• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Android Rekomendasi Lapangan Tenis Di Malang Raya Dengan Group Decision Support System Dan Location Based Service

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Android Rekomendasi Lapangan Tenis Di Malang Raya Dengan Group Decision Support System Dan Location Based Service"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 3069

Pengembangan Aplikasi Android Rekomendasi Lapangan Tenis Di Malang Raya Dengan Group Decision Support System Dan Location Based Service

Erastus Mauliate1, Ratih Kartika Dewi2, Komang Candra Brata3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstrak

Tenis lapangan termasuk ke dalam lima olahraga terpopuler di Indonesia. Tenis lapangan dapat dimainkan oleh dua orang pemain atau antara dua pasangan yang terdiri dari dua pemain. Tenis lapangan juga cukup digemari oleh para pendatang yang ada di kota Malang. Para pendatang tersebut memiliki permasalahan terkait pencarian lapangan tenis terbaik yang bisa digunakan lebih dari satu orang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi rekomendasi lapangan tenis di kota Malang berbasis Android dengan menggunakan Group Decision Support System (GDSS).

Metode ini diharapkan mampu membantu pengguna dalam menentukan rekomendasi lapangan tenis berdasarkan kriteria yang ada. Pada penelitian sebelumnya, Heru Budiyanto telah melakukan hal yang serupa namun lebih menekankan kepada pendekatan rekomendasi yang ditujukan kepada setiap individu saja. Pada penelitian ini, aplikasi difokuskan kepada perhitungan rekomendasi secara berkelompok dengan menggunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to ldeal SoIution (TOPSIS) dan BORDA dengan empat kriteria yang ada seperti harga, jarak, rating, dan jumlah lapangan. Penelitian ini menggunakan metode Location Based Service (LBS) untuk memudahkan pengguna menuju lokasi lapangan yang ditandai dengan fitur penunjuk arah. Data dari setiap lapangan akan tersimpan pada Google Firebase. Aplikasi ini telah diuji berdasarkan tiga metode, yaitu pengujian black-box, pengujian validasi algoritma, dan pengujian usability. Pengujian yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa fungsionalitas dari aplikasi dapat berjalan lancar tanpa adanya pesan kesalahan dan sesuai dengan perhitungan algoritma secara manual. Aplikasi ini mendapatkan skor sebesar 73,5 berdasarkan pengujian usability, yang berarti aplikasi cukup dapat diterima oleh pengguna.

Kata kunci: Rekomendasi, Tenis Lapangan, GDSS, LBS, Android, TOPSIS-BORDA.

Abstract

Tennis is one of the five most popular sports in Indonesia. Tennis is played by two players or two pairs of two players. Tennis is also very popular among newcomers in Malang. It is difficult for them to find the best tennis court for multiple people. Therefore, this research aims to develop an Android-based tennis court recommendation application in Malang using the Group Decision Support System (GDSS). This method is expected to help users determine recommendations for tennis courts based on existing criteria. Heru Budiyanto has working the same thing but more focused on the recommendation approach aimed at each individual only in previous research. In this research, the application uses Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) and BORDA methods similar to the ideal solution to enable group-based recommendations using four criteria: price, distance, rating, and number of fields. This study uses the Location Based Service (LBS) method to make it easier for users to get the field location which is marked with a signpost feature. Data from each field will be stored on Google Firebase. This application has been tested based on three methods, there are black-box testing, algorithm validation testing, and usability testing. The tests that have been carried out get the results that the functionality of the application can run successfully without any error messages and in accordance with the manual calculation of the algorithm. This application gets a score of 73.5 based on usability testing, which means the application is quite acceptable to users.

(2)

Keywords: Recommendations, Tennis Court, GDSS, LBS, Android, TOPSIS-BORDA.

1. PENDAHULUAN

Tenis lapangan termasuk ke dalam daftar lima olahraga terpopuler yang ada di Indonesia.

