• Tidak ada hasil yang ditemukan

lap ringkasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "lap ringkasan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR TATA TEKNIK PENTAS BAGI MAHASISWA

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI MELALUI E- LEARNING Oleh

Wien Pudji Priyanto

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Tata Teknik Pentas dengan Pembelajaran E-Learning pada mahasiswa Jurusan Seni Tari FBS UNY.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan November 2010 dengan menerapkan pembelajaran E-Learning. Subjek penelitian 51 mahasiswa Semester III angkatan 2009 Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY. Pelaksanaan penelitian setiap dua pertemuan merupakan satu siklus melalui tahap perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan siklus berikutnya merupakan perbaikan dari kendala-kendala yang ditemukan pada siklus sebelumnya, baik pada perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran E-Learning sampai tidak ditemukan kendala yang berarti. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data kualitatif merupakan deskripsi fakta-fakta selama pelaksanaan tindakan. Data kuantitatif diperoleh melalui instrumen penilaian terhadap motivasi dan prestasi belajar mahasiswa. indikator motivasi belajar melalui aktivitas mahasiswa sebagai berikut: (1) aktif mengakses materi (2) mengupload jawaban dengan cepat (3) tanggung jawab dan disiplin, (4) kemandirian dalam bertindak, dan (5) berusaha mencari cara-cara baru dalam memecahkan masalah (kreatif)., dikatakan berhasil jika rerata indikator memperoleh nilai “tinggi’ Indikator prestasi belajar pada penelitian ini adalah: (1) mahasiswa dapat mengakses materi (2) mengupload jawaban dengan cepat dan mengetahui nilai jawaban

Hasil penelitian, diperoleh peningkatan motivasi Tata Teknik Pentas bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari melalui Pembelajaran E-Learning, yakni pada siklus 1 mencapai 88,24 % pada siklus kedua menjadi 100% dan prestasi belajar yakni nilai mengupload materi dan nilai jawaban tugas pada siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan, dari nilai minimal 80 sebanyak 25,49% menjadi 88,24%. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran E-Learning yang terencana dengan baik dapat memberikan kontribusi yang positif dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi pembelajaran Tata Teknik Pentas, karena pembelajaran ini mampu mendorong mahasiswa untuk membaca materi dan mengupload tugas lebih cepat.

(2)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR TATA TEKNIK PENTAS BAGI MAHASISWA

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI MELALUI E- LEARNING Oleh

Wien Pudji Priyanto

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perubahan masyarakat menuju arus globalisasi mengakibatkan adanya problem dan tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. Kampus dituntut mampu melahirkan generasi cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual.

Pendidikan dikonsentrasikan melalui kebijakan otonomi kampus yang dianggap lebih aspiratif dan akomodatif. Era reformasi memberikan imbas positif terhadap mutu pendidikan apabila diikuti dengan perubahan paradigma, sikap mental, dan kultur para pengambil kebijakan dan pelaksana pendidikan di tingkat praktisi.

Tingkat kemajuan suatu bangsa tergantung kepada cara bangsa tersebut mengenali, menghargai dan memanfaatkan sumber daya manusia yang berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada calon penerus dan pelaksana pembangunan.

Dosen sebagai pelaksana pendidikan di Perguruan Tinggi harus benar-benar menjadi “agen perubahan” dan menjadi sosok profesional yang senantiasa bersikap responsif dan kritis terhadap berbagai perkembangan dan dinamika peradaban yang terus berlangsung di sekitarnya. Dosen bersama stakeholder pendidikan yang lain harus selalu menjadikan kampus bagaikan “magnet” yang mampu mengundang daya tarik mahasiswa untuk berinteraksi, berdialog, dan bercurah pikir dalam suasana lingkungan perkuliahan yang menarik dan menyenangkan.

(3)

buku-buku yang telah dimiliki oleh mahasiswa. Dosen lebih banyak berada di kelas untuk memberikan ceramah ataupun kalau menggunakan media OHP maupun LCD, yang digunakan untuk memperingan dosen dalam menjelaskan materi saja, itu pun dilaksanakan hanya pada pertemuan tertentu. Akibatnya, mahasiswa pasif dan kurang berminat mengikuti perkuliahan dan prestasi menjadi rendah.

Realita di atas merupakan suatu tantangan yang harus diatasi oleh dosen dan mencari solusi pada perkuliahan selanjutnya. Dari hasil pengamatan dosen pada perkuliahan sebelumnya terindentifikasi mahasiswa mengalami kesulitan belajar Tata Teknik Pentas karena selama ini dosen mengajar jarang menggunakan media, dosen hanya memberikan tugas sesuai dengan materi yang ada di buku, sehingga mahasiswa kurang tertarik. Berdasarkan penyebab-penyebab di atas, dosen berasumsi pada perkuliahan selanjutnya perlu dilakukan upaya peningkatan motivasi dan prestasi pada mahasiswa jurusan Senitari melalui perkuliahan yang menekankan pada pemanfaatan Internet (E-Learning).

B. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana upaya meningkatkan motivasi dan prestasi mahasiswa jurusan Seni Tari pada mata kuliah Tata Teknik Pentas melalui pembelajaran E-Learning? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa jurusan Seni Tari. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: (1) Mahasiswa : Meningkatkan motivasi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan dan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. (2) Dosen: meningkatkan pemahaman dosen terhadap E Learning dan meningkatkan profesionalisme dosen. (3) Universitas: meningkatkan prestasi Universitas dengan peningkatan hasil belajar mahasiswa dan meningkatkan prestasi Universitas dengan peningkatan mutu dosen.

(4)

A. Motivasi

Menurut Kamus Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar diri seseorang. Motivasi instrinsik adalah dorongan atas keinginan yang tidak perlu disertai perangsang dari luar.

Menurut Rusyan Tabrani (1989: 93) motivasi siswa adalah dorongan yang tumbuh karena tingkah laku dan kegiatan manusia. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Pada dasarnya motivasi ingin memberikan jawaban dari persoalan apa yang diinginkan manusia, mengapa ia berbuat demikian, dan bagaimana ia melakukannya.

Sedangkan Mc Donald (Oemar Hamalik, 2008: 157) mengemukakan bahwa motivation is energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengertian tersebut mengandung tiga unsur yang saling berkaitan,yakni: (1) Motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri pribadi. (2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal. (3) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

(5)

B. Prestasi Belajar

Yang dimaksud dengan” Prestasi ”adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Prestasi akademis adalah hasil pelajaran dari kegiatan belajar. (Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995: 787). Untuk mengetahui prestasi dan kemajuan mahasiswa diperlukan evaluasi. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa/mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.” Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar. Sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator dan derajat perubahan tingkah laku mahasiswa. Prestasi belajar adalah evaluasi terhadap hasil belajar mahasiswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki mahasiswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses perkuliahan.

(6)

hasil studi setiap mata kuliahpada setiap akhir semester. Prestasi belajar mahasiswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar mahasiswa.

C. Pembelajaran E- Learning

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001). Learn Frame.Com, 2001 berpendapat bahwa E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone. E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia).

(7)

dapat disebut sebagai suatu e-learning. Keuntungan menggunakan e-learning di antaranya, (a) menghemat waktu proses belajar mengajar, (b) mengurangi biaya perjalanan, (c) menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku), (d) menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, (e) melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Untuk menyampaikan pembelajaran, e-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet.

Dari konsep definisi learning dari ahli-ahli tersebut, yang dimaksud E-Learning dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan internet dalam penyampaian bahan, di mana bahan materi perkuliahan telah diakses oleh dosen dalam web pembelajaran. Mahasiswa membuka alamat web dan belajar materi dan mengirimkan tugas ke alamat web tersebut.

