• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini menggunakan time horizon cross section. Cross section adalah informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu, dapat dilakukan dalam beberapa hari bahkan beberapa minggu atau karena situasi.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Jenis dan

Metode Penetlitian

Unit Analisis Time Horison

T-1 Asosiatif - survey Individu - Konsumen KFC cabang Taman Anggrek

Cross Section

T-2 Asosiatif - survey Individu - Konsumen KFC cabang Taman Anggrek

Cross Section

T-3 Asosiatif - survey Individu - Konsumen KFC cabang Taman Anggrek

Cross Section

Sumber: Penulis, 2009

36

(2)

Tujuan yang terdapat dalam penelitian ini yang terdiri dari 3 tujuan, yaitu:

T-1 = Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Marketing Program terhadap Brand Loyalty

T-2 = Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Brand image terhadap Brand Loyalty

T-3 = Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Marketing Program dan Brand Image secara bersama – sama terhadap Brand Loyalty.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Indriantoro (2002, p69), Definisi Operasionalisasi adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasionalisasi menjelasakan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006, p31).

Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel sub –

variabel Konsep variabel/ sub – variable

Indikator Ukuran Skala pengukuran Variabel

independen X1

Marketing

Program Kotler (2003;

p17) Program pemasaran terdiri dari

Interval Likert

(3)

sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat

pemasaran yang digunakan.

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan.

(X1. 1) Price

Konsumen sering

membandingkan harga sebuah produk berdasarkan internal reference price (informasi harga dari pengalaman pribadi) atau sebuah external reference price contohnya yang harga digunakan oleh ritel

(reguler ritail price) (kotler dan keller, 2006)

- Harga Interval Likert

(X1. 2) Store image

Komsumen mempersepsikan citra baik dari sebuah toko ketika konsep diri mereka sama dengan citra toko (yoo et al., 2000)

-Kualitas produk Interval Likert

(X1. 3) Distribution

Intensity

Untuk mengangkat

citra produk dan

memperoleh

bantuan dari

-Ketersediaan

outlet Interval Likert

(4)

ritel, perusahaan cenderung mendistribusikan produknya secara eksklusif dan selektif dibandingkan

secara intensif (yoo et, al, 2000)

(X1. 4) Advertising

spending

Bentuk apapun yang disponsori oleh

nonpersonal berupa

presentasi dan promosi dari ide, barang, atau jasa (kotler dan keller, 2006).

-Iklan sering muncul - Group band Bonus

Interval Likert

(X1. 5)

Product Produk sebagai dasar tentang apa yang mempengaruhi

pengalaman komsumen

dengan merek, apa yang mereka dengar tentang merek dari yang lain, dan apa yang dapat

perusahaan katakan kepada pelanggan

tentang merek.

-variasi menu

-packaging Interval Likert

X2

(5)

BRAND IMAGE

Citra merek

merupakan bagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus, atau persepsi pelanggan atas sebuah produk atau jasa yang diwakili oleh mereknya.

Association tindakan

konsumen untuk membuat asosiasi berdasarkan pengetahuan mereka akan merek baik itu pengetahuan yang sifatnya faktual maupun bersumber dari penagalaman dan emosi

- harga Interval Likert

Value tindakan konsumen

dalam memilih merek. Sering kali tindakan konsumen ini lebih karena persepsi mereka pada

karakteristik merek dikaitkan dengan nilai-

nilai yang -pelayanan -rasa -Kepuasan

Interval Likert

(6)

mereka yakini.

Positioning Suatu proses yang mengarah kepada

bagaimana

posisi produk diantara produk pesaing dibenak konsumen.

- Slogan Interval

Variabel Dependen Y

BRAND

LOYALTY Suatu kondisi

dimana

konsumen loyal atau setia terhadap suatu merek.

Interval Likert

Repeated

purchase Loyalitas

terhadap merek adalah perilaku mengutamakan sebuah merek dengan

melakukan pembelian berulang.

-akan kembali membeli produk KFC

Interval Likert

Recomendation Loyalitas terhadap merek adalah perilaku niat untuk membeli sebuah produk dan mendorong

orang lain untuk melakukan hal yang sama.

-menginformsikan hal-hal yang positif tentang KFC.

-

merekomendasikan KFC melalui word of mouth.

