• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. Rumah Sakit Sunter Agung, kemudian pada tahun 2004 nama tersebut berubah menjadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. Rumah Sakit Sunter Agung, kemudian pada tahun 2004 nama tersebut berubah menjadi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

3.1. Latar Belakang Rumah Sakit 3.1.1. Sejarah Rumah Sakit

Rumah Sakit Satya Negara mulai beroperasi sejak Agustus 1991 dengan nama Rumah Sakit Sunter Agung, kemudian pada tahun 2004 nama tersebut berubah menjadi Rumah Sakit Satya Negara. Rumah sakit dengan 5 lantai ini berlokasi di Jl. Agung Utara Raya Blok A No.1, Sunter, Jakarta Utara, menempati lahan seluas 4.552 m2 dan memiliki luas bangunan 6.588 m2. Lokasinya mudah dijangkau dan strategis karena sangat dekat dengan perumahan mewah, perumahan karyawan, sekolah nasional dan internasional, perkantoran, pabrik, dan pusat belanja (mall, supermarket, hypermarket).

Setelah bergabungnya beberapa dokter spesialis bedah saraf dan saraf pada Oktober 2003, pihak rumah sakit menambah pelayanan medis unggulan di bidang bedah saraf selain spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis jantung, dan spesialis bedah, serta membentuk unit stroke dan peristi. Dengan semakin banyak multi disiplin ilmu kedokteran yang bergabung, maka sistem pelayanan “One Stop Services” sudah mulai berjalan dan semakin berkembang. 3.1.2. Visi, Misi, Tujuan dan Motto Rumah Sakit

Visi RS Satya Negara adalah menjadi rumah sakit kepercayaan di lingkungan wilayah Sunter khususnya dan Jakarta Utara umumnya. Sedangkan misinya adalah melaksanakan pelayanan dan perawatan kesehatan dengan penuh rasa kepeduliaan didukung kemampuan teknis medis yang berkualitas, dan peralatan yang optimal sesuai

(2)

kebutuhan serta tingkat profesional yang tinggi di segala bidang guna keselamatan dan kepentingan pasien.

Tujuan RS Satya Negara adalah terwujudnya Rumah Sakit yang terpecaya dan mampu menjadi rujukan rumah sakit sekitarnya. Adapun motto RS Satya Negara adalah “Kesehatan Anda Kepedulian Kami”, yang berarti dalam situasi dan kondisi apapun, Rumah Sakit akan berusaha melayani pasien dan keluarganya serta mitra kerja Rumah Sakit dengan sempurna hingga merasa puas.

3.1.3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sebagai rumah sakit yang menyediakan pelayanan “One Stop Services”, RS Satya Negara memiliki banyak fasilitas kesehatan di dalamnya, antara lain:

• Rawat Jalan

Bagian rawat jalan menempati lokasi tersendiri yang cukup luas dengan ruang tunggu pasien yang sejuk dan dilengkapi pesawat televisi, sehingga pasien yang berobat dapat merasa nyaman. Di bagian rawat jalan terdapat 24 ruangan poliklinik yang terdiri dari: poliklinik umum, poliklinik spesialis (kebidanan dan penyakit kandungan, penyakit dalam, jantung, anak, bedah, jiwa, saraf, THT, mata, kulit dan kelamin, paru, gigi dan orthodontik, gizi), poliklinik subspesialis (bedah saraf, bedah urologi, bedah anak, bedah thorak, bedah digestif, bedah tulang, bedah tumor, bedah plastik, bedah mulut, dan bedah vaskuler), rehabilitasi medik (Fisioterapi dan Okupasi), unit hemodialisa, pemeriksaan audiometrik, pemeriksaan spirometri, pemeriksaan treadmill, pemeriksaan EKG, instalasi radiologi, dan medical check up. • Penunjang Medis

(3)

Layanan penunjang medis yang tersedia antara lain: laboratorium, instalasi radiologi MRI, CT Scan dan Rontgen dengan dokter radiologi yang berpengalaman dan peralatan yang modern, instalasi farmasi dengan berbagai jenis obat yang berkualitas dan harga kompetitif, EKG (rekam jantung), treadmill, dan ultrasonografi empat dimensi.

