• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR&ISI& & Dampak Sosial Budaya Pro-Poor Tourism: Social Humanity Tour Di Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR&ISI& & Dampak Sosial Budaya Pro-Poor Tourism: Social Humanity Tour Di Jakarta"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR&ISI&

&

!

Dampak Sosial Budaya Pro-Poor Tourism: Social Humanity Tour Di Jakarta

Dita Ayu Lestari, I Made Bayu Ariwangsa 204-209

!

!

Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Dalam Pengemasan Paket Wisata Pedesaan Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung

Desak Gede Sri Intan Wahyuni, I Putu Anom 210-216

!

Dampak Pengembangan Sarana Pariwisata Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjung Di Wisata Alam Air Panas Angseri, Tabanan I Gusti Ayu Widyarini, I Nyoman Sunarta

217-223

!

Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Daya Tarik Wisata Bali Treetop Adventure Park, Bedugul

I Made Ari Sudana, Made Sukana 224-228

!

Persepsi Wisatawan Terhadap Kawasan Suci Pura Masceti Di Desa Medahan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar

Gede Surya Arta Darma, I Putu Anom 229-236

!

Studi Komparasi Taman Kota Lumintang Dan Taman Kota Puputan Margarana Niti Mandala Renon Sebagai Sarana Leisure And

Recreation

Shindi Ayu Permatasari, I Gusti Agung Oka Mahagangga 237 - 244

!

!

Kontribusi Desa Wisata Sendang Duwur Kabupaten Lamongan Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal

Ursulla Mariska Maduma Silaban, Saptono Nugroho 245 - 251

!

(3)

!

Pengembangan Produk Pariwisata Melalui Penerapan Prinsip- Prinsip Ekowisata Bahari Di Pantai Labuhan Amuk, Desa Antiga, Karangasem, Bali

Adilah Ata Nazhima, I Nyoman Sukma Arida 252 - 257

!

Perencanaan Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Lebih, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar

Ni Ketut Desi Ariani, Ida Bagus Suryawan 258 - 263

!

Strategi Pengembangan The Ogoh-Ogoh Bali Collection Sebagai Atraksi Wisata Pendukung Di Kawasan Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung

Saldana Devin Ayu Norastika, I Putu Anom 264 - 273

Pengembangan Pantai Dreamland Sebagai Daerah Tujuan Wisata Elya Kennis Rozana, I Nyoman Sunarta

274 - 282

!

Penanganan Lingkungan Fisik Di Objek Wisata Air Panas Desa Mengeruda, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur Desi Deratus Adven Meo, Ida Bagus Suryawan

283 - 291

!

Identifikasi Komponen Daya Tarik Wisata Dan Pengelolaan Pantai Labuan Sait, Desa Adat Pecatu, Kabupaten Badung

Putu Karyana Putra, I Nyoman Sunarta 292 - 298

!

Wisatawan Milenial Di Bali

Nina Ester Parhusip, I Nyoman Sukma Arida 299 - 303

!

Mitigasi Bencana Pada Layanan Jasa Penyedia Akomodasi Pariwisata Pulau Nusa Lembongan Kabupaten Klungkung Ayu Asri Wilasasti, I Made Sukana

304 - 308

!

(4)

Perkembangan Pariwisata Di Daya Tarik Wisata Pantai Berawa Kabupaten Badung

I Made Dipadewanda, I Gusti Agung Oka Mahagangga 309 - 313

!

Karakteristik Wisatawan Pada Program City Tour Kota Denpasar Anak Agung Surya Brahmana Putra, Ida Bagus Suryawan

314 - 319

!

Kontribusi Pusat Oleh-Oleh Khas Bali Terhadap Desa Batubulan I Made Pendhi Kurniadi, Ni Luh Putu Kerti Pujani

320 - 324

!

Studi Pengembangan Air Terjun Tibu Sampi Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Tabanan

Gek Ayu Tahta Kurnia Natha Dewi, I Nyoman Sunarta 325 - 330

!

