• Tidak ada hasil yang ditemukan

1) Komponen SBAR : Situatiom, Background, Assesment, Recomendation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1) Komponen SBAR : Situatiom, Background, Assesment, Recomendation"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

29

Tabel 2.3

Hasil Penelitian yang Relevan

No. Judul Penelitian Variabel Metode Hasil

1 Assessing SBAR during intraoperative handoff.

Hunter, Tara, Wesley, Julianne, Susan., et all (2017)

1) Komponen SBAR : Situatiom,

Background, Assesment, Recomendation 2) Intraoperatif

Handover

Peneliti mengobservasi 23 prosedur operasi menggunanakan komponen metode dan durasi metode hand over SBAR dengan sample (perawat sirkuler, teknisi bedah, asisten bedah dan tim anestesi).

Hand over diteliti bagaimana peran pemberi dan penerima informasi dalam pergantian personil

Digunakan Inter-rater reliability, descriptive statistics, ANOVA, Kruskal-Wallis test dan appropriate post hoc test

1) Secara keseluruhan, dari 119 handover yang diobservasi, 67% menggunakan empat komponen SBAR.

2) Berdasarkan empat komponen SBAR yang terdiru dari situation, background, assessment dan recommendation. Masih diperlukan faktor-faktor yang lebih spesifik sesuai peran profesi..

3) Meskipun SBAR telah diimplementasikan di banyak fasilitas kesehatan, namun tidak dapat mencakup seluruh aspek dalam proses transfer informasi dan tanggung jawab keperawatan pasien pada fase intra operatif.

(2)

30

2 Introducing standardized

“readbacks” to improve patient safety in surgery: a prospective survey in 92 providers at a public safety-net hospital

Prabhakar, Hari., et all.

(2012)

1) Metode readbacks 2) Patient safety

12 item kuesioner dikirim ke 180 penyelenggara layanan perioperative di Denver Healt Medical Center.

Survei ini dirancan untuk menentukan persepsi individu tentang (1) Kesesuain proses

“readbacks” saat ini., (2) Kesediaan untuk menghadiri training tentang modul ini di masa yang akan datang., (3) Skenario khusus untuk efektifitas penggunaan metode

“readbacks”., dan hambatan utama di dalam pelaksanaan standar

“readbacks”

Hasil survey membandingkan kebutuhan antar departemen (Bedah dan Anestesi) dan antara peran staf (pegawai tetap, dokter residen dan staf keperawatan) menggunakan test non-parametric.

1) Tingkat respon pasien adalah 50,1% (n = 92). Responden sangat menyadari peran

“readbacks” dalam meminimalisir kesalahan

komunikasi dan

meningkatkan keselamatan pasien.

2) Responden setuju untuk mengikuti program pelatihan

‘’readbacks”

3) Tidak ada perbedaan respon antara departemen bedah dan anestesi.

4) Secara keseluruhan responden menyadari peran

“readbacks” dalam handover pasien, laporan tentang nilai kritis pasien, menghitung dan memverifikasi instrument bedah dan mendelegasikan berbagai tugas perioperatif.

(3)

31

3 Aplikasi “SWITCH”

Sebagai Panduan Timbang Terima Peripoeratif di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kariadi Semarang.

Kusumaningrum, Niken &

Safitri, Amalia (2015)

Aplikasi Switch Research Based Nursing Practice (RBNP) menggunakan aplikasi SWITCH terhadap perawat bedah yang masih melakukan operasi saat jam shift telah berakhir.

Aplikasi SWITCH dinilai efektif, serta mengurangi terjadinya missing saat operan karena jelas dan mudah dipahami.

4 The Patient Safety Attitudes among the Operating Room Personnel Iramaneerat, Cherdsak., et all (2016)

Patient Safety Attitudes Penelitian menggunakan metode survey cross-sectional tentang perilaku aman terhadap 396 personil kamar operasi, dengan menggunakan formulir Safety Attitudes Questionnaire (SAQ).

SAQ memilik 30 item untuk mengkaji budaya keselamatan pasien yang terbagi ke dalam enam (6) dimensi: Kerjasama Tim, budaya keamanan manajemen stress, persepsi dari manajemen rumah sakit, kondisi pekerjaan, dan kepuasaan bekerja.

Nilai dari masing-masing bagian dikalkulasikan dan dikonversi dengan nilai tertinggi 100 yang

1) Nilai keseluruhan budaya keselamatan personil kamar operasi sebesar 65,02%, lebih tinggi dari rata-rata nilai standar internasional yaitu 61,80%

2) Personil kamar operasi di Siriraj Hospital memiliki sikap keselematan dalam iklim kerjasama, aspek

keselamatan, dan

pengelolaan stress lebih rendah dari rata-rata nilai internasional, tetapi

memiliki budaya

keselamatan tentang persepsi manajamen RS,

(4)

32

mengindikasikan budaya keselamatan yang baik.

kondisi bekerja dan kepuasan kerja yang lebih tinggi dari rata-rata nilai internasional.

5 Gambaran Penerapan Handover antar Shift Oleh

Perawat dengan

Menggunakan Metode SBAR di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Rahayu, S.Y, Hafsa, &

Purba, C.I. (2016)

Handover antar shift oleh perawat

Deskriftif observatif dengan pendekatan cross sectional.

Secara umum penerapan handover antar shif dengan metode SBAR di Gedung Kemuning Lantai3 RSUP Dr Hasan Sadikin sudah baik dengan pencapaian 78,72%,

(5)

33

C. Kerangka Pemikiran

Keterangan :

Tidak Diteliti Diteliti

Alur handover Faktor yang mempengaruhi handover Fase Keperawatan Peroperatif:

Pre Operatif - Intra Operatif - Post Operatif

Pelaksanaan Handover : - Pergantian Shift

- Pergantian Personil pada Durasi Operasi ≥ 3 Jam

Dilaksanakan : Skor Pelaksanaan ≥ 70%

Tidak Dilaksanakan : Skor Pelaksanaan < 70%

(Johnson, et al., 2013)

- SPO - Metode

- Sarana Prasarana - Pengawasan

Kerangka konsep penelitian dapat dijabarkan bahwa fase intraoperatif yang melebihi jadwal shift perawat kamar bedah atau durasi opearasi lebih dari 3 jam maka akan dilakukan pergantian perawat kamar bedah. Pada saat pergantian perawat kamar bedah harus pula dilakukan transfer informasi dan tanggung jawab melalui metode SWITCH handover yang sesuai dengan prosedur. Sejauh mana pelaksaan metode SWITCH handover menarik minat peneliti untuk digali lebih jauh.

(6)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif, yaitu penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai variabel mandiri (independen) tanpa dilakukan asosiasi atau komparasi dengan variabel lain. Data yang diperoleh dari sampel penelitian akan diubah kedalam bentuk angka dan dianalis menggunakan metode statistik untuk kemudian dilakukan interpretasi. (Sugiyono, 2013).

Hasil pengumpulan dan analisa data seperti tersebut diharapkan dapat mengetahui secara jelas bagaimana gambaran pelaksanaan metode SWITCH handover fase intraoperatif oleh perawat kamar bedah di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

B. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut dari penelitian yang ditetapkan oleh peneliti pada suatu kelompok sumber data yang bervariasi untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi yang mendalam sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2013). Menerut Kidder dalam Sugiyono (2013), menyatakan bahwa variabel merupakan kualitas dimana peneliti dapat mempelajari dan mengambil kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

34

(7)

35

1. Definisi Konseptual

Handover merupakan proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab

utama dalam memberikan asuhan perawatan klinis kepada pasien dari satu pemberi asuhan kepada pemberi asuhan yang lain. (The Joint Commission Journal on Quality and Patient Safety, 2010). Metode handover SWITCH (Surgical, Wet, Instrument/Implant, Tissue, Count & Have You any Question?) merupakan metode handover terstruktur yang dipergunakan pada saat melakukan transfer informasi dan tanggung jawab antar pemberi asuhan pasien pada fase intra operatif. (Johnson, et.all, 2013)

2. Definisi Operasional

Definisi operasional berisi tentang variabel dan subvariabel penelitian, definisi operasional, cara dan alat ukur penelitian, hasil ukur serta skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Fungsi dari definisi operasional adalah untuk membatasi runag lingkup penelitian. Definisi operasional penelitian ini tergambar di dalam tabel 3.1 berikut

(8)

36

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Sub

Variabel

Definisi Operasional

Indikator Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Pelaksanaan metode

SWITCH handover pada fase intraoperatif

Proses transfer informasi &

tanggung jawab pada saat pergantian personil pada fase intraoperatif dengan menggunakan

metode SWITCH

Personil melakukan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif meliputi aspek:

1. Surgical 2. Wet 3. Instrument 4. Tissue 5. Count

6. Have you any questions

Lembar Observasi

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi :

a. ≥ 70% = Dilaksanakan b. < 70% = Tidak

Dilaksanakan (Tools et al., 2013)

Ordinal

Surgical Informasi terkait pembedahan meliputi diagnosa kerja, tahapan prosedur, perhatian terhadap kondisi khusus pada pasien, Imaging, jenis incisi/teknik penutupan luka, rencana post op dan prosedur selanjutnya

Personil memberikan informasi pada aspek surgical meliputi:

1. Identitas 2. Diagnosa

3. Tahapan prosedur 4. Perhatian khusus 5. Imaging (X-ray,

CT Scan, MRI) 6. Jenis incisi /

teknik penutupan

Lembar observasi

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi :

a. ≥70% =

Dilaksanakan b. 70% = Tidak

Dilaksanakan (Tools et al., 2013)

Ordinal

(9)

37

luka

7. Rencana post operasi

Wet Informasi terkait

cairan selama proses pembedahan meliputi : campuran cairan atau obat yang ada di area steril, pencucian (jenis cairan &

jumlah), darah (estimasi perdarahan, persediaan darah), jumlah urine output dan drainase

Personil memberikan informasi pada aspek wet meliputi:

1. Campuran cairan / obat yang ada di area steril

2. Pencucian (jenis dan jumlah cairan)

3. Jumlah

perdarahan &

persediaan darah 4. Jumlah urine

output 5. Drain

Lembar Observasi

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi :

a. ≥ 70% = Dilaksanakan b. < 70% = Tidak

Dilaksanakan (Johnson, et al., 2013)

Ordinal

Instrument Informasi terkait instrument bedah serta implant yang digunakan dalam pembedahn,

meliputi: instrumen

bedah yang

digunakan,

Personil memberikan informasi pada aspek instrument meliputi:

1. Instrumen yang digunakan (nama set, jenis &

jumlah yang ada di area operasi)

Lembar Observasi

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi :

a. ≥ 70% = Dilaksanakan b. < 70% = Tidak

Dilaksanakan

Ordinal

(10)

38

instrument yang dibuthkan pada tahap selanjutnya, implant yang digunakan.

2. Instrumen yang dibutuhkan untuk prosedur

selanjutnya 3. Implant yang

digunakan (jenis, ukuran & jumlah)

(Johnson, et al., 2013)

Tissue Informasi terkait pengelolaan jaringan tubuh dalam proses pembedahan,

meliputi:

Personil memberikan informasi pada aspek tissue meliputi:

1. Spesimen (asal jaringan tubuh) 2. Graft (jenis,

sumber & tempat penyimpanan 3. Jenis

pemeriksaan (Potong Beku, VC batas, Kultur)

Lembar Observasi

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi :

a. ≥ 70% = Dilaksanakan b. < 70%= Tidak

Dilaksanakan (Johnson, et al., 2013)

Ordinal

Count Informasi terkait penghitungan kassa, benda tajam dan instrumen bedah yang digunakan selama proses pembedahan

Personil memberikan informasi pada aspek count meliputi:

1. Perhitungan kassa pada saat pembedahan 2. Penghitungan

jarum & pisau

pada saat

Lembar Observasi

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi :

a. ≥ 70% = Dilaksanakan b. < 70% =Tidak

Dilaksanakan (Johnson, et al.,

Ordinal

(11)

39

pembedahan 3. Penghitungan

instrument pada saat pembedahan

2013)

Have you any

question?

Proses konfirmasi dan validasi atas informasi yang diberikan menandai berakhirnya proses handover.

Personil yang diganti memberikan

kesempatan kepada personil pengganti untuk bertanya dan memvalidasi

informasi yang diberikan.

Lembar Observasi

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi :

a. ≥ 70% = Dilaksanakan b. < 70%= Tidak

Dilaksanakan (Johnson, et al., 2013)

Ordinal

(12)

40

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah perawat kamar bedah di Ruang Operasi IBS COT Lt. 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berdasarkan data SDM Instalasi Bedah Sentral (IBS) jumlah perawat kamar bedah adalah 60 orang.

2. Sampel Penelitian

. Menurut Dahlan (2010), melakukan penelitian pada semua anggota populasi (total sampel) adalah cara ideal untuk menjawab suatu pertanyaan penelitian.

Penelitian ini menggunakan teknik penentuan sampel total sampling yaitu mengambil seluruh anggota populasi, yaitu perawat kamar bedah di ruang COT Lantai 3.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan

mengambil subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti sesuai ciri dan sifat populasi. (Sugiyono, 2013)

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(13)

41

1) Perawat kamar bedah yang melakukan proses handover pada fase intraoperatif di Ruang Operasi COT Lt. 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang berlanngsung pada saat penelitian ini dilaksanakan.

2) Handover yang dilakukan pada saat pergantian shift perawat

3) Handover yang dilakukan pada operasi yang berlangsung lebih dari 3 jam

4) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah mengeluarkan subjek penelitian yang masuk kriteria inklusi karena suatu sebab (Nursalam, 2016). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Perawat kamar bedah yang bertugas di manajemen pelayanan kamar operasi

2) Perawat kamar bedah yang menjadi asisten peneliti (observer)

3) Perawat kamar bedah yang tidak hadir (libur, cuti, tugas belajar) pada saat penelitian berlangsung

4) operasi yang tidak dilakukan handover pada fase intraoperatif.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008). Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

(14)

42

adalah dengan observasi terstruktur dan intrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi SWITCH handover berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO) dokumentasi pelayanan kamar operasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Lembar observasi SWITCH handover yang telah ada, akan diukur dengan skala Guttman, dengan kriteria dilaksanakan mendapat skor satu (1) dan tidak dilaksanakan mendapat nilai nol (0). Setelah dilakukan skoring, maka akan dihitung total skor yang didapatkan kemudian dibagi dengan jumlah item tindakan yang seharusnya didapatkan. Rumus yang digunakan untuk mengukur persentase (%) dari pelaksanaan pernyataan dalam lembar observasi tersebut dihitung dengan menggunakan kriteria absolut: P = a/b x 100%

Keterangan : P = Persentase

a = Jumlah Skor yang didapatkan

b = Jumlah Total Item

Pelaksanaan akan dinyatakan dengan skor akhir observasi : a. ≥ 70% = Dilaksanakan

b. < 70% = Tidak Dilaksanakan

E. Validitas dan Reliabilitas

Instrument penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Alat ukur yang digunakan dapat menghasilkan hasil data yang konsisten (Sugiyono, 2018). Instrumen penelitian yang digunakan pada

(15)

43

penilitian ini merupakan sebuah adaptasi dari format SWITCH handover dan modifikasi dari SPO pendokumentasian kegiatan kamar operasi di RSUP Dr.

Hasan Sadikin sehingga tidak perlu dilakukan uji realibilitas.

Uji konstruksi validitas dilakukan dengan menanyakan pendapat dari ahli (expert judgment) tentang instrument penelitian yang akan digunakan. Peneliti akan membuat lembar observasi sesuai dengan SPO yang berlaku untuk selanjutnya melakukan konsultasi dan pengujian oleh tim ahli dari bidang keperawatan, komite mutu RSHS serta himpunan perawat kamar bedah Indonesia (HIPKABI).

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi

Variabel Indikator Item Observasi Jumlah

Pelaksanaan metode SWITCH handover

pada fase

intraoperatif

Personil melakukan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif meliputi aspek surgical procedure Personil melakukan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif meliputi aspek wet

Personil melakukan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif meliputi aspek instrument

Personil melakukan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif meliputi aspek tissue

Personil melakukan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif meliputi aspek count

Personil melakukan metode handover SWITCH pada fase intraoperatif meliputi aspek have you any question?

1,2,3,4,5,6,7

8,9,10,11,12

13,14,15

16,17

18,19

20

7

5

3

2

2

1

(16)

44

F. Pengolahan Data

Data yang didapatkan dari hasil observasi ini diolah dan dianalisa agar dapat diinterpretasikan menjadi sebuah informasi. Peneliti melakukan proses pengolahan data dengan tahapan seperti berikut (Notoatmodjo, 2012):

1. Editing

Editing merupakan suatu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengecekan kembali lembar observasi yang sudah didapatkan serta memastikan semua data lengkap dan sesuai.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik terhadap data yang

terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting dilakukan apabila teknik pengolahan dan analisa data dilakukan menggunakan komputer.

Pada tahap ini peneliti membuat daftar kode untuk melihat arti kode dari suatu variabel. Pada penelitian ini peneliti memberikan kode sebagai berikut:

Tabel 3.3 Coding Data

Variabel dan Sub Variabel Coding

Pelaksanaan metode SWITCH handover pada fase intraoperatif

1 = Dilaksanakan 0 = Tidak Dilaksanakan

3. Processing

Processing yaitu proses memasukan data dari lembar observasi ke dalam komputer menggunakan program SPSS agar data dapat dianalisis.

(17)

45

4. Cleaning

Cleaning merupakan proses pembersihan data, dilakukan dengan mengecek

kembali data yang sudah dimasukkan setelah itu peneliti memastikan bahwa tidak ada data yang hilang.

5. Tabulating

Tabulating adalah pengorganisasian data sedemikian rupa sesaui dengan

tujuan peneliti untuk disajikan dan dianalisa. Pada penelitian ini, peneliti akan menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram sehingga memudahkan peneliti untuk membaca dan menginterpretasikan data.

G. Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat yaitu sebuah analisis untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Data yang dikumpulkan akan diolah untuk menghitung tendensi sentral, selanjutnya akan dibuat tabel distribusi frekuensi kemudian dihitung persentasenya menggunakan analisis persentase distribusi frekuensi.

H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pendahuluan

Dalam tahap pendahuluan ini, peneliti melakukan strudi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah, memilih tempat penelitian yang sesuai, melakukan studi kepustakaan dan analisis jurnal, menyusun proposal penelitian dan seminar proposal penelitian.

(18)

46

2. Tahap Persiapan

Setelah proposal penelitian disetujui melalui sidang proposal, peneliti akan mempersiapkan uji etik penelitian ditujukan kepada komite etik penelitian dan mengajukan izin penelitian ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Selanjutnya peneliti melakukan uji konstruksi validitas instrumen penelitian dengan pendapat ahli, merekrut asisten peneliti (observer), melakukan penyamaan persepsi tentang cara penggunaan instrumen, melakukan percobaan penilaian.

3. Tahap Pelaksanaan

Pada saat melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh asisten peneliti akan melakukan pengukuran terhadap subjek secara langsung tanpa melakukan intervensi. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti akan melakukan briefing bersama-sama dengan asisten peneliti, kemudian melakukan uji coba

penilaian terhadap beberapa objek penelitian untuk menyamakan persepsi tentang lembar observasi dan sistem penilaian yang digunakan. Sehingga didapatkan satu pemahaman dan kesepakatan tentang tata cara pengukuran.

Peneliti akan memberikan penjelasan kepada semua responden bahwa akan dilakukan penelitian tentang pelaksanaan handover intraoperatif dan meminta persetujuan responden dengan menandatangani lembar informed concent. Setelah itu, pada saat jam pergantian shift peneliti akan melakukan pengamatan pada pelaksanaan handover yang dilakukan di kamar operasi selanjutnya melakukan pengolahan serta analisa data.

(19)

47

4. Tahap Pelaporan

Pada tahap pelaporan peneliti akan melakukan penyusunan hasil penelitian, melakukan presentasi dan sidang hasil penelitian serta menerbitkan hasil penelitian.

I. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksankan di Instalasi Bedah Sentral COT lantai 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, ruang COT lantai 3 memiliki 13 ruangan operasi yang terdiri dari 4 ruang operasi 24 jam dan 9 ruang operasi elektif. Penelitian ini akan berlangsung selama satu bulan pada Januari 2020.

J. Etika

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan informed concent terlebih dahulu kepada responden tentang maksud, tujuan dan manfaat penelitiaan, setelah responden menandatangi persetujuan maka penelitian akan dilaksanakan. Peneliti akan menjaga kerahasiaan data-data responden untuk menjaga hal tersebut data pribadi responden tidak akan dicantumkan dan diubah menjadi kode yang ditentukan (anonymity). Setiap responden memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti penelitian (justice) serta berhak menolak untuk mengikuti penelitian.

Peneliti meminimalisir segala resiko yang mungkin muncul dari penelitian (non maleficence) serta menghindarkan responden dari cedera intrinsik (beneficence). Penelitian ini diharapkan memberikan sebaik-baiknya manfaat bagi semua pihak yang terlibat sehingga tercapai prinsip etika beneficence and respect for human dignity.

Referensi

Dokumen terkait