Data ini didapatkan berdasarkan survei Media Nielsen Sport yang telah dilakukan pada bulan Mei tahun 2020 (Insights, 2020). Tenis adalah permainan yang membutuhkan kecepatan, ketepatan yang terkontrol, daya tahan, antisipasi, tekad dan kreativitas (Lardner, 2003). Permainan tenis lapangan mulai dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1920-an melalui sekolah-sekolah menengah yang ada di Jakarta dan Surabaya, seperti Stovia, Rechrsschool, dan NIAS. Kepopuleran olahraga ini dapat dilihat dari keikutsertaan tiga wakil daerah Indonesia dalam kompetisi De Alegemeene Nederland-sche Turf Tennis Bond (ANILTB) yang diadakan di Malang pada akhir tahun 1934, olahraga tenis di Indonesia menjadi semakin berkembang pesat. Kemudian pada bulan Desember 1935, Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI) didirikan untuk mengembangkan dan memajukan permainan olahraga tenis di dalam negeri dan seluruh tanah air.

Di masa kini, permainan tenis lapangan masih tetap digemari oleh banyak lapisan masyarakat di berbagai kota khususnya di kota Malang, tempat dimana kompetisi tenis diadakan pertama kali di Indonesia. Di kota Malang terdapat banyak pendatang dari berbagai wilayah untuk sekadar berwisata ataupun menetap. Para pendatang yang menggemari olahraga tenis sendiri memiliki permasalahan terkait pencarian lapangan tenis yang bisa digunakan di kota Malang.

Kurangnya informasi yang cukup bagi pendatang dapat mengakibatkan meredupnya olahraga tenis di masa mendatang. Dalam hal ini, tentu saja para pendatang tersebut memerlukan aplikasi sistem pendukung keputusan yang tepat untuk bisa menunjukkan lokasi terdekat lapangan tenis yang ada di kota Malang.

Turban (2001) di dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pemecahan masalah secara terstruktur ataupun tidak terstruktur dapat diselesaikan menggunakan alat komunikasi berupa metode sistem pendukung keputusan.

Metode sistem pendukung keputusan memiliki

banyak ragam bentuknya, namun di dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode Group Decision Support system (GDSS). GDSS adalah sistem yang dapat memecahkan masalah dengan pemikiran komputer untuk mendukung sekelompok orang menyelesaikan tugas bersama dan memberikan tampilan layar bersama.

Sistem pendukung keputusan juga dapat digunakan untuk mencari lokasi pengguna dengan menerapkan metode Location Based Service (LBS). LBS dapat mendeteksi lokasi perangkat yang digunakan pengguna dan menampilkan hasil perhitungan jarak antara pengguna dengan tujuan (teknojurnal.com, 2019). Layanan ini juga menggunakan teknologi layanan penentuan posisi global atau teknologi yang biasa disebut dengan GPS.

Setiap data yang didapatkan dari hasil GDSS dan perhitungan jarak LBS akan dikumpulkan menggunakan metode perhitungan dalam penelitian ini, yaitu metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode TOPSIS dipilih karena memiliki lebih banyak keunggulan untuk penelitian ini dibandingkan metode lainnya, salah satunya adalah dalam hal penanganan data dengan jumlah yang banyak.

Metode TOPSIS juga dapat melakukan perhitungan sederhana yang membuat proses logika menjadi ringan dan cepat dengan berbagai kriteria. Metode TOPSIS mendukung sistem pendukung keputusan dengan akurasi dan kompleksitas waktu yang rendah. Metode TOPSIS ini sangat cocok untuk diimplementasikan dalam pengembangan aplikasi smartphone karena bobotnya yang ringan, kompleksitas waktu yang rendah, dan kinerja yang baik (Julanto, H.J., 2018).