Keselamatan Wisatawan Dalam Atraksi Cliff Jumping Yang Terdapat Di Pantai Tegal Wangi Jimbaran Sebagai Daya Tarik Wisata Alternatif

I Putu Yudi Kurniawan, I Made Bayu Ariwangsa 331-334

!

!

Pengaruh Tanggapan Di Media Sosial Terhadap Pilihan Koleksi Bagi Pengunjung Interactive Art Museum Bali, Kota Denpasar

Gusti Ngurah Kade Wahyu Ari Hutama, I Gusti Agung Oka Mahagangga 335 - 340

!

Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Wisata Bahari Di Pantai Semawang Kelurahan Sanur Kelod

Putu Devi Oktaviani, Ida Ayu Suryasih 341 - 349

!!

!

Pengembangan Waroeng Semawis Dalam Mendukung Wisata Kuliner Di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah

Gayuh Sherdianto, I Putu Anom 350 - 355

!

(5)

Partisipasi Dan Sikap Masyarakat Desa Manukaya Terhadap Pengelolaan Daya Tarik Wisata Tirta Empul Tampaksiring Kabupaten Gianyar

I Made Edi Suandana, I Gusti Agung Oka Mahagangga 356-360

!

Kesempatan Kerja Bagi Masyarakat Dengan Adanya Bali safari and Marine park Di desa Serongga, Kabupaten Gianyar

Bernardinus Ignasius Gunawan, I Made Adikampana 361 - 367

!

Problematika Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Desa Wisata Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

I Made Pujiwiyasnawa, I Gusti Agung Oka Mahagangga 368 - 370

Trend Rooftop Restaurant And Bar Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di DKI Jakarta

Cindy Larini, Ida Bagus Suryawan 371 - 378

!

Pola Kunjungan Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Di Kawasan Sarbagita

I Putu Dody Andrian, Ida Bagus Suryawan 379 - 382

!

(6)

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937 Vol. 6 No 2, 2018

309

Perkembangan Pariwisata Di Daya Tarik Wisata Pantai Berawa Kabupaten Badung:

Studi Kasus-Dampak Pola Konsumsi Masyarakat Di Pantai Berawa I Made Dipadewandaa, 1, I Gusti Agung Oka Mahaggangaa, 2

1dipadewanda@gmail.com, 2okamahagangga@unud.ac.id

aProgram Studi S1 DestinasiPariwisata, FakultasPariwisata,UniversitasUdayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

ABSTRACT

The research is conducted in Banjar Berawa/Desa Adat Berawa, nort Kuta district, Badung Regency. The study purposes to know the impact of tourism growth to the society consumptive pattern in Berawa.

The technique of the data collection use direct observation technique to the location, interviewing for informan, I.E.Bendesa Adat Berawa, Klian Desa Berawa, Klian Dinas Berawa, Klian Subak Tibubeneng Village, Local society, and documentation by taking photos. The data are analysed by using qualitative data analysis technique which are working based on data, searching and finding pattern, getting interesting data and deciding the data that will be ssuced. The technique of informants assigmnen is purposive sampling which is assigning the sample by using particular consideration so, deserves to be a sample. The data analysis includes with collection data, reduction data, displaying data, conclusion and verivication.

The result of the study shows the society point of view to the aconomy establishmemt of educational aspec of the society which is getting increase, society in Banjar Berawa are also starting to enterpreneurship by set up abussiness such as homestay and laundy. The point of view of society to the customary order is the society seens strong with the wealth that they have. The society fulfill their family neededs by taking many kends of occupation.

