• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laba Rugi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Laba Rugi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Data Statistik Perbankan Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa aktivitas usaha perbankan mengalami perkembangan atau pertumbuhan positif dalam lima tahun terakhir (2014-2018). Hal tersebut tercermin dari indikator- indikator seperti: penyaluran dana, sumber dana, jumlah aset, dan laba rugi.

Penyaluran dana, rata-rata tumbuh per tahun sebesar 10,13% yang sebagian besar untuk pemberian kredit, pembelian surat berharga, dan penyertaan. Pertumbuhan penyaluran dana juga diikuti oleh sumber dana yang tumbuh rata-rata per tahun sebesar 9,75% dengan kontribusi terbesar berasal dari penerbitan surat berharga, pinjaman yang diterima, dana pihak ketiga (DPK), dan kewajiban kepada bank lain. Fungsi intermediasi bank dalam lima tahun terakhir dinilai baik, tercermin dari rata-rata pertumbuhan kredit per tahun sebesar 10% yang diimbangi oleh rata- rata pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) per tahun sebesar 9%. Pertumbuhan kredit rata-rata per tahun yang mencapai 10% telah memberikan dampak terhadap perkembangan asset bank dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 10,26%. Begitu juga dengan pencapaian laba rugi selama lima tahun terakhir, rata-rata tumbuh per tahun sebesar 7,54%. Berikut ini adalah trend pertumbuhan atau perkembangan bank umum selama lima tahun terakhir (2014-2018):

(2)

Tabel 1.1

Perkembangan/Pertumbuhan Kegiatan Usaha Bank Umum Komersial di Indonesia

Grafik 1.1

Perkembangan/Pertumbuhan Kegiatan Usaha Bank Umum Komersial di Indonesia

No Indikator 2014 2015 2016 2017 2018

Rata-rata pertumbuhan

per tahun 1 Penyaluran Dana 5,468,910 5,952,279 6,570,903 7,177,549 7,809,987 10.13%

2 Sumber Dana 4,594,876 4,909,707 5,399,210 5,921,039 6,475,110 9.75%

3 Jumlah Asset 5,615,150 6,095,908 6,729,799 7,387,634 8,068,346 10.26%

4 Laba Rugi 112,160 104,628 106,544 131,156 150,013 7.54%

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia,2018

(Dalam Miliar Rupiah)

- 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000

2014 2015 2016 2017 2018

Penyaluran Dana

Penyaluran Dana Dalam miliar rupiah

Tahun -

1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000

2014 2015 2016 2017 2018

Sumber Dana

Sumber Dana Dalam miliar rupiah

Tahun

- 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Asset

Jumlah Asset Dalam miliar rupiah

Tahun -

20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000

2014 2015 2016 2017 2018

Laba Rugi

Laba Rugi Dalam miliar rupiah

Tahun

(3)

Bisnis perbankan tidak hanya mengalami pertumbuhan positif pada sisi aktivitas on balance sheet saja sebagaimana yang dipaparkan pada penjelasan sebelumnya, namun aktivitas Off-Balance Sheet bank juga mengalami perkembangan atau pertumbuhan positif, hal tersebut tercermin dari indikator-indikator seperti dalam tabel berikut:

Tabel 1.2

Perkembangan/Pertumbuhan Aktivitas Off-Balance Sheet Bank Umum Komersial di Indonesia

No Jenis Off Balance Sheet 2014 2015 2016 2017 2018

Rata-rata pertumbuhan

per tahun 1 Tagihan Komitmen 472,961 511,742 628,116 673,483 1,063,040 23.03%

- Fasilitas Pinjaman Yang Belum di Tarik 24,710 38,641 20,586 29,244 17,310 -2.58%

- Posisi Pembelian SPOT dan Derivatif yang masih Berjalan

440,874

468,916 597,813 641,745 1,040,333 25.19%

- Lainnya (Others) 7,376 4,185 9,715 2,495 5,395 34.86%

2 Kewajiban Komitmen 1,678,722 1,821,506 1,983,573 2,160,722 2,724,782 13.05%

- fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik

1,137,501

1,219,520 1,304,240 1,408,258 1,545,055 8.82%

- Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik

7,868

7,534 12,370 11,229 10,181 7.05%

- Irrevocable L/C yang masih berjalan 74,274 69,516 66,353 77,108 88,144 -0.48%

- Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan

454,203

520,465 594,212 659,107 1,075,275 25.77%

3 Tagihan Kontinjensi 284,284 308,392 334,875 316,330 286,136 2.26%

- Garansi yang diterima 244,456 265,333 288,776 264,819 248,740 1.92%

- Pendapatan bunga dalam penyelesaian 36,327 39,402 42,161 46,949 32,405 3.63%

-Lainnya 3,498 3,657 3,938 4,562 4,991 57.11%

4 Kewajiban Kontinjensi 249,737 302,462 304,665 339,278 366,334 9.73%

- Garansi yang diberikan 247,851 297,391 302,542 337,695 364,514 9.89%

- Lainnya 1,886 5,069 2,124 1,583 1,820 11.62%

5 Lainnya 237,957 274,066 309,065 392,513 445,955 15.69%

- Penerusan Kredit 23,301 23,059 9,441 10,422 12,072 -9.75%

- Aset Produktif yang dihapusbuku 195,932 230,274 274,724 350,961 392,081 17.01%

-Aset Produktif yang dihapustagih 18,723 20,733 24,900 31,129 41,802 39.69%

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia,2018

(Dalam Miliar Rupiah)

(4)

Aktivitas Off-Balance Sheet banyak dilakukan oleh bank berstatus devisa di Indonesia yang memiliki bisnis perdagangan luar negeri (L/C), transaksi mata uang asing, kontrak derivatif, dan fasilitas pinjaman maupun kredit yang belum ditarik, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun valuta asing dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan nasabah, melindungi nilai portfolio (hedging) dan meningkatkan pendapatan non-bunga.

Aktivitas Off-Balance Sheet merupakan kegiatan yang menggambarkan aset kontinjensi, kewajiban kontinjensi, dan tagihan komitmen serta kewajiban komitmen yang mengikat secara hukum tetapi bukan aset atau kewajiban yang ditampilkan pada neraca (on balance sheet), contohnya: komitmen pinjaman dan letter of credit.

Menurut Anthony Saunders dan Marcia Millon Cornett (2011), aktivitas Off- Balance Sheet pada lembaga keuangan, disatu sisi dapat menimbulkan risiko dan sisi lain juga dapat mengurangi risiko, serta dapat memberikan pendapatan selain bunga (non-interest income). Secara umum, risiko adalah suatu ketidakpastian yang dihadapi bank dalam mencapai tujuannya dimana tingkat ketidakpastian tersebut dapat diukur secara kuantitatif baik tingkat probabilitas maupun dampaknya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator yang mengawasi industri perbankan telah mengelompokkan dan mendefinisikan risiko kedalam 8 (delapan) jenis risiko, yaitu:

(5)

1. Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif, termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option

2. Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi kewajibannya kepada bank, termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur, risiko konsentrasi kredit, counterparty credit risk, dan settlement risk

3. Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank

4. Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank

5. Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis

6. Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank 7. Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau

pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis

8. Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan

(6)

Penilaian risiko kredit berdasarkan indikator Non Performing Loan (NPL) aktiva produktif transaksi rekening administratif (Off-Balance Sheet) pada Laporan Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan perbaikan baik secara nilai nominal maupun persentasi dalam 5 (lima) tahun terakhir seperti dalam tabel berikut:

Tabel 1.3

Kualitas Asset Produktif Transaksi Rekening Administratif (Aktivitas Off-Balance Sheet )

Bank Umum Komersial di Indonesia

Rata-rata NPL asset produktif transaksi rekening administratif bank umum komersial di Indonesia adalah 0,21% masih jauh di bawah regulatory threshold (5%). Hal ini menunjukkan bahwa risiko kredit yang berasal dari transaksi rekening administratif dinilai masih terjaga di level yang aman (SPI, 2018).

Berdasarkan Laporan Profil Industri Perbankan Triwulan IV 2018 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan bahwa ditengah depresiasi nilai tukar rupiah terhadap USD, risiko pasar yang disebabkan oleh depresiasi nilai tukar

Miliar Rp % Miliar Rp % Miliar Rp % Miliar Rp % Miliar Rp % 1 Lancar 1,443,561 98.51% 1,563,291 98.31% 1,656,008 98.44% 1,804,957 98.60% 1,975,960 98.53%

2 DPK 17,413 1.19% 23,183 1.46% 22,722 1.35% 22,483 1.23% 26,383 1.32%

3 Kurang Lancar 2,272 0.16% 1,885 0.12% 1,648 0.10% 1,723 0.09% 1,257 0.06%

4 Diragukan 582 0.04% 250 0.02% 1,005 0.06% 385 0.02% 282 0.01%

5 Macet 1,498 0.10% 1,575 0.10% 827 0.05% 1,016 0.06% 1,547 0.08%

1,465,326

1,590,184 1,682,210 1,830,564 2,005,429

4,352

0.30% 3,710 0.23% 3,480 0.21% 3,124 0.17% 3,086 0.15%

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2018 TOTAL

NPL

2014 2015 2016 2017 2018

No Indikator

(7)

pada perbankan Indonesia masih terjaga di level yang aman. Hal ini tercermin dari rata-rata rasio Posisi Devisa Netto (PDN) per Desember 2018 yang relatif rendah pada neraca perbankan yaitu sebesar 1,72% dari permodalan bank atau jauh di bawah threshold 20%. Jika dilihat per individu bank, sebagaian besar bank (55 bank) memiliki rasio PDN yang rendah (<2%) dan tidak terdapat bank yang memiliki rasio PDN diatas 20%. Sementara itu, risiko pasar yang disebabkan oleh pergerakan suku bunga pasar terhadap posisi neraca perbankan Indonesia juga dinilai relatif aman, tercermin dari interest rate risk on banking book per Desember 2018 yang relatif rendah yaitu sebesar 5,04% menurun dari 7,02% pada Desember 2017 (OJK, 2018).

Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) menyebabkan LDR perbankan per Desember 2018 naik menjadi 94,04% dibandingkan posisi yang sama pada tahun 2017 (89,87%). Namun peningkatan LDR perbankan belum mempengaruhi kondisi likuiditas dan secara umum masih sangat memadai dalam memenuhi kebutuhan nasabah, tercermin dari rasio alat likuid (AL) terhadap non-core deposit (NCD) dan rasio alat likuid (AL) terhadap dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang cukup tinggi yaitu masing-masing sebesar 102,52% dan 21,89% atau jauh di atas supervisory threshold sebesar 50% dan 10% (OJK, 2018).

Selain itu, bank-bank umum di Indonesia selama lima tahun terakhir (2014-2018) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan selain bunga (non-bunga) dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 14,46% yang sebagian besar berasal dari

(8)

keuntungan transaksi spot dan derivatif, komisi/fee, dan nilai wajar dari penjualan surat berharga.

Menurut Veronica Buckova (2012), aktivitas Off-Balance Sheet (loan commitment dan guarantees) berpengaruh signifikan terhadap risiko kredit. Namun pada penelitian lain yang dilakukan oleh Saqer Sulaiman Al-Thahat dan Nourdeen M AbuNqira (2016) bahwa kegiatan Off-Balance Sheet (commitment dan contingents) tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko kredit.

Menurut Bora Aktan, Sok-Gee Chan, Sasa Zikovic, dan Pinar Evrim-Mandaci (2013), aktivitas Off-Balance Sheet (guarantees, warranties, commitments, derivative instrument) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan risiko pasar (risiko valuta asing dan risiko suku bunga). Hal ini juga diperkuat dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Neeraj Jain dan Dhulika Arora (2017), Saqer Sulaiman Al-Tahat, dan Nourdeen M AbuNqira (2016) yang menyimpulkan bahwa aktivitas Off-Balance Sheet (foreign exchange contract, instrument derivative, commitments and contingents) berpengaruh signifikan terhadap risiko pasar.