• Rawat Inap

Ruang rawat inap yang tersedia terdiri dari beberapa kelas, yaitu kelas III, kelas II, kelas I, kelas utama, kamar VIP dan kamar Super VIP.

• Ruang Perawatan

Ruang perawatan yang tersedia antara lain ruang perawatan khusus ICU, ruang perawatan unit stroke, ruang perawatan anak, ruang inkubator dan ruang bayi. • Unit Stroke dan Peristi

Unit stroke didirikan berdasarkan hasil penelitian bahwa cara penanganan stroke yang dapat menghasilkan hasil yang lebih baik adalah dengan perawatan yang dilakukan di tempat khusus dengan sarana dan fasilitas khusus, dirawat dengan tenaga perawat terlatih khusus untuk stroke, dan ditangani oleh tim dokter yang minimal terdiri dari dokter spesialis bedah saraf atau saraf serta dokter spesialis rehabilitasi medic yang program penanganan khusus strokenya dilaksanakan sedini mungkin. Unit Peristi (Perinatal Resiko Tinggi) merupakan pelayanan yang terintegrasi antara bagian kesehatan anak dan kebidanan. Adapun bayi yang disebut resiko tinggi, misalnya bayi berat badan rendah, gangguan pernafasan, gangguan saluran pencernaan, kejang, kuning yang berlebihan, dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan adanya pelayanan peristi yang baik diharapkan terjadinya angka penurunan

(4)

kematian bayi yang signifikan, pelayanan peristi di RS Satya Negara sudah cukup memadai dari segi tenaga (baik dokter dan perawat) dan segi alat-alat.

3.2. Analisis Sistem Berjalan 3.2.1. Penyusunan Menu Makanan

Dalam pemberian makanan kepada para pasiennya, biasanya pihak rumah sakit telah menyediakan atau mempunyai menu-menu makanan yang dapat dipilih oleh para pasiennya. Menu-menu tersebut biasanya dibedakan antara menu makan pagi, menu makan siang, dan menu makan malam. Penentuan bahan makanan yang ada pada tiap menu biasanya dilakukan oleh dokter gizi pada pihak rumah sakit yang bersangkutan. Tiap menu makanan pada umumnya terdiri atas bahan sumber karbohidrat (nasi, kentang, jagung, gandum, ubi, singkong, dll), sumber protein (daging ayam, ikan, sosis, bakso, udang, telur, dll), sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.. Tiap bahan makanan mengandung gizi yang berbeda-beda. Jenis kandungan gizi yang dimiliki mungkin sama, tapi nilai atau kadar gizinya pasti berbeda. Misalnya antara beras (nasi) dan jagung dengan berat masing-masing 100 gram. Pada beras 100 gram memiliki kandungan kalori 248 kkal, protein 8,0 gram, dan lemak 1,2 gram. Sedangkan pada jagung memiliki kandungan kalori 362 kkal, protein 10 gram, dan lemak 4 gram. Tiap bahan makanan juga memiliki ukuran rumah tangga (URT), yaitu saran jumlah penyajian, yang berbeda. Nasi/beras, misalnya, jumlah penyajiannya adalah sekitar 100 gram dalam tiap menu makanan.

Pembagian menu makanan dilakukan menurut waktu makan pasien. Umumnya pasien diberikan 6 kali waktu makan, yaitu makan pagi, snack pagi, makan siang, snack siang, makan malam dan snack malam. Adapun kebutuhan gizi yang diberikan

(5)

masing-masing adalah 20%, 10%, 25%, 15%, 20% dan 10% dari kebutuhan gizi total per hari. Jadi misalnya bila kebutuhan gizi total pasien adalah kalori 2000 kal, protein 65 gram, lemak 60 gram dan karbohidrat 300 gram, maka untuk makan pagi menu makanan yang disusun harus memenuhi 20% dari kebutuhan gizi total, yaitu 400 kal, protein 13 gram, lemak 12 gram dan karbohidrat 60 gram.

3.2.2. Data Kandungan Gizi Bahan Makanan

Data mengenai kandungan gizi yang terdapat dalam bahan-bahan makanan (dalam 100 gram) dapat dilihat pada bagian lampiran. (Sumber: Brosur Daftar Bahan Makanan Penukar Rumah Sakit Satya Negara).

3.2.3 Kebutuhan Gizi Pasien Stroke

Seperti telah disebut sebelumnya, kebutuhan gizi tiap orang berbeda-beda. Beberapa faktor yang mempengaruhi seperti jenis kelamin, golongan umur, jenis penyakit yang diderita, berat badan dan tinggi badan, serta aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Pasien stroke, pada umumnya, membutuhkan kalori lebih banyak dibandingkan orang normal, yaitu sebanyak 35 kal/kg.BB. Dimana pada orang normal biasanya membutuhkan kalori sebesar 30 kal/kg.BB. Dari kebutuhan kalori tersebut, protein menyumbang 4 kalori per gram, lemak 9 kalori per gram, dan karbohidrat 4 kalori per gram. Dari perbandingan tersebut, maka dapat ditentukan jumlah protein, lemak, dan karbohidrat yang dibutuhkan untuk memenuhi jumlah kalori. Jenis stroke yang diderita juga mempengaruhi kebutuhan gizi pasien. Pasien dengan stroke iskemik pada umumnya membutuhkan protein dengan jumlah yang lebih tinggi dan karbohidrat dengan jumlah yang lebih sedikit.

Beberapa data pasien stroke yang telah dikumpulkan dari pihak rumah sakit dapat dilihat pada bagian lampiran.

(6)

3.3 Analisis Permasalahan

Banyaknya jenis bahan makanan dan kandungan gizi yang ada, membuat sulitnya penyusunan menu makanan baru yang memiliki kandungan gizi sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Padahal, sangat penting bagi seseorang untuk dapat mengonsumsi makanan yang berbeda-beda atau bervariasi karena tidak semua bahan makanan mengandung zat gizi yang sejenis dan dalam kadar yang sama. Selain itu apabila pasien mengidap suatu alergi, maka ada beberapa bahan makanan yang tidak boleh diberikan pada pasien. Dalam pembelian bahan makanan pun, pihak rumah sakit pastinya ingin meminimalkan biaya tanpa mengurangi kebutuhan gizi para pasien. Jadi bisa disimpulkan bahwa untuk mendapatkan sebuah menu makanan yang optimal, maka komposisi bahan makanan yang ada haruslah mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh dan untuk menekan biaya pembelian bahan makanan tersebut, maka harga atau biaya tiap bahan makanan haruslah seminimal mungkin. Oleh karena itu, pihak rumah sakit membutuhkan saran dalam penyusunan menu makanan yang optimal.

3.4 Usulan Pemecahan Masalah

Melihat dari permasalahan yang telah dianalisis sebelumnya, maka perlu dirancang sebuah program aplikasi yang dapat memberikan saran mengenai variasi menu makanan yang optimal. Untuk memecahkan masalah optimalisasi ini maka digunakanlah metode criss-cross yang dapat memberikan nilai yang optimal pada fungsi tujuan, dimana tujuan dari permasalahan ini adalah meminimumkan biaya pembelian bahan makanan dengan kendala yaitu tiap bahan makanan harus memenuhi tiap zat gizi yang dibutuhkan. Metode criss-cross ini akan diterapkan pada sebuah program aplikasi sehingga pihak rumah sakit dapat dengan mudah menyelesaikan permasalahan ini.