Interval Likert

Sumber: Penulis, 2009

(7)

3.3. Jenis dan Sumber data Penelitian

Jenis dan sumber data menjelaskan mengenai data yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.3. Jenis dan Sumber Data

Tujuan Data Jenis Data Sumber Data

T-1 - Marketing Program - Brand Loyalty

- Kualitatif - Kualitatif

- Primer - Primer T-2 - Brand Image

- Brand Loyalty

- Kualitatif - Kualitatif

- Primer - Primer T-3 - Marketing Program

- Brand Image - Brand Loyalty

- Kualitatif - Kualitatif - Kualitatif

- Primer - Primer - Primer

Sumber: Penulis, 2009

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan Data Teknik pengumpulan Data

T-1 - Marketing Program - Brand Loyalty

- Kuesioner - Kuesioner T-2 - Brand Image

- Brand Loyalty

- Kuesioner - Kuesioner

T-3 - Marketing Program - Kuesioner

(8)

- Brand Image - Brand Loyalty

- Kuesioner - Kuesioner Sumber: Penulis, 2009

Penulis melakukan kegiatan riset untuk mengumpulkan data dan menganalisa hubungan antar variabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber primer dan sekunder.

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui wawancara dan kuesioner.

• Wawancara ( interview) yaitu penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

• Kuesioner yaitu penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan / pernyataan tertulis kepada responden.

Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi literature dengan cara melihat, membaca dan mencatat buku-buku, tesis, dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan topik penelitian skripsi serta data-data penulis dapatkan melalui internet dan media cetak.

(9)

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Berdasarkan pendapat Sugiono (2006, p72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan teknik penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability samples untuk pengambilan sampel, yaitu Simple Random Sampling, merupakan desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Teknik ini digunakan karena unit pemilihan sampel hanya terdapat satu macam, cukup dengan gambaran garis besar dari populasi, dan prosedur pemilihan sampel yang sangat mudah.

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Teknik pengambilan sampel apabila populasinya tidak diketahui secara pasti, digunakan teknik sampling kemudahan. Berdasarkan sampling kemudahan ini, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada, apabila orang-orang tersebut diketahui misalnya (Pelanggan KFC Cabang Mall Taman anggrek). (Kuncoro, 2007, p50)

Sebesar n, dimana: n =

(

Zα/2 σ

) ²

(wibisono, 2003)

e

Apabila nilai σ tidak diketahui, kita dapat menggunakan s dari sampel sebelumnya (untuk n

≥30) yang memberikan estimasi terhadap σ.

(10)

Bila peneliti yakin bahwa tingkat kepercayaan 95% maka erroo estimasi = 5% atau 0,05.

Jadi karena α=0.05, maka Z0.05= 1,96, sehingga perhitungannya sebagai berikut:

n =

(

Zα/2 σ

) ²

=

(

1,96.0,25

)

² = 96,04

e 0,05

Jadi penelitian ini mengambil sampel sebanyak 96,04 responden dan dibulatkan menjadi 150 responden. Kuesioner ini disebarkan di KFC cabang Mall Taman Anggrek dari tanggal 01 Mei s.d 31 Mei 2009.

3.7 Teknik Pengukuran Variabel

Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah stuctured non disquised yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi bagi seorang responden. Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan 5 buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam tabel berikut dibawah ini.

Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian

Sangat Setuju 5

Setuju 4 Netral 3

(11)

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan memperhitungkan:

• Nilai terendah : 1, yaitu jika jawaban responden adalah ”sangat tidak setuju”.

• Nilai tertinggi : 5, yaitu jika jawaban responden adalah ”sangat setuju”.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis menjelaskan mengenai metode-metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian yang ada, dimana data yang diperoleh akan diolah menggunakan spss 16.0 versi windows.

Tabel 3.6 Metode Analisis Data

Tujuan Jenis Penelitian Metode Analisis

T-1 Asosiatif Analisis Korelasi & Regresi Berganda

T-2 Asosiatif Analisis Korelasi & Regresi Berganda

T-3 Asosiatif Analisis Korelasi & Regresi Berganda

Sumber: Penulis, 2009 3.8.1 Uji Validitas

(12)

Menurut Priyatno (2008), berpendapat bahwa validitas adalah ketetapan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini dilakukan validitas konstruk, yaitu suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang akan dilakukan.

Pertama-tama yang dilakukan peneliti adalah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari konsep tersebut. Dengan diketahuinya kerangka tersebut seorang peneliti dapat menyusun tolak ukur operasional konsep tersebut. Mencari definisi- definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur. Untuk membantu penyusunan definisi dan mewujudkan definisi tersebut ke dalam bentuk yang operasional, peneliti disarankan untuk mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli yang kompeten di bidang tersebut. Kemudian pendapat para ahli dan peneliti dicari kesamaannya.

Uji validitas ini disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor atau nilai akan lebih mendekati kurval normal. Pada uji validitas ini peneliti menggunakan corrected item - total corelation (agar tidak terjadi koefisien item total yang over estimasi).

3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Priyatno (2008, p25) uji validitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distibusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian adalah metode Alpha

(13)

(Cronbach’s). metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5).

Pada program SPSS metode ini dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha, dimana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach Alpha > 0.6 (Santosa, 2005, p251).

3.8.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi.

Menurut Rochaety (2007, pp99-100) Uji Normalitas berdasarakan dari histogram yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan bentuk menyerupai lonceng atau diagram dahan daun. Uji normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot juga disebut plot kenormalan.

3.8.4 Analisis Korelasi dan Regresi Berganda 1. Korelasi Berganda

Analisi korelasi berganda merupakan alat ukur untuk melihat kadar keterikatan antara Y dan X1, X2, X3, X4 secara serempak. Keterikatan ini bisa juga terjadi antara Y dengan X1, Y denga X2, Y dengan X3, Y dengan X4. Kadar keterikatan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(14)

Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukkan pada rumus berikut:

Ryx1x2 = r² yx1 + r² yx2 – 2 (ryx1) (ryx2) (rx1x2) 1 - r² x1x2

Dimana:

Ryx1x2 : Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

rX1Y : Korelasi Product Moment antara X1, dengan Y rX2Y : Korelasi Produk Moment antara X2, dengan Y rX1X2 : Korelasi Product Momen antara X1 dengan X2

Uji signifikansi koefisien korelasi berganda F = R² (N-m-1)

M(1-R²) Dimana:

R² = koefisien korelasi berganda M = Jumlah Prediktor

N = Jumlah responden

Jika Fh < Ft, maka koefisien korelasi berganda yang di uji signifikansi dan sebaliknya jika Fh > Ft, maka koefisien berganda yang di uji tidak signifikansi.

2. Regresi

(15)

Persamaan tematik, yang menyatakan hubungan fungsional antara satu peubah tidak bebas (respons) dengan satu atau beberapa peubah bebas (teterminstik), yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai peubah tidak bebas berdasarkan nilai-nilai peubah bebas tertentu disebut persamaan regresi. (Lungan, 2004, p.337).

Menurut Supranto (2001, p178). Variabel yang akan diramalkan harus dituliskan pada ruas kiri persamaan dan disebut variabel tidak bebas (Y), sedangkan variabel yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan disebut variabel bebas (X). Untuk membuat ramalan (Forecasting) Y dengan menggunakan nilai dari X, maka X dan Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat atau tidaknya hubungan X dan Y diukur dengan suatu nilai, yang disebut koefisien korelasi, sedangkan besarnya pengaruh X terhadap Y adalah koefisien regresi.

Regresi Ganda

Regresi ganda adalah suatu teknik untuk dapat menentukan korelasi antara suatu variabel criterion dengan kombinasi dari dua atau lebih variabel predictor. Dalam regresi ganda itu kesalahan prediksi dapat diperkecil, karena dalam prediksi itu dimasukkan variabel-variabel (faktor-faktor) lain yang berpengaruh dalam prediksi.

Soehardi Sigit (2001, p120) Rumus persamaan Regresi:

Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + ... + bXn

3.9 Rancangan Uji Hipotesis

Perumusan hipetesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Hipotesis

(16)

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiono, 2006, p51).

Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara kualitatif.

Pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji.

Variabel:

X1 = Marketing Program X2 = Brand Image Y = Brand Loyalty

Terdapat tiga hipotesis yang perlu diuji. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

1. Marketing Program berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty 2. Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty

3. Marketing Program dan Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty.

Dari ketiga hipotesis diatas, hipotesis no. 1 dan 2 diuji dengan menggunakan uji t, hipotesis no. 3 di uji dengan menggunakan uji F.

3.9.1 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (x) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

(17)

Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y.

Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y.

2. Menentukan tingkat signifikan Pada tabel Coefficient,

- Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

3. Menentukan t tabel

t tabel dicari dengan df= n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen) df= 150-2-1 = 147, t tabel dihitung melalui Ms. Excel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv(0.05,147) didapat hasilnya sebesar 1,97.

4. Kriteria Pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak, jika t hitung < t tabel Ho ditolak dan Ha diterima, jika t hitung > t tabel 5. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah

- Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

- Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Persamaan regresinya:

Y = a + bx

Hipotesis 1 Marketing Program berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty.

• Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program terhadap Brand Loyalty.

• Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program terhadap Brand Loyalty.

(18)

Hipotesis 2 Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty.

• Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Brand Loyalty.

• Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Brand Loyalty.

Hipotesis 3 Marketing Program dan Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty.

• Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty.

• Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty.

3.9.2 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (x1, x2) secara bersama- sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho = tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan X2 terhadap Y.

Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 terhadap Y.

2. Menentukan Tingkat Signifikan Pada tabel Coefficient,

o Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

o Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

3. Menentukan F tabel

(19)

F tabel dicari dengan df 1 = jumlah variabel – 1 (3 -1 = 2) dan df 2= 150 – 2 – 1

=147, dihitung melalui MS. Excel, ketik di sel yang kosong =finv(0.05,2,147) didapat hasilnya sebesar 3, 05.

4. Kriteria Pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak, jika f hitung < f tabel.

Ho ditolak dan Ha diterima, jika f hitung > f tabel.

5. Membandingkan f hitung dengan f tabel

Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah o Jika F hitung ≥ F Tabel maka Ho ditolak o Jika F hitung ≤ F tabel makan Ho diterima

Hipotesis 3 Marketing Program dan Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty produk KFC.

o Ho : Tidak ada pengaruh yang signifilkan antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty produk KFC.

o Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty produk KFC.

3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang ”Analisis Pengaruh Marketing program dan Brand Image terhadap Brand loyalty produk KFC” , diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan Marketing Program dan Brand Image menjadi bahan pertimbangan agar Produk KFC tetap menjadi pilihan konsumen untuk setia. Dapat dilihat dari

(20)

T-1 untuk mengetahui besarnya pengaruh Marketing Program terhadap Brand Loyalty produk KFC,

T-2 untuk mengetahui besarnya pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty produk KFC,

T-3 untuk mengetahui besarnya pengaruh Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty produk KFC.

3.11 Transformasi data Ordinal Menjadi Interval

Mentransformasi data ordinal menjadi interval gunanya memenuhi syarat dari analisis parametrik yang mana datanya setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method Of Successive Interval). Langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut:

9 Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;

9 Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi;

9 Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi;

9 Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi secara berurutan perkolom skor;

9 Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh;

9 Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel tinggi densitas);

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2.  Operasionalisasi Variabel Penelitian  Variabel  sub –
Tabel 3.3. Jenis dan Sumber Data
Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data  Keterangan Penilaian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah itu dikocok selama 30 menit dan disaring ke dalam labu ukur 100 ml yang kemudian ditera dengan menggunakan aquades hingga 100 ml.. Kemudian ekstrak baik

Sejak kajian cepat ILO tahun 2014, Indonesia telah melakukan beberapa perbaikan dalam skema sistem jaminan sosial menurut Undang-Undang (UU) Sistem Jaminan Sosial Nasional;

Tuntunan Islam dalam urusan politik dan kenegaraan dalam garis besarnya sudah ada dalam Alquran dan Hadis Nabi. Namun dalam penerapan dan pelaksanaannya secara

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membangung sebuah aplikasi laporan kehilangan barang serta sebagai sebuah forum berbentuk sosial media berbasis android untuk memudahkan

Model rakit yaitu metode budidaya kerang dengan mengikatkan tali pada bambu yang diikatkan pada bambu atau akau kayu yang menyerupai rakit dan di beri jangkar agar

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini penulis akan mengkaji karya sastra lama bentuk syair karya Raja Ali Haji dengan kajian mengenai nilai-nilai budaya (berhubungan

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis

Dengan meningkatnya pH plasma sitrat terjadi perubahan faktor V dan VII karena kedua faktor ini mempunyai sifat yang sangat labil, sehingga dapat menghambat aktivitas faktor