Menurut Neeraj Jain dan Dhulika Arora (2017), Hanan Al-Awawdeh dan Saad Al-Sakini (2017), aktivitas Off-Balance Sheet (guarantees, warranties, commitments, derivative instrument) berpengaruh signifikan terhadap risiko likuiditas, namun pada penelitian lain yang dilakukan oleh Saqer Sulaiman Al-Thahat dan Nourdeen M AbuNqira (2016), Bora Aktan, Sok-Gee Chan, Sasa Zikovic, dan

(9)

Pinar Evrim-Mandaci (2013) menyatakan bahwa kegiatan Off-Balance Sheet (guarantees,warranties, commitments, derivative instrument) tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko likuiditas.

Menurut Saqer Sulaiman Al-Tahat, dan Nourdeen M AbuNqira (2016), aktivitas Off-Balance Sheet (foreign exchange contract, instrument derivative, commitments and contingents) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan bunga dan pendapatan komisi (non-bunga). Namun pada penelitian lain yang dilakukan oleh Bora Aktan, Sok-Gee Chan, Sasa Zikovic, dan Pinar Evrim- Mandaci (2013) menyatakan bahwa kegiatan Off-Balance Sheet (guarantees,warranties, commitments, derivative instrument) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank (return on equity).

Menurut Sparta (2018), aktivitas Off-Balance Sheet berpengaruh positif terhadap total risiko bank, namun tidak berpengaruh terhadap risiko sistemik, risiko unsystemic, risiko suku bunga, dan risiko nilai tukar. Selain itu, pada penelitian tersebut juga dapat disimpulkan bahwa aktivitas Off-Balance Sheet liabilities memiliki pengaruh negatif terhadap total risiko dan unsystemic risk serta memiliki pengaruh positif terhadap systemic risk banking, namun risiko aktivitas Off-Balance Sheet liabilities tidak berpengaruh terhadap risiko suku bunga dan nilai tukar.

Menurut Purwo Adi Wibowo (2012), aktivitas Off-Balance Sheet yang dijalankan oleh bank dengan tujuan lindung nilai (hedging) dapat menurunkan risiko

(10)

bank dan bank tidak mendapatkan manfaat peningkatan kinerja kecuali fasilitas kredit yang diberikan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Peningkatan kegiatan Off- Balance Sheet juga akan menyebabkan ROA, ROE, dan risiko bank meningkat (Hanan Al-Awawdeh dan saad Al sakini, 2017).

Penelitian terdahulu yang serupa dengan penelitian ini dilakukan oleh Saqer Sulaiman Al-Tahat, dan Nourdeen M AbuNqira (2016) yang meneliti dan menguji dampak aktivitas Off-Balance Sheet terhadap risiko bank dan pertumbuhan pendapatan di bank-bank komersial Jordania yang listed di Amman Stock Exchange (ASE). Hasil penelitian tersebut dapat membuktikan bahwa aktivitas Off-Balance Sheet berdampak terhadap eksposur risiko bank seperti: risiko pasar dan risiko likuiditas, namun tidak memiliki dampak signifikan terhadap risiko kredit, risiko leverage dan risiko kecukupan modal. Pada penelitian tersebut juga diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas Off-Balance Sheet memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan bank. Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis saat ini adalah pada objek penelitian, tahun penelitian, sampel penelitian, dan indikator- indikator variabel yang akan diuji.

Dengan melihat uraian teori, data laporan profil industri perbankan (2018) yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya perbedaan (research gap), sehingga dapat dibuat sebuah sintesa atas fenomena diatas dalam bentuk problem statement berikut:

(11)

“teori menyatakan bahwa aktivitas Off-Balance Sheet (OBS) dapat mempengaruhi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan pendapatan non-bunga pada bank, namun data laporan profil industri perbankan Indonesia tahun 2018 dan hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda-beda dengan kerangka atau landasan teori yang dimaksud”

Berdasarkan hasil sintesa yang dibuat dalam bentuk problem statement tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“PENGARUH AKTIVITAS OFF-BALANCE SHEET (OBS) TERHADAP RISIKO KREDIT, RISIKO PASAR, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PENDAPATAN NON-BUNGA PADA BANK BUMN DAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA DENGAN PERIODE PENELITIAN 2014-2018”

1.2. Identifikasi Masalah

Aktivitas bank umum komersial dalam lima tahun terakhir (2014-2018) mengalami pertumbuhan rata-rata per tahun diatas 10% yang diukur berdasarkan indikator penyaluran dana, sumber dana, dan jumlah aset. Pertumbuhan bank umum komersial tidak hanya terjadi pada aktivitas on balance sheet (penyaluran dana, sumber dana, dan jumlah aset), juga pada aktivitas Off-Balance Sheet yang mengalami pertumbuhan rata-rata diatas 11% berdasarkan indikator tagihan komitmen, kewajiban komitmen, tagihan kontinjensi, dan kewajiban kontinjensi.

(12)

Pertumbuhan aktivitas Off-Balance Sheet juga diiringi dengan pertumbuhan pendapatan bank, baik yang berasal dari pendapatan bunga maupun pendapatan selain bunga (non-bunga). Namun berdasarkan laporan profil industri perbankan tahun 2018 yang dikeluarkan oleh OJK menyimpulkan bahwa pertumbuhan aktivitas Off-Balance Sheet di Indonesia tidak mempengaruhi peningkatan risiko bank secara signifikan.

Aktivitas Off-Balance Sheet pada lembaga keuangan, disatu sisi dapat menimbulkan risiko dan sisi lain juga dapat mengurangi risiko, serta dapat memberikan pendapatan selain bunga (Anthony Saunders dan Marcia Millon Cornett, 2011).

Penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti mengenai pengaruh aktivitas Off- Balance Sheet terhadap risiko bank (risiko kredit, risiko pasar, risiko leverage, risiko likuditas, risiko kecukupan modal) dan pertumbuhan pendapatan bank menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Oleh karena itu, berdasarkan kerangka teori yang dibangun, hasil penelitian terdahulu, dan laporan profil industri perbankan di Indonesia tahun 2018, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah terdapat pengaruh signifikan atas aktivitas Off-Balance Sheet terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuditas, dan pertumbuhan pendapatan non-bunga pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa di Indonesia dengan periode penelitian 2014-2018, meskipun data laporan profil industri perbankan Indonesia tahun 2018 dan hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda-beda dengan kerangka atau landasan teori yang dimaksud. Metode penelitian yang akan digunakan adalah sesuai prosedur data panel dengan sampel 4 (empat) bank BUMN

(13)

dan 45 (empat puluh lima) bank BUSN Devisa. Penelitian ini juga akan menggunakan variabel kontrol dengan tujuan untuk menetralisir pengaruh yang dapat mengganggu hubungan fenomena yang diamati dan menafsirkan hubungan antar variabel. Pengolahan data akan dilakukan menggunakan Eviews 9.0 dengan pengolahan data panel.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko kredit pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

2. Bagaimana pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko pasar (suku bunga) pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

3. Bagaimana pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit

(14)

kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko pasar (nilai tukar) pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia

4. Bagaimana pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko likuiditas pada bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

5. Bagaimana pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap pendapatan non-bunga pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko kredit pada

(15)

Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko pasar (suku bunga) pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko pasar (nilai tukar) pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap risiko likuiditas pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

5. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas Off-Balance Sheet yang diproksikan oleh fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif,

(16)

fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi diterima, garansi diberikan, dan kredit hapus buku terhadap pendapatan non- bunga pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2014-2018 di Indonesia.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini adalah upaya untuk mendalami implementasi aktivitas Off-Balance Sheet yang berpengaruh terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan pendapatan non-bunga bank pada Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa periode 2014-2018 di Indonesia dan disesuaikan dengan kajian teoritis berdasarkan jurnal dan teori yang relevan dengan tema penelitian.

2. Bagi Praktisi Perbankan dan Regulator

Untuk praktisi perbankan dan regulator, penelitian ini bermanfaat sebagai dasar atau landasan pengambilan keputusan dan pengelolaan risiko secara efektif.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini bermanfaat secara akademis di bidang ekonomi dan perbankan, terutama yang berkaitan dengan aktivitas Off-Balance Sheet (OBS) serta dampaknya terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan pendapatan non-bunga (non-interest income).

(17)

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, penelitian dapat dikembangkan dengan menguji efektifitas penggunaan instrument Off-Balance Sheet sebagai instrument hedging yang dapat meminimalkan risiko yang terekspose sekaligus mendapatkan kesempatan tambahan pendapatan dari aktivitas tersebut.

1.6. Batasan Penelitian

1. Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan pada periode 2014-2018.

2. Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang memiliki Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi yang lengkap dan terpublikasi selama periode 2014-2018.

3. Penilaian aktivitas Off-Balance Sheet sebagai variabel independen diproksi dengan fasilitas pinjaman yang belum ditarik, posisi pembelian spot dan derivatif, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik, irrevocable L/C, garansi yang diterima, garansi yang diberikan, dan kredit hapus buku selama periode yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini juga menggunakan data rasio kecukupan modal sebagai variabel kontrol.

4. Penilaian Variabel Dependen (Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, dan Pendapatan Non-bunga):

a. Risiko Kredit akan diukur dengan menggunakan data rasio Non-Performing Loan (NPL.)

(18)

b. Risiko Pasar akan diukur dengan menggunakan data rasio Posisi Devisa Netto (PDN) dan Net Interest Margin (NIM).

c. Risiko Likuiditas akan diukur dengan menggunakan data Loan to Deposit Ratio (LDR).

d. Pendapatan Non-Bunga akan diukur dengan menggunakan data pendapatan operasi selain bunga dan pendapatan komisi/provisi selama periode yang telah ditetapkan.

1.7. Sistematika Penulisan

Bab 1: Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberikan pemahaman umum mengenai tujuan dilakukannya penelitian berdasarkan fakta dan fenomena yang dikaitkan dengan hasil penelitian sebelumnya.

Bab 2: Kajian Pustaka

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang dijadikan acuan dalam melakukan penelitian dengan mengambil berbagai teori dari buku- buku referensi, jurnal penelitian international, dan peneliti-peneliti sebelumnya. Pada bab ini juga akan dibangun kerangka pemikiran dan

(19)

hipotesis penelitian yang mengacu kepada landasan teori, jurnal, dan penelitian terdahulu.

Bab 3: Metodologi Penelitian

Bab ini akan menguraikan objek penelitian, desain penelitian, teknik pengambilan sampel, prosedur pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Bab 4: Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini akan dilakukan analisis atas hasil pengujian hipotesis berdasarkan variabel-variabel yang digunakan. Interpretasi hasil pengujian nantinya diharapkan mampu memberikan jawaban atas hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini.

Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga akan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya dan memberikan gambaran implikasi dari hasil penelitian untuk kepentingan manajerial

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian yang menjadi rujukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : pertama, Imroatul Khasanah dan Novian Yuga Pamujo (2011), Analisis

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2012 tanggal 20 Januari 2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan

Namun dari waktu yang tersedia tidak ada pertanyaan dari peserta Lelang sehingga Dokumen Pra Kualifikasi dianggap sudah dimengerti dan dipahami oleh Peserta

Although craps is not a very complicated game, many people find themselves confused by its strange terminology and large numbers of betting options. This article focuses on the

Sehubungan dengan Hasil Evaluasi Kualifikasi yang telah dilakukan Pokja VI ULP Kabupaten Maluku Tengah pada tanggal 14 Juli 2017 atas Paket Pekerjaan Pembangunan Gedung CSSD, maka

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE

If you suspect someone has helped covertly create an unwanted compulsion in you (good luck) the compulsion can be undone with what is called the meta yes/meta no process. In

If are planning for a flower delivery, make sure the shop delivers fresh flowers on time.. Ask about how long the time period is between when the flowers are picked and when they