• Tidak ada hasil yang ditemukan

s | Dokumen Pertanggung Jawaban TL.3.BAB 3.2 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s | Dokumen Pertanggung Jawaban TL.3.BAB 3.2 2016"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

2. Analisis Keberhasilan / Kegagalan dan Solusi

Analisis Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran/ Kegagalan dan Solusi yang telah dilakukan disajikan untuk 58 sasaran kinerja Pemerintah

kabupaten Purworejo Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Sasaran 1: Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen dari daerah dalam mengembangkan

agribisnis yang sokogurunya adalah penciptaan pusat

kegiatan untuk memicu terjadinya mekanisme pasar

(bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan

transaksi jual-beli barang).

b) Hambatan/masalah

1) Era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN

yang akan berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan

serta program-program yang ditetapkan

2) Kurang dikenalnya produk lokal Purworejo,

3) Sulitnya pemasaran produk lokal Purworejo

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pendataan jumlah pengusaha yang mengikuti pameran

produk lokal, jenis usaha dari produk lokal, jenis

produk usaha pameran dari produk lokal, jumlah

nominal transaksi produk lokal yg terjadi pada

event-event pameran. Mengadakan pameran yang berkualitas

sepert Purworejo expo, mengikuti pameran produk

lokal di tingkat provinsi dan tingkat pusat. Data base

yang harus dimiliki adalah data tentang jumlah

pameran yang mengikutkan produk lokal yang

dilakukan/diikuti.

2) Pendataan usaha yang berprospek ekspor, jenis

usahanya, tujuan ekspor dan nilai ekspornya.

Meningkatkan promosi kepada seluruh masyarakat

tentang potensi produk di Kabupaten Purworejo

dengan terus mengupdate dan mempublish data

(2)

dagang Indonesia di Jakarta maupun di daerah

terdekat dari Purworejo.

2. Sasaran 2. : Meningkatnya kualitas pembangunan

manusia.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Program-program pemerintah pusat dan daerah yang

dilaksanakan semua berbasis pembangunan

masyarakat yang intinya adalah pemberdayaan

masyarakat.

b) Hambatan/masalah

1) Pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan

masih belum dipahami secara benar oleh masyarakat

(masyarakat masih menganggap bahwa stimulan yang

diberikan pemerintah bersifat bantuan terus-menerus

dan ironisnya masyarakat terus berharap

mendapatkannya bukannya menjadi mandiri/tidak

tergantung bantuan),.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Mengevaluasi program dan kegiatan pemberdayaan

masyarakat apakah berhasil atau tidak dengan

parameter keberhasilan adalah efektivitas,

suistanability dan replicability.

2) Menilai LKM dengan beberapa kriteria pengukuran

untuk pemeringkatannya. Hal ini perlu dilakukan agar

dapat diketahui dengan jelas peta permasalahan dan

mudah untuk mencari fokus sasarannya.

(Pemeringkatannya misal LKM Pemula, LKM Madaya

dan LKM Utama).

3. Sasaran 3. : Menurunnya tingkat kemiskinan dan

kesenjangan antar kelompok pendapatan.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

(3)

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi angka kemiskinan.

2) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi pengangguran dengan

program kerja Padat Karya Produktif.

b) Hambatan/masalah

1) Belum optimalnya pemanfaatan data publikasi

kemiskinan dengan indikator-indikator kemiskinan

beserta sebaran lokasinya.

2) Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak

dimbangi dengan kesempatan kerja/lapangan kerja.

3) Meningkatnya lulusan sekolah yang belum siap kerja

dan minim keterampilan kerja.

4) Masih rendahnya jiwa kewirausahaan dari masyarakat

sehingga masih menggantungkan untuk bekerja pada

orang lain.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Optimalisasi data PPLS 2011 untuk penanggulangan

kemiskinan.

2) Menjalin kerjasama dari seluruh stakeholders terkait

dengan memahami dengan baik indikator-indikator kemiskinan dan melaksanakan program/kegiatan pengurangan angka kemiskinan berdasarkan analisi dari indikator-indikator kemiskinan tersebut.

3) Mengadakan bursa lowongan pekerjaan, pelatihan

kewirausahaan, dan pelatihan/magang kerja.

4) Kerjasama dengan daerah tujuan transmigrasi.

4. Sasaran 4. : Menurunnya tingkat pengangguran

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

(4)

2) Tersedianya aplikasi Bursa Kerja Online (BKO) yang

bisa diakses secara langsung oleh para pencari

pekerja untuk mengetahui Bursa Pasar Kerja.

3) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi pengangguran dengan

program kerja Padat Karya Produktif.

b) Hambatan/masalah

1) Action Plan dari Program dan Kegiatan untuk

menanggulangi angka pengangguran masih bersifat

sektoral dan belum komprehensif.

2) Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak

dimbangi dengan kesempatan kerja/lapangan kerja.

3) Meningkatnya lulusan sekolah yang belum siap kerja

dan minim keterampilan kerja.

4) Masih rendahnya jiwa kewirausahaan dari

masyarakat sehingga masih menggantungkan untuk

bekerja pada orang lain.

5) Kondisi keuangan daerah yang terbatas untuk

menfasilitasi transmigrasi khususnya dari keluarga miskin.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Optimalisasi data PPLS 2011 untuk penanggulangan

kemiskinan.

2) Menjalin kerjasama dari seluruh stakeholders terkait

penanggulangan angka pengangguran.

3) Mengadakan bursa lowongan pekerjaan, pelatihan

kewirausahaan, dan pelatihan/magang kerja.

5. Sasaran 5. : Menurunnya kesenjangan antar wilayah

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

(5)

2) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi kesenjangan antar

wilkayah.

b) Hambatan/masalah

1) Perkembangan peraturan perundang-undangan yang

kadang justru kontra produktif dengan kebijaksan

yang diambil daerah, seperti beberapa perijinan

investasi yang masih harus ditangani langsung oleh

Pemerintah Pusat

2) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung,

terutama anggaran dan kualitas SDM

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Kerjasama dari seluruh stakeholders terkait.

2) Koordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Pusat.

6. Sasaran 6. : Meningkatnya semangat kehidupan

beragama.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk meningkatkan kerukunan umat

beragama.

b) Hambatan/masalah

1) Isu-isu nasional dan internasional yang tersiar melalui

media sangat rentan untuk disalahtafsirkan.

2) Belum optimalnya program-program untuk

memfasilitasi kerukunan antar umat beragama.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Koordinasi dengan semua pihak yang terkait dalm

forum Forkompinda.

2) Pengusulan wadah tersendiri untuk memfasilitasi

(6)

7. Sasaran 7. : Meningkatnya partisipasi publik dalam upaya

perbaikan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

kemasyarakatan.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Meningkatnya komunikasi dan partisipasi aktif dari

masyarakat.

2) Tersedianya web http://purworejokab.go.id yang

memberikan gambaran aktivitas di pemerintahan.

3) Tersedianya layanan pengaduan publik, baik melalui

SMS Pengaduan maupun melalui jaringan online

(medsos).

4) Tersedianya forum Critical Voice Point

b) Hambatan/masalah

1) Kurangnya pemahaman masyarakat sehingga

masyarakat masih kurang dalam kedewasaan dalam

menggunakan media sosial,

2) Kurangnya dukungan fasilitas untuk pengembangan

aplikasi data yang berbasis jaringan untuk mendukung

integrasi data

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Mengembangkan fasilitas komunikasi berikut

pemeliharaannya (maintenance).

2) Meningkatkan kesadaran masyarakat agar

menggunakan media sosial secara dewasa dan

bertanggungjawab.

3) Melaksanakan kegiatan yang inovatif terkait dengan

pengembangan komunikasi.

