• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksekusi Jaminan Fidusia Tanpa Izin Kurator Dalam Masa Stay Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang KPKPU Dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Eksekusi Jaminan Fidusia Tanpa Izin Kurator Dalam Masa Stay Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang KPKPU Dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA TANPA IZIN KURATOR DALAM MASA STAYDITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004

TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN

PEMBAYARAN UTANG DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

ABSTRAK Noor Sultan Buruni

110110100128

Perkembangan ekonomi di Indonesia harus didukung oleh keselarasan antara tatanan hukum agar diperoleh kepastian dan rasa aman dalam kegiatan perekonomian. Terdapat ketidakselarasan antara dua lembaga hukum, dimana terdapat ketentuan masa stay di dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang membatasi hak kreditor penerima fidusia yang diberikan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memahami kedudukan penerima fidusia dalam hal debitor pemberi fidusia mengalami kepailitan dan bagaimana pelaksanaan eksekusi yang dilakukan oleh penerima fidusia di dalam kepailitan debitor pemberi fidusia.

Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan menitikberatkan penelitian pada pencarian data sekunder atau data kepustakaan. Spesifikasi penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitis dengan memaparkan aspek yuridis kedudukan dan pelaksanaan eksekusi oleh penerima fidusia dalam hal debitor pemberi fidusia mengalami kepailitan berdasarkan das sein dan das solen untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk menghasilkan kesimpulan.

(2)

v

ENFORCEMENT OF FIDUCIA WITHOUT THE CONSENT OF CURATOR IN STAY PERIOD BASED ON LAW NUMBER 37 YEAR 2004 REGARDING BANKRUPTCY AND SUSPENSION OF OBLIGATION

FOR PAYMENT OF DEBTS AND LAW NUMBER 42 YEAR 1999 REGARDING FIDUCIA SECURITY

ABSTRACT

Economy Development in Indonesia must be supported by the harmony between law order to establish assurance and sense of security in economy activities. There is an unconformity between two legal institutions that is a provision about stay period in Law Number 37 Year 2004 Regarding Bankruptcy and Suspension of Obligation for Payment of Debts which restrains fiducia grantee’s right which is given by Law Number 42 Year 1999 Regarding Fiducia Security. The purpose of this study was to understand the position of fiducia grantee in the event the fiducia grantor is declared bankrupt and the enforcement which is conducted by fiducia grantee in the event the fiducia grantor is declared bankrupt.

In this research, the author utilizes the normative legal method to analyze the issues that gives weight to secondary data or literary data. Moreover this research also uses the descriptive analytical method of writing judicial aspect of the position and the enforcement by fiducia grantee in the event the fiducia grantor is declared bankrupt based on das das sein and solen and furthermore qualitatively analyze the issues to draw conclusion

Referensi

Dokumen terkait

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA AKIBAT KREDIT MACET (KAJIAN PERATURAN KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG3. PENGAMANAN EKSEKUSI

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA AKIBAT KREDIT MACET (KAJIAN PERATURAN KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG.. PENGAMANAN EKSEKUSI

Akibat dari perbuatan pemberi fidusia yang melakukan secara sadar fidusia ulang, Undang-Undang Jaminan Fidusia memberikan sanksi pidana, sebagaimana diatur dalam pasal

Konsep eksekusi hak cipta dalam pelaksanaan eksekusi dengan obyek hak cipta sebagai jaminan fidusia tetap menggunakan landasan ketentuan Pasal 29 ayat (1) Undang-undang

Lembaga Jaminan Fidusia yang bersumber pada Yurisprudensi merupakan hak perorangan maka dalam hal debitur pemberi Fidusia cidera janji, tidak memenuhi kewajibannya

Demikian bahwa sertifikat Jaminan Fidusia melindungi penerima fidusia jika pemberi fidusia gagal memenuhi kewajiban sebagaimana tertuang dalam perjanjian kedua belah

b. Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima fidusia; c. Musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia. Jadi sesuai dengan sifat ikutan dari jaminan fidusia, maka

Sedangkan pengertian dari jaminan fidusia menurut pasal 1 angka 2 adalah “jaminan fidusia adalah hak atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak