• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI AKAD QARDH PADA PERBANKAN S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI AKAD QARDH PADA PERBANKAN S"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI AKAD QARDH PADA PERBANKAN

SYARIAH DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Kontemporer

Dosen Pengampu: Imam Mustofa, S.H.I., M.SI.

Disusun Oleh:

Mitra Adi Prayoga (141268310) Kelas B

PROGRAM STRATA SATU (S-1) PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JURAI SIWO METRO

(2)

LATAR BELAKANG

Bank syariah memiliki berbagai macam jenis produk akad, seperti

murabahah, mudharabah, syirkah dan masih banyak lagi. Selain akad-akad itu, ada juga akad qard. Akad ini merupakan akad pinjaman yang digunakan untuk nasabah atau orang yang memerlukan pinjaman dana untuk mengembangkan

usahanya.

Akad qard ini berlandaskan pada prinsip kemanusiaan. Akad qard

merupakan akad pinjaman yang tidak memberikan keuntungan kepada si pemberi

pinjaman. Akad ini juga diberikan tempo pembayaran dan si peminjam tidak

dikenakan biaya tambahan atas apa yang di pinjam.

Akad ini bisa sangat membantu khususnya untuk masyarakat yang

perekonomiannya di bawah rata-rata, namun ingin membangun usaha atau

mengembangkan usaha yang sudah ada. Akad ini akan sangat membantu, karena

uang yang dipinjam akan di kembalikan sesuai dengan nominal yang dipinjam,

(3)

B. Implementasi Akad Qardh Pada Bank Syari’ah 1. Landasan Hukum Al-Qrdh

a. Dasar dari Al-Qur’an adalah firman Allah swt:

“ siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik

(menafkahkan harta di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan

pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.”

b. Dasar As-Sunnah:

“ Dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah SAW, bersabda, “tidak ada

seorang muslim yang menukarkan kepada seorang muslim qarad dua kali,

maka seperti sedekah sekali.” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban) c. Ijma’

Kaum muslimin sepakat bahwa qarad dibolehkan dalam Islam. Hukum

qarad adalah dianjurkan (mandhub) bagi muqrid dan mubah bagi muqtarid,

berdasarkan hadits di atas.1

2. Rukun Akad Qard a. Pemberi utang

b. Yang berhutang

c. Barang yang dihutangkan

d. Barang yang harus dikembalikan

e. Ijab kabul. 2

3. Implementasi Al-Qardh dalam Lembaga Keuangan Syariah

Al-qardh merupakan salah satu jenis produk pembiayaan pada

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) atau perbankan syariah.

1

Gladieblog.blogspot.co.id/2014/06/al-qardh-hutang-piutang.html, diunduh tanggal 28 Februari 2017, pukul 17:53.

(4)

Pembiayaan al-qardh merupakan pembiayaan khusus yang

membutuhkan sumber dana tersendiri.

Sumber dana qardul hasan berasal dari eksternal dan internal. Sumber dana eksternalmeliputi dana qard yang diterima bank syaeiah dari pihak lain (misalnya dari sumbangan, infak, shadaqah, dan

sebagainya), dana yang disediakan oleh para pemilik bank syariah dan

hasil pendapatan non- halal. Sumber dana internal meliputi hasil

tagihan pinjaman qardul hasan. Dana qard & qardul hasan harus disalurkan kepada yang berhak sesuai syariah.3

Sourch of fund (sumber pendanaan) di Bank Syariah tercermin dari sisi neraca Bank Syariah yang terdapat dalam passiva atau liabilities

bank syariah. Sisi passiva dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian

utama; yaitu dana pihak pertama yang berasal dari pemilik dan laba bank, dana pihak kedua yang diperoleh dari pasar uang, dana pihak ketiga yang dapat diperoleh dari masyarakat berupa giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, setoran jaminan serta kewajiban

lainnya yang segera dibayar.4

Oleh karena itu, pembiayaan ini biasanya diarahkan untuk

pihak-pihak yang sangat membutuhkan seperti fakir miskin yang ingin

berusaha, dan lain-lain. Dari produk pembiayaan ini lebih berkarakter

sosial daripada ekonomis.

Mengingat bahwa peruntukannya adalah bagi pengusaha kecil

yang memiliki kelemahan profesionalisme, maka biasanya sistem

pelunasan yang ditetapkan adalah harian, bukannya bulanan. Hal ini

untuk menghindari resiko pemanfaatan dana untuk selain usaha (side

streaming). Namun demikian bank harus memiliki program pembiayaan

(5)

yang jelas dan efektif agar nasabah yang bersangkutan tidak selamanya

berusaha dalam skala kecil.5

Berikut adalah berbagai contoh pengaplikasian al-qardh dalam

lembaga keuangan syariah terutama dalam perbankan syariahi:6

a. Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji

diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat

penyetoran biaya perjalanan haji. Nasabah akan

melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji.

b. Sebagai pinjaman tunai (cash advance) dari produk kartu

kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk

menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah

akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan.

c. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut

perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha bila

diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau

bagi hasil. Dalam hal ini telah dikenalkan produk khusus

dalam perbankan syariah yang disebut Qardhul Hasan.7 Jika

produk tersebut dikonversikan pada sistem peminjaman

pada perbankan syariah dapat digambarkan dalam tahapan

berikut. Pertama, perbankan memberikan dana qard hasan

pada pihak pengaju pinjaman dengan identifikasi: dana

sesuai yang dibutuhkan dan dana untuk usaha produktif

(apabila yang diajukan diawal untuk usaha konsumtif).

Kedua, perbankan memberikan panduan pengelolaan dana

untuk usaha konsumtif. Langkah ketiga adalah dengan

memberikan pembinaan khusus untuk pengelolaan dana

5

Sunarto Zulkifili, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), hal. 85-86.

6

Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 215.

7

Mohammad Agus Khoirul Wafa,

(6)

produktif dari produk qard hasan. Selanjutnya

mengevaluasi hasil usaha dan tata kelola dari usaha

tersebut. Dan langkah terakhir adalah bank syariah

memberikan fasilitas trading house bagi pihak pengelola

dana produktif.

d. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank

menyediakan fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya

kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan

mengembalikan dana pinjaman itu secara cicilan melalui

pemotongan gajinya.

Dalam prakteknya pada poin pertama jasa yang diberikan oleh

Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS) untuk menalangi pelunasan Biaya

Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) kurang tepat bila digunakan istilah

al-Qardh (meminjamkan), karena dalam Islam, pinjam meminjam adalah

akad sosial, bukan akad komersial. Artinya bila seseorang meminjam

sesuatu, ia tidak boleh disyaratkan untuk memberikan tambahan atas

jasa pokok pinjamannya. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi saw yang

mengatakan bahwa setiap pinjaman yang menghasilkan manfaat adalah

riba, sedangkan para ulama sepakat bahwa riba itu haram. Karena itu,

dalam Lembaga Keuangan Syari'ah pinjaman tidak disebut kredit, tapi

pembiayaan (financing).

Dalam kasus ini, bila nasabah datang ke Lembaga Keuangan

Syari'ah (LKS) dan ingin meminjam uang untuk keperluan naik haji

karena biaya yang tersedia tidak cukup, maka ia harus melakukan akad

ijarah (sewa) dan bukan akad qardh (meminjam). Karena jika LKS

memberikan pinjaman kepada nasabah atas nama akad qardh untuk

membantu menalangi pembiayaan haji, maka LKS tidak boleh

mengambil keuntungan dari pinjaman itu.

Sebagai lembaga komersial yang mengharapkan keuntungan, LKS

tentu tidak mungkin melakukannya. Karena itu, akad yang harus

(7)

mengambil keuntungan dari harga sewa atau harga produk yang

disewakan tersebut. Akad seperti inilah yang diperbolehkan dalam

Islam.8

4. Manfaat dari Al-Qardh

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pengaplikasian

al-qardh dalam lembaga keuangan syariah atau perbankan syariah antara lain:9

a. Pertama pencitraan masyarakat dan nasabah terhadap performa

Bank Syariah sebagai sebuah bank yang bisa memberikan bantuan

dalam peningkatan perekonomian untuk kaum dhuafa.

b. Kedua, bank akan dari awal bisa membina calon-calon nasabah

potensial yang bisa dibantu melalui produk pembiayaan komersil

yang dimiliki, karena telah teruji di saat nasabah tersebut

menikmati produk Qardhul Hasan. Umumnya nasabah yang loyal

akan memperlihatkan kolektibiliti yang baik sehingga Bank bisa

membantu dari jumlah awal yang kecil (Qardhul Hasan) sampai ke

jumlah yang besar (pembiayaan komersil).

c. Ketiga, jika pengelolaan dana Qardh tersebut dilakukan dengan

baik, hal ini akan mendorong keinginan dari muzakki lainnya untuk

mempercayakan zakatnya untuk dikelola oleh Bank Syariah.

d. Keempat, kepercayaan dari stakeholder akan lebih meningkat

karena Bank Syariah bisa melakukan bisnis akhirat secara baik dan

bisa memberikan manfaat bagi daerah. Kelima, secara tidak

langsung, promosi terhadap produk-produk bank akan terbantu

melalui nasabah qardhul hasan.

8

Imron Al-Husein, http://alhushein.blogspot.com/2011/12/qardh.html, diunduh tanggal 5 February 2017, pukul 19:27.

9

Mohammad Agus Khoirul Wafa,

(8)

e. Kelima secara makro qardh akan memberikan manfaat tidak

langsung bagi perekonomian secara keseluruhan. Hal ini

disebabkan karena pemberian Qard membuat velocity of money

(percepatan perputaran uang) akan bertambah cepat, yang berarti

bertambahnya darah baru bagi perekonomian, sehingga pendapatan

nasional (National Income) meningkat. Dengan peningkatan

pendapatan nasional, maka si pemberi pinjaman akan meningkat

pula pendapatannya.10

f. Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak

untuk mendapat talangan jangka pendek,

g. Al-qardh Al-hasan merupaka salah satu ciri pembeda antara bank

syariah dan konvensional yang didalamnya terkandung misi sosial

disamping misi komersial,11

5. Pelaksanaan Qardh di Bank BRI Syariah Cabang Semarang

Secara internal, pelaksanaan qardh berada dibawah pembinaan oleh

Count Officer masing-masing bank pelaksana termasuk Bank BRI

Syariah Cabang Semarang. Tidak setiap orang dapat memperoleh qardh

pada Bank BRI Syariah Cabang Semarang, namun penerima qardh

terbatas pada nasabah Bank BRI Syariah Cabang Semarang yang

memiliki usaha kecil yang kurang mampu secara ekonomi, kurang

memiliki pengetahuan tentang bisnis namun ingin mengembangkan

usahanya. Misalnya : tukang pecel keliling, pedagang kelontong

keliling.

Setelah menjadi nasabah pada Bank BRI Syariah Cabang

Semarang, nasabah dapat mengajukan permohonan mendapatkan qardh

pada Bank BRI Syariah Cabang Semarang dengan mengisi permohonan

10

Imron Al-Husein, http://alhushein.blogspot.com/2011/12/qardh.html, diunduh tanggal 5 February 2017, pukul 19:55.

(9)

dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank BRI Syariah

Cabang Semarang antara lain bukti identitas diri dan bukti pembayaran

rekening listrik 3 ( tiga ) bulan terakhir.

Perlunya penyertaan rekening listrik 3 ( tiga ) bulan terakhir turut

disertakan sebagai syarat untuk mendapatkan qardh adalah agar pihak

bank dapat mengetahui karakter nasabah. Apabila nasabah membayar

rekening listrik tepat waktu tiap bulannya, maka nasabah dapat

dikategorikan sebagai nasabah yang baik dan dapat dipercaya akan

membayar qardh tepat waktu, namun apabila nasabah selalu terlambat

membayar rekening listrik setiap bulannya, maka nasabah dapat

dikategorikan sebagai nasabah yang tidak disiplin dan kemungkinan

akan membayar qardh tidak tepat waktu bahkan kemungkinan tidak

akan membayar