8. Sasaran 8. : Mengurangi beban pengeluaran dan

meningkatkan pendapatan masyarakat miskin.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi angka kemiskinan.

(7)

3) Tersedianya aplikasi Bursa Kerja Online (BKO) yang

bisa diakses secara langsung oleh para pencari

pekerja untuk mengetahui Bursa Pasar Kerja.

4) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi pengangguran dengan

program kerja Padat Karya Produktif.

b) Hambatan/masalah

1) Masih rendahnya jiwa kewirausahaan dari masyarakat

sehingga masih menggantungkan untuk bekerja pada

orang lain.

2) Jumlah alokasi penempatan transmigrasi yang sangat

terbatas dan tidak sebanding dengan calon

transmigran (sangat tergantung dari Kebijakan

Pemerintah Pusat).

3) Kondisi keuangan daerah yang terbatas untuk

menfasilitasi transmigrasi khususnya dari keluarga miskin.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Optimalisasi data PPLS 2011 untuk penanggulangan

kemiskinan.

2) Mengadakan bursa lowongan pekerjaan, pelatihan

kewirausahaan, dan pelatihan/magang kerja.

3) Sosialisasi dan pembinaan ketransmigrasian juga

diperlukan bagi penduduk miskin.

9. Sasaran 9. :Meningkatnya daya saing tenaga kerja.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi angka kemiskinan.

2) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk mengurangi pengangguran dengan

program kerja Padat Karya Produktif.

3) Keterbatasan keuangan diatasi dengan cara

(8)

efektif dan efisien. Demikian pula pada optimalisasi

penggunaan dan pemanfataan sarana prasarana serta

mengefektifkan manajerial dan tatalaksana rumah

tangga SKPD.

b) Hambatan/masalah

1) Cakupan penanganan PMKS tidak dapat mencapai

target. Dari target 100% hanya mampu dicapai

95,83%. Pada tahun 2016 terdata ada 24 jenis PMKS

di kabupaten purworejo dan ada 1 jenis PMKS, yaitu pekerja migran bermasalah sosial” yang luput dari penanganan dinas. Penyebab tidak tertanganinya

kasus ini dikarenakan tidak cukup waktu. Kasus

terdata pada akhir tahun anggaran saat kegiatan

valisasi data PMKS. Dengan demikian tidak cukup

waktu untuk menanganinya pada tahun 2016

2) Beralihnya kewenangan pengawasan ketenagakerjaan menjadi salah satu kendala tidak tercapainya target peningkatan jumlah saran HI di perusahaan. personal yang memiliki kewenangan penegakan peraturan perundung-undangan telah melimpah menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Hal inilah salah satu hal penyebab tidak dapat dicapainya target pada indikator kinerja program.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) kegiatan validasi data PMKS yang dilaksanakan melalui “sharing” dana dengan pemerintah provinsi diharapkan dapat dilaksanakan pada awal tahun

anggaran. Apabila validasi data di awal tahun maka

akan segera dapat dikatahui para penyandang

masalah kesejahteraan sosial. Akan semakin cepat

pada kusus-kusus PMKS yang terdata segera

memperoleh penanganan

(9)

10. Sasaran 10. Meningkatnya produksi dan produktivitas

sektor pertanian dalam arti luas.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen pemerintah Kabupaten Purworejo dalam

mewujudkan kedaulatan pangan dan kemandirian

pangan melalui penetapan kawasan agropolitan

Bagelen (Perda No. 27 Tahun 2011) dan ditetapkannya

Sawah Lestari/Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

(LP2B).

b) Hambatan/masalah

1) Masih kurangnya informasi bagi masyarakat tentang

teknologi produktivitas terbaru.

2) Minimnya pengembangan teknologi tepat guna di

lingkup lokal

a) Solusi yang telah dilakukan

1) Peningkatan pemanfaatan pekarangan untuk tanaman

pangan yang terus didorong kualitasnya.

Pengembangan kegiatan ini dapat dilakukan dengan

kerjasama dengan PKK yang lembaganya sudah cukup

eksis hingga tingkat desa. Kegiatan-kegiatan produksi

pangan lainnya juga harus memperhatikan target ini,

disampng selain kepentingan peningkatan nilai

ekonomis produknya melalui sisi produktivitasnya,

juga harus memperhatikan kebutuhan pasar yang

harus dilayani.

2) Mengembangkan varietas dengan nilai ekonomis tinggi

serta tingkat produksi, seperti pengembangan kawasan

umbi kayu di kemiri yang berupaya untuk mengganti

varietas lama yang sudah jenuh tingkat produksinya

yang selama ini ditanam masyarakat. Dengan varietas

baru ini secara produksi lebih besar sengan demikian

akan meningkatkan produktivitas lahannya pula.

3) Peningkatan produksi padi dengan pola pengelolaan

tanaman padi yang sesuai standart.

11. Sasaran 11. Meningkatnya ketersediaan, distribusi, dan

(10)

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen pemerintah Kabupaten Purworejo dalam

mewujudkan kedaulatan pangan dan kemandirian pangan.

b) Hambatan/masalah

1) Masih kurang memadainya infrastruktur pertanian di

daerah kantong-kantong beras seperti jaringan irigasi,

bibit dan transfer teknologi.

2) Masih belum optimalnya tanah pekarangan bagi

ketahanan pangan.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Memonitor daerah kantong-kantong beras di

kabupaten Purworejo dan memeriksa jumlah produksi

beras serta kondisi sarana prasarana pertanian

(jaringan irigasi, ketersediaan pupuk dan bibit yang

unggul dan lain-lain) yang mendukung pada daerah

kantong-kantong beras di kabupaten Purworejo.

2) Melaksanakan intervensi program kegiatan pada

daerah rawan pangan dengan pemberian bantuan

beras pada lumbung pangan daerah rawan pangan

tersebut. Mengintensifkan kegiatan peningkatan

pekarangan di daerah rawan pangan.

12.Sasaran 12. Meningkatnya usaha agrobisnis dalam

pengelolaan potensi pertanian.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen pemerintah Kabupaten Purworejo dalam

mewujudkan Purworejo sebagai kawasan agrobisnis.

b) Hambatan/masalah

1) Sangat rendahnya tingkat harga gabah pasca panen

sehingga tingkat pendapatan petani menurun.

2) Masih ada daerah di Kabuaten Purworejo yang sulit

dijangkau distribusi pangan.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Kerjasama dengan instansi terkait untuk operasi harga

(11)

2) Menginventarisir daerah yang sulit terjangkau bahan

pangan dan bekerjasama dengan pihak terkait untuk

memperlancar distribusi pangan sampai tingkat

keluarga di desa yang paling sulit di Kabupaten

Purworejo.

13.Sasaran 13. Berkembangnya dan meningkatnya daya jual

potensi wisata.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Telah tersusunnya Rencana Induk Pengembangan

pariwisata.

2) Potensi daya tarik wisata yang tidak kalah dengan

daerah lain.

3) Adanya pembinaan dari kabupaten dan propinsi untuk

desa sadar wisata.

b) Hambatan/masalah

1) Belum memenuhi kompetensi yang diharapkan dari

Sumber Daya Manusia Masyarakat dan Tenaga Teknis

di bidang pariwisata.

2) Belum terfokusnya pembangunan pada Salah Satu

Daya Tarik Wisata sebagai salah satu prioritas sehingga belum mempunyai obyek wisata andalan

untuk Kabupaten Purworejo.

3) Lemahnya koordinasi antar SKPD, sehingga belum

adanya pemahaman yang integral dalam

pengembangan pariwisata yang kesinambungan.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Percepatan secara komprehensif dimulai dari lembaga

pengelola urusan pariwisata, SDM pengelola urusan

pariwisata hingga upaya konkret terkait pariwisata.

