• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi Pengendalian Kebisingan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Teknologi Pengendalian Kebisingan."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal EKOSAINS | Vol. II | No. 2 | Juli 2010 47 polyurethane yang sudah ada. Dengan de-mikian panjang rantai relatif tidak berubah dan viskositas intrinsiknya pun relatif tetap. Dari data viskositas intrinsik, selanjutnya dapat ditentukan massa molekul viskositas komposit busa sel terbuka polyurethane MDI/PEG (methylene diphenylisocyanate/ polyethylene glycol) dengan aditif expan-cel microsphere berdasarkan persamaan Mark-Houwink-Sakurada yang berkisar antara 2,7. 105 - 4,5. 105.

Koeisen Absorpsi Penyerap Bising OCPF

Efektivitas bahan dalam menyer-ap kebisingan diuji dengan cara mengukur koeisen absorpsi penyerap bising OCPF terhadap paparan gelombang suara dengan frekuensi tertentu. Metode uji mengguna-kan prosedur ASTM E-1050 dengan teknik dua mikrofon dan sistem kontrol frekuensi digital. Sebelum proses pengambilan data dimulai, dilakukan kalibrasi terlebih da-hulu. Kalibrasi diawali dengan menentu-kan signal to noise ratio (S/N ratio) untuk

1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5

Gambar 3. Hubungan viskositas intrinsik dan massa molekul rata-rata viskositas dengan nisbah segmen keras/segmen lunak (HS/SS) polyurethane dalam penyerap bising OCPF

Pada nisbah HS/SS 1,0 sampai 1,3, semakin besar nisbah HS/SS mampu meningkatkan viskositas intrinsik dan mas-sa molekul polyurethane. Ini menunjukkan penambahan HS dalam reaksi menyebab-kan rantai polimer bertambah panjang, karena gugus isosianat dari methylen bis-phenylsocyanate (MDI) sebagai komponen HS mampu bereaksi dengan gugus hidroksi dari rantai polyurethane. Penambahan pan-jang rantai tersebut menyebabkan massa molekul polimer bertambah besar dan da-pat diamati dari parameter isik viskositas yang meningkat.

Pada nisbah HS/SS 1,4 sampai 1,5, peningkatan nisbah HS/SS tidak ber-pengaruh terhadap viskositas intrinsik dan massa molekul polyurethane. Hal ini dis-ebabkan MDI yang memberikan sumban-gan sifat keras dalam polyurethane. Pada nisbah HS/SS diatas 1,3, polyurethane yang dihasilkan bersifat keras, kaku dan sukar diaduk (mixing). Penambahan MDI lebih lanjut menyebabkan MDI tersebut su-kar bercampur dan bereaksi dengan rantai

Teknologi Pengendalian Kebisingan M. Masykuri, Harjana, Iwan,

(2)

Jurnal EKOSAINS | Vol. II | No. 2 | Juli 2010 48

dan PU-2 (NCO/OH: 1/1,4 mol/mol).

Koe-isien absorpsi penyerap bising OCPF tipe

PU-1 dan PU-2 ditunjukkan dalam Gambar 3.

memastikan bahwa sinyal yang ada paling tidak 10 dB lebih besar dari bising lingkun-gan (ambient noise). Pengujian dilakukan terhadap PU-1 (NCO/OH: 1/1,0 mol/mol)

Gambar 3. Koeisien absorpsi penyerap bising OCPF

Dari gambar di atas terlihat bah-wa kedua jenis penyerap bising OCPF

tipe PU-1 dan PU-2 mempunyai koeisien

absorpsi yang sangat baik pada rentang frekuensi yang lebar. Hal ini ditunjukkan dari pengamatan pada daerah frekuensi 1.000 – 6.500 Hz, kedua jenis penyerap

bising tersebut memiliki koeisien absorp -si rata-rata di atas 0,5. Pola serapan yang dimiliki kedua tipe penyerap bising terse-but sedikit berbeda. Penyerap bising OCPF tipe PU-1 memiliki dua puncak serapan yaitu pada rentang frekuensi 500 – 1.250

Hz dengan koeisien absorpsi maksimum

sebesar 0,92 terjadi pada frekuensi 1040 Hz, serta pada rentang frekuensi 3.000 –

4.500 Hz dengan koeisien absorpsi mak -simum sebesar 0,80 terjadi pada frekuensi 3576 Hz. Sedangkan penyerap bising OCPF tipe PU-1 hanya memiliki satu pola puncak serapan yaitu pada rentang frekuensi 1.000

– 2.500 Hz dengan koeisien absorpsi mak -simum sebesar 0,66 terjadi pada frekuensi

1456 Hz. Perbedaan ini dapat dijelaskan

dari perbedaan isik kedua jenis penyerap

bising tersebut. Penyerap bising OCPF tipe PU-1 memiliki rongga sel yang long-gar dengan matrik polyurethane yang lebih

leksibel dan rantai polimer relatif pendek,

sedangkan tipe PU-2 memiliki rongga sel yang lebih kaku dan keras karena memi-liki rantai polimer yang lebih panjang dan fraksi segmen keras yang lebih banyak. Dari analisis kinerja akustik tersebut se-cara umum terlihat bahwa penyerap bising OCPF mampu menyerap kebisingan pada rentang frekuensi antara 1.000 – 6.500 Hz. .

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disim-pulkan bahwa penyerap bising opened-cell polyurethane foam (OCPF) yang dikem-bangkan dari polimerisasi 4,4-methylene diphenylisocyanate (MDI) dengan polyeth-ylene glycol 400 (PEG-400) sangat efektif dalam pengendalian kebisingan karena

Teknologi Pengendalian Kebisingan M. Masykuri, Harjana, Iwan,

(3)

Jurnal EKOSAINS | Vol. II | No. 2 | Juli 2010 49 wood, dan K. Schindhelm, J. Appl. Polym. Sci., 46, 319, 1992.

Kim, B.K., Y.J. Shin, S.M. Cho, dan H.M. Jeong, J. Polym. Sci. Polym. Phys. Ed., 38, 2652, 2000.

Kricheldorf, H.R. dan J. Awe, Makromol. Chem. Rapid Commun., 9, 681, 1988. Lord, H.W., Gatley, W.S., Evensen, H.A., Noise Control for Engineers, Kriegel Pub-lishing Company, Malabar, Florida, 1980, Lu, G., D. Kalyon, dan I. Yilgo¨ r, Polym. Eng. Sci., 43, 1863, 2003.

Magrab, E.D., 1982, Environmental Noise Control, McGraw-Hill, Inc., New York. Menteri Negara Lingkungan Hidup. Baku Tingkat Kebisingan, Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No-mor: Kep-48/MENLH/1996/25 November 1996, Jakarta, 1996.

Papacostas, C.S., Transportation Engineer-ing And PlannEngineer-ing, Prentice-Hall, Inc., New Jersey 1993,

Santerre, J.P. dan R.S. Labow, J. Biomedi-cal Mater. Res., 36, 223, 1997.

Steilein, C., L. Hernandez, dan C.D. Eisen-bach, Macromol. Chem. Phys., 97, 3365, 1996.

Tanaka, H.dan M. Kunimura, Polym. Eng. Sci., 42, 1333, 2002.

US EPA, Information on levels of Envi-ronmental Noise Requisite to protect pub-lic health and welfare with an adequate of safety, Report No. 550-74-004, Mar 1974, Washington, DC., 1974.

Wardhana, Wisnu Arya. Dampak Pence-maran Lingkungan. Andi Offset, Jakarta, 2001.

memiliki koeisien serapan yang tinggi pada rentang frekuensi lebar. Morfologi struktur penyerap bising memperlihatkan pori kontinyu dengan matrik polyurethane padat di antara strukturnya. Dari analisis viskositas diperoleh massa molekul poly-urethane berkisar antara 2,7. 105 - 4,5. 105.

Dari sisi keberlanjutan riset, nelitian ini telah menghasilkan desain pe-nyerap bising yang memiliki kinerja yang sangat baik pada rentang frekuensi 1.000 – 6.500 Hz. Pengembangan lanjut terhadap hasil yang telah didapatkan dapat diarah-kan pada pengembangan prototipe panel dengan modiikasi desain dan struktur sel yang lebih komplek sehingga dihasilkan panel penyerap bising yang lebih fungsion-al.

UCAPAN TERIMA KASIH

Tim peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Uni-versitas Sebelas Maret yang telah mem-berikan dana penelitian melalui Hibah Pe-nelitian Unggulan UNS tahun 2008, Ketua Laboratorium Program Studi Kimia FKIP UNS, Laboratorium Pusat MIPA UNS, Laboratorium Instrumen UPI, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Bandung atas bantuan peralatan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Canter, Larry W. Environmental Impact of Agricultural Production Activities, Lewis Publisher, Inc., Chelsea, Michigan, USA. 1986

Chian, K.S. J. Appl. Polym. Sci., 65, 1947, 1997.

Endres, W.E., M.D. Lechner, dan R. Stein-berger, Macromol. Mater. Eng., 288, 525, 2003.

Gunatillake, P.A., G.F. Meijs, E. Rizzardo, R.C. Chatelier, S.J. McCarthy, A.

Brand-Teknologi Pengendalian Kebisingan M. Masykuri, Harjana, Iwan,

Gambar

Gambar 3. Hubungan viskositas intrinsik dan massa molekul rata-rata viskositas dengan nisbah segmen keras/segmen lunak (HS/SS) polyurethane dalam penyerap bising OCPF
Gambar 3. Koeisien absorpsi penyerap bising OCPF

Referensi

Dokumen terkait

Per Favore adalah kata yang didapatkan dari kamus istilah musik, Per Favore sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa italia yang berarti 'silahkan, akan tetapi

Menurut Badi Rahmat Hidayat dkk (2012) yang mengemukakan bahwa kesalahan siswa dalam menjawab soal dimensi tiga dibagi menjadi 4 macam yaitu: (1) tipe kesalahan fakta yaitu

Sasaran Penelitian adalah Siswa Kelas 1 SDN 01 Serimbu.Data yang diperoleh Lembar Observasi Kegiatan Belajar- Mengajar dan Tes Hasi Belajar.Perencanaan

Tingkat Kemandirian Keluarga se-belum dan setelah intervensi pela-yanan home care pada kelompok perlakuan dari hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan nilai p = 0,000

Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial apabila perbedaan kedudukan ekonomi para warga masyarakat ditentukan secara tegas. Sebab-sebab timbulnya

Analisis sifat fisiko-kimia minyak biji kepuh dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat minyak biji kepuh yang digunakan dalam penelitian meliputi rendemen, kadar air, bilangan asam,

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM As, Cd, DAN Pb DALAM MINYAK SUMBAWA A, B, C, DAN D Lelyani Herly Fakultas Farmasi 131z.herly@gmail.com Abstrak - Telah dilakukan analisis logam kandungan

Sementara itu, faktor – faktor yang mendukung Pemanfaan Media Komunikasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta dalam meningkatkan citra yaitu faktor Sumber