• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN PENDEKATAN

Penelitiana ini merupakan jenis penelitian Research and Development (R&D) atau pengembangan. Adapun R&D sendiri memiliki arti penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu serta menguji keefektifan suatu produk (Sugiyono, 2009). Penelitian R&D yaitu penelitian yang menghasilkan produk berupa model, pola, prosedur, Model, media, alat evaluasi dan lain sebagainya (Haryati, 2012) . Penelitian ini akan menghasilkan sebuah produk berupa instrumen Three Tier Test yang akan digunakan untuk menganalisis miskonsepsi pada siswa dalam pembelajaran matematika tingkat SMP. Hasil dari pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang akan menggambarkan hasil miskonsepsi siswa.

3.2 TEMPAT DAN PELAKSANAAN a) Tempat

Tempat uji coba instrumen Three Tier Test ini adalah MTs.Muhammadiyah 2 Palang, Kota Tuban.

b) Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 27-28 Februari 2020 3.3 PROSEDUR

Tahapan pengembangan R & D menurut Borg dan Gall (1989) terdapat beberapa tahapan diantaranya: Menganalisis kebutuhan dan pengumpulan informasi, penetapan tujuan penelitian,pengembangan produk, uji coba skala kecil, revisi produk, uji coba skala luas, revisi produk, uji lapangan, revisi produk akhir, dan implementasi. Namun penelitian yang dilakukan oleh Siswaningsih (2014) hanya menggunakan beberapa tahapan diantaranya: Studi kepustakaan (informasi, tujuan), penyusunan produk,Validasi produk dan Revisi serta Implementasi. Selain itu penelitian dilakukan oleh Abbas (2016) menggunakan penelitian dengan memodifikasi 4 tahapan dari tahapan pengembangan R & D menurut Borg dan Gall (1989) yaitu studi pendahuluan, perancangan produk, pengembangan produk dan uji coba produk.

(2)

13

Dalam penelitian ini ada beberapa prosedur penelitian yang diambil peneliti yaitu : pengumpulan data dan studi literatur melalui perangkat RPP dan fakta sekolah, deskripsi dan desain produk, validasi oleh ahli, Revisi, dan kemudian implementasi serta analisis hasil dari instrumen. Berikut prosedur tahapannya:

3.3.1 Studi Informasi dan Literatur

Awal dari penelitian ini adalah studi literatur dan mengumpulkan informasi data. Studi literatur dilakukan melalui kajian pustaka pada peneliti-peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan Three Tier Test dan pengembangannya serta miskonsepsi siswa pada pembelajaran. Sedangkan pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan penelaah terhadap RPP yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Penelaah yang dilakukan berfokus pada indikator pembelajaran, tujuan dan kompetensi dalam pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaan khususnya pada materi peluang. Hal ini bertujuan agar instrumen soal yang dibuat nantinya selaras dengan indikator, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran serta siswa mendapatkan materi dan evaluasi pembelajaran yang berkaitan atau sama.

3.3.2 Deskripsi Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian adalah instrumen Three Tier Test yang telah dikembangkan sedemikian rupa.Instrumen ini terdiri dari tiga tingkat.Tingkat pertama menanyakan tentang pengetahuan yang berbentuk pilihan ganda (tertutup), tingkat kedua menanyakan alasan jawaban dari tingkat pertama yang berbentuk pilihan ganda dan tersedia jawaban terbuka. Tingkat ketiga, menanyakan keyakinan siswa dalam menjawab soal tingkat pertama dan kedua berbentuk skala 1-5. Skala ini diambil berdasarkan yang dikembangkan oleh Hasan, Bagayoko, & Kelley (1999).

(3)

14

Table 1 Tampilan Three Tier Test

TingKatan Keterangan Tampilan

Tingkat Pertama Menampilkan pilihan ganda A C

B D Tingkat Kedua Menampilkan pilihan ganda dan

jawaban terbuka

A C B D E...

Tingkat Ketiga Menampilkan tingkat keyakinan siswa dalam bentuk skala angka 0-5

A. 0 F.5 B. 1 C. 2 D. 3 E. 4

3.3.3 Validasi Oleh Ahli

Instrumen yang berupa butiran soal tersebut yang sudah disusun, kemudian divalidasi oleh dua orang ahli yaitu Dosen matematika dan Guru matematika MTs Muhammadiyah 2 Palang. Fungsi Validasi adalah untuk mengetahui kesesuaian soal dengan indikator, kompetensi dasar serta tujuan yang ada dengan tujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada topik peluang.

3.4.4 Revisi

Pada tahap ini, peneliti merevisi setelah adanya validasi oleh validator, instrumen yang berupa Three Tier Test. Ini dilakukan dalam rangka melakukan perbaikan berdasarkan saran dan masukan dari validator. Sehingga instrumen yang dihasilkan dapat tervalidasi, lebih akurat dan sesuai lagi dengan tujuan yang diharapkan yaitu mengetahui miskonsepsi siswa.

3.4.5 Implementasi

Setelah instrumen sudah tervalidasi, instrumen yang berupa Three Tier Test ini diujikan di MTs Muhammadiyah 2 Palang, Kota Tuban. Kelas VIII yang berjumlah 30 siswa. Selanjutnya Hasil dari pekerjaan siswa dianalisis untuk mengatahui terjadinya miskonsepsi siswa.

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN 3.4.1 Metode Tes Tulis

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tes tulis yaitu melalui instrumen Three Tier Test yang telah dibuat untuk diujikan kepada 30 siswa kelas 8 MTs Muhammadiyah 2 Palang, Kota Tuban. Tujuan dari pengumpulan data melalui metode ini adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan siswa yang kemudian

(4)

15

dianalisis mengenai tingkat kesukaran,reliabilitas,serta mengungkapkan apabila terjadinya miskonsepsi siswa pada materi tersebut.

3.4.2 Metode Wawancara

Metode pengumpulan data selanjutnya, yaitu melalui wawancara kepada beberapa siswa kelas 8 MTs Muhammadiyah 2 Palang, Kota Tuban. Tujuan wawancara ini adalah sebagai data pendukung dan validasi jawaban siswa dari tes tulis yang diberikan. Pedoman wawancara (terlampir).

3.4.3 Bentuk Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam menggumpulkan data yaitu instrumen daftar pertanyaan untuk wawancara dan intrumen tes tulis berupa instrumen Three Tier Test. Berikut adalah gambaran soal (instrumen) Three Tier Test.

Table 2 Contoh Bentuk Instrumen Three Tier Test

Tahapan Pertanyaan

Pertama 1) Terdapat dua dadu yang dilemparkan secara bersamaan satu kali. Peluang munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah …

A. 1

6

B. 1

12

C. 5

36

D. 4

36

Kedua Alasan jawaban yang anda peroleh :

A. Karena titik sampel mata dadu berjumlah 10 ada sebanyak 6, sehingga peluang munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah 16.

B. Karena titik sampel mata dadu berjumlah 10 ada sebanyak 5, sehingga peluang munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah 365.

C. Karena titik sampel mata dadu berjumlah 10 ada sebanyak 4, sehingga peluang munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah 364.

D. Karena titik sampel mata dadu berjumlah 10 ada sebanyak 2, sehingga peluang munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah 121.

E. ...

Ketiga Melalui Jawaban yang anda berikan, seberapa yakin anda dalam menjawab soal ini ? (Skala 0-5)

A. 0 D. 3

B. 1 E. 4

C. 2 F. 5

3.5 TEKNIK ANALISIS DATA a. Tingkat Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang mampu menunjukan sejauh mana hasil pengukuran dari suatu alat ukur yang memiliki konsistensi jawaban satu dengan

(5)

16

jawaban selanjutnya (Widi, 2011). Penghitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan pemberian skor pada butir soal. Skor 1 diberikan ketika siswa menjawab benar tingkat pertama dan kedua, yang artinya jawaban siswa konsisten antara tingkat pertama dan tingkat kedua, sebaliknya jika terdapat salah satu diantara tingkat pertama atau tingkat kedua, maka skor yang diberikan 0 . Uji reabiltas selanjutnya dihitung dengan menggunakan 𝐾𝑅20 untuk mengetahui secara keseluruhan butir soal tentang kategori reliabilitas. Berikut rumus KR20 (Yusup, 2018)

Keterangan :

𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙

𝑝 = 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

𝑞 = 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑆𝑡2 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Catatan : jika hasil KR20 mendekati 1 maka semakin reliabilitas suatu alat ukur.

b. Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur kesesuaian instrumen dengan proporsi materi dan uji Validitas tiap nomor soal menggunakan rumus point biserial. Pengukuran validitas dilakukan dengan melalui validator oleh tim ahli, disini dilakukan oleh 2 dosen matematika. Selanjutnya analisis menggunakan uji gregory. Adapun rumusnya

Keterangan :

A = Kedua validator tidak setuju

B = Validator I setuju, Validator II tidak setuju C = Validator I tidak setuju, Validator II setuju D = Kedua Validator setuju

Hasil validasi isi yang lebih dari 0,75 − 1,00 menandakan bahwa instrumen valid.

Rumus : Uji Validitas tiap nomor

𝛾𝑝𝑏𝑖=𝑀𝑝−𝑀𝑖 𝑆𝑡 𝑝

𝑞

Keterangan :

𝐾𝑅20= ( 𝑛

𝑛 − 1) (𝑆𝑡2− ∑ 𝑝𝑞 𝑆𝑡2 )

𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑖𝑠𝑖 = 𝐷 𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷

(6)

17

𝑀𝑝 = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya 𝑀𝑖 = Rerata skor total

𝑆𝑡 = Standart deviasi dari skor total proporsi 𝑃 = proporsi siswa menjawab benar

𝑞 = Proporsi siswa menjawab salah

c. Tingkat Kesukaran

Menguji tingkat kesukaran suatu soal merupakan suatu uji yang bertujuan mengetahui butir-butir soal yang ada termasuk dalam kategori mudah, sedang dan sukar berdasarkan indeks jawaban siswa (Bagiyono, 2017). Tingkat kesukaran soal dilihat dari seberapa banyak siswa yang menjawab benar dan salahnya. Semakin besar nilai indexs yang diperoleh, maka semakin mudah soal tersebut. Adapun rumusnya:

Keterangan :

𝑃 = 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑘𝑒𝑠𝑢𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛

𝑁𝑝 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑁𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑠𝑜𝑎𝑙 d. Daya Beda

Daya pembeda soal merupakan kemampuan butir soal yang dapat mengetahui perbedaan antara siswa yang menguasai materi. Untuk mengetahui daya beda dalam bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐷𝑃 = 𝐵𝐴 𝐽𝐴 −𝐵𝐵

𝐽𝐵 = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 Keterangan :

𝐽 = Jumlah peserta tes

𝐽𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas 𝐽𝐵 = Banyaknya peserta kelompok bawah

𝑃 = 𝑁𝑝 𝑁𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

(7)

18 𝐵𝐴 = Banyak kelompok atas menjawab benar soal 𝐵𝐵 = Banyak kelompok bawah menjawab benar soal 𝑃𝐴 = Proporsi peserta kelompok atas yang benar 𝑃𝐵 = Proporsi peserta kelompok bawah yang benar

Adapun kriteria soal dikatakan bagus dengan daya beda - DP 0,00 – 0,19 = Jelek

- DP 0,20 – 0,39 = cukup - DP 0,40 – 0,69 = Baik

e. Indeks Efektifitas Pengecoh

Untuk menghasilkan butir soal yang baik pengecohnya akan dipilih secara merata oleh siswa yang menjawab salah, begitupun sebaliknya. Adapun rumusnya sebagai berikut :

𝐼𝑃 = 𝑃

(𝑁 − 𝐵)(𝑛 − 1)× 100%

Keterangan :

𝐼𝑃 = indeks pengecoh

𝑃 = Jumlah siswa yang memilih pengecoh 𝑁 = Jumlah peserta didik yang ikut tes 𝐵 = Jumlah siswa yang menjawab benar soal 𝑛 = Jumlah alternatif jawaban

1 = bilangan tetap

3.5.2 Analisis Three Tier Test Dan Interprestasi Miskonsepsi Siswa

Instrumen Three Tier Test terdiri dari 3 tingkat, sehingga ada 3 tahap penilaian atau pemberian skor pada setiap tahapan. Apabila tahap pertama jawaban siswa benar maka diberi poin 1, sebaliknya jika salah diberikan poin 0. Pada tahap kedua, jika siswa menjawab benar maka poin 1, dan begitupun dengan tigkat kedua.

(8)

19

Tahap ketiga jika siswa penjawab tingkat keyakinan rentang 0-2 maka siswa diberi skor 0, dan jika tingkat keyakinan siswa menjawab skor keyakinan berada antara rentang 3-5 maka diberi skor 1. Berikut tabel secara keseluruhan dan diagnosis.

Table 3 Kriteria Penskoran Three Tier Test

Tingkat Pertama Tingkat Kedua Skor Tingkat Ketiga

Benar (1) Benar (1) 1 Yakin (3-5)

Benar (1) Benar (1) 1 Tidak Yakin (0-2)

Benar (1) Salah (0) 0 Tidak Yakin (0-2)

Salah (0) Benar (1) 0 Tidak Yakin (0-2)

Salah (0) Salah (0) 0 Tidak Yakin (0-2)

Salah (0) Benar (1) 0 Yakin (3-5)

Benar (1) Salah (0) 0 Yakin (3-5)

Salah (0) Salah (0) 0 Yakin (3-5)

Adaptasi:(Astutik, 2018).

Setelah dilakukan uji soal pada setiap butir instrumen soal, kemudian dilakukan pengelompokan jawaban peserta didik yang terdiri dari: miskonsepsi, paham konsep dan tidak paham konsep (menebak, beruntung, tidak paham).

Table 4 Kategori Three Tier Test

Tingkatan 1 Tingkatan 2 Tingkatan 3 Keputusan

Benar Benar Yakin Paham Konsep

Benar Salah Yakin Miskonsepsi

Salah Salah Yakin Miskonsepsi

Salah Benar Yakin Miskonsepsi

Benar Salah Tidak Yakin Tidak paham konsep

Salah Benar Tidak Yakin Tidak paham konsep

Benar Benar Tidak Yakin Tidak paham konsep

Salah Salah Tidak Yakin Tidak paham konsep

Sumber: (Astutik, 2018).

Analisis dilakukan pada setiap butir soal yang kemudian menyimpulkan dan mengelompokan kategosi siswa berdasarkan tingkatan pada tabel 3.2 secara rinci.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kasus yang terjadi dikabupaten Bandung para pelaku hanya mendapat teguran serta peringatan dari pihak terkait untuk tidak menggunakan areal hutan dengan tidak bijaksana, hal

di Ufuk Barat, cerita kedua dengan judul Jiwa dan Tubuh Nusa, cerita ketiga dengan judul Pilihan Untuk Hidup yang Lebih Baik, dan cerita yang keempat dengan

Terdapatnya suatu arah kebijakan hukum untuk menangani korupsi dengan mengkaitkan ketentuan anti pencucian uang nampak juga dalam Konvensi PBB Anti Korupsi tahun 2003 seperti

Metode ini dapat mengukur kepatuhan dengan melihat tanggal ketika obat diambil. Tanggal dapat diperoleh dari apotek atau penyedia layanan obat lain. Pada metode

Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum,

peran camat Tumpaan dalam pengelolaan administrasi pemerintah desa sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 pasal 21 karena camat sudah memberikan

Oleh karena itu, untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan mengucapkan huruf vokal salah satu media yang dipandang baik untuk digunakan adalah media cermin,

Hasil penelitian ini juga menunjukan belum efektifnya kinerja KPU Kota Bitung dalam pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014 yang ditandai dengan belum