyakit Gagal Ginjal (GGK) dan Batu Ginjal (BG) berbasis J2ME di handphone,

Berikut langkah- langkah penginstalan aplikasi :

1) Handphone yang digunakan support aplikasi java.

2) File aplikasi yang ber-extension .jar dapat di transfer melalui kabel data dari

computer ke handphone.

3) Apabila handphone sudah menerima file yang dikirim tersebut, kemudian file

(58)

4) Apabila icon aplikasi sudah terlihat di menu aplikasi handphone, maka aplikasi

dapat dijalankan.

Berikut ini adalah gambar screenshoot aplikasi sebagai pembuktian bahwa

aplikasi telah berjalan

Gambar.5.1 Icon Aplikasi

Dari hasil file yang ber-entension .jar, maka dapat diinstal di handphone berupa

icon yang merupakan aplikasi yang siap dijalankan sama seperti aplikasi-apliksai pada

umumnya. Logo Storage Cart ditampilkan bertujuan untuk menyimpan aplikasi yang kita

punya, dan berfungsi sebagai hak paten atas aplikasi diagnosa penyakit gagal ginjal

kronis dan batu ginjal berbasis J2ME ini. Berikut ini adalah gambar login ketika awal

mula menggunakan aplikasi setelah selesai di terapkan pada handphone yang digunakan

(59)

Gambar.5.2 splash screen

Pada saat program dijalankan, tampilan yang pertama kali muncul adalah splash

screen atau layar pembuka.Di layar pembuka ini digambarkan organ-organ tubuh yang

biasa diserang oleh penyakit ginjal.

5.1.1Tampilan menu

Gambar.5.2 Tampilan menu

Gambar diatas adalah tampilan menu, pada tampilan tersebut terdapat menu

(60)

5.1.2 Tampilan Diagnosa Gejala

Pada halaman menu dibawah ini akan masuk dalam tampilan menu Daignosa

gejala, basisdata gejala

Gambar.5.3Tampilan diagnosa gejala

Pada halaman diagnosa gejala terdapat beberapa gejala dari gagal ginjal kronis

dan batu ginjal, yang nantinya akan dipilih oleh pengguna sesuai dengan gejala yang

dialami.

(61)

Gambar diatas adalah tampilan hasil diagnosa penyakit, disini pengguna memilih

hanya “1” gejala, yang merupakan gejala gagal ginjal kronis maka peluang terkena

penyakit ginjal adalah 3 % .

Gambar .5.5 Tampilan diagnosa gejala

Gambar diatas adalah tampilan diagnosa gejala, disini pengguna akan memilih

gejala yang dialami, gejala yang akan dipilih adalah “penurunan kesadaran” dan

“anemia”

(62)

Setelah gejala yang ada dipilih, maka selanjutnya cek hasil diagnosanya. Gambar

diatas menjelaskan bahwa ,jika gejala yang dipilih oleh pengguna adalah “2” maka

peluang terkena penyakit gagal ginjal kronis adalah 7 %.

Gambar .5.7 Tampilan diagnosa gejala

Selanjutnya akan melakukan uji coba jika gejala yang dipilih oleh pengguna

adalah “penurunan kesadaran, anemia, nafsu makan berkurang, dan lemah” ,kemudian

klik hasil untuk mengetahui hasil diagnosa gejala.

(63)

Gambar diatas menjelaskan bahwa ,jika gejala yang dipilih adalah “4” maka

peluang terkena penyakit gagal ginjal kronis adalah 14 %.klik “kembali” untuk kembali

kehalaman “menu”.

Gambar .5.8 Tampilan menu

Gambar diatas adalah tampilan menu, disini bias klik basis data untuk melihat

daftar gejala gagal ginjal kronis dan batu ginjal

5.1.3 Tampilan Pengolahan Gejala Penyakit

(64)

Gambar diatas adalah tampilan daftar gejala. Untuk mengantisipasi kebutuhan

bertambahnya gejala baru penyakit Gagal ginjal kronis dan batu ginjal , maupun perlunya

menghapus gejala yang sudah ada (missal mungkin karena perkembangan teknologi ada

gejala yang biasa diantisipasi lebih dini), maka disediakan form Basis Data untuk

melakukan perubahan maupun penambahan daftar gejala yang sudah ada.