Pada penelitian ini menggunakan kriteria seperti jarak antara pengguna dengan tempat lapangan tenis, rata-rata harga sewa lapangan tenis per jamnya, rating lapangan, dan jumlah lapangan yang tersedia. Setiap kriteria berfungsi sebagai bobot dalam perhitungan menggunakan metode TOPSIS. Hasil dari perhitungan kemudian akan diperingkatkan menggunakan BORDA agar pengguna dapat melihat rekomendasi terbaik dari atas ke bawah yang muncul pada layar pengguna.

BORDA digunakan dalam penelitian ini karena perhitungannya yang akurat jika

(3)

dihubungkan dengan TOPSIS. Metode BORDA digunakan untuk melakukan penggabungan penilaian para pengambil keputusan. Aplikasi ini dapat menghasilkan urutan lapangan tenis terbaik untuk pengguna.

Melihat permasalahan tersebut, peneliti dapat memberikan solusi berupa penggunaan metode GDSS dan LBS untuk mengembangkan aplikasi rekomendasi lapangan tenis berbasis android di Malang Raya. Metode perhitungan yang digunakan oleh penulis adalah metode TOPSIS-BORDA. Harapannya dapat membantu pendatang baru ataupun penggemar olahraga tenis saat berada di wilayah Malang Raya dalam menentukan lapangan tenis terbaik berdasarkan keinginan pengguna.

2. LANDASAN KEPUSTAKAN 2.1. Sistem Rekomendasi

Sistem rekomendasi merupakan aplikasi yang dapat memberikan saran kepada pengguna dalam mengambil keputusan yang tepat (Ungkawa, et al., 2013). Sistem rekomendasi mencoba memprediksi produk atau layanan apa saja yang paling cocok kepada pengguna berdasarkan preferensi dan kendala pengguna dengan melakukan pemeringkatan (F. Ricci, et al., 2011).

Saat ini, konsep sistem rekomendasi sudah banyak ditemui di berbagai bidang bisnis untuk proses pengambilan keputusan yang diserahkan secara bebas oleh konsumen (Sharda, 2010).

Sistem rekomendasi lapangan tenis menggunakan konsep ini untuk menolong masyarakat penggemar olahraga tenis di kota Malang berdasarkan wilayah terdekat dari tempat tinggalnya.

Setiap metode dalam sistem rekomendasi berfungsi untuk memberikan pertanyaan yang menghasilkan informasi yang sesuai. Belka (2004) menjelaskan bahwa di dalam sistem rekomendasi, cara pendekatan atau metode yang digunakan sangat bergantung kepada masalah awal dari aplikasi yang ingin dipecahkan. Belka melanjutkan jika perbedaan dari setiap kebutuhan aplikasi dapat menyebabkan perbedaan Teknik rekomendasi yang digunakan.

2.2. Tenis Lapangan

Tenis adalah permainan yang membutuhkan kecepatan, ketepatan yang terkontrol, daya tahan, antisipasi, tekad dan

kreativitas (Lardner, 2003). Tenis adalah olahraga yang biasa dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan yang terdiri dari dua pemain. Alat dalam permainan ini berupa raket khusus olahraga tenis, bola karet, dan net yang digunakan sebagai pembatas lapangan antar pemain atau kelompok.

Tujuan utama dari tenis adalah untuk memukul bola ke kotak lawan sehingga lawan tidak bisa menyentuhnya sama sekali, atau membuat bola lawan menyimpang dari garis lurus, atau membuat bola lawan membentur net (Lardner, 2003). Setiap pemain membutuhkan pergerakan yang relatif cepat untuk meraih kemenangan karena faktor lapangan yang cukup luas.

2.3. Group Decision Support System (GDSS) Turban (2001) di dalam penelitiannya menjelaskan bahwa Group Decision Support system (GDSS) adalah sistem yang dapat memecahkan masalah dengan pemikiran komputer untuk mendukung sekelompok orang menyelesaikan tugas bersama dan memberikan tampilan layar bersama. Sistem ini memiliki perangkat lunak khusus dengan bantuan dari komponen SPK untuk membantu kelompok penentu keputusan (Istudor, 2010).

Menurut Turban (2001), karakteristik penting yang dimiliki oleh GDSS adalah:

1. Dirancang khusus untuk sistem informasi secara berkelompok.

2. Hasil dari keputusan berkelompok dapat meningkat lebih baik.

3. Mudah dipelajari dan digunakan.

4. GDSS memiliki mekanisme yang sesuai untuk meminimalkan perkembangan perilaku negatif kelompok, seperti konflik yang merusak, komunikasi yang buruk, atau pemikiran yang mengganggu.

2.4. Location Based Service (LBS)

Metode yang digunakan untuk mengetahui jarak dengan tingkat keakuratan yang tinggi dan dapat memberikan informasi lokasi pengguna disebut sebagai metode Location Based Service (LBS) (Nazruddin, 2011). Metode ini tersedia di semua smartphone di masa kini dan cara menggunakannya dengan mengaktifkan fitur Global Positioning System (GPS) yang ada di smartphone tersebut (Yuliana, 2013).

Menurut Yuliana (2013), terdapat dua unsur utama dalam penerapan LBS yaitu:

1. Location Manager (API Maps)

(4)

Application Programming Interface (API) menyediakan alat/sumber daya untuk LBS, dan menyediakan alat untuk menampilkan dan memproses peta serta fungsi lainnya (seperti tampilan satelit, jalan, dll.).

2. Location Providers (API Location)

Posisi pengguna dapat ditentukan dengan mendeteksi perpindahan, melacak pergerakan atau perpindahan dan kedekatan dengan lokasi tertentu.

2.5. TOPSIS

Metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dengan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif (Kurniasih, 2013). Solusi ideal positif digunakan untuk menentukan jarak alternatif terdekat, dan solusi ideal negatif digunakan untuk menentukan jarak alternatif terjauh (Kurniasih, 2013).

Langkah-langkah yang digunakan dalam perhitungan dengan metode TOPSIS adalah (Bhutia & Phipon, 2012) :

1. Membangun normalized decision matrix

√∑

……….(2.1)

2. Membangun weighted normalized decision matrix

………(2.2) 3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan

matriks solusi ideal negatif

}………(2.3)

}………(2.4)

4. Menggunakan matriks solusi ideal positif dan matriks ideal negatif untuk menentukan jarak antara nilai setiap alternatif.

√∑ ( ) ………(2.5)

√∑ ( ) ……….(2.6)

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

………...……(2.7) 6. Mengurutkan nilai alternatif C+ mulai dari nilai terbesar hingga nilai terkecil. Nilai terbesar pada urutan tersebut merupakan solusi terbaik.

2.6. BORDA

Metode Borda mendukung pengambilan keputusan berkelompok dengan perkalian nilai referensi dan dipertahankan dengan bobot peringkat (Saharuddin, 2012). Metode Borda diterapkan dengan menggunakan sistem pemungutan suara untuk menghitung kompleksitas pemilihan secara lebih merata (Russel, 2007). Menurut penelitian Saputra (2017), metode Borda perlu melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Nilai ranking dari alternatif tertinggi diberi titik m, dimana m adalah jumlah dari semua alternatif.

2. Perkalian dilakukan dengan titik m yang bertindak sebagai pengali terhadap bobot yang relevan.

2.7. Android

Android merupakan sistem operasi untuk perangkat bergerak berbasis Linux yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi (Nazruddin, 2011). Android juga memiliki sifat opensource, yang berarti dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Android memang diincar untuk digunakan pada perangkat kamera digital saat pertama kali dirilis. Namun pada akhirnya, perusahaan Android memiliki sudut pandang lain, bahwa pasar penjualan kamera digital tidak akan terlalu besar. Oleh karena itu, pendiri dari Android memutuskan untuk memilih Android, dan kemudian menggunakannya untuk perangkat seluler (yaitu ponsel pintar), karena ternyata ponsel lebih diminati pada masa sekarang.

Android menjadi benar-benar bersifat terbuka terhadap aplikasi lainnya. Misalnya, aplikasi diizinkan untuk menggunakan fungsi

(5)

utama ponsel, contohnya untuk mengirimkan pesan teks dan membuat panggilan dengan menggunakan kamera. Tentunya sifat terbuka ini menciptakan kemungkinan yang besar supaya pengembang membuat aplikasi yang lebih baik di masa mendatang (Hermawan &

Stephanus, 2011).

3. METODOLOGI

Bab metodologi menjelaskan langkah- langkah dan metode penyusunan laporan penelitian, mulai dari penelitian literatur hingga penarikan kesimpulan dan rekomendasi.

Penelitian literatur digunakan untuk mencari buku referensi, arsip, paper, artikel, jurnal, dan dokumen-dokumen yang mendukung isi penelitian. Pada tahap studi literatur, setiap referensi yang terkumpul akan dijelaskan, diteliti dan dipahami. Kemudian dilakukan pengumpulan data, data yang dikumpulkan disini lapangan tenis di Malang yang akan direkomendasikan oleh aplikasi. Langkah selanjutnya adalah menganalisis kebutuhan aplikasi yang sedang dibuat. Selain itu, persyaratan tersebut digunakan untuk merancang arsitektur sistem.

Sebelum diimplementasikan, setiap kebutuhan perlu dianalisis dan dirancang terlebih dahulu. Langkah selanjutnya adalah implementasi dari setiap kebutuhan yang telah dikumpulkan. Implementasi dari aplikasi yang telah dibuat akan digunakan pada langkah berikutnya, yaitu tahap pengujian. Tujuan dari tahap pengujian adalah untuk mengetahui apakah aplikasi memenuhi persyaratan analisis yang dilakukan. Tahap terakhir adalah mengemukakan kesimpulan dan saran. Dalam kesimpulan dan saran tersebut, penulis merangkum kesimpulan penelitian guna menjawab rumusan pertanyaan dan saran yang dikemukakan, termasuk koreksi atas kesalahan penulis agar tidak diulangi lagi dalam penelitian selanjutnya. Langkah-langkah dari metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Metodologi Penelitian

4. HASIL DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Antarmuka

Pada Gambar 2 terdapat implementasi dari halaman splash screen. Halaman Splash Screen merupakan halaman yang muncul hanya dalam beberapa detik saja. Halaman ini ditunjukkan ketika ikon dari aplikasi pertama kali ditekan oleh pengguna.

Gambar 2 Splash Screen

Setelah halaman splash screen, aplikasi akan berpindah ke halaman utama. Pada Gambar 3 terdapat implementasi dari halaman utama. Halaman ini merupakan halaman yang muncul pertama kali pada layar smartphone.

Halaman ini terdiri dari dua pilihan tombol yang terdiri atas tombol “List Lapangan” dan tombol “Create GDSS”.

(6)

Gambar 3 Halaman Utama

Pada Gambar 4 terdapat implementasi dari halaman daftar lapangan. Halaman ini akan muncul di layar pengguna ketika pengguna menekan tombol List Lapangan pada halaman utama.

Gambar 4 List Lapangan

Pada Gambar 5 terdapat implementasi dari dialog yang ada di halaman utama. Antarmuka Dialog ini dimunculkan ketika pengguna menekan tombol Create GDSS pada halaman utama.

Gambar 5 Dialog Tentukan Pengguna Pada Gambar 6 terdapat implementasi dari halaman bobot kriteria. Halaman ini dimunculkan ketika pengguna telah menentukan jumlah anggotanya. Pada halaman ini, pengguna harus menentukan setiap bobot yang ada.

Gambar 6 Halaman Bobot Kriteria

Pada Gambar 7 terdapat implementasi dari antarmuka dialog bantuan pada halaman bobot kriteria. Dialog bantuan ini dimunculkan ketika pengguna menekan tombol tanda tanya di sebelah tombol konfirmasi pada halaman bobot.

(7)

Gambar 7 Dialog Bantuan

Pada Gambar 8 terdapat implementasi dari halaman hasil rekomendasi. Halaman hasil rekomendasi berisikan daftar rekomendasi lapangan yang ditujukan kepada pengguna berdasarkan kriteria yang telah dimasukkan.

Gambar 8 Hasil Rekomendasi

Pada Gambar 9 terdapat implementasi dari halaman detail lapangan. Halaman ini berisikan keterangan secara rinci dari setiap lapangan yang ada. Halaman detail dimunculkan ketika pengguna menekan salah satu item dari daftar hasil rekomendasi yang ada.

Gambar 9 Detail Lapangan 4.2. Pengujian Black-Box

Pengujian Black-box dilakukan berdasarkan usecase yang telah dibuat sebelumnya. Kasus pengujian didapat dari setiap kebutuhan fungsional yang ada pada sistem rekomendasi lapangan tenis di Malang.

Tabel 1 menggambarkan hasil pengujian dan menjelaskan bahwa setiap fungsionalitas dapat berjalan secara lancar tanpa adanya pesan kesalahan.

Tabel 1 Pengujian Black-Box Kode Hasil yang

diharapkan

Hasil yang diperoleh

Status

RLT-F- 01

Menentukan jumlah anggota

Menentukan jumlah anggota

Valid

RLT-F- 02

Memasukkan bobot kriteria

Memasukkan bobot kriteria

Valid

RLT-F- 03

Menampilkan hasil rekomendasi

Menampilkan hasil rekomendasi

Valid

RLT-F- 04

Menampilkan detail lapangan

Menampilkan detail lapangan

Valid

RLT-F- 05

Melihat detail lokasi

Melihat detail lokasi

Valid

RLT-F- 06

Melihat daftar lapangan

Melihat daftar lapangan

Valid

4.3. Pengujian Usability

Pengujian usability dilakukan dengan menggunakan metode System Usability Scale (SUS) dengan jumlah responden sebanyak 5 orang. Responden yang dimaksud adalah pengguna yang berumur 21 – 24 tahun, aktif menggunakan smartphone Android dan sering

(8)

menyewa lapangan tenis setidaknya sebulan sekali. Tabel 2 menampilkan hasil akhir perhitungan dari responden tersebut.

Tabel 2 Hasil Penilaian Responden Responden Hasil

1 75

2 97,5

3 50

4 65

5 80

Total Skor 367,5 Rata-rata 73,5

Pada Tabel 2 didapat jumlah rata-rata skor dari keseluruhan hasil akhir pengujian usability adalah 73,5. Pada Gambar 10 menjelaskan penilaian akhir yang dilakukan dengan pengujian SUS menggunakan sebuah Grade Ranking.

Gambar 10 Grade Ranking SUS Sumber: Sauro (2018)

Hasil yang didapat adalah aplikasi telah mendapat nilai di range Grade C pada Grade Scale, Good pada baris Adjective, dan Acceptable pada baris Acceptable. Aplikasi dinyatakan sudah berjalan dengan lancar dan dapat diterima oleh pengguna berdasarkan hasil dari pengujian dengan metode SUS.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam pengembangan aplikasi rekomendasi lapangan tenis di kota Malang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Sistem rekomendasi lapangan tenis dirancang dengan menetapkan algoritma TOPSIS dan BORDA sebagai sistem pendukung keputusan. Perancangan aplikasi ini juga menjabarkan tentang perancangan algoritme, sequence diagram, class diagram, basis data dan perancangan antarmuka yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan yang telah disiapkan.

Sistem rekomendasi lapangan tenis dapat diimplementasikan secara baik dan dapat

berjalan secara maksimal. Sistem ini dibangun menggunakan Android studio sebagai perangkat lunak utama serta basis data Firebase sebagai sumber datanya. TOPSIS dan BORDA dapat berjalan dengan baik dalam penerapan GDSS pada sistem ini. Sistem ini telah berhasil menjalankan aplikasi pihak ketiga seperti Google Maps untuk mengetahui lokasi pengguna dengan menerapkan metode LBS.

Sistem rekomendasi lapangan tenis mendapat nilai grade C pada pengujian usability, yang artinya sistem sudah cukup baik diterima oleh pengguna. Selain itu, pengujian sistem dinyatakan valid untuk semua fungsi yang dijalankan melalui pengujian black-box serta pengujian algoritme.

6. DAFTAR PUSTAKA

Belka, T. (2004). Designing recommender systems for tourism. Designing recommender systems for tourism.

Bhutia, P., & Phipon, R. (2012). Application of AHP and TOPSIS Method for Supplier Selection Problem. IOSR Journal of Engineering, 43-50.

H, Nazruddin Safaat. (2011). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet Berbasis Android. Bandung:

Informatika Bandung.

Hermawan, S., & Stephanus. (2011). Mudah Membuat Aplikasi Android.

Yogyakarta: Andi Offset.

Insights, N. F. (2020). Sports Fandom in Asia.

Nielsen Sports.

Julanto, H.J., Brata, K.C., Dewi, R.K., 2018.

Pembangunan Aplikasi Android Rekomendasi Tempat Rental Motor Di Kota Malang Dengan Metode AHP TOPSIS Berbasis Location Based Services. S1. Universitas Brawijaya.

Kurniasih, D. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Dengan Metode TOPSIS. Medan: STMIK Budi Darma.

Lardner, R. (2003). Pedoman Lengka Bermain Tenis. Semarang: Dahara Prize.

Ricci, F., Rokach, L., & Shapira, B. (2011).

Introduction to Recommender Systems Handbook. In Introduction to Recommender Systems Handbook (p.

Chapter 1).

(9)

Russel, N. (2007). Complexity of Control of Borda Count Elections. MSCS Thesis.

Rochester Institute of Technology.

Saharuddin. (2012). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Dengan Metode TOPSIS dan Borda Untuk Penentuan Peringkat Terbaik Sekolah Menengah Atas (SMA) (Studi kasus : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan).

Sharda, N. (2010). Tourism Informatics: Visual Travel Recommender Systems, Social Communities, and User Interface Design. New York: Information Science Reference.

Turban, E., & Aronson, J. (2001). Decision Support Systems and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall:

Upper Saddle River, NJ.

Ungkawa, U., Rosmala, D., & Aryanti, F.

(2013). Pembangunan Aplikasi Travel Recommender Dengan Metode Case Base Reasoning.

Yuliana. (2013). Location Based Service.

Retrieved from

http://yuliana.lecturer.pens.ac.id/Androi d/Materi/9.%20Google%20Map/LBS%

202013.pdf [10 Februari 2020]

Gambar

Gambar 1 Metodologi Penelitian
Gambar 3 Halaman Utama
Gambar 7 Dialog Bantuan

Referensi

Dokumen terkait

Penyusun juga bersyukur atas terselesaikannya laporan hasil penelitian dengan judul “Uji Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Senyawa Steroid Isolat Hasil KLTP Fraksi Petroleum

Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para guru PAUD melalui pemberian informasi mengenai kebencanaan, yang disampaikan dalam bentuk pembelajaran

Salah satu isu yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah isu lingkungan yang ada di objek wisata Lovina, khususnya dalam konteks

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaan-Nya, sehingga karya tulis yang berjudul “Pengaruh Lama Cuti Bersalin terhadap Kelangsungan

Elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan air secara elektrokimia dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam (biasanya aluminium atau

Sedangkan pada gambar 5.27 menunjukan bahwa grafik berwarna biru nilai end to end delay 50 node dengan packet size 1024 byte adalah routing protocol DSR

Dari analisis diketahui bahwa bentuk kehidupan ( life form ) yang paling mendominasi vegetasi di Kotamadya Surakarta adalah Phanerophyte dengan persentase

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan keterampilan berbicara kelas tinggi di SD Negeri 2 Selo, (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi