Penerapan Metode Technique For Order Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Dalam Pengembangan Desa Terbaik
Menggunakan Pembobotan Rank Order Centroid (ROC)
Lakry Maltaf Putra1,*, Warkianto Widjaja2
1Program Studi Sistem Informasi, Universitas Metamedia, Padang, Padang, Indonesia
2 Program Studi Teknik Industri, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Bandung, Indoneisa Email: 1,*[email protected], 2[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Abstrak-Pengembangan desa terbaik merupakan suatu perkembangan desa yang dimana desa tersebut bisa untuk dijadikan contoh bagi desa lainnya. Akan tetapi banyak sekali desa yang kelihatannya menjadi pengembang desa yang terbaik padahal tidak sama sekali. Pada zaman saat ini banyak sekali masyarakat yang enggan dalam pengembankan suatu desa, banyak juga masyarakat yang berfikiran sempit bahwa tidak perlu adanya pengembangan desa karna ada atau tidaknya pasti akan tetap sama. Maka dari itu penulis ingin membuat suatu penelitian dalam memilih pengembangan desa yang terbaik dengan memiliki 5 keriteria yaitu jumlah usia produktif, jumlah umkm, luas desa, jumlah sekolah, dan jumlah destinasi wisata. Maka dalam penelitian ini sangat di butuhkan sistem pembambantu untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam penelitian tersebut. Sistem yang dimaksud sebgai alat pembantu dalam penyelesaian masalah ialah (SPK). Berdasarkan permasalahan tersebut sistem pendukung keputusan sangat diperlukan sebagai teknik pemecahan permasalahan serta dibantu dengan sebuah metode yang dapat menghasilkan nilai akhir yang akurat. Metode tersebut ialah metode TOPSIS dan pembobtan ROC yang dimana metode tersebut sangat membantu dalam menghasilkan nilai bobot dari data alternatif dan kriteria sehingga mendapatkan hasil akhir yang diperoleh pada Alternatif Q6 dengan nilai 1.00000
Kata Kunci: TOPSIS; Desa; SPK; ROC
Abstrac-The best village development is a village development where the village can be used as an example for other villages.
However, there are many villages that appear to be the best village developers, but they are not at all. In this day and age there are many people who are reluctant to develop a village, there are also many people who are narrow-minded that there is no need for village development because whether there is or not will definitely remain the same. Therefore the author wants to conduct a study in choosing the best village development by having 5 criteria, namely the number of productive age, the number of umkm, the area of the village, the number of schools, and the number of tourist destinations. So in this research a helper system is really needed to solve the problems that occur in the research. The system referred to as an auxiliary tool in solving problems is (SPK). Based on these problems, a decision support system is needed as a problem solving technique and is assisted by a method that can produ ce an accurate final value. The method is the TOPSIS method and ROC weighting where the method is very helpful in generating weight values from alternative data and criteria so as to get the final results obtained in Alternative Q6 with a value of 1.00000.
Keyword: TOPSIS; Village; DSS; ROC
1. PENDAHULUAN
Pengembangan adalah suatu daya upaya dalam memajukan kapasitas teknis, teoritis, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan pelatihan. Salah satunya ialah dalam pengembangan suatu desa, yang dimana pengembangan tersebut memiliki tujuan dalam membangkitkan kesejahteraan masyarakat desa yang dimana memiliki kualitas hidup yang lebih tejamin, serta dapat mengurangi tingkat kemiskinan penduduk desa. Desa merupakan suatu tempat tinggal sekelompok masyarakat yang dimana kekuasaan pemerintah yang dipegang sendiri atau dibawah pimpinan kecamatan dan desa tersebut.l hubungan timbal balik dengan daerah yang lainnya. Desa merupakan suatu bentuk otonomi yang dimana dapat memilih pemerintahnya sendiri melalui pemilihan kepala desa. Selain itu desa juga bisa memiliki kekuasaan dalam membuat suatu peraturan sendiri yang berada dalam peraturan desa. Peraturan desa merupakan peraturan yang sudah ditetapkan oleh kepala desa itu sendiri yang telah di setujui bersama dengan badan permusyawaratan desa. Desa mengantongi kewajiban penting dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Karena desa memiliki banyak sekali tempat wisata yang unik dan menarik dimana wisata tersebut bisa dijadikan sebagai aset penting dalam suatu desa untuk memikat para wisatawan mengunjungi lokasi wisata yang terletak di desa. Maka dari itu masyarakat desa memiliki suatu tanggung jawab penting dalam memperkembangkan desa menuju ke jenjang yang lebih maju serta perkembangan desa tersebut menjadi perkembangan desa yang terbaik[1].
Perkembangan desa terbaik merupakan suatu perkembangan yang memberikan dampak positif dan banyak kegunaan dalam membangkitkan semangat untuk terus memajukan desa agar mendapatkan potensi desa dengan nilai terbaik, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, mengembangkan kemandirian masyarakat dengan menumbuhkan pengetahuan dan kemampuan yang dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan melalui program kegiatan yang menyesuaikan kebutuhan masyarakat[2]. Pengembangan desa terbaik juga merupakan suatu
perkembangan desa yang dimana desa tersebut bisa untuk dijadikan contoh bagi desa lainnya. Akan tetapi banyak sekali desa yang kelihatannya menjadi pengembang desa yang terbaik padahal tidak sama sekali. Pada zaman saat ini banyak sekali masyarakat yang enggan dalam pengembankan suatu desa, banyak juga masyarakat yang berfikiran sempit bahwa tidak perlu adanya pengembangan desa karna ada atau tidaknya pasti akan tetap sama. Maka dari itu penulis ingin membuat suatu penelitian dalam memilih pengembangan desa yang terbaik dengan memiliki 5 keriteria yaitu jumlah usia produktif, jumlah umkm, luas desa, jumlah sekolah, dan jumlah destinasi wisata. Maka dalam penelitian ini sangat di butuhkan sistem pembambantu untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam penelitian tersebut. Sistem yang dimaksud sebgai alat pembantu dalam penyelesaian masalah ialah Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu teknik agar mendapatkan sebuah keputusan serta dapat dirancang sesuai data alternatif dan data kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya, SPK juga merupakan sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam membantu proses penyelesaian dalam pengambilan sebuah keputusan yang sesuai dengan multi kriteria dan atribut [3], [4]. Maka dalam penelitian ini, penulis menerapkan suatu metode TOPSIS dan memakai pembobotan ROC yang dimana metode tersebut dapat menghasilkan nilai bobot serta nilai yang di peroleh sesuai data yang telah di ambil dan nilai tersebut akurat. Di dalam SPK ada beberapa metode yang terdapat di dalamnya yaitu PSI, SAW, OCRA, ENTROPY, EDAS, MAUT, WASPAS dan masih banyak metode yang lainnya.
Pada penelitian yang telah di kupas shansy Fernandes, dkk tahun 2022 yang berkaitan dengan Seleksi Jabatan yang dimana terdapat 4 kriteria diantaranya Pengalaman Kerja, Jenjang Pendidikan, Menguasai Office dan Interview.
Dengan menerapkan metode TOPSIS maka dengan ini penelitian tersebut memperoleh hasil akhir dengan peringkat pertama Anton dengan nilai 0,36429[5]. Selanjutnya penelitian yang di telaah oleh Heruddin, dkk, pada tahun 2022 tentang Pelaku Pariwisata Terbaik terdapat beberapa kriteria yaitu Jumlah Pengunjung/ Minggu, Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19, Pembatasan Waktu Kunjungan, Penggunaan Bet Vaksin Untuk Staf, Sarana dan Prasarana, Kebersihan, Sanksi Gugus Covid. Penelitian ini menggunakan metode OCRA dengan Pembobotan ROC sehingga dalam penelitian ini akan memperoleh hasil perankingan yang tertinggi terdapat pada A3 atas nama Pemandian Sidebuk Debuk Berastagi dengan total akhir 1,497[6]. Penelitian yang telah di kupas oleh Rendi Haryono Septy, dan Mariza Devega di tahun 2022 yang berkaitan dengan Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLTA) terdapat 7 kriteria didalamnya yaitu Penghasilan, Pengeluaran, Jumlah Tanggungan, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif, Status Tempat Tinggal, Luas Rumah, dan Luas Tanah. Dengan membandingkan 2 metode ialah metode TOPSIS dan metode SAW sehingga akan menghasilkan peringkat yang paling tertinggi atas nama Ramlan terdapat pada A1 dengan nilai 0,645[7]. Selanjutnya penelitian yang di telaah Abdul Karim, dkk tzhun 2021 tentang Pemilihan Calon Karyawan Tetap memiliki beberapa kriteria yaitu Kinerja, Kedisiplinan, Loyalitas, Pendidikan, Status Keluarga, Lama Bekerja, dan Usia. Dan penelitian ini menerapkan metode MAUT dan OCRA serta pembobotan ROC. Dan memilki hasil akhir dengan perangkingan yang tertinggi atas nama Faris Faturrahman dengan nilai yang dinperoleh 0,251[8]. Selanjutnya penelitian yang telah di kupas oleh Haida Defitri tahun 2022 membahas tentang Pemilihan Guru Terbaik dengan menerapkan metode TOPSIS dan WASPAS. Yang dimana pada penelitian ini terdapat lima kriteria diantaranya Kehadiran, Kemampuan Memotivasi, Kepribadian, Disiplin, dan Kerja Sama sehingga dapa menghasilkan nilai perangkingan yang tertinggi atas nama Akhir Persaulian dengan nilai 1[9].
Pada penelitian sebelumnya yang sudah ditelaah oleh penelitian terkait, dapat dijadikan sebagai referensi dalam penyelesaian permasalahan yang ada pada penelitian ini yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS Dalam Pengembangan Desa Terbaik Dengan Menggunakan Pembobotan ROC sehingga dapat menghasilkan suatu perangkingan tertinggi yang di dapatkan dari data kriteria dan alternatif sehingga akan memperoleh hasil yang cepat dan akurat.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Desa
Desa adalah suatu tempat dimana terdiri beberapa penduduk atau masyarakat yang memiliki kekuasaan pemerintah yang di pegang oleh pimpinan kecamatan serta memiliki sebuah hubungan timbal balik dengan daerah yang berbeda.
Desa juga salah satu otonomi yang dapat memilih pemerintahnya sendiri melalui kepala desa. Dan desa juga memiliki tempat wisata yang sangat sejuk dan menarik sehingga banyak sekali wisatawan mengunjungi wisata yang ada di perdesaan.
2.2. Metode TOPSIS
TOPSIS merupakan suatu metode memiliki fungsi dan tujuan dalam mendapatkan hasil akhir dengan bentuk sederhana. Berikut ini terdapat 6 langkah-langkah dalam metode TOPSIS sebgai berikut[10]–[17]:
1. Membuat suatu alternatif dan kriteria-kriteria yang akan diperhitungkan menggunakan metode topsis
2. Membuat suatu matriks keputusan ternormalisasi dengan menggunakan rumusan berikut ini:
rij= xij
√∑mi=1xij2 (1)
3. Menghitung Normalisasi Terbobot.
yij= wirij (2)
4. Membuat matriks solusi ideal positif dan negatif.
Dengan ketentuan : a. Nilai kriteria terendah
A−= (y1−, y2−… yn−) (3)
b. Jika kriteria yang tinggi
A+= (y1+, y2+… yn+) (4)
5. Menghitung jarak ideal.
a. Jika solusi ideal nilai positif
Di+= √∑nj=1(y1+− yij)2 (5)
b. Jika solusi ideal nilai negatif
Di−= √∑nj=1(yij− y1−)2 (6)
6. Menghitung preferensi vi = Di−
Di−+Di+ 2.3. Metode ROC
ROC adalah suatu metode dimana metode ini dapat menghasilan suatu nilai bobot agar dapat memeperoleh hasil akhir secara akura. Metode ROC juga salah satu metode yang sangat mudah untuk dipahami. Dalam metode ini, kriteria 1 dapat dibandingkan dengan kriteria 2, dan begitu juga seterusnya. Maka dengan ini dapat dilihat pada persamaan 1[18]–[21].
C₁ > C₂ > C₃ > Cₘ (7) Dalam menetukan nilai bobot (W), dapat dilihat pada persamaan 2
wm= 1
m∑ (1
i)
m1=1 (8) 2.4. Tahapan Penelitian
Berikut ini tahapan penelitian yang dilakukan untuk menggapai tujuan penelitian dalam sistem pendukung keputusan dalam penentuan alat bantu media pembelajaran fisika dapat dijelaskan beberapa tahapan dalam sebuah penelitian sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Dalam sebuah penelitian sangat di butuhkan sebuah referensi untuk dapat di jadikan sebuah pokok pembahasan agar mendapatkan permasalahan yang dapat diangkat agar permasalahan tersebut dapat selesai.
2. Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, sangat diperlukan dalam pengumpulan berbagai data yang diperlukan dalam penilaian kinerja dosen diantaranya yaitu wawancara atau mencari berbagai referensi melalui google scholar dan juga perpustakaan. Pengumpulan data ini dapat dijadikan sebuah referensi pada saat pembuatan penelitian ini.
3. Analisa Penerapan metode
Pada tahapan penelitian ini penulis dapat melakukan analisa sebuah permalahan dalam penentuan alat bantu media pembelajaran fisika. Yang dimulai dari mencari pembobotan menggunakan metode ROC dengan membutuhkan data kriteria dan menghasilkan suatu bobot maka kita dapat melakukan perhitungan menggunakan metode TOPSIS sehingga mendapatkan hasil akhir yang akurat.
4. Laporan Penelitian
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis dapat membuat sebuah laporan penelitian untuk melihat hasilnya apakah sesuai dengan yang diharapkan setelah itu membuat kesimpulan dalam penelitian ini.
Kerangka penelitian dari penjabaran di atas dapat dilihat seperti berikut:
Gambar 1. Kerangka Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Kriteria
Dalam pengembangan desa terbaik sangat dibutuhkan data kriteria untuk mendapatkan hasil akhir yang di peroleh.
Berikut ini terdapat 5 kriteria untuk pencarian bobot menggunakan metode ROC..
Tabel 1. Data Kriteria
Kriteria Keterangan Jenis
C₁ Jumlah Usia Produktif Benefit
C₂ Jumlah UMKM Benefit
C₃ Luas Desa Benefit
C₄ Jumlah Sekolah Benefit
C₅ Jumlah Destinasi Wisata
Benefit
3.2. Pembobotan Rank Order Centroid (ROC)
Penelitian ini, data kriteria belum terdapat nilai bobot maka dengan itu penulis menggunakan metode ROC untuk menghasilkan nilai bobot. Berikut ini terdapat cara pencarian bobot nya dengan menggunakan rumus pada langkah-langkah ROC:.
W1 = 1+
1 2+13+14+15
5 = 0,456 W2 = 0+
1 2+13+14+15
5 = 0,256 W3 = 0+0+
1 3+14+15
5 = 0,156 W4 = 0+0+0+
1 4+15
5 = 0,090 W5 = 0+0+0+0+
1 5
5 = 0,040
Mulai Mengidentifikasi
Masalah Pengumpulan Data Studi Literatur dan Keperpustakaan
Analisa Dan Penerapan Metode
Penerapan Metode ROC 1. Data Kriteria
2. Mencari Nilai Bobot (W) 3. Mencari Jumlah Data 4. Memperoleh tingkat prioritas Penerapan Metode TOPSIS
1. Data alternatif dan kriteria 2. Mencari nilai matriks keputusan
ternormalisasi
3. Perhitungan matriks ternormalisasi berbobot 4. Pencarian matriks solusi ideal positif dan
negatif
5. Hitung jarak ideal
6. Hitung preferensi
Pembuatan Laporan Penelitian Selesai
Setelah melakukan perhitungan diatas maka dapat memperoleh nilai bobot pada kriteria, yaitu :
W₁ = 0,457, W₂ = 0,257, W₃ = 0,157, W₄ = 0,090, W₅ = 0,040. Berikut ini terdapat lima kriteria pengembangan desa terbaik.
Tabel 3. Bobot Kriteria
Kriteria Keterangan Bobot Jenis
C₁ Jumlah Usia Produktif 0,457 Benefit
C₂ Jumlah UMKM 0,257 Benefit
C₃ Luas Desa 0,157 Benefit
C₄ Jumlah Sekolah 0,090 Benefit
C₅ Jumlah Destinasi Wisata 0,040 Benefit
Tabel 4. Data pengembangan Desa Terbaik Alternatif C₁ C₂ C₃ C₄ C₅
Desa A 2000 500 9 km² 3 1 Desa B 2000 500 9km² 4 3 Desa C 2700 600 12km² 3 2 Desa D 2500 550 10km² 2 3 Desa E 3000 650 20km² 2 3 Desa F 3500 750 25km² 4 3 Desa G 2900 600 15km² 3 2 Desa H 1500 450 6km² 3 1 Desa I 1700 475 8km² 2 1 Desa J 3400 700 22km² 4 3
Tabel 5. Rating Kecocokan
Alternatif C₁ C₂ C₃ C₄ C₅
Q₁ 2000 500 9 km² 3 1
Q₂ 2000 500 9km² 4 3
Q₃ 2700 600 12km² 3 2
Q₄ 2500 550 10km² 2 3
Q₅ 3000 650 20km² 2 3
Q₆ 3500 750 25km² 4 3
Q₇ 2900 600 15km² 3 2
Q₈ 1500 450 6km² 3 1
Q₉ 1700 475 8km² 2 1
Q₁₀ 3400 700 22km² 4 3 3.3. Implementasi Metode TOPSIS
Setelah ditentukan data rating kecocokan berdasarkan nilai mahasiswa, selanjutnya ialah melakukan perhitungan TOPSIS:
Menetukan Nilai matriks keputusan normalisasi
|X1| = √20002+ 20002+ 27002+ 25002+ 30002+ 35002+ 29002+ 15002+ 17002+ 3400² = 8240.146 x11= 2000
8240.146 = 0.00024
x12= 2000
8240.146 = 0.00024
x13= 2700
8240.146 = 0.00033
x14= 2500
8240.146 = 0.00030
x15= 3000
8240.146 = 0.00036
x16= 3500
8240.146 = 0.00043
x17= 2900
8240.146 = 0.00035
x18= 1500
8240.146 = 0.00018
x19= 1700
8240.146 = 0.00021
x110= 3400
8240.146 = 0.00041
|X2| = √5002+ 5002+ 6002+ 5502+ 6502+ 7502+ 6002+ 4502+ 4752+ 700² = 1850.844 x21= 500
1850.844 = 0.00027
x22= 500
1850.844 = 0.00027
x23= 600
1850.844 = 0.00032
x24= 550
1850.844 = 0.00029
x25= 650
1850.844 = 0.00035
x26= 750
1850.844 = 0.00041
x27= 600
1850.844 = 0.00032
x28= 450
1850.844 = 0.00024
x20= 475
1850.844 = 0.00026
x210= 700
1850.844 = 0.00038
|X3| = √92+ 92+ 122+ 102+ 202+ 252+ 152+ 62+ 82+ 22² = 47.32864 x31= 9
47.3286 = 1.90159
x32= 9
47.3286 = 1.90159
x33= 12
47.3286 =2.53547
x34= 10
47.3286 = 2.11289
x35= 20
47.3286 = 4.22578
x36= 25
47.3286 = 5.28222
x37= 15
47.3286 = 3.16933
𝑥38= 6
47.3286 = 1.26773
𝑥39= 8
47.3286 = 1.69031
𝑥310= 22
47.3286 = 4.64835
|X4| = √32+ 42+ 32+ 22+ 22+ 42+ 32+ 32+ 22+ 4² = 9.79796 𝑥41= 3
9.79796 = 0.30619
𝑥42= 4
9.79796 = 0.40824
𝑥43= 3
9.79796 = 0.30619
𝑥44= 2
9.79796 = 0.20412
𝑥45= 2
9.79796 = 0.20412
𝑥46= 4
9.79796 = 0.40825
𝑥47= 3
9.79796 = 0.30619
𝑥48= 3
9.79796 = 0.30619
𝑥49= 2
9.79796 = 0.20412
𝑥410= 4
9.79796 = 0.40825
|X5| = √12+ 32+ 22+ 32+ 32+ 32+ 22+ 12+ 12+ 3² = 7.48331 𝑥51= 1
7.48331 = 0.13484
𝑥52= 3
7.48331 = 0.40452
𝑥53= 2
7.48331 = 0.26968
𝑥54= 3
7.48331 = 0.40452
𝑥55= 3
7.48331 = 0.40452
𝑥56= 3
7.48331 = 0.40452
𝑥57= 2
7.48331 = 0.26968
𝑥58= 1
7.48331 = 0.13484
𝑥59= 1
7.48331 = 0.13484
𝑥510= 3
7.48331 = 0.40452
Berikut ini adapun matriks dari hasil perhitungan normalisasi diatas ialah
R=
[
0.00024 0.00027 1.90159 0.00024 0.00027 1.90159 0.00033 0.00032 2.53547
0.30619 0.13484 0.40824 0.40452 0.30619 0.26968 0.00030 0.00029 2.11289
0.00036 0.00035 4.22578 0.00043 0.00041 5.28222
0.20412 0.40452 0.20412 0.40452 0.40825 0.40452 0.00035 0.00032 3.16933
0.00018 0.00024 1.26773 0.00021 0.00026 1.69031 0.00041 0.00038 4.64835
0.30619 0.26968 0.30619 0.13484 0.20412 0.13484 0.40825 0.40452]
Pada langkah berikutnya melakukan perkalian dengan nilai bobot
Y=
[
0,456 ∗ 0.00024 0.256 ∗ 0.00027 0.156 ∗ 1.90159 0,456 ∗ 0.00024 0.256 ∗ 0.00027 0.156 ∗ 1.90159 0,456 ∗ 0.00033 0.256 ∗ 0.00032 0.156 ∗ 2.53547
0.090 ∗ 0.30619 0.040 ∗ 0.13484 0.090 ∗ 0.40824 0.040 ∗ 0.40452 0.090 ∗ 0.30619 0.040 ∗ 0.26968 0,456 ∗ 0.00030 0.256 ∗ 0.00029 0.156 ∗ 2.11289
0,456 ∗ 0.00036 0.256 ∗ 0.00035 0.156 ∗ 4.22578 0,456 ∗ 0.00043 0.256 ∗ 0.00041 0.156 ∗ 5.28222
0.090 ∗ 0.20412 0.040 ∗ 0.40452 0.090 ∗ 0.20412 0.040 ∗ 0.40452 0.090 ∗ 0.40825 0.040 ∗ 0.40452 0,456 ∗ 0.00035 0.256 ∗ 0.00032 0.156 ∗ 3.16933
0,456 ∗ 0.00018 0.256 ∗ 0.00024 0.156 ∗ 1.26773 0,456 ∗ 0.00021 0.256 ∗ 0.00026 0.156 ∗ 1.69031 0,456 ∗ 0.00041 0.256 ∗ 0.00038 0.156 ∗ 4.64835
0.090 ∗ 0.30619 0.040 ∗ 0.26968 0.090 ∗ 0.30619 0.040 ∗ 0.13484 0.090 ∗ 0.20412 0.040 ∗ 0.13484 0.090 ∗ 0.40825 0.040 ∗ 0.40452]
Berikut di bawah ini merupakan hasil dari perkalian dengan bobot
Y=
[
0.00011 0,00007 0.29665 0.00011 0,00007 0.29665 0.00015 0.00008 0.39553
0.02756 0.00539 0.03674 0.01618 0.02756 0.01079 0.00014 0.00007 0.32961
0.00016 0.00009 0.65922 0.00019 0.00010 0.82403
0.01837 0.01618 0.01837 0.01618 0.03674 0.01618 0.00016 0.00008 0.49442
0.00008 0,00006 0.19777 0,00009 0.00007 0.26367 0,00019 0.00009 0.72514
0.02756 0.01079 0.02756 0.00539 0.01837 0.00539 0.03674 0.01618]
Selanjutnya dilakukan pemilihan nilai ideal positif yaitu nilai tertinggi yang dipunyai alternatif dan nilai ideal negatif yaitu nilai yang dimiliki yang paling rendah dan hasilnya adalah sebagai berikut ini
Tabel 6. Nilai Positif Ideal Dan Negative Ideal
Alternatif C1(benefit) C2(benefit) C3(benefit) C4(benefit) C5(benefit)
Q₁ 0.00011 0,00007 0.29665 0.02756 0.00539
Q₂ 0.00011 0,00007 0.29665 0.03674 0.01618
Q₃ 0.00015 0,00008 0.39553 0.02756 0.01079
Q₄ 0.00014 0,00007 0.32961 0.01837 0.01618
Q₅ 0.00016 0,00009 0.65922 0.01837 0.01618
Q₆ 0.00019 0,00010 0.82403 0.03674 0.01618
Q₇ 0.00016 0,00008 0.49442 0.02756 0.01079
Q₈ 0.00008 0,00006 0.19777 0.02756 0.00539
Q₉ 0.00009 0,00007 0.26367 0.01837 0.00539
Q₁₀ 0.00019 0,00009 0.03674 0.03162 0.01618
𝒚+ 0.00019 0. 00010 0. 82403 0.03674 0. 01618
Alternatif C1(benefit) C2(benefit) C3(benefit) C4(benefit) C5(benefit) 𝒚− 0.00008 0. 00006 0.03674 0. 01837 0. 00539 Selanjutya menghitung nilai D+ dan D- dengan cara sebagai berikut ini:
𝐷1+= √(0.00011 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.29665 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.00539 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.52757
𝐷2+= √(0.00011 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.29665 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.03674 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.52738
𝐷3+= √(0.00015 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00008 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.39553 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01079 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.42863
𝐷4+= √(0.00014 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.32961 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.01837 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.49476
𝐷5+= √(0.00016 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00009 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.65922 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.01837 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.16583
𝐷6+= √(0.00019 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00010 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.82403 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.03674 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.00000
𝐷7+= √(0.00016 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00008 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.49442 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01079 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.32978
𝐷8+= √(0.00008 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00006 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.19777 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.00539 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.62642
𝐷9+= √(0.00009 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.26367 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.01837 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.00539 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.56077
𝐷10+ = √(0.00019 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟗)2+ (0.00009 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎)2+ (0.03674 − 𝟎. 𝟖𝟐𝟒𝟎𝟑)2+ (0.03162 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟔𝟏𝟖)2= 0.78731
Untuk nilai D- didapatkan sebagai berikut ini:
𝐷1+= √(0.00011 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.29665 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.00539 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.00539
𝐷2+= √(0.00011 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.29665 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.03674 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.01618
𝐷3+= √(0.00015 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00008 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.39553 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.01079 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.01079
𝐷4+= √(0.00014 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.32961 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01837 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.01618
𝐷5+= √(0.00016 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00009 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.65922 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01837 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.01618
𝐷6+= √(0.00019 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00010 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.82403 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.03674 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.01618
𝐷7+= √(0.00016 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00008 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.49442 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.01079 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.01079
𝐷8+= √(0.00008 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00006 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.19777 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.02756 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.00539 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.00539
D9+= √(0.00009 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00007 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.26367 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.01837 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.00539 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.00539
D1+= √(0.00019 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟖)2+ (0.00009 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟔)2+ (0.03674 − 𝟎. 𝟎𝟑𝟔𝟕𝟒)2+ (0.03162 − 𝟎. 𝟎𝟏𝟖𝟑𝟕)2+ (0.01618 − 𝟎. 𝟎𝟎𝟓𝟑𝟗)2= 0.01618
Tahapan terakhir yaitu menghitung nilai referensi agar mendapatkan nilai terbaik
v1= 0,00539
0,00539 + 0,52757= 0.01011
v2= 0,01618
0,01618+0,52738= 0.02977 v3= 0,01079
0,01079+0,42863= 0.02456 v4= 0,01618
0,01618+0,49476= 0.03167
v5= 0,01618
0,01618 + 0,16583= 0.08889
v6= 0,01618
0,01618+0,00000= 1.00000
v7= 0,01079
0,01079 + 0,32978= 0.03169 v8= 0,00539
0,00539 + 0,62642= 0.00853
v9= 0,00539
0,00539+0,56077= 0.00952 v10= 0,01618
0,01618+0,78731= 0.02014
Dari perhitungan tahapan terakhir di atas maka tabel hasil akhir sebagai berikut ini:
Tabel 7. Hasil Akhir
Alternatif Keterangan Nilai Rangking
Q₁ Desa A 0.01011 8
Q₂ Desa B 0.02977 5
Q₃ Desa C 0.02456 6
Q₄ Desa D 0.03167 4
Q₅ Desa E 0.08889 2
Q₆ Desa F 100.000 1
Q₇ Desa G 0.03169 3
Q₈ Desa H 0.00853 10
Q₉ Desa I 0.00952 9
Q₁₀ Desa J 0.02014 5
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dari 10 alternatif menghasilkan alternatif terbaik yang dapat dilihat pada Tabel 7 yaitu alternatif Q6 dengan nilai 1.00000 sebagai pengembangan desa terbaik
4 KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah penulis lakukan, sehingga penulis dapat membuat kesimpulan bahwa dalam mengkombinasikan metode TOPSIS dengan metode ROC dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam penentuan pengembangan desa terbaik. Dalam penerapan metode TOPSIS dan ROC akan menghasilkan suatu nilai pereferensi yang akurat dan jelas. Maka dengan ini proses dan hasil penetuan menerapkan sistem pendukung keputusan menjadikan sebuah pemilihan teknik yang dapat dijadikan sebuah rekomendasi dalam proses pengembangan desa terbaik dari perolehan perhitungan nilai yang sebenarnya dari data desa dengan hasil yang ditemukan lebih akurat dan tepat. Hasil akhir yang tertinggi di dapatkan dengan menerapkan metode TOPSIS dan ROC yaitu pada alternatif pada alternatif Q6 dengan nilai 1.00000
REFERENCES
[1] I. G. P. Marutha and K. A. Sutayasa, “Sistem Pendukung Keputusan Pengembangan Pariwisata Alam Kawasan Plawangan–
Turgo Menggunakan Model AHP dan TOPSIS,” J. Sist. Inf. dan Komput. Terap. Indones., vol. 1, no. 4, pp. 205–214, 2019.
[2] N. K. A. P. Sari, I. M. Candiasa, and K. Y. E. Aryanto, “Sistem Pendukung Keputusan Pengembangan Ekowisata Pedesaan Menggunakan Metode Fucom-Moora Dan Fucom-Vikor,” JST (Jurnal Sains dan Teknol., vol. 10, no. 2, pp. 112–126, 2021.
[3] D. Nofriansyah, Multi Criteria Decision Making (MCDM) Pada Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: CV.Budi Utama, 2017.
[4] T. Limbong et al., Sistem Pendukung Keputusan: Metode & Implementasi. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.
[5] D. Darmansah, S. Fernandez, I. K. Putri, M. Y. Fathoni, and S. Wijayanto, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Jabatan Dengan Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: Kantor Camat Lais),” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist.
Informasi), vol. 9, no. 3, pp. 2222–2233, 2022.
[6] R. T. Aldisa and G. Ginting, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pelaku Pariwisata Terbaik dimasa Pandemi Covid-19 Menerapkan Metode OCRA dengan Pembobotan ROC,” vol. 6, no. 5, pp. 1056–1063, 2022.
[7] Rendi Haryono Septy and M. Devega, “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Langsung Tunai (Blt) Menggunakan Metode Topsis Dan Saw (Studi Kasus Di Kantor Lurah Limbungan),” Zo. J. Sist. Inf., vol. 4, no. 1, pp. 77–89, 2022.
[8] A. Karim, S. Esabella, Kusmanto, Mesran, and U. Hasanah, “Analisa Penerapan Metode Operational Competitiveness Rating Analysis (OCRA) dan Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) Dalam Pemilihan Calon Karyawan Tetap Menerapkan Pembobotan Rank Order Centroid (ROC),” J. Media Inform. Budidarma, vol. 5, no. 4, pp. 1674–1687, 2021.
[9] H. Dafitri, N. Wulan, H. Ritonga, U. H. Medan, and S. P. Keputusan, “Analisis Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Terbaik Menggunakan Metode TOPSIS dan WASPAS,” vol. 9, no. 5, pp. 1313–1321, 2022.
[10] I. B. Kurniawan, I. M. Candiasa, and K. Y. E. Aryanto, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Di Universitas Dhyana Pura Menggunakan Metode AHP, Electre, Dan Topsis,” J. Ilmu Komput. Indones., vol. 4, no. 1, pp. 22–
33, 2019.
[11] R. M. Simanjorang, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Terbaik dengan menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus: STMIK Pelita Nusantara Medan),” J. STMIK Pelita Nusant. Medan, vol. 4, no. 1, pp. 10–15, 2019.
[12] H. Nugraha and S. Maharani, “Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Bank untuk Pembukaan Rekening bagi Calon Nasabah menggunakan Metode Topsis,” pp. 2–5, 2015.
[13] J. Papathanasiou and N. Ploskas, Multiple Criteria Decision Aid: Methods, Examples and Python Implementations. Springer, 2018.
[14] Jasri, D. Siregar, and R. Rahim, “Decision Support System Best Employee Assessments with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution,” Int. J. Recent TRENDS Eng. Res., vol. 3, no. 3, pp. 6–17, 2017.
[15] S. T. Rajagukguk, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Stand Bazar Terbaik Menggunakan Metode Moora,” J. Comput.
Syst. Informatics, vol. 2, no. 2, pp. 73–82, 2021.
[16] A. P. Windarto, “Implementasi Metode Topsis Dan Saw Dalam Memberikan Reward Pelanggan,” Klik - Kumpul. J. Ilmu Komput., vol. 4, no. 1, p. 88, 2017.
[17] G. Ginting, Fadlina, Mesran, A. P. U. Siahaan, and R. Rahim, “Technical Approach of TOPSIS in Decision Making,” Int. J.
Recent Trends Eng. Res., vol. 3, no. 8, pp. 58–64, 2017.
[18] W. Harry, B. Lumban, K. Y. Siahaan, and J. Sitorus, “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Transfer Pemain Sepakbola Menerapkan Metode ROC dan MAUT,” pp. 0–5, 2022.
[19] P. Simanjuntak and R. D. Sianturi, “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Dokter Dirumah Sakit Umum Bhakti Dengan Menerapkan Metode Oreste Dan ROC,” RESOLUSI Rekayasa Tek. Inform. dan Inf., vol. 2, no. 3, pp. 121–127, 2022.
[20] M. Walid, B. Satria, and M. Makruf, “Seleksi Karyawan Baru Menggunakan Metode Composite Perfomence Index (CPI ) dan Rank Order Centroid (ROC),” J. Ilm. Ilk. - Ilmu Komput. Inform., vol. 5, no. 1, pp. 11–18, 2022.
[21] Nindian Puspa Dewi, Ubaidi, and Elsi Maharani, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sales Terbaik Menggunakan Metode Rank Order Centroid (ROC) dan Additive Ratio Assessment (ARAS) Berbasis Web,” Digit. Zo. J. Teknol. Inf. dan Komun., vol. 12, no. 2, pp. 172–183, 2021.