• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN OPINI

AUDIT GOING CONCERN

(Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Ulva Amelia Panggabean

Jl. Majapahit C. 207/Taman Gading, Cilacap, 085225205392, ulvamelia18@yahoo.com

Armanto Witjaksono, S.E., Ak., MM., CA

ABSTRAK

Asumsi going concern mengharuskan perusahaan secara operasional memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern).

Auditor dapat memberikan opini going concern apabila tidak yakin dengan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor likuiditas, profitabilitas, opini tahun sebelumnya, leverage, dan kualitas audit terhadap kemungkinan pemberian opini audit going concern. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Sampel dari penelitian ini adalah 20 perusahaan dengan 60 sampel dalam tahun pengamatan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian variabel likuiditas, dan kualitas audit berpengaruh negatif terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan variabel profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya dan leverage berpengaruh positif terhadap pemberian opini audit going concern.

Kata Kunci : Opini Audit Going Concern, Likuiditas, Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Leverage, dan Kualitas Audit.

(2)

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE PROVISION OF AUDIT OPINION GOING

CONCERN

(Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock Exchange)

Ulva Amelia Panggabean

Jl. Majapahit C. 207/Taman Gading, Cilacap, 085225205392, ulvamelia18@yahoo.com

Armanto Witjaksono, S.E., Ak., MM., CA

ABSTRAK

The assumption of going concern requires companies operationally has the ability to maintain their life (going concern). Auditors may provide an opinion going concern if it is not convinced by the company's ability to survive. The aim of this study was to determine liquidity, profitability, opinions a year earlier, leverage, and quality audits of the possibility of going concern audit opinion. This study focused on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) 2011-2013.

Samples from this study is 20 companies with 60 samples in the observation. The data analysis technique used in this research is the logistic regression analysis techniques. Based on the results of the study variable liquidity, profitability, and quality audits negatively affect the provision of going concern audit opinion. While the previous year's audit opinion variables and leverage positive effect on the provision of going concern audit opinion.

Keywords: Going Concern Audit Opinion, Liquidity, Profitability, Audit Opinion Previous years, Leverage, and Quality Audit.

(3)

PENDAHULUAN

Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan politik pada pertengahan tahun 1997 sampai sekarang, membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan dunia bisnis di Indonesia. Perekonomian mengalami keterpurukan sehingga banyak perusahaan yang menutup usahanya tidak bisa meneruskan usahanya. Tidak hanya perusahaan kecil yang mengalami pailit, namun perusahaan besar juga tidak sedikit yang menutup usahanya. Dampak dari memburuknya kondisi ekonomi tersebut mengakibatkan makin meningkatnya opini Unqualified Going Concern dan Disclaimer untuk penugasan (Arma, 2013).

Opini auditor merupakan sumber informasi bagi pihak di luar perusahaan terutama investor sebagai pedoman untuk mengambil keputusan. Hanya auditor berkualitas yang dapat menjamin bahwa laporan (informasi) yang dihasilkannya reliable. Dengan menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit, para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan dengan benar sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya (Susanto, 2009).

Auditor dapat memberikan opini going concern (opini modifikasi) jika ada keraguan perusahaan dalam menjalankan kelangsungan usahanya. Opini going concern merupakan bad news bagi pemakai laporan keuangan. Masalah yang sering timbul adalah bahwa sulit untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan, sehingga menyebabkan auditor mengalami dilema antara moral dan etika dalam memberikan opini going concern. Hal ini disebabkan adanya hipotesis self-fulfilling propecy yang menyatakan bahwa jika auditor memberikan opini going concern, maka perusahaan akan menjadi lebih cepat bangkrut karena akan menyebabkan investor membatalkan investasinya atau kreditor menarik dananya (Venuti, 2007) dalam (Surbakti, 2011).

(Putra, 2010) meneliti pengaruh model prediksi kebangkrutan, reputasi auditor, opini audit tahun sebelumnya, dan audit lag pada opini audit going concern.sampel penelitian terdiri dari 154 perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2008. Alat analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model prediksi kebangkrutan berpengaruh negatif pada opini audit going concern, reputasi auditor tidak berpengaruh pada opini audit going concern, opini audit tahun sebelumnya dan audit lag berpengaruh positif pada opini audit going concern.

(4)

(Penelitian Januarti, 2009) menganalisis pengaruh faktor perusahaan, kualitas auditor, dan kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 1997-2006. Alat anlisis yang digunakan adalah regresi logistik.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel kondisi keuangan, audit lag, opinion shopping, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, variabel debt default, opini tahun sebelumnya, kualitas auditor berpengaruh positif terhadap peneriamaan opini audit going concern, dan variabel ukuran perusahaan, audit client tenure berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern,

Persamaan penelitian ini dengan penelitian (Januarti, 2009) adalah sama- sama meneliti pengaruh kualitas audit dan opini tahun sebelumnya pada opini audit going concern dengan menggunakan analisis regresi logistik. Perbedaannya adalah penelitian ini menambahkan variabel likuiditas, profitabilitas, dan leverage sebagai variabel independen. Selain itu, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

Pengaruh hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H1 : Likuiditas perusahaan berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini going concern.

H2: Profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini going concern.

H3: Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap penerimaan opini going concern.

H4: Leverage perusahaan berpengaruh positif terhadap penerimaan opini going concern.

H5 : Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini going concern.

METODE PENELITIAN Sampel dan Data

Sampel perusahaan manufaktur yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 sampai 2013. Berdasarkan kriteria diatas dari 145 perusahaan yang menjadi populasi, diperoleh 20 perusahaan

(5)

dengan 60 sampel dalam tahun pengamatan yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur selama tahun 2011 sampai 2013 yang telah dipublikasi yang diambil dari database Bursa Efek Indonesia. Data juga dapat diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan situs resmi www.idx.go.id. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, dilakukan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian antara lain adalah mencari data dokumentasi dan data langsung dari catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Data sekunder yang dibutuhkan terdiri dari laporan keuangan perusahaan maupun laporan tahunan perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang listing di BEI dan sesuai dengan kriteria pemilihan sampel.

Metode Analisis

Data yang terdapat dalam penelitian ini kemudian akan dianalisis dengan uji statistik deskriptif. Penelitian menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan standar deviasi setiap variabel yang digunakan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik, agar dapat mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebelum dilakukan uji regresi berganda terlebih dahulu melakukan nilai model fit atau tidak (yaitu dengan menggunakan -2 log likelihood, Nagelkerke’s R Square, Hosmer and Lemeshow test) dan uji ketepatan prediksi (Ghozali, 2011).

Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

GCAR = a + b1 CACL + b2 NIBTS + b3 PO + b4 TDTA + b5 REPUT + e Keterangan:

GCAR = Opini going concern (variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern)

CACL = Likuiditas NIBTS = Profitabilitas

PO = Opini Tahun Sebelumnya (variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern)

(6)

TDTA = Leverage

REPUT = Kualitas Auditor (variabel dummy, 1 jika opini KAP Big 4, 0 jika opini KAP non Big 4)

a = Konstanta

e = Kesalahan Residual

Uji pengaruh menunjukkan efek pengaruh variabel independen tehadap variabel dependen. Bila hasil signifikannya lebih kecil dari 0,05 Ha diterima, dimana variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan bila hasil signifikannya lebih besar dari 0,05 Ha tidak diterima, dimana variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan statistik deskriptif variabel-variabel utama dalam sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tabel 4.1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

GACR 60 0 1 .82 .390

CACL 60 -5.1832 5.3506 .498375 2.1126997

NIBTS 60 -3.9421 5.0589 -.077398 1.4267802

PO 60 0 1 .65 .481

TDTA 60 .0508 3.9481 1.025055 .9142143

REPUT 60 0 1 .42 .497

Valid N

(listwise) 60

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi logistik (logistic regressions). Analisis regresi logistik ini digunakan karena variabel dependen di dalam penelitian ini yaitu opini audit going concerrn diukur dengan

(7)

menggunakan variabel dummy.berikut ini merupakan hasil dari pengujian regresi logistik tersebut.

Berdasarkan hasil uji -2 Log Likelihood, nilai -2 Log Likelihood untuk Block Number 0 adalah 57,656. Sedangkan pada tabel Block Number 1, nilai -2 Log Likelihood turun menjadi 41,992. Penurunan nilai tersebut menunjukkan bahwa model fit dengan data. Hasil uji Nagelkerke R Square menunjukkan nilai sebesar 0,364 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 36,4 persen, sadangkan sisanya sebesar 63,6 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian. Nilai statistik Hosmer dan Lemeshow Test sebesar 7,911 dengan nilai signifikansi 0,442 yang nilainya lebih besar dari 0.05, dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasi dalam penelitian.

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji ketepatan prediksi. Hasil uji ketepatan prediksi menunjukkan prediksi perusahaan yang memiliki opini audit dengan paragraf non going concern (kode 0) adalah 7 observasi (5 ditambah 3). Hasil observasi perusahaan memiliki opini audit dengan paragraf non going concern hanya 5 perusahaan. Jadi ketepatan prediksi sebesar 45,5%, sisanya 3 observasi perusahaan (54,5%) tidak tepat prediksi. Prediksi atas perusahaan yang memiliki opini audit denga paragraf going concern (kode 1) ada 52 observasi (46 ditambah 6). Hasil observasi perusahaan yang memiliki opini audit dengan paragraf going concern hanya 46 perusahaan. Jadi ketepatan prediksi sebesar 93,9% , sisanya 6 observasi perusahaan (6,1%) tidak tepat diprediksikan. Secara keseluruhan ketepatan prediksi adalah 85,0%.

Untuk dapat menjawab setiap hipotesis di dalam penelitian ini apakah akan diterima atau ditolak dapat dilihat dari hasil uji regresi logistik di bawah ini. Dari Tabel 4.2 maka persamaan regresi logistik dapat ditulis sebagai berikut:

GCAR = -0,882 – 0,0,061CACL – 0,040NIBTS + 2,033PO + 2,475TDTA -0,874REPUT + e

(8)

Tabel 4.6 Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a CACL -.061 .184 .108 1 .742 .941

NIBTS -.040 .248 .026 1 .872 .961

PO 2.033 .918 4.901 1 .027 7.638

TDTA 2.475 1.204 4.225 1 .040 11.887

REPUT -.874 .800 1.194 1 .275 .417

Constant -.882 1.091 .652 1 .419 .414

Sumber: SPSS 22

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut ini.

1. Pengujian hipotesis pertama (H1)

Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif pada opini audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan variabel likuiditas yang diproksikan dengan current ratio memiliki koefisien regresi negatif sebesar - 0,061 dengan tingkat signifikansi 0,742 yang mana lebih besar dari a(5%).

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh pada pemberian opini audit going concern atau dengan kata lain H1 ditolak.

2. Pengujian hipotesis kedua (H2)

Pada hipotesis kedua menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif pada audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan variabel profitabilitas yang diproksikan dengan NIBTS memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,040 dengan tingkat signifikansi 0,872 yang lebih besar dari a(5%). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif pada pemberian opini audit going concern atau dengan kata lain H2 ditolak. Hal ini dimungkinkan dengan masih adanya perusahaan yang mampu menghasilkan pendapatan dari aktivitas yang dilakukan. Semakin besar rasio NIBTS perusahaan makan akan semakin kecil kemungkinan perusahaan untuk menerima opini audit going concern.

(9)

3. Pengujian hipotesis ketiga (H3)

Pada hipotesis ketiga menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif pada opini audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan variabel opini audit tahun sebelumnya memiliki koefisien regresi positif sebesar 2,033 dengan tingkat signifikansi 0,027 yang lebih kecil dari a(5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel opini tahun sebelumnya berpengaruh positif pada pemberian opini audit going concern atau dengan kata lain H3 diterima. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya memiliki kemungkinan untuk menerima opni audit going concern pada tahun berjalan.

4. Pengujian hipotesis keempat (H4)

Pada hipotesis keempat menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif pada opini audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan variabel leverage yang diproksikan dengan dept ratio memiliki koefisien regresi positif sebesar 2,475 dengan tingkat signifikansi 0,040 yang lebih kecil dari a(5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel leverage berpengaruh positif pada pemberian opini audit going concern atau dengan kata lain H4 diterima. Hal ini menyatakan bahwa semakin besar debt ratio perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menerima opini audit going concern.

5. Pengujian hipotesis kelima (H5)

Pada hipotesis kelima menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif pada opini audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel kualitas auditor yang diukur dari berafiliasi atau tidak dengan KAP Big 4 memiliki koefisien negatif sebesar -0,874 dengan tingkat signifikansi 0,419 yang lebih besar dari a(5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas auditor tidak berpengaruh pada pemberian opini audit going concern atau dengan kata lain H5 ditolak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh likuiditas, profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya, leverage, dan kualitas audit terhadap pemberian opini audit going concern. kesimpulan dari penelitian ini adalah memberikan dukungan empiris bahwa opini audit tahun sebelumnya dan leverage berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. tidak memberikan

(10)

dukungan empiris bahwa likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide dan masukan untuk penelitian di masa yang akan datang. Berkaitan dengan hasil dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu (1) dapat menambahkan jenis industri lain, tidak hanya industri manufaktur saja, (2) dapat menguji atau menambahkan variabel lain selain 5 (lima) variabel independen di dalam ini yang berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern, (3) sebaiknya menambahkan periode pengamatan dalam penelitian yang akan datang.

REFERENSI

Aini, Kurrotul.2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik yang Ada di Jakarta). Skripsi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Ardyansah, Danis. 2014. Pengaruh Size, Leverage, Profitabilitas, Capital Intensity Ratio dan Komisaris Independen Terhadap Effective Tax Rate (ETR).Universitas Diponegoro, Semarang.

Arma, Endra Ulkri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Skripsi.

Universitas Negeri Padang.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson., dan Walter G. Kell. Modern Auditing.

Edisi Ketujuh, Jilid 1.

Cahyono, Dwi. 2014. Effect of Prior Audit Opinion, Audit Quality, and Factory of Its Audit Opinion Going Concern. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.5, No.24.

Eprints.uny.ac.id/8961/3/BAB%202%20-08412144023.pdf

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Januarti, Indira.2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang: 4-6 November.

(11)

K. R. Subramanyam., & John J. Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 10, Buku 2). Jakarta: Salemba Empat.

Masyitoh, Oni Currie and Desi Adhariani. 2010. The Analysis of Determinants of Going concern Audit Report. Journal of Modern Accounting and Auditing.

Vol. 6, No. 4: 26-37

Mutchler, Jane. F. 1985. “A Multivariate Analysis of the Auditor’s Going-Concern Opinion Decision”. Journal of Accounting Research, Vol.23 No.2 Autum.

Noverio, Rezkhy dan Toto Dewayanto. 2011. Analisis Pengaruh Kulitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Thesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Makalah Disampaikan dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol.8, No.1, Juni.

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan Revisi 2013

Putra, I Gede Cahyadi. 2010. Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Prediksi Kebangkrutan dan Auditor Independen. Tesis. Universitas Udayana, Bali.

Santoso, Singgih. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Edisi Revisi. Penerbit: PT Elex Media Komputindo.

SA Seksi 341. Pertimbangan Auditor Atas Kemampuan Entitas Dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya.

Sari, Kumala. 2012. Analisis Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Stusi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI tahun 2005-2010). Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sherlita, Erly and Elok Tika Puspita. 2012. The Effect of Financial Ratios, Prior Audit Opinion, and Growth on the Auditors’ Going Concern Opinion.

Malaysia Indonesia Conference on Economics, Management and Accounting (MIICEMA).

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Penerbit: Pustaka Baru Press Surbakti, Meliyanti dan Basuki Hadiprajitno. 2011. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Susanto, Yulius Kurnia. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.11, No.3:155-173.

(12)

Triyanto, Agus. 2014. Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Situasi Audit, Independensi, Etika, Keahlian, dan Pengalaman Dengan Keputusan Pemberian Opini Audit oleh Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widyantari, Ayu Putri. 2011. Opini Audit Going Concern dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

Tesis. Universitas Udayana, Denpasar.

https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas, Firma, Persekutuan komanditer www.scribd.com/mobile/doc/166916406/Analisis-Likuiditas-Rentabilitas-Dan- Solvabilitas

Yuspita, Henni. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor dalam Pemberian Opini Audit. Skripsi. Universitas Atma Jaya Makassar.

Gambar

Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan statistik deskriptif variabel-variabel utama dalam  sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Referensi

Dokumen terkait

The proceeds of the financial credit granted under Article I shall be put at the disposal of the Bank Indonesia with an Italian Bank designated by the Bank

To analyze the stereotyping of being Muslim in America reflected in Johar’s My Name is Khan (2010) by using Sociological approach.. Benefits of

Kegiatan pada Din as PU Cipt a Karya dan Pengairan Kabupaten M u si Ban yuasin Tah un An ggar an

Hasil yang dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan ESKIPER adalah dapat melihat perkembangan tingkat persediaan dengan jelas dan berdasarkan sinyal serta hasil perhitungan

Dilatar belakangi tarif telekomunikasi yang relatif tinggi pada teknologi telepon, sehingga dibutuhkan suatu teknologi baru untuk mengatasi hal tersebut maka lahirlah teknologi

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN PROVINSI JAWA TENGAH PADA BALAI PELAKSANA TEKNIS BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO.. DANA APBD TAHUN

Dalam pengembangan kurikulum banyak pihak pihak yang harus berpartisipasi diantaranya adalah administrator pendidikan, para ahli pendidikan ahli dalam kurikulum,