• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terkadang perubahan tersebut tidak membawa perbaikan. Perubahan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terkadang perubahan tersebut tidak membawa perbaikan. Perubahan yang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Kurikulum tidak bersifat statis, melainkan senantiasa berubah dan bersifat dinamis (Hamalik, 2008). Perubahan kurikulum disebut juga sebagai pembaruan atau inovasi kurikulum, yang bemaksud untuk mencapai perbaikan walaupun terkadang perubahan tersebut tidak membawa perbaikan. Perubahan yang dilakukan terkadang membawa dampak yang kurang baik menurut penilaian pihak tertentu (Abdulhak, 2014). Sehingga munculnya kurikulum disesuaikan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kemajuan kehidupan dalam masyarakat.

Salah satu pembelajaran yang tak luput dari perubahan kurikulum adalah pembelajaran kimia. Menurut Agustina, Farida, dan Subarkah (2013) bahwa ilmu kimia akan menjadi pengetahuan yang utuh manakala mampu menjelaskan fenomena kimia melalui tiga level representasi yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Seperti halnya dengan materi ikatan kimia, konsep dari ikatan kimia merupakan konsep yang mendasar dan penting untuk memahami berbagai topik dalam ilmu kimia serta memiliki ketiga level representasi tersebut.

Noviani dan Istiyadji (2017) berpendapat bahwa secara psikologis kesulitan siswa kelas X memahami pelajaran kimia adalah karena siswa masih berada pada masa awal operasi penalaran formal piaget. Menurut Slavin (2011), siswa yang baru berada pada masa awal penalaran formal masih sangat memerlukan pengetahuan yang bersifat konkrit sehingga berlawanan dengan konten pelajaran kimia yang bersifat abstrak. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil observasi

1

(2)

terhadap nilai hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 11 Kota Jambi yang tergolong masih rendah. Kesulitan belajar siswa ini diperlihatkan dari rendahnya nilai ulangan harian siswa. Adapun media yang selama ini digunakan oleh guru kimia SMA Negeri 11 Kota Jambi adalah Video dan PPT yang ditampilkan dengan bantuan proyektor di depan kelas yang dalam hal ini bahwa sebanyak 100% siswa mengatakan guru kimia sering menggunakan video pembelajaran dan sebanyak 40% menggunakan power point untuk membantu mengatasi kesulitan siswa tersebut meskipun hasil belajar yang diberikan masih belum mencapai KKM.

Materi ikatan kimia dapat dipahami siswa dengan syarat siswa harus mampu mengaitkan konsep yang mendasarinya dengan konsep yang akan di pelajari, telah kita ketahui bahwa konsep atom terutama struktur atom, merupakan konsep dasar yang harus dikuasai oleh pembelajar untuk memahami konsep-konsep kimia selanjutnya khususnya pada materi ikatan kimia. Materi ini memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: (1) bersifat abstrak (invisible), (2) pemahaman konsep, yaitu pada aturan konfigurasi dan teori atom, (3) penerapan konsep, yaitu mengkonfigurasikan elektron beberapa atom. Berbagai karakteristik dari konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan bersifat abstrak itulah salah satu faktor penyebab kesulitan siswa dalam memahami dan mengaitkan antar konsep (Widiyowati, 2014).

Untuk menciptakan pola pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran kurikulum 2013, dapat dilakukan melalui upaya perbaikan dan pembaharuan proses pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi, salah satunya menggunakan media pembelajaran seperti multimedia pembelajaran

(3)

(Munir dalam Meitantiwi, Masykuri, dan Nurhayati, 2015). Salah satu multimedia pembelajaran yang dapat digunakan adalah e-Chemical Bonding selain menggunakan video pembelajaran dan power point yang selama ini digunakan oleh guru kimia di SMA Negeri 11 Kota Jambi.

Agar media pembelajaran yang dipilih tepat, maka ada beberapa faktor yang diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran berdasarkan hasil wawancara guru kimia di SMA Negeri 11 Kota Jambi yang dibutuhkan memiliki beberapa kriteria seperti mampu mewujudkan visualisasi beberapa ikatan kimia sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa, dilengkapi materi yang ringkas dan jelas, memiliki kemudahan pengoperasian seperti tombol-tombol interaktif yang memudahkan siswa menggunakannya, didukung animasi dan video dengan menyisipkan sound dan beberapa gambar serta beberapa soal untuk melatih pemahaman siswa. Kriteria ini pun didukung dengan hasil observasi siswa di SMA Negeri 11 Kota Jambi yang menunjukkan bahwa 100% siswa memilih kriteria media didukung dengan adanya visualisasi ikatan kimia. Oleh karena itu, salah satu produk ilmu teknologi yang bisa dijadikan untuk mengembangkan e-Chemical Bonding ini adalah software Adobe Flash Professional CS6.

Flash mampu menganimasi grafis yang rumit dengan sangat cepat, sehingga membuat animasi layar penuh bisa langsung disambung ke situs web. Dukungan video yang lebih luas dapat memungkinkan kreativitas yang lebih baik dalam membuat movie flash. Kelebihan-kelebihan Adobe Flash dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan guna tercapainya tujuan pembelajaran. Kelebihan ini telah digunakan dalam merancang program pembelajaran berbasis komputer

(4)

seperti kemampuannya menggabungkan kemampuan animasi huruf dan gambar yang menarik, animasi gambar dan huruf tetap terlihat bagus pada ukuran windows dan resolusi layar berapapun, kecepatan gambar, animasi atau huruf yang akan ditampilkan (muncul) dapat diatur kecepatannya serta dilengkapi dengan fasilitas tombol untuk dapat berpindah dari satu bagian ke bagian lainnya.

Keberhasilan pengembangan media flash dalam menjelaskan materi kimia telah banyak digunakan seperti pada penelitian Aprillia (2015) menunjukkan bahwa media flash efektif digunakan sebagai media pembelajaran yang baik bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar, penelitian Shelawaty (2016) menunjukkan bahwa respon siswa dan guru terhadap pengembangan media flash untuk materi ikatan kimia sebagai pembelajaran adalah sangat baik, penelitian Merdekawati (2016) memperoleh respon baik terhadap pengembangan media flash untuk mata pelajaran kimia, dan penelitian Sari (2018) dalam pengembangan Bonbon Bond sebagai media flash yang dapat memotivasi siswa untuk mempelajari ikatan kimia dengan mudah.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud mengembangkan e-Chemical Bonding dengan judul penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran e-Chemical Bonding untuk Siswa SMA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran e-Chemical Bonding untuk siswa SMA?

(5)

2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran e-Chemical Bonding untuk siswa SMA dari penilaian uji kelompok kecil?

1.3 Batasan Pengembangan

Agar pengembangan ini terpusat dan terarah, maka penulis membatasi pengembangan diantaranya sebagai berikut :

1. SMA sasaran dalam pengembangan media pembelajaran e-Chemical Bonding adalah SMA Negeri 11 Kota Jambi.

2. Materi Ikatan Kimia yang difokuskan adalah ikatan ion.

3. Pengembangan ini menggunakan software Adobe Flash Professional CS6 versi 12.0 dan Adobe Photoshop.

4. Pada fase pelaksanaan, uji coba yang dilakukan hanya sebatas kelompok kecil yaitu 10 orang. Yang akan diujicobakan pada peserta didik Pendidikan Kimia Universitas Jambi.

1.4 Tujuan Pengembangan

Sejalan dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan pengembangan diantaranya:

1. Untuk mengetahui prosedur dalam mengembangkan media pembelajaran e- Chemical Bonding untuk siswa SMA sehingga menghasilkan produk akhir

yaitu media e-Chemical Bonding.

2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran e-Chemical Bonding untuk siswa SMA dari penilaian uji kelompok kecil.

1.5 Spesifikasi Produk

Adapun spesifikasi produk yang ada dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

(6)

1. Media e-Chemical Bonding merupakan multimedia berbasis flash dengan file extension (*.swf).

2. Media e-Chemical Bonding menggunakan kerangka desain Lee dan Owens dalam pengembangannya.

3. Media e-Chemical Bonding dapat diakses pada perangkat yang sudah terpasang Plugin Adobe Flash Player untuk pengguna komputer, laptop ataupun notebook dan aplikasi swf player untuk pengguna smartphone.

4. Visualisasi ikatan kimia hanya sebatas ikatan ion dengan bantuan tombol kation dan anion.

5. Kation dan anion yang digunakan adalah kation K+, Mg2+ dan Al3+, dan anion N3-, O2-, F-.

6. Materi pendukung pada media e-Chemical Bonding adalah ikatan kovalen dan ikatan logam yang sesuai dengan kurikulum 2013.

7. Produk yang dihasilkan terdiri dari halaman pembuka, menu utama, menu halaman petunjuk, menu profil, menu kompetensi (menu kompetensi inti, menu kompetensi dasar, menu indikator, menu tujuan pembelajaran), menu materi (menu materi ikatan ion, menu materi ikatan kovalen, menu materi ikatan logam, menu video), menu simulasi, dan menu kuis.

8. Penjelasan materi disertakan contoh berupa animasi, dan video.

9. Setiap menu e-Chemical Bonding dilengkapi dengan menu halaman petunjuk, menu profil, menu kompetensi, menu materi, menu simulasi dan menu kuis, untuk memudahkan pengguna mengakses tanpa harus menuju menu utama terlebih dahulu.

10. Produk dilengkapi dengan soundeffect yang dapat di on dan off kan.

(7)

11. Menu kuis yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan isian singkat.

Ketika pengguna menjawab pertanyaan dapat diketahui benar atau salahnya jawaban yang diberikan tersebut.

1.6 Manfaat Pengembangan

Diharapkan setelah penelitian dengan menggunakan media pembelajaran e- Chemical Bonding untuk siswa SMA dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi guru, menambah media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran kimia khususnya pada materi ikatan kimia.

2. Bagi siswa, meningkatkan pemahaman dan minat siswa dalam mempelajari materi ikatan kimia.

3. Bagi peneliti, meningkatkan kreativitas dalam proses pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan Adobe Flash Professional CS6.

1.7 Definisi Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman istilah, maka perlu diberikan beberapa definisi istilah sebagai berikut:

1. Media e-Chemical Bonding adalah multimedia berbasis flash yang dapat memvisualisasi bentuk dan proses pembentukan ikatan kimia, khususnya ikatan ion.

2. Adobe Flash Professional CS6 merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat animasi, gambar, vektor, bitmap, tombol animasi, dan menu interaktif yang telah mampu mengolah teks maupun objek pada ukuran windows dan resolusi layar berapapun akan terlihat bagus. Program ini dapat membantu dalam pembuatan media e-Chemical Bonding.

Referensi

Dokumen terkait

agribisnis tanaman hias palem weregu ini, maka setiap komponen-komponen faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan eksternal (peluang, ancaman) diberi

penjelasan produk apa, isi dari produk tersebut tidak jarang juga disertai dengan alasan kenapa ia menjual produk tersbeut. Lain halnya dengan seseorang yang ingin

Setelah memilih menu tersebut, aplikasi akan mengarahkan anda ke halaman formulir untuk melakukan pengajuan izin ITAS.. Formulir ini berisi form isian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kesiapan profesi personal trainer dalam penyusunan program latihan dan jasa layanan yang diberikan pada

komputer yang ada di suatu tempat, se- dangkan para pengguna (siswa) dapat melihat bahan pustaka yang ada di per- pustakaan tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda

Berdasarkan hal tersebut, maka resistensi bakteri MRSA ini dipengaruhi oleh gen mecA yang menghasilkan agen resistensi, dimana golongan antibiotik β- laktamase

PGN mempunyai komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan senantiasa memberikan perhatian, kualitas, waktu dan keamanan sesuai dengan standar pelayanan

Gabungan, 3) perbaikan sepanjang saluran tersier kebawah menjadi tanggung jawab P3A/Keujruen Blang dengan dana dari iuran IPAIR. Dari sisi petani, pelaksanaan PPI