MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
MERAKIT/MEMASANG SISTEM REM DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
OTO.KR04.001.03
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 1 dari 48 DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
BAB I PENGANTAR ... 2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 2
1.2. Penjelasan Modul ... 2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) ... 4
1.4. Pengertian-pengertian Istilah ... 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI... 6
2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6
2.2. Pengertian Unit Standar ... 6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7
2.3.1. Judul Unit ... 7
2.3.2. Kode Unit ... 7
2.3.3. Deskripsi Unit ... 7
2.3.4. Elemen Kompetensi ... 8
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ... 8
2.3.6. Batasan Variabel ... 9
2.3.7. Panduan Penilaian ... 10
2.3.8. Kompetensi Kunci ... 11
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12
3.1. Strategi Pelatihan ... 12
3.2. Metode Pelatihan ... 13
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ... 14
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 46
5.1. Sumber Daya Manusia ... 46
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ... 47
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 48
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 2 dari 48 BAB I
PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)
• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Penjelasan Modul Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 3 dari 48
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 4 dari 48 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
• Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 5 dari 48
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 6 dari 48 BAB II
STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain yang berkaitan diantaranya :
2.1.1 OTO.KR04.002.03 2.1.2 OTO.KR04.003.03 2.1.4 OTO.KR04.004.03
2.2. Pengertian Standar Kompetensi Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 7 dari 48 2.3. Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit : Merakit/ Memasang Sistim Rem dan Komponen – komponennya
2.3.2 Kode Unit : OTO.KR 04-001.03 2.3.3 Deskripsi Unit
Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk Memelihara/Servis Unit Kopling dan Komponen- komponen sistim Pengoperasian
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental pengenalan system pemindah daya dan komponen-komponennya.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 8 dari 48 2.3.4 Elemen Kompetensi
2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 04-001.03
Merakit / memasang sistem rem dan
komponen-komponenya
1.1 Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
1.3 Semua prosedur dilaksanakan dengan menggunakan metode dan peralatan yang ditentukan, berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik.
1.4 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil perakitan dan pemasangan sistem rem.
1.5 Seluruh kegiatan perakitan dan pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
40-001.03
Menguji sistem rem dan komponen-
komponennya
2.1 Pengujian sistem rem/komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
2.3 Semua prosedur pengujian dilaksanakan dengan menggunakan metode dan peralatan yang ditentukan, berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik.
2.4 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pengujian sistem rem.
2.5 Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 9 dari 48 2.3. 6 Batasan Variabel
Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk Memelihara /menservis unit kopling dan komponen-komponen sistim pengoperasian yang terpasang pada kendaraan ringan.
Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
2.1. spesifikasi pabrik kendaraan
2.2. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan 2.3 kebutuhan pelanggan
2.4. persyaratan ditempat kerja/industri 2.5. undang-undang pemerintah Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:
3.1. undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 3.2 ketentuan di bidang industri.
Sumber– sumber dapat termasuk:
4.1. peralatan tangan, perlengkapan pengetesan 4.2. perlengkapan pengangkat kendaraan.
Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi:
5.1. Merakit dan memasang sistim rem dan komponen-komponennya 5.2 Pemelihara/servis komponen/sistem.
5.3 Menguji kerja sistem.
5.4 Mengakses informasi dan menilai sistem kerja
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 10 dari 48 Persyaratan khusus:
Sistim pengereman pada kendaraan roda empat Variabel terapan lainnya meliputi:
7.1. Pengetesan kerja rem
7.2. Analisa gangguan sistim pengereman
2.3.7 Panduan Penilaian 1. Konteks:
1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.
1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
1.4. Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi yang telah diperlihatkan.
2. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
2.1. menguji dan mengidentifikasikan kesalahan/kerusakan pada sistim pengereman
2.2. memelihara/servis sistem kerja rem.
3. Pengetahuan dasar:
3.1. undang-undang K 3
3.2. prosedur pemeliharaan/servis sistim rem dan komponen pengoperasian.
3.3. prinsip-prinsip kerja rem dan komponen-komponen
3.4. konstruksi dan cara kerja sistim rem dan komponennya sesuai dengan penggunaan
3.5. persyaratan keselamatan diri
3.6. persyaratan keamanan perlengkapan/kendaraan.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 11 dari 48 4. Penilaian praktek:
4.1. mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2. menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman 4.3. memelihara/servis, dan menyetel sistem yang dibutuhkan.
4.4. Merakit, memasang, menguji dan mengevaluasi fungsi dan kerja komponen.
5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:
5.1. melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang diawasi secara berkala oleh pengawas.
5.2. melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.
5.3. melaksanakan tugas kompleks dan non rutin.
5.4 menjadi mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaan lain
2.3.8 Kompetensi Kunci
No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1
Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 12 dari 48 BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 13 dari 48 3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 14 dari 48 BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
I. Sistim Rem 1. Uraian
Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan lajunya kendaraan. Kelengkapan ini pada kendaraan sangat penting dan berfungsi sebagai pengamanan keselamatan jiwa dalam dan untuk pengendaraan yang aman.
Pada prinsipnya rem merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga untuk memberhentikan kendaraan di tempat manapun dan dalam berbagai kondis dapat berfungsi dengan baik dan aman.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 15 dari 48 2. Prinsip Kerja Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila putaran mesin di bebaskan (Kopling di injak), kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetik (tenaga gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaliknya rem mengubah energi kinetik menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya rem bekerja oleh adanya sistim gabungan
penekanan melawan sistim gerak putar. Efek pengereman (braking effec) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 16 dari 48 3. Type Rem
Rem dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaan
Rem kaki digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan
Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada kendaraan berat
Selanjutnya “ Engines brake “ adakalanya digunakan untuk menurunkan kecepatan kendaraan. Braking effec (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putaran dari mesin itu sendiri, tidak ada peralatan khusus yang di butuhkan. Engines brake bekerja dengan cara melepaskan/menurunkan pedal gas.
3.1 Rem Kaki
Rem kaki dikelompokan menjadi dua tipe : rem hidraulis (hydraulic brake) dan rem pneumatik (pneumatic brake).
Rem hidraulis lebih respon dan lebih cepat dibanding dengan tipe lainnya, dan juga konstruksinya lebih sederhana.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 17 dari 48 Bekerjanya rem hidraulis sebagai berikut :
Rem hidraulis menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 18 dari 48 4. Mekanisme Kerja
1) Master Silinder
Fungsi master silinder adalah mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidraulis.
Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis.
Master silinder dibagi kedalam dua tipe : 1. Tipe tunggal, dan 2. Tipe ganda
Master silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak digunakan dibanding tipe tunggal (single type master cylinder). Master silinder tipe tunggal umumnya banyak digunakan untuk pengoperasian unit kopling yang menggunakan type hidraulis.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 19 dari 48 Master silinder tipe Tandem, sistim hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda depan dan untuk roda belakang. Dengan demikian bila salah satu tidak bekerja, maka yang lainnya tetap akan berfungsi dengan baik.
2) Boster Rem
Boster Rem berfungsi untuk melipat gandakan daya penekanan pedal rem, sehingga pengemudi tika memerlukan penekanan yang kuat.
Boster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integral) atau dapat juga dipasangkan dengan cara terpisah dari master silinder itu sendiri
Boster rem dilengkapi diaprahma (membran) yang bekerja dengan adanya perbedaan tekanan antara tekanan atmosfir dengan kevacuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 20 dari 48 Untuk kendaraan yang digerakan oleh mesin diesel penggunaan boster rem diganti dengan pompa vacum, karena kevacuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Boster rem terdiri dari rumah boster, piston boster, membran, reaction mechanism dan mekanisme katup pengontrolan.
Boster body dibagi menjadi bagian depan dan bagian belakang, dan masing-masing ruang dibatasi dengan membran dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol mengatur tekanan di dalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara, katup vacum, katup pengontrol den sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 21 dari 48 3) Katup pengimbang ( P.Valve )
Pada umumnya kendaraan yang mesinnya terletak di depan, bagian depan lebih berat dibanding dengan bagian belakang.
Bila kendaraan direm maka titik pusat grafitasi akan pindah kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya inertia, dan kerena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 22 dari 48 Dengan alasan tersebut diperlukan alat pengimbang sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari pada roda belakang.
Alat tersebut disebut “Katup pengimbang” (proportioning valve) atau biasa disebut katup P. Alat ini bekerja secara otomotis menurunkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang (mengadakan perbedaan tekanan hidraulis antara silinder roda depan dan silinder roda belakang), dengan demikian daya pengereman (daya cengkram) pada roda belakang lebih kecil dibanding daya pengereman roda depan.
Tipe-tipe Katup penyeimbang :
Katup P
Katup P ganda
LSPV ( Load Sensing and Proportioning Valve )
P & BV ( Proportioning and By pass Valve
DSPV (Decelaraion Sensing and Proportion Valve) Tipe-tipe Katup penyeimbang :
Katup P
Katup P ganda
LSPV ( Load Sensing and Proportioning Valve )
P & BV ( Proportioning and By pass Valve
DSPV (Decelaraion Sensing and Proportion Valve)
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 23 dari 48 Gambar sebelah kanan
memperlihatkan diagram tekanan hidraulis yang ideal pada silinder roda belakang.
Pada umumnya pemasangan katup penyeimbang dipasang antara master silinder dengan silinder roda yang posisi penempatannya ditengah-tengah antara silinder roda depan kiri dan kanan. Penggunaan katup penyeimbang di sesuaikan dengan jenis dan tipe kendaraan.
Celah antara kanvas rem dengan tromol
Celah antara kanvas rem dengan tromol yang besar akan mengakibatkan keterlambatan pada pengereman, sebaliknya apabila celah terlalu rapat kamvas akan terseret dan mengakibatkan kerusakan pada tromol, dan apabila celah kanvas dengan tromol keempat roda tidak sama maka hal ini akan menyebabkan pada saat pengereman kendaraan tidak stabil ( tertarik kesatu arah atau salah satu sisi ) hal ini juga disebut blockir. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut penting sekali untuk melakukan penyetelan-penyetelan rem secara benar sesuai prosedur.
Pada beberapa tipe rem penyetelan dilakukan secara otomatis selain itu terdapat juga tipe rem yang memerlukan penyetelan secara berkala.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 24 dari 48 Penyetelan otomatis
Penyetelan celah sepatu rem secara otomatis (automatic brake shoe clearence adjustment ) mengacu pada penyetelan celah antara tromol dan kanvas, yang bekerja secara otomatis, seperti berikut dibawah ini :
Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan mundur
Penyetelan terjadi pada saat pengereman selama kendaraan maju
Penyetelan dilakukan dengan tuas rem parkir.
Penyetelan konvensional secara berkala
Penyetelan celah antara kanvas rem dengan tromol dilakukan sesuai dengan jadual berdasarkan pada sfesifikasi pabrik atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Penyetelan rem kedua roda depan maupun kedua roda belakang hasil pengukuran celah disesuaikan dengan sfesifikasi kendaraan tersebut.
Sfesifikasi :
Standar Batas
limit 1.Tebal kanvas rem + sepatu rem 7 mm 3 mm
2. Diameter tromol 2 mm
3. Keovalan tromol 0,5 mm
4.Celah kanvas rem dengan tromol 3 – 6 gigi penyetel
5. Jarak main pedal 2 – 7 mm
6. Jarak pedal ke lantai dengan tekanan
20 - 30 kg 50 mm
7. Minyak rem DOT 3. DOT 4
8. Penggantian minyak rem 80.000 Km Langkah penyetelan
Putar roda gigi penyetel pada silinder roda sampai habis melalui lubang penyetel pada backing plate ( sampai roda tidak berputar ), dan kemudian kembalikan gigi penyetel tersebut berkisar antara 3 – 6 gigi. Lakukan hal tersebut pada setiap roda.
Langkah membuang udara
1) Pasangkan slang penampung minyak yang tembus pandang pada nipel pembuang udara.
2) Tekan atau pompa pedal rem beberapa kali sampai terasa keras dan tahan dengan tekanan penuh pedal rem tersebut.
3) Longgarkan dan kencangkan kembali baut nipel pembuang udara dengan kunci khusus dalam waktu yang singkat, yakinkan cairan minyak rem dan gelembung udara telah keluar .
4) Ulangi pekerjaan no 2 & 3 sampai dapat diyakinkan minyak rem keluar tanpa gelembung.
5) Pekerjaan ini dilakukan oleh dua orang.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 25 dari 48 B. REM TROMOL
URAIAN
Pada tipe rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda.
Karena self-energizing action ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenega
mengembangnya sepatu, tenaga pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.
Self-energizing action
Ada dua jenis sepatu rem, seperti diperlihatkan pada gambar sebelah kiri : leading shoes (primer) dan trailing shoes (sekunder). Bila ujung bagian atas (atau toe) pada sepatu rem didorong ke arah tromol rem (oleh wheel cylinder) yang berputar pada arah seperti ditunjukan dengan pana, sepatu rem cenderung melengket
Komponen
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 26 dari 48 1. Backing Plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle hausing, atau axle carrir bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate, maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.
Penting
Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem harus diperiksa dengan teliti setiap kali rem di bongkar untuk mencegah problem tersebut.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 27 dari 48 2. Silinder Roda
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistim yang menggunakan dua piston untuk menggerakan kedua sepatu rem, yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistim yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakan hanya satu sepatu rem.
Bila timbul tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerakan piston cup, piston akan menekan kearah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem.
Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali keposisi semula karena adanya kekuatan pegas pengembali sepatu rem dan pegas kompresi mengkerut.
Bleeder flugh disediakan pada silinder roda gunanya untuk membuang udara palsu dari pipa-pipa minyak rem (ruang kosong).
3. Sepatu Rem dan Kanvas Rem
Sepatu rem (brake shoe), seperti juga tromol (Drum brake) memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja. Dimana kanvas rem dipasang padanya dengan cara dikeling ( pada kendaraan besar) atau
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 28 dari 48 dilem ( kendaraan kecil ). Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi . Koefisien gesek tsb sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas ( lining ) terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.
Kanvas dan Sepatu rem
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 29 dari 48 4. Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron) dan gambar penampangnya seperti terlihan pada gambar dibawah ini. Tromol rem dapat diartikan sebagai bagian yang menutupi kelengkapan rem roda yang diantaranya sepatu rem dan kelengkapan termasuk backing plate, dimana posisinya tidak bersentuhan (bebas berputar).
Ketika kanvas rem menekan permukaan bagian dalam tromol rem oleh adanya tekanan hidraulis diartikan sistim rem bekerja dan menimbulkan gesekan yang berakibat timbul reaksi panas yang dapat mencapai suhu panas 200 – 300 derajat celcius. Seperti yang telah di jelaskan dalam pasal yang lalu dimana rem berfungsi merubah tenaga putar dari tromol menjadi tenaga panas.
Penampang Tromol Rem
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 30 dari 48
5. TIPE REM TROMOL
1) Tipe leading dan tipe trailing
Seperti terlihat pada gambar dibawah I ni, pada bagian ujung atas masing-masing sepatu rem ditekan membuka oleh silinder roda ( Wheel Cylinder), sedangkan bagian ujung bawah berputar atau mengembang. Tipe ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal ( single wheel cylinder).
Bila tromol berputar kearah depan, seperti arah panah, dan pedal rem diinjak, maka bagian ujung atas sepatu di tekan membuka kesekeliling ujung bawah oleh silinder roda dan berlaku daya pengereman terhadap tromol. Sepatu bagian kiri disebut leading shoe, dan sepatu yang kanan disebut trailing shoe
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 31 dari 48 2) Tipe two leading
Two leading shoe dibagi menjadi dua : 1. Single action, dan
2. Double action
Tipe single action two leading shoe mempunyai dua silinder roda yang masing-masing mempunyai satu piston pada tiap sisinya, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Bila rem bekerja, kendaraan dalam kondisi gerak maju maka kedua sepatu akan berfungsi sebagai leading shoe. Apabila tromol berputar seperti arah panah pada gambar, Maka tipe ini mempunyai tekanan pengereman yang tinggi tetapi ada suatu kerugian pada tipe ini bila rem berputar dalam arah yang berlawanan (arah mundur), maka kedua sepatu akan bekerja sebagai trailing shoe dan menghasilkan tenaga pengereman yang kecil.
Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang dan niaga.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 32 dari 48 Tipe Double action two leading shoe mempunyai dua silinder roda, dan pada tiap sisinya terdapat dua piston. Bila tipe single action bekerja sebagai self energizing force dalam satu arah saja maka tipe double action ini bekerja efisiensi du arah, maju dan arah mundur.
Tipe ini banyak digunakan pada rem belakang kendaraan niaga.
3) Tipe Uni-Servo
Tipe Uni-Servo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan penyetelannya berhubungan dengan kedua sepatunya. Bila piston didalam wheel cylinder mendorong bagian atas kiri hingga menyentuh tromol, maka fungsi sepatu- sepatu sebagai leading shoe dan bekerja dengan daya pengereman yang tinggi.
Kelemahan pada tipe ini bila tromol berputar pada arah yang berlawanan maka kedua sepatu berfungsi sebagai trailing shoe dan hanya mampu menghasilkan daya pengereman yang kecil, lihat gambar dibawah ini.
4) Tipe Duo-Servo
Tipe Duo-Servo ini merupakan persi penyempurnaan dari Uni-Servo yang mempunyai dua piston pada setiap silinder rodanya. Selama silinder roda menekan kedua sepatu rem saat rem bekerja maka tipe ini mempunyai gaya pengereman yang tinggi terhadap tromol tanpa terpengaruh oleh gerak arah putaran roda.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 33 dari 48 Tipe ini digunakan pada rem belakang kendaraan niaga.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 34 dari 48 C. REM CAKRAM
Uraian
Rem cakram ( Disc Brake ) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari bahan besi tuang, yang berputar dengan roda dan bahan gesek ( dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman di hasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 35 dari 48 Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self energezing action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi koefesien gesek yang menghasilkan kestabilan tinggi. Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panas terjamin baik, ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuastan pada bentuk dan ukrannya. Ukuran disk pad agak terbatas, dan ini berkaitan dengan aksi self energezing limited. Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengeraman yang efesien. Juga, pad akan lebih cepat aus daripada sepatu rem type tromol. Tetapi konstruksi yang sederhana, mudah pada perawatannya serta penggantian pad.
Bila kendaraan berjalan pada jalan yang berair dan pemukaan singgung sepatu dengan pad menjadi bash karena terkena percikan air.Koefisien gesek akan berkurang karena air. Gejala ini disebut „Water Fading. Sebaiknya, bidang gesek akan mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, ini disebut „Water Recovery“. Umumnya , semua rem membutuhkan Water Recofery yang baik. Tetapi, pada rem tromol kurang menguntungkan dibandingkan dengan rem piringan. Pada rem piringan air akan terlontar keluiar dengan adanya ggaya sentrifugal. Hal ini yang membantu mengurangi air dan dapat meningkatkan efesiensi pengereman dan Water Recover yang baik.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 36 dari 48 Kelengkapan rem cakram
1. Piringan
Umumnya cakram atau piringan (Disk Rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk fentilasi.
Type Cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik, kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 37 dari 48 2. Pad Rem
Pad (Disc Pad) biasa dibuat dari campuran metalik fiber dan sedikit serbutk besi. Type ini disebut dengan semi metalik disc pad.
Pada jneis ini pad diberi garis celah untuk menunjukan ketebalan pad (batas yang di izinkan). Dengan demikian dapat mempermudah pengecekan kausan pad.
Ada beberapa pad, penggunaan melatik plate ( disebut dengan anti squel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat terjadi pengereman.
3. JENIS-JENIS CALIPER
Kaliper juga disebut dengan cylinder bodi memegang piston-pinston dan dilengkapi dengan saluran minyak rem yang disalurkan ke silinder,
Kaliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya.
Tipe Fixed Caliper (doble piston)
Tipe Floting Caliper (Single piston) 1) Tipe Fixed Caliper (Doble Piston)
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti di gambarkan di bawah ini.
Pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 38 dari 48 Fixed caliper adalah dasar didesain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat . Namun demikian panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg. Menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini. Sudah jarang digunakan.
TIPE FIXED CALIPER
Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja.
Tekanan hidroulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (reaksi B). ini menyebabkan caliper bergerak kekanan dan menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 39 dari 48 2) Tipe ploating
Tipe ini digolongkan sebagai berikut.
Califer tipe semi floating menerima tenaga pengereman yang dibangkitkan dari pad bagian luar.
Pada califer tipe full floating, kemampuan pengereman dibangkitkan oleh kedua pad dengan torque plate.
Califer tipe full floating banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan modern.
(1) Tipe semi floating (Tipe PS)
Califer dipasangkan dengan bantuan dua buah pen pada torque plate. Apabila pengereman bekerja maka bodi bergerak masuk dengan adanya gerakan piston.
Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian luar di terima oleh califer dan meneruskan moment ke pin pada arah putaran. Kekuatan reaksi pad bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe califer ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, mudah perawatan dan memiliki kemampuan daya pengereman yang kuat. Tipe ini sering digunakan pada rem cakram belakang yang mekanisme rem parkirnya terpasang dibagian dalam unit disc barake.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 40 dari 48 (2) Tipe full ploating
a. Tipe F
Tipe F memiliki califer yang ditunjang oleh turque plate sedemikian rupa sehingga memungkinkan dapat meluncur. Arm akan maju dari califer untuk memindahkan gerak piston untuk menekan pad bagian luar. Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit tetapi cenderung lebih banyak terseret oleh tipe lainnya kerena permukaan luncur califer dan torque plate tersembunyi. Tipe ini digunakan pada roda belakang untuk beberapa model kendaraan.
Tipe F b. Tipe FS
Tipe ini dipasang dengan menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada torque plate yang dibautkan pada califer itu sendiri, seperti terlihat pada gambar dibawah.
Califer dan dua pin digerakan sebagai satu unit oleh piston. Reaksi tenaga (reaction force) dari iner dan outer pad diterima oleh torque plate dan dengan demikian momen tidak diteruskan ke pin.
Selanjutnya bagian yang meluncur (sleading section) pada califer (main dan sub pin) disembunyikan seluruhnya. Hal ini merupakan design yang dapat menambahkan kehandalan pada bagian ini. Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan luxury.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 41 dari 48 Tipe FS
c. Tipe AD
Seperti diperlihatkan pada gambar,Tipe AD adalah press-fitted pada torque plate bersamaan dengan sub pin yang dibautkan. Stainles steep plate (sim untuk mengurangi bunyi, anti squeal shim) dipasang pada pad dan bagian torque plate yang bersentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan keausan pad. Tipe ini digunkan pada rem depan kendaraan penumpang ukuran menengah.
Tipe AD
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 42 dari 48 d. Tipe PD
Pada dasarnya tipe ini sama dengan tipe AD kecuali pada main dan sub pin saja yang dibaut pada torque plate. Tipe PD digunakan pada rem depan kendaraan penumpang yang kecil.
Tipe PD
Tipe rem piringan ( disc brake ) pada dasarnya tidak memerlukan penyetelan secara konvensional hal ini disebabkan tipe rem piringan untuk menjaga celah antara pad dengan piringan dilakukan secara otomatis, seperti halnya apabila pad menjadi tipis karena keausan akaibat penggunaan, maka celah antara pad dengan piringan menjadi besar. Selanjutnya rem cakram selalu memerlukan mekanisme penyetelan celah secara otomatis yang dilakukan oleh piston.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 43 dari 48 D. REM PARKIR
Uraian
Rem parkir khususnya digunakan untuk parkir kendaraan atau untuk memungkinkan kendaraan berhenti di jalan yang mendaki atau menurun. Rem parkir adalah salah satu bagian yang penting dalam kelengkapan kendaraan yang berfungsi sebagai pengaman atau keselamatan.
Rem parkir dapat digolongkan kedalam bagian tipe dan pengoperasiannya.
1. Tipe rem parkir :
1) Tipe rem roda belakang 2) Tipe centre brake 3) Tipe devoted
TIPE CENTRE BRAKE
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 44 dari 48 1) Tipe rem roda belakang
Mekanisme tipe rem parkir ini digabung dengan rem kaki, sepatu rem akan mengembang oleh tuas sepatu rem dan shoe strut (lihat gambar). Kabel rem parkir dipasang pada tuas sepatu rem, dan daya kerja tuas rem parkir dipindahkan melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem
2) Tipe rem parkir centre brake
Tipe ini salah satu dari tipe tromol tetapi mekanisme pemasangannya antara bagian belakang transmisi dengan propeller shaft. Pada rem parkir tipe ini daya pengereman terjadi pada saat sepatu rem yang diam ditekan dari bagian dalam terhadap tromol yang berputar bersama out put shaft transmisi dan propeller shaft.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 45 dari 48 3) Tipe rem parkir devoted
Pada tipe ini, konstruksi rem parkir dipasang antara backing plate dengan piringan (disc brake), bagian dalam piringan berfungsi sebagai tromol rem parkir, seperti terlihat pada gambar. Cara kerja rem tipe ini sama dengan tipe rem parkir tromol, tipe rem ini digunakan pada model kendaraan tertentu yang penggunaan rem belakangnya menggunakan rem piringan.
2. Tipe pengoperasian rem parkir secara umum : 1) Tipe tuas
2) Tipe stik
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 46 dari 48 BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 47 dari 48 5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber- sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan : Judul
Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul
Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul
Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul
Pengarang Penerbit Tahun terbit
: : : : : : : : : : : : : : : :
OTO.KR 03 -001-03 IAPSD
IAPSD 2005 New Step 1
Team Toyota Astra Motor PT. TAM
1995
Buku servis manual Suzuki SJ 410 Bagian Service operator
PT. Indo Mobil Utama 1993
Buku Pedoman Perbaikan Daihatsu Team Service Departement Astra Motor PT. Team National Astra Motor
1990
Judul Modul: Merakit/ Memasang Sistem Rem dan Komponen- Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 48 dari 48 5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
1. Alat yang digunakan : 1) Kunci ring pas 10 2) Kunci ring pas 12 3) Kunci ring pas 14 4) Kunci shock 14 5) Kunci shock 17 6) Kunci nepel 7) Obeng (-) 8) Kunci roda 9) Scuifmat 10) Drum brake
2. Bahan yang di butuhkan : 1) Buku Informasi 2) Buku kerja 3) Buku Penilaian 4) Minyak Rem DOT 5 5) Minyak Hidrolic 6) Kainlap cap Gajah 7) sabun cream 250 gram 8) M.U.K