• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK

PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI

JAKARTA RAYA dan TANGERANG

Nama : Tri Anggun Mulyati NPM : 45209750

Jurusan : D3 Akuntansi Komputer

Pembimbing : Dr. Aris Budi Setyawan, SE., MM

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. PLN (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak dibidang penyediaan jasa kelistrikan di Indonesia, salah satunya adalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang khususnya di bagian Niaga berusaha meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan salah satu diantaranya adalah di bidang LPB (Listrik Prabayar). Listrik Pra Bayar (Listrik Pintar) merupakan layanan baru dari PLN untuk pelanggan dalam mengelola konsumsi listrik melalui meter elektronik prabayar. Dengan listrik pra bayar pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik, disamping itu, pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Karena persediaan kWh dapat ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Hal-hal yang membuat penulis tertarik dengan membahas prosedur penjualan tenaga

listrik prabayar pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, karena dalam

prakteknya prosedur penjualan tenaga listrik prabayar sangat berpengaruh terhadap

peningkatan kebutuhan dan keinginan masyarakat modern akan suatu layanan yang mampu

memberikan kemudahan, kecepatan dan kepraktisan dalam bertransaksi. Disamping itu,

manfaat bagi pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter setiap bulan dan tidak

perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan dibandingkan pelanggan pascabayar.

(3)

Materi Kerja Praktek

Materi kerja praktek yang dibahas oleh penulis adalah mengenai prosedur penjualan yang terdiri dari mekanisme penjualan listrik prabayar, tarif prabayar, cara pembelian voucher listrik (token), cara pengisian pulsa listrik prabayar (token), pelaporan atas penjualan dan pencatatan akuntansinya. Penjualan listrik itu sendiri adalah transaksi pemakaian tenaga listrik dengan pembayaran dimuka dimana pelanggan membayar tenaga listrik sebelum energi listrik dari PT. PLN (Persero) digunakan

Tujuan

Tujuan Umum mencangkup aspek manfaat secara umum yang diperoleh setelah menganalisis prosedur penjualan tenaga listrik prabayar pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang selesai di buat, diantaranya:

1. Untuk mendapatkan pengalaman bekerja di dunia kerja secara nyata dengan bekerja secara Tim.

2. Untuk mengetahui kinerja dari para pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, sehingga dapat dijadikan pengalaman.

3. Untuk mampu berinteraksi dengan lingkungan kerja melalui kinerja yang baik, sesuai dengan etika atau norma yang berlaku di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

4. Untuk menambah pengetahuan dan memahami tugas yang diberikan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Manfaat

1. Bagi Penulis

Dapat memperluas wawasan mengenai penjualan tenaga listrik PT. PLN (Persero).

Mengembangkan ilmu yang didapat di kelas untuk kemudian diaplikasikan ke dalam dunia kerja.

Melatih mental mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang nyata.

2. Bagi Universitas Gunadarma

Meningkatkan kualitas lulusan Diploma III, khususnya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja.

Membangun kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan perusahaan.

3. Bagi Perusahaan

Dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan - kegiatan operasionalnya.

Dapat menjalin kerjasama yang baik antara perusahaan dan universitas gunadarma.

(4)

BAB III METODE PRAKTEK

Data dan Cara Mengumpulkan Data Kerja Praktek

Data yang dipergunakan dalam Laporan kerja Praktek ini diantaranya adalah Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Lokasi Perusahaan, Prosedur Penjualan, Pelaporan atas Penjualan Listrik Prabayar, Pencatatan Akuntansi dan Laporan Keuangan persemester periode 2010-2011 khususnya Laporan Neraca, dan komponen neraca yang dipakai hanya Pendapatan Usaha dan Penjualan Tenaga Listrik Pra Bayar (Pergolongan Langganan dan Pergolongan Tarif).

Cara mengumpulkan data dalam Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Pada proses pengambilan data ini penulis melakukan wawancara secara langsung kepada pihak yang terkait yaitu staff di bagian akuntansi dan bagian niaga di PT. PLN (Persero). Dengan menggunakan metode ini penulis mendapatkan banyaknya informasi dalam melaksanakan kerja prakteknya dan lebih mengenal masalah yang sering dihadapi oleh para pekerja dan ini guna memperoleh data yang menunjang pembahasan penulisan laporan kerja praktek.