2) Pembinaan daerah tujuan wisata, Pembinaan desa

wisata, Operasi dan Pemeliharaan sarana prasarana

pariwisata. Promosi pariwisata melalui website

internet. Melaksanakan Publik Private Patnership (PPP) dengan pihak ketiga dalam pengelolaan pariwisata..

3) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Induk

Pengembangan pariwisata.

(12)

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Adanya komitmen Pemerintah Pusat, Provinsi dan

Kabupaten terhadap pengembangan industry kecil dan

menengah.

2) Kondisi perekonomian yang cenderung stabil.

b) Hambatan/masalah

1) Belum banyaknya variasi dalam industri kecil dan

menengah.

2) Keterbatasan modal.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pembinaan dan sosialisasi dalam rangka peningkatan

pengetahuan dalam variasi usaha kecil.

2) Kerjasama dengan lembaga pemerintah di bidang

permodalan untuk ikut berperan dalam pengembangan

industry kecil di daerah.

15.Sasaran 15. Meningkatnya kuantitas dan kualitas

koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil).

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Adanya komitmen Pemerintah Pusat terhadap

pengembangan koperasi dan UMK baik formal

maupun informal.

2) Peluang pemberdayaan Koperasi dan UMK sangat

terbuka luas dan banyak peluang sampai ke tingkat

propinsi dan pusat.

3) Peran koperasi dan UMK terhadap perekonomian

daerah sangat strategis, khususnya penggunaan

bahan baku lokal dan penyerapan tenaga kerja akan

lebih meningkat

4) Adanya komitmen Pemerintah kabupaten Purworejo

untuk penyertaan modal.

5) Kondisi perekonomian yang cenderung stabil.

(13)

1) Belum terbangunnya sinergitas pemberdayaan

koperasi dan UMK dalam berbagai aspek.

2) Secara kuantitas/jumlah UMK meningkat tetapi

secara kualitas masih kurang sehingga sangat sedikit

UMK yang naik kelas.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Melaksanakan koordinasi dengan kementerian

Koperasi dan UMK terhadap pengembangan koperasi

dan jaringan usaha koperasi di Kabupaten Purworejo.

2) Meningkatkan pembinaan kelembagaan UMK

sehingga secara kualitas meningkat kelasnya dari

mikro menjadi kecil dan selanjutnya. Membuat

showroom yang terintegrasi sebagai fasilitas temu

pengusaha UMK di Kabupaten Purworejo yang berisi

temu usaha, laboratorium peningkatan kwalitas

usaha, informasi jaringan usaha, dan jaringan modal

usaha dari perbankan.

16.Sasaran 16. Meningkatnya nilai investasi.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Telah disusunnya branding Purworejo (go….agriculture

vision) sebagai merek dagang untuk memperkuat

Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

2) Aksesibilitas, posisi geografis Kabupaten Purworejo

yang strategis, dan SDA dan SDM yang potensial yang

mendukung peningkatan daya tarik investasi daerah.

3) Komitmen kuat dari Pemerintah Kabupaten Purworejo

untuk meningkatkan investasi daerah menuju

Purworejo yang mandiri dan berdaya saing.

4) Pelayanan perijinan penenaman modal sudah satu

pintu (one stop service)

b) Hambatan/masalah

1) Belum optimalnya strategi penanaman modal.

2) Kurangnya infrastruktur penanaman modal.

3) Kurangnya promosi investasi & kerjasama investasi

(14)

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Peningkatan kualitas lembaga pengelola perijinan dan

investasi, SDM pengelola sampai dengan upaya

konkret terkait pemasaran potensi daerah.

2) Peningkatan infrastruktur penanaman modal.

17.Sasaran 17. Meningkatnya produktivitas sektor

perdagangan.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

dan Kabupaten dalam meningkatkan produktivitas

sektor perdagangan.

2) Branding ”Go.. Agriculture” memudahkan promosi

daerah.

b) Hambatan/masalah

1) Kurang dikenalnya komoditas perdagangan Purworejo,

2) Sulitnya pemasaran produk lokal Purworejo

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pendataan jumlah pengusaha yang mengikuti pameran

produk lokal, jenis usaha dari produk lokal, jenis

produk usaha pameran dari produk lokal, jumlah

nominal transaksi produk lokal yg terjadi pada even2

pameran. Mengadakan pameran yang berkualitas

sepert Purworejo expo, mengikuti pameran produk

lokal di tingkat provinsi dan tingkat pusat. Data base

yang harus dimiliki adalah data tentang jumlah

pameran yang mengikutkan produl lokal yang

dilakukan/diikuti.

2) Pendataan usaha yang berprospek ekspor, jenis

usahanya, tujuan ekspor dan nilai ekspornya.

Meningkatkan promosi kepada seluruh masyarakat

tentang potensi produk di Kabupaten Purworejo

dengan terus mengupdate dan mempublish data

tersebut di internet. Menjalin kerjasama dengan kamar

dagang Indonesia di Jakarta maupun di daerah

(15)

18.Sasaran 18. Terwujudnya interkoneksi antar pusat

kegiatan dan produksi di kabupaten.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Kabupaten Purworejo dalam penyedian

infrastruktur jalan yang baik untuk meningkatkan

kemandirian dan daya saing daerah.

2) Kesempatan untuk memenuhi permintaaan

masyarakat untuk listrik pedusunan sangat tinggi

dengan dukungan program/kegiatan dari propinsi

maupun dari kementerian (mewujudkan target rasio

elektrifikasi dari Pemerintah Pusat).

b) Hambatan/masalah

1) Faktor Alam masih mempengaruhi optimalisasi

interkoneksi antar pusat kegiatan dan produksi di

kabupaten.

2) Belum meratanya program pembangunan fisik,

terutama dari pemerintah provinsi dan pusat.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Inventarisasi dan analisis kebutuhan fisik untuk

pengusulan program peningkatan interkoneksi antar

wilayah.

2) Meningkatkan kerjasama masyarakat dan pihak

terkait untuk mendukung percepatan program.

19. Sasaran 19. Meningkatnya cakupan layanan transportasi yang efektif dan efisien.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo yang kuat untuk meningkatkan layanan transportasi.

b) Hambatan/masalah

1) Keterbatasan SDM yang membidangi peraturan

perundang-undangan mengenati transportasi dan lalu lintas barang/orang.

2) Jumlah jalan angkutan/trayek yang kurang memadai

(16)

3) Kurangnya APILL di lokasi-lokasi yang rawan titik kecelakaan

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pengusulan penambahan formasi SDM yang khusus

membidangi manajemen dan peraturan transportasi serta lalu lintas barang/orang.

2) Pengusulan pengadan sarana APILL di tahun

berikutnya.

20.Sasaran 20. Meningkatnya cakupan air minum, sanitasi,

dan rumah layak huni bagi masyarakat.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Adanya aset fisik sumber daya air.

2) Adanya koordinasi yang baik dengan Dinas Instansi

yang terkait.

3) Adanya fasilitas Dinas yang cukup memadai

4) Tercukupinya kebutuhan air untuk berbagai

kegiatan.

5) Adanya lahan pertanian yang subur.

b) Hambatan/masalah

1) Jumlah dan ketrampilan personil yang kurang

memadai.

2) Adanya musim hujan dan kemarau.

3) Perkembangan pemanfaatan lahan di DAS.

4) Penebangan pohon lindung.

5) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya air masih rendah.

6) Keterbatasan peralatan untuk keadaan darurat.

7) Terlambatnya regenerasi Sumber Daya Manusia

(SDM) pada Dinas SDA dan ESDM Kabupaten

Purworejo.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan

instansi yang mampu mendukung kesuksesan

(17)

21.Sasaran 21. Meningkatnya kesesuaian arahan penggunaan

lahan.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang

mengamanatkan Perda RTRW harus segera di tetapkan dengan Perda Kab. Setelah Perda RTRW Provinsi ditetapkan.

2) Ditetapkannya Perda 27/2011 tentang RTRW

Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2031

b) Hambatan/masalah

1) Masih minimnya dokumen rencana detil tata ruang,

2) Kurangnya koordinasi dengan SKPD terkait, pemangku

kepentingan lainnya dan masyarakat dalam kegiatan

penataan ruang mulai dari perencanaan, pemanfaatan

hingga pengendalian pemanfaatan ruang, dan

3) Belum tersedianya instrumen pengendalian

pemanfaatan ruang yang lengkap baik dari aspek

regulasi, PPNS dan peralatan kerja.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Tahun 2013 telah dilaksanakan penyusunan Raperda

Zonasi RDTRK dan Hutan Kota dan mengingat bahwa

Perda tentang tata ruang harus dilengkapi materi

teknisnya yang diklarifikasi berjenjang dari BKPRD

Kabupaten, BKPRD Provinsi dan s.d. BKPRN yang

harus tetap dikelola dengan baik sehingga menjadi

Perda yang menyumbang capaian sampai dengan

tahun 2015.

2) Program yang mendukung pencapaian target indikator

ini dan direkomendasikan untuk dilaksanakan di

Tahun 2014 adalah Program Perencanaan Tata Ruang

dengan fokus kegiatan menyusun materi teknis Perda

tata ruang sebagai amanat Perda RTRW Kabupaten

Purworejo, dan memperkuat BKPRD untuk

meningkatkan penyusunan Perda Tata Ruang yang

(18)

3) Terkait dengan perijinan pemanfaatan lahan untuk

investor yang sangat rentan terhadap pelanggaran tata

ruang, harus diupayakan sinergis dengan rencana

pembangunan infrastrukturnya.

4) Pada lahan-lahan yang diperuntukkan untuk

kegiatan-kegiatn investasi dari swasta maupun masyarakat

harus didukung dengan infrastruktur yang memadai

sehingga investor tidak akan mengarah pada

lahan-lahan lain yang peruntukannya tidak sesuai, tetapi

secara bisnis dianggap menguntungkan karena pada

lahan tersebut akses infrastrukturnya secara ekonomis

lebih menguntungkan.

22.Sasaran 22. Meningkatnya pengembangan kawasan

strategis cepat tumbuh, perkotaan Purworejo-Kutoarjo

dan border city.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

yang mengamanatkan Perda RTRW harus segera di tetapkan dengan Perda Kab. Setelah Perda RTRW Provinsi ditetapkan.

2) Ditetapkannya Perda 27/2011 tentang RTRW

Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2031 b) Hambatan/masalah

1) Kurangnya koordinasi dengan SKPD terkait,

pemangku kepentingan lainnya dan masyarakat

dalam kegiatan penataan ruang mulai dari

perencanaan, pemanfaatan hingga pengendalian

pemanfaatan ruang, dan

d) Solusi yang telah dilakukan

1) Terkait dengan perijinan pemanfaatan lahan untuk

investor yang sangat rentan terhadap pelanggaran

tata ruang, harus diupayakan sinergis dengan

rencana pembangunan infrastrukturnya.

2) Pada lahan-lahan yang diperuntukkan untuk

kegiatan-kegiatn investasi dari swasta maupun

(19)

yang memadai sehingga investor tidak akan

mengarah pada lahan-lahan lain yang peruntukannya

tidak sesuai, tetapi secara bisnis dianggap

menguntungkan karena pada lahan tersebut akses

infrastruknya secara ekonomis lebih menguntungkan.

23.Sasaran 23. Meningkatnya Pelayanan Irigasi.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Pembagian kewenangan Operasi dan Pemeliharaan (O

dan P) irigasi menurut Undang-undang nomor 7

tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

2) Aset Sarana Prasarana irigasi yang memadai. 3).

Potensi Sumber air permukaan yang besar (Terdapat

3 DAS di Kabupaten Purworejo).

3) Adanya aset fisik sumber daya air.

4) Adanya koordinasi yang baik dengan Dinas Instansi

yang terkait.

5) Adanya fasilitas Dinas yang cukup memadai

6) Tercukupinya kebutuhan air untuk berbagai

kegiatan.

b) Hambatan/masalah

1) Jumlah dan ketrampilan personil yang kurang

memadai.

2) Adanya musim hujan dan kemarau.

3) Perkembangan pemanfaatan lahan di DAS.

4) Penebangan pohon lindung.

5) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya air masih rendah.

6) Keterbatasan peralatan untuk keadaan darurat.

7) Terlambatnya regenerasi Sumber Daya Manusia

(SDM) pada Dinas SDA dan ESDM Kabupaten

Purworejo.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan

(20)

pelayanan cakupan air minum, sanitasi, dan rumah layak huni bagi masyarakat

2) meningkatkan pengembangan sumber daya air

melalui 3 strategi yaitu Optimasi, Konservasi, dan

Harmonisasi. Ketiga strategi tersebut pada intinya

untuk menjamin ketersediaan air. Ketersediaan air

yang dimaksud adalah ketersediaan air permukaan

yang dapat didekati dengan debit andalan yang akan

dibawa oleh saluran irigasi menuju petak-petak

sawah pada waktu yang diperlukan. Ketersediaan air

akan terjamin jika air hujan tidak semua menjadi

aliran permukaan (surface run off), tetapi sebagian

besar terinfiltrasi masuk ke tanah dan menjadi grand

water storage (sebagian besar menjadi grand water

flow dan sedikit menjadi inter flow). Jaminan

tersebut dapat tercapai jika tutupan lahan tidak

rusak sehingga daerah tangkapan air (catchment

area) berfungsi dengan baik. Catment area berfungsi

baik bila ada konservasi yang menyeluruh. Berdasar

keterangan di atas disamping melaksanakan O dan P

saluran irigasi, juga harus fokus untuk menjamin

debit andalan selalu ada di waktu yang sangat

diperlukan tanaman untuk tumbuh dengan baik.

3) menyusun data base tentang DAS, kerusakan DAS,

dan upaya yang harus dilakukan untuk

mengatasinya, serta menghidupkan kembali GNKPA

(Gerakan Nasional Kemitraaan Penyelematan Air)

dengan fokus pada Sub DAS Dulang DAS Cokroyasan

dengan mensinergikan kegiatan-kegiatan yang

berupaya untuk konservasi daerah-daerah resapan

air. Perlunya strategi untuk menangani DAS yaitu

menggunakan konsep eko hidraulik dengan moto one

basin, one plan, integrated managemen.

24.Sasaran 24. Meningkatnya indeks kualitas lingkungan

hidup daerah.

(21)

1) Pemerintah Kabupaten Purworejo telah memiliki

komitmen dan respons yang bagus terhadap keluhan

masyarakat mengenai gangguan lingkungan dengan

membuat regulasi tentang pentingnya Analisis Dampak

Lingkungan (AMDAL).

b) Hambatan/masalah

1) Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia

usaha dalam implementasi pembangunan

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,

2) masih rendahnya penegakan hukum lingkungan bagi

pelaku pencemaran lingkungan.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pembinaan secara teknis dan bantuan teknis kepada

unit usaha yang wajib membuat UKL/UPL (Upaya

Kelola Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan) atau bahkan kepada unit usaha yang

berdampat besar yang wajib membuat AMDAL (Analisis

Menganai Dampak Lingkungan).

2) Memberikan sanksi kepada unit usaha yang

melakukan tindak pencemaran air maupun udara.

3) Menyusun database kerusakan lahan dan atau tanah

untuk produksi biomassa.

4) Monitoring dan Evaluasi terkait kerusakan lahan dan

atau tanah untuk produksi biomassa.

25.Sasaran 25. Meningkatnya partisipasi pelaku budaya

daerah.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Telah disusunnya branding Purworejo (go….agriculture

vision) sebagai bentuk komitmen Pemerintah

Kabupaten Purworejo mengembangkan Purworejo

dengan fokus culture (budaya) lokal yang potensial. 2) Tersedianya Gedung Kesenian ”Sarwo Edy Wibowo”.

3) Masih eksisnya museum Tosan Aji sebagai penyimpan

benda-benda bersejarah Purworejo.

b) Hambatan/masalah

1) Kurang optimalnya inventarisasi, pembinaan bagi para

(22)

2) Kurangnya Sarana Prasarana penunjang pembinaan

dalam berkesenian.

3) Masih sedikit penyelenggaran pagelaran event seni

budaya lokal.

4) Masih kurangnya fasilitasi bagi para pelaku budaya

yang berprestasi baik di tingkat provinsi maupun

nasional.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Optimalisasi Gedung Sarwo Edy Wibowo sebagai pusat

kegiatan seni di Kebupaten Purworejo.

2) Koordinasi dengan seluruh unsur masyarakat,

terutama pelaku budaya.

3) Melakukan pendataan kelompok seni budaya yang

aktif. Melaksanakan kegiatan pagelaran/event seni

budaya tradisional dengan memanfaatkan hari-hari besar atau hari monumental. Berkoordinasi dengan

pihak sekolah-sekolah di Kabupaten Purworejo untuk mengadakan pagelaran seni budaya. Mengadakan

lomba seni budaya tradisional yang khas Purworejo yaitu Ndolalak.

4) Mengusulkan fasilitasi pementasan kelompok seni dan

budaya Ndolalak di ajang nasional maupun

internasional.

26. Sasaran 26. Meningkatnya pembinaan dan perlindungan asset budaya.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Telah disusun branding Purworejo (go.. agriculture

vision) sebagai bentuk komitmen Pemerintah

Kabupaten Purworejo mengembangkan Purworejo

dengan fokus culture (budaya) lokal yang potensial

2) Tersedianya gedung kesenian ” Sarwo Edy Wibowo”

3) Masih eksisnya museum Tosan Aji sebagai

penyimpan benda-benda bersejarah Purworejo

b) Hambatan/masalah

1) Kurangnya pengembangan kajian aset seni

(23)

2) Perlunya usaha fasilitasi perlindungan,

pengembangan dan pemanfaatan aset budaya

yang berkelanjutan.

3) Perlunya fasilitasi pementasan seni budaya

daerah.

4) Perlunya pengembangan sarana prasarana

perlindungan cagar budaya

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Perlunya evaluasi/analisa capaian kinerja bidang

kebudayaan

2) Optimalisasi data profil kebudayaan.

27.Sasaran 27. Meningkatnya prestasi seni dan budaya

daerah.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Tersedianya Gedung Sarwo Edy Wibowo sebagai Pusat

Kegiatan Seni di Kabupaten Purworejo.

2) Tersedianya organisasi seni tingkat kabupaten

(KOPISISA, dll).

b) Hambatan/masalah

1) Kurangnya fasilitasi pembibitan/pembinaan/

pengembangan prestasi seni dan budaya bagi pelajar.

2) Kurangnya fasilitasi kompetisi seni dan budaya

pelajar.

3) Kurangnya fasilitas/sarana/ prasarana bagi

kelompok seni dan budaya.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pembinaan dan penghargaan terhadap duta daerah

yang mengikuti kejuaraan nasional maupun

internasional.

2) Pembinaan terhadap kelompok pemuda nusantara

dan kelompok pemuda peminat seni dan budaya di

(24)

28.Sasaran 28. Meningkatnya prestasi Pemuda dan Olahraga.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Tersedianya GOR WR. Supratman.

2) Tersedianya organisasi pemuda diseluruh desa di

Kabupaten Purworejo.

3) Tersedianya organisasi olah raga tingkat kabupaten

(KONI).

b) Hambatan/masalah

1) Kurangnya fasilitasi pembibitan/pembinaan/

pengembangan prestasi atlet olah raga pelajar.

2) Kurangnya fasilitasi pembibitan/pembinaan/

pengembangan prestasi atlet olah raga masyarakat.

3) Kurangnya fasilitasi kompetisi cabang oalh raga

pelajar.

4) Kurangnya fasilitasi kompetisi cabang olah raga

masyarakat.

5) Kurangnya fasilitas/sarana/ prasarana klub/

organisasi olah raga.

6) Kurangnya fasilitasi pengembangan kapasitas

kelompok/organisasi pemuda/kepemudaan.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pembinaan dan penghargaan terhadap atlet-atlet

daerah yang mengikuti kejuaraan nasional maupun

internasional.

2) Mengaktifkan kembali KONI Purworejo dengan

melaksanakan banyak kegiatan kejuaraan olah raga

tingkat kabupaten.

3) Pembinaan terhadap kelompok pemuda nusantara

dan kelompok pemuda karang taruna di setiap desa

di Kabupaten Purworejo. Pembinaan bisa dilakukan

dengan pembinaan jiwa kewirausahaan dan kegiatan

ekonomi kreatif.

29.Sasaran 29. Meningkatnya ketersediaan wahana

(25)

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Telah disusun branding Purworejo (go.. agriculture

vision) sebagai bentuk komitmen Pemerintah

Kabupaten Purworejo mengembangkan Purworejo

dengan fokus culture (budaya) lokal yang

potensial

2) Tersedianya gedung kesenian ” Sarwo Edy

Wibowo”

3) Masih eksisnya museum Tosan Aji sebagai

penyimpan benda-benda bersejarah Purworejo

b) Hambatan/masalah

1) Minimnya anggaran perawatan (maintenance).

2) Kurangnya fasilitasi pembentukan wahana seni di

tingkat kecamatan.

3) Minimnya fasilitasi pementasan seni budaya

daerah.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Koordinasi dalam rangka mempertemukan

stakeholder bidang kesenian dengan lembaga

terkait, terutama di tingkat provinsi

2) Usulan penyusunan data profil kebudayaan

Kabupaten Purworejo.

30.Sasaran 30. Meningkatnya ketersediaan wahana

peningkatan prestasi pemuda dan olahraga.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Tersedianya GOR WR. Supratman.

2) Tersedianya organisasi olah raga tingkat kabupaten

(KONI).

b) Hambatan/masalah

1) Belum optimalnya fasilitasi dan pendataan bagi putra

daerah yang berprestasi di bidang pemuda dan olah

(26)

2) Kurangnya wahana peningkatan prestasi di tingkat

kecamatan.

3) Belum semua sekolah menyediakan wahana

penunjang prestasi siswa secara memadai.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pemberdayaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tingkat

Kecamatan

2) Pengusulan program optimalisasi wahana

peningkatan prestasi di tahun anggaran selanjutnya.

31.Sasaran 31. Meningkatnya Aksesibilitas Pendidikan.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen untuk mensukseskan program Pendidikan

Untuk Semua (PUS) dan Wajib pendidikan dasar sembilan tahun.

2) Komitmen jaminan pendanaan yang memadai untuk

urusan pendidikan.

b) Hambatan/masalah

1) Masih kurangnya ketersediaan layanan pendidikan

anak usia dini, pendidikan menengah, pendidikan non

formal

2) Kurangnya kesadaran sebagian masyarakat akan

pentingnya aksesibilitas pendidikan.

3) Belum optimalnya peran serta stake

holder/manajemen pendidikan dasar, pendidikan

menengah, pendidikan non formal.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Perlunya Optimalisasi tata kelola /manajemen

pelayanan regional bagi aksesibilitas pendidikan

2) Optimalisasi data profil pendidikan.

32.Sasaran 32. Terwujudnya Satuan pendidikan berbasis

e-learning.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

(27)

1) Tersedianya teknologi bagi percepatan pelaksanaan program pendidikan

2) Komitmen Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten

untuk mewujudkan pendidikan berbasis e-learning

b) Hambatan/masalah

1) Belum tercukupinya fasilitas prasarana bagi e-learning

di semua sekolahan

2) Keterbatasan dana untuk pengadaan bagi semua

sekolahan

3) Keterbatasan SDM yang menangani proses alih

teknologi e-learning (admin)

4) Keterbatasan data yang akurat sebagai bahan

perencanaan bidang pendidikan

5) Masih kurangnya pendidik yang memenuhi syarat

kualifikasi pendidikan pada semua jenjang pendidikan.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Optimalisasi data profil pendidikan.

2) Pemberian ijin belajar/tugas belajar yang tidak

mengganggu jam mengajar guru dan pada universitas

yang memenuhi syarat ijin belajar.

3) Penyelenggaraan diklat e-learning bagi pendidik

33.Sasaran 33. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo

yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

masyarakat.

2) Terakreditasinya RSU Tjitrowardojo dengan

ketersediaaan jenis dan pendukung pelayanan

(karyawan dan tenaga medis) yang sesuai standar RS

Tipe B dan mendapatkan kepercayaan dari

masyarakat.

3) Adanya kerjasama dengan Askes, Jamsostek,

Jamkesmas dan jamianan Kesehatan Perusahaaan

(28)

4) Posisi RS yang strategis dengan ketersediaan lahan

yang memadai dan masih dapat dikembangkan.

b) Hambatan/masalah

1) Wacana penarikan kelembagaan RSUD klas B menjadi

milik Provinsi mempengaruhi penataan organisasi di

RSUD.

2) Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan

kehamilan minimal 4 kali kunjungan K4.

3) Masih kurangnya jumlah tenaga medis dan paramedis

sehingga pelayanan terhadap masyarakat khususnya

terhadap ibu dan anak belum optimal

4) Masih terbatasnya informasi dan pengetahuan

masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu, anak

dan masyarakat sehingga ketika pasien menderita

penyakit tidak segera mengambil keputusan untuk

dirujuk.

5) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

berperilaku hidup bersih dan sehat.

6) Masih kurangnya kapasitas ruang tunggu untuk

menampung kunjungan poli rawat jalan.

7) Terbatasnya daya tampung pasien pada pelayanan

rawat intensif.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Fasilitasi penataan kelembagaan RSUD dan

optimalisasi Puskesmas

2) Mendata dan menganalisis lokasi tempat ibu hamil

yang meninggal, penyebab dan solusi

penanganannya. Jika dianalisis berdasarkan

indikator yang lain yang mendukung indikator ini

dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga

terhadap ibu hamil yang meninggal adalah sangat

kecil (seperti suami tidak siaga karena tidak

ditempat/sedang merantau, pengambil kebijakan

terdekat selain ibu hami tersebut kurang cepat dalam

mengambil tindakan saat ibu hami akan melahirkan

sehingga banyak yang sudah terlambat sampai di

RS.).

(29)

suami/keluarga untuk peduli periksa kehamilan

(antenatarcare) secara optimal dan sesuai prosedur

dan membangun kemitraan & memberikan

pembinaan kompetensi kebidanan bagi para dukun

bayi.

4) Mendata dan menganalisis lokasi tempat bayi yang

meninggal, penyebab utamanya apa dan solusi yang

seharusnya dilaksanakan seperti apa.

5) Mengatifkan posyandu dan optimalisasi bidan desa..

6) Mengaktifkan bidan desa dalam mendampingi ibu

hamil periksa kehamilan, membina ibu hamil dan

suami/keluarga untuk peduli periksa kehamilan

(antenatarcare) secara optimal dan sesuai prosedur.

7) Memenuhi kebutuhan dan distribusi bidan desa,

memberikan sangsi bagi bidan desa yang tidak tinggal

di desa penugasan, meningkatkan kualitas PKD dan

Puskesmas, dan membangun kemitraan &

memberikan pembinaan kompetensi kebidanan bagi

para dukun bayi sehingga memperkecil resiko

kematian bayi maupun ibu melahirkan.

8) Meningkatkan kualitas PKD dan Puskesmas.

9) Meningkatkan ketersedian alat kontrasepsi dengan

berbagai pilihan

10) Mengoptimalkan Posyandu dan Bidan Desa untuk

melaksanakan pendataan PUS dan membina PUS

untuk merencanakan kehamilan dan menjadi peserta

KB.

11) Memperbarui data temuan dan penanganan penderita

AFP (lumpuh layu), pneumonia, pasien baru TB BTA

positif, Penderita DBD, dan diare.

12) Memonitoring hasil penanganan penderita AFP

(lumpuh layu), pneumonia, pasien baru TB BTA

positif, Penderita DBD, dan diare yang telah

ditangani.

13) Melaksanakan penyemprotan anti DBD di kawasan

(30)

14) Mengoptimalkan jumantik dan mengevaluasi hasil

jumantik

15) Melaksanakan pembinaan ke masyarakat tentang

Pola Hidup Bersih dan Sehat.

16) Mengoptimalkan semua prasarana dan sara

kesehatan meliputi, Posyandu, Puskesmas, PKD dan

Rumah sakit.

17) Meningkatkan secara kuantitas /sebaran dan

kualitas paramedis dan tenaga medis.

18) pembaruan data temuan HIV-Aids yang diperiksa

melalui klinik VCT Rumah Sakit.

19) Melaksanakan pembinaan/sosialisasi terhadap

generasi muda tentang bahaya pergaulan bebas.

34. Sasaran 34. Meningkatnya kapasitas pengelolaan

keuangan dan aset daerah.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Peraturan tentang pengelolaan aset dan keuangan

telah dijabarkan dengan jelas.

2) Penatausahaan inventasi non permanen telah

dilaksanakan dengan tertib.

3) Pembinaan SDM pengelola keuangan dan aset sudah

dilakukan secara periodik

4) Pengendalian internal yang intensif untuk

meningkatkan capaian kinerja bulanan

5) Koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait

b) Hambatan/masalah

1) Pengelolaan aset di SKPD masih kurang optimal.

2) Sering bergantinya pengurus barang karena dimutasi

sehingga dalam pengelolaan aset mengalami kesulitan.

3) Sumber Daya Manusia yang ada sebagai pengelola

kegiatan belum semuanya memiliki disiplin yang tinggi

terhadap rencana anggaran kas dan rencana

operasional kegiatan

4) Masih kurangnya tingkat koordinasi pada Pelaksanaan

(31)

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Pengusulan jabatan pengurus barang SKPD dengan SK

Bupati.

2) Penataan aset dengan pembinaan SDM pengelola aset

melalui pemberian insentif yang sesuai sehingga dapat

mengelola aset dengan baik.

3) Sosialisasi dan koordinasi dengan SKPD terkait secara

intensif dan berkesinambungan

35.Sasaran 35. Terwujudnya perencanaan yang akuntabel

dan tepat waktu.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Adanya standarisasi regulasi secara nasional terhadap

perencanaan pembangunan.

2) Adanya komitmen Kepala Daerah terhadap proses dan

hasil perencanaan pembangunan daerah.

3) Semakin meningkatnya kualitas SDM Perencana

Bappeda Kab. Purworejo.

4) Kesepakatan bersama dalam menentukan indikator

kinerja dan target kinerja sasaran dan program

pembangunan daerah.

5) Adanya Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

yang lebih menjamin terjadinya kesinambungan dan

sinergitas perencanaan pembangunan daerah.

b) Hambatan/masalah

1) Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi antara

Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha dan

masyarakat dalam pembangunan daerah.

2) Belum maksimalnya pelaksanaan monitoring dan

evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai

feedback bagi perencanaan pembangunan daerah

selanjutnya.

3) Hasil-hasil penelitian masyarakat belum diakomodir

sebagai bahan masukan bagi perencanaan

(32)

4) Masih adanya intervensi kepentingan pribadi dan

politis yang mempengaruhi perencanaan dan agenda

pembangunan daerah.

5) Belum optimalnya koordinasi dalam pengelolaan data

dan informasi untuk perumusan dan evaluasi

kebijakan Perencanaan dan Pengendalian

Pembangunan Daerah.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Optimalisasi koordinasi proses perencanaan

pembangunan mulai dari musrenbang desa,

musrenbang kecamatan forum SKPD, forum Gabungan

SKPD dan Musrenbang Kabupaten serta DESK SKPD

sampai dengan ditetapkannya RKPD per 31 Mei.

2) Meningkatkan kualitas SDM Perencana dengan

mengadopsi standar perencana seperti Jabatan

Fungsional Perencana (JFP).

36.Sasaran 36. Meningkatnya kapasitas pembinaan dan

pengawasan internal pemerintahan.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen untuk bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

2) Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2010 tentang

Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Pengawas

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan

Angka Kreditnya dimana dibentuk Pengawas

Pemerintah yang dalam pelaksanaannya bersama sama dengan Pejabat Fungsional Auditor yang efektif berlaku mulai tanggal 31 Oktober 2012.

3) Semakin meningkatnya kualitas SDM Aparat

Pengawasan Inspektorat khususnya Pengawas

Pemerintahan dimana sebagian sudah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah (P2UPD).

(33)

1) SDM pelaksana pengawasan/auditor masih kurang dari segi jumlahnya.

2) Belum optimalnya pelaksanaan SPIP di setiap SKPD.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Optimalisasi dan efisiensi penanganan obrik sesuai

dengan target yang ditetapkan.

2) Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan SPIP di

setiap SKPD.

37. Sasaran 37. Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa).

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen untuk memberikan penghargaan bagi

penemuan inovasi seperti krenova dan bantuan/hibah

bersaing penelitian.

b) Hambatan/masalah

1) Partisipasi masyarakat dalam pembangunn masih

rendah sehingga belum banyak ide kreatif masyarakat

dalam pembangunan sehingga penemuan masih

didominasi oleh civitas akademika sekolah dan

perguruan tinggi.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) menghidupkan kembali pos-pos pelayanan teknologi

pedesaan yang pernah dirintis pada beberapa tahun

yang lalu dengan alokasi biaya langsung per pos

(pelaksanaannya bisa bekerjasama dengan penyuluh

pertanian misalnya kalu untuk teknologi terkait

pertanian, atau dengan BLK dengan pelatihan non

instusionalnya dan kalau untuk teknologi-teknologi

lainnya seperti otomotif, dll.

38.Sasaran 38. Meningkatnya kompetensi aparatur.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Sesuai dengan Keputusan Kepala BKN N0 12 Tahun

2002 tentang ketentuan pelaksanaan PP no 99 Tahun

(34)

dengan PP no 12 Tahun 2002, ijasah yang dapat

dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat penyesuaian

ijasah adalah ijasah yang sesuai dengan

jabatan/tupoksinya

2) Terbukanya kerjasama dengan pihak ketiga untuk

peningkatan kualitas sumber daya aparatur.

3) Adanya program dari BKN untuk penerapan SAPK

4) Pengembangan SIMPEG terus dilakukan sehingga

mampu menyajikan data secara cepat dan akurat.

5) Adanya rancangan Permendagri tentang Standar

kompetensi Jabatan Struktural dan adanya kerangka

revisi UU NO 32 Tahun 2004 pasal 109 tentang

Kompetensi Pegawai Negeri Sipil di daerah.

6) Pelaksanaan Uji Kompetensi bagi calon pejabat yang

akan dilakukan secara bertahap.

b) Hambatan/masalah

1) Tingginya biaya pendidikan dan pelatihan terutama

untuk Diklat Kepemimpinan.

2) Minimnya kuota pendidikan dan pelatihan yang

dibiayai APBN atau APBD Provinsi Jateng untuk

Kabupaten Purworejo.

3) Ketersediaan sarana dan prasana pendukung

pelaksanaan tugas terbatas/belum memadai.

4) Belum optimalnya pembinaan disiplin PNS.

5) Penghargaan masih berdasarkan atas masa kerja.

6) Masih banyak permohonan ijin belajar dengan PT yang

akreditasinya rendah.

7) Masih banyak SKPD dalam mengelola data

kepegawaian kurang baik.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Menyusun design kegiatan peningkatan SDM yang

lebih efisien dan efektif. Perlu adanya upaya aktif

dengan pencarian referensi penyedia

pelatihan-pelatihan pada kompetensi tertentu teutama untuk

(35)

2) Memberikan ijin belajar maupun tugas belajar bagi

PNS yang memenuhi syarat.

3) Memberikan sanksi yang tegas dan keras bagi

pelanggaran disiplin terutama untuk kasus-kasus

asusila dan korupsi karena berpengaruh pada

integritas pemerintah.

4) Pemberian penghargaan berdasarkan prestasi kerja

dan etos kerja disamping masa kerja.

5) Mengendalikan pemberian tugas belajar dan ijin

belajar dilihat kualitas belajar mengajar yang

ditawarkan PTN dan PTS yang memberikan penawaran

pendidikan jenjang studi lanjut. Data base yang harus

dimiliki adalah data tentang jabatan struktural yang

terisi. Data tentang uji komptensi yang dilakukan oleh

pejabat struktural. evaluasi terkait penempatan aparat

dengan melakukan assesment secara langsung kepada

yang bersangkutan maupun dengan beberapa orang

disekitarnya (referensi). Hasil evaluasi tersebut dapat

digunakan sebagai bahan penataan pejabat maupun

staf dalam rangka mengoptimalkan potensi yang

bersangkutan agar lebih produktif bagi pemerintah

daerah.

6) Pembinaan disiplin dan etos kerja melalui pembinaan

dan training motivasi kerja.

7) Pembinaan pengelola kepegawaian di tingkat SKPD.

39.Sasaran 39. Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan

pemerintah daerah yang lebih efektif.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Perda No. 18 Tahun 2012 tentang SOTK.

2) Komitmen untuk mewujudkan good governance.

3) Komitmen untuk mewujudkan struktur organisasi

yang miskin struktur, kaya fungsi.

b) Hambatan/masalah

1) Belum optimalnya regulasi yang memperkuat

(36)

2) Belum dipahami secara utuh dari tingkat pimpinan

hingga staf tentang tugas pokok fusngsi sesuai urusan

yang diberikan kepada SKPD.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Peningkatan kinerja lembaga yang telah disusun

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2) Menyediakan regulasi untuk memperkuat mekanisme

dan tata hubungan kerja yang jelas.

3) Pembinaan yang berkelanjutan kepada SKPD untuk

lebih memahami tupoksinya.

4) Mengimplementasikan regulasi yang memperkuat

mekanisme dan tata hubungan kerja yang jelas.

5) Supervisi secara periodik terkait kendala-kendala

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya terutama

kendala secara kelembagaan maupun secara

ketatalaksanaan.

40.Sasaran 40. Optimalisasi fungsi camat dalam rangka

meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,

pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Perda No. 18 Rahun 2012 tentang SOTK.

2) Peraturan Bupati Purworejo No. 60.1 Tahun 2009

tentang Pelimpahan Sebagian kewenangan

Pemerintahan dari Bupati kepada camat.

b) Hambatan/masalah

1) Kualitas pelayanan masih kurang maksimal karena

SDM Aparatur kecamatan masih rendah.

2) SDM Aparatur desa masih rendah.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Secara kualitas harus terus ditingkatkan terutama

pada pengendalian pelaksanaan APBDes, pembayaran

PBB dan IMB yaitu dengan perlu peningkatan target

(37)

2) Meningkatkan penguasaaan data dan kondisi

wilayahnya masing-masing agar terdokumentasi secara

lebih baik lagi sehingga memudahkan untuk

pengembilan keputusan.

3) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi tentang

ketertiban administrasi desa terutama data potensi

desa dan profil desa agar terus ter- update.

41. Sasaran 41. Terselenggaranya dukungan pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Kapasitas anggota DPRD semakin meningkat.

b) Hambatan/masalah

1) Padatnya kegiatan DPRD sehingga komunikasi dengan

DPRD sering terganggu.

2) Padatnya kegiatan DPRD sehingga perlu waktu

menyusun agenda pembahasan yang lebih

disinkronkan dengan jadwal DPRD.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Berkomunikasi dengan DPRD tentang Perda yang akan

di bahas.

2) Penyusunan jadwal untuk sinkronisasi. Secara teknis

pembahasan oleh eksekutif dan legislatif di DPRD telah

dilakukan sebelumnya oleh para pembahas sehingga

diharapkan pembahasan relatif akan menjadi lebih

konstruktif.

42.Sasaran 42. Meningkatnya keterbukaan informasi dan

komunikasi publik yang berbasis Teknologi Informasi.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik.

2) Perkembangan era informasi yang sangat cepat dan

(38)

b) Hambatan/masalah

1) Keterbatasan kemampuan SDM Aparatur, baik dari

segi teknis maupun mental dalam menghadapi dan

memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

2) Belum semua layanan pemerintahan dapat

dilaksanakan secara elektronik

3) Belum semua unsur manajemen pemerintahan, mulai

dari perencanaan, operasionalisasi, monitoring, sampai

pelaporan terintegrasi dalam satu jaringan data dan

aplikasi yang terpusat dan reliable.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Sosialisasi secara berkesinambungan dan praktis

tentang peluang, tantangan dan juga konsekuensi logis

teknologi informasi.

2) Optimalisasi dan revitalisasi fungsi pranata computer

secara lebih serius dan profesional.

3) Penerapan paperless office secara murni dan

konsekuen untuk mendukung efisiensi, efektivitas,

kecepatan dan akurasi.

4) Usulan pemeliharaan (maintenance) dalam sebuah

proyek IT, tidak hanya sebatas pada proyek pengadaan

(ceremonial)

43.Sasaran 43. Meningkatnya keamanan informasi

pemerintah daerah.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik.

2) UU No. 8 Tahun 2008 tentang Informasi Teknologi

Elektronik.

b) Hambatan/masalah

1) Kerentanan data elektronik.

2) Belum ada petugas khusus yang menguasai bidang

kriptografi

(39)

1) Pembuatan data cadangan (backup) secara manual,

sehingga tidak hanya bertumpu pada data elektronik.

2) Optimalisasi dan revitalisasi fungsi prana computer

secara lebih serius dan profesional.

3) Pengusulan rekrutmen petugas kriptografi.

44.Sasaran 44. Meningkatnya kepemilikan dokumen

kependudukan dan pencatatan sipil.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Tersedianya Sistem Informasi kependudukan.

2) Tersedianya E-KTP.

3) Terjalinnya kerjasama yang baik dengan beberapa

pihak seperti Rumah Sakit dan Puskesmas untuk

memperluas jangkauan layanan pencatatan sipil

b) Hambatan/masalah

1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk

memiliki akta kelahiran terutama bagi penduduk

yang berusia 50 tahun ke atas. sehingga tingkat

kepemilikan akta sangat sulit mencapai angka 100%.

2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk

mengurus pindah KTP jika sudah berpindah dari

lokasi KTP lebih dari 6 bulan atau menempati lokasi

baru dengan KTP yang lama.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Meningkatkan pengelolan E-KTP dan sosialisasi

kebijakan kependudukan.

2) Pelayanan KTP Keliling.

3) Mengoptimalkan pelayanan akte kelahiran dan

sosialisasi pembuatan akte kelahiran bagi penduduk

yang belum memiliki akte kelahiran dan orang tua

yang baru memiliki/dikaruniai anak.

45.Sasaran 45. Meningkatnya layanan penanganan masalah

(40)

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Adanya peraturan perundang-undangan tentang

pertanahan.

2) Komitmen Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam hal

penanganan pertanahan.

3) Rencana pembangunan Bandara di Kulonprogo secara

tidak langsung membuka wawasan masyarakat

tentang pentingnya pengurusan pertanahan.

b) Hambatan/masalah

1) Masih lemahnya updating data sehingga informasi

tentang analisis data menjadi kurang akurat,

2) Belum optimalnya dukungan terhadap kebijakan

penyelenggaraan pengembangan administrasi

pertanhan.

c) Solusi yang telah dilakukan

1) Inventarisasi dan peningkatan akurasi data bidang

pertanahan.

2) Kerjasama dengan Badan Pertanahan selaku

penyelenggara kewenangan utama bidang pertanahan,

serta kerjasama kewilayahan dengan daerah-daerh

sekitar seperti Kulonprogo, Magelang, Kebumen dan

Wonosobo.

46.Sasaran 46. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.

a) Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

pencapaian indikator sasaran

1) Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Puworejo yang kuat untuk meningkatkan Keluaga Sejahtera dengan BKB (Bina Keluarga Berencana).

2) Tersedianya Pembantu Pembina Keluarga Berencana

Desa (PKKBD) di setiap Desa Di Kabupaten Purworejo.

b) Hambatan/masalah

1) Data base urusan Keluarga berencana dan keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial di Indonesia memunculkan hasil yang beragam dan menarik untuk dikaji

Bagi orang yang introvert (yaitu jenis kepribadian yang mempunyai karakterisitik menutup diri), teknologi ini akan merupakan tempat-tempat mengekspresikan diri yang

Prosentase peningkatan perkara gugatan yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan secara tepat

Jadi jika strategi perusahaan dipengaruhi oleh kondisi turbulensi lingkungannya yang pada setiap jenis industri perusahaan tingkatnya berbeda- beda (Ansoff

Perancangan EA pada penelitian ini menghasilkan blueprint technology architecture untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi teknologi yang telah digunakan dan

Badan pemerintah dan instansi vertikal lainnya merupakan suatu organisasi yang mana zakatnya dipotong secara langsung dari pendapatan gajinya per bulan. Pada saat

tumbukan. Nilai ini, ditetapkan untuk menyamakan perilaku pemadatan tanah untuk semua diameter kolom kapur. Tahap selanjutnya setelah proses pemadatan dilakukan adalah

Pada sistem pengenalan pola tulisan tangan aksara Jawa nglegeno dengan mengunakan SVM, variasi jumlah data pelatihan hingga 30% masih memberikan perubahan