• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

221

Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini diperoleh beberapa pola transformasi bentuk yang terjadi pada objek penelitian yaitu industri sepatu dalam hunian, presentase analisa tatanan pada objek penelitian berdasarkan persyaratan kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang.

6.1 Pola Transformasi Bentuk Yang Terjadi Pada Objek Penelitian

Berikut pola transformasi bentuk pada objek penelitian yang dibagi ke dalam tiga tipe unit industri sepatu dalam hunian berdasarkan jumlah tenaga kerja.

1. Industri Rumah Tangga (tenaga kerja 1-4 orang)

Objek penelitian pada tipe ini terdapat pada unit Berrino yang berada di PIK Penggilingan dan unit Ibu Surti yang berada di Sentra Industri Sepatu Cibaduyut. Pola transformasi bentuk yang terjadi pada kedua unit yaitu:

 Pemilik cenderung melakukan ekspansi pada lantai dasar.

 Penambahan area banyak dilakukan pada area fleksibel.

 Perubahan interior menyesuaikan kebutuhan pengguna.

 Proses produksi cenderung dilakukan di lantai karena area terbatas,

namun pengerjaan menjadi kurang efektif.

 Mobilitas perabot sering dilakukan, hal ini kurang efektif.

 Kebutuhan berkembang dengan area terbatas memicu adanya ruang multifungsi.

 Utilitas air tetap.

(2)

222

 Fungsi kerja dan hunian masih bercampur, hal ini tidak

mengganggu privasi pengguna.

 Tidak ada pemisahan akses pada perubahan unit.

2. Industri Kecil Sepatu Dalam Hunian (tenaga kerja 5-10 orang)

Objek penelitian pada tipe ini terdapat pada unit Meizi yang berada di PIK Penggilingan dan unit Ibu Nia yang berada di Sentra Industri Sepatu Cibaduyut. Pola transformasi bentuk yang terjadi pada kedua unit yaitu:

 Ekspansi cenderung dilakukan dengan memaksimalkan lantai dasar

terlebih dahulu.

 Penambahan area dilakukan pada area huni dan kerja.

 Mobilitas perabot sering dilakukan karena area terbatas, hal ini

kurang efektif.

 Kebutuhan berkembang dengan area terbatas memicu adanya ruang

multifungsi.

 Perubahan membuat area kerja terbagi sesuai divisi pengerjaan.

 Utilitas air tetap.

 Terdapat pemisahan antara fungsi kerja dan hunian.

 Pemisahan antara public, secondary, dan primary territory.

 Pemisahan akses untuk hunian dan area kerja agar tidak terjadi konflik antara penghuni dan pekerja.

3. Industri Kecil Sepatu Dalam Hunian (tenaga kerja 11-19 orang)

Objek penelitian pada tipe ini terdapat pada Sinar Persada yang berada di PIK Penggilingan dan unit Suhanda yang berada di Sentra Industri Sepatu Cibaduyut. Pola transformasi bentuk yang terjadi pada kedua unit yaitu:

(3)

 Ekspansi dilakukan dengan memaksimalkan lantai dasar dahulu.

 Penambahan area cenderung dilakukan pada area kerja.

 Konfigurasi perabot menyesuaikan ekspansi area pada unit.

 Perabot sering mengalami perubahan karena kurang memadai, hal

ini kurang efektif.

 Pemisahan area kerja sesuai divisi pengerjaannya.

 Perubahan memposisikan area kerja di lantai 1, dan hunian lantai 2.

 Pemisahan gudang untuk bahan, produk setengah jadi, produk jadi.

 Utilitas air tetap.

 Pemisahan antara hunian dan area kerja.

 Pemisahan antara public, secondary, dan primary territory.

 Pemisahan akses antara hunian dan area kerja, tangga menjadi salah satu pertimbangan desain untuk pemisahan akses.

6.2 Presentase Analisa Tatanan Pada Objek Penelitian Berdasarkan Persyaratan Kebutuhan Ruang

Berdasarkan persyaratan perabot dan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan ruang, hasil analisa pada unit Berrino dan Ibu Surti dapat dilihat pada gambar 6.1.

Semua ruang belum memenuhi persyaratan sirkulasi, dan hampir seluruh ruang tidak memenuhi persyaratan perabot & sirkulasi.

Gambar 6.1 Presentase Hasil Analisis Kebutuhan Ruang Unit Berrino dan Ibu Surti

0% 0%

24%

76%

Sesuai Persyaratan

Tidak Sesuai Persyaratan Perabot Tidak Sesuai Persyaratan Sirkulasi

Tidak Sesuai Persyaratan Perabot & Sirkulasi

(4)

224

Pada unit Meizi dan Ibu Nia, presentase analisa berdasarkan kebutuhan ruang dapat dilihat pada gambar 6.2. Dari gambar terlihat bahwa sebagian besar ruang belum memenuhi persyaratan perabot & sirkulasi. Hanya sedikit ruang yang memenuhi kebutuhan ruang.

Gambar 6.2 Presentase Hasil Analisis Kebutuhan Ruang Unit Meizi dan Ibu Nia

Berdasarkan persyaratan perabot dan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan ruang, hasil analisa pada unit Sinar Persada dan Pak Suhanda dapat dilihat pada gambar 6.3. Dari gambar terlihat bahwa sebagian besar ruang belum memenuhi persyaratan perabot & sirkulasi.

Gambar 6.3 Presentase Hasil Analisis Kebutuhan Ruang Unit Sinar Persada dan Pak Suhanda

6.3 Implementasi Desain Layout Pada Fungsi Industri Sepatu Dalam Hunian Terhadap Transformasi Dan Kebutuhan Ruang

Penerapan desain dapat dilihat pada BAB 5 yang merupakan redesain unit industri sepatu dalam hunian pada PIK Penggilingan, dimana penerapannya telah disesuaikan dengan pedoman desain berdasarkan hasil analisa transformasi dan kebutuhan ruang.

18%

30%

15%

37%

Sesuai Persyaratan

Tidak Sesuai Persyaratan Perabot Tidak Sesuai Persyaratan Sirkulasi

Tidak Sesuai Persyaratan Perabot & Sirkulasi

29%

6%

24%

41%

Sesuai Persyaratan

Tidak Sesuai Persyaratan Perabot Tidak Sesuai Persyaratan Sirkulasi

Tidak Sesuai Persyaratan Perabot & Sirkulasi

(5)

225

Altman. Irwin dan Chermes, Martin. 1980. Culture and Environment. California:

Brooks/Cole Publishing Company

Antoniades, A. C.. 1992. Poetics of Architecture: Theory of Design. John Wiley and Sons

BPS. 2014. Statistik Industri Kecil dan Menengah. Jakarta: BPS

Brand, Stewart. 1994. How Building Learn: What Happens After They’re Built.

Viking Press

Chiara, Joseph De. 1983. Time Saver Standard for Building Types. Singapore: Mc Graw Hill Book Company

Ching, F. D.. 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 1986. Surat Keputusan Menteri

Perindustrian No. 19/M/I/1986, Jakarta

Depdikbud.. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Dolan, Thomas. 2012. Live-work Planning and Design, New Jersey: John Wiley

& Sons, Inc.

Habraken, N. J.. 1998. The Structure of The Ordinary: Form and Control in The Built Environment. Cambridge, Massachusetts: MIT Press

Katalog Mesin. 2014. Jakarta

Kusliansjah, Y. Karyadi. 2010. Slide Kuliah Arsitektur Kawasan Pusat Kota.

Bandung: Universitas Katolik Parahyangan Neufert, Ernest. Architect’s Data 3rd Edition

Panero, Julius. 1979. Human Dimension & Interior Space. Great Britain: The Architectural Press Ltd.

Pengelola Kawasan PIK. 2010. Jakarta

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta. 2015. Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. Jakarta Timur

Peraturan Daerah Bandung. 2015. Rencana Detail Tata Ruang Dan Wilayah Kota Bandung. Bandung

(6)

226

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 49. Sekretariat Negara.

Jakarta

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Perindustrian No. 3 Tahun 2014.

Sekretariat Negara. Jakarta

UPT Dinas Balai Pengembangan. 2002. Profil Sentra Industri Sepatu Cibaduyut, Bandung

United States Department for Housing and Urban Development.

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk pengamalan dari pengalaman batin yang diperoleh dalam apresiasi terhadap karya musik non tradisional merupakan proses atau cara yang dilakukan seseorang untuk

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa butir soal nomor 2, 3 sangat sukat dan nomor 5 tergolong butir yang sukar, sedangkan butir soal nomor 1 tergolong butir yang

Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah ia mampu diberikan sedikit code pemograman baik yang berjalan sendiri untuk mengatur animasi yang ada didalamnya atau digunakan

Maksud dari pemberian pretest adalah untuk mengetahui tingakat keterampilan sosial anak sebelum diberikan perlakuan (treatmen).. yang digunakan berupa nominasi yang

MGL tidak menangani kami dengan baik kita akan tetap bertahan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan, jika pekerjaan yang dilakukan tetap bagus kita pasti akan memakai

Calon Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara (STIKes Sumut) Medan yang dinyatakan LULUS melalui SPMB-STIKESSU Tahun 2013 melakukan Pendaftaran

Berdasarkan karakteristik responden, gambaran gangguan tidur terjadi pada usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, tinggal terpisah dari orang tua (kost), dan

1. Tingkat pemahaman diri warga belajar tergolong tinggi, yang disetujui oleh mayoritas. Maka dari itu dapat dinyatakan sebagian besar warga belajar memiliki