2. Studi Pustaka

Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan Listrik Prabayar yaitu Prosedur Penjualan untuk dianalisa yang sesuai dengan topik atau judul yang diambil oleh penulis. Dan juga dengan melakukan studi pustaka.

3. Pencatatan Langsung Ditempat Kerja Praktek

Proses pencatatan langsung merupakan pencatatan yang penulis lakukan pada aktivitas di bagian akuntansi

dan bagian niaga yaitu Prosedur Penjualan Tenaga Listrik Prabayar dari mekanisme penjualan listrik prabayar

sampai pencatatan akuntansinya. Proses pencatatan ini dilakukan setiap hari kerja, pencatatan langsung

memberikan gambaran kepada penulis tentang cara kerja dan mengetahui penginputan data ke dalam software.

(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosedur penjualan listrik prabayar di PT. PLN (Persero)

Prosedur penjualan listrik prabayar di PT. PLN (Persero) terdiri dari : 1. Mekanisme dalam proses layanan di PT. PLN (Persero)

 Tahap pertama proses layanan pasang baru langkah- langkahnya sebagai berikut:

1. Calon pelanggan melakukan pendaftaran dilengkapi dengan KTP dan sket lokasi 2. Petugas PLN melakukan survey lokasi

3. Penerbitan surat persetujuan

4. Pelanggan menyampaikan sertifikasi laik operasi (SLO)

5. Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik 6. Petugas PLN melaksanakan penyambungan (hanya tiga hari kerja)

 Tahap kedua dan tiga proses layanan perubahan daya dan migrasi dari pascabayar ke prabayar memiliki langkah- langkahnya yang sama sebagai berikut:

1. Pelanggan melakukan pendaftaran dilengkapi dengan KTP 2. Penerbitan surat persetujuan

3. Pelanggan membayar biaya administrasi/biaya penyambungan dan token perdana 4. Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik

5. Petugas melaksanakan penyambungan (hanya 2 hari kerja)

(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Flowchart proses layanan prabayar

Pertama bagian Loket: Calon pelanggan melakukan pendaftaran untuk memilih layanan yang akan diambil. Contohnya layanan pasang baru, layanan perubahan daya atau migrasi dari pascabayar ke prabayar. Kemudian calon pelanggan melengkapi data-data seperti KTP dan sket lokasi. Dari bagian loket menyerahkan data calon pelanggan ke bagian survey.

Pada bagian kedua diperlukan adanya petugas survey yaitu setelah data - data calon pelanggan diterima oleh bagian survey maka petugas PLN melakukan survey lokasi dengan membawa surat ijin survey lokasi. Jika tempat lokasi survey tersebut bermasalah contohnya seperti lokasi sengketa maka dari PLN akan menolak dan mengembalikan data-data calon pelanggan.

Akan tetapi jika lokasi survey tidak bermasalah maka akan dikeluarkannya 2 rangkap SIP( Surat Ijin Pembayaran).

Pada bagian ketiga calon pelanggan yang sudah mendapatkan SIP harus melakukan pembayaran ke bagian administrasi. Setelah calon pelanggan melakukan pembayaran. SIP ke-1 akan diterima oleh calon pelanggan dan SIP ke-2 untuk arsip di bagian administrasi. Setelah itu bagian administrasi akan mengeluarkan SLO (Surat Laik Operasi). Jika surat laik operasi sudah diterima oleh pelanggan maka petugas PLN akan mendapatkan SPP (Surat Perintah Pemasangan) yang ke-1 dan SPP yang ke-2 untuk arsip di bagian administrasi. Akan tetapi jika pelanggan belum menerima SLO maka pelanggan harus menunggu.

Pada bagian terakhir petugas PLN menerima SPP (Surat Perintah Pemasangan). Petugas PLN melakukan pemasangan. Setelah itu pelanggan dapat menggunakan listrik sesuai kebutuhan.

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Tarif harga jual (Rp/kWh) Listrik Prabayar

tarif dasar listrik prabayar

sudah sesuai berdasarkan peraturan menteri energi dan sumber daya mineral nomor

07 tahun 2010

Tarif Daya Rp/kWh

Tarif Bisnis

B1 450VA 535

B1 900VA 630

B1 1,300VA 795

B1 2,200VA 905

B2 5,500VA 1,100

Tarif Daya Rp/kWh

Tarif Sosial

S2 450VA 325

S2 900VA 455

S2 1,300VA 605

S2 2,200VA 650

S2 3,500VA 755

Tarif Rumah Tangga

R1 450VA 415

R1 900VA 605

R1 1,300VA 790

R1 2,200VA 795

R2 5,500VA 890

R3 > 6,600VA 1,330

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Nilai Token yang tersedia pada PT. PLN (Persero) yaitu :

• Nilai token terdiri dari unsur kWh (kilo watt hour), PPJ (pajak penerangan jalan) dan materai

• Pilihan nilai token tertentu (Rp 20.000, Rp 50.000,Rp 100.000, Rp 250.000, Rp 500.000), atau pilihan token bebas / flexible mulai dari Rp 20.000 s/d Rp 1 juta.

4. Layanan Pembelian Stroom listrik isi ulang dapat dibeli di tempat yang telah ditentukan yaitu:

• Loket Payment Point Online Banking (Mitra Bank) dengan sarana PC secara tunai dengan bukti pembelian stroom berupa struk atau voucher

• Loket PPOB (Payment Point Online Banking) dengan sarana HP secara tunai atau transfer dengan bukti pembelian stroom berupa struk atau sms

• ATM secara autodebet dengan bukti pembelian stroom berupa struk

• M-banking secara autodebet dengan bukti pembelian stroom berupa sms

• E-banking secara autodebet dengan bukti pembelian stroom berupa struk

• EDC (Electronic Data Capture) secara tunai maupun autodebet dengan bukti

pembelian berupa struk

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

5. Cara Penggunaan Token:

• Membeli token isi ulang pada outlet-outlet pembelian.

• Masukkan 20 digit nomer token ke kWh prabayar, contoh : 0800 1234 3535 3250 6999

Ada beberapa keterangan yang harus diketahui oleh pelanggan dalam penggunaan token yaitu:

• Token hanya dapat dipakai untuk nomor seri meter tertentu

• Token hanya dapat digunakan sekali pakai

• Pastikan meter prabayar selalu dalam kondisi terisi token

• Apabila token habis maka otomatis listrik akan padam

• Untuk menghidupkan listrik karena token habis maka meter

prabayar harus diisi ulang

(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kartu meter prabayar bagi pengguna listrik prabayar

• Setiap pelanggan yang menggunakan listrik prabayar akan mendapatkan kartu meter prabayar.

• Listrik prabayar menggunakan system “TOKEN”

dan mengikuti Standard Transfer Specification (STS).

• TOKEN adalah 20 digit angka yang unik dan berisi informasi untuk dimasukkan ke dalam kWh-Meter.

• LPB yang didapatkan oleh setiap pelanggan pada saat membeli energi listrik di delivery cahnnel PLN.

IDPEL (identitas pelanggan) tetap digunakan, tetapi untuk transaksi pembelian voucher/token LPB yang digunakan adalah nomor seri meter, terdiri dari 11 (sebelas) digit.

• STRUK adalah bukti pembelian energi listrik PLN

dari tiap delivery channel PLN yang berisi TOKEN.

(11)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaporan atas penjualan listrik prabayar

• Penerimaan LPB(listrik prabayar) dimasukkan dalam Laporan Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik, dan dibukukan secara acrual basis sebagai

pendapatan. Unsur meterai, PPN (pajak pertambahan nilai), PPJ (pajak penerangan jalan) dll dibukukan sesuai ketentuan.

• Pada Laporan TUL III-09 ditambah baris Listrik Prabayar, untuk menampung total penjualan kWh dan rupiah dan jumlah pelanggan listrik prabayar.

• Pada proses migrasi dari paska bayar menjadi prabayar, misal bulan N, maka jumlah pembelian kWh (stroom awal, stroom isi ulang dan stroom darurat) akan langsung masuk pada pendapatan bulan N mengacu kepada KepDir 300.K/DIR/2009 tanggal 23 Desember 2009.

• Sedangkan jumlah pelanggannya akan dilaporkan sebagai pelanggan prabayar pada bulan N+1 (jumlah pelanggan paskabayar berkurang dan jumlah

pelanggan Prabayar bertambah)

• Rincian per tarif penjualan listrik Prabayar tetap dibuat dengan format seperti

III-09 dan harus dicetak sebagai lampiran Laporan TUL III-09.

(12)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perlakuan akuntansi listrik prabayar

1. Pengukuran

Pengukuran atas kWh listrik pra bayar yang sudah digunakan pelanggan pada dasarnya belum bisa dilaksanakan karena perusahaan belum memiliki teknologi dan alat yang khusus untuk mengukur pemakaian listrik pra bayar secara real time. Sehubungan dengan hal tersebut serta adanya kebutuhan akuntansi untuk melakukan pencatatan listrik pra bayar yang sudah digunakan sampai dengan periode penutupan buku, maka Unit PLN yang telah menggunakan LPB perlu melakukan pengukuran penggunaan listrik pra bayar berdasarkan suatu estimasi yang wajar sesuai pola pemakaian kWh yang dibuat per masing – masing jenis tarif.

Estimasi tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk pengukuran dan pencatatan pemakaian LPB pada saat pelaporan keuangan (akhir bulan). Estimasi pendapatan penjualan tenaga listrik pra bayar didapat dari estimasi pemakaian kWh yang dilakukan dengan menggunakan data TUL III-09 Pasca Bayar per 3 (tiga) bulan terakhir sebelum periode pelaporan dibuat per golongan tarif dikalikan dengan indeks 0,8 (batas hemat sesuai dengan Edaran Direksi No.

101.A 2008).

Hasil estimasi pemakaian kWh tersebut diatas dikalikan dengan jumlah pelanggan pra bayar dan dengan tarif pra bayar sehingga diperoleh estimasi pendapatan penjualan pra bayar.

Hasil Penjualan Voucher pada bulan periode pelaporan dikurangi dengan estimasi pendapatan penjualan pra bayar sehingga diperoleh angka yang merupakan penerimaan dimuka rekening listrik. Cara perhitungan ini digunakan selama belum dapat dilakukan pencatatan pemakaian kWh dan Meter Pra Bayar dengan menggunakan teknologi 2 arah (pemakaian kWh belum bisa dilakukan secara rill).

Jika estimasi lebih besar dari nilai penjualan token maka yang digunakan adalah nilai penjualan token.

2. Pengakuan

Pada awal penjualan token/voucher penerimaan kas diakui sebagai Penerimaan Dimuka Rekening Listrik.

Selanjutnya, pengakuan pemakaian kWh Listrik Pra Bayar dilakukan setelah diperoleh angka hasil perhitungan (estimasi) penggunaan listrik pada akhir periode pelaporan. Nilai yang diakui adalah sebesar estimasi pemakaian kWh yang

termaksud dalam hasil pengukuran seperti tersebut pada butir 1 diatas.

3. Pencatatan

Pencatatan dilakukan dengan menggunakan hasil perhitungan sebagaimana terdapat pada hasil pengukuran.

(13)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk unit yang menggunakan GL-Magic, dicatat dengan jurnal sebagai berikut : a. Pelanggan Baru

1) Pembayaran biaya penyambungan dan token awal dengan jurnal sebagai berikut :

1 00 601 001 Kas / Bank Receipt

3 00 100 100 Pendapatan BP Belum Tersambung

4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik prabayar

4 00 202 005 Bea Materai yang terutang

4 00 202 006 PPN yang masih harus dibayar

4 00 2X9 911 Hutang PPJ YMH disetor

2) Pengakuan pendapatan tenaga listrik pada akhir bulan berdasarkan perhitungan seperti yang tersebut pada pengukuran (butir 1) diatas :

4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik pra bayar

5 00 10X 003 Pendapatan PTL Pra Bayar (per golongan)

b. Pelanggan Migrasi dari Pasca Bayar ke Prabayar (Asumsi Daya Tetap) 1) Penyelesaian TS/SPH Pelanggan (jika ada), dengan jurnal sebagai berikut:

1 00 601 001 Kas / Bank Receipt

1 00 6x4 10x xxx Piutang Tagihan Susulan

2) Perhitungan UJL terhadap sisa tagihan akhir pasca bayar yang belum sempat diterbitkan rekeningnya a) Pengakuan kWh yang belum tercatat

1 00 6x4 10x xxx Piutang langganan (per golongan per unsur)

5 00 10x 000 Pendapatan PTL (per golongan)

4 00 202 005 Bea Materai yang terutang

4 00 202 006 PPN yang masih harus dibayar

4 00 2X9 911 Hutang PPJ YMH disetor

(14)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

b) Jika UJL > sisa tagihan

4 00 1x3 100 UJL

1 00 6x4 10x xxx Piutang langganan (per golongan per unsur) 4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik prabayar c) Jika UJL < dari sisa tagihan

4 00 1x3 100 UJL

1 00 601 001 Kas / Bank Receipt

1 00 6x4 10x xxx Piutang langganan (per golongan per unsur)

c. Pelanggan Merubah Daya :

Pelanggan melakukan pembayaran Biaya Penyambungan dan pembelian token/voucher awal serta Biaya Administrasi dengan jurnal sebagai berikut :

Jika migrasi dari postpaid ke prepaid, maka jurnal : 1 00 601 001 Kas / Bank Receipt

3 00 100 100 Pendapatan BP Belum Tersambung

4 00 229 915 Penerimaan dimuka rekening listrik pra bayar 4 00 202 005 Bea Materai yang terutang

4 00 202 006 PPN yang masih harus dibayar

4 00 2X9 911 Hutang PPJ YMH disetor

5 00 303 300 Pendapatan Administrasi Jika migrasi dari prepaid ke prepaid, maka jurnal :

1 00 601 001 Kas / Bank Receipt

3 00 100 100 Pendapatan BP Belum Tersambung

4 00 202 005 Bea Materai yang terutang

5 00 303 300 Pendapatan Administrasi

Perlakuan akuntansi prabayar sudah sesuai

berdasarkan kepada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 300.K/DIR/2009 tanggal

23 Desember 2009.

(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil peninjauan yang telah penulis lakukan, maka diambil kesimpulan bahwa :

1. Penerapan prosedur penjualan listrik prabayar, PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sebagai perusahaan milik negara yang aktivitas utamanya adalah mengelola penyediaan energi tenaga listrik bagi kepentingan umum memiliki peran dalam mengatasi krisis energi yang sedang terjadi

terutama energi listrik. Strategi dan kebijakan inovatif yang dilakukan PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sebagai perwujudan peran perusahaan adalah dengan diciptakannya layanan Listrik Prabayar.

• Mengendalikan sendiri pemakaian

• Pembelian disesuaikan kemampuan

• Tidak ada sanksi pemutusan privasi tidak terganggu

• Kemudahan pembelian token/pulsa

• Tanpa uang jaminan pelanggan

• Tanpa dikenakan biaya beban

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2. Pelaporan atas Penjualan Listrik Prabayar di Kantor Distribusi PT.PLN

(Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang telah dilaksanankan dengan benar, sesuai dengan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Nomor 300.K/DIR / 2009 Tanggal 23 Desember 2009.

3. Perlakuan Akuntansi Listrik Prabayar (LPB) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sudah berjalan dengan baik. Karena, telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari adanya

pencatatan setiap transaksi yang terjadi SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas penulis memberikan saran untuk lebih

meningkatkan konsistensi dalam implementasi sistem atau prosedur yang telah

diciptakan, meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, memperluas

akses pembelian token untuk lebih memudahkan pelanggan, memperluas area

pelayanan Listrik Prabayar di seluruh wilayah Jakarta Raya dan Tangerang

khususnya, dan seluruh daerah di Indonesia pada umumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulisan Penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan menganalis kedudukan hukum pidana adat Melayu Jambi dengan ketentuan hukumnya masih diakui keberadaannya

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset

73 mengetahui bentuk saluran pemasaran ayam broiler di pasar tradisional Kota Manado, (2) Berapa besar margin pemasaran dan keuntungan dari masing- masing

test dengan post test 1 antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (p=0.09). Rerata peningkatan sikap respon- den dari pre test ke post test 2 pada kelom-

Pendeta Hindu (Siwa, Budha, dan Bhujangga Waisnawa) di Bali, seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat umum di Bali bahwa setiap be- liau akan muput atau memimpin sebuah upaca-

Perumusan tujuan ditujukan untuk menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan besar Direktorat PAUD pada tahun 2020-2024 adalah: “Melakukan

Sebagai kegiatan-dalam, kecakapan hidup berkaitan dengan apa yang sedang berlangsung dalam diri seseorang, yaitu bagaimana seseorang berpikir atau keterampilan berpikir,