• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan perkapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum dan posisi neraca pembayaran suatu negara. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam pengembangan ekonomi nasional di Indonesia, yang menjadi proritas yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi masalah kemiskinan dan pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional.

Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia. Ketika terjadi krisis moneter yang melanda Indonesia ditahun 1998 yang menyebabkan jatuhnya perekonomian nasional, banyak usaha skala besar pada berbagai sektor seperti industri, perdagangan dan jasa yang mengalami masalah bahkan sampai terhenti aktifitasnya, selain itu banyak investor dan pengusaha besar yang mengalihkan modalnya ke negara-negara lain, sehingga perkonomian Indonesia dikala itu semakin terpuruk. Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan sektor rill mampu

(2)

bertahan bahkan dapat memulihkan perekonomian ditengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor.

Pada masa sekarang ini industri di Indonesia khususnya di kota-kota besar terus mengalami kemajuan. Banyak faktor yang menjadi pendorong kemajuan industri di Indonesia. Melimpahnya sumber daya alam, banyaknya jumlah penduduk, dan lokasi yang strategis merupakan beberapa faktor yang mendorong perkembangan industri yang ada di Indonesia. Salah satunya kota Palembang yang telah berkembang dari majunya pariwisata, Palembang sering kali menjadi tuan rumah event-eventbesar khususnya dibidang olahraga baik skala Nasional maupun Internasional, pada tahun 2018 kota palembang menjadi tuan rumah Asian Games secara langsung maupun tidak langsung juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kota Palembang. Pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang ada maka bertambah dan berkembangnya perusahaan yang ada dikota Palembang khususnya UMKM banyak bermunculan.

Fenomena yang menarik yang terjadi di Kota Palembang adalah semakin pesatnya UMKM yang bergerak dibidang kuliner. Kambang Iwak atau sering di sebut dengan KI Park adalah salah satu tempat wisata yang terkenal di kota Palembang. Setiap hari, Kambang Iwak ramai di kunjungi oleh orang berwisata, terutama pada saat akhir pekan. Banyaknya pelaku UMKM di pasaran dengan segala macam keunggulan produk yang ditawarkan misalnya seperti pakaian, souvenir, permainan anak-anak ataupun makanan khas Palembang sehingga para pengunjung tertarik untuk membelinya.

(3)

Adapun data Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang saya ambil survey awal sebanyak 10 UMKM di Kambang Iwak (KI) Palembang.

Tabel 1.1

UMKM di Kambang Iwak Palembang Nama

Usaha

Jenis

Kelamin Pendidikan

Mulai

Usaha Modal Laba

Jumlah Pegawai Mie Tek-

tek Sultan P SMP 2016 Rp2.000.000 Rp500.000 2 Azka

Bakery P SMK 2019 Rp20.000.000 Rp2.000.000 3 Es Jeruk

Peras Tini P S1 2017 Rp250.000 Rp250.000 1

Nova

Collection P S1 2015 Rp5.000.000 Rp1.000.000 2 Jibab

Sherly P SMA 2018 Rp10.000.000 Rp500.000 3 Galeri

Azka Manik-

manik P S1 2009 Rp500.000 Rp250.000 1

K.T Gantungan

Jilbab L SMK 2010 Rp500.000 Rp100.000 1

Souvenir Khas

Jogja P SMA 2018 Rp1.500.000 Rp150.000 2

Odong- Odong

Andi L SMA 2019 Rp25.000.000 Rp300.000 2

Jenis Mainan

Anak L SMA 2016 Rp4.500.000 Rp100.000 2

Sumber : Hasil Survey Awal di Kambang Iwak (KI) Palembang.

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa mayoritas yang membuka UMKM berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 7 orang sedangkan laki-laki 3 orang. Jika dilihat dari pendidikan lebih mayoritas tamatan SMA/SMK bejumlah 6 orang dan S1 2 orang sedangkan SMP 1 orang. Untuk mulai berdirinya usaha,

(4)

dimulai dari tahun 2009 hingga yang terbaru pada tahub kemarin (2019).

Sedangkan untuk modal-modal setiap wirausaha berkisaran mulai dari Rp.

250.000 - Rp.25.000.000. adapun untuk keuntungan yang di dapat oleh beberbagai macam UMKM yang ada yaitu mulai dari Rp.100.000 sampai mendapatkan keuntungannya Rp. 2.000.000 dan jumlah pegawai masing-masing UMKM berjumlah 1-3 orang.

Kemampuan dalam manajemen keuangan sangat diperlukan demi kelangsungan suatu usaha.Salah satu tujuan utama didirikannya suatu usaha adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil tidaknya suatu usaha dalam mencari keuntungan dan mempertahankan usahanya tergantung pada manajemen keuangan . Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Oleh sebab itu, kinerja keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis untuk menjalankan usahanya

Dalam Knowledge Based Business, modal intelektual merupakan suatu hal yang penting. Modal intelektual merupakan salah satu sumber daya non fisik atau aset tidak berwujud yang tidak terlihat pada laporan keuangan (neraca) perusahaan, tetapi semakin diakui sebagai aset strategis (investasi) dan dipandang penting bagi perusahaan dalam meningkatkan nilai dan keuntungan perusahaan berkelanjutan. Sebagai aset utama yang dapat membangun daya saing perusahaan, maka sangat penting bagi UMKM untuk memahami strategis pengelolaannya.

Fenomena Intellectual Capital (Modal Intelektual) berkembang setelah munculnnya PSAKNo. 19 Tahun 2000 tentang aktiva tidak berwujud, walaupun

(5)

tidak dimyatakan secara eksplisit sebagai Intellectual capital, namun Intellectual capital telah mendapat perhatian. Dimana intangible asset atau aset tak berwujud

adalah aset non moneter yang terindentifikasi tanpa wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam meghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan adminitratif.

Intellectual Capital memiliki beberapa elemen seperti Human capital

(modal manusia), Structural Capital (modal struktural), dan Customer Capital (modal kustomer) yang dapat membantu para wirausaha untuk meningkatkan kinerja usahanya (khalique, et al, 2013). Bataineh dan Al Zoaby (2010) mendefinisikan modal intelektual sebagai keterampilan, pengetahuan, dan teknologi yang digunakan untuk menciptakan keunggulan bersaing bagi organisasi. Sedangkan menurut Hidayat dalam Dewi (2011) modal intelektual telah menyebabkan pergeseran dalam paradigma melakukan bisnis, sumber kekuatan akan bergeser dari modal fisik menjadi sumber daya manusia, dari sumber daya alam menuju sumber daya pengetahuan, dari posisi sosial seseorang menjadi proses hubungan, dan dari kekuatan pemegang saham menjadi kekuatan pelanggan. Kini perusahaan mengakui pentingnya modal intelektual yang bersifat abstrak dan tidak nyata untuk dijadikan penggerak utama dalam pengembangan bisnis. Oleh karena itu, modal intelektual telah menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern.

Salah satu hal yang dianggap kendala ataupun masalah oleh Para pelaku UMKM di Kambang Iwak (KI) yaitu belum memanfaatkan Intellectual Capital dengan baik. Di samping itu UMKM tersebut belum memberikan perhatian lebih

(6)

terhadap Human Capital, Structural Capital dan Customer Capital. Padahal semua ini merupakan elemen perkembangan Intellectual Capital UMKM. Jika UMKM tersebut mengacu pada perkembangan yang ada, yaitu manajemen yang berbasis pengetahuan, maka UMKM di Kambang Iwak akan dapat bersaing dengan menggunakan keunggulan kompetitif yang diperoleh melalui inovasi- inovasi kreatif yang dihasilkan oleh Intellectual Capital yang dimilik oleh para pelaku UMKM, Hal ini akan mendorong terciptanya produk-produk yang semakian baik dimata konsumen. Oleh karena itu Intellectual Capital telah menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern. Hal tersebut juga berdampak pada ketidakmampuan mereka dalam mengatur keuangan usahanya, terutama dalam hal pencatatan/pembukuan. Oleh karena itu dengan memanfaatkan pengelolaan intellectual capital dalam usaha mikro kecil dan menengah akan memberikan hasil yang nyata bagi kinerja keuangan usahanya.

Berdasarkan uraian Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan “ Pengaruh Intellectual CapitalTehadap Kinerja Keuangan Pada UMKM Sektor Pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah :

1. Apakah Human Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pada UMKM sektor pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang?

2. Apakah Structural Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada UMKM sektor pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang?

(7)

3. Apakah Customer Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada UMKM sektor pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang?

4. Apakah Human Capital, Structural Capital, dan Customer Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan yang dilakukan menjadi terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis perlu untuk membatasi materi pembahasan dalam penelitian ini adalah Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada UMKM Sektor Pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Dan Menganalisis sebagai berikut :

1. Pengaruh Human Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada UMKM Sektor Pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang.

2. Pengaruh Sttructural Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada UMKM Sektor Pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang.

3. Pengaruh Customer Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada UMKM Sektor Pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang.

4. Pengaruh Human Capital, Structural Capital, dan Customer Capital terhadap Kinerja Keuangan?

(8)

1.4.2 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman bagi penulis mengenai Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada UMKM Sektor Pariwisata di Kambang Iwak (KI) Kota Palembang.

2. Bagi UMKM

Sebagai bahan masukan bagi UMKM di Kambang Iwak (KI) Kota Palembang terutama mengenai Intellectual Capital.

3. Bagi Pembaca

Sebagai refrensi yang dapat digunakan oleh pembaca untuk melakukan penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu penjelasan secara jelas dan terperinci dengan urutan bab – bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

(9)

Bab ini berisikan landasan teoritis yang membahas mengenai Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan. Bab ini juga

memuat penelitian terdahulu, hipotesis, kerangka pemikiran, paradigma penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang objek yang diteliti, dan metode - metode yang digunakan meliputi operasional variabel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggungjawab serta Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada UMKM Sektor

Pariwisata di Kambang Iwak (KI) Palembang.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan analisis dalam bab V, kemudian diberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi UMKM.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Sintesis dan Studi Kinerja H 2 SbBP dan H 2 AdBP pada Ekstraksi Pelarut Y(III) Bagi Pemisahan Logam Tanah Jarang Dalam

Setelah mengikuti dan mendengarkan materi sosialisasi serta melakukan diskusi dalam rangka melatih kemampuan peserta untuk memecahkan permasalahan tindak pidana

Begitupun yang dialami tokoh Arini dalam film Surga Yang Tak Dirindukan, Tokoh Arini yang digambarkan sebagai perempuan cantik, cerdas, masih muda akan tetapi

Bagi pengusaha bunga potong krisan khususnya di Desa Kenteng, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menerapkan orientasi pasar sehingga

Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar 15% dari kalori yang

Kata Kunci: Waris, Teori Limit, Metode Penafsiran Syah}ru>r. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ketidakpuasan mengenai praktik pembagian harta warisan yang berlaku

Salah satu cara untuk menciptakan pasar baru adalah dengan melakukan kegiatan pelayanan komunikasi kepada masyarakat, kegiatan pelayanan merupakan kegiatan sadar yang