Gambar.5.10 Tampilan pengolahan tambah data

Klik "Tambah" untuk menambahkan data gejala baru.Klik "Edit" untuk meng-edit

data gejala yang sedang disorot. Klik "Hapus" untuk menghapus data gejala yang sedang

disorot. Klik "Kembali" untuk ke menu utama.

(65)

Pada tampilan ini digunakan untuk menambah data gejala gagal ginjal kronis dan

batu ginjal .

Gambar.5.12 Tampilan penambahan data

Gambar di atas adalah data gejala yang ditambah, setelah itu dipilih katagori

penyakitnya, kemudian klik “simpan” untuk menyimpan data dan selanjutnya klik

kembali untuk kembali ketampilan basis data gejala untuk mengetahui apakah data sudah

tersimpan.

(66)

Pada gambar diatas adalah tertuju untuk meng-editg ejala yang ada Jika ingin

merubah gejala yang ada, jika Klik "Edit" untuk meng-edit data gejala yang sedang

dipilih.

Gambar .5.14 Tampilan meng- edit data

Gambar di atas adalah data gejala yang di-edit, setelah itu dipilih katagori

penyakitnya, kemudian klik “simpan” untuk menyimpan data, selanjutnya klik kembali

untuk kembali ke tampilan basis data gejala untuk mengetahui apakah data sudah

tersimpan.

(67)

Pada gambar diatas terlihat bahwa data yang tadinya “mimisa” sekarang menjadi

“mimisan darah.

Gambar.5.13 Tampilan pengolahan edit data

Selanjutnya jika klik “menu” maka akan kembali ketampilan “menu” ,kemudian

Klik "Hapus" jika ingin menghapus data gejala yang sedang dipilih. Jika gejala yang

dipilih maka klik simpan, maka akan secara otomatis data gejala akan terhapus.

(68)

. Pada gambar diatas terlihat bahwa data yang tadinya “mimisan darah” telah

dihapus dari basis data gejala, selanjutnya pilih menu kembali ketampilan menu.

Selanjutnya klik”selesai” untuk mengakhiri aplikasi.

Gambar.5.15 Tampilan akhir aplikasi

Setelah melakukan uji coba diagnosa gejala gagal ginjal kronis dan batu ginjal

yang telah dijelaskan diatas, kemudian beralih kebasis data gejala, selanjutnya proses

diagnose selesai, selanjutnya jika ingin menutup aplikas iklik “selesai”untuk kembali.

5.2 Evaluasi

Pada sub bab evaluasi akan mengevaluasi segala macam kelebihan dan

kekurangan dari aplikasi yang telah di uji coba di handphone yang support aplikasi java.

5.2.1 Kelebihan

Berikut adalah kelebihan aplikasi di bandingkan sistem sebelumnya :

Gambar

Gambar 2.3 Struktur RMS
Gambar 2.4 Tujuan RPL
Gambar 3.2 Perancangan Block Diagram Gagal Ginjal Kronis
Gambar 3.3 Perancangan Block Diagram Batu Ginjal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari total 5 sampel feses yang sudah dinyatakan positif sebelumnya oleh instalasi laboratorium klinik yang kemudian diuji

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik jual beli roti semi kedaluwarsa dari distributor hingga konsumen, maka dalam penelitian ini peneliti

Pemerintah sebagai regulator dapat berperan dalam menekan harga sarana dan prasarana TIK pada berbagai aspek, misalnya menggunakan perangkat lunak open source, menjalin

a) Sekolah harus mampu menciptakan rasa aman bagi siswa, yakni atmosfer yang demokratis dan guru harus memahami kondisi siswa. b) Sekolah harus mampu menciptakan self

Analis regresi sederhana adalah suatu teknik yang digunakan untuk membangun suatu persamaan yang menghubungkan antara variabel dependen (Y) dengan variabel Independen (X)

· Bahan pemadaman yang tidak sesuai karena alasan keselamatan: Air dengan tekanan jet penuh · Bahaya khusus akibat dari zat atau campuran Tidak ada informasi lebih lanjut yang

berikutnya merupakan inti dari pemikiran atau gagasan Hujair A.H Sanaky yaitu strategi pendidikan islam dalam proses perubahan menuju masyarakat madani Indonesia

Dalam pendidikan sangat penting adanya sarana dan prasarana, yakni fasilitas yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh setiap pengelola pendidikan. Sarana