• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN BALOK SEMPOA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA SISWA TUNARUNGU: Penelitian Eksperimen pada Siswa Tunarungu Kelas IV SDLB di Kab. Subang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN BALOK SEMPOA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA SISWA TUNARUNGU: Penelitian Eksperimen pada Siswa Tunarungu Kelas IV SDLB di Kab. Subang."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN BALOK SEMPOA DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN

PADA SISWA TUNARUNGU

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Tunarungu Kela IV SDLB di Kab. Subang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus

OLEH:

IRMA OCTAVIA DAMAYANTI 0909515

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN BALOK SEMPOA DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN

PADA SISWA TUNARUNGU

Oleh

Irma Octavia Damayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Irma Octavia Damayanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

IRMA OCTAVIA DAMAYANTI 09095I5

PENGGUNAAN BALOK SEMPOA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN

PADA SISWA TUNARUNGU

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Tunarungu Kela IV SDLB di Kab. Subang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Dr. Budi Susetyo, M.Pd NIP. 19580907 198703 1 001

Pembimbing II

Dr. Atang Setiawan, M.Pd NIP. 19560412 198301 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan

(4)

i

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN BALOK SEMPOA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN

PADA SISWA TUNARUNGU

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Tunarungu Kelas IV SDLB di Kab. Subang)

Oleh: Irma Octavia Damayanti (0909515)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan benda realistik dalam upaya meningkatkan penguasaan siswa tunarungu tentang konsep perkalian dengan menggunakan balok sempoa dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dari ilmu lainnya. Salah satu sub bab mata pelajaran matematika adalah pekalian. Perkalian adalah operasi dasar aritmatika utama yang seharusnya sudah dipelajari oleh anak setelah mereka mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Setelah dilakukan observasi secara langsung pada anak tunarungu banyak mengalami kesulitan melakukan operasi hitung perkalian ini. Hambatan pada pendengarannya membuat siswa tunarungu lebih memahami sesuatu yang kongkrit dibandingkan yang abstrak termasuk matematika.

Salah satu teknik dalam meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian ini adalah dengan menggunakan balok sempoa. Balok Sempoa adalah suatu alat bantu untuk menyelesaikan soal-soal perkalian, hal ini diharapkan dapat membantu anak dengan mengalami atau melihat secara langsung melalui pengalamannya. Anak Tunarungu adalah anak yang mengandalkan kemampuan visualnya dalam menterjemahkan suatu hal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah Apakah Penggunaan Balok Sempoa dapat Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu Kelas Dasar IV?”

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa H0 ditolak dan Hi diterima yang berarti bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, maka balok sempoa dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian siswa tunarungu kelas dasar IV.

(5)

i

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABACUS BEAMS USE OF IMPROVING OPERATIONAL CAPABILITY CALCULATE MULTIPLICATION

ON DEAF STUDENT

(Research Experiments on Fourth Grade SDLB Deaf Students in Subang)

By: Irma Octavia Damayanti (0909515)

ABSTRACT

This study aims to describe the use of realistic objects in an effort to improve deaf students' mastery of the concept of multiplication by using a beam abacus in learning mathematics. Mathematics is a branch of science that became the foundation of other sciences. One section is pekalian mathematics. Multiplication is the main basic operations of arithmetic that should have been learned by the children as they learn the arithmetic operations of addition and subtraction. Were observed directly on many deaf children have difficulty doing arithmetic operation is multiplication. Barriers to making hearing deaf students better understand something more concrete than the abstract including mathematics.

One technique to improve the ability of this multiplication arithmetic operation is to use an abacus beam. Beam Abacus is a tool to solve multiplication problems, it is expected to help the child to experience or see in person through the experience. Deaf children are children who rely on the ability to translate a visual thing. Based on this background, the formulation of the problem is "Is the use of Abacus Beams to Improve Operating Capability Calculate Multiplication On Deaf Students Association Class IV?".

Based on the results of data processing showed that H0 is rejected and Hi is accepted which means that the hypothesis proposed in this study is accepted, then the beam abacus arithmetic operations can improve the ability of deaf students multiplication base class IV.

(6)

v Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GRAFIK... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 6

1. Tujuan Penelitian... 6

2. Kegunaan Penelitian... 6

BAB II DESKRIPSI TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori... 8

1. Konsep Dasar Tunarungu... 8

2. Konsep Perkalian... 12

3. Media Pembelajaran... 13

4. Konsep Dasar Sempoa...……… 14

5. Balok Sempoa Sebagai Media Pembelajaran... 17

B. Penelitian yang Relevan... 18

(7)

v Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian... 21

1. Variabel Bebas……….. 21

2. Variabel Terikat……… 21

B. Metode Penelitian... 21

C. Populasi dan Sampel... 23

1. Populasi Penelitian……… 23

2. Sampel Penelitian………. 23

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data... 24

1. Instrumen Penelitian... 24

2. Teknik Pengumpulan Data……….. 25

E. Teknik Pengolahan Data... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Validitas dan Realibilitas... 32

B. Hasil Penelitian... 34

C. Pembahasan... 38

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 42

B. Rekomendasi……... 43

DAFTAR PUSTAKA... 44

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(8)

v Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi Tunarungu………... 9

Tabel 3.1 Format Rancangan Penelitian………... 22

Tabel 3.2 Populasi Penelitian………... 23

Tabel 3.3 Sampel Penelitian………. 24

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan……… 27

Tabel 3.5 Format Penilaian Validitas……… 29

(9)

v Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Halaman

Tabel 4.1 Rekapitulasi pre-tes dan post-tes Penggunaan Balok Sempoa.... 35

Tabel 4.2 Selisih skor pre-tes dan post-tes Penggunaan Balok Sempoa... 36

(10)

1

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dari ilmu lainnya. Menurut James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa “matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri” [tersedia pada http://www.sarjanaku.com/2011/06/pengertian-matematika.html].

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel. Hal ini sejalan dengan pendapat Russefendi (1988: 74) yang mengatakan bahwa “berhitung itu penting untuk kehidupan praktis sehari-hari maupun keperluan melanjutkan sekolah, dan hal tersebut didasarkan pada dua aspek yakni aspek sosial dan matematis”.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari dan dikuasai oleh setiap siswa. hal ini tidak terlepas bagi siswa normal atau pada umumnya ataupun bagi siswa yang mengalami hambatan atau siswa yang berkebutuhan khusus (ABK), karena melalui matematika

siswa dilatih untuk berpikir logis, rasional, dan kritis dalam bertindak sehingga mampu bertahan dan berhasil dalam kehidupannya.

(11)

2

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Matematika sekolah dimaksudkan sebagai bagian maematika yang diberikan untuk dipelajari oleh siswa sekolah. Di sekolah siswa mempelajari matematika yang sifat materinya lebih elementer tetapi merupakan konsep esensial sebagai dasar untuk prasyarat konsep yang lebih tinggi. Seperti dikemukakan oleh Estina Ekawati:

“Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan siswa akan dapat menguasai seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penguasaan materi matematika bukanlah tujuan akhir dari pembelajaran matematika, akan tetapi penguasaan materi matematika hanyalah jalan mencapai penguasaan kompetensi. Fungsi lain mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.” [tersedia pada http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-matematika-sekolah/]

Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami gangguan pendengaran yang diakibatkan dari kerusakan dan ketidakberfungsian sebagian atau keseluruhan dari organ pendenganran sehingga menyebabkan terhambatnya proses informasi bahasa baik dengan menggunakan atau tanpa menggunakan alat bantu dengar. Keterbatasannya tersebut menyebabkan anak tunarungu mengalami kesulitan dalam menerima informasi yang datang

melalui indera pendengarannya sehingga dapat menyebabkan minimnya pemahaman anak tunarungu terhadap materi pelajaran, termasuk dalam

elajaran matematika mengenai operasi hitung perkalian.

(12)

3

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di SLB Al-Ishlah tepatnya di kelas dasar IV untuk siswa tunarungu matematika merupakan mata pelajaran yang dihindari siswa. Hal ini disebabkan siswa merasa mata pelajaran ini sangat sulit diikuti. Ketika diberikan materi mengenai penjumlahan dan pengurangan seluruh siswa di kelas masih bisa mengikuti. Namun saat pembahasan mengenai perkalian hampir seluruh siswa mengalami kesulitan untuk menghitung.

Perkalian merupakan operasi dasar aritmatika utama yang seharusnya sudah dipelajari oleh anak setelah mereka mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan angka yang sama. Operasi hitung perkalian adalah salah satu aspek yang diberikan mulai dari sekolah tingkat dasar, termasuk di Sekolah Luar Biasa untuk anak tunarungu.

Metode yang selama ini kerap ditemukan atau sering digunakan oleh guru dalam memberikan penjelasan mengenai operasi hitung perkalian adalah dengan cara bersusun ke bawah. Namun banyak sekali siswa tunarungu yang masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal perkalian ini.hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh cara dan pendekatan dalam pembelajaran yang tidak ssuai dengan hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu maka stratergi yang diberikan harus berupa strategi kemudahan dalam menghitung perkalian sehingga anak dapat merespon secara positif dan menyelesaikan soal dengan mudah.

Dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (2006), dikatakan bahwa siswa tunarungu kelas dasar empat seharusnya sudah

menguasai atau mampu menyelesaikan soal-soal operasi hitung perkalianyang lebih sulit. Namun pada kenyataannya tidak demikian, bahkan serig ditemukan

(13)

4

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbagai cara dicoba diterapkan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian ini. Untuk hasil yang masih dapat dihitung dengan jari tangan sebagian siswa dapat memecahkan masalah atau soal yang diberikan. Tetapi ketika diberikan permasalahan yang memerlukan jumlah lebih banyak semua siswa nampak kesulitan. Selanjutnya dicoba memberikan sempoa sebagai alat bantu, awalnya alat tersebut dapat membantu siswa,

namun sebagian siswa masih terlihat bingung menggunakannya. Ketika sudah ditentukan jumlah yang harus dihitung, manik-manik yang tersisa ikut terhitung sehingga mengecoh siswa tersebut. Oleh karena itu terpikirkan untuk mengunakan media yang lebih memudahkan siswa untuk penyelesaian soal ini. Dengan penerapan pendekatan matematika realistik diharapkan para siswa dapat menunjukan prestasi dan minat, selain itu manfaat yang diraih adalah kuatnya konsep perkalian sehingga memungkinkan para siswa untuk menerima materi yang lebih kompleks pada tingkat selanjutnya.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran yaitu dengan melakukan penelitian eksperimen pada siswa sekolah luar biasa yang dikaitkan dengan penerapan pendekatan realistik. Penelitian yang dilakukan mengenai Penggunaan Media “Balok Sempoa” Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu Kelas Dasar IV yang dilakukan di SLB Al-Ishlah Kabupaten Subang.

B. Identifikasi Masalah

Perkalian merupakan salah satu sub materi dari mata pelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka banyak cara untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian

untuk siswa tunarungu, antara lain:

(14)

5

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa tunarungu dan sesuai dengan perkembangannya dapat mempengaruhi pemahamannya.

2. Cara mengajar guru, perlu dilihat apakah cara mengajar guru sudah baik atau sudah sesuai dengan apa yang diinginkan siswa. Apakah guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan sehingga matematika terutama perkalian tidak menjadi hal yang “menyeramkan”

lagi bagi siswa.

3. Sarana dan prasarana yang menunjang. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, diperlukan sarana yang menunjang seperti media pembelajaran atau alat peraga yang dapat mempermudah siswa dalam menerima penjelasan dari guru.

4. Penggunaan balok sempoa sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian siswa tunarungu.

C. Batasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemapuan siswa tunarungu dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung perkalian. Agar masalah yang ada tidak meluas maka peneliti memberi batasan maslah dan melakukan penelitian ini pada “penggunaan balok sempoa untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian siswa tunarungu kelas dasar IV”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian eksperimen ini adalah sebagai berikut: Apakah Penggunaan Balok Sempoa dapat

(15)

6

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah: 1. Mendeskripsikan penggunaan benda realistik dalam upaya

meningkatkan penguasaan siswa tunarungu tentang konsep perkalian dengan menggunakan balok sempoa dalam pembelajaran matematika;

2. Membuktikan kebenaran bahwa balok sempoa mampu meningkatkan penguasaan siswa tunarungu tentang konsep perkalian dalam pembelajaran matematika; dan

3. Menemukan salah satu alternatif pemecahan masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi guru lain ketika menemukan permasalahan yang sama

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Guru:

1) Memperbaiki kualitas pembelajaran yang dikelolanya; 2) Mengembangkan profesionalisme guru; dan

3) Sebagai bahan acuan bagi penelitian lanjutan. b. Bagi Siswa Tunarungu:

1) Meningkatkan motivasi siswa tunarungu dalam belajar matematika; 2) Meningkatkan pemahaman siswa tunnarungu tentang konsep

perkalian sehingga prestasi hasil belajarnya dapat meningkat;

3) Memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga para siswa

tunarungu mampu memahami konsep perkalian dengan baik; dan 4) Terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif dan

(16)

7

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah sehingga diharapkan target pendidikan di sekolah tersebut dapat tercapai dengan baik;

a. Merangsang guru-guru lain untuk mengadakan penelitian sehingga akan menimbulkan persaingan yang sehat dalam upaya meningkatkan hasil kegiatan belajar mengajarnya; dan

(17)

21

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Balok Sempoa. Balok Sempoa adalah sebuah media yang terdiri dari tiga alat, yang pertama berupa kotak kayu yang terdapat lubang berjajar berjumlah 10. Yang kedua berupa

10 buah batang yang terbuat dari kawat. Dan alat ketiga berupa manik-manik sempoa. Lubang yang ada pada balok berfungsi sebagai tempat menancapkan batang yang akan digunakan untuk berhitung dan pada batang tersebut nantinya akan menjadi tempat menaruh manik-manik. Dalam wikipedia dikemukakan bahwa sempoa adalah alat untuk berhitung yang dibuat dari rangka dengan sederetan poos berisi manik-manik yang dapat digeser-geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat.

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan operasi hitung perkalian. Perkalian merupakan operasi penjumlahan secara berulang dengan angka yang sama. Kemampuan berhitung yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan melakukan atau menyelesaikan soal-soal operasi hitung perkalian yang hasilnya dibawah 50.

B. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

(18)

22

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan metode penelitian ini berdasarkan kerangka berfikir. Penelitian ini berupaya mengungkap penggunaan balok sempoa sebagai media yang dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain “One Group Pretest – Posttest Design” yaitu eksperimen yang dikenakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok

pembanding.

Berikut adalah rancangan penelitian yang sudah dihubungkan dengan permasalahan penelitian:

Tabel 3.1

Format Rancangan Penelitian One- Group Pretest- Posttest Design

Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

Keterangan:

O1 :Kemampuan siswa tunarungu yang diberi pretest untuk mengetahui

pemahaman awal mengenai kemampuan memahami isi materi pembelajaran.

O2 : Kemampuan siswa tunarungu setelah diberikan treatmen balok

sempoa

X : Treatment (Perlakuan). Perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan

balok sempoa dalam menyelesaikan soal-soal perkalian

(19)

23

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.”

Berdasarkan pernyataan diatas, pada metode eksperimen harus ada suatu faktor atau kondisi yang dicobakan untuk mengetahui hasil dari suatu percobaan. Dalam penelitian ini sebagai faktor atau kondisi yang dicobakan terhadap subyek adalah penggunaan media balok sempoa untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian pada subyek anak tunarungu tingkat dasar kelas IV.

C. Populasi dan Sample

1. Populasi

Sugiyono (2008 : 80) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Selanjutnya Sudjana (2002 : 6) Mengemukakan pengertian tentang populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”

Penelitian ini populasinya adalah anak tunarungu sekolah dasar luar biasa se kabupaten Subang kelas dasar IV sebagai berikut:

(20)

24

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Nama Sekolah Jumlah Siswa

1. SLB Negeri Subang 3

2. SLB Negeri Trituna 3

3. SLB Waliwis Putih 2

4. SLB Sukamandi 4

5. SLB At-Taufiq 3

6. SLB Tarbiyatul Muta‟alimin 2

7. SLB Al-Ishlah 4

8. SLB PGRI Pamanukan 3

9. SLB Kandaga 2

2. Sampel

Menurut Sudjana (2002 : 6) “Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi”. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Definisi tersebut menyimpulkan bahwa sampel merupakan subjek atau kelompok subjek yang dipilih untuk mewakili seluruh anggota besar yang menjadi sasaran generalisasi kesimpulan yang diperoleh. Pengambilan sampel dilakukan secara acak.

Sampel yang dipilih dalam eksperimen ini adalah

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No. Nama Sekolah Nama Siswa

1. SLB At-Taufiq En

MF

QN

(21)

25

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PM

RA AF

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010: 148) mengemukakan bahwa: „Instrumen penelitian adalah suatu alatyang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik”. Instrumen penelitian merupakan bagian yang penting dalam penelitian karena berfungsi untuk mengumpulkan data dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian. Dalam penelituan kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. “Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuisioner‟ (Sugiyono, 2010: 222). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan peneliti adalah tes tertulis.

Tes terdiri dari 20 soal yang diberikan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada pada pesoman kurikulum matematika tunarungu kelas dasar IV. Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen atau pembuatan soal tes sebagai brikut:

a. Membuat Kisi-kisi

Membuat kisi-kisi atau tabel spesifikasi yaitu mengenai operasi hitung perkalian. Kisi-kisi bertujuan untuk memberikan gambaran indikator yang akan dites kepada siswa dan ditetapkan pada butir-butir soal yang akan ditentukan. Kisi-kisi tes disesuaikan dengan standar kompetensi

(22)

26

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tunarungu kelas dasar IV. Kisi-kisi instrumen tes terdasapat pada lampiran.

b. Membuat Butir Soal

Pembuatan butir soal disesuaikan dengan indikator dari kisi-kisi yang telah dibuat. Butir soal terdiri dari 20 soal mengenai masalah operasi hitung perkalian.

c. Penilaian Butir Soal

Penilaian butir soal yang digunakan untuk mengolah hasil tes adalah dengan cara memberikan skor 1 pada jawaban yag benar dan skor 0 pada jawaban yang salah atau tidak menjawab.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneitian ini adalah dengan menggunakan atau memberikan soal tes kepada subjek penelitian. Suharismi, A (2002: 127) mengemukakan bahwa; “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dengan demikian tes merupakan alat yang diberikan kepada siswa untuk mengukur atau menilai kemampuan siswa dalam hal prestasi belajar setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Sebelum melaksanakan penelitian, maka diperlukan suatu persiapan yang mendukung terhadap pengumpulan data yang inngin diperoleh. Adapun persiapan tesebut meliputi:

(23)

27

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengurusan surat-surat izin diakukan sebelum emlakukan penelitian. Pembuatan surat izin ini dilakukan untuk memenuhi kelengkapan administrasi dalam penelitian sesuai dengan ketetapan yang berlaku

1) Pengurusan surat izin, mulai dari pembuatan surat keputusan pembimbing dari jurusan PLB, kemudian diajukan proposal kepada

dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) untuk mendapatkan surat pengantar kepada Rektor.

2) Selanjutnya dari rektor UPI disampaikan kepada Kepala Badan Kesatuan dan Pemberdayaan Masyarakat kabupaten Subang yang dilanjutkan ke Dinas Pendidikan

3) Dari Dinas Pendidikan tersebut penulis dapat menyerahkan surat pengantar kepada pihak sekolah yang dijadikan tempat penelitian. b. Studi pendahuluan/ Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan yang akan dijadikan tempat penelitian, terutama untuk mengetahui secara jelas kondisi subjek yang akan diteliti.

c. Membuat Rencana Pembelajaran

(24)

28

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Jadwal Kegiatan

No. Hari / Tanggal Kegiatan

1. Rabu, 6 Maret 2013

Memberikan surat izin penelitian ke SLB Al-Ishlah dan memeberikan informasi tentang penelitian yang akan dilakukan

2. Kamis,7 Maret 2013

Memberikan surat izin penelitian ke SLB At-Taufiqdan memeberikan informasi tentang penelitian yang akan dilakukan

3. Rabu , 13 Maret 2013

Melakukan uji coba instrumen di SLB N Kapten Halim

4. Senin, 18 Maret 2013

Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen

5. 8 – 23 April 2013

Pelaksanaan pre-tes, teratment dan post-tes di SLB Al- Ishlah

6. 6 – 20 Mei 2013 Pelaksanaan pre-tes, teratment dan post-tes di SLB At-Taufiq

d. Pelaksanaan Pengumpulan data

Prosedur yang ditempuh dalam pelaksanaan pengumpulan data adalah:

1) Melaksanakan pre-tes

(25)

29

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Mempersiapkan kelas

 Mengumpulkan siswa

 Membagikan soal dan menjelaskan cara mengerjakan soal  Mengumpulkan kembali lembar kerja yang telah diisi siswa 2) Pelaksanaan proses belajar mengajar

Proses kegiatan belajar mengajar dilakukan sebanya 2 kali pertemuan masing-masing dengan alokasi waktu 2 x 30 menit. 3) Melaksanakan post-tes

Pelaksanaan post-tes dirasakan lebih mudah karena siswa telah diberikan teratmen dan mempunyai media masing-masing untuk mengerjakan soal yang diberikan.

Tes yang diberikan harus diketahui validitasnya. Oleh karena itu tes yang diberikan perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Setelah dilakukan uji coba, hasilnya diolah dan dianalisis. Dari hasil pengolahan dan analisis inilah dapat diketahui instrumen tes tersebut dapat digunakan atau tidak dalam penelitian. Langkah-langkah uji coba instrumen adalah sebagai berikut:

1) Validitas

Untuk menentukan validitas dipilih validitas isi sebelum alat ukur dicobakan. Pengujian validitas sebelum alat ukur diujicobakan dilakukan dengan analisis rasional atau lewat professional judgement

yaitu mengadakan diskusi panel atau penilaian ahli dalam bidang tertentu (Azwar, 1996:52 dalam Susetyo, 2011:89).

(26)

30

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditetapkan. Suatu tes dikatakan memiliki validitas isi, bila butir-butir yang disusun sesuai dengan materi-materi pelajaran dan indicator yang telah ditetapkan.

Adapun cara untuk mengetahuoi validitaas isi yang umum digunakan adalah teknik kecocokan para ahli yang berkecimpung dalam bidang keilmuan tertentu. Butir tes dinyatakan valid jika

terdapat kecocokan antara butir dengan indicator oleh mayoitas ahli (Susetyo, 2011:90).

Format yang digunakan adalah:

Format dikotomi, dengan cocok = 1, dan tidak cocok = 0

Tabel 3.5

Format Penilaian Validitas

Penilai Butir

1 2 3 4 5

1

2

3

Jumlah cocok

Jumlah tidak cocok

(27)

31

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Butir tes dinyatakan valid jika kecocockannya dengan indicator mencapai lebih besar dari 50%. (Susetyo, 2011:92)

Rumus yang digunakan adalah:

Persentase = X 100%

f : frekuensi cocok menurut penilai f: jumlah penilai

2) Reliabilitas

Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang reliabel juga. Sugiyono (2008:130) mengemukakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test – retest (stability), equivalen, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Dalam penelitian ini digunakan reliabilitas konsistensi internal dengan menggunakan rumus KR20.

(28)

32

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus-rumus tersebut dimuat dalam artikel yang berjudu “The Theory of the Estimations of Test Reliability” pada bulan September

1973 (Susetyo, 2011: 116)

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul dari hasil penelitian yang dilakukan selanjutnya diolah dengan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan alat bantu statistik. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan statistik nonparametrik. Data yang terkumpul dianalisi dengan menggnakan uji wilcoxon. Penggunaan uji wilcoxon ini digunakan karena dapat digunakan dalam penelitian eksperimen untuk data berpasangan dengan jumlah sampel terbatas.

Langkah-langkah dalam mengolah data adalah sebagai berikut: 1. Pengkodean terhadap subjek penelitian atau siswa

2. Memberikan tes dan memeriksa hasil tes 3. Memberikan skor pre-tes dan post-tes

4. Membuat tabel perhitungan skor pre-tes dan post-tes 5. Menghitung selisih antara skor pre-tes dan post-tes.

6. Menyusun rangking

7. Membubuhkan tanda (+) untuk selisih skor positif atau (-)untuk selisih

(29)

33

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Menjumlahkan seluruh rangking baik yang bertanda positif maupun negatif tergantung dimana yang memberi jumlah kecil untuk tanda dihilangkan dan menulis dengan tanda T maka diperoleh T hitung.

9. Membandingkan nilai T yang diperoleh dengan T dari tabel nilai-nilai kritis T untuk uji Wilcoxon.

10. Membuat kesimpulan, yaitu:

(30)

42

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melaui pengolahan data yang didapat dari pengujian hipotesisyang telah dibahas

sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

1. Pengunaan balok sempoa memberikan peningkatan terhadap kemampuan operasi hitung perkalian bagi siswa tunarungu di Kabupaten Subang. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hasilnya siswa yang sebelumnya berhasil menyelesaikan soal perkalian yaitu EB 10, PM 9, RA 10, MF 12, YY 8, AF 13, dan QN 11. Kemudian setelah diberikan perlakuan siswa menunjukkan adanya peningkatann dalam menyelesaikan soal yang diberikan yaitu EB 16, PM 11, RA 15, MF 17, YY 14, AF 16, dan QN 14. Dengan demikian dapat dilihat bahwa peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal operasi hitung perkalian pada EB 30%, PM 10%, RA 25%, MF 25%, YY 30%, AF 15%, dan QN 15%.

2. Penggunaan balok sempoa dirasakan penting dalam membantu menyelesaikan soal-soal perkalian yang hasilnya dibawah 50, hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil pre-tes dan post-tes

3. Penggunaan balok sempoa dapat dikatakan cukup efektif karena hasil skor post-tes lebih besar daripada hasil skor pre-tes sebelum mendapat perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan balok sempoa ini

(31)

43

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan operasi hitung perkalian pada siswa tunarungu.

B.Rekomendasi

Dari hasil penelitian dan kesimulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai rekomendasi dalam pembelajaran di sekolah antara lain:

1. Bagi Guru

Guru memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keberhasilan siswanya. Oleh karena itu dalam memberikan pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika guru harus dapat memberikan pengajaran yang mudah dipahami sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dalam hal ini peneliti menemukan kelemahan dalam penggunaan waktu yang cukup lama dalam menggunakan balok sempoa ini. Dari kelemahan inilah peneliti merekomendasikan kepada guru yang menggunakan media ini untuk lebih memanfaatkan waktu yang lebih efektif. Media ini juga dapat digunakan untuk operasi hitung yang lain meliputi operasi penjumlahan (+), pengurangan (-), dan pembagian (:).

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti menyadari banyaknya keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu perlu dilaksanakan penelitian selanjutnya, atau bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian

menggunakan media untuk menyelesaikan masalah mengenai operasi hitung perkalian dapat menyempurnakan kekurangan yang terdapat pada

(32)

44

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

45

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Delphie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidik. Bandung : Refika Aditama

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar SDLB-B Tunarungu. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa

Heriyanto. (2012). Pengertian Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia pada: http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/.

Hidayat, T. (2004). Titian Mahir Matematika 2 untuk SD Kelas 2. Jakarta: PT. Visindo Media Persada.

James and James. (1976). Pengertian Matematika. [Online]. Tersedia pada: http://www.sarjanaku.com/2011/06/pengertian-matematika.html

Mario, Ireneus. (2010). Kelebihan Kelemahan Sempoa. [Online]. Tersedia pada: http://ilmu-fakta.blogspot.com/2010/11/kelebihan-dan-kelemahan-sempoa.html.

Ruseffendi. (2005). Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sadja’ah, Edja. (2005). Pendidikan Bahasa bagi Anak Gangguan Mendengar.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Somad, P dan Herawati T. (1996). Ortopedagogik anak Tunarungu. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

_________. (2008). Definisi dan Klasifikasi Tunarungu. [Online]. Tersedia pada:

http://permanarian16.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi-tunarungu.html.

_________ . (2008). Dampak Ketunarunguan. [Online]. Tersedia pada: http://permanarian16.blogspot.com/2008/03/dampak-ketunarunguan-terhadap.html.

Sadiman, Arief . (2008). Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

(34)

45

Irma Octavia Damayanti, 2013

Penggunaan Balok Sempoa Dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Pada Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : Refika Aditama.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitati dan R & D.. Bandung: Alfabeta.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: Cakra.

Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia. (2007). Matematika.http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#Apakah Matematika. F. (2Febuari 2008).

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 3.1 Format Rancangan Penelitian
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Teori ini lebih menekankan pada aspek kepribadian seperti intelektualisasi, emosi, keadaan fisik (usia, tinggi dan berat badan) dan sifat-sifat pribadi lainnya. Teori ini memusatkan

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisaional Terhadap Keinginan Untuk Keluar (Intensi Keluar) dari Suatu Organisasi pada Perawat Di RSI Hidayatullah

Pada gardu distribusi tempat dimana arus dari gardu induk masuk kegardu distribusi tersebut yang kemudian arus listrik dihubungkan kegardu hubung, sedangkan kegunaan gardu

HPLC Analysis And Antioxidant Potential Of Plant Extract of Cassia alata.. Asian Journal of Pharmaceutical Science

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Kartini Artaria Situmeang

Aplikasi yang berbasis web atau website pada usaha Showroom merupakan salah satu dari beberapa bidang dalam kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang dan informasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat hasil belajar fashion style and trend research sebagai kesiapan menjadi fashion forecaster ditinjau

Penggunaan navigasi situs sangat mudah, yaitu dengan meng-klik sebuah link mengenai materi yang diinginkan maka pembahasan materi tersebut akan langsung ditampilkan pada