• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH MEDAN MAGNET SOLENOIDA TERHADAP PEMISAHAN PARTIKEL DEBU ALIRAN UDARA SERAGAM MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB 6 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH MEDAN MAGNET SOLENOIDA TERHADAP PEMISAHAN PARTIKEL DEBU ALIRAN UDARA SERAGAM MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB 6 5"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS PENGARUH MEDAN MAGNET

SOLENOIDA

TERHADAP

PEMISAHAN PARTIKEL DEBU ALIRAN UDARA SERAGAM

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB 6.5

SKRIPSI

OLEH

UMI NURFITRIANI

M0204012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ANALISIS PENGARUH MEDAN MAGNET

SOLENOIDA

TERHADAP

PEMISAHAN PARTIKEL DEBU ALIRAN UDARA SERAGAM

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB 6.5

OLEH

UMI NURFITRIANI

M0204012

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Fisika

Jurusan Fisika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini dibimbing oleh :

Pembimbing I

Drs. Iwan Yahya, M. Si.

NIP. 196707730 199302 1 001

Pembimbing II

Drs. Darmanto, M. Si.

NIP. 19610614 198803 1 002

Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi pada :

Hari

: Senin

Tanggal

: 18 April 2011

Anggota Tim Penguji

1.

Drs. Hery Purwanto, M. Sc.

(

. . . )

NIP. 19590518 198703 1 002

2.

Drs. Usman Santosa, M. S.

(

. . . )

NIP. 19510407 197503 1 003

Disahkan oleh

Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ketua Jurusan Fisika

(4)

commit to user

PERNYATAAN

Analisis Pengaruh Medan Magnet Solenoida terhadap Pemisahan Partikel

Debu Aliran Udara Seragam Menggunakan Perangkat Lunak Matlab 6.5

Umi Nurfitriani

M0204012

“Saya dengan

ini menyatakan bahwa skripsi ini hasil penelitian saya yang ide

dasarnya merupakan konsep yang telah dikerjakan oleh pembimbing,

sepengetahuan saya hingga saat ini konsep tersebut tidak berisi materi yang telah

dipublikasikan atau ditulis orang lain atau materi yang telah diajukan untuk

mendapat gelar kesarjanaan di Universitas Sebelas Maret atau di perguruan tinggi

manapun, kecuali telah dituliskan di bagian daftar pustaka skripsi ini. Semua

bantuan dari semua pihak telah saya tulis di bagian ucapan terima kasih skripsi

ini.”

Surakarta, April 2011

Penulis

(5)

commit to user

ABSTRACT

Analysis of A Solenoid’s Magnetic Field Effect

to the Particle Separation Performance for Uniflow Deduster

using Matlab 6.5

By

Umi Nurfitriani

M0204012

A computation modeling using Matlab 6.5 has been done to analyze performance

of particulate separation system designed by combining mechanical way and

electromagnetic system using solenoids. Uniflow air comes into the tube through a

static fan, which constitute a cyclonic airflow. Particles experience Lorentz force

gained from electrically charged solenoids installed along the outside trapper tube.

The analysis resulted in improvement in the diameter of trapped particulate up to

10

-12

meters, better than either non magnetic prototype of dust trapper or magnetic

trapper sourced from single wire. Diameter of trapped particulate gained on

condition of 0,6 meters tube length and electrical current of 0,2 miliampere. The

values are much better compared to non magnetic model which reach only 4 m,

and to single wire magnetic model which amprove as well as 0,6 m of the same

tube length. Parameter analysis has been done to configure which variables affect

the system’

s performance.

(6)

commit to user

ANALISIS PENGARUH MEDAN MAGNET

SOLENOIDA

TERHADAP

PEMISAHAN PARTIKEL DEBU ALIRAN UDARA SERAGAM

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB

Umi Nurfitriani

M0204012

Telah dilakukan pemodelan komputasi dengan menggunakan program Matlab 6.5

untuk menganalisis kinerja sistem pemisahan partikulat yang dirancang dengan

prinsip penggabungan sistem mekanik dengan menggunakan baling-baling dan

elektromagnetik dengan menggunakan solenoida. Aliran udara searah masuk pada

tabung melewati baling-baling dan bergerak sebagai aliran siklon. Di sepanjang

tabung partikel mengalami gaya Lorentz yang bersumber dari kumparan kawat

berarus yang dipasang di sisi luar tabung penjebak.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan medan magnet dengan

menggunakan solenoida memberikan hasil yang lebih baik daripada rancangan

tanpa medan magnet dan rancangan dengan medan magnet menggunakan satu

kawat lurus berarus. Ukuran diameter partikulat yang terlontar mencapai 10

-12

meter pada keadaan panjang tabung 0,5 meter dan kuat arus 20 mA. Nilai tersebut

jauh lebih baik dibandingkan keadaan tanpa B di mana diameter partikel terlontar

mencapai 4 m, dan pada keadaan B bersumber dari kawat lurus berarus di mana

diameternya sebesar 0,6 m untuk keadaan panjang tabung yang sama. Analisis

parameter dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel yang memiliki pengaruh

cukup besar terhadap kinerja sistem.

(7)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PENGESAHAN ...

iii

HALAMAN PERNYATAAN ...

iv

HALAMAN ABSTRAK ...

v

HALAMAN MOTTO ...

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ...

ix

DAFTAR ISI ...

xi

DAFTAR GAMBAR ...

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Perumusan Masalah ...

4

C.

Batasan Masalah ...

4

D.

Tujuan Penelitian ...

5

E.

Manfaat Penelitian ...

5

F.

Sistematika Penulisan ...

5

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Solenoida ...

7

B.

Gaya Lorentz ...

8

C.

Partikulat ...

9

D.

Aliran Berputar ...

10

E.

Pemisah aliran siklon ...

11

F.

Analisis Teori ...

12

(8)

commit to user

B.

Prosedur Penelitian...

22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ...

31

B.

Saran ...

31

DAFTAR PUSTAKA ...

32

(9)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bentuk Fisik Solenoida ...

7

Gambar 2.2. Penampang melintang Solenoida ...

8

(10)

commit to user

Daftar Pustaka

[1] Lippmann, Morton, Ph.D.

Health Effects of Airborne Particulate Matter

.

Volume 357:2395-2397, December 6, 2007

http://content.nejm.org/cgi/content/full/357/23/2395

[2] Sumorek,Andrzej, & Wiktor Pietrzyk.

Electrostatic Bifilar Deduster for

Organic Dust Removing

. PHYSICS AND CHEMISTRY OF SOLID STATE

V. 7, № 1 (2006) P. 152

-156

http://www.pu.if.ua/inst/phys_che/start/pcss/vol7/0701-28.pdf

[3] Peraturan Pemerintah, Pengendalian Pencemaran Udara. PP RI No. 41 tahun

1999.

http://www.ima-api.com/downloads.php?pid=39&cat=1

[4] Zhao biing-tao. 2006.

Effects of Flow Parameters and Inlet Geometry on

Cyclone Efficiency

. The Chinese Journal of Process Enginering Vol. 6 No. 2,

April 2006

[5] Ruhmini. 2008.

Analisis Pengaruh Medan Magnet terhadap Pemisahan Aliran

Partikel Debu Aliran Udara Seragam Menggunakan Perangkat Lunak

MATLAB 6.5

. Surakarta : Jurusan Fisika Fakultas Matematika Universitas

Sebelas Maret

[6] Young, Hugh D. and R. A. Freedman. 2002.

Fisika Universitas

. Jilid 1. Edisi

ke-10. Jakarta: Erlangga. Terjemahan:

University Physics

. Edisi ke-8. 2000.

Addison Wesley Longman, Inc.

[7] Giancoli, Douglas C. 2000.

Physics Principles with Applications

. California:

Prentice Hall, Inc.

[8] Serway, Raymond. A. 2001.

Physics for Scientists and Engineers

. Philadelphia

: Saunders College Publishing

[9] Wardhana,

Dampak Pencemaran Lingkungan

, 2001.

http://unila.smdujsade/download.jsp?MC_ID=5&MP_ID=252

[10] Zhang, Y. 1999.

Modelling and Sensitivity Analysis of Dust Particle

Separation for Uniflow Dedusters

. Transactions of ASHRAE: in review.

(11)

commit to user

1

PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA PEMISAHAN

PARTIKEL DEBU ALIRAN UDARA SERAGAM

Jurusan Fisika. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret

Umi Nurfitriani, Iwan Yahya, Darmanto

Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret minifisia@yahoo.com

ABSTRAK

Telah dilakukan pemodelan komputasi dengan menggunakan program Matlab 6.5 untuk menganalisis kinerja sistem pemisahan partikulat yang dirancang dengan prinsip penggabungan sistem mekanik dengan menggunakan baling-baling dan elektromagnetik dengan menggunakan solenoida. Aliran udara searah masuk pada tabung melewati baling-baling dan bergerak sebagai aliran siklon. Di sepanjang tabung partikel mengalami gaya Lorentz yang bersumber dari kumparan kawat berarus yang dipasang di sisi luar tabung penjebak.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan medan magnet dengan menggunakan solenoida memberikan hasil yang lebih baik daripada rancangan tanpa medan magnet dan rancangan dengan medan magnet menggunakan satu kawat lurus berarus. Ukuran diameter partikulat yang terlontar mencapai 1,017.10-12 meter pada keadaan panjang tabung 0,6 meter dan kuat arus 20 mA. Nilai tersebut jauh lebih baik dibandingkan keadaan tanpa B di mana diameter partikel terlontar mencapai 4 µm, dan pada keadaan B bersumber dari kawat lurus berarus di mana diameternya sebesar 0,6 µm untuk keadaan panjang tabung yang sama. Analisis parameter dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap kinerja sistem.

Kata kunci: penjebak partikulat, medan magnet, solenoida, tetapan G, Matlab6.5

I. PENDAHULUAN

Perkembangan industri yang sangat cepat menyebabkan banyak perubahan pada lingkungan. Karbon dan partikulat debu yang disebabkan gas buang dari industri telah mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru, gangguan efek pernapasan pada penderita asma, dan pertambahan tingkat kematian.[1] Depkes mengisyaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar 0,1-10 µm. Berbagai upaya telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini. Selain penelitian-penelitian yang dilakukan di bidang pengembangan mesin berteknologi pembakaran yang lebih baik, penelitian tentang reduksi partikulat debu pada gas buang juga telah banyak dikembangkan. Pada umumnya, pemisahan aliran debu dapat dibagi menjadi dua metode utama, yaitu filter mekanik dan pemisah elektrostatis.[2] Pemisah elektrostatis memiliki beberapa keunggulan antara lain lebih efisien dalam pemisahan partikulat, membutuhkan

lebih sedikit energi, dan fleksibel pada interval temperatur dan konsentrasi partikulat yang besar.[2]

Salah satu metode pemisahan aliran debu dilakukan dengan sistem penjebak partikulat yang memanfaatkan prinsip gaya sentrifugal. Pada sistem ini, udara sisa pembakaran diperlakukan sedemikian rupa sehingga mengalir secara spiral di dalam penjebak.

Berdasarkan sistem ini, telah dikembangkan konsep teknologi iSMagic (Intelligent Shark Type Muffler with Magnetic Field Induced

Cyclon Deduster) dalam riset pengembangan

(12)

commit to user

2

II. METODE EKSPERIMEN

Partikel berada pada posisi awal (rp1) dengan

kecepatan awal Uz memasuki tabung melalui

baling-baling statis yang terpasang pada sumbu tabung. Partikel menempuh perjalanan sepanjang jarak L dan sampai pada ujung tabung dengan posisi akhir (rp2). Pada kondisi

terdapat medan magnet, partikel akan bergerak lebih cepat pada lintasan spiral karena pengaruh gaya Lorentz.

Misalkan gaya Lorentz pada jarak r dari sumbu adalah:

θ

GBrqv

F

L

=

di mana G adalah sebuah konstanta dan B

adalah medan pada sumbu solenoida. Tetapan

G berdimensi [L]-1 dan menggambarkan

kelipatan nilai medan magnet B terhadap jaraknya dari pusat lingkaran.

Pada setiap titik pada lintasan berlaku:

r m m stokes sent L

XU

r

v

X

r

v

X

m

q

GB

F

F

F

πµ

ρ

π

ρ

π

θ θ

3

6

6

2 3

3

+

=

=

+

Dengan penurunan penyelesaian persamaan diferensial orde 1, diperoleh fungsi partikel terjebak sebesar: 2 9 2 2 2 1 m z

GBq X V

L U m

mV

mV

r

r

e

GBqX

GBqX

θ ρ µ θ θ        

+

=

+

(1)

Penelitian dilakukan dengan membuat program Matlab 6.5 untuk menganalisis kinerja sistem sehingga diperoleh ukuran partikel terjebak berdasarkan persamaan di atas.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dengan kawat lurus berarus menunjukkan pertambahan kemampuan menjebak partikel hingga kisaran puluhan nanometer (10-9 m). telah dibuat program untuk menunjukkan bahwa kemampuan penjebak partikel bertambah secara signifikan. Program dibuat dengan menggunakan variabel-variabel yang telah terdefinisi dalam penelitian sebelumnya, sehingga pertambahan

kemampuan sistem penjebak lebih mudah untuk diamati.

Variabel G pada gaya Lorentz muncul sebagai konsekuensi posisi partikel dari pusat silinder (r) terhadap gaya Lorentz yang dibentuk oleh solenoid, besaran ini berdimensi [L-1]. Besarnya G menggambarkan pelipatan kuat medan magnet B di titik tertentu dari pusat mulai dari r1 sampai pada posisi partikel di rz.

Misalkan saat partikel berada pada posisi r1,

kuat medan magnet yang dialami partikel adalah sebesar B. saat partikel berada pada r2,

kuat medan magnet di titik r2 adalah

B G

B1 = . , kuat medan di titik r

3 adalah

1 2 G.B

B = , dan seterusnya.

Ukuran partikel terjebak diperoleh dengan

memberikan nilai G sebesar 1,2 pada

persamaan 2.21 yang dipindahruaskan:

              + −       +

= vm

v X GNIq cs cs z cs m e NIqX G L mv r NIqX G L mv r G

F 2 9

1 2 2 2 ) ( θ ρ θ θ µ µ ...(2) Grafik fungsi dibuat dengan menggunakan perintah plot pada Matlab 6.5, memberikan hasil seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Grafik fungsi F(X) –X dengan nilai G sebesar 1,2

Grafik fungsi f(X) menunjukkan bahwa pada nilai f(X) = 0, ukuran partikel terpisah (Xcs)

adalah 1,017.10-12 meter atau 1,017 pikometer.

(13)

commit to user

3

lurus yang dilakukan oleh Ruhmini. Pada sistem dengan satu kawat lurus, kemampuan penjebak sampai dengan kisaran 10-7 meter, sedangkan pada sistem dengan menggunakan solenoida, kemampuan menjebak sampai dengan kisaran nanometer (10-12 m).

Artinya, efektivitas penjebakan partikulat penyaring udara dengan elektromagnet mampu diperlebar hingga 1 pikometer dengan menggunakan gabungan satu kawat lurus dan kumparan di sepanjang tabung penjebak. Variasi nilai diterapkan pada masing-masing parameter untuk mengetahui parameter mana yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas penjebak elektromagnet.

Pada gambar 3.1 di atas, banyaknya lilitan adalah sebesar 1000. Pada kondisi besaran yang lain tetap, jumlah lilitan diubah menjadi 500 lilitan dan 100 lilitan, menghasilkan partikel terjebak seperti pada gambar 3.2 berikut.

(a)

(b)

Gambar 3.2. Kemampuan Penjebak Partikel untuk jumlah lilitan (a) 500 lilitan dan (b) 100

lilitan

Pada kondisi jumlah lilitan tetap sebanyak 1000, dilakukan variasi diameter tabung luar dan dalam. Gambar 3.3(a) merupakan grafik yang diperoleh dengan memberikan nilai r1

sebesar 1 cm dan r2 sebesar 3 cm. Sedangkan

gambar 3.3(b) diperoleh dengan memberikan nilai nilai r1 sebesar 1 cm dan r2 sebesar 5 cm.

Hasil pengolahan menunjukkan bahwa

semakin kecil radius tabung luar pada penjebak akan memberikan hasil diameter partikel terjebak yang lebih kecil.

(a)

(b)

Gambar 3.3. Kemampuan Penjebak Partikel untuk (a) jari-jari tabung luar 3 cm, dan (b)

jari-jari tabung luar 5 cm

(14)

commit to user

4

(a)

(b)

Gambar 3.3. Kemampuan Penjebak Partikel untuk (a) arus 0,2 Ampere, dan (b) arus 2

Ampere

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Pengembangan model sintetis sistem

penjebak partikulat dengan menggunakan solenoida yang terpasang pada dinding tabung penjebak terbukti memberikan hasil yang lebih baik dari satu kawat lurus yang terpasang di tengah sistem penjebak, dengan penurunan diameter partikel terjebak sampai dengan 10-12 meter.

2. Parameter yang berpengaruh terhadap

kinerja sistem penjebak antara lain jari-jari dalam dan jari-jari-jari-jari luar tabung penjebak, serta arus pada solenoida. Sedangkan pengaruh jumlah lilitan kawat solenoida masih perlu diteliti

lebih lanjut melalui pemodelan maupun simulasi laboratorium.

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk perbaikan penelitian selanjutnya adalah:

1. Dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai optimasi nilai G berdasarkan pada karakteristik solenoida dan parameter lain yang berpengaruh.

2. Dilakukan eksperimen simulasi prototip sistem penjebak partikulat dengan menggunakan solenoida sebagai sumber medan magnet dengan parameter-parameter yang telah dianalisis selama penelitian terdahulu.

V.DAFTAR PUSTAKA

[1] Lipmann, Morton, Ph. D. Health effects of

Airborne Particulate Matter. Volume

357:2395-2397, December 6, 2007

http://content.nejm.org/cgi/content/full/35 7/23/2395

[2] Sumorek,Andrzej, & Wiktor Pietrzyk.

Electrostatic Bifilar Deduster for Organic

Dust Removing. PHYSICS AND

CHEMISTRY OF SOLID STATE V. 7, № 1 (2006) P. 152-156

http://www.pu.if.ua/inst/phys_che/start/pc ss/vol7/0701-28.pdf

[3] Ruhmini. 2008. Analisis Pengaruh Medan Magnet terhadap Pemisahan Aliran Partikel Debu Aliran Udara Seragam Menggunakan Perangkat Lunak MATLAB 6.5. Surakarta : Jurusan Fisika Fakultas Matematika Universitas Sebelas Maret [4] Tipler, P.A., 1998, Fisika untuk Sains dan

Teknik–.Jilid I (terjemahan),

Jakarta:Erlangga.

[5] Zhao biing-tao. 2006. Effects of Flow Parameters and Inlet Geometry on

Cyclone Efficiency. The Chinese Journal

Gambar

Gambar 2.3. Perjalanan partikel di sepanjang tabung .................................
Grafik fungsi dibuat dengan menggunakan
Gambar 3.3. Kemampuan Penjebak Partikel
Gambar 3.3. Kemampuan Penjebak Partikel

Referensi

Dokumen terkait