III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini dilaksanakan di Jurusan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, untuk matakuliah Tata Teknik Pentas. Sebagai subjek penelitian adalah mahasiswa jurusan seni tari yang mengambil MK.Tata Teknik Pentas sebanyak 51 mahasiswa.

(8)

(3). Monitoring: (a) monitoring dilaksanakan sebagai wujud pelaksanaan tindakan. (b) yang melaksanakan monitoring adalah peneliti sekaligus sebagai pengajar dan kolaborator. (c) objek yang diamati adalah jumlah mahasiswa yang mengakses materi dan mengupload tugas setiap waktu. Nilai yang diperoleh mahasiswa pada setiap tugas. Dengan demikian, diharapkan data tentang motivasi dan prestasi siswa dapat dipantau. (4) Refleksi: kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Adapun bentuk kegiatan berupa mengamati dan mendiskusikan hasil observasi dan monitoring. Selajutnya disimpulkan apakah tindakan telah berhasil atau belum. Apabila tindakan belum berhasil perlu diadakan perencanaan perbaikan tindakan dalam siklus berikutnya.

B. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Data berupa deskripsi dari hasil pemantauan jumlah pengakses pada setiap waktu, hasil angket dan hasil tes kemampuan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) angket, (2) observasi, (3) wawancara, (4) catatan lapangan dan (5) hasil penilaian dosen.

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika, (1) motivasi mahasiswa terhadap perkuliahan Tata Teknik Pentas meningkat, (2) prestasi belajar mahasiswa tinggi. E. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini,

1. jika motivasi mahasiswa tinggi yakni dapat mengakses materi dan mengirimkan tugas dalam waktu yang telah ditentukan (minimal 81%). 2. Jika prestasi mahasiswa yang mendapatkan nilai minimal 75 (B+)

(9)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1) Kuesioner motivasi mahasiswa, dengan indikator: (a) motivasi sangat tinggi, apabila skor rata-rata 5, (b) motivasi tinggi apabila skor rata-rata 4,(c) motivasi sedang apabila rata-rata skor 3, motivasi rendah apabila rata-rata skor yang diperoleh 2, dan motivasi sangat rendah bila rata-rata skor 1. 2) Nilai berupa tugas pada setiap akhir siklus yang akan digunakan sebagai

umpan balik untuk memberikan perlakuan atau intervensi. Sebagai indikator nilai tes: (a) nilai A apabila nilai 86 – 100, Nilai A- apabila nilai 80 – 85, B+ apabila nilai 75-79, B apabila nilai 71-74, B- apabila nilai 66-70, Cukup apabila diperoleh nilai 56-63, dan kurang apabila diperoleh nilai < 55.

3) Catatan harian peneliti, berupa catatan tentang kejadian-kejadian atau perubahan yang dijumpai.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Pra penelitian

a. Sebelum diadakan penelitian dosen

mengadakan pengisian kuesioner terhadap 52 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah TTP, tentang motivasi mahasiswa sebelum menggunakan E-Learning, hasilnya sebagai berikut.

1) Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi mengikuti mata kuliah sebelumnya hanya 9 mahasiswa (17,64 %), dan 42 mahasiswa (82,35 %) memiliki motivasi yang rendah.

(10)

3) 30 mahasiswa (58,82%) menggunakan berbagai sumber belajar selain buku cetak yakni internet dan 21 mahasiswa (41,18%) menyatakan hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar.

4) 9 mahasiswa (17,65 %) belum memiliki e-mail, sedangkan 42 mahasiswa (82,35 %) memiliki e-mail.

5) 42 mahasiswa (82,35%) mengetahui tentang E-Learning, namun belum pernah menggunakan E-Learning, sedangkan 9 mahasiswa (17,65 %) sama sekali belum pernah mengetahuinya.

6) 26 mahasiswa (50,98 %) menginginkan belajar dengan E-Learning sedangkan 25 mahasiswa (40,02 %) menyatakan tidak tahu.

7) Nilai mahasiswa pada mata kuliah teori dengan dosen yang sama pada semester yang lalu, yang mendapatkan nilai baik sampai dengan amat baik baru mencapai 37 mahasiswa (72,54), sedangkan 14 mahasiswa (27,45%) masih mendapatkan nilai cukup atau bahkan kurang.

Dari hasil kuesioner di atas peneliti berasumsi bahwa dalam mata kuliah TTP diperlukan pembelajaran melalui E-Learning dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa.

2. Pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan: (1) Menyiapkan materi dan mengupload materi dalam media E-Learning. (2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana aktivitas mahasiswa atau kondisi perkuliahan di kelas untuk mengetahui motivasi mahasiswa. (3) Mendesain alat evaluasi beserta pedoman penskorannya untuk melihat apakah kemampuan mahasiswa sudah mengalami peningkatan. (4) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I, dilaksanakan pada Jumat, 8 Oktober 2010 dan hari Kamis, 14 Oktober 2010

(11)

menuliskan user name, password. (5) Mempelajari/menguppload materi. (6) Mengerjakan tugas/uji kompetensi untuk dibrowser ke dalam E-Learning.

c. Observasi/ Monitoring

Hasil observasi masih banyak kendala yang ditemukan dari kegiatan mahasiswa, dosen, dan penerapan E-Learning: (1) Kendala yang dialami mahasiswa: (a) Masih ada 15 mahasiswa yang mengalami kesulitan pada waktu mendaftar. (b) Setelah berhasil mendaftar menjadi student ke E-Learning ada 10 mahasiswa tidak bisa login karena lupa penulisan user name atau passwordnya. (c) Sampai batas waktu yang ditentukan ada 10 mahasiswa yang belum dapat mengirimkan tugas. (2) Kendala yang dialami dosen: (a) Pemberian apersepsi kurang menarik. (b) Langkah-langkah pembelajaran kurang sesuai dengan rencana pembelajaran. (c) Alokasi waktu tidak tepat. (d) Suasana kelas belum kondusif. (e) Belum ada pemberian pujian terhadap mahasiswa yang berhasil lebih cepat. (3) Kendala E-Learning dan sarana prasarana: (a) Setelah mahasiswa dapat login, untuk materi TTP ternyata tidak muncul pada E-Learning yang dibuka mahasiswa, padahal di E-Learning dosen sudah lengkap. (b) Jumlah mahasiswa ada 51, sedangkan jumlah komputer hanya ada 40, sehingga harus bergantian menggunakannya. d. Refleksi: hasil monitoring terhadap kegiatan ditemukan beberapa hal yaitu: (1)

(12)

memberikan pujian kepada mahasiswa yang berhasil mengerjakan tugas dan megirim tugas paling cepat, pembagian waktu antara penjelasan dan pengerjaan tugas harus tepat sehingga pada waktu pelaksanaan siklus 2 semua mahasiswa dapat mengirim tugas. Dosen perlu berlatih lagi dalam mengoperasikan E-Leraning. (4) Dosen mengecek kembali setting yang ada dalam E- Learning, ditemukan adanya kesalahan pada mata kuliah TTP seharusnya boleh diakses untuk mahasiswa ternyata belum diaktifkan. Untuk pelaksanaan siklus 2 penggunaan lab komputer dibagi menjadi dua kelas, sehingga masing-masing mahasiswa dapat menggunakan komputer.

3. Pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan: yaitu: (1) Rencana perbaikan pada E-Learning, menggunakan 2 lab. Komputer. (2) Rencana perbaikan terhadap kegiatan dosen yaitu: (a) Pemberian apersepsi dibuat lebih menarik. (b) Langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan rencana pembelajaran. (c) Alokasi waktu diusahakan tepat. (d) Suasana kelas dijaga agar lebih kondusif. (e) Memberikan pujian terhadap mahasiswa yang aktif dan dapat mengirim tugas dengan cepat. (3) Rencana perbaikan pada kegiatan mahasiswa adalah sebagai berikut: (a) Kesiapan menerima pelajaran lebih diperhatikan. (b) Dibimbing dosen agar tidak lamban dalam mengerjakan tugas (c) Mahasiswa diberi pengarahan agar mau bekerja sama sehingga semua aktif. (4) Pelaksanaan siklus 2 pada hari Jumat, 15 Oktober 2010 dan hari Kamis, 21 Oktober 2010.

b. Implementasi: kegiatan yang akan dilaksanakan sama dengan siklus I dengan memperhatikan kendala-kendala sebagai bahan perbaikan.

c. Monitoring: Hasil observasi tidak ada kendala yang ditemukan dari kegiatan mahasiswa, dosen, dan penerapan E-Learning, yakni: (1) mahasiswa: (a) tidak ada mahasiswa yang mengalami kesulitan pada waktu mengulang mendaftar. (b) setelah berhasil mendaftar menjadi student ke E-Learning langsung bisa

(13)

mengirimkan tugas, bahkan ada 1 mahasiswa yang sudah mengerjakan sampai tugas 6. (2) Dosen: (a) langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran. (c) alokasi waktu tepat. (d) suasana kelas kondusif. (e) ada pemberian pujian terhadap mahasiswa yang berhasil lebih cepat. (3) Learning dan sarana prasarana: (a) materi TTP dan tugas muncul pada E-Learning yang dibuka mahasiswa, (b) masing-masing mahasiswa dapat menggunakan komputer secara individu.

d. Refleksi: (1) Implementasi pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan tindakan yang direncanakan karena baik dari mahasiswa, dosen, E-Learning dan sarana prasarana sudah tidak ada kendala. (2) Peneliti dan kolaborator mengidentifikasi dan mendiskusikan yang ditemukan oleh kolaborator maupun peneliti sendiri, sebagai dasar pelaksanaan pembuatan laporan yakni: (a) dosen membimbing mahasiswa dalam pengoperasian E-Learning dari awal. Mengingatkan mahasiswa untuk mencatat cara penulisan user name dan password yang sesuai pada waktu mendaftar. (b) Pada pelaksanaan selanjutnya dosen harus lebih intensif memberikan pengawasan sehingga kelas menjadi kondusif, memberikan pujian kepada mahasiswa yang berhasil mengerjakan tugas dan megirim tugas paling cepat. (c) Semua mahasiswa dapat mengirim tugas. Dosen perlu berlatih lagi dalam mengoperasikan E-Leraning agar pada mata kuliah lain dapat menggunakan E-Learning.

B. Pembahasan

Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus 1 yang masih terdapat banyak kendala, pada siklus 2 kendala-kendala tersebut dapat diatasi.

(14)

Tabel 1: Rekap angket motivasi mahasiswa Berdasarkan kriteria keberhasilan apabila mahasiswa yang motivasi tinggi/sangat tinggi lebih dari 85% maka dapat dikatakan berhasil.

Observasi oleh kolaborator terhadap aktivitas mahasiswa selama dosen peneliti mengimplementasikan tindakan, diperoleh data seperti dalam tabel 2 berikut.

Tabel 2: Rekap Aktivitas mahasiswa

No Kriteria

(15)

Penilaian prestasi mahasiswa dilaksanakan melalui keaktifan mahasiswa mengupload materi tugas selama 2 siklus, dengan nilai rata-rata seperti dalam tabel 3 berikut.

Tabel 3: Rekap Nilai mahasiswa

NO Kriteria Skor

Siklus 1 Siklus 2 Jml

mhs

Persen Jml mhs

Persen

1 Sangat Baik Sekali 86-100 0 0% 9 17.65%

2 Baik sekali 80-85 13 25.49% 26 70.59%

3 Lebih Baik 75-79 28 54.90% 6 11.76%

4 Baik 71-74 0 0% 0 0%

5 Agak Baik 66-70 0 0% 0 0%

6 Cukup 64 - 65 0 0% 0 0%

7 Kurang/Sangat kurang 0 - 64 10 19.61% 0 0%

Dari tabel skor nilai yang diperoleh mahasiswa pada siklus 1 yakni, yang mendapatkan nilai minimal 80 hanya mencapai 25,49% pada siklus 2 meningkat menjadi menjadi 88,24 %. Berdasarkan kriteria keberhasilan apabila mahasiswa yang mendapat skor minimal 80 lebih dari 85% maka dapat dikatakan berhasil.

IV. PENUTUP A. Kesimpulan

(16)

melalui E-Learning, pada siklus I dan siklus II aktivitas dan prestasi mahasiswa mengalami peningkatan sebagai berikut.

1. Mahasiswa yang beraktivitas tinggi/sangat tinggi pada siklus 1 mencapai 88,24 % pada siklus kedua menjadi 100%. Berdasarkan kriteria keberhasilan apabila mahasiswa yang beraktivitas tinggi/sangat tinggi lebih dari 85% maka dapat dikatakan berhasil.

2. Penilaian prestasi belajar, diperoleh dari rata-rata indikator penilaian E-Learning yakni nilai mengupload materi dan nilai jawaban tugas pada siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan, yakni mahasiswa yang mendapatkan nilai minimal 80 dari 25,49% menjadi 88,24%. Peningkatan yang diperoleh mencapai 62,75%.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Tata Teknik Pentas bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari melalui pembelajaran E-Learning, dapat memberikan kontribusi yang positif dan sangat diperlukan dalam pembelajaran selanjutnya.

A. Saran

Dari hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran kepada: (1) Dosen-dosen jurusan Seni Tari untuk mencoba melaksanakan pembelajaran E-Learning. (2) Menggunakan fasilitas laboratorium FBS untuk pelaksanaan pembelajaran. (3) Jurusan diharapkan dapat memberikan fasilitas untuk pembelajaran laboratorium khusus untuk pembelajaran teori pada mahasiswa jurusan Seni tari.

DAFTAR PUSTAKA

Bates, A. W. (1995). Technology, Open Learning and Distance Education. London: Routledge.

(17)

Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13

http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/pengertian-e-learning/

Lembaga Penelitian. (2004). Pedoman Penelitian. Yogyakarta: Lemlit UNY.

Madya, Suwarsih. (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lemlit UNY.

Nana Sudjana. (1982). Evaluasi Hasil Belajar Kontruksi dan Analisa. Bandung: Mertiana.

Sofyan, Herminarto. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya dalam Penelitian. Yogyakarta: Lemlit UNY.

Syamsi, Kastam. (2002). Makalah Penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas Yogyakarta: disampaikan pada pelatihan Penyusunan PTK, September 2002, di UNY.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari penelitian penulis, dapat disimpulkan bahwa Bank Danamon sebagai salah satu bank yang menyalurkan kredit kepada masyarakat melalui proses perjanjian kredit dengan

Pada penelitian hukum sosiologis atau empiris, maka yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder, untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan

ada kemungkinan negosiasi makna pada kalimat tersebut, artinya memang telah terbukti bahwa ada konspirasi dalam kepemilikan sel mewah oleh Arthalyta Suryani. Keberadaan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2013- sekarang Riwayat Organisasi :1. Sekretaris Divisi Hubungan Masyarakat SCOPH PEMA FK USU

Pada hari ini R a b u tanggal Dua puluh enam bulan Agustus tahun Dua ribu lima belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi

Indeks performansi dan grafik respon tiap sumbu pada Gambar 19 terlihat bahwa dengan menambahkan kontroler koordinasi didapat hasil yang lebih baik dibandingkan dengan

Langkah strategis pengembangan perbankan syariah yang telah di upayakan adalah pemberian izin kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor

Sedangkan angka rasio di atas tahun 2011, dimana kas bersih hasilnya positif, hal ini terjadi karena tidak adanya kegiatan operasi Biro SDM Polda Metro Jaya yang dapat