Keywords : Impact, tourism, consumption pattern, society

I. PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan kegiatan yang menguntungkan secara positif karena dalam hal ini pariwisata mampu memberikan kontribusi yang sangat besar baik itu secara ekonomi, lingkungan alam, maupun sosial ketika berhasil di dalam mengembangkannya. Yoeti, 2008 menjelaskan bahwa Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi alternatif yang dianggap mampu dalam menanggulangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Sebaliknya, jika kegiatan pariwisata tidak dikelola dengan baik maka akan berpotensi menimbulkan dampak negatif. Retnowati, 2004 menjelaskan yaitu pariwisata bisa memicu potensi sebuah perubahan perilaku dalam masyarakat yaitu memudarnya nilai dan norma sosial yang ada, kehilangan idenitas, konflik sosial, pergeseran dalam mata pencaharian, serta kerusakan atau pencemaran lingkungan Akan tetapi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan karena munculnya industry pariwisata bisa diperhitungkan oleh masyarakat itu sendiri.

Kabupaten Badung telah menjadi Kabupaten yang unggul dalam daya tarik wisata pantainya. Pantai Berawa merupakan salah satu destinasi yang mampu menarik para wisatawan. Daya tarik wisata pantai ini terletak

di Kabupaten Badung ini terletak di Banjar Berawa, Desa Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung. Pantai Berawa juga tidak kalah menarik dari Pantai lainya yang ada di Kabupaten Badung seperti pantai Kuta, pantai Pandawa, pantai Melasti, pantai Echo, dan masih banyak lagi. Pantai Berawa juga sangat mudah dalam akses lokasi, selain itu banyak terdapat akomodasi yang mendukung pantai tersebut seperti villa, hotel dan finns canggu club yang menjadi atraksi tersendiri bagi wisatwan. Menurut Kartimin, 2010 “Pantai Berawa juga sudah memenuhi komponenen penting dalam industri pariwisata yaitu 4A”.

Perkembangan pantai Berawa yang pesat mendorong peneliti untuk memahami dampak perkembangan pariwisata terhadap pola konsumsi masyarakat. Penelitian menjadi penting karena memiliki asumsi bahwa perkembangan pantai berawa sebagai daya tarik wisata telah memberikan perubahan- perubahan. Salah satunya adalah pola konsumsi.

Berdasarkan hal ini peneliti ingin mengidentifikasi dari dampak perkembangan pariwista terhadap pola konsumsi masyarakat sebelum dan sesudah berkembangnya

(7)

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937 Vol. 6 No 2, 2018

310

pariwisata di daya tarik wisata pantai Berawa, Kabupaten Badung.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini berpedoman pada konsep sebagai alat analisis data di lapangan. Konsep dari penelitian ini adalah konsep dampak dari Soekanto (2006), konsep perkembangan dari Yusuf (2002), konsep sosial ekonomi dari Soekanto (2002), konsep masyarakat dari Koenjaraningrat (2011), pengertian pariwisata dari UU RI Nomor 10 Tahun 2009, dan konsep daya tarik wisata dari UU Nomor 10 Tahun 2009.

III. METODE

Penelitian ini dilakukan di Banjar Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Ruang lingkup penelitian:

1. Perkembangan pariwisata di daya tarik wisata pantai Berawa.

2. Dampak pola konsumsi masyrakat terhadap pariwisata di daya tarik wisata pantai Berawa.

Menggunakan Jenis dan sumber data Silalahi, 2010 yaitu “menggunakan jenis data kualitatif”. Pengumpulan data menggunakan tiga teknik : observasi kualitatif yang artinya peneliti menunjukan perannya sebagai observer (Bungin, 2007), wawancara mendalam (Bungin, 2007), yang digunakan untuk mendapat jawaban yang lebih luas mengenai perkembangan pariwisata di Daya Tarik Wisata Pantai Berawa dan unuk mengetahui dampak pola konsumsi masyarakat terhadap pariwisata, studi pustaka (Sarwono, 2006). Untuk menentukan informan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu (Juliansyah, 2011). Dalam hal ini penelitian memilih informan yaitu Bendesa Adat Berawa, Klian Dinas Banjar Berawa, Klian Subak Desa Tibubeneng dan satu masyarakat lokal. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah deskriptif kualitatif. (Moleong,2011).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pantai Berawa secara strategis berada di Desa Tibubeneng, Banjar Berawa, Kecamatan Kuta Utara. Untuk menuju akses ke Daya Tarik Wisata Pantai Berawa dapat dilalui menuju jln.

Pantai Berawa yang ada di Banjar Berawa. Desa Tibubeneng terdiri dari13 wilayah/lingkungan Banjar Dinas dan 3 Desa Adat. Pantai Berawa

merupakan pantai yang memiliki pasir putih dan bersih yang berbeda dengan pantai lainnya.

Selain itu, Pantai Berawa merupakan pantai yang memiliki ombak yang sangat bagus bagi para peselancar khususnya bagi para wisatawan yang ingin melakukan kegiatan berselancar.

4.1 Perkembangan Pariwisata Terhadap Ekonomi Masyrakat di Daya Tarik Wisata Pantai Berawa.

Perkembangan adalah rangkaian perubahan yang terjadi sejak kegiatan pariwisata berlangsung yang mengakibatkan atau meberikan sesuatu yang sama sekali baru dari biasanya. Perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Badung terutama di daerah pesisir seperti pantai sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dapat dilihat dari perkembangan Pantai Berawa yang dulunya tidak terlalu dilirik wisatawan, tetapi dengan adanya berbagai macam fasilitas pendukung guna menarik kunjungan wisatawan, Pantai Berawa kini berkembang menjadi daya tarik wisata pantai dan juga Pantai Berawa kini menjadi salah satu tempat tujuan berkunjung selain Pantai Kuta yang sudah semakin padat kunjungan. perkembangan pantai Berawa akan mendatangkan dampak untuk mendatangkan wisatawan dan tentunya bagi ekonomi masyarakat. Selain itu, dengan berkembangnya Pantai Berawa banyak orang yang akan datang untuk mencari pekerjaan maupun untuk membuat lapangan pekerjaan.

4.2 Dampak Terhadap Pola Konsumsi.

Muculnya pariwisata akan memberikan berbagai dampak terhadap kehidupan manusia.

Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menggunakan atau memanfaatkan barang dan jasa didalam memenuhi kebutuhan hidup (Firth, dalam Sairin, 2002). Dalam berkembangnya pariwisata, kehidupan masyarakat Banjar Berawa yang khusunya ada di sekitar daya tarik wisata pantai Berawa dipengaruhi oleh pola konsumsi yang menimbulkan berbagai macam pilihan kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga menuntut untuk dipenuhi. Prilaku menkonsumsi barang yang dialakukan oleh masyarakat Berawa telah berubah semenjak masuknya pariwisata. Awalnya masyarakat Berawa menggunakan cara yang tradisional seperti bertani, tapi sekarang beralih ke modern baik itu wiraswasta seperti usaha

(8)

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937 Vol. 6 No 2, 2018

311

loundray dan homestay. Munculnya pola Konsumsi mempengaruhi masyarakat terhadap kegunaan suatu barang menjadi sebuah kebutuhan seperti handphone, mesin cuci, ataupun rumah sendiri yang digunakan untuk mendukung kelancaran suatu usaha yang dilakukan dalam kemajuan Pariwisata.

Mengacu kepada Firth (dalam Sairin, 2002) dampak pola konsumsi masyarakat pantai berawa dapat dilihat sebagai berikut : a. Pandangan terhadap kemapanan

ekonomi.

Menurut Soekanto, 2001 ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang berarti sosial ekonomi merupakan posisi seseorang di dalam masyarakat memiliki hubungan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubungan dengan sumber daya. Hal ini telah terjadi perubahan sebagai dampak kemapanan ekonomi, bahwa masyarakat yang ada di Banjar Berawa yang pada awalnya hanya bekerja tanpa mementingakan penghasilan tetapi sangat cukup untuk mereka makan dan saat itu pendidikan menurut mereka cukup sebatas pendidikan dasar. Pada saat ini datangnya pariwisata pandangan masyarakat menjadi berubah bahwa dalam pendidikan adalah prioritas utama untuk mendatangkan pekerjaan yang lebih bagus, menjamin dan menjanjikan masa depan mereka sehingga taraf hidup masyarakat menjadi meningkat.

b. Pandangan Terhadap Tatanan Sosial / Adat Istiadat.

Menurut UU RI No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yaitu pasal 1 ayat 7 dijelaskan bahwa peraturan Desa merupakan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu kepala Desa setelah dibahas dan telah disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. Pandangan masyarakat Banjar berawa terhadap tantanan sosial atau adat istiadat bahwa masyrakat masih terikat dengan hukum adat dimana peraturan yang sudah ada dan disepakati kemudian dijalankan bersama. Dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai masyarakat di dalam mebanjaran masyarakat di Banjar Berawa telah berpartisipasi dalam seluruh kegiatan banjar salah satunya adalah persiapan upacara di Pura.

Namun, bila dilihat lebih mendalam

membuktikan bahwa kebersamaan antar masyarakat telah berkurang karena selama proses penyajian sesajen atau banten, masyarakat lebih memilih untuk membeli banten lebih banyak daripada secara bersama- sama untuk membuatnya, artinya dalam hal adat masyarakat terlihat kuat tetapi berdasarkan materi dan untuk kebersamaan terlihat masih sangat kurang.

c. Cara Memenuhi Kebutuhan Keluarga.

Dalam pengantar antropologi ekonomi (sairin, dkk : 16) menerangkan tentang ekonomi sebagai salah satu upaya memberikan kebutuhan hidup didalam lingkungan alam dan lingkungan sosial. Adapun cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarga yaitu dimana pada awalnya masyarakat hanya sebagai petani, peternak, atau berkebun tetapi sekarang dengan adanya pariwisata masyarakat sebagaian besar sudah beralih untuk cara memenuhi kebutuhan keluaraga. Masyarakat memiliki cara yang berbdeda dengan cara memenuhi kebutuhannya seperti mendirikan homestay, menggunakan jasa loundray, mengurus villa, berdagang di pantai seperti buka restoran dan bar sebagai cara mereka memanfaatkan peluang bisnis dengan adanya pariwisata.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Diperoleh hasil simpulan penelitian sebagai berikut :

1. Perkembangan Pantai Berawa ditandai dengan kemunculan beragam usaha atau jasa yang mendukung kegiatan kepariwisataan di pantai Berawa dan dapat dilihat juga dari meningkatnya pertumbuhan usaha atu jasa yang ada di pantai Berawa. Terdapat juga fasilitas seperti hotel, villa, restourant, maupun homestay yang mendukung perkembangan kegiatan kepariwisataan di pantai Berawa. Selain itu, dengan berkembangnya pantai Berawa juga memberikan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja yang kebanyakn berasal dari luar wilayah Desa Tibubeneng.

2. Berkembangnya Pantai Berawa memberikan dampak terhadap pola konsumsi masyarakat yang membuat masyarakat memiliki pandangan

(9)

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937 Vol. 6 No 2, 2018

312

terhadap kemapanan ekonomi bahwa dengan datangnya pariwisata, pendidikan masyarakat yang ada di Desa Tibubeneng sekarang sudah mulai dianggap penting dan mulai meningkatnya tingkat pendidikan di Banjar Berawa khusunya.

Selain itu, Masyarakat di Banjar Berawa sudah mulai berwiraswasta dengan mendirikan usaha seperti homestay dan loundray. Secara adat, masyarakat mampu untuk mengimbangi di dalam melakukan kegiatan pariwisata dan menyamebraya (ngayah), dilihat dari setiap usaha yang dijalankan masyarakat di banjar berawa selalu mengandalkan tenaga kerja ahli untuk mengerjakan usahanya yang bergerak di bidang pariwisata, tetapi dilihat dari adat masyarakat masih kurang kuat karena dalam upacara kegamaan, untuk banten atau sesajen masyarakat lebih banyak memebeli dari pada membuat sendiri, sehingga menyamebraya terlihat hanya sebatas materi, bukan kebersamaan. Cara memnuhi kebutuhan keluarga pun sudah beragam, dengan berbagai macam usaha yang dilakukan oleh masyarakat seperti membuka jasa loundry, homestay maupun penanggung jawab villa dan restaurant.

Adapun saran yang bisa dituangkan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Perlu adanya penyiapan sumber daya manusia guna mendukung kegiatan kepariwisataan di daya tarik wisata pantai Berawa.

2. Mulai disosialisasikan pariwisata kepada masyarakat di Desa Adat Berawa terkait dampak yang ditimbulkan baik secara negatif ataupun Positif terhadap adat istiadat.

DAFTAR PUSTAKA

.____Undang-Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan.

.____Undang-undang Republik Indonesia Nomer 6 Tahun 2014 tentang Desa, yaitu pasal 1 ayat 7

Andhyka, T., & Suryawan, I. B. (2015). Dampak Perkembangan Villa Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Jalan Baik-Baik Seminyak.

Jurnal Destinasi Pariwisata, 3(2), 14-18.

Andayani, N. L. H., & Yulianthini, N. N. (2013).

Pengembangan Selancar (Surfing) di Kawasan Wisata Pantai Kuta, Kabupaten Badung Melalui Pemberdayaan Masyarakat (Community Base Development). Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 12(1).

Arikunto, S.2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara

Bagus Arjana, I Gusti. 2015. Goegrafi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta: PT Raga Grafindo Persada

Bungin, Burhan.2007. PenelitianKualitatif. Jakarta:

Prenamedia Group

Denzin Norman, K. Lincoln Yvonna S.. 2009. Handbook of Qualitatif Research. Yogyakarta; Pustaka Pelajar Dipayana, Agus. 2015. Dampak Perkembangan Pariwisata

Terhadap Lingkungan Fisik di Daya Tarik Wisata Pantai Berawa Kabupaten Badung. Skripsi Destinasi Pariwisata.

Dipayana, A., dan Sunarta, I. N. (2015). Dampak Pariwisata Terhadap Alih Fungsi Lahan di Desa Tibubeneng Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung (Studi Sosial-Budaya). Jurnal Destinasi Pariwisata, 3(2), 58-66.

Dewi, Ayu Anistya. 2016. Dampak Perkembangan Pariwisata di Pantai Pandawa Terhadap sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kutuh Kabupaten Badung. Skripsi Destinasi Pariwisata.

Faizun, Moh. 2009. Dampak Perkembangan Kawasan Wisata Pantai Kartini yarakat Setempat di Kabupaten Jepara. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Finnora. (2014). Dampak Objek Wisata Pantai Carocok Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Nagari Painai Selatan Kecamatan IV Jurai Pesisir Selatan. Sumatera Barat. Jurnal Geografi STKIP PGRI.

Herdiansyah, H.2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif : Untuk Ilmu-Ilmu Sosial

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Kartimin, I Wayan. 2010. Strategi Perkembangan Pantai Berawa Sebagai Daya Tarik Wisata Berbasis Kerakyatan di Kabupaten Badung. Denpasar:

Unuversitas Udayana

Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Atropologi I. Jakarta:

Rineka Cipta.

Kurniawan, W. (2015). Economics Development Analysis Journal.

Noor, J.2011. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana Moleong 2014, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muljadi, A.J. dan Warman, Andri. 2014. Kepariwisataan dan Perjalanan Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tsundoda, T., dan Mendlinger, S. (2009). Economic and social impact of tourism on a small town:

Peterborough New Hampshire. Journal of Service Science and Management, 2(02), 61.

Priono, Y. (2011). Studi Dampak Pariwisata Bukit Batu Kabupaten Kasongan Ditinjau Dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya. Jurnal Perspektif Arsitektur│

Volume, 6(2).

Perkebunan, K. S. (2016). Dampak Keberadaan Kebun Kelapa Sawit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa di Desa Badak Mekar Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.

Profil Perkembanagn Desa Tibubeneng 2012 Peraturan Bupati Badung Nomor 7 Tahun 2005

(10)

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937 Vol. 6 No 2, 2018

313

Pitana, I Gde dan Gayatri, P.2005. Sosiologi Pariwisata.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Pitana, I Gde dan Surya Diarta, I Ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi R. Bintaro, dalamMuharomi, 2009. Sikripsi :Perubahan

Status

KepemilikanLahanPertanianTerhadapKondisiSosia lEkonomiMasyarakatPetaniDesa : UNPAD

Sabirin, Dkk. 2010. Modul Sekolah dan Analisis Serta Strategi Program Smalleastate Model Polikulur.

Yayasan Bina Keterampilan Perdesaan.

Sairin, Sjafri, dkk. (2002). Pengantar Antropologi Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Santrock, Jhon W.2007. Alih Bahasa : Mila Rahmawati dan Anna Kuswan. Child Development (Perkembangan Anak). Jakarta : Erlangga

Soerjono, S.2001. Sosiologi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 2006. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia Indonesia Silalahi, Uber. 2010. Metode Penelitian Sosial .Refika

Aditama, Bandung.

Supriharyono.2007. Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Stefanus, S. Dan Supriharyono, N. B. Azis. 2007.

Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Melalui Pemberdayaan Kearifan Lokal di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jakarta:

Kencana.

Sugiyono. 2014. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Badung: Alfabeta.

Suwena, I. K., Widyatmaja, I. G. N., dan Atmaja, M. J.2010.

Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Udayana University Press.

Yoeti, O. A. 2008. Ekonomi Pariwisata. Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Jakarta : Kompas Yusuf, S. 2002. Pengantar Teori Kepribadian

Sumber lainnya :

(Diunduh Rabu 1 Maret 2017 20.18) Sobur, alex.

2009.Psikologi Umum.Bandung : Pustaka Setia.

http://devolamartania.blogspot.co.id/2014/10/daya- tarik-wisata.html

http://eprints.ung.ac.id/932/5/2013-2-93403-

331310028-bab2-10012014091805.pdf(Diunduh Rabu 3 Maret 2017 20.18)

(Rabu 5 Maret 2017

20.00)http://www.slideshare.net/NastitiChristianto/teknik -analisis-data-kuantitatif-dan kualitatif.

http://www.depsos.go.id

(11)
(12)

Referensi

Dokumen terkait

Iklan Baris Iklan Baris PIAGGIO MOBIL KREDIT MOTOR DICARI Motor Dijual HONDA SUZUKI YAMAHA Serba Serbi NOMOR CANTIK Serba Serbi MOBIL DISEWAKAN.. ADA FAHRA

Puan Nor Haizan bt Jusoh Puan Hajah Nisah bt Yakob Encik Ahmad Nesfu bin Jusoh Encik Abdullah Sani bt Ibrahim Encik Mohd Jamaludin bin Salleh Puan Hajah Safura binti Mohamed

Tesis Pengaruh Kompetensi manajerial dan Motivasi terhadap Kinerja Pengelola Obat Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Bandung : Universitas

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan observasi berstruktur (Bungin, 2007), aspek-aspek yang akan diobservasi telah dimuat dalam suatu daftar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produktivitas primer di perairan Pulau Panjang berkisar antara 25 – 75 mgC/m 3 /jam, dengan nilai produktivitas tertinggi sebesar

Viscometer Brookfield merupakan tipe viscometer banyak titik yang di gunakan untuk mengukur viskositas krim dengan menggunakan no spindle yang sesuai tergantung dari

Yos Sudarso KM.. Yos

Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah