• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pemerintah Daerah"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Ambon)

PROPOSAL

OLEH:

SOFIANA INDRIANTI 190105001

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON 2023

(2)

i

(3)

ii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

LEMBAR PENGESAHAN ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 8

D. Definisi Operasional ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Pemerintah Daerah ... 12

1. Pengertian Pemerintah Daerah ... 12

2. Peran Pemerintah Daerah ... 12

B. Pendapatan ... 14

1. Pengertian Pendapatan ... 14

2. Karakteristik Pendapatan ... 15

3. Klasifikasi Pendapatan ... 17

C. Konsep Pemberdayaan ... 19

1. Definisi Pemberdayaan ... 19

2. Prinsip Pemberdayaan ... 20

3. Tujuan Pemberdayaan ... 22

(4)

iii

4. Tahap-tahap Pemberdayaan ... 22

5. Strategi Pemberdayaan ... 23

D. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ... 25

1. Definisi & Konsep Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ... 25

2. Kriteria UMKM ... 26

3. Sumber Permodalan UMKM ... 27

4. Kekuatan dan Kelemahan UMKM... 28

5. Pemberdayaan UMKM ... 28

E. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Ekonomi Islam ... 29

1. Peran Pemerintah Dalam Islam ... 29

2. Pemberdayaan UMKM Dalam Islam ... 34

3. Prinsip-prinsip Pemberdayaan Ekonomi Islam ... 36

F. Penelitian Terdahulu ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Jenis Penelitian ... 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

C. Informan ... 43

D. Sumber Data ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Teknik Analisis Data ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan unit usaha yang didirikan secara perorangan maupun kelompok. Seperti usaha bisnis pada umumnya UMKM tentunya juga akan mengalami krisis. Naik turunnya popularitas pada UMKM tentu saja bisa terjadi. Namun, daya lenting dan kemampuan untuk tetap bertahan dalam kondisi apapun menjadi ciri khas dari UMKM.

Krisis Ekonomi Asia pada tahun 1997 sampai 1998 menjadi salah satu bencana keuangan yang pernah melanda berbagai negara di Asia tidak terkecuali Indonesia. Kondisi Indonesia saat itu terbilang darurat, Selain adanya gejolak politik dan keamanan, ekonomi Indonesia juga mengalami tekanan terhadap krisis keuangan kawasan Asia. Nilai mata uang rupiah mengalami penurunan dan harga bahan pangan mengalami kenaikan. Saat itulah inflasi besar-besaran terjadi. Akibatnya permintaan domestik menurun karena daya beli masyarakat yang melemah. Tidak hanya itu, sulitnya untuk memperoleh kredit, likuiditas yang semakin diperketat dan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral Indonesia menyebabkan tidak sedikit pelaku usaha atau bisnis harus mengalami kebangkrutan.

Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) juga tidak bisa menghindari hal tersebut. Akibatnya jumlah UMKM pada tahun 1997 yang mencapai 39,8 juta mengalami penyusutan menjadi 36,8 juta pada tahun

(6)

2

1998. Berbagai macam usaha UMKM terdampak mulai dari perusahaan alas sepatu, mebel, batu bata, tahu, rokok sampai industri logam. Namun tidak sedikit pula UMKM yang mampu bertahan dari krisis tersebut. Penyiasatan bahan baku yang dilakukan oleh beberapa UMKM menyebabkan roda perekomian tetap berputar sehingga penyerapan tenaga kerja tetap dilakukan.

Ketika krisis berhasil dipulihkan, penyediaan lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja yang dilakukan UMKM mengalami peningkatan.

Pada tahun 1998 pekerja UMKM berjumlah 64,3 juta dan pada tahun 2000 pekerja UMKM mencapai 72,2 juta pekerja.1 Penyerapan tenaga kerja yang dilakukan UMKM ini membawa dampak baik bagi perekonomian negara saat itu. Pada tahun 2008, ketika krisis ekonomi global terjadi banyak perusahaan besar yang mengalami kolaps namun pelaku UMKM relatif tidak terdampak dan tetap menjalankan usahanya sampai pada tingkat ekspor.2

Berdasarkan krisis yang pernah terjadi sebelumnya dan posisi UMKM yang mampu untuk tetap bertahan, maka tidak keliru jika Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu roda yang sangat berpengaruh terhadap perkonomian suatu negara dan tidak salah jika UMKM menjadi penyangga perekonomian nasional karena hampir 99% unit perekonomian di Indonesia dihuni oleh UMKM. Peranan dan kontribusi yang ditimbulkan oleh UMKM berupa penyerapan tenaga kerja terbilang lebih banyak daripada

1 Badan Pusat Statistik. Tabel Perkembangan UMKM 1997-1998.

https://www.bps.go.id/indicator/13/10999/6/tabel-perkembangan-umkm.html. Diakses pada 6 Januari 2023

2 Mengapa UMKM Tahan Banting Dihantam Krisis?|Buka Data. Youtube, diuanggah oleh Narasi Newsroom, 7 Agustus 2020 https://youtu.be/M4P8aXfU1nU. Diakses pada 6 Januari 2023

(7)

usaha bisnis lainnya. Kontribusi yang diberikan UMKM bukan hanya penyediaan lapangan pekerjaan atau penyerapan tenaga kerja tetapi juga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).3 Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UMKM tahun 2018 jumlah pelaku UMKM mencapai 64,2 juta dari jumlah pelaku bisnis yang ada di Indonesia dengan daya serap tenaga kerja UMKM sebanyak 97% dari daya serap tenaga kerja di dunia atau setara 117 juta pekerja. Selain itu, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61,1%.4

Tahun 2019 merupakan awal dari perekonomian mulai mengalami resesi. Adanya Coronavirus disesase 19 atau Covid-19 pada tahun 2019 menjadi masalah yang melanda dunia termasuk Indonesia. Dampak atau implikasi yang ditimbulkan pada masa Pandemi Covid-19 ini terasa pada berbagai sektor seperti sosial, ekonomi, dan politik yang hampir terjadi di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Pada sektor ekonomi hampir seluruh pelaku usaha atau bisnis mengalami kendala terutama pada pengusaha mikro.5 Hingga pada Maret 2020 pandemi Covid-19 berhasil menembus pertahanan UMKM. Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan adanya penurunan kinerja pada pelaku UMKM sebanyak 72,6% akibat terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, Asia Development Bank (ADB) per 16

3 Nurmayanti. Upaya Pemerintah Dalam Pemberdayaan UMKM di Kel Salotellue Kec.

Wara Timur Kota Palopo. IAIN Palopo. Palopo. 2018. h.1

4 Kementerian Keuangan Republik Indonesia. UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit. https://www.dkjn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Indonesia- Terungkit.html. Diakses pada 7 Januari 2023

5 Ibid. UMKM Mulai Menggeliat Pasca Pandemic Covid 19.

https://www.dkjn.kemenkeu.go.id/kpknl-lhokseumawe/baca-artikel/15474/UMKM-Mulai- Menggeliat-Pasca-Pandemic-Covid-19.html. Diakses pada 7 Januari 2023

(8)

4

September 2020 menunjukkan 48,6% UMKM di Indonesia tutup akibat pandemi.6

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa Pembatasan Sosial Bersekala Besar atau PSBB akibat pandemi Covid-19 yang diharapkan menjadi cara untuk mengurangi rantai penyebaran Covid-19 justru membawa dampak buruk bagi perekonomian Indonesia dan tentunya juga berdampak pada aspek sosial. Pemutusan hubungan kerja atau PHK juga terjadi secara besar-besaran dan tentunya tingkat kemiskinan dan pengangguran juga semakin meningkat. Kemudian perekonomian mengalami kontraksi hingga - 5,32%.7

Krisis sosial maupun ekonomi yang terjadi tentu saja menyebabkan kesejahteraan masyarakat juga semakin menurun. Pemerintah memiliki tanggungjawab untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakatnya. Betapa penting peran pemerintah untuk mengatur segala urusan yang ada pada daerah yang didudukinya. Dalam Islam pertanggungjawaban pemerintah atau pemimpin suatu negara maupun daerah tentu saja merupakan suatu hal yang wajib. Sebagaimana dalam hadis shahih Muslim no. 4789 yaitu:

ِ ىِبَّنلا ِنَع َرَمُع ِنْبا ِنَع َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ َّاللَّ ىَّلَص-

َلاَق ُهَّنَأ- ْنَع ٌلوُئْسَم ْمُكُّلُك َو ٍعا َر ْمُكُّلُك َلاَأ «

َّلا ُريِمَلأاَف ِهِتَّيِع َر ٌلوُئْسَم َوُه َو ِهِتْيَب ِلْهَأ ىَلَع ٍعا َر ُلُج َّرلا َو ِهِتَّيِعَر ْنَع ٌلوُئْسَم َوُه َو ٍعا َر ِساَّنلا ىَلَع ىِذ

ِلاَم ىَلَع ٍعا َر ُدْبَعْلا َو ْمُهْنَع ٌةَلوُئْسَم َىِه َو ِهِدَل َو َو اَهِلْعَب ِتْيَب ىَلَع ٌةَيِعا َر ُةَأ ْرَمْلا َو ْمُهْنَع َوُه َو ِهِدِ يَس

ٌلوُئْسَم

ِهِتَّيِع َر ْنَع ٌلوُئْسَم ْمُكُّلُك َو ٍعا َر ْمُكُّلُكَف َلاَأ ُهْنَع

مِلْسُم ُها َو َر(»

6 Agus Widyatama. UMKM dalam Pusaran Pandemi. Malang: FEB UNIBRA.

https://feb.ub.ac.id/id/umkm-dalam-pusaran-pandemi,html. Diakses pada 7 Januari 2023

7 Lidya Julita. Sri Mulyani Bicara Dampak PSBB: Luar Biasa Seius!. CNBC INDONESIA . https://www.cncbindonesia.com/news/20200911180024-4-186241/sri-mulyani- bicara-dampak-psbb-luar-biasa-serius. CNBC Indonesia. 2020. Diakses pada 7 Januari 2023

(9)

“diriwayatkan dari Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar ra. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/ pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya perihal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungjawaban) dari hal-hal yang dipimpinnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadis tersebut jelas sekali bahwa setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban dari apa yang dipimpinnya. Oleh karena itu pemerintah diperlukan untuk mengambil peran dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan perlindungan hukum terhadap UMKM yang mampu mendorong pelaku UMKM untuk tetap beroperasi agar perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat bisa dipulihkan kembali.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2020 jumlah pelaku UMKM mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM dalam

(10)

6

penyerapan tenaga kerja mampu mencapai 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.8

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku tahun 2022 Pada tahun 2017 jumlah UMKM di Provinsi Maluku mencapai 71.205 unit, pada tahun 2018 jumlah UMKM sebanyak 55.675 unit, tahun 2019 jumlah UMKM sebanyak 57.342 unit dan pada tahun 2020 jumlah UMKM menurun menjadi 51.326 unit. Dari tahun 2017 ke tahun 2018 jumlah UMKM di Maluku mengalami penurunan sebanyak 15.530 unit kemudian meningakat sebanyak 1.667 unit pada tahun 2019 dan kembali menurun sebanyak 6.016 unit pada tahun 2020.9 Sementara di Kota Ambon terdapat sebanyak 29.240 pelaku UMKM.10 Mengingat pentingnya peran dan kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional dan daerah tentunya pemerintah daerah tidak boleh acuh terhadap perkembangan dan pemberdayaan UMKM untuk kedepannya.

Di pulau Ambon ada beberapa program yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Maluku untuk membuka galeri Ekonomi Kreatif atau Ekraf di beberapa tempat. Salah satunya adalah galeri ekonomi kreatif atau Ekraf di kawasan Gong Perdamaian Maluku yang dibuka pada 28 Januari 2022 dan diisi oleh 15

8 Kementerian Investasi/BKPM. Upaya Pemerintah Untuk Memajukan UMKM Indonesia. https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/upaya-pemerintah-untuk- memajukan-umkm-indonesia. Diakses pada 6 Januari 2023

9 Ferdinandus, Stenly Jacobus, dan Muspida Muspida. Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Ambon Berdasarkan Literasi Keuangan. Eqien-Jurnal Ekonomi dan Bisnis 9.2. 2020. h. 478

10 KPPBC Ambon. Koordinasi bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Ambon. https://bcambon.beacukai.go.id/baca/koordinasi-bersama-dinas-koperasi-usaha- mikro-kota-ambon.html. Diakses pada 8 Januari 2023

(11)

sampai 18 unit UMKM yang ada di kota Ambon. Namun, seiring berjalannya waktu, pelaku UMKM yang ada pada galeri Ekraf tersebut mengalami penurunan. Ada beberapa unit pelaku UMKM yang yang tutup. Pengunjung yang datang juga mengalami penurunan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengambil judul “Peran Pemerintah Kota Ambon Terhadap Pemberdayaan UMKM Perspektif Ekonomi Islam (Studi Terhadap Pendapatan UMKM Galeri Ekraf Gong Perdamaian Kota Ambon)”.

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian mengenai topik tersebut dan dapat menemukan solusi dari permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dan batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah yang diteliti adalah:

a. Bagaimana kebijakan Pemerintah Kota Ambon dalam memberdayakan UMKM di Kota Ambon?

b. Apakah kebijakan pemberdayaan UMKM pemerintah kota berdampak terhadap peningkatan pendapatan UMKM di Kota Ambon?

(12)

8

c. Apakah Peran Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan dan Pemberdayaan UMKM Masyarakat Kota Ambon sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Ekonomi Islam?

2. Batasan Masalah

Untuk memperkecil ruang lingkup pembahasan, maka penulis perlu membatasi penelitian ini hanya pada Peranan Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan dan Pemberdayaan UMKM Masyarakat Kota Ambon dalam Perspektif Ekonomi Islam.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan dan manfaat yaitu:

1. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui dan menganalisis kebijakan Pemerintah Kota Ambon dalam memberdayakan UMKM Kota Ambon.

b. Mengetahui dampak yang dirasakan oleh pelaku UMKM Kota Ambon mengenai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Ambon.

c. Mengetahui dan menganalisis kesesuaian prinsip-prinsip Ekonomi Islam dengan Peranan Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan dan Pemberdayaan UMKM Masyarakat Kota Ambon.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Praktis

Untuk peneliti agar memperoleh pembelajaran sosial dan meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam melakukan penelitian.

(13)

b. Manfaat Teoritis

1) Bagi perguruan tinggi hasil penelitian ini dapat menjadi referensi kepustakaan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian lebih mendalam tentang topik yang berhubungan sehingga hasilnya dapat lebih sempurna.

2) Bagi masyarakat dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran bagaimana peran dan cara pemerintah meningkatkan pendapatan dan memberdayakan UMKM masyarakat yang sesuai dengan prinsip ekonomi Islam beserta dampak yang akan dirasakan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

1. Pemerintah Daerah

Pemerintahan daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.11 Pemerintah daerah terdiri dari Gubernur, Bupati atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur dari penyelenggaraan pemerintahan daerah.

11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

(14)

10

2. Pendapatan

Penghasilan yang diperoleh dari segala macam aktivitas usaha berupa imbalan, gaji, upah, sewa, bunga dan laba atau profit bisa didefinisikan sebagai pendapatan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pendapatan didefinisikan sebagai penghasil yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti dan sewa.12

3. Pemberdayaan

Upaya untuk mengembangkan potensi yang ada pada seseorang atau sekolompok masyarakat guna tercipta kemandirian dalam mengambil keputusan secara mandiri dan penyelesaian masalah yang tepat disebut pemberdayaan.13 Pemberdayaan juga bisa diartikan sebagai upaya untuk membangkitkan kesadaran mengenai potensi yang ada dan mengembangkannya dengan cara memberikan dorongan, motivasi, ataupun pelatihan yang berguna untuk pengembangan dan peningkatan potensi tersebut kedepannya.14 Pemberdayaan dilakukan untuk memperkuat masyarakat dalam taraf kehidupan sosial maupun ekonominya dengan cara mengembangkan potensi-potensi yang ada pada setiap diri masyarakat atau individu.

12 Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta. 2009. h. 8

13 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Gadjah Mada. Pemberdayaan.

https://pembangunansosial.fisipol.ugm.ac.id/pemberdayaan/. Diakses pada 9 Januari 2023

14 Kementerian Sosial Republik Indonesia. Pemberdayaan. bpps.kemensos.go.id.

diakses pada 20 Juni 2022

(15)

4. UMKM

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM adalah usaha ekonomi yang didirikan secara perseorangan atau kelompok yang bergerak secara produktif dengan kriteria modal usaha maupun penghasilan yang diperoleh sesuai dengan Undang-Undang.15 Definisi serta kriteria usaha yang bisa dikategorikan kedalam UMKM terdapat pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

5. Perspektif Ekonomi Islam

Perspektif merupakan cara pandang yang dimiliki seseorang dalam melihat sesuatu denagn pandangan luas yang akan menambah wawasan atau pengetahuan seseorang. Dan Ekonomi Islam merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari cara manusia dalam melakukan aktivitas ekonomi untuk mencapai maslahah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang terdapat dalam Al-Quran dan As-Sunah.16 Oleh sebab itu Perspektif Ekonomi Islam bisa diartikan sebagai cara pandang seseorang berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Quran dan As-Sunah terhadap suatu aktivitas yang dilakukan.

15 Ditya Iqbal Firmansyah. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Tulungagung. IAIN Tulungangung. 2018. h.

24

16 Elysha Novi Juliyanti. Skripsi. Analisis Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Petani Kopi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Produksi dan Nilai Jual Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Masyarakat Petani di Desa Kenali Kecamatan Belalau Lampung Barat). UIN Raden Intan Lampung. . 2022. h.29

(16)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemerintah Daerah

1. Pengertian Pemerintah Daerah

Pemerintahan daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.17 Pemerintah daerah terdiri dari Gubernur, Bupati atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur dari penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk mengatur daerahnya sesuai dengan wewenangnya.

2. Peran Pemerintah Daerah

Peranan pemerintah daerah dalam mendukung suatu kebijakan pembangunan bersifat partisipatif adalah sangat penting. Hal ini dikarenakan pemerintah daerah merupakan instansi pemerintah yang paling mengetahui potensi yang ada pada daerahnya dan kebutuhan yang palig dibutuhkan oleh rakyatnya. Sementara itu, menurut pendapat Diva terdapat tiga peran pemerintah, yaitu:

a. Peran pemerintah sebagai fasilitator

Pemerintah harus menyediakan berbagai fasilitas yang bisa membuat program yang direncanakan berjalan. Seperti pada pengembangan

17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

(17)

UMKM fasilitas yang dapat disediakan oleh pemerintah bisa berupa pelatihan, pemberianbantuan berupa subsidi barang maupun jasa, berupa keistimewaan melalui pengecualian maupun keringanan dan melalui kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah itu sendiri.

b. Peran pemerintah sebagai regulator

Peran pemerintah sebagai regulator yaitu membuat kebijakan sehingga mempermudah usaha yang dilakukan oleh masyarakat seperti UMKM. Sebagai regulator pemerintah berfungsi untuk menjaga kondisi lingkungan usaha tetap kondusif untuk melakukan infestasi. Dan untuk peran pemerintah sebagai regulator ini terbagi menjadi wewenang pemerintah pusat dan wewenang pemerintah daerah dan dijalankan sesuai dengan kondisi yang ada pada daerah masing-masing.

c. Peran pemerintah sebagai katalisator

Dalam KBBI, katalisator diartikan sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat proses suatu peristiwa. Pemerintah dapat melakukan berbagai langkah seperti pemberian penghargaan kepada UMKM, pemberdayaan Komunitas kreatif untuk produktif bukan konsumtif, permodalan termasuk modal ventura atau modal bergulir dan prasarana intelektual bagi UMKM.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan, pemerintah daerah memiliki urusan

(18)

14

wajib yang harus diselenggarakan. Ada 26 urusan wajib bagi pemerintah daerah, salah satunya adalah harus diselenggarakannya koperasi dan usaha kecil dan menengah. Kemudian, pada Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang struktur organisasi dan tata kerja pemerintah daerah, dijelaskan bahwa penanganan urusan wajib seperti koperasi dan usaha kecil menengah, hendaknya dikelola oleh sebuah satuan direktif yang berbentuk dinas.18

B. Pendapatan

1. Pengertian Pendapatan

Salah satu indikator yang mengukur kesejahteraan seseorang atau masyarakat adalah pendapatan.19 Pendapatan merupakan seluruh penerimaan uang masuk atas hasil kerja berupa upah, gaji, uang sewa, laba atau profit. Menurut Suroto pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industry yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.

Boediono mengatakan bahwa pendapatan merupakan penerimaan dari hasil yang diperoleh dalam melakukan kegiatan ekonomi berkaitan dengan aktivitas perusahaan dan hasil penjualan faktor produksi yang

18 Rama Yuda. Skripsi. Analisis Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Umkm Pada Masa Pandemi Covid 19 Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Desa Jatimulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan). UIN Raden Intan Lampung. 2021. h. 34- 36 19 Fatmawati M Lumintang. Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan Langowan Timur. Jurnal EMBA; Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 1.3. 2013.

(19)

dimiliki perusahaan. Menurut Sadono Sukirno dalam Artikel Ericson Damanik, “Pendapatan penguasa merupakan keuntungan”. Penerimaan dalam bentuk sewa,upah dan bunga yang diperoleh secara berurutan dalam suatu periode tertentu dari pengelolaan hasil-hasil produksi (sumber daya alam,tenaga kerja dan modal) bisa diistilahkan sebagai pendapatan.20 Dalam kamus Bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja (usaha atau sebagainya).21 Dan dalam kamus manajemen uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba disebut pendapatan.22

Ikatan Akuntan Indonesia mengungkapkan dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) mendefinisikan Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dikenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti dan sewa. Munurut Harnanto menuliskan bahwa pendapatan adalah “kenaikan atau bertambahnya aset dan penurunan atau berkurangnya liabilitas perusahaan yang merupakan akibat dari aktivitas operasi atau pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat atau konsumen pada khususnya”.23 2. Karakteristik Pendapatan

20Nirvandi Gombala, Vecky AJ Masinambow, dan Mauna Th B. Maramis. Analisis Pengaruh Modal dan Biaya Produksi Terhadap Pendapatan UMKM di Kota Kotamobagu.

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19.01.2019. h. 59

21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.2008. h.185

22 BN. Marbun. Kamus Manajemen. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 2008. h. 230

23 Oktafia Indah Lestari. Penerapan Pencatatan Pendapatan Dan Bebanpada Warehouse PT.Supra Raga Transport. Diss. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta.

2021. h. 6

(20)

16

Pendapatan memilki tujuh karakteristik, yaitu:24

a. Aliran masuk atau kenaikan aset adalah jumlah aset baru yang diterima dari konsumen, aliran dari dana konsume, kenaikan laba ekonomi, laba penjualan aset.

b. Kegiatan yang mempresentasi operasi utama atau sentral yang terus menerus adalah pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.

c. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban dimana suatu entitas mengalami kenaikan aset sebelumnya, misalnya menerima pembayaran dimuka dari pelanggan, pengiriman barang, atau pelaksanaan jasa akan mengurangi kewajiban yang menimbulkan pendapatan. Jadi kenaikan aset, pendapatan dapat diartikan sebagai penurunan kewajiban.

d. Suatu entitas maksudnya adalah pendapatan didefinisi sebagai kenaikan aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meskipun kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih.

e. Produk perusahaan maksudnya dimana aliran aset dari pelanggan berfungsi hanya sebagai pengukur, tetapi bukan pendapatan itu sendiri. Produk fisik yang dihasilkan oleh kegiatan usaha itulah yang merupakan pendapatan. Produk merupakan capaian dari tiap kegiatan produksi. Pendapatan merupakan aliran masuk aset (unit

24 Puspa Rini. Analisis Pengaruh Pengakuan Pendapatan Pada Perhitungan Akutansi. Jurnal Akuntasi Dan Bisnis Indonesia (JABISI) 2.1. 2021. h. 64

(21)

moneter) dan hal tersebut terhubung dengan aliran fisis yang berupa penyerahan produk (output) perusahaan.

f. Pertukaran produk, harus dinyatakan sebagai satuan moneter agar dapat dicatat kedalam sistem pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif yaitu apabila jumlah rupiah tersebut ialah hasil dari transaksi atau pertukaran antara pihak independen.

g. Memegang beberapa nama atau mengambil sebagian produk, yaitu dimana pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan juga mencakupi semua pos dengan berbagai macam bentuk dan nama apapun.

3. Klasifikasi Pendapatan

Kusnadi menyatakan bahwa pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Pendapatan Operasional

Pendapatan operasional merupakan pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas penjualan barang dagangan, produk atau jasa dalam periode tertentu dalam rangka kegiatan utama sebuah perusahaan atau badan usaha yang berhubungan langsung dengan kegiatan atau operasi utama perusahaan. Pendapatan operasional bersifat normal dan sesuai dengan tujuan perusahaan serta terjadi secara berulang selama aktivitas perusahaan masih tetap berjalan.

Pendapatan yang dimiliki oleh setiap persusahaan berbeda- beda sesuai dengan jenis usaha yang dikelola setiap perusahaan.

(22)

18

Penjualan jasa ataupun barang merupakan salah satu sumber pendapatan operasional yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.25 Dan pendapatan operasional yang bersumber dari penjualan terbagi menjadi 2, yaitu;

1) Pendapatan kotor merupakan pendapatan yang diperoleh dari penjualan sebelum dikurangi faktor-faktor pengurang seperti return, diskon dan komisi.

2) Pendapatan bersih merupakan pendapatan yang diperoleh dari pendapatan penjualan yang telah dikuangi oleh faktor-faktor pengurang seperti return, diskon dan komisi.

b. Pendapatan Non Operasional

Pendapatan non operasional merupakan pendapatan yang diperoleh dari segala aktivitas atau kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama perusahaan yang bersifat insidentil. Pendapatan ini dibedakan menjadi;26

1) Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain, yaitu:

a) Bunga adalah pembebesan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terutang kepada entitas;

b) Royalti adalah pembebasan untuk penggunaan aset jangka panjang entitas;

25 Stefanie Graciela.. Tinjauan Atas Proses Pencatatan Pendapatan Penjualan Di Ambrasta Coffe. Diss. Universitas Komputer Indonesia. Bandung. 2021. h. 9

26 Ibid. 10

(23)

c) Dividen adalah distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentu.

2) Pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang dagangan atau hasil produksi.

C. Konsep Pemberdayaan 1. Definisi Pemberdayaan

Pemberdayaan merupakan suatu cara dimana masyarakat berupa kelompok, organisasi maupun komunitas diarahkan agar dapat berkuasa atas kehidupannya.27 Pemberdayaan juga bisa diartikan sebagai upaya untuk membangkitkan, munumbuhkan dan mengembangkan potensi yang ada dengan motivasi, dukungan, pelatihan dengan tujuan masyarakat bisa lebih mandiri dan kreatif dalam menemukan solusi dari masalah yang dihadapi dengan baik. Menurut Suharto pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan individu, kelompok dan masyarakat luas yang memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya termasuk sumber daya yang terkait dengan aktivitas dan pekerjannya.28

Menurut Wuradji yang dikutip oleh Aziz Muslim menyatakan bahwa proses yang dilakukan secara transfomatif, partisipatif, dan berkesinambungan yang dilakukan guna menumbuhkan kesadaran

27 Sulandjari, Kuswarani, Sabri, Wage. dkk. Ekonomi Lingkungan. CV. Media Sains Indonesia. Bandung. 2021. h. 34

28 Isnaini Harahap, M. Mailin, dan Salisa Amini. Peran Bank Wakaf Mikro Syariah Di Pesantren Mawaridussalam Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. 2019. h. 158

(24)

20

masyarakat melalui peningkatan kemampuan dalam menangani persoalan dasar yang dihadapi dan meningkatkan kondisi hidup sesuai dengan harapan disebut sebagai pemberdayaan. Kemudian, menurut Edi Suharto pemberdayaan adalah proses dan tujuan. Pemberdayaan sebagai proses merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tujuan memperkuat kekuatan atau potensi dan keberdayaan kelompok maupun individu yang ada dalam masyarakat yang mengalami kemiskinan atau kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan pemberdayaan sebagai tujuan menunjuk pada hasil atau keadaan yang ingin dicapai setelah melewati rangkaian proses sehingga tercipta sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki pengetahuan atau kekuasaan dan kemampuan dalam memenuhi kehidupannya.29

2. Prinsip Pemberdayaan

Merujuk pada pendapat Najiyati, dkk terdapat empat pprinsip yang sering digunakan dalam program pemberdayaan, yakni;30

a. Kesetaraan

Dalam prinsip kesetaraan atau kesejajaran berarti kedudukan setiap masyarakat atau pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah program pemberdayaan tidak dibedakan antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kemudian tidak ada dominasi kedudukan atau sub ordinasi kedudukan diantara pihak-pihak yang terlibat. Semua

29 Lestari Oktaviani, T. A. R. I. Pengaruh Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga. Diss. Universitas Siliwangi. 2019. h. 13-14

30 M. Modul II : Prinsip Dan Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat. . 2016. h. 15- 19

(25)

dibangun atas dasar kesamaan derajat dan kedudukan. Dinamika yang dibangun adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Tidak ada arahan atau petunjuk, tidak ada atasan atau bawahan, tidak ada guru atau murid, tidak ada pembina atau yang dibina, serta tidak ada penguasa atau yang dikuasai.

b. Partisipatif

Esensi dari pemberdayaan adalah partisipasi. Namun, partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat belum bisa disebut sebagai pemberdayaan apabila ada unsur memberikan kewenangan atau sebagian kewenangan dan memberikan dorongan untuk lebih berdaya.

c. Keswadayaan

Dalam proses pemberdayaan, bantuan atau dukungan pengembangan kapasitas dan kemandirian, meskipun hasilnya baru dapat dinikmati dalam jangka panjang lebih diprioritaskan daripada bantuan yang bersifat caritas. Dukungan dan bantuan tersebut hanya bersifat stimulant, sedangkan sumber daya utama untuk pengembangan kapasitas dan kemandirian sebagian besar berasal dari masyarakat sendiri. Upaya menumbuhkembangkan kapasitas dan kemandirian yang berasal dari sumber daya masyarakat sendiri inilah yang disebut keswadayaan.

d. Berkelanjutan

(26)

22

Proses pemberdayaan bukanlah proses yang instan, impulsive atau hanya sekedar menjalankan suatu program pembangunan belaka.

Pemberdayaan masyarakat adalah proses yang terus menerus, berkesinambungan dan berkelanjutan.

Keempat prinsip tersebut harus ditetapkan sebagai stimulan agar proses-proses pemberdayaan dapat benar-benar menguatkan dan memandirikan masyarakat secara berkelanjutan.

3. Tujuan Pemberdayaan

Pemberdayaan dilakukan dengan tujuan menumbuhkan dan mengembangkan setiap potensi yang ada baik dalam diri maupun lingkungan guna terciptanya kemandirian, tumbuhnya kreativitas dan inovasi baru dalam pelaksanaan pembangunan.

4. Tahap-tahap Pemberdayaan

Menurut Sumodiningrat, pemberdayaan tidak bersifat selamanya melainkan sampai dengan target masyarakat mampu untuk mandiri, dan kemudian dilepas untuk mandiri meskipun dari jauh masih dijaga agar tidak mengalami kegagalan atau jatuh kembali. Sehingga terdapat tahapan dalam upaya pemberdayaan, diantaranya meliputi:31

a. Tahap pertama yaitu penyadaran serta pembentukan perilaku kearah perilaku sadar akan perlunya peningkatan kemampuan atau kapasitas diri.

31 Ahmad Rizal Fauzi. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ekonomi Kreatif Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Kerajinan Batu Alam Wall Cladding di UD Arjuna Stones Desa Sawo Campudarat Tulungagung). IAIN Tulugagung. 2019. h. 97-98

(27)

b. Tahap kedua yaitu transformasi atau menambah kemampuan masyarakat mulai dari pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan agar masyarakat bisa memiliki kemampuan dasar sehingga bisa mengambil peran dalam suatu kegiatan pembangunan.

c. Tahap yang ketiga adalah peningkatan kemampuan berfikir atau intelektual sehingga bisa lebih memiliki ide berupa kreatifitas atau inovasi baru dalam menciptakan sesuatu hal sehingga bisa mengantarkan mereka menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Dilain pihak, menurut Lippit terdapat 7 tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat:32

a. Penyadaran

b. Menunjukkan adanya masalah c. Membantu pemecahan masalah d. Menunjukkan pentingnya perubahan e. Melakukan pengujian dan demonstrasi f. Memproduksi dan publikasi informasi

g. Melaksanakan pemberdayaan/ penguatan kapasitas 5. Strategi Pemberdayaan

Dalam melaksanakan pemberdayaan perlu dilakukan melalui berbagai pendekatan yaitu:33

32 Martina. Lingkup dan Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat. Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. 2016. h. 2

33 Dinda Tauresia Febrina. Skripsi. Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan UKM di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Perspektif Ekonomi Islam.

UIN Raden Intan Lampung. 2017. h. 42-43

(28)

24

a. Pemungkinan, yakni menciptakan suasana yang memungkinkan potensi yang dimiliki masyarakat berkembang secara optimal.

Pemberdayaan harus bisa membuat masyarakat terbebas dari sekat kultural dan struktural yang mampu menghambat proses pemberdayaan dilakukan.

b. Penguatan, yaitu memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi serta memenuhi kebuuhan- kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu mengembangkan kemampuan dan menumbuhkan rasa kepercayaan diri masyarakat guna menunjang potensi yang ada.

c. Perlindungan, yaitu melindungi setiap masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar tidak tertindas dan tereskploitasi oleh kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kuat juga menghindari adanya persaingan yang tidak seimbang antara kedua kelompok.

Pemberdayaan harus diarahkan kepada penghapusan segala jenis diskriminasi dan segala jenis bentuk kegiatan yang hanya menguntungkan satu pihak saja.

d. Penyokongan, yaitu memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peran dan tugas-tugas kehidupannya.

Pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat agar mampu hidup lebih baik dan tidak jatuh pada posisi atau keadaan yang semakin lemah dan terpinggirkan.

(29)

e. Pemeliharaan, yakni memelihara situasi tetap kondusif agar keseimbangan distribusi tetap terjadi antara berbagai kelompok yang ada di masyarakat. Pemberdayaan harus bisa menjamin keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memilki kesempatan yang berusaha sama.

D. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Definisi dan Konsep Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM)

Definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2008 Ayat (1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini; Ayat (2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha kecil sebagaimana dimkasud dalam Undang-Undang ini;

Ayat (3) Usaha Menengah adalah Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan

(30)

26

bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.34

2. Kriteria UMKM

Pada Pasal 6 Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 juga telah dijelaskan mengenai kriteria UMKM sebagai berikut. Pada Pasal 6 Ayat (1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:35

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Kemudian pada Ayat (2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Dan pada Ayat (3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

34 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM

35 Ibid. pasal 6

(31)

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

3. Sumber Permodalan UMKM

Dalam upaya untuk mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah dan UMKM diperlukan dukungan yang komprehensif dari lembaga keuangan. Oleh sebab itu, di masyarakat telah tumbuh dan berkembang banyak lembaga keuangan non bank yang melakukan kegiatan usaha jasa pengembanagan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun masyarakat. Lembaga keuangan tersebut dikenal denagn lembaga keuangan mikro (LKM). Dalam rangka memberikan landasan hukum yang kuat atas operasional LKM, pada 8 Januari 2013 telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro.36 Untuk mendapatkan modal UMKM biasanya pelaku UMKM mendapatkan sumber dari:

a. Modal sendiri

b. Bantua dana dari pemerintah

36 Otoritas Jasa Keuangan. Informasi Umum Lembaga Keuangan Mikro.

https://www.ojk.go.id. Diakses pada 10 Januari 2023

(32)

28

c. Pinjaman bank

d. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (koperasi simpan pinjam, pegadaian dan lain sebagainya.

4. Kekuatan dan Kelemahan UMKM

UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang bisa menjadi basis pengembangan usaha pada masa yang akan datang diantaranya:

a. Mengembangkan kreativitas usaha baru dan sumber wirausaha baru.

b. Melakukan inovasi

c. Kebergantungan usaha besar pada usaha kecil d. Daya tahan usaha.

Kelemahan yang menjadi faktor penghambat dan permasalah UMKM yaitu:

a. Bidang manajemen b. Organisasi

c. Teknologi d. Permodalan

e. Operasional dan teknis lapangan

f. Kendala pemasaran produk. Sebagian besar pengusaha industri kecil memprioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu mengaksesnya.

g. Kendala perizinan serta biaya-biaya non teknis di lapangan yang sulit untuk dihindarkan.

5. Pemberdayaan UMKM

(33)

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pasal 1 ayat (8) menyatakan pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam bentuk pertumbuhan iklim usaha, pembinaan dan pengembangan sehingga usaha kecil mamu menumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Sehingga pemberdayaan UMKM diartikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme dan kinerja pelaku pembanguan di daerah, termasuk aparatur, organisasi sosial kemasyarakatan, LSM, dunia usaha, dan anggota masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi serta merealisasikan aspirasi dan harapan masyarakat untuk mewujudkan peningkatan kualitas hidup kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan UMKM akan meningkatkan ekonomi masyarakat, karena UMKM akan berpengaruh langsung terhadap tingkat pendapatan masyarakat sekitar.

Menurut Sjaifudia, strategi upaya pemberdayaan UMKM yaitu:37 a. Strategi peningkatan kemampuan finansial

b. Strategi pengembangan pemasaran

c. Strategi pengembangan sumber daya manusia d. Strategi pengaturan dan perizinan

E. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Ekonomi Islam 1. Peran Pemerintah dalam Islam

37 Yuda. loc. cit

(34)

30

Di dalam pemerintahan seorang pemimpin mempunyai tugas dalam memenuhi kepentingan masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin sangat penting bagi kehidupan.Sebagaimana dalam kaidah fikih yaitu:

“Kebijaksanaan imam mengacu pada kemaslahatan rakyat”.

Kaidah tersebut menjelaskan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh seorang pemimpin (imam) harus mengacu pada kemaslahatan rakyat (kesejahteraan dunia dan akhirat). Didalam Islam seorang pemimpin harus mensejahterakan rakyatnya baik itu melalui prinsip-prinsip seorang pemimpin. Didalam Islam sudah diterapkan oleh Rasulullah SAW dalam memimpin yakni:38

a. Tanggung jawab pemimpin

Pemerintah adalah pemegang amanah dari Allah SWT untuk menjalankan tugas-tugas kolektif dalam mewujudkan peranan dalam konteks sosial maupun politik. Didalam mewujudkan peranannya seorang pemimpin hakikatnya mempunyai pertanggungjawaban kepada Allah SWT, rakyatnya dan dirinya sendiri. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Qs. Al-Muddatsir: 38

ِه َر ْتَبَسَك اَمِب ٍٍۢسْفَن ُّلُك ةَنْي

Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya”. (Qs. Al-Muddatsir: 38)

38 Ibid. 29-31

(35)

Ayat diatas menjelaskan bahwa seorag pemimpin juga harus bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya. Setiap orang dihari kiamat akan bergantung pada amal perbuatan sendiri.

b. Kemandirian

Seorang pemimpin harus membuat proram-program yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada serta dapat menimbulkan kemandirian pada sumber daya manusia untuk melakuka sebuah usaha. Allah SWT berfirman:

َلا َو ْيِفاَخَت َلا َو ِ مَيْلا ىِف ِهْيِقْلَاَف ِهْيَلَع ِتْف ِخ اَذِاَف ِِۚهْيِع ِض ْرَا ْنَا ىٓ س ْوُم ِ مُا ىٓ لِا ٓاَنْيَح ْوَا َو نْيِلَس ْرُمْلا َنِم ُه ْوُلِعاَج َو ِكْيَلِا ُه ْوُّدۤا َر اَّنِاِۚ ْيِن َزْحَت

Artinya: “Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil. Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.”(Qs. Al-Qhasas: 7)

Dalam ayat diatas terdapat makna yang sangat jelas bahwa merupakan suatu kewajiban seorang muslim dan manusia untuk selalu berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam batas yang diberikan Allah SWT untuk memperoleh harta dan mencari dengan bersungguh- sungguh dengan apa yang telah diberikan Allah SWT dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencari serta memanfaatkan sumber

(36)

32

daya yang ada karena Allah tidak akan mengubah keadaan umatnya sebelum mereka mengubahnya sendiri.

c. Keadilan

Keadilan berasal dari bagasa Arab ‘adl yang berarti sama atau persamaan. Persamaan yang merupakan makna dari kata adil ini adalah menjadikan pelakuknya tidak berpihak da pada dasarnya pula seorang yang adil berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya.dengan demikian ia tidak melakukan sesuatu dengan sewenang-wenang.39

Keadilan pada seorang pemimpin itu sangat penting demi rakyatnya. Seorang pemimpin dalam menjalankan kewajibannya dalam pemerataan hak teradap masyarakatnya harus adil dan merata.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Qs. An-Nahl: 90)

ِرَكْنُمْلا َو ِءۤاَشْحَفْلا ِنَع ى هْنَي َو ى ب ْرُقْلا ىِذ ِئۤاَتْيِا َو ِناَسْحِ ْلاا َو ِلْدَعْلاِب ُرُمْأَي َ هاللَّ َّنِا ن ْو ُرَّكَذَت ْمُكَّلَعَل ْمُكُظِعَي ِيْغَبْلا َو

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”(Qs. An-Nahl: 90)

39 M Shalihah. Peran Kepemimpinan Islam Dalam Peningkatan Manajemen Usaha Perusahaan. Tahkim, IX (2). 2015. h. 120-122

(37)

Dari ayat diatas, ada tiga hal yang diperintahka Allah SWT agar dulakukan sepanjang waktu sebagai wujud dari taat kepada Allah SWT. Pertama, berlaku adil yaitu menimbang yang sama berat, mengembalikan hak kepada yang berhak, dan tidak berlaku zalim;

Kedua, berbuat ihsan mengandung arti yaitu mempertiggi kualitas amalan, berbuat yang lebih baik sehingga imannya meningkat; Ketiga, memberi kepada keluarga yang terdekat.40

Disisi lain, beragam aspek dan objek keadilan telah tercatat dalam Al-Quran, begitupun dengan pelakunya. Dalam hal ini ada emapat makna keadilan yang diungkapkan dalam Al-Quran:41

1) Adil dalam arti sama atau persamaan yaitu persamaan dalam hak, seperti yang terdapat dalam Qs. An-Nisa: 58

ا ْوُمُك ْحَت ْنَا ِساَّنلا َنْيَب ْمُتْمَكَح اَذِا َو ۙاَهِلْهَا ىٓ لِا ِت ن مَ ْلاا اوُّدَؤُت ْنَا ْمُكُرُمْأَي َ هاللَّ َّنِا ا ًرْي ِصَب ٍۢاًعْيِمَس َناَك َ هاللَّ َّنِا ۗ ٖهِب ْمُكُظِعَي اَّمِعِن َ هاللَّ َّنِا ۗ ِلْدَعْلاِب

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat keapada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik- baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.”(Qs. An-Nisa: 58)

40 Rama Yuda. op. Cit. h. 30-31

41 Shalihah. loc. cit.

(38)

34

2) Adil dalam arti seimbang. Keseimbangan ditemukan pada suatu kelompok yang didalamnya terdapat beragam bagian yang menuju satu tujuan tertentu, selama syarat dan kadar tertentu terpenuhi oleh setiap bagian. Dengan terpenuhinya syarat tersebut, maka tujuan dari kehadiran sekelompok orang bisa tercapai. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Qs. Al-Infittar: 6-7

مْي ِرَكْلا َكِ ب َرِب َك َّرَغ اَم ُناَسْنِ ْلاا اَهُّيَآ ي كَلَدَعَف َكى هوَسَف َكَقَلَخ ْيِذَّلا

Artinya: “Wahai manusia, apakah yang memperdayakan kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah? Yang menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu, dan mengadilkan kamu (menjadikan susunan tubuhmu seimbang)”. (Qs. Al-Infittar: 6-7)

(3) Adil adalah perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu kepada pemiliknya. Pengertian inilah yang didefinisikan dengan “menempatkan sesuatu pada tempatnya”.

(4) Adil yang dinisbatkan kepada Ilahi. Ini berarti menjaga dan memelihara kewajaran atas berlanjutnya eksistensi, tidak mencegah kelanjutan eksistensi dan perolehan rahmat sewaktu terdapat banyak kemungkinan untuk itu.

2. Pemberdayaan UMKM dalam Islam

Menggunakan bahan-bahan yang tidak memiliki zat berbahaya dan haram, memperhatikan kebersihan lingkungan usaha serta bahan dan alat

(39)

usaha, dan tidak melakukan aktivitas yang bertentangan dengan hukum- hukum Islam hendaknya dan harusnya dilakukan oleh pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Ada berbagai macam langkah yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM agar usaha yang dilakukan berjalan sesuai rencana, yaitu:42

a. Memiliki niat yang baik b. Menjalankan usaha yang halal

c. Mengutamakan sportifitas dalam menjalakan usaha d. Menjaga kebersihan lingkungan

e. Pelayanan

Sehingga dalam usaha, pemasaran juga merupakan satu hal yang penting karena pemasaran dapat dikatakan sebagai upaya yang dilakukan agar memudahkan terjadinya jual beli. Sebagaimana Rasulullah SAW adalah seorang yang menggeluti dunia perdagangan.dalam menjalankan perdagangan, kejujuran ,keadilan, dan juga takwa kepada Allah SWT merupakan hal penting yang harus selalu dilakukan agar tercipta kegiatan ekonomi yang baik.

Dalam Islam segala aktivitas yang dilakukan harus mengandung nilai-nilai Islami seperti dalam pemasaran, tidak diperbolehkan adanya unsur kebohongan didalamnya. Promosi seharusnya dilakukan dengan transparan yang artinya pelaku usaha menjelaskan secara jujur kepada pelanggan atau konsumen mengenai produk yang diproduksinya.

42 Rama Yuda. op. cit. h. 36-37

(40)

36

3. Prinsip-prinsip Pemberdayaan Ekonomi Islam.

Dalam kegiatan Ekonomi Islam menurut Choundhury perumusan prinsip-prinsip ekonomi Islam mencakup;43

a. Tauhid dan Persaudaraan

Tauhid merupakan pondasi ajaran Islam. Allah SWT merpakan pemilik hakiki, manusia hanya diberi amanah untuk memiliki sementara waktu sebagai ujian bagi manusia. Karena segala perbuatan yang dilakukan tanpa terkecuali termasuk aktivitas ekonomi maupun bisnis akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Qs. Ali-Imran: 191

ِت و مَّسلا ِقْلَخ ْيِف َن ْو ُرَّكَفَتَي َو ْمِهِب ْوُنُج ى لَع َّو اًد ْوُعُق َّو اًماَيِق َ هاللَّ َن ْو ُرُكْذَي َنْيِذَّلا راَّنلا َباَذَع اَنِقَف َكَن حْبُس ِۚ ًلًِطاَب اَذ ه َتْقَلَخ اَم اَنَّب َر ِِۚض ْرَ ْلاا َو

Artinya: “(yaitu)orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”(Qs. Ali- Imran:191)

Berdasarakan ayat tersebut, terlihat bahwa orang-orang yang mendalam pemahamannya dan memiliki pikiran yang tajam dalam artian orang yang berakal, orang-orang yang mau menggunakan

43 Dinda Tauresia Febrina. op. cit. h. 54-60

(41)

pikirannya, mengambil faedah, hidayah dan menggambarkan keagungan Allah SWT.

Selain itu, ayat diatas juga menjelaskan bahwa orang-orang yang selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan apapun termasuk dalam kegiatan perekonomian harusnya bersikap adil, jujur dan bermoral.

Setiap pelaku usaha yang mendasarkan konsep-konsep Islam tentang kebahagiaan sebagai dasar dalam melakukan segala aktivitas. Manusia dan kehidupan yang baik sangat menekankan aspek persaudaraa, keadailan dan pemenuhan kebutuhan baik secara material maupun spiritual.

b. Kerja dan Produktifitas

Manusia mewujudkan cita-citanya untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani dengan bekerja. Kerja merupaka aktivitas yang dilakukan dengan mengerahkan segala kemampuan dan kesungguhan untuk mengelola sumber daya alam yang ada. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalm sebuah hadis riwayat Bukhari no. 2072 dijelaskan bahwa:

ِهْيَلَع َد ُواَد ِالله َّيِبَن َّنِإ َو ِهِدَي ِلَمَع ْنِم َلُكْأَي ْنَأ ْنِم ا ًرْيَخ ُّطَق اًماَعَط ٌدَحَأ َلَكَأ اَم هِدَي ِلَمَع ْنِم ُلُكْأَي َناَك ُم َلًَّسلا

Artinya: “Diriwayatkan: Ibrahim bin Musa bahwa Isa mengabarkan dari Tsur dari Kholid bin Mi’dan dari Miqdam r.a. dari Rasulullah bersabda: makanan terbaik yang dimakan seseorang adalah dari hasil karya tangannya sendiri dan

(42)

38

sesungguhnya Nabi Daud A.s pun makan dari hasil kerjanya sendiri”. (HR. Bukhari no. 2072)

c. Keadilan Distribusi

‘Adl (adil) adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya, dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya. Sedangkan keadilan ekonomi adalah konsep persaudaraan dan perlakukan yang sama bagi setiap individu dalam masyarakat dan dihadapan hukum harus diimbangi dengan keadilan ekonomi. Islam mengajarkan kepada setiap manusia untuk berbuat adil atau menegakkan keadilan pada setiap tindakan perbuatannya.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Qs. An-Nisa: 58

ْمُك ُرُمْأَي َ هاللَّ َّنِا ا ْوُمُكْحَت ْنَا ِساَّنلا َنْيَب ْمُتْمَكَح اَذِا َو ۙاَهِلْهَا ىٓ لِا ِت ن مَ ْلاا اوُّدَؤُت ْنَا

ا ًرْي ِصَب ٍۢاًعْيِمَس َناَك َ هاللَّ َّنِا ۗ ٖهِب ْمُكُظِعَي اَّمِعِن َ هاللَّ َّنِا ۗ ِلْدَعْلاِب

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat keapada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.”(Qs. An-Nisa:

58) d. Kebersamaan

Manusia dalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

Seseorang pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Allah SWT

(43)

menciptakan manusia dengan beraneka ragam budaya, suku, karakter dan berbeda-beda pula status sosialnya. Demikian pula Allah menciptakan manusia dengan kepandaian dan keahlian yang berbeda- beda pula. Semua itu adalah dalam rangka untuk salaing memberi dan mengambil manfaat. Allah SWT berfirman dalam Qs. Az-Zukhruf: 32 yaitu;

ِ ب َر َتَمْح َر َن ْوُمِسْقَي ْمُهَا اَنْعَف َر َو ۙاَيْنُّدلا ِةو يَحْلا ىِف ْمُهَتَشْيِعَّم ْمُهَنْيَب اَنْمَسَق ُنْحَن َۗك

اَّم ِم ٌرْيَخ َكِ ب َر ُتَمْح َر َوۗ اًّي ِرْخُس اًضْعَب ْمُهُضْعَب َذ ِخَّتَي ِل ٍت ج َرَد ٍضْعَب َق ْوَف ْمُهَضْعَب ن ْوُعَمْجَي

Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu?

Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lainnya beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”(Qs. Az-Zukhruf: 32)

e. Kepemilikan

Kepemilikan adalah ikatan seseorang dengan hak miliknya yang disahkan oleh syariat atau hak khusus yang didapatkan pemilik, sehingga ia mempunyai hak untuk menggunakan hak itu dengan tetap memperhatikan norma-norma atau aturan-aturan syariat yang berlaku.

Ada tiga kepemilikan dalam Islam, yaitu;

(44)

40

1). Kepemilikan penuh ialah kepemilikan pada benda sekaligus hak pemanfaatannya.

2). Hak milik saja tanpa pemanfaatannya.

3). Hak pemanfaatannya saja.

Sedangkan berdasarkan bentuknya, kepemilikan dibagi dua yaitu;

1). Kepemilikan individu 2). Kepemilikian kolektif F. Penelitian Terdahulu

1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati mengenai “Kebijakan Ekonomi Pemerintah Dalam Pengembangan ekonomi Kreatif Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Buntu Torpedo Kabupaten Luwu Utara” pada tahun 2021 merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian yang dilakukan tersebut memperoleh hasil dimana upaya yang dilakukan pemerintah daerah tersebut membawa dampak baik bagi peningkatan pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Upaya yang dilakukan pemerintah berupa pelatihan, pemberian bantuan dana serta alat produksi membuat pendapatan masyarakat tersebut meningkat.44

2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dinda Tauresia Febrina mengenai

“Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan UKM di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Perspektif

44Rahmawati, Skripsi. Kebijakan Ekonomi Pemerintah Dalam Pengembangan ekonomi Kreatif Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Buntu Torpedo Kabupaten Luwu Utara. IAIN Palopo. . 2021.

(45)

Ekonomi Islam” pada tahun 2017 merupakan penelitian kualitatif dan memperoleh hasil peranan yang dilakukan pemerintah daerah tersebut dalam pemberdayaan UKM Kain Perca di desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu ternyata meningkatkan pendapatan pemilik UKM setelah pemerintah memberi bantuan berupa pengetahuan, alat produksi sampai pada promosi dan modal. Dan dari penelitian ini diketahui bahwa peranan yang dilakukan oleh pemerintah daerah tersebut untuk memberdayakan UKM sudah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam.45

3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dicky Darmawan mengenai “Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Barru”

pada tahun 2020 merupakan penelitian kualitatif yang memperoleh hasil bahwa peran pemerintah daerah Dinas Koperindag dalam memberdayakan pelaku usaha Kabupaten Barru sudah optimal dan meningkatkan kualitas SDM.46

Dari ketiga hasil penelitian terdahulu tersebut, penelitian yang akan dilakukan peneliti pada kesempatan ini memiliki kesamaan pada jenis penelitian yang digunakan yakni; (1) jenis penelitian kualitatif; (2) objek penelitian mengenai peran pemerintah daerah untuk memberdayakan dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha pada daerah masing-masing; dan (3) penelitian yang dilakukan ini sama-sama melihat dari perspektif ekonomi

45 Dinda Tauresia Febrina. Skripsi. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan UKM di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Perspektif Ekonomi Islam. UIN Raden Intan Lampung. 2017

46 Dicky Darmawan.Skripsi. Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Barru. Universitas Muhammadiyah Makassar. 2020

(46)

42

Islam seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Dinda Tauresia Febrina.

Selain persamaan, perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti pada kesempatan ini dengan penelitian terdahulu tersebut adalah; (1) lokasi penelitian dilakukan; (2) lembaga pemerintah daerah yang menjadi objek penelitian; (3) penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmawati dan Dicky Darmawan tidak melihat dari sudut pandang perspektif Ekonomi Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Bantuan yang dimaksud adalah tambahan dana yang diberikan untuk aktivitas yang diselenggarakan oleh mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan yang bertaraf

Bentuk persaingan ketat ini berkaitan dengan adanya sejumlah faktor (Pearce and Robinson, 2008): ada banyak pesaing atau pesaing yang ada memiliki ukuran dan kekuatan

12 tahun 1956 tentang pembentukan daerah swatantra tingkat II dalam lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah (Lembaran Negara tahun 1957 No. 77), ditetapkan

Peristiwa atau kejadian yang terjadi di lokasi penelitian seperti kegiatan di mapalus suka/duka, arisan, kelompok mapalus tani bunga dan kelompok mapalus tani, kerja

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya-Nya kepada penulis, sehingga atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

Waket 2 yang membawahi SDM melakukan sosialisasi semua dokumen yang terkait dengan standar pengelolaan pembelajaran di lingkungan STKIP Kusuma Negara kepada semua

Salah satu faktor yang mempengaruhi kekasaran permukaan pada gigitiruan adalah jenis bahan basis gigitiruan yang digunakan seperti bahan nilon termoplastik yang memiliki

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke-3 bank syariah yang ada di Lubuk Pakam ini pada awalnya sudah pernah melakukan program-program pemberdayaan di