• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA TBK PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA TBK PERIODE"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NUR AFNI NIM:105721122718

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2022

(2)

ii

AN AL ISI S R AS IO P ROFI T ABILI T AS UNTUK ME NIL AI KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA TBK PE RIODE 20 18 -2 020

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

NUR AFNI NIM:105721122718

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2022

(3)

iii MOTTO

“Sertakan lah tuhanmu selalu dalam hidupmu, maka segala urusanmu didunia akan selalu dalam lindungan nya”.

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunia-Nya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulilah Rabbilalamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang-orang yang saya sayang dan almamaterku

(4)

vii

(5)

viii

(6)

ix

(7)

x

KATA PENGANTAR

س ــــــــــــــــ م ِ

ا ا ِﷲ ل ِ ِ ر ِ ِ ح ِ م ن ل ا ِ ِ ِر ح ي م

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat AllahSWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Rasio Profitabilitas untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. XL Axiata Tbk Periode 2018-2020”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Muhammad Jafar Lolo dan Ibu Salbiati yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

(8)

xi

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Abdul Muttalib, S.E., M.M, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu A. Tenri Syahriani, S.Pd., M.M, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2018 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

(9)

xii

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 26 April 2022

Nur Afni

(10)

xiii ABSTRAK

NUR AFNI. 2022. Analisis Rasio Profitabilitas untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. XL Axiata Tbk Periode 2018-2020. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Abdul Muttalib dan pembimbing II A. Tenri Syahriani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk selama tahun 2018-2020 berdasarkan rasio profitabilitas yang terdiri dari net profit margin, gross profit margin, return on asset, return on equity. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dengan cara mencatat data-data yang dibutuhkan melalui laporan keuangan dari perusahaan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder. Populasi dan sampelnya diambil berdasarkan kriteria tertentu atau Purposive sampling.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan di PT. XL Axiata Tbk masih kurang baik, dari hasil perhitungan selama tiga tahun tidak ada yang mencapai standart rata-rata industri gross profit margin, net profit margin, return on asset, return on equity. Rata-rata masih dibawah standar industri.

Kata kunci : Laporan Keuangan, Rasio Profitabilitas, Kinerja Keuangan.

(11)

xiv ABSTRACT

NUR AFNI. 2022. Profitability Ratio Analysis to Assess Financial Performance at PT. XL Axiata Tbk Period 2018-2020. Essay. Department of Management, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Abdul Muttalib and supervisor II A. Tenri Syahriani.

This study aims to determine and analyze how the financial performance of PT. XL Axiata Tbk during 2018-2020 based on profitability ratios consisting of net profit margin, gross profit margin, return on assets, return on equity. The type of research used in this research is descriptive quantitative. Data collection is done by documentation by recording the required data through the financial statements of the company to be studied. In this study, the data source used was secondary data collection. The population and samples were taken based on certain criteria or purposive sampling.

The results of the study can be said that the financial performance at PT.

XL Axiata Tbk is still not doing well, from the results of calculations for three years, none of them have reached the industry standard average gross profit margin, net profit margin, return on assets, return on equity. The average is still below the industry standard.

Keywords: Financial Statements, Profitability Ratios, Financial Performance.

(12)

xv DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSTUJUAN ...iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

HALAMAN PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ...xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Teori ... 8

1. Manajemen Keuangan ... 8

2. Kinerja Keuangan ... 8

3. Laporan Keuangan ... 10

4. Rasio Keuangan ... 14

5. Rasio Profitibilitas ... 16

B. Tinjauan Empiris ... 21

C. Kerangka Pikir ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

(13)

xvi

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Jenis dan Sumber Data ... 29

D. Populasi dan Sampel ... 30

E. Metode Pengumpulan Data ... 30

F. Definisi Operasional Variabel ... 31

G. Metode Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33

1. Bursa Efek Indonesia ... 33

2. PT. XL Axiata Tbk ... 37

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) ... 41

1. Laporan Keuangan PT. XL Axiata Tbk ... 41

2. Hasil Penelitian ... 43

C. Analisis dan Interpretasi (Pembahasan) ... 51

BAB V PENUTUP ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

xvii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Tinjauan Empiris ... 21

4.1 Hasil Rekaptulasi Perhitungan PT XL. Axiata Tbk ... 42

4.2 Standar Industri Rasio Profitabiltas ... 43

4.3 Hasil Perhitungan Gross Profit Margin ... 44

4.4 Hasil Perhitungan Net Profit Margin ... 46

4.5 Hasil Perhitungan Return On Asset ... 48

4.6 Hasil Perhitungan Return On Equity ... 49

4.7 Hasil Perhitungan Rasio Profitbilitas ... 50

(15)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman 2.1 Kerangka Pikir ... 27 4.1 Struktur PT. XL Axiata Tbk ... 41

(16)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan Keuangan PT. XL Axiata Tbk

Lampiran 2. Surat permohonan Izin Penelitian di Bursa Efek Indonesia Universitras Muhammadiyah Makassar

Lampiran 3. Surat Balasan Izin Penelitian di Bursa Efek Indonesia Universitras Muhammadiyah Makassar

Lampiran 4. Bukti Tes Plagiasi per BAB Lampiran 5. Dokumentasi di Lokasi Penelitian

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi merupakan suatu siklus yang terus berkembang dari waktu ke waktu, perkembangan teknologi komunikasi mau tidak mau akan membawa perubahan dalam komunikasi sehari-hari, dapat kita lihat bahwa tanpa komunikasi dan teknologi akan sulit bagi kita untuk hidup. Tanpa komunikasi kita tidak akan bisa melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari- hari. Setelah melihat perkembangan telekomunikasi pada saat ini kebanyakan manusia menggunakan sosial media sebagai tempat untuk berkomunikasi, tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan kita sehari-hari sekarang ini sangat erat kaitannya dengan sosial media. Mulai dari chatting dengan teman, update status, hingga mencari informasi, semuanya kita gunakan melalui internet atau sosial media.

Secara tidak langsung sosial media merupakan salah satu kebutuhan setiap manusia. Oleh karena itu, persaingan di bidang telekomunikasi menjadi semakin ketat karena semakin banyak manusia yang menggunakan Internet untuk berkomunikasi. Sehingga ada beberapa produk dan layanan telekomunikasi mulai bermunculan untuk saling bersaing dalam meningkatkan kinerja dan membuatnya lebih optimal. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, perusahaan-perusahaan di Indonesia berkembang sangat pesat, dan untuk penelitian kali ini saya akan menggunkan salah satu dari perusahaan telekomunikasi yaitu PT. XL Axiata Tbk.

PT XL Axiata Tbk merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia dan menjadi perusahaan go publik yang telah terdaftar di

1

(18)

BEI dan telah melakukan publikasi laporan keuangannya secara rutin serta memiliki kinerja keuangan yang berfluktuasi, PT. XL Axiata Tbk hadir di indonesia dan mampu bersaing dengan operator seluler lain. PT. XL Axiata Tbk didirikan pada tanggal 8 oktober 1989 dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari, bergerak dibidang perdagangan dan jasa umum. Enam tahun kemudian, XL mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group pemegang saham PT. Graha metropolitan Lestari dan tiga investor asing (NYNEX,AIF, dan Mitsui).

Nama XL kemudian berubah menjadi PT. Excelcomindo Pramata dengan bisnis utama di bidang penyedian layanan telpon dasar, pada tanggal 6 oktober 1996 XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area di jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di indonesia yang menjadikan jasa telpon dasar bergerak seluler, XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cangkupan jaringan yang luas di seluruh wilayah indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Pada saat ini XL menempati urutan kedua operator seluler di bawah Telkomsel, di peringkat ketiga menyusul IM3 yang siap menyusul XL. Peringkat operator seluler dinilai dari besarnya pendapatan dan jumlah pelanggan per semester.

Visi XL adalah menjadi operator seluler nomor suatu di indonesia namun pada kenyataannya hanya menduduki peringkat nomer dua dengan selisih jumlah pendapatan dan pelanggan masih jauh dibawah Telkomsel.

Setiap perusahaan mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah keuangan dan mengambil keputusan yang cepat dan tepat, dan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh setiap perusahaan pasti memiliki beberapa

(19)

tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai hal tersebut pihak manajemen perusahaan harus dapat membuat perencanaan yang tepat sehingga dapat melihat kemajuan usaha yang sedang berjalan, setiap perusahaan harus dapat membuat catatan, membuka, dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan atas periode waktu tertentu. Untuk dapat membaca, memahami makna laporan keuangan, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis dengan menggunakan berbagai alat analisis yang tersedia. Salah satunya adalah analisis laporan keuangan melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui kondisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan perusahaan.

Menurut Sutrisno (2007: 143) menyatakan bahwa laporan keuangan yang di analisis diambil dari dua laporan keuangan yang utama, yaitu neraca dan laba rugi. Analisis yang biasa dan sering digunakan untuk melihat kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan teknik analisis rasio. Analisis rasio keuangan yang menghubungkan antara unsur-unsur neraca dan dan laporan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan tentang keuangan perusahaan.

Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kinerja perusahaan dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas dasar keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Analisis ini juga dapat digunakan untuk menjawab berbagai macam pertanyaan tentang keadaan keuangan perusahaan. Dalam melakukan analisis tidak semua alat analisis rasio harus digunakan, tergantung dari informasi atau tujuan yang ingin dicapai. Dalam peneilitian ini rasio yang digunakan adalah rasio profitabiltas.

(20)

Menurut Harahap (dalam Leksono dan pudjowati 2015:15) rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan yang mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan lain sebagainnya. Sedangkan menurut Kasmir (dalam Leksono dan Pudjowati 2015:15) rasio profitabiltas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.

Laba (profit) biasanya digunakan agar dapat mengukur prestasi yang dicapai oleh perusahaan, sehingga laba dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasi dan predeksi untuk mengamalkan perubahaan laba yang akan datang. Pengahasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagaian dasar bagi ukuran lainnya. Laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang lalu yang akan datang tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya predeksi laba. Untuk mengukur laba (profit) dapat dilakukan dengan rasio profitabilitas, dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat dianalisis bagaimana perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun, karena laba perusahaan yang tinggi belum tentu menunjukan profitabilitas yang tinggi, akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah dapat dipastikan bahwa laba yang dihasilkan pun tinggi.

Rasio profitabilitas berkaitan dengan kemampuan dan efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, dasar penilai profitabilitas merupakan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laba rugi. Anaslisis rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

(21)

memperoleh laba, baik dalam hubunganya dengan pendapatan, assets, maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas juga dapat dijadikan sebagai alat tolak ukur ataupun gambaran tentang efektifvitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Tingkat profitabilitas diukur dari beberapa aspek yaitu Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE).

Gross Profit Margin (GPM) merupakan margin laba kotor, margin laba kotor adalah margin laba yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban pokok penjualan. Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang membandingkan keuntungan perusahaan dengan jumlah total pendapatan yang dihasilkan. Net profit margin ini digunakan untuk mebuat analisis tentang stabilitas perusahaan.

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu bentuk rasio dari rasio profitabilitas untu mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakannya. Return on Equity (ROE) adalah ukuran yang dibuat untuk mengetahui kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi orang yang membeli sahamnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Profitabilitas untuk

Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. XL Axiata Tbk Periode 2018-2020”

(22)

B. Rumus Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Gross Profit Margin (GPM)?

2. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Net Profit Margin (NPM)?

3. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Return on Assets (ROA)?

4. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Return on Equity (ROE)?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Gross Profit Margin (GPM).

2. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Net Profit Margin (NPM).

3. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Return on Assets (ROA).

4. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT. XL Axiata Tbk berdasarkan Return on Equity (ROE).

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan, dapat dijadikan sebagai informasi tambahan mengenai pengungkapan kinerja keuangan perusahaan sebagai acuan dalam mengambil keputusan.

(23)

2. Bagi Peneliti, sebagai sarana belajar dan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas lagi dalam meningkatkan perekonomian khususnya analisis rasio profitabilitas dan rasio-rasio keuangan lainnya.

3. Bagi Akademis, dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambah wawasan tentang analisis rasio profitabilitas sebagai alat untuk mengukur rasio-rasio keuangan dalam suatu perusahaan serta sebagai referensi kepada teman-teman yang akan sampai pada tahap ini serta bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

2.1 Manajemen Keuangan

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Menurut Setia Mulyawan (2015: 30) manajemen keuangan merupakan proses pengelolaan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, yang di dalamnya termasuk kegiatan planning, analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan, biasanya dilakukan oleh manajer keuangan. Manajemen keuangan juga diartikan sebagai seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan prosedur untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasikan dana secara efesien dalam memaksimalkan nilai perusahaan, harga, dengan harapan supaya calon pembeli bersedia membayar jika suatu perusahaan menjualnya.

Dalam pengertian lain, manajemen keuangan merupakan yang berkaitan dengan kebijakan yang akan diambil dalam usaha pengendalian keuangan perusahaan agar biaya yang dikeluarkan atas investasi dapat efektif.

2.2 Kinerja Keuangan

2.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Di dalam perusahaan, kinerja keuangan juga menjadi tolak ukur perusahaan untuk berhasil mencapai tujuannya. Kinerja keuangan yang

8

(25)

dihasilkan dapat digunakan sebagai penilaian kehidupan di masa depan, perusahaan ini dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja manajer.

Menurut Rudianto (2013: 189) kinerja keuangan merupakan hasil yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan atau mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.

Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.

Sedangkan menurut Fahmi (2017: 239) kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan tugasnya dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standard dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted Accounting Principle), dan lainnya.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah upaya formal, selama keuangan perusahaan memberikan kontribusi kepada perusahaan, perusahaan ini digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu perusahaan dalam bentuk kegiatan keuangan perusahaan.

2.2.2 Tujuan Kinerja Keuangan

Tujuan kinerja keuangan untuk menilai level kesehatan perusahaan sebagai bahan penilaian pemangku kepentingan perusahaan untuk umembuat keputusan.

(26)

Menurut Munawir (2017: 71) tujuan dari melakukan kinerja keuangan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas.

3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas dan profitabilitas.

4. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha.

Menurut Jumingan (2018: 239) tujuan dari melakukan kinerja keuangan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan bank terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.

2. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam menggunakan semua aset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

2.3 Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pada dasarnya, laporan keuangan dirancang untuk memberikan Informasi keuangan badan usaha yang merupakan produk akhir dan sistem akuntansi yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai salah satu faktor dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan adalah tanggung jawab keuangan pimpinan atas perusahaan yang telah dipercayakan kepadanya. Kondisi dan kinerja keuangan kegiatan operasi perusahaan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan, Pada hakekatnya hasil akhir dari suatu kegiatan

(27)

perusahaan dapat menggambarkan peforma atau kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kasmir (2017: 7) laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Susilo (2009: 20) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat informasi-informasi dan memberikan keterangan-keterangan mengenai data ekonomi perusahaan yang terdiri dari daftar-daftar yang menunjukan posisi keuangan dan hasil kegiatan perusahaan untuk satu periode yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan keuangan. Sedangkan menurut Munawir (2017: 2) laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Adapun tujuan laporan keuangan menurut IAI (2015: 4) adalah sebagai berikut:

a) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b) Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum

(28)

menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

c) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggung jawaban.

Manajemen melakukan demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.3.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2017: 7) laporan keuangan menggambarkan pos- pos keuangan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan, yaitu:

a) Neraca

Neraca adalah laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan yang dimaksud adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta), dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan penyusunan komponen didalam neraca pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Dalam neraca disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan komponen yang ada dineraca. Secara lengkap informasi yang disajikan dalam neraca meliputi:

1. Jenis-jenis aktiva atau harta (assets) yang dimiliki.

(29)

2. Jumlah rupiah masing-masing aktiva.

3. Jenis-jenis kewajiban atau utang (liability).

4. Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban.

5. Jenis-jenis modal.

6. Jumlah rupiah masing-masing jenis modal.

b) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat dalam siklus operasi atau periode tertentu untuk mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. Adapun informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan laba rugi yaitu:

1. Jenis-jenis pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode.

2. Jumlah rupiah dari masing-masing jenis pendapatan.

3. Jumlah keseluruhan pendapatan.

4. Jenis-jenis biaya atau beban dalam suatu periode.

5. Jumlah rupiah masing-masing biaya atau beban yang dikeluarkan.

6. Jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan.

7. Hasil usaha yang diperoleh dengan mengurangi jumlah pendapatan dan biaya.

c) Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah dan jenis modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga

(30)

menunjukan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.

Informasi yang diberikan dalam laporan perubahan modal yaitu:

1. Jenis-jenis dan jumlah modal yang ada saat ini.

2. Jumlah rupiah tiap jenis modal.

3. Jumlah rupiah modal yang berubah.

4. Sebab-sebab berubahnya modal.

5. Jumlah rupiah modal sesudah perubahan.

d) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan. Laporan arus kas terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain.

Sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan.baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.

e) Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Artinya kadang ada komponen atas nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas. Hal ini perlu dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan tidak salah dalam menafsirkan.

(31)

2.4 Rasio Keuangan

2.4.1 Pengertian rasio keuangan

Menurut Fahmi (dalam krisna, 2021: 63), rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan. Secara jangka panjang rasio keuangan juga dipakai dan dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu perusahaan.

Dalam penilaian suatu kondisi mikro dan makro ekonomi baik yang terjadi di tingkat domestik dan internasional. Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca (balancesheet), perhitungan laba-rugi (income statement), dan laporan arus kas (cash flow statement). Perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih jelas jika dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat perhitungan pada sejumlah tahun untuk menentukan apakah perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

2.4.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan

(32)

Rasio keuangan merupakan alat ukur yang menentukan kontribusi keuangan perusahaan terhadap perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Menurut Rambe dkk (2015: 49) rasio keuangan terdiri dari :

1. Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.

2. Rasio leverage, yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang.

3. Rasio aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya.

4. Rasio profitabilitas, yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dari investasi.

2.5 Rasio Profitabilitas

2.5.1 Pengertian rasio prlofitabilitas

Menurut Fahmi (2017: 135) rasio profitabilitas adalah rasio-rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu. Tingginya profitabilitas suatu perusahaan akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba (profit) yang tinggi, sehingga kenaikan aktiva juga akan terjadi dan akan menjauhkan perusahaan dari ancaman financial distress. Sedangkan menurut Kasmir (2017: 296). Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen dalam suatu perusahaan.

(33)

Menurut Prasetyo (2017: 191) rasio profitabilitas merupakan rasio inti dari berbagai jenis rasio keuangan. Berkali-kali calon investor mengamati dengan seksama pergerakan rasio ini di dalam perusahaan.

Rasio ini mampu memprediksi kemampulabaan perusahaan dimasa depan. Semakin besar rasio profitabilitas, maka semakin tinggi juga kemampuan perusahaan dimasa depan. Sedangkan menurut Utari dkk (2014: 63) Profitabilitas merupakan kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operaasi, dan laba bersih. Untuk memperoleh laba di atas rata-rata, manajemen harus mampu meningkatkan pendapatan (revenue) dan mengurangi semua beban (expenses) atas pendapatan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah rasio yang membahas tentang kapabilitas suatu perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik kinerja perusahaan dalam laporan keuangannya.

2.5.2 Tujuan Profitabitas

Menurut Kasmir (2017: 298) tujuan profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusaahan dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan dari waktu ke waktu.

(34)

4. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

2.5.3 Manfaat Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2017: 198) manfaat rasio profitabilitas adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan perusahaan yang dapat mengatahui perkembangan laba sehingga dapat digunakan manajer dalam pengambilan keputusan.

2.5.4 Jenis-jenis rasio profitabiltias a) Groos Profit Margin (GPM)

Menurut Munawir (2010:99) Gross Profit Margin adalah rasio atau pertimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama.

Sedangkan menurut Werner R. Murhadi (2013:63) Gross Profit Margin adalah menggambarkan persentase laba kotor yang dihasilkan oleh

(35)

setiap pendapatan perusahaan, semakin tinggi GPM maka akan menunjukkan semakin baik. Adapun rumus dari Gross Profit Margin yaitu:

b) Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang dipakai untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.

Menurut Lukman Syamsudin (dalam nina shabrina, 2019:65) “Net profit Margin merupakan rasio antar laba bersih (Net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termaksuk pajak dibandingkan dengan penjualan”. Semakin tinggi Net Profit Margin, maka semakin baik operasi suatu perusahaan. Adapun rumus dari Net Profit Margin yaitu:

c) Return On Asset (ROA)

Menurut Munawir (2010: 89) “Return On Asset merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan laba”.

Sedangkan menurut Lukman Syamsuddin (dalam nina shabrina, 2019:63) “Return On Asset merupakan pengukuran kemampuan

(36)

perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jalan keseluruhan aktiva yang tersedia”. Adapun rumus dari Return On Asset yaitu:

d) Return On Equity (ROE)

Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas. Menurut Agnes Sawir (dalam nina shabrina, 2019:66) “Return On Equity merupakan rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelolah modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan”.

Adapun Rumus dari Return On Equity yaitu:

(37)

B. Tinjuan Empiris

Penelitian yang berhubungan dengan rasio profitabitas telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, sehingga ada beberapa poin penting dari hasil penelitian sebelumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini.

Adapun beberapa penelitian terhadulu yang telah menjadi acuan penilitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti dan Tahun

Penelitian

Judul Penelitian

Variabel (kuantitatif)

Alat

Analisis Hasil Penelitian 1. Nina Shabrina,

Mardiana Dien Yulianti (2021)

Analisis rasio Profitabilitas dan Rasio likuiditas untuk menilai Kinerja

Keuangan Pada PT. Astra International Tbk

Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka

diberikan batasanbatasan konsep sebagai berikut : Kinerja keuangan, perhitungan rasio aktivitas, perputaran piutang, perputaran persedian, perputaran total aktiva, rasio profitabitas, GPM, NPM, ROI.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

Hasil penilitian yang diperoleh pada Rasio

Profitabilitas, Gross Profit Margin (GPM) mengalami kenaikan dan penurunan,yaitu 15% ,14% 13%, 10% dan 12%.

Maka Gross Profit Margin (GPM) dari tahun 2012 sampai dengan 2016 masih dikatakan kurang sehat bila dilihat dari standar industri itu sendiri yang sebesar 20%.sedangkan Return on Equity (ROE)Â 25%

,21%,18%,13%

dan 14%. Return on Equity (ROE) dari tahun 2012 sampai dengan 2016 masih dikatakan kurang sehat bila dilihat dari standar industri itu sendiri yang sebesar 30%.

(38)

2. Ar revana Raiyan, Evada Dewata, Periansya (2020)

Analisis rasio profitabilitas untu menilai kinerja

keuangan pada PT. Graha pusri medika

Palembang

Variabel yang digunakan yaitu:

Variabel dependen (variabel Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

independen.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA.

Dan Variabel independen (variabel X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau

terpengaruhinya variabel

dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah: Bank Size, LDR, NPL, BOPO, dan NIM

Adapun Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan masih belum mampu mengimbangi beberapa perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.

Tingkat rasio profitabilitas menunjukkan bahwa PT Graha Pusri Medika Palembang mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena rendahnya laba kotor dan tingginya beban operasional.

(39)

3. Listiawati dan Erni Kurniasari (2020)

Analisis Rasio Profitabilitas Dan Rasio Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan PT Gudang Garam Tbk Periode 2014-2018 Di Bursa Efek Indonesia

Variabel yang digunakan yaitu rasio

profitabilitas dan rasio likuiditas

Alat analisis yang

digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif

hasil diatas dapat dilihat bahwa Kinerja Keuangan PT Gudang Garam Tbk menurut standar pedoman Kasmir

berdasarkan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas kurang baik karena nilai rata – rata selama lima tahun dibawah nilai standar ukur

4. Yunanto, Yogi Suhariadi, Fendy yulianti, Praptini (2019)

Analisis Rasio Keuangan Perbank Terhadap Profitabilitas

Variabel yang digunakan yaitu:

Variabel dependen (variabel Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

independen.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA.

Dan Variabel independen (variabel X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau

terpengaruhinya variabel

dependen.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian yaitu motode kuantitatif

Hasil penelitian ini mendukung Bank Loan Rate Mark Up Theory dimana LDR, NPL dan NIM mempengaruhi ROA, dengan meningkatnya keuntungan bunga dapat

meningkatnya keuntungan bunga dapat

meningkatkan ROA

(40)

5. Burhanuddin dan Wahba (2019)

Analisis Kinerja Keuangan Pada Pt. Saridewi Membangun Berdasarkan Rasio Likuiditas Dan Rasio Profitabilitas Analysis Of Financial Performance In Pt. Saridewi Building Based On Liquidity Ratio and Profitability Ratio

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan dan rasio

profitabilitas

Alat analisis yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan perhitungan ROE- nya yang

cenderung fluktuatif dan hasilnya rendah.

Sehingga rasio pengelolaan laba dan modalnya dikategorikan buruk karena perusahaan tidak mampu mengelola besaran modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

6. Irwin Ananta Vidadaa, Ratiyahb, Denny Ericac, dan Hartantid (2019)

Analisis Rasio Kinerja

Keuangan Profitabilitas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Periode 2014 - 2018

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operating Income Margin, Return on Equity, Return on asset, dan Earning Per Share of

Common Stock.

Alat analisis yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis rasio.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operating Income Margin, Return on Equity, Return on asset, dan Earning Per Share of Common Stock perusahaan mengalami

fluktuasi atau naik dan turun dalam laporan

keuangannya setiap tahun.

(41)

7. Nina Shabrina (2019)

Analisis Rasio Profitabilitas Dan Rasio Likuiditas Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. astra

Internasional,tbk

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja

keuangan, rasio profitabilitas dan rasio likuiditas

Alat analisis yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis rasio

Berdasarkan perhitungan rasio profitabilitas dan likuiditas

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dinyatakan kurang baik atau kurang sehat.

8. Hikmah (2018) Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Perusahaan Sub Sektor Minyak Dan Gas

Bumi Yang

Terdaftar Di Bei

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka

diberikan batasanbatasan konsep sebagai berikut : Kinerja keuangan, perhitungan rasio aktivitas, perputaran piutang, perputaran persedian, perputaran total aktiva, rasio profitabitas, GPM, NPM, ROI.

Adapun Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunak an model regresi data panel-

Adapun hasil regresi data panel menunjukkan bahwa ROE (X1) berpengaruh positif terhadap harga saham ( Y), EPS (X3) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham (Y), dan ROA (X1) dan memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham (Y), sedangkan ROA (X1), ROE (X2), dan EPS (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

9. Jati, Waluyo (2018)

Analisis Rasio Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja

Keuangan PT.

Fast Food Indonesia, Tbk Tahun 2011- 2015

Variabel yang digunakan yaitu:

Variabel dependen (variabel Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

independen.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA.

Adapun Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif

Dari hasil penilitian menunjukan bahwa rasio aktivitas PT.

Fast Food Indonesia, Tbk tahun 2011 sampai dengan 2015 untuk WCTO perusahaan mengalami

kenaikan yaitu berturut-turut 4,2 kali 4,4 kali, 4,3 kali, 4,5 kali, dan 4,5 kali.

Sedangkan TATO perusuhaan mengalami

(42)

Dan Variabel independen (variabel X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau

terpengaruhinya variabel

dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah: Bank Size, LDR, NPL, BOPO, dan NIM

penurunan yaitu diketahui berturut- turut 2,1 kali, 2 kali, 2 kali, 1,9 kali, dan 1,9 kali. Rasio Profitabilitas PT.

Fast Food Indonesia tahun 2011 sampai 2015 mengalami

kenaikan dan penurunan.

Indikator GPM diketahui berturut- turut 58,9%, 60,4%

dan 60,9%. NPM diketahui berturut- turut 7,2%, 5,8%, 3,9%, 3,7%, dan 2,3%. ROI

diketahui berturut- turut 14,8%,

11,6%, 7,7%, 7,2%

dan 4,5%.

Sedangkan ROE diketahui berturut- turut 27,6%, 20,8%, 15,9%, 14,8%, dan 9,4%.

Kinerja Keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk tahun 2011 s.d 2015 berdasarkan rasio aktivitas dikatakan baik karena berada di atas rata-rata industri.

10. Hadinata Riandah (2018)

Analisis Rasio Profitabilitas Dan Aktivitas Sebagai Dasar Penilaian Kinerja

Keuangan Pada PT. Astra Otoparts Tbk Tahun 2013-

Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka

diberikan batasanbatasan konsep sebagai berikut : Kinerja keuangan,

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

Hasil penelitian ini menunjukkan : 1) Margin Laba Kotor mengalami

peningkatan pada tahun 2013 dan 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2014, 2016

(43)

2017 perhitungan rasio aktivitas, perputaran piutang, perputaran persedian, perputaran total aktiva, rasio profitabitas, GPM, NPM, ROI.

dan 2017. 2) Marjin Laba Bersih

mengalami

peningkatan pada tahun 2013, 2016 dan 2017 serta mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2015. 3) Return On Investment

mengalami

peningkatan pada tahun 2013, 2016 dan 2017 serta 2014 dan 2015. 4) Perputaran Piutang mengalami

peningkatan pada tahun 2013 dan 2016 dan mengalami penurunan pada tahun 2014, 2015 dan 2017. 5) Perputaran persediaan mengalami

peningkatan pada tahun 2013 dan 2016 dan mengalami penurunan pada tahun 2014, 2015 dan 2017.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Dan juga dapat diartikan suatu hubungan ataupun kaitan yang terjadi antara konsep yang satu dengan konsep lainnya yang berasal dari masalah yang akan diteliti. Karena konseptual digunakan untuk menghubungkan maupun

(44)

menjelaskan baik secara anjang lebar mengenai topik atau tema yang akan dibahas. Adapun bagian kerangka konseptual yang dibuat penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian PT. XL Axiata Tbk

Rasio Profitabilitas

Kinerja Keuangan Gross Profit

Margin (GPM)

Net Profit Margin (NPM)

Return On Asset (ROA)

Return On Equity (ROE) Laporan Neraca dan Laba rugi

Periode 2018-2020

(45)

BAB III

METODE PENILITIAN

A. Jenis Penilitian

Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah menggunakan jenis penilitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015: 14) penelitian deskriptif kuantitatif adalah penilitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengambilan sampel secara random dengan dengan pengumpulan data menggunakan instrumen, analisis data bersifat statistik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Makassar. Jalan Sultan Alauddin No.

259 Kota Makassar, Sulawesi Selatan kode pos 90221. Dengan mengambil data penelitian dari PT. XL Axiata Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Februari 2022 sampai bulan Maret 2022.

C. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2014: 137) sumber data sekunder adalah sumber yang tidak lansung memberikan data kapada pengumpul data, misalnya dokumen.

29

(46)

Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan PT. XL Axiata Tbk pada tahun 2018-2020.

b. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari situs www.idx.co.id dan dari situs PT. XL Axiata Tbk.

D. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Mardalis (2009: 54) populasi merupakan sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti yang mana peneliti dapat menentukan sendiri kriteria yang ada pada populasi yang akan di teliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. XL Axiata Tbk pada tahun 2018-2020.

b. Sampel

Sampel merupakan contoh atau himpunan bagian dari suatu populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut sehingga informasi apapun yang dihasilkan oleh sampel ini bisa dianggap mewakili keseluruhan populasi.

Menurut Mardalis (2009: 55) sampel yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Sampel ini diambil dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. XL Axiata Tbk pada tahun 2018-2020 yang berupa laporan laba rugi dan neraca.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data- data yang dibutuhkan melalui laporan keuangan dari perusahaan yang akan

(47)

diteliti. Data tersebut dikumpulkan dari internet dengan situs www.idx.co.id.

Adapun data kuantitatif yang diperoleh berupa laporan keuangan dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi dari perusahaan yang akan diteliti.

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan penggambaran secara tingkat masing-masing variabel. Dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas, maka definisi operasional variabel sebagai berikut:

a. Kinerja keuangan

Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu.

b. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio atau perbandingan yang digunakan untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari pendapatan yang terkait dengan penjualan, aset, dan ekuitas, berdasarkan dasar pengukuran tertentu.

G. Metode Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses penyendarahaan data-data kedalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Metode Data Analisis yang digunakan dalam penilitiaan ini yaitu berupa metode analisis deskriptif, yaitu menggambarkan bagaimana penilaian angka rasio keuangan, dalam rasio profitabilitas.

(48)

Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuaan PT. XL Axiata Tbk seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan tersebut. Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data-data laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan oleh peneliti.

2. Menghitung data-data dengan menggunakan rasio profitabilitas, sebagai berikut:

a. Gross Profit Margin (GPM)

b. Net Profit Margin (NPM)

c. Return on Assets (ROA)

d. Return on Equity (ROE)

3. Menggabungkan data-data yang sudah dihitung dengan mengunakan rasio yang merupakan inti dari proses analisis rasio profitabilitas sebagai peepaduan antara hasil pembanding atau pengukur dengan kaidah-kaidah yang sudah diterapakan.

4. Menyimpulkan masalah yang terjadi dari hasil perhitungan rasio-rasio untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah pada perusahaan tersebut.

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Bursa Efek Indonesia

a. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Pada awal abad ke-19 Indonesia dikenal dengan nama Hindia Belanda atau Hindia belakang, sejak era baru pemerintahan Hindia Belanda mereka mulai membagun perkebunan secara besar-besaran di Hindia Belanda. Sumber dana dalam membangun perkebunan itu didapatkan dari orang belanda dan eropa lainnya. Transaksi saham pada perdagangan efek pertama kali tercatat pada tahun 1892, yang dilakukan oleh Perusahaan Perkebunan di Batavia yaitu Cultuur Maatschappij Goalpara dituliskan bahwa perusahaan tersebut menjual 400 saham dengan harga 500 gulden per saham yang beredar.

Empat tahun kemudian, Het Centrum juga merilis prospektus penjualan saham yang memiliki nilai hingga 105 ribu gulden dengan harga per lembar sahamnya sebesar 100 gulden. Setelah mengadakan persiapan yang matang, maka akhirnya didirikan pasar modal yang pertama di Indonesia tepatnya di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 yang bernama Vereniging voor de Effectenhandel atau Bursa Efek dan langsung memulai aktivitas perdagangannya. Saham yang diperjual belikan adalah saham atau obligasi perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia dimana obligasi yang diterbitkan Pemerintah provinsi dan kota praja memiliki sertifikat saham perusahaan-perusahaan yang diterbitkan oleh kantor administrasi di

33

(50)

negeri Belanda kemudian efek perusahaan Belanda lainnya.

Perkembangan pasar modal di Batavia begitu pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya.

Hampir setengah abad berjalan sejak lembaga Bursa Efek dibentuk pertama kali di Batavia dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel atau Asosiasi Perdagangan Efek. Pembentukan ini dilakukan setelah pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan (Politik Etis) pada tahun 1901. Pemerintah Hindia Belanda meyakini dengan adanya asosiasi tersebut, proses pembangunan bisa berjalan dengan baik.

Mayoritas investor berasal dari orang-orang Belanda dan Eropa yang memiliki penghasilan di atas rata-rata. Namun, pecahnya Perang Dunia ke-I membuat aktivitas perdagangan saham dihentikan pada tahun 1914-1918.

Pada tahun 1925 Bursa Efek kembali dibuka sekaligus membentuk dua Bursa Efek baru di Indonesia, yaitu Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Semarang. Sayangnya kabar menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena BEI dihadapkan pada Resesi Ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II. Keadaan yang semakin memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup, yang diikuti juga oleh Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Mei 1940.

Bursa Efek Jakarta dibuka kembali dibuka oleh Presiden Soekarno pada 3 Juni 1952, hingga pada akhirnya keberadaan Bursa Efek kembali tidak aktif ketika ada program nasionalisasi perusahaan Belanda pada tahun 1956 sampai 1977. Tujuan dibukanya kembali bursa ini untuk menampung obligasi pemerintah yang sudah dikeluarkan

(51)

pada tahun-tahun sebelumnya. Kepengurusan Bursa Efek ini kemudian diserahkan ke perserikatan perdagangan uang dan efek yang terdiri atas 3 bank dan bank Indonesia sebagai anggota kehormatan.

Perkembangan bursa efek ini berkembang dengan baik walaupun surat berharga yang diperdagang kan umumnya adalah obligasi oleh perusahaan Belanda dan obligasi pemerintah Indonesia lewat Bank Pembangunan Indonesia. Melalui Bank Industri Negara pada tahun 1954, 1955 dan 1958 penjualan obligasi semakin meningkat. Terjadinya sengketa kekuasaan antara pemerintah RI dengan Belanda mengenai Irian Barat maka semua bisnis Belanda di nasionalisasikan melalui Undang-Undang No. 86 tahun 1958. Sengketa ini mengakibatkan sekuritas-sekuritas dari Belanda tidak diperdagangkan lagi di bursa efek Jakarta.

Investasi indonesia mulai berkembang pada era orde baru, dimana pada tahun 1966 merupakan masuknya investasi dari luar negeri dan munculnya investasi di dalam negeri. Investasi berperan besar dalam peningkatan pembangunan perekonomian Indonesia. Orang yang melakukan kegiatan investasi dikenal dengan sebutan investor. Iklim investasi yang mulai membaik pada era orde baru tersebut menggerakkan pemerintah Indonesia saat itu untuk membuat produk hukum yang dapat memberikan perlindungan hukum bagi investor yang diundangkan dalam waktu yang hampir bersamaan. Produk hukum tersebut adalah Undang-Undang No.1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang No.6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri yang pada akhirnya disatukan menjadi

(52)

Undang- Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

Undang-undang ini secara garis besar memuat segala pengaturan mengenai tata cara, prosedur, dan aspek lain bagi investor asing maupun lokal dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.

Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) akhirnya digabungkan dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah lahirnya BEI, suspensi perdagangan diberlakukan pada tahun 2008 dan Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) dibentuk pada tahun 2009. Selain itu, pada tahun 2009, PT Bursa Efek Indonesia mengubah sistem perdagangan yang lama (JATS) dan meluncurkan sistem perdagangan terbarunya yang digunakan oleh BEI sampai sekarang, yaitu JATS-NextG. Beberapa badan lain juga didirikan guna untuk meningkatkan aktivitas perdagangan, seperti pendirian PT Indonesian Capital Market Electronic Library (ICaMEL) pada Agustus 2011. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2012, dan di akhir 2012, Securities Investor Protection Fund (SIPF), dan Prinsip Syariah dan Mekanisme Perdagangan Syariah juga diluncurkan. BEI juga melakukan beberapa pembaharuan, tanggal 2 Januari 2013 jam perdagangan diperbaharui, dan pada tahun

(53)

berikutnya Lot Size dan Tick Price disesuaikan kembali, dan pada tahun 2015 TICMI bergabung dengan ICaMEL.

b. Visi Misi Bursa Efek Indonesia a) Visi

Menjadikan Galeri Investasi BEI sebagai Pusat Kegiatan Ilmiah dan Sosialisasi Pasar Modal serta sebagai Wahana Pembinaan Sifat Enterprenuership dan Profesionalisme Mahasiswa.

b) Misi

1. Menjadikan Galeri Investasi BEI sebagai Pusat Referensi Pasar Modal. yang terlengkap, mandiri dan profit oriented.

2. Sebagai wadah pembinaan SDM di Pasar Modal.

3. Penggalangan Investor.

4. Promosi salah satu produk Anggota Bursa dan Data Vendor.

2. PT. XL Axiata Tbk

a. Sejarah PT. XL Axiata Tbk

PT. XL Axiata Tbk didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Enam tahun kemudian, pada tahun 1995, perusahaan mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari dan tiga investor asing NYNEX, AIF, dan Mitsui. Nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan bisnis utama di bidang penyediaan layanan teleponi dasar. Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus area di Jakarta, Bandung

(54)

dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan jasa teleponi dasar bergerak dalam bidang seluler.

Pada Tahun 1997 XL membangun microcell terpadu dikawasan segitiga Emas Jakarta. Pada tahun 1998 meluncurkan merek proXL untuk produk layanan prabayar, dan pada tahun 1999 mulai memasuki pangsa pasar di Sumatera dan Batam sebagai komitmen untuk menjadi perusahaan seluler Indonesia. Tahun 2002 XL selain memperluas cakupan jaringan ke daerah Kalimantan dan Sulawesi, XL juga membangun jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan pulau Sumatra dan Kalimantan serta meluncurkan 16 commit to user 28 layanan leased line dan IP Internet Protocol. Tahun 2004 seiring dengan persaingan seluler yang makin marak di Indonesia, XL melakukan perubahan logo XL dan merubah merek proXL dengan produk-produk baru, yaitu: jempol prabayar, bebas prabayar dan Xplor pasca bayar.

Pada awal tahun 2005 tepatnya tanggal 11 Januari 2005, Telecom Malaysia Berhard™ melalui anak perusahaannya TM Internasional LLTD melakukan pembelian saham XL sebesar 23,1 dari Nyex.

Salah satu perusahaan besar lainnya pada tahun 2005 adalah dengan menjadi perusahaan publik melalui penawarn perdana saham XL dengan kode ”EXCL.” Setelah melalui proses pembelian saham pada tanggal 27 Oktober 2005, XL resmi menjadi anak perusahaan TM.

Ditahun 2006 XL telah menyediakan layanan 3G ”Pertama Terluas dan Tercepat.” XL membuat sejarah baru di dunia Pertelekomunikasian Indonesia dengan menjadi pelopor penerapan tarif Rp 1,- per detik pada

(55)

tahun 2007, selain itu XL juga melakukan konsolidasi brand pra bayar XL dengan menjadikan salah satu brand saja yaitu ”XL Bebas.” Ditahun ini Perusahaan ELISALAT menjadi salah satu pemegang saham XL.

ETISALAT adalah perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Timur Tengah. Semenjak tahun 2008 setelah penyelesaian proses demerger Telekom Malaysia Berhad TM dan TM International Berhad sekarang berganti nama menjadi Axiata Group menghasilkan dua entitas terpisah, dimana Indocel Holding Sdn Bhd merupakan anak perusahaan dari Axiata. Kemudian Axiata mengakui sisi seluruh kepemilikan saham XL yang dimiliki oleh Khazanah Nasional Berhad, sehingga XL menjadi anak perusahaan Axiata dengan commit to user 29 kepemilikan saham 86,5. Dan pada bulan November 2009 XL hingga sekarang XL dengan melebur bersama 9 operator Axiata Group Berhad lain, yaitu Aktel Bangladesh, HELLO Cambodia, Idea India, MTCE Iran, Celcom Malaysia, Multinet Pakistan, M1 Singapore, Dialog Sri Lanka dan Samart i-Mobile Thailand, dan resmi berganti nama menjadi PT. XL Axiata Tbk.

Berikut untuk lebih jelasnya daftar perkembangan XL dari tahun ke tahun: 1996 XL memperoleh ijin seluler sistem GSM 900 dan resmi beroperasi secara komersial dengan fokus di area Jakarta, Bandung dan Surabaya. 1997 XL membangun microcell terpadu dikawasan segitiga Emas Jakarta. 1998 Meluncurkan merek proXL untuk produk layanan prabayar. 2000 Mulai memasuki pangsa pasar di Sumatera dan Batam sebagai komitmen untuk menjadi perusahaan seluler Indonesia.

2002 XL juga membangun jaringan kabel bawah laut yang

(56)

menghubungkan pulau Sumatra dan Kalimantan serta meluncurkan layanan leased line dan IP Internet Protocol. 2004 XL melakukan perubahan logo XL dan merubah merek proXL dengan produk-produk baru, yaitu: jempol prabayar, bebas prabayar dan Xplor pasca bayar 2005 Menjadi anak perusahaan TM Group dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dahulu Bursa Efek Jakarta dengan kode saham EXCL. 2006 XL membuat sejarah baru di dunia Pertelekomunikasian Indonesia dengan menyediakan layanan 3G ”Pertama Terluas dan Tercepat” 2007 XL menjadi pelopor penerapan tarif Rp 1,- per detik pada tahun 2007.

ETISALAT menjadi pemegang saham XL. 2008 XL menjadi anak perusahaan Axiata dengan kepemilikan saham 86,5. commit to user 30 2009 XL dengan melebur bersama 9 operator Axiata Group Berhad lain, yaitu Aktel Bangladesh, HELLO Cambodia, Idea India, MTCE Iran, Celcom Malaysia, Multinet Pakistan, M1 Singapore, Dialog Sri Lanka dan Samart i-Mobile Thailand, dan resmi berganti nama menjadi PT. XL Axiata Tbk pada Juni 2009.

b. Visi dan Misi PT. XL Axiata Tbk a) Visi

Menyediakan jasa telekomunikasi terbaik dan tercepat di Indonesia dan dapat memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.

b) Misi

Menghasilkan layanan jasa yang bermutu dan terbaik bagi pelanggan, meningkatkan pangsa pasar XL melalui strategi pemasaran yang efektif dandidukung dengan sistem manajemen yang baik.

(57)

c. Struktur Organisasi PT. XL Axiata Tbk

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. XL Axiata Tbk

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

1. Laporan keuangan PT. XL Axiata Tbk

Gambaran posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu, dapat dilihat dari laporan keuangan dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi. Hal ini betujuan untuk mengetahui perubahan modal dan kekayaan perusahaan pada periode tertentu.

Perubahan ini mungkin terjadi pada aktiva lancar dan aktiva tetap,

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pemeriksaan serologis terhadap sapi yang ada dalam kelompok tersangka tersebut, ternyata ada sebanyak 38 (59,4%) kelompok yang ter- serang brucellosis, yang

Bidang Jenis Kegiatan RT/RW/DUSUN Volume Manfaat Jumlah ( RP ) Sumber Swakelola Kerjasama Antar Desa Kerjasama Pihak Ketiga 1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 0 2

- Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik, dengan kriteria Independen dan terdaftar di

Menurut anda, kapan waktu yang tepat untuk berlibur ke Taiwan bersama keluarga. High Season (libur lebaran, libur natal, atau libur sekolah)

Hasil analisis inferensia untuk menguji perbedaan dengan wilcoxon signed rank test menunjukkan nilai yang tidak signifikan sehingga penerapan ACT dinilai tidak

Berdasarkan hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat tentang proses penelitian pembelajaran mata pelajaran IPS Siklus I yang telah dilakukan memperoleh

Selanjutnya, bila kita adalah orang yang sudah percaya dan mengetahui kebenaran maka kita setara dengan malaikat, yaitu dalam hal tidak akan diampuni bila memberontak (murtad)

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari hasil laporan tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari data cakupan K1 dan K4, data pemberian