(7)

Program aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pihak rumah sakit bila ingin menyusun menu makanan pasien yang baru. Program aplikasi ini juga dapat membantu bila ada pasien yang ingin memilih suatu bahan makanan yang disukainya ada dalam menu makanan, ataupun bila terdapat pasien yang alergi terhadap suatu jenis bahan makanan sehingga harus mencari bahan makanan pengganti yang tetap memenuhi kebutuhan gizi pasien. Sistem database juga dirasa perlu untuk dilakukan mengingat banyaknya jumlah bahan makanan dan kandungan gizi yang dimiliki tiap bahan makanan. Selain itu, dengan sistem database juga akan memudahkan pihak rumah sakit bila ingin menambahkan suatu bahan makanan dan gizinya atau mengganti bahan makanan yang telah ada.

3.5 Perancangan Program

3.5.1 Gambaran Umum Perancangan

Perancangan program melibatkan perancangan basis data untuk mengumpulkan seluruh data-data yang diperlukan dalam menentukan kombinasi bahan makanan yang tepat dengan metode criss-cross. Input berasal dari dua sumber, yaitu yang pertama input dari database dan yang kedua input dari user. Input dari basis data adalah data-data yang berhubungan dengan proses perhitungan, yaitu data-data berupa jenis bahan makanan dan kandungan gizinya, serta data mengenai angka kebutuhan gizi manusia. Sedangkan untuk proses perhitungan tersebut diperlukan input dari user berupa jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, serta jenis bahan makanan apa saja yang ingin dikombinasikan. Output program berupa saran mengenai jenis-jenis bahan makanan dan jumlahnya terkait menu makanan yang ingin dikonsumsi. Akan ditampilkan juga total biaya pembelian bahan makanan yang harus dikeluarkan.

(8)

3.5.2 Diagram Alir (Flowchart)

Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut. Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standart. Pada perancangan program aplikasi ini, flowchartnya adalah:

(9)

3 s m m a m s d b d 3.5.3 Use-Diag sistem atau menjelaskan menggamba adalah “apa merepresent sebuah peke dan sebagain berinteraksi diagram pad Case Diagra gram Use C kelas dan b n sistem s arkan fungsio a” yang di tasikan sebu erjaan tertent nya. Seoran dengan sis da perancang Gam   am Case adalah bagaimana secara fung onalitas yan iperbuat sis uah interaksi tu, misalnya ng/sebuah ak stem untuk gan program mbar 3.2 Use diagram y sistem terse gsional yan ng diharapka tem, dan b i antara akt a login ke sis ktor adalah s melakukan aplikasi ini e Case Diagr Menyu Menda Meliha Meliha Ubah d Ubah d Hapus Hapus yang menun ebut berinter ng terlihat an dari sebu bukan “bag or dengan s stem, meng-sebuah entit pekerjaan-p adalah: ram Program sun menu ma apat menu m at daftar baha at data kebutu ata bahan ma data kebutuh s data bahan  s data kebutu njukkan fun raksi dengan user. Use uah sistem. gaimana”. S sistem. Use -create sebu tas manusia pekerjaan te m Aplikasi akanan  makanan baru  an makanan  uhan gizi  akanan  an gizi  makanan  uhan gizi  gsionalitas n dunia luar e case dia Yang diteka Sebuah use case merup ah daftar be atau mesin ertentu. Use suatu r dan agram ankan case pakan lanja, yang case

(10)

3.5.4 Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan interaksi

antar objek di dalam sebuah sistem. Interaksi tersebut berupa pesan yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi horizontal (objek-objek) dan dimensi vertikal (waktu). Diagram ini hanya menggambarkan urutan kejadian yang terjadi dan tidak berhubungan dengan durasi tiap kejadian. Pada perancangan program aplikasi ini, ada 4 bagian utama yang terlibat di dalamnya, yaitu user, form pasien, dan form menu makanan, dan form makanan. Sequence diagram yang ada adalah:

Gambar 3.3 Sequence Diagram Program Aplikasi

Login

Lihat jenis makanan / kebutuhan gizi / makanan Halaman Utama Form Tampilan Optimasi Buka database Log Out Database Tambah, ubah, hapus Pilih data pasien & makanan Simpan ke database Simpan

(11)

3.5.5 Perancangan Basis Data

Karena banyaknya data yang ada, maka data-data tersebut harus disimpan dalam sebuah database. Dengan adanya sistem database, pengguna juga dapat melakukan perubahan pada data yang telah ada ataupun melakukan penambahan data. Tabel-tabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Tabel tblJenisMakanan Primary Key: JenisMakanan

Nama Tipe Ukuran Keterangan

JenisMakanan Teks 10 Jenis bahan makanan

Keterangan Teks 50 Keterangan jenis makanan

Tabel 3.1 Struktur Tabel Jenis Makanan b. Tabel tblMakanan

Primary Key: NamaMakanan

Nama Tipe Ukuran Keterangan

NamaMakanan Teks 20 Nama bahan makanan

JenisMakanan Teks 10 Jenis bahan makanan

kaloriTotal Double Kandungan kalori

proteinTotal Double Kandungan protein

lemakTotal Double Kandungan lemak

karbohidratTotal Double Kandungan karbohidrat

Harga Double Harga bahan makanan

URT Double URT bahan makanan

Tabel 3.2 Struktur Tabel Komposisi Gizi Bahan Makanan c. Tabel tblKebutuhanGizi

Primary Key: kdKebutuhan

Nama Tipe Ukuran Keterangan

kdKebutuhan Teks 10 Kode kebutuhan pasien JenisStroke Number 0= pendarahan, 1= iskemik JenisKelamin Number 0 = pria, 1 = wanita

(12)

Tinggi badan Double Tinggi badan pasien Berat badan Double Berat badan pasien Aktivitas Teks 10 Jenis aktivitas pasien TotalKalori Float Nilai kebutuhan kalori TotalProtein Float Nilai kebutuhan protein TotalLemak Float Nilai kebutuhan lemak TotalKarbohidrat Float Nilai kebutuhan KH

Tabel 3.3 Struktur Tabel Kebutuhan Gizi Pasien d. Tabel tblPengaturanMenuH

Primary Key: kdPengaturanMenu

Nama Tipe Ukuran Keterangan

kdPengaturanMenu Teks 10 Kode pengaturan menu

WaktuMakan Teks 10 Waktu makan pasien

TotalHargaPokok Teks 10 Total harga menu makanan kdKebutuhan Teks 10 Kode kebutuhan pasien

Tabel 3.4 Struktur Tabel Pengaturan Menu Pasien Header e. Tabel tblPengaturanMenuD

Primary Key: kdPengaturanMenu

Nama Tipe Ukuran Keterangan

kdPengaturanMenu Teks 10 Kode pengaturan menu

NamaMakanan Teks 20 Nama bahan makanan

Jumlah Teks 10 Jumlah tiap makanan

Tabel 3.5 Struktur Tabel Pengaturan Menu Pasien Detail f. Tabel tblLogin

Primary Key: UserLogin

Nama Tipe Ukuran Keterangan

UserLogin Teks 10 Nama sandi pengguna Password Teks 10 Password sandi pengguna

Tabel 3.6 Struktur Tabel Login

Tabel tblJenisMakanan dan tblMakanan menyimpan data mengenai daftar bahan makanan, jenisnya, harga dan URT-nya. Sedangkan tabel tblKebutuhanGizi berisikan

(13)

data mengenai daftar pasien, jenis penyakitnya, dan kebutuhan gizi pasien tersebut. Tabel tblPengaturanMenuH dan tblPengaturanMenuD menghubungkan kedua daftar tersebut. Tabel tblPengaturanMenuH berisikan data mengenai menu makanan berdasarkan waktu makan dan kebutuhan gizi pasien, sedangkan tabel tblPengaturanMenuD berisikan daftar bahan-bahan makanan yang terdapat pada menu tersebut beserta jumlahnya. Tabel tblLogin berisi data pengguna dan passwordnya. Tabel ini tidak berhubungan dengan tabel lainnya, hanya untuk menyimpan nama dan password pengguna. Hubungan antar tabel tersebut dapat dilihat pada Entity-Relationship Diagram di bawah ini:

Gambar 3.4. Hubungan Antar Tabel dalam Basis Data

3.5.6 Struktur Menu

Ada 4 menu utama yang akan tampil pada saat program aplikasi dijalankan. Berikut adalah struktur dari menu-menu dan submenu-submenu yang ada:

(14)

3 p d p 3.5.7 Pera Berik Pada password un data yang t password. ancangan La kut adalah ra a layar Logi ntuk dapat m tersimpan. T Menu Fil L Gamb ayar ancangan lay Gambar 3 in, penggun masuk ke pro Textfield use le Logout Exit User Name Password  Login bar 3.5 Struk yar menu-me 3.6 Rancanga na akan dim ogram utama ername bert Halaman Utama Menu Database Halaman Makan Halaman Ke Gizi Pa Halaman M e  :  : ktur Menu

enu yang ter

an Layar Log minta untuk

a. Hal ini un tipe teks dan

a e n Jenis nan ebutuhan asien Makanan Me rdapat pada p gin memasukka ntuk menjaga n textfield p enu Optimasi Pengaturan M Exit program apli an username a keamanan password be enu ikasi: e dan data-ertipe

(15)

Gambar 3.7 Rancangan Layar Menu Halaman Utama

Ada tiga menu utama yang dapat dipilih. Pada menu ‘File’ pengguna dapat logout atau mengakhiri program. Menu ‘Database’ digunakan untuk melihat dan melakukan perubahan pada database yang ada. Menu ‘Optimasi’ digunakan untuk mendapatkan menu makanan yang optimal berdasarkan kebutuhan gizi pasien dan bahan makanan yang dipilih.

Gambar 3.8 Rancangan Layar Menu Database Jenis Makanan File   Menu Database   Menu Optimasi 

Program Optimalisasi  

Menu Makanan Pasien Stroke 

    <<Gambar Rumah Sakit>>    ‐  X

File   Menu Database   Menu Optimasi    Form Jenis Makanan  Jenis Makanan  :  Keterangan  :    ‐  X <<tabel database>> 

Add Edit Delete

(16)

Gambar 3.9 Rancangan Layar Menu Database Makanan

Gambar 3.10 Rancangan Layar Menu Database Kebutuhan Gizi

Pada seluruh submenu yang terdapat pada menu ‘Database’ akan ditampilkan data-data yang terdapat dalam database seperti daftar makanan dan daftar kebutuhan gizi pasien berdasarkan jenis penyakitnya. Tiap data dapat ditambah, diubah, ataupun

File   Menu Database   Menu Optimasi    Form Makanan  Nama Makanan :  Jenis Makanan  :  Kandungan gizi  Kalori    :  Protein   :  Lemak    :  Karbohidrat  :  Harga    :  URT    :   

Add Edit Delete Cancel

‐  X

Save

<<Tabel Database>> 

File   Menu Database   Menu Optimasi    Form Kebutuhan Gizi  Kode Kebutuhan :  Jenis Stroke  :  Umur    :  Tinggi badan  :  Berat badan  :  Jenis Kelamin  :  Aktivitas  :  Kebutuhan Gizi  Kalori    :  Protein   :  Lemak    :  Karbohidrat  :    ‐ X <<Tabel Database>> 

(17)

dihapus. Untuk menambah data baru, klik tombol ‘Add’ dan isi field-field yang tersedia lalu klik tombol ‘Save’ untuk menyimpan data tersebut ke dalam database atau klik tombol ‘Cancel’ untuk membatalkan penambahan data. Untuk mengubah salah satu data yang telah ada, pilih satu data yang terdapat dalam tabel lalu klik tombol ‘Edit’. Ubah data yang terdapat pada field lalu klik tombol ‘Save’ untuk menyimpan data tersebut ke dalam database atau klik tombol ‘Cancel’ untuk membatalkan perubahan data. Untuk menghapus salah satu data yang telah ada, pilih satu data yang terdapat dalam tabel lalu klik tombol ‘Delete’. Akan muncul kotak dialog konfirmasi penghapusan data. Klik ‘Yes’ untuk menghapus data atau klik ‘No’ untuk membatalkan penghapusan data.

Gambar 3.11 Rancangan Layar Menu Optimasi Pengaturan Menu

Pada Menu Optimasi pengguna dapat mengatur menu makanan berdasarkan kebutuhan gizi dan bahan makanan yang dipilihnya. Yang pertama yaitu memilih kode kebutuhan gizi pasien yang telah diinput sebelumnya. Selanjtunya yaitu memilih waktu makan. Waktu makan berpengaruh pada jumlah kebutuhan gizi yang diperlukan saat menyusun menu makanannya. Waktu makan pagi, snack pagi, makan siang, snack siang,

File   Menu Database   Menu Optimasi            Waktu Makan :  <<Form  Kebutuhan Gizi>>  ‐ X <<Form  Makanan>>  Tambah  Ke List Hapus  dari List Optimasi  No  Nama  Makanan  Jumlah (gram)    Tampilkan Data  Simpan Data  | ∇

(18)

malam, dan snack malam memiliki kebutuhan gizi masing-masing 20%, 10%, 25% 15%, 20%, dan 10% dari kebutuhan gizi total per hari. Setelah itu, pilih bahan makanan yang ingin dikombinasikan pada masing-masing jenis makanan. Daftar bahan makanan berupa combobox sehingga untuk memilih bahan makanan yang diinginkan dengan cara mengklik tombol ‘Tambah ke List’ maka data makanan akan muncul di tabel sebelahnya. Untuk menghapus data makanan yang telah dipilih, klik tombol ‘Delete dari List’. Setelah itu klik tombol “optimasi”, maka kolom ‘jumlah’ yang terdapat pada tabel akan terisi angka jumlah satuan bahan makanan yang telah teroptimasi. Bila sesuai dengan hasil tersebut, klik tombol “Simpan Data” bila ingin menyimpan hasil tersebut ke dalam database. Adapun bila ingin melihat menu yang telah dibuat sebelumnya dapat mengklik tombol ‘Tampilkan Data’.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi pada budidaya ikan intensif, limbah budidaya sementara ini dianggap benar-benar limbah, belum dianggap mempunyai nilai ekonomi padahal jumlahnya lebih besar dari

Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa wilayah pesisir Indonesia yang panjangnya mencapai 95.181 km, dengan luas laut teritorialnya kurang lebih 3,1 juta Km 2 ,

Tercapainya risalah Nabi dan tujuan pembangunan nasional diatas ditemukan pada nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam Topo Wudo Ratu Kalinyamat, yang

Gastropoda yang ditemukan di Pantai Batu Bao Desa Tesabela Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada Bulan November- Desember 2014 ada 19 jenis gastropoda

Pada mawar potong ‘Idole’ penggunanan larutan penyegar (sukrosa 5 g + AgNO3 20 ppm + asam sitrat 320 ppm) mampu mempertahankan vase life selama 14 hari, sedangkan tanpa

Allah menciptakan manusia untuk persahabatan, namun kejatuhan (Kej 3) menyebabkan adanya batas hubungan dan moral antara Allah yang Kudus dan manusia berdosa, Allah memilih untuk

Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan, maka peneliti perlu memberi pembatasan masalah yang akan diangkat

Laporan hasil kinerja pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kese- hatan atau kunjungan ke Puskesmas di Kabupaten Nias Selatan pada ta- hun 2011 menunjukkan bahwa