• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. tahun 1980 di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan berlatih metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. tahun 1980 di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan berlatih metode"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

53 4.1. Penyajian Data

4.1.1. Sejarah dan Data Singkat Perusahaan

PT. Gradial Perdana Perkasa dimulai sebagai sebuah usaha keluarga kecil bersama di bawah nama perusahaan yang berbeda pada tahun 1980 di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan berlatih metode tradisional dalam pembuatan sepatu pria untuk pasar Indonesia. Dalam beberapa tahun perusahaan membangun pabrik pertama untuk mendukung peningkatan permintaan.

Pada tahun 1988 perusahaan dijamin tatanan internasional utama dari ASPO Group, salah satu terbesar di Belanda pria pembeli sepatu dan menjadi salah satu eksportir alas kaki pertama Jawa ke Eropa. Ketika perjanjian usaha patungan keluarga berakhir pada tahun 1990, Pak Hartono Sutanto Presiden Direktur PT. Gradial Perdana Perkasa memutuskan untuk mendirikan perusahaan independen, menandai lahirnya PT. Gradial Perdana Perkasa pada tahun 1991. Di bawah manajemen baru dan branding, PT. Gradial Perdana Perkasa mengembangkan kemitraan kunci sukses dan hubungan bisnis yang kuat dengan klien Eropa dan mendapat pengakuan untuk alas kaki ekspor unggulan kami yang berkualitas. Pada tahun 1996 kami mulai menerima perintah langsung untuk alas kaki anak-anak dari pembeli Eropa.

(2)

Perusahaan ini telah mengalami pertumbuhan eksponensial, yang mengkhususkan diri dalam bayi dan sepatu anak-anak. Kesuksesan kami tercermin dalam komitmen kami dalam memproduksi sepatu kualitas unggul, melebihi harapan clien kami dan menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik. PT. Gradial Perdana Perkasa adalah produsen terkemuka alas kaki kulit berkualitas tinggi untuk distribusi internasional yang berbasis di Jawa Timur, Indonesia. Keberadaan perusahaan tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat sekitarnya karena banyak tenaga kerja yang diserap dalam produksi. Lokasi perusahaan yang strategis merupakan hal yang sangat menentukan dalam perkembangan kemajuan suatu perusahan. Lokasi PT. Gradial Perdana Perkasa berada di daerah industi yaitu jalan Simo Tambaan II/72F Surabaya.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pemilihan lokasi adalah sebagai berikut :

 Bahan baku dapat dengan mudah diperoleh Karena berasal dari Surabaya dan sekitarnya.

 Kemungkinan untuk melakukan ekspansi cukup terbuka lebar.

 Jalur transportasi yang mudah.

4.1.2. Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi

Suatu organisasi merupakan hubungan struktur antara berbagai faktor dalam perusahaan, antara fungsi-fungsi dari orang-orang dalam hubungannya satu dengan yang lainnya dalam melaksanakan fungsi usaha.

Jadi dalam arti yang lebih luas merupakan hubungan struktural antara

(3)

berbagai faktor dalam perusahaan yang merupakan pedoman untuk melaksanakan tugas manajerial dari suatu perusahaan.

Struktur organisasi sangat penting bagi suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, karena dengan di bentuknya struktur organisasi setiap orang yang terlibat dalam aktifitas perusahaan dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapakan sehingga dengan adanya penetapan struktur organisasi yang tepat maka wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan serta bawahan akan dapat diketahui dengan jelas.

Struktur organisasi berarti merupakan peraturan menetapkan kerjasama antar orang-orang, yang digambarkan dalam bagian yang saling berhubungan untuk menjalin kerja sama yang serasi sesuai dengan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing maka organisasi yang dibentuk haruslah kokoh dan sempurna.

Dengan demikian jelaslah bahwa betapa pentingnya struktur organisasi yang baik, teratur, dimana pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, agar segala kegiatan usahanya dapat terlaksana dengan sempurna. Jadi struktur organisasi yang dibentuk dapat dipergunakan untuk melengkapi tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.

Struktur Organisasi yang di pakai oleh PT. Gradial Perdana Perkasa adalah sistem organisasi garis lurus. Adapun struktur organisai perusahaan dapat dilihat pada gambar berikut :

(4)
(5)

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi PT. Gradial Perdana Perkasa, masing-masing bagian dijabarkan sebagai berikut:

1. Director

Pemilik dari perusahaan dan membawahi semua departemen secara langsung sekaligus Direktur keuangan

2. Operational manager

Memeriksa dan menandatangani laporan kas harian beserta bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang disertai dengan bukti terlampir yang dibuat oleh accounting, Memeriksa sisa saldo hutang piutang yang dikerjakan oleh administrasi hutang dan piutang, Melakukan pemeriksaan atas kebenaran PO dan melakukan otorisasi atas PO tersebut, bukti-bukti kelengkapan ( PO, Surat Jalan, LPB dan BKK) dalam pembayaran supplyer.

3. Accounting

Membukukan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank setiap hari dalam bentuk BKK dan BKM, Membuat laporan kas harian, Melakukan kontrol terhadap saldo bank yang dituangkan ke dalam register bank, input laporan kas harian ke dalam buku besar, Bertanggung jawab atas fisik uang ( Kas Kecil ).

4. Administration sales and Ekspor Impor

Membuat nota penjualan, Melakukan input nota penjualan ke dalam register penjualan, Menerima nota retur penjualan dari kepala gudang, Melakukan input nota ke dalam register retur penjualan,

(6)

Mencocokkan jumlah penjualan kredit dengan administrasi piutang, Menangani segala urusan yang berhubungan dengan expor impor.

5. Administration Account Receivable

Menerima nota piutang dari administrasi penjualan, Melakukan cek ulang jumlah nominal dari nota tersebut, Memasukkan nota piutang kedalam kartu, Melakukan penagihan berdasarkan tanggal jatuh tempo, Menerima pembayaran dari customer atas tagihan piutang, Membuat bukti pembayaran piutang dan diserahkan ke accounting untuk dibukukan, Melakukan pelunasan dalam kartu piutang, Membuat laporan perincian piutang usaha untuk setiap bulannya, Bertanggung jawab atas fisik nota piutang dan surat jalan.

6. Administration Purcashing

Melakukan transaksi pembelian dengan supplier, Membuat Purchase order berdasarkan surat permintaan pembelian dari gudang, Menerima laporan penerimaan barang, surat jalan dan copy nota dari gudang dan menyerahkan ke administrasi hutang, Melakukan pengecekan apakah bukti yang diterima tersebut telah sesuai dengan purchase order, Membuat laporan register pembelian, Mencocokkan jumlah pembelian selama satu bulan dengan administrasi hutang.

7. Administration Dept

Menerima purchase order, laporan penerimaan barang, surat jalan, copy nota dari administrasi pembelian, Melakukan cek ulang jumlah

(7)

nominal dari file tersebut, Memasukkan nota hutang kedalam kartu, Melakukan tukar tanda terima dengan supplier, Membuat bukti pembayaran hutang untuk diserahkan ke accounting guna dilakukan pembayaran, Melakukan pelunasan dalan kartu hutang, Membuat laporan perincian hutang usaha untuk setiap bulannya, Bertanggung jawab fisik faktur.

8. HRD AND GA

Human Resources and General Affair, juga bertugas seperti departemen ini pada perusahaan pada umunya, tugas dan wewenangnya meliputi urusan personalia, penggajian dan bonus, internal control, urusan umum (General Affair), humas dan masalah- masalah hukum lainnya.

9. Head Werehouse

Melakukan penerimaan barang sesuai dengan PO, Membuat laporan penerimaan barang sesuai dengan fisik barang yang diterima dan surat jalan, Melakukan pengeluaran barang sesuai dengan kebutuhan SPK dan dibuatkan bon pemakaian bahan ( BPB ), Membuat nota retur penjualan (CN ) dan retur pembelian (DN ) sesuai dengan barang yang di retur, Mencatat aktifitas keluar masuk barang ke dalam kartu stok, Bertanggung jawab jumlah fisik barang sesuai dengan kartu stok.

(8)

10. Administration Stock

Mencatat penerimaan, pengeluaran, dan stok opname ke dalam mutasi persediaan setiap hari untuk laporan bulanan, Melakukan control stok antara mutasi perssediaan dengan fisik barang.

11. Administration input service and output service

Membuat buku penerimaan barang dari supplier ( Tanpa cek fisik barang, hanya cek packing ) , buku keluar masuk barang ke Pandaan, buku simpan pinjam barang, surat jalan dan LPB jasa luar, register jasa luar, LPB dan surat jalan jasa masuk, dan Kartu stok untuk jasa masuk.

12. Production

Melaksanakan proses produksi. Proses produksi adalah metode atau cara untuk menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada.

PT. Gadial Perdana Perkasa menggunakan bahan baku yang dari dalam negeri. Adapun bahan baku utama yang dipergukan untuk pembuatan sepatu kulit ini adalah sebagai berikut :

 Kulit, Bahan baku dasar dalam pembuatan sepatu kulit adalah kulit.

Bahan baku kulit ini dapat diperoleh dari Surabaya dan gempol.

 Plastik CCI, Untuk melapisi bagian bawah dari sepatu kulit dipergunakan plastik CCI. Bagian bawah dari sepatu kulit dibuat dari gabungan antara sol dengan plastik CCI yang telah direkatkan dengan texon. Bahan baku ini dapat diperoleh dari Surabaya.

(9)

- texon : untuk melapisi sol digunakan texon. Bahan baku ini dapat diperoleh dari gempol.

- sol sepatu : sol merupakan alas bawah sepatu. Barang ini dapat diperoleh dari semarang dan bandung.

Sedangkan bahan pembantu yang dipergunakan adalah Lem ultra HP70, Elastik, lemlatex, cat, lapisan pengeras, Thiner, sepon, Vernis, benang,tali sepatu.

Dalam menjalankan proses produksinya PT. Gradial perdana Perkasa mempunyai 6 departemen yaitu :

1) Merancang

Tergantung pada permintaan, pembeli sering menyediakan desain sepatu atau lihat di rumah kami desain yang terinspirasi oleh majalah perdagangan dan katalog. Pola Sepatu ditarik pada sepatu terakhir dan ditransfer ke pola kertas. Pola ini kemudian dipotong tangan atau dipotong menggunakan operasi mesin di bawah Cad Cam atau software desain sepatu lainnya.

2) Pemotongan

Proses pemotongan terdiri dari dua jenis: kulit-potong dan satu-satunya-pemotongan. Dalam kulit-pemotongan, lembaran tipis secara manual dipotong dan dijahit berdasarkan pada desain dan pola yang dipilih. Pembuatan satunya melibatkan pemotongan lembaran tebal dari karet atau bahan lain yang satunya menggunakan mesin tunggal-pemotongan, diikuti dengan

(10)

penerapan lapisan untuk melembutkan kulit dan memperkuat satunya.

3) Jahitan

Sepatu-jahitan membutuhkan keahlian tinggi dan presisi karena bahan tebal dan struktur sepatu yang kompleks. Tergantung pada desain sepatu, ada beberapa 30 sampai 40 komponen yang perlu dijahit bersama-sama. Kait, lubang tali, dan trim yang ditambahkan ke mesin sepatu bagian atas menggunakan. Dalam langkah terakhir dari proses jahitan, sol yang dijahit ke atas sepatu.

4) Perakitan

Sebuah cetakan plastik dalam bentuk kaki yang digunakan dalam proses perakitan. Bagian atas sepatu dan insole yang direkatkan. Cetakan kemudian dihapus. Dalam proses menekan sepatu mengandung cetakan ditempatkan dalam mesin yang menekan bagian atas sepatu untuk satu-satunya untuk memastikan adhesi yang tepat.

5) Finishing

Setelah menekan sepatu yang dibiarkan kering untuk jumlah waktu tertentu. Cetakan tersebut kemudian dihapus dan proses finishing dimulai. Tepi tunggal dan tumit dipangkas, digosok, bernoda (untuk waterproofing), dipoles, dan wax untuk memberikan halus. Sebuah "sepatu jadi" sekarang dibuat.

(11)

6) Pengepakan

Sepatu jadi dicap atas nama pelanggan atau merek menggunakan tinta dan kertas foil. Mereka kemudian dibersihkan, dipoles, dan disemprot sesuai dengan bahan yang digunakan untuk bagian atasnya. Pada tali sepatu langkah berikutnya dan tag, seperti instruksi perawatan sepatu, melekat. Setelah pemeriksaan akhir untuk memenuhi standar kualitas, sepatu yang hati-hati dikemas dalam kotak pra-berlabel dan bar-kode sesuai dengan ukuran dan dikirim ke pelanggan.

13. Research and Development ( R’n D )

Bagian ini bertugas seperti pada bagian penelitian dan pengembangan pada umumnya, bagian ini juga yang melakukan riset untuk pengembangan produk-produk baru serta riset pasar.

4.1.3. Sistem Akuntansi PT. Gradial Perdana Perkasa

PT. Gradial Perdana Perkasa dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaannya memiliki beberapa kebijakan akuntansi yang menggunakan berbagai macam metode yang diterapkan untuk masing-masing akun dalam laporan keuangan, hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan transaksi dengan kondisi dan aturan-aturan akuntansi seperti PSAK dan UU KUP, yang perlu diperhatikan dalam kaitannya denagan pembahasan penelitian ini antara lain:

(12)

1. Piutang Usaha dan Penghapusan Piutang Tidak Tertagih

Piutang usaha merupakan piutang yang timbul karena transaksi penjualan secara kredit, secara dapat dikatakan perusahaan tidak mempunyai Piutang, apalagi yang berjangka panjang, hal ini dikarenakan sistem yang dipakai adalah CBD (cash before delivery), namun untuk beberapa kasus penjualan kepada retailer besar atau mitra usaha, hal ini masih diperbolehkan.

Hal ini akhirnya mempengaruhi metode pengakuan piutang tidak tertagih, sistem yang digunakan adalah metode pencadangan. Dasar penghitungan pencadangan piutang tidak tertagih menggunakan metode percentage of recheivable.

Pada saat piutang sudah tidak dapat ditagih maka sudah tidak membebankan piutang tersebut pada biaya, tetapi hanya mengurangi pada cadangan yang telah dibentuknya, hal ini berbeda dengan metode perpajakan yaitu metode penghapusan langsung (direct write off) yaitu baru akan mengakui sebagai biaya bila piutang dagang tersebut benar- benar sudah tidak dapat ditagih. Jurnal-jurnal yang digunakan adalah:

Biaya Piutang Tidak Tertagih xxx Cadangan Piutang Tidak Tertagih xxx Cadangan Piutang Tidak Tertagih xxx

Piutang dagang xxx

(13)

a. Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang dimiliki oleh PT. Gradial Perdana Perkasa dicacat dan diakui berdasarkan atas harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Pengeluaran untuk reparasi pemeliharaan akan dibebankan sebagai biaya pada perhitungan laba rugi tahun berjalan. Berikut ini merupakan metode penyusutan, estimasi umur ekonomis, dan aktiva tetap yang dimiliki PT. Gradial Perdana Perkasa tersebut, adalah :

Tabel. 4.1

Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva Tetap

Estimasi Umur Metode Penyusutan Komersial Fiskal

Bangunan 20 Tahun 20 Tahun Garis Lurus

Inventaris Kantor 5 Tahun 4 Tahun Garis Lurus Inventaris Pabrik 5 Tahun 4 Tahun Garis Lurus

Kendaraan 5 Tahun 8 Tahun Garis Lurus

Sumber: Acc & Tax Dept, UU KUP.

b. Pajak Dibayar Dimuka

PT. Gradial Perdana Perkasa melaksanakan kewajiban Undang-Undang tentang Ketentuan Umum Perpajakan, yaitu membayar angsuran pajak. Angsuran pajak ini dihitung berdasarkan penghasilan kena pajak tahun sebelumnya. Selain

(14)

itu, PPh 22/23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berupa pajak masukan juga diakui sebagai pajak dibayar dimuka.

Berikut ini disajikan perincian-perincian pajak dibayar dimuka.

Tabel. 4.2

Pajak Dibayar Dimuka

Kredit Pajak 2011 2012

PPh 22 57,271,485.60 78,596,293.60 PPh 25 66,126,136.00 79,780,382.40 Total Kredit Pajak 123,397,621.00 158,376,676.00 PPn Masukan 472,774,772.00 542,182,146.60 Total Pajak Dibayar di

Muka

596,172,393.60 700,558,822.60

Sumber: Acc & Tax Dept.

c. Hutang pajak

Hutang pajak ini dihitung bersasarkan PPh pasal 29 dan Pajak Pertambahan Nilai Kurang bayar (PPN Kurang bayar) yang merupakan selisih dari pajak keluaran dan masukan.

Berikut disajikan dalam tabel:

(15)

Tabel. 4.3 Hutang Pajak

Hutang Pajak 2011 2012

PPh 29 24,968,074.00 57,823,523.00

PPn 234,015,191.20 236,499,882.40

Total 258,983,265.20 294,323,405.40

Sumber: Acc & Tax Dept.

Tabel. 4.4

Cadangan Piutang tak Tertagih

2011 2012

Saldo Awal 27,003,864.68 59,620,544.84

Pencadangan 32,616,680.16 38,104,543.46

Penghapusan - (31,180,640.00)

Saldo Akhir 59,620,544.84 66,544,448.30 Piutang usaha 1,016,318,357.26 1,068,910,251.13 Cadangan Piutang tak

Tertagih (59,620,544.84) (66,544,448.30) Nilai yang Dapat

Direalisasi 956,697,812.42 1,002,365,802.83 Sumber: Acc & Tax Dept.

(16)

Tabel. 4.5

Aktiva Tetap dan Penyusutannya

2011 2012

Komersial Fiskal Komersial Fiskal Harga Perolehan 3,800,062,408.80 3,800,062,408.80 3,919,813,728.80 3,919,813,728.80 Saldo Awal

(ditambah

pembelian) 2,664,238,878.86 2,734,507,715.23 2,594,855,339.22 2,670,533,274.34 Beban Penyusutan 189,134,812.44 183,725,760.78 187,583,872.88 175,453,466.26 Akumulasi

Penyusutan 1,324,958,389.58 1,249,280,454.46 1,512,542,261.90 1,424,366,732.41 Nilai Buku Akhir

Periode 2,475,104,019.22 2,550,781,954.34 2,407,271,466.90 2,495,446,996.39 Sumber: Acc & Tax Dept.

Keterangan dari tabel dan data penelitian:

a. Departemen terkait penelitian (Acc & Tax Dept.) tidak memberikan daftar aktiva, tetapi hanya nominal angka Aktiva dan penyusutan secara Fiskal dan Komersial.

b. Pihak Manajemen (Acc & Tax Dept.) tidak memberikan daftar rincian pada Laporan Harga Pokok Produksi, dimana dalam laporan tersebut terdapat rekening penyusutan mesin, akan tetapi angka Laporan Laba Rugi beserta Neraca diberikan sehingga tetap diperoleh angka HPP.

(17)

4.1.4. Deskripsi Data

Berikut ini disajikan data-data kuantitatif dari PT. Gradial Perdana Perkasa yang diperlukan dalam pembahasan lebih lanjut, antara lain:

Tabel. 4.6 Neraca

Per. 31 Desember 2011 dan 2012

2011 2012

AKTIVA Aktiva Lancar

Kas dan Setara Kas 708,871,863.20 885,076,020.80

Piutang Usaha 956,697,812.42 1,002,365,802.83

Persediaan 1,108,379,860.80 1,403,895,860.80

Pajak Dibayar dimuka 596,172,392.80 700,558,821.60 Total Aktiva Lancar 3,370,121,929.22 3,991,896,506.03

Aktiva Tetap

Tanah 1,009,600,000.00 1,009,600,000.00

Bangunan 1,257,200,000.00 1,257,200,000.00

(Akumulasi Penyusutan Bangunan) (194,024,000.00) (256,884,000.00)

Invenaris Kantor 253,937,400.00 253,937,400.00

(Akumulasi Penyusutan Invenaris) (217,476,720.00) (244,614,600.00)

Peralatan Kantor 222,409,080.00 230,720,400.00

(Akumulasi Penyusutan Peralatan) (138,616,206.40) (170,748,605.60)

(18)

Inventaris Mesin/pabrik 701,820,000.00 813,260,000.00 (Akumulasi Penyusutan Invenaris) (661,086,666.40) (691,030,666.40)

Kendaraan 355,095,928.00 355,095,928.00

(Akumulasi Penyusutan Kendaraan) (113,754,796.00) (149,264,388.00) Total Aktiva Tetap 2,475,104,019.20 2,407,271,468.00 TOTAL AKTIVA 5,845,225,948.42 6,399,167,974.03

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Jangka Pendek

Hutang Usaha 1,000,640,200.00 864,760,240.00

Hutang Bank 720,000,000.00 720,000,000.00

Hutang Pajak 258,983,265.20 294,323,405.40

Hutang Lain-lain 461,297,686.41 382,789,116.41

Kewajiban Jangka Panjang - -

Hutang Pemegang Saham 648,187,604.80 887,650,692.80 TOTAL KEWAJIBAN 3,089,108,756.41 3,149,523,454.61 EKUITAS

Modal 2,400,000,000.00 2,400,000,000.00

Saldo Laba (Rugi) 356,117,192.01 849,644,519.42

Total Ekuitas 2,756,117,192.01 3,249,644,519.42 TOTAL KEWAJIBAN DAN

EKUITAS 5,845,225,948.42 6,399,167,974.03

Sumber: Acc & Tax Dept.

(19)

Tabel. 4.7 Laporan Laba Rugi

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2012

2011 2012

Penjualan 6,523,207,922.69 7,620,908,698.09

Harga Pokok Penjualan

(4,975,075,372.09)

(5,824,997,410.88) Laba Kotor 1,548,132,550.60 1,795,911,287.21

Biaya Penjualan

Biaya Operasional Kendaraan 34,126,600.00 40,999,632.00 Biaya Iklan 8,987,680.00 13,271,400.00 Biaya Parkir/Tol 3,024,160.00 2,922,000.00 Biaya Pegawai Pengiriman 23,619,320.00 26,123,880.00 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 15,650,520.00 17,894,016.00 Biaya Penyusutan Kendaraan 18,800,000.00 29,944,000.00 Total Biaya Penjualan 104,208,280.00 131,154,928.00

Umum dan Adminstrasi

Biaya Administrasi Bank 2,122,400.00 2,200,000.00 Biaya Operasional Kendaraan 12,533,800.00 15,007,624.00 Biaya Bunga 106,833,758.92 110,811,456.99 Biaya Entertain 16,457,000.00 20,555,400.00 Biaya Gaji 392,646,919.66 490,887,428.00

(20)

Biaya Keperluan Kantor 23,852,184.00 25,250,276.00 Biaya Lain-lain 17,967,802.02 23,471,668.00 Biaya Pajak dan Retribusi 110,923,433.76 13,894,872.22 Biaya Pemeliharaan Aktiva 40,188,688.00 44,259,756.00 Biaya Cadangan Kerugian Piutang 32,616,437.76 38,104,543.49 Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 141,020,016.00 122,130,280.00 Biaya Sumbangan 21,200,000.00 23,800,000.00 Biaya Telepon dan Listrik 24,196,688.00 22,849,031.20

Jamsostek 33,877,480.00 19,414,736.80

Total Biaya Umum dan Administ. 984,689,155.31 972,637,072.70 Laba Usaha 459,235,115.29 692,119,286.50

Pendapatan diluar Usaha

Jasa Giro 17,965,260.19 22,010,299.88

Pajak Jasa Giro (3,593,052.04)

(4,402,059.98) Total Jasa Giro 14,372,208.15 17,608,239.90 Laba Sebelum Pajak 473,607,323.44 709,727,526.41

Pajak Penghasilan

(148,365,695.00)

(216,200,199.00) Laba Setelah pajak 325,41,628.44 493,527,327.41

Sumber: Acc & Tax Dept

(21)

Tabel. 4.8

Perhitungan Beban Pajak Tangguhan

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2012

2012 2011

I

Laba Rugi Fiskal

(sebelum Pajak)

709.727.526,41

473.607.323,60

II Koreksi Fiskal

Koreksi Negatif

a) Perbedaan Waktu

(Temporer)

- Selisih Penyusutan

komersial<Fiskal

12.130.406,00

5.409.052,00

b) Perbedaan Tetap

- Penghapusan Piutang Tak

Tertagih

31.180.640,00

-

Pendapatan Jasa Giro

17.608.239,90

14.372.208,15

- Biaya Pencadangan

Piutang tak tertagih

38.104.543,20

32.616.680,00

Jumlah Koreksi Negatif

(99.023.829,10)

(52.397.940,15)

Koreksi Positif

-

Biaya entertain

20.555.400,00

16.457.000,00

-

Biaya Lain-Lain

23.471.668,00

1.796.802,02

-

Biaya Sumbagan

23.800.000,00

21.200.000,00

Jumlah Koreksi Positif

67.827.068,00

39.453.802,02

Jumlah Koreksi fiskal

(31.196.761,10)

(12.944.138,13)

III

Penghasilan Kena

Pajak (Laba Fiskal)

678.530.765,31

460.663.185,47

(I - II )

IV

Beban Pajak

Tangguhan

(22)

Pajak Penghasilan

kini (tarif 30%)

30% x Rp. 678,530,765.3

203.559.229,59

30% x Rp.460,663,185.47

138.198.955,64

Penghasilan Pajak

Tangguhan

(jumlah Perbedaan

Waktu x 30%)

30% x Rp. 12,130,460

3.639.121,80

30% x Rp. 5,409,052

1.622.715,60

Jumlah Beban Pajak

Tangguhan

207.198.351,39

139.821.671,24

v

Aktiva Pajak

Tangguhan

Jumlah Aktiva Pajak

Tangguhan di catat

sebesar jumlah

perbedaan waktu/

perbedaan temporer

17.539.458,00

5.409.052,00 Sumber: Acc & Tax Dept.

4.2. Analisis dan Pembahasan

Konsekuensi pajak untuk perbedaan temporer yang terjadi sesuai dengan PSAK No. 46 sangat perlu diperhatikan di samping laba kena pajak, dalam menghitung pajak penghasilan. Pajak yang dihitung tidak hanya menampilkan pajak kini, tetapi juga pajak tangguhan yang mencerminkan kensekuensi pajak masa datang akibat perbedaan temporer yang terjadi.

Untuk menghitung pajak tangguhan yang perlu diperhatikan hanyalah perbedaan temporer yang terjadi. Hal ini disebabkan perbedaan tetap tidak mempunyai pengaruh dalam menghitung konsekuensi pajak di masa yang

(23)

akan datang karena selamanya perbedaan tetap tersebut harus dikeluarkan dalam perhitungan pajak penghasilan kena pajak.

PSAK No. 46 menggunakan pendekatan asset-Liability Method untuk menghitung perbedaan temporer dan kemudian mengakui adanya aktiva (kewajiban) pajak tangguhan akibat kensekuensi pajak dari perbedaan temporer tersebut, di samping melakukan pengakuan atas pajak tangguhan pada laporan rugi laba. Pajak tangguhan dihitung dengan melihat selisih antara nilai buku komersial dengan nilai buku fiskal untuk akun-akun yang ada pada neraca, yang nantinya akan menghasilkan pajak tangguhan (deferred tax income) dalam laporan rugi laba tahun berjalan, dimana akan menjadi unsur penambah atau pengurang laba rugi sebelum pajak.

4.2.1. Penyajian Laporan Keuangan Setelah Penerapan PSAK No. 46

Laporan Keuangan perusahaan perlu disusun kembali setelah melakukan penerapan PSAK No. 46 atas perhitungan Pajak Penghasilan.

Penerapan PSAK 46 pada PT. Gradial Perdana Perkasa dalam penelitian ini dimulai pada periode 2012. Pada penerapan PSAK No. 46, untuk keperluan pembandingan maka laporan keuangan tahun 2011 disajikan kembali dan aktiva pajak tangguhan 2012 dimasukkan dalam laba ditahan sebagai pengaruh kumulatif.

Dalam laporan keuangan setelah PSAK 46 memunculkan aktiva pajak tangguhan 2011 sebagai saldo awal dan kemudian ditambah dengan aktiva pajak tangguhan periode berjalan 2012 untuk menghasilkan saldo akhir aktiva pajak tangguhan 2012. Selain itu peneliti juga mengkoreksi

(24)

akun Kredit pajak dan Hutang pajak yaitu pada kelompok PPn yang disesuaikan dengan UU KUP dalam rangka pelaporan SPT PPn masa, dengan menyesuaikan saldo PPn lebih bayar dengan mereclass PPn Masukkan dan keluaran.

Berikut ini disajikan Laporan Keuangan setelah penerapan PSAK 46, yaitu pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Neraca Setelah PSAK No. 46 Per. 31 Desember 2011 dan 2012

2012 2011

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas dan Setara Kas

885.076.020,80

708.871.863,20 Piutang Usaha

1.002.365.802,83

956.697.812,42 Persediaan

1.403.895.860,80

1.108.379.860,80 Pajak Dibayar dimuka

464.058.939,20

362.157.201,60 Total Aktiva Lancar

3.755.396.623,63

3.136.106.738,02 Aktiva Pajak Tangguhan

17.539.458,00

5.409.052,00

Aktiva Tetap

Tanah

1.009.600.000,00

1.009.600.000,00 Bangunan

1.257.200.000,00

1.257.200.000,00 (Akumulasi Penyusutan Bangunan)

(256.884.000,00)

(194.024.000,00) Inventaris Kantor

253.937.400,00

253.937.400,00 (Akumulasi Penyusutan Invenaris)

(244.614.600,00)

(217.476.720,00) Peralatan Produksi

230.720.400,00

222.409.080,00

(25)

(Akumulasi Penyusutan Peralatan)

(170.748.605,60)

(138.616.206,40) Inventaris Mesin/pabrik

813.260.000,00

701.820.000,00 (Akumulasi Penyusutan Invenaris)

(691.030.666,40)

(661.086.666,40) Kendaraan

355.095.928,00

355.095.928,00 (Akumulasi Penyusutan Kendaraan)

(149.264.388,00)

(113.754.796,00) Total Aktiva Tetap

2.407.271.468,00

2.475.104.019,20 TOTAL AKTIVA

6.180.207.549,63

5.616.619.809,22

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kewajiban Jangka Pendek

Hutang Usaha

864.760.240,00

1.000.640.200,00 Hutang Bank

720.000.000,00

720.000.000,00 Hutang Pajak

57.823.523,00

24.968.074,00 Hutang Lain-lain

382.789.116,41

461.297.686,41 kewajiban pajak tangguhan

48.819.675,39

16.424.050,24 Kewajiban Jangka Panjang

-

-

Hutang Pemegang Saham

887.650.692,80

648.187.604,80 TOTAL KEWAJIBAN

2.961.843.247,60

2.871.517.615,45

EKUITAS

Modal

2.400.000.000,00

2.400.000.000,00 Saldo Laba (Rugi) ditahan

818.364.302,03

345.102.193,77 Total Ekuitas

3.218.364.302,03

2.745.102.193,77 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS

6.180.207.549,63

5.616.619.809,22 Sumber: Acc & Tax Dept., diolah

(26)

Jurnal :

Beban Pajak Tangguhan 2011 139.821.671,24 Kewajiban Pajak

tangguhan

139.821.671,24

Beban Pajak Tangguhan 2012 207.198.351,39 Kewajiban Pajak

tangguhan

207.198.351,39

Aktiva Pajak Tangguhan 2011 5.409.052,00

Laba/Rugi

5.409.052,00 Aktiva Pajak Tangguhan 2012

17.539.458,00

Laba/Rugi

17.539.458,00

Tabel. 4.10

Laporan Laba Rugi Setelah PSAK No. 46

Untuk Periode yang Berakhir. 31 Desember 2011 dan 2012

2012

Penjualan

7.620.908.698,09 Harga Pokok Penjualan

(5.824.997.410,88) Laba Kotor

1.795.911.287,21

Biaya Penjualan

Biaya Operasional Kendaraan

40.999.632,00

Biaya Iklan

13.271.400,00

Biaya Parkir/Tol

2.922.000,00

(27)

Biaya Pegawai Pengiriman 26.123.880,00 Biaya Pemeliharaan Kendaraan

17.894.016,00

Biaya Penyusutan Kendaraan

29.944.000,00

Total Biaya Penjualan

131.154.928,00

Umum dan Adminstrasi

Biaya Administrasi Bank

2.200.000,00

Biaya Operasional Kendaraan

15.007.624,00

Biaya Bunga

110.811.456,99

Biaya entertain

20.555.400,00

Biaya Gaji

490.887.428,00

Biaya Keperluan Kantor

25.250.276,00 Biaya Lain-lain

23.471.668,00

Biaya Pajak dan Retribusi

13.894.872,22

Biaya Pemeliharaan Aktiva

44.259.756,00

Pencadangan Piuang tak Tertagih

38.104.543,49 Biaya Penyusutan Aktiva Tetap

122.130.280,00

Biaya Sumbangan

23.800.000,00

Biaya Telepon dan Listrik

22.849.031,20

Jamsostek

19.414.736,80

Total Biaya Umum dan Administrasi

972.637.072,70

Laba Usaha

692.119.286,51

Pendapatan diluar Usaha

Jasa Giro

22.010.299,88

Pajak Jasa Giro

(4.402.059,98)

(28)

Total Jasa Giro 17.608.239,90 Laba Sebelum Pajak

709.727.526,41

Penghasilan (beban) pajak

Pajak kini

(216.200.199,00) Pajak tangguhan

207.198.351,39

Laba Setelah pajak

713.366.648,21

Sumber: Acc & Tax Dept., diolah

4.2.2. Pengungkapan Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan

Mengacu pada landasan teori tentang pengungkapan yang dimaksud dalam PSAK No. 46 seperti yang terdapat pada halaman 36-40, makna pengungkapan yang harus dilakukan oleh manajemen dalam catatan atas laporan keuangan sehubungan dengan penerapan PSAK N0.

46 dibagi menjadi dua bagian yaitu pengungkapan pada ikhtisar kebijakan akuntansi dan pengungkapan atas perincian saldo Aktiva Pajak Tangguhan yang ada pada neraca.

Berikut pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan itu sendiri:

a. Pada Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

PT. Gradial Perdana Perkasa menerapkan PSAK No. 46 tentang akuntansi Pajak Penghasilan yang mengharuskan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak atas pengukuran aktiva pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadian-kejadian yang diakui dalam laporan keuangan.

(29)

Pajak penghasilan tangguhan dibukukan dengan menggunakan metode kewajiban atas seluruh perbedaan temporer pada tanggal neraca antara dasar pengenaan pajak aktiva serta nilai tercatat aktiva tetap dan penyisihan piutang tidak tertagih.

Aktiva pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Jumlah tercatat aktiva pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal neraca. Nilai tercatat aktiva pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan.

Aktiva pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan diberlakukan pada saat aktiva direalisasikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Cadangan dan atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan diakui sebagai perndapatan atau beban dan termasuk dalam laba atau rugi bersih tahun berjalan.

b. Rincian Perhitungan Saldo Aktiva Pajak Tangguhan

Pengungkapan rincian perhitungan saldo aktiva pajak tangguhan berarti melakukan pengungkapan atas unsur-unsur beban (penghasilan) pajak yaitu atas jumlah beban (penghasilan) pajak

(30)

tangguhan baik berasal dari timbulnya perbedaan temporer maupun realisasinya

Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan:

Pajak Penghasilan kini (tarif 30%) 203.559.229,59

Penghasilan Pajak Tangguhan 3.639.121,80

Penghasilan Pajak tangguhan 207.198.351,39

Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang terjadi tahun 2011 dan tahun 2012 adalah sebagai berikut (dengan tarif progresif):

Aktiva (kewajiban) Pajak Tangguhan:

Penyusutan Aktiva Tetap 2011 5.409.052,00

Penyusutan Aktiva Tetap 2012 12.130.406,00

Aktiva Pajak Tangguhan 17.539.458,00

Referensi

Dokumen terkait

Muhammad Hayat, MA, selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, teguran, kritik serta masukan dengan bijaksana selama proses penyusunan karya

Pada Gambar di atas terdapat informasi proses pekerjaan yang akan di input oleh SA (Service Advisor), Mekanik, Suku Cadang, Registrasi dan Order. Masing masing

Sama-sama berkaitan dengan pemecahan masalah siswa jika ditinjau dari kepribadian Jika dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti meneliti tentang proses berpikir siswa

Čisti usevi ovsa i stočnog graška su imali značajno manji prinos sveže i suve biomase u odnosu na smeše graška i ovsa (Tabela 4), čime se još jednom potvrđuje da je interspecijska

Remaja yang mengikuti kegiatan marhabanan remaja masjid Al-Karomah yang diharapkan memiliki perilaku Keagamaan yang baik pada dirinya, akan tetapi mereka melakukan

Pengukuran suhu dan kelembaban pada kandang penetasan telur labi-labi dilakukan 4 kali dalam sehari yaitu pagi (07.00 WIB), siang (12.00 WIB), sore (16.00 WIB) dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1 mengetahui perencanaan strategi guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam menginternalisasikan karakter peduli llingkungan dalam pembelajaran

Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan solusi pada orangtua agar dapat mengkombinasikan dan menyeimbangkan pengasuhan dan perkembangan anak antara di sekolah dan