44 BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat SMK Nenegeri Gorontalo
SMK Negeri 4 Gorontalo adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang didirikan pada tahun 2004, SMK Negeri 4 Gorontalo
beralamatkan di Jl. Madura Kelurahan Pulubala Kecamatan Kota Tengah
Kota Gorontalo. Mulanya SMK ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Kecil yang menempel di SMP Negeri 8 Gorontalo. Oleh sebab itu
kepala sekolah dirangkap oleh Kepala SMP Negeri 8 Gorontalo yaitu
Bapak Abram Badu. Pada tahun 2006 SMK Negeri 4 Gorontalo menjadi
sekolah baru yang berdiri sendiri dan mempunyai Kepala Sekolah yang
definitif yang di pimpin oleh Kepala Sekolah Baru Bapak Abdurrahman
Nusi,BA dari tahun 2006 sampai dengan Agustus tahun 2010. Kemudian
pada tanggal 1 Oktober 2010 digantikan oleh Ibu Farida
Helingo,M.Pd.Awalnya memiliki 2 kompetensi keahlian yaitu Desain dan
Produksi Kria Tekstil dan Desain Produksi Kria Kayu. Seiring berjalannya
waktu SMK Negeri 4 Gorontalo sekarang memiliki 5 kompetensi keahlian
masing-masing yaitu Desain dan Produksi Kria Teksti, Desain dan
Produksi Kria Kayu, Teknik Komputer dan Jaringan, Akuntansi dan
45
Sekolah menengah kejuruan ini tergolong masih sangat mudah
tetapi sudah mendapatkan standar ISO 9001 : 2008, SMK Negeri 4
Gorontalo Mampu membuktikan dalam jangka waktu 2 tahun SMK
Negeri 4 telah mampu memperoleh sertifikat ISO 9001 yang di peroleh
pada tahun 2008.
Keberhasilan yang di capai oleh SMK Negeri 4 gorontalo selain di
karenakan dukungan dari segenap warga dan stockholder di dalamnya,
tentunya tidak lepas dari intervensi seorang pemimpin yang bertanggung
jawab dan amanah. Berikut ini adalah nama-nama yang pernah memimpin
SMK Negeri 4 Gorontalo sampai saat ini.
S u m b e r
data : T.U SMK Negeri 4 Gorontalo 4.1.2. Visi SMK Negeri 4 Gorontalo
Visi dari SMK Negeri 4 Gorontalo adalah :
1. Terwujudnya tamatan yang Berkualitas, kreatif, kompetetif,
berjiwa enterpreneur, dan mandiri.
No Nama Periode
1 Abram A.m Badu, M.Pd 2004-2006 (Gabungan SMP Negeri 8 Gorontalo dan SMK Negeri 4
Gorontalo)
2 Abdurrahman Nusi, Ba 2006-2010
46
2. Kompetensi Keahlian Akuntansi “Berkualitas,Terampil, mandiri
dan kompetetif yang berjiwa enterpreneur”
4.1.3. Misi SMK Negeri 4 Gorontalo
1. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 ; 2008 dalam
meningkatkan kemampuan kinerja
2. Menciptakan tamatan berkualitas yang memiliki keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang kreatif, inovatif dan kompetitif yang
dilandasi IMTAQ dan IPTEK;
3. Mengupayakan peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan;
4. Melaksanakan KBM dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter
bangsa pada setiap mata pelajaran yang bernuansa PAIKEM
5. Mengupayakan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah yang
kontinu dan berkesinambungan;
6. Meningkatkan pelayanan prima;
7. Menciptakan dan meningkatkan hubungan kerjasama antara
sekolah, masyarakat, Dunia Usaha dan Industri baik lokal, nasional
maupun global;
8. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yang dapat
47 4.1.4. Tujuan SMK Negeri 4 Gorontalo
1. Terjadi peningkatan kualitas tamatan yang memiliki keterampilan,
pengetahuan dan sikap; yang kreatif, inovatif dan kompetitif yang
dilandasi IMTAQ dan IPTEK;
2. Terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas profesionalisme tenaga
pendidik dan kependidikan;
3. Terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pemenuhan sarana dan
prasarana sekolah secara optimal
4. Terciptanya hubungan kerjasama antara sekolah, masyarakat, dunia
usaha dan industri baik lokal, nasional dan global.
5. Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif yang dapat menunjang
proses belajar mengajar.
4.1.5. Keadaan Guru Permata Pelajaran dan Guru
Dalam menyelenggarakan pendidikan, faktor guru merupakan
salah satu komponen yang sangat nyata dan penting dalam menentukan
hasil tidaknya suatu lembaga pendidikan untuk mewujudkan pendidikan.
Tujuan utama yang diharapkan adalah terjadi peningkatan kualitas maupun
kuantitas mutu pendidikan sekolah tersebut.
Untuk menunjang proses pembelajaran disekolah ini maka SMK
Negeri 4 Gorontalo Memiliki tenaga pengajar 30 orang. SMK Negeri 4
Gorontalo memiliki jumlah guru kurang dari yang semesti di butuhkan,
jumlah guru yang semestinya di butuhkan adalah 42 orang, sehingga
48
guru tidak tetap brjumlah 5 orang. Jika di lihat dari distribusi jenjang
pendidikan, maka guru yang berpendidikan S2 terdiri dari 3 orang dan
yang berpendidikan S1 berjumlah 26 orang dan yang berpendidikan D3
berjumlah 1 orang.
Maka lebih jelasnya keadaan guru permata pelajaran dan guru BK
menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
No Mata pelajaran yang di
ampu
Tetap Tidak Tetap
S1 S2 D3 S1 S2
1 PPKN 2
2 IPS 1
3 Pend. Agama Islam 1 1
4 Bhs. Indonesia 1 5 Bhs. Inggris 1 2 6 Penjaskes 2 7 Matematika 2 8 KKPI - 9 Kewirausahaan 2 10 Kriya tekstil 1 11 Kriya kayu 1 12 Kimia 1 13 Seni budaya 2 14 Ipa terpadu 1
49 15 TKJ 1 16 Akuntansi 1 1 17 Fisika 1 18 Garmen Jumlah 3
Sumber dadta :T.U SMK Negeri 4 Gorontalo
Dari data diatas menggambarkan bahwa jumlah guru yang
melaksanakan tugas di sekolah ini belum terlalu memadai untuk
meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 4 Gorontalo.
Bangunan SMK Negeri 4 Gorontalo pada saat ini terletak pada area
3.792,00 M² Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting
dalam mendukung fungsi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan
secara umum. Dengan sarana dan prasarana yang memadai maka dapat
dipastikan kegiatan pendidikan ataupun kegiatan belajar mengajarbakan
berjalan lancar yang tentunya pula memenuhi harapan serta tujuan
penyelenggaraan KBM itu sendiri. Sampai dengan tahun ajaran 2012/2013
SMK Negeri 4 Gorontalo belum memiliki sarana dan prasarana sekolah
yang menurut sudut pandang penulis kondisinya belum terlalu baik.
Berikut ini di sajikan mengenai sarana dan prasarana sekolah yang terdapat
50 Tabel : 5
Keadaan Sarana Dan Prasarana SMK Negeri 4 Gorontalo.
No Jenis Ruangan Jumlah Keterangan
1 Ruang praktek kriya
kayu 1
1
2 Ruang praktek kriya kayu 2
1
3 Ruang praktek kriya tekstil
1
4 Ruang I 1 Kelas XII Akuntansi & XI
Akuntansi
5 Ruang II 1 Kelas XII TKJ I & XI Tekstil
6 Ruang III 1 Kelas XII TKJ II & XI TKJ
7 Ruang IV 1 Kelas XII Tekstil & XI TKII
8 Ruang V 1 Kelas XII Kayu
9 Ruang VI 1 Kelas X TKJ I
10 Ruang VII 1 Kelas X TKJ II
11 Ruang VIII 1 Kelas X Akuntansi
12 Ruang IX 1 Kelas X Kayu & XI Kayu
13 Ruang X 1 Kelas X Tekstil & XI Garmen
14 Ruang Lab.komputer 1
51 16 Ruang Osis 2 17 Ruang UKS 2 18 Ruang TU 1 19 Ruang Kurikulum 1 20 Ruang Kepsek 1 21 Kantin 1 22 Koprasi 1 23 Kamar mandi 1 24 Wc 2
Sumber dadta :T.U SMK Negeri 4 Gorontalo
4.1.6. Data Siswa Dan Rombongan Belajar (Rombel)
Sebagai komponen yang di belajarkan, maka siswa pada suatu
lembaga pendidikan akan turut menentukan keberhasilan sekolah dalam
kegiatan pembelajaran. Bersama dengan itu, guru serta komponen sekolah
lainya akan turut menentukan eksistensi sekolah bersangkutan terhadap
lingkungan sosial.
Keadaan siswa Rombongan belajar SMK Negeri 4 Gorontalo
N0 Kopetensi keahlian
Jlh siswa
Ruang Kelas Rombongan Belajar Ket
X XI XII Jlh X XI XII Jlh 1 Kriya kayu 46 1 1 2 1 1 1 3 2 Kriya Tekstil 45 1 1 2 1 1 1 3 3 TKJ 118 1 2 3 2 2 2 6 4 Akuntansi 62 1 1 2 1 1 1 3 5 Garmen 7 0 1 1
52 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Strategi Pembelajaran Inquiry
Dalam kelompok ini, jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian
dalah 60 orang. Skor motivasi belar tertinggi adalah 98 dan terendah 55,
dengan harga rata (X) = 73,05, dengan simpangan baku = 8,23, Harga
median = 72,63 harga modus = 73,05.
Deskripsi tentang distribusi frekuensi skor data Strategi pembelajaran
inqury (Variabel X) dapat di lihat pada berikut :
Tabel : 7
Daftar Distribusi Frekuensi Strategi Pembelajaran inqury (X)
Dari tabel tersebut di atas, menunjukan bahwa lebih banyak
responden yang menjawab 69-75. 0 10 20 30 40 50 60 70 Frekuensi
53 4.2.2. Motivasi Belajar Siswa
Dalam kelompok ini, jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian
adalah 60 orang. Skor dari motivasi belajar siswa adalah 93 dan terendah
adalah 50 dengan harga rata-rata (X) =73,76 dengan simpangan baku =
10,22 harga median = 73,79 harga modus = 74,56. Distribusi skor motivasi
belajar siswa disajikan dalam tabel di bawah ini :
Deskripsi tentang distribusi frekuensi skor data aktivitas belajar siswa
(variabel Y) dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 8
Daftra distribusi frekuensi motivasi belajar siswa (Y)
Dari tabel tersebut diatas menunjukan bahwa lebih banyak
responden yang menjawab diatas angka 71 sampai dengan 77. 0 10 20 30 40 50 60 70 Frekuensi
54 4.3. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebagaimna dikemukakan pada bab III, data dalam penelitian ini
diolah secara kuantitatif dengan melakukan pengukuran antara strategi
pembelajaran inquiry dengan motivasi belajar siswa dengan instrumen
penelitian yang digunakan, mka data hasil penelitian tergambar dalam data
skor, baik variabel X (strategi pembelajaran inquiry) dan variabel Y
(Motivasi belajar siswa).
Proses analisis data meliputi proses pengujian normalitas data yang
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil penelitian berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak dan sebagai penentu dalam ppengujian
hipotesis, uji linearitas untuk mengetahui apakah regresi X dan Y
berbentuk linear atau non linear. Kemudian dilakukan penentuan koofisien
korelasi serta interprestasinya dan indeks determinasinya.
4.4. Pengujian Normalitas Data Variabel X
Sebagimana pengujian normalitas data yang telah dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan rumus chi-kuadrat, untuk variabel X
(Strategi pembelajaran inquiry) di peroleh X² hitung = 9,06. Angka ini
menunjukan hasil perhitungan chi kuadrat. Dari daftar distribusi pada taraf
nyata 0,01 dan derajat kebebasan (dk) = k-3 di peroleh X²(0,99)(7-3) =
13,3. Angka ini merupakan angka pembanding yang menuntukan apakah
hasil perhitungan dari variabel X (strategi pembelajaran inquiry)
55
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel X
(strategi pembelajaran inquiry) berdistribusi normal.
4.5. Pengujian Normalitas Data Variabel Y
Sebagimana pengujian normalitas data yang telah dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan rumus chi-kuadrat, untuk variabel Y
(Motivasi Belajar Siswa) di peroleh X² hitung = 7,12. Angka ini
menunjukan hasil perhitungan chi kuadrat. Dari daftar distribusi pada taraf
nyata 0,01 dan derajat kebebasan (dk) = k-3 di peroleh X²(0,99)(7-3) =
X²(0,99)(4) = 13,3. Angka ini merupakan angka pembanding yang
menuntukan apakah hasil perhitungan dari variabel Y (Motivasi belajar
siswa) terdistribusi normal atau tidak. Terrnyata harga X² hitung < dari
X²daftar = 7,12 < 13,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) berdistribusi normal.
4.6. Pengujian Korelasi
Rumusan Hipotesis yang diuji adalah “Terdapat hubungan positif
antara strategi pembelajaran inquiry dengan motivasi belajar siswa”. Hasil
perhitungan menunjukan menunjukan persamaan antara X atas Y
adalahÝ = 37,36 + 0,50X. Uji linieritas dan signifikan arah regresi menggunakan uji F. Hasil perhitungan koefisien korelasi antara variabel X
56 Tabel : 9
Koefisien Korelasi Antara Hubungan Strategi Pembelajaran Inquiry dengan Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan perhitungan korelasi strategi pembelajaran inqury (X)
dan motivasi belajar siswa (Y) diperoleh koefisien r = 0,42 dan r² =
0,1741. Ujinsignifikan koefisien korelasi memperoleh hasil hitung t =
3,52. Dala daftar t pada pada taraf nyata 0,01 di peroleh t(0,995)(58) =
2,66. Berarti thitung lebih besar dari harga Ttabel, atau Thitung = 3,52 >
Ttabel = 2,66. Atau harga Thitung masih berada didalam daerah
penerimaan Ho. Hasil ini menyimpulkan bahwa Ho diterima dan Hi di
tolak. Dari analisis korelasi diperoleh r = 0,42 dan koefisien determinasi
(r²) sebesar 0,1681 atau 17,41 %. Ini berarti bahwa terdapat hubungan
strategi pembelajaran inquiry dengan motivasi belajar siswa sebesar
17,41 %. Dengan demikian hipotesis terdapat hubungan positif strategi 0 10 20 30 40 50 60 70 60 dk Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi Thitung Ttabel
57
pembelajaran inquiry dengan motivasi belajar siswa diterima dan
signifikan.
Pola hubungan antara variabel X dan Y yang ditunjukan oleh
persamaan regresi Ý = 37,45 + 0,50X. Hasil perhitungan persamaan
regresi ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan penurunan
atau peningkatan sebesar satu unit pada variabel X, maka akan diikuti
oleh perubahan penurunan atau peningkatan rata-rata sebesar 0,50 unit
variabel Y. Ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator strategi
pembelajaran inquiry, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada
indikator motivasi belajar siswa. Persamaan regresi ini dapat dinyatakan
berbentuk linier atau tidak, dapat dilihat pada tabel ANAVA.
Tabel : 10
Hasil analisis ANAVA Persamaan Linier Sederhana
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 Dk Jk RKJ F
58
Dari tabel diatas diperolehharga Fhitung untuk uji linieritas 1,62
dan Fhitung untuk uji keberartian sebesar 12,22.
Berdasarkan kriteria pengujian untuk uji linieritas yang telah ditetapkan di
atas bahwa Tdaftar diperolehdari F ≤ F (1 –a)(k – 2, n – k) pada taraf nyata a = 0,01 maka F(0,99)(24,3) = 2,38. Ternyata harga Fhitung lebih
kecil dari Fdaftar (1,33≤ 2,83), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ý = 37,45 + 0,50X berbentuk linier.
Selanjutnya untuk uji keberartian telah ditetapkan kriteria
pengujian bahwa Fdaftar dapat diperoleh dari F ≥ F(1 – a)(1,n – 2) pada taraf nyata a = 0,01 maka F (1 – 0,01)(1,60 – 20 ) atau F (0,99)(1 – 58) =
7,08 ternyata haraga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (12,20 >7,08)
sehingga dapat di simpulakan bahwa persamaan regresi linier tersebut
benar – benar signifikan (berarti).
4.7. Pembahasan
Pada bagian ini akan dijelaskan maksud dari hasil yang diperoleh
dalam penelitian yakni hubungan antara strategi pembelajaran inquiry
dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas X,
XI & XI Akuntansi (suatu penelitian di SMK Negeri 4 Gorontalo). Dalam
penelitian ini di peroleh persamaan regresi Ý = 37,45 + 0,50X yang berarti
bahwa setiap perubahan suatu unit skor strategi pembelajaran inquiry di
ikuti ole oleh skor 0,50 motivasi belajar siswa. Dengan kata lain, semakin
tinggi strategi pembelajara tersebut maka akan semakin tinggi juga
59
dengan motivasi belajar siswa berbentuk regresi,inier sederhana di mana
hal ini di tunjukan dengan nilai Fhitung yang di peroleh pada tabel
ANAVA.
Dari hasil perhitungan dengan rumus product moment di peroleh
koefisien korelasi (r) sebesar 0,42 dengan indeksdeterminasinya (r²)
sebesar 0,1741 atau 17,41 %. Artinya bahwa terdapat hubungan strategi
pembelajaran inquiry dengan motivasi belajar siswa sebesar 17,41 %.
Sedangkan sebesar 82,59 % terdapat hubungan lain yang tidak di desain
dalam penelitian aktivitas siswa dalam belajar, hubungan antara aktivitas
belajar siswa dengan motivasi belajar siswa pada pmamta pelajaran
akuntansi..
Strategi pembelajaran berarti cara dan seni yang digunakan oleh
seorang guru untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya
membelajarkan siswa. strategi pembelajaran juga merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam melakukan
pembelajaran. Tanpa ada strategi dalam melakukan pembelajaran guru
tersebut belum mampu menciptkan suasana pembelajaran yg
menyenangkan. Semakin baik suatu strategi pembelajaran yang diterapkan
oleh seorang guru maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar dari
siswa tersebut.
Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa
untuk belajar dengan senang da belajar secara sunggguh-sunggu, yang
60
kosentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan – kegiatannya. Oleh karena itu
di butuhkan strategi pembelajaran yang tepat untuk dapat mebingkatkan
motivasi belajar pada siswa.