• Tidak ada hasil yang ditemukan

MICRO TEACHING. Dr. Zulvia Trinova, S.Ag., M.Pd. Dr. Wilrahmi Izati, S.Pd.I., M.A. PENERBIT CV.EUREKA MEDIA AKSARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MICRO TEACHING. Dr. Zulvia Trinova, S.Ag., M.Pd. Dr. Wilrahmi Izati, S.Pd.I., M.A. PENERBIT CV.EUREKA MEDIA AKSARA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i

MICRO TEACHING

Dr. Zulvia Trinova, S.Ag., M.Pd.

Dr. Wilrahmi Izati, S.Pd.I., M.A.

PENERBIT CV.EUREKA MEDIA AKSARA

(4)

ii

MICRO TEACHING

Penulis : Dr. Zulvia Trinova, S.Ag., M.Pd.

Dr. Wilrahmi Izati, S.Pd.I., M.A.

Desain Sampul : Eri Setiawan Tata Letak : Via Maria Ulfah ISBN : 978-623-5251-51-6

Diterbitkan oleh : EUREKA MEDIA AKSARA, MARET 2022 ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH NO. 225/JTE/2021

Redaksi:

Jalan Banjaran, Desa Banjaran RT 20 RW 10 Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga Telp. 0858-5343-1992 Surel : eurekamediaaksara@gmail.com

Cetakan Pertama : 2022

All right reserved

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya tanpa seizin tertulis dari penerbit.

(5)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga sampai saat ini kita masih diberi kesehatan, keselamatan, dan lindungan hidayah- Nya. Salawat serta salam kita mohonkan kepada Allah SWT untuk disampaikan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulisan buku ini merupakan buah karya dari pemikiran penulis yang diberi judul ”Micro Teaching.” Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan karya ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, seorang pendidik maupun calon pendidik harus mampu menguasai materi-materi dan tata kelola kelas dalam proses teaching learning.

Penguasaan tersebut diperoleh melalui latihan-latihan, atau praktek baik sesama calon ataupun praktik langsung di lapangan (PPL) bagi calon guru. Kegiatan semacam ini dikenal dengan micro teaching (pembelajaran/pengajaran mikro).

Kegiatan micro teaching sangat penting untuk pendidik dan calon pendidik, karena sebagai bekal untuk megembangakn diri dan mengetahui keadaan kelas secara simulasi sebelum melakukan pembelajaran langsung terhadap siswa. Maka dari itu, mikro teaching sangat banyak sekali manfaatnya diantaranya: dapat mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar, keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan, dan perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati, serta latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.

Harapan kami buku ini dapat menjadi sumber literasi atau literatur berupa rujukan bagi pendidik dan calon pendidik pada umumnya, serta para pembaca lainnya. Buku ini juga akan menjadi penyemangat bagi penulis, dan dapat dijadikan sebagai bekal oleh para pendidik dan calon pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran disekolah.

(6)

iv

Semoga Allah SWT selalu memberi perlindungan kepada kita semua dan menjadikan karya ini sebagai catatan amal di sisinya. Aamiin

Padang, Maret 2022

Penulis

(7)

v DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB 1 MICRO TEACHING ... 1

A. Pengertian Micro Teaching ... 1

B. Sejarah Micro Teaching ... 13

C. Landasan Pemikiran, Tujuan, Sasaran, dan Fungsi Micro Teaching ... 16

D. Karakteristik Micro Teaching ... 23

E. Prinsip Micro Teaching ... 28

F. Prosedur Micro Teaching ... 35

G. Manfaat Micro Teaching ... 38

H. Peran Supervisor (Dosen Pembimbing) dalam Micro Teaching ... 38

I. Micro Teaching dalam Perspektif Teori Belajar (Behaviorisme, Kognitif, Sosial) ... 39

BAB 2 MODEL MICRO TEACHING ... 42

A. Stanford Model ... 42

B. Model Instructional Skill Workshop (ISW) ... 42

C. Model Learner Center Mircroteaching(LCMT) ... 43

BAB 3 PROSEDUR DAN RUANG LINGKUP MATERI MICRO TEACHING ... 46

A. Langkah-langkah Micro Teaching ... 46

B. Materi PAI di SMP, SMA, SMK ... 59

C. Materi Fiqh, Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, dan SKI di MTs dan MA... 61

BAB 4 SISTEM PENGELOLAAN DAN PENGOPERASIAN PERALATAN MICRO TEACHING... 68

A. Sistem Pengelolaan ... 68

B. Sistem Pengoperasian ... 68

C. Tugas Mahasiswa dan DPL dalam Pembelajaran Micro ... 70

D. Tata Ruang Pembelajaran Micro ... 71

BAB 5 PERENCANAAN MICRO TEACHING ... 73

A. Pengertian Perencanaan Micro Teaching... 73

B. Aplikasi dalam Perencanaan Micro Teaching ... 78

(8)

vi

C. Langkah-langkah Pembuatan Perencanaan Micro

Teaching... 78

BAB 6 PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MICRO ... 81

A. Persiapan Pembelajaran Micro ... 81

B. Skenario Pelaksanaan Pembelajaran Micro ... 92

C. Tindak Lanjut Pembelajaran Micro ... 102

BAB 7 KONSEP DASAR MENGAJAR DALAM MICRO TEACHING/ TEACHING SKILL ... 112

A. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ... 112

B. Keterampilan Mengelola Kelas ... 157

C. Keterampilan Memberikan Penguatan... 184

D. Keterampilan Bertanya ... 203

E. Keterampilan Memberikan Penjelasan ... 238

F. Keterampilan Mengadakan Variasi Mengajar ... 257

G. Keterampilan Menggunakan Metode yang Bervariasi... 274

H. Keterampilan Menggunakan Media yang Menarik ... 278

I. Keterampilan Interaksi ... 284

J. Keterampilan Penampilan Verbal dan Non Verbal.... 287

K. Keterampilan Membimbing Diskusi ... 289

L. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ... 311

DAFTAR PUSTAKA ... 329

TENTANG PENULIS ... 333

(9)

1

BAB

1

A. Pengertian Micro Teaching

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, seorang pendidik maupun calon pendidik harus mampu menguasai materi-materi dan tata kelola sebuah kelas dalam proses teaching learning. Penguasaan ini diperoleh melalui latihan-latihan, atau praktek baik sesama calon ataupun praktik langsung di lapangan (PPL) bagi calon guru. Kegiatan semacam ini dikenal dengan micro teaching (pembelajaran/pengajaran mikro) yang oleh pakar dalam memberi pengertian saling berbeda-beda namun intinya sama.

Pembelajaran merupakan suatu proses terpadu yang terbentuk dari beberapa unsur untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai seorang pendidik yang tugasnya adalah melakukan pembelajaran diharapkan menguasai:

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Keterampilan menghadapi peserta didik

3. Keterampilan menggunakan metode dan media secara tepat 4. Keterampilan mengelola lingkungan pembelajaran

5. Keterampilan menjelaskan pembelajaran 6. Keterampilan bertanya

7. Keterampilan memberikan penguatan 8. Keterampilan menggunakan variasi

Salah satu usaha perbaikan dalam bidang praktek kependidikan yaitu dalam cara dan hasil kerja kita sebagai guru, dimana memerlukan pengetahuan, ketrampilan serta sikap tertentu untuk menjadi guru profesional yang berbeda

MICRO TEACHING

(10)

42

BAB

2

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, model pembelajaran microteaching mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Ada sejumlah model pembelajaran yang sering kali diterapkan di berbagai perguruan tinggai termasuk di Indonesia.

Model-model pembelajaran microteaching yang dimaksud adalah:

A. Stanford Model

Pertama, Stanford Model yang diperkenalkan oleh Dwight W.Allen dari Stanford University pada tahun 1963 siklus pengajaran mikro semula terdiri dari urutan: perencanaan – mengajar – pengamatan (kritik) – perencanaan kembali – mengajar lagi – pengamatan kembali. Medel pembelajaran yang dikembangkan oleh Dwight Allan tersebut populer dikenal dengan Standford Model. Majeti Jaya Lakshmi (2009) dalam bukunya yang berjudul Microteaching and Prospective Teacher mengungkapkan bahwa, the standford model emphasised teach, review, reflect, re-teach approach, using actual school student as authentic audiences. Dalam model ini terlihat secara jelas kegitan inti dari proses pembelajaran microteacing yaitu mengajar–melakukan review–refleksi–dan mengajar kembali.

B. Model Instructional Skill Workshop (ISW)

Kedua, Model Instructional Skill Workshop (ISW)Model ini dikembangkan pada awal tahun 1970an oleh British Colombia’s Education Ministry sebagai program pelatihan untuk semua perguruan tinggi di Colombia. Model ISW hampir sama

MODEL MICRO

TEACHING

(11)

46

BAB

3

A. Langkah-langkah Micro Teaching

Dwight W.Allen (1969) menggambarkan pelaksanaan microteaching dilakukan melalui tujuh tahapan. Enam tahapan micro teaching tersebut merupakan sebuah siklus. Siklus ini dapat diulang sesuai dengan kebutuhan perbaikan. Berikut ini dijelaskan langkah-langkah pembelajaran microteaching.

1. Planning a Micro-Lesson

Planning a micro-lesson, yaitu pada tahap ini ditentukan materi pelajaran yang tepat yang dapat memaksimalkan latihan keterampilan mengajar, dalam durasi waktu 5 sampai 7 menit.

2. The Teaching Session

The teaching session, yaitu rencana pelajaran pada tahap ini dilaksanakan di hadapan pembimbing atau teman sebaya. Penampilan guru yang mempraktekkan keterampilan mengajar diamati dan dicatat. Lembar evaluasi, tape recorder, dan/atau video tapes dapat digunakan untuk keperluan tesebut.

3. The Critique Session

The critique session, yaitu dosen pembimbing dan peserta membahas penampilan peserta yang berlatih.

Umpan balik dan poin-poin penting disampaikan kepada peserta yang berlatih untuk diperbaiki. Alat evaluasi memberikan kesempatan langka kepada guru mikro untuk melihat penampilannya secara objektif. Peserta mikro tidak

PROSEDUR DAN RUANG LINGKUP

MATERI MICRO

TEACHING

(12)

68

BAB

4

A. Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan pembelajaran micro dilaksanakan oleh UPT PPL di bawah koordinasi Dekan selaku penanggung jawab dan dosen pengasuh mata kuliah sebagai pelaksana di lapangan, mata kuliah ini memiliki bobot 2 sks, dilaksanakan pada semester VI atau VII untuk Strata I (S.1) dan semester I bagi program Akta IV.

Mahasiswa yang mengambil mata kuliah micro atau PPL I harus sudah lulus mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Belajar, Perencanaan Pengajaran, atau Perencanaan Sistem PAI, atau Desain Pembelajaran, Metodologi Pembelajaran, Profesi dan Etika Keguruan, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum serta Evaluasi Pembelajaran.

Dosen selaku pemegang mata kuliah bekerja sama dengan UPT PPL selaku pelaksana teknis di laboratorium micro. Sistem Pengelolaan dan Pengoperasian Peralatan Micro Teaching yaitu sistem pengelolaan sistem pengelolaan pembelajaran micro teaching dirumuskan oleh dosen pembimbing perkuliahan agar perkuliahan dapat berjalan dengan baik, hendaknya setiap dosen terlebih dahulu menyusun konsep-konsep tentang keterampilan yang akan dibimbingkan.

B. Sistem Pengoperasian

Sebelum mahasiswa melaksanakan proses pembelajaran materi kuliah micro teaching (PPL I) di Laboratorium, pemberi

SISTEM

PENGELOLAAN DAN PENGOPERASIAN PERALATAN MICRO

TEACHING

(13)

73

BAB

5

A. Pengertian Perencanaan Micro Teaching

Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang akan ditentukan.

Perencanaan merupakan proses penetapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Fungsi perencanaan secara umum meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, berapa waktu yang akan dibutuhkan, berapa orang yang diperlukan dan berapa biayanya. Melalui perencanaan yang telah dibuat, dapat terbayangkan tujuan yang ingin dicapai, aktivitas atau proses yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, sarana dan fasilitas yang diperlukan, hasil yang akan didapat, bahkan faktor kendala maupun unsur pendukung juga sudah dapat diantisipasi.34

Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang akan ditentukan (Gaffar, 1987). Ada tiga hal penting dari pengertian perecanaan tersebut, yaitu: 1) Proses penyusunan keputusan, 2) Pelasanaan

34Helmiati. 2013. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. h. 39

PERENCANAAN

MICRO TEACHING

(14)

81

BAB

6

A. Persiapan Pembelajaran Micro

Dalam pembelejaran terdahulu yaitu modul 1 dan 2 sudah dijelaskan bahwa Pembelajaran mikro (mikro teaching) pada dasarnya merupakan salah satu pendekatan pembelajaran untuk melatih bagian-bagian keterampilan mengajar. Seperti halnya dengan setiap model atau pendekatan pembelajaran lainnya, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa ketentuan pokok yang harus diperhatikan dan diikuti agar pelaksanaan pembelajaran tersebut sesuai dengan pendekatan atau model yang diterapkan. Demikian juga halnya dengan proses pembelajaran mikro, agar dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan berhasil baik, maka tentu saja harus mengikuti langkah- langkah atau prosedur sesuai dengan hakikat pembelajaran mikro itu sendiri. Hal ini penting agar kegiatan pelatihan yang dilakukan melalui pembelajaran mikro dapat membuahkan hasil yang maksimal, yaitu dapat meningkatkan keterampilan mengajar bagi guru.

Adapun tahap-tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran mikro meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Memahami hakikat pembelajaran mikro, terutama berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana pembelajaran mikro sebagai suatu pendekatan untuk mempersiapkan, membina dan meningkatkan kemampuan guru.

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MICRO

(15)

112

BAB

7

A. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

1. Pengertian dan Rasional Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka pembelajaran (set induction), adalah kegiatan yang dilakukan untuk memulai pembelajaran.

Seperti kita sering saksikan dalam kegiatan sehari- hari, misalnya kita sering mendengar ada acara pembukaan, yaitu kegiatan mengawali sebelum memasuki kegiatan pokok. Demikian halnya dalam pembelajaran, kegiatan pembukaan adalah kegiatan mengawali sebelum kegiatan inti pembelajaran.

Pembukaan dalam berbagai kegiatan dianggap cukup penting mengingat sangat mempengaruhi dan menentukan kelancaran pada kegiatan berikutnya.

Pembukaan yang baik akan mampu mengantarkan atau mengkondisikan kegiatan tahap berikutnya dengan lebih lancar dan berkualitas. Sebaliknya bila pada saat pembukaan tidak mampu memberikan gambaran yang jelas, maka akan mengalami kesulitan dan mendapatkan kendala pada tahap kegiatan berikutnya.

Pembukaan pembelajaran yang baik, tidak cukup hanya dengan mengecek kehadiran peserta didik, lalu menyampaikan informasi mata pelajaran yang akan dipelajari saja. Akan tetapi melalui pembukaan sudah masuk pada pra-kondisi pembelajaran, yaitu untuk memberikan gambaran umum tujuan yang harus dicapai, materi yang akan dipelahari, maupun proses pembelajaran

KONSEP DASAR MENGAJAR DALAM

MICRO TEACHING/

TEACHING SKILL

(16)

329 DAFTAR PUSTAKA

Alma. Bukhari. 2009. Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Asmani. Jamal Ma’mur. 2011. Pengenalan dan Pelaksanaan Lengkap Micro Teaching & Team Teaching. Yogyakarta: DIVA Press.

Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Asril. Zainal. 2010. Micro Teaching: Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Dahar. R.W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Djamarah. Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

______. 2005. Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta.

Djamarah. Syaiful Bahri 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Danim. Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung:

CV Pustaka Setia.

Darmadi. Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung:

Alfabeta Helmiati. 2013. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

DePorter. Bobbi 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa, 2000.

Fahyuni. Eni Fariyatul. 2016. Psikologi Belajar & Mengajar Kunci Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif.

Sidoarjo: Nizamia Learning Center

Gelgel. N. 1997. Komponen-komponen Keterampilan Bertanya Lanjut.

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Hamalik. Oemar. 2009. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Gintings. Abdorrakhman. 2010. Esensi Praktis Belajar &

Pembelajaran. Bandung; Humaniora.

Hanis, 2011. Keterampilan Dasar Dalam Proses Belajar/Micro Teaching.

Makasar: Unismuh Makasar Press.

Hasibuan. J.J. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(17)

330

Kerry. Trevor. 1986. Invitation to Teaching. New York: Basil Blackwell Inc.

Kumari. B. Veena. 2004. Methods of Theaching Social Studies. New Delhi: Dynamic Printers Delhi.

Majid. Abdul. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Bandung; Remaja Rosda Karya.

_____. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Marno. 2008. Strategi dan Model Pengajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyasa. E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep Karakteristik dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. Enco. 2007. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Munsyo. Abdul Kodir. 1981. Pedoman Mengajar Bimbingan Praktis Untuk Calon Guru. Surabaya: Al-Ikhlas.

Nasution. S. 1982. Azas-azas Kurikulum. Bandung: Jemars.

Nur. Hanis. 2011. Keterampilan Dasar dalam Proses Belajar/Micro Teaching. Makassar; Unismuh Makassar Press.

Padmadewi. Ni Nyoman. 2017. Pengantar Micro Teaching. Depok.

Rajawali Pers.

Parkay. Forrest W. 2008. Becoming a Teacher, 7 th Edition. Terj. Dani Dharyani. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.

Popham. W. James. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Putra. Udin S. Winata. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Rohani. Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

______. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(18)

331 Sabri. Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching.

Ciputat: Quantum Teaching.

Sanjaya. Wina. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_____. 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi: Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sardiman A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: Raja Grafindo.

Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali.

Setiawan. Conny. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.

Soegito. Edi. 2002. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya:

Usaha Nasional.

Sri. Ayu S. 2011. Makalah Penerapan Model Micro. Malang: Program Studi S3 Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Sudirwo, Daeng. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: CV Andira.

Sudjana. Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Sinar Baru Algesindo.

Sukirman. Dadang. 2006. Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI Press.

______. 2012. Pembelajaran Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Sulaiman. 2017. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kajian Teori dan Aplikasi Pembelajaran PAI. Banda Aceh:

Yayasan Pena.

Supriadie. Didi. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanto. Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suwarno. 2006. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana.

(19)

332

Suyono. 2014. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.

Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Uno. Hamzah B. 2010. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.

Jakarta: Bumi.

Usman. M. Uzer. 2007. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

______. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wardani. G.A.K. 2003. Pemantapan Kemampuan Mengajar. Jakarta;

Universitas Terbuka Wlodkowski. Raymond J. 2004. Hasrat Untuk Belajar: Membantu Anak-anak Termotivasi dan Mencintai Belajar. Yogyakarta: Pusat Pelajar.

______. 2001. Pembinaan Kompetensi Guru Matematika. Jakarta:

Universitas Terbuka

Winatapura. Udin S. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Universitas Terbuka Yani. Ahmad. 2013. Keterampilan Mengajar. Bandung: Pringganda.

Zuhairini. 1983. Methodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Surabaya:

Usaha Offset Printing.

Prijosaksono A. dan Sembel R, Berbicara di Depan Publik, 2002. http:

www/sinarharapan.co.id.

Sofa. Pakde. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.

http://massofa-wordpress.com/2008/01/11/keterampilan- membuka-dan-menutup-pelajaran), tanggal 20 oktober 2019

(20)

333 TENTANG PENULIS

PENULIS 1

Dr. Zulvia Trinova, S.Ag., M.Pd. lahir pada tanggal 1 Juni 1976 di Padang telah menyelesaikan pendidikan S1 pada Jurusan Pendidikan Agama Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang tahun 1999. Melanjutkan ke S2 Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Padang dan menamatkan pendidikan pada tahun 2002, dan pada kampus yang sama pendidikan S3 pada program studi Ilmu Pendidikan pada tahun 2021. Sekarang dosen tetap Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang sejak tahun 2005.

Pernah menjabat sebagai sekretaris UPT PPL dan sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam hingga memperoleh akreditasi A bersama tim pada tahun 2014. Penulis juga Managing Editor pada Jurnal Al Ta’lim sejak tahun 2014 hingga sekarang. Sekretaris Badan Sosial FTK sejak 2019, Bendahara UPZ Baznas UIN Imam Bonjol Padang sejak 2020.

Pengalaman mengajar pada matakuliah Media Pembelajaran, Pengelolaan Pengajaran, Desain Pembelajaran, Pembelajaran Terpadu, Micro Teaching sejak tahun 2005 hingga sekarang 2021.

Penulis sudah menulis buku Desain Pembelajaran PAI, Media Pembelajaran, Ilmu Pendidikan Islam, Dasar-dasar Kependidikan. Sementara buku Strategi Pembelajaran dalam proses penerbitan. Selain itu, penulis melakukan penelitian sejak tahun 2011-2021 yang dibiayai oleh DIPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan LPPM UIN Imam Bonjol Padang. Penulis pernah menulis jurnal Internasional pada Jurnal Journalism and Mass

(21)

334

Communication New York tahun 2017, Jurnal Sains Insani USIM Malaysia tahun 2017, dan Proceeding karena mengikuti Conference di University Western Australia di Perth Australia tahun 2017. 2nd International Conference Innovation in Education (ICoIE 2020) di Universitas Negeri Padang dan menghasilkan proceeding.

International Conference Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang tahun 2020. Penulis juga aktif menulis di berbagai jurnal terakreditasi Internasional, Journal Education: Theory, Research and Development tahun 2021.

Penulis juga pernah menulis Sinta 2 pada Al Ta’lim UIN Imam Bonjol Padang, Jurnal Tadris UIN Raden Intan Lampung, Jurnal Ta’dib IAIN Batusangkar, Jurnal Nazhruna, Sinta 3 Jurnal Fitrah, dan Jurnal Al-Ishlah, dan Sinta 4 Jurnal Math Educa UIN Imam Bonjol Padang, dan jurnal nasional di UIN Antasari Banjarmasin, IAIN Palu, dan lokal lainnya. Penulis telah memperoleh 2 HaKI dari Kemenkumham RI pada tahun 2019 dan 1 HaKI pada tahun 2021.

(22)

335 PENULIS 2

Dr. Wilrahmi Izati, S.Pd.I., M.A. lahir di Sikumbang Ps. Talang Muara Labuh Solok Selatan pada Tanggal 18 Agustus 1982. Telah menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang pada tahun 2004.

Pendidikan dilanjutkan pada Jurusan Pendidikan Islam pada Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang dan tamat pada tahun 2011. Sudah menamatkan pendidikan S3 Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang 2022.

Penulis sudah menulis buku Ilmu Pendidikan Islam dengan penerbit CV. Berkah Prima dengan ISBN 978-602-5994-39-5.

Selanjutnya buku Pengembangan Kurikulum dengan Penerbit Madza Media dengan ISBN 978-623-377-206-8. Juga telah menulis buku Psikologi Agama, Psikologi Umum dan Perkembangan, Kapita Selekta Pendidikan Islam, dan Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Selain itu, juga telah menulis berbagai artikel pada jurnal lokal dalam kajian pendidikan. Penulis adalah dosen tetap STAI-PIQ Sumatera Barat dan Dosen Luar Biasa pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila saudara tidak hadir atau tidak dapat menunjukkan semua dokumen asli sampai dengan batas waktu tersebut diatas, maka perusahaan saudara dianggap mengundurkan

Keterangan : Membawa dokumen asli dan 1 (satu) set fotocopy dari data-data kualifikasi yang di input di dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, maka peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

[r]

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama mendapat kombinasi ASI serta susu formula mengandung probiotik dan kelompok kedua adalah bayi yang mendapat kombinasi

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas 3, 4,5, dan 6 yang termasuk penerima BSM di SDN Congkrang.. Sampel tersebut diperoleh melalui teknik

Dengan demikian hakikat pembelajaran aktif adalah keterlibatan intelektual-emosional mahasiwa secara optimal dalam proses pembelajaran (Dimyati, 2002). Pembelajaran aktif

Dalam kerangka pengembangan ilmu dakwah maka yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan keilmuannya melalui integrasi ilmu, yaitu dengan menempatkan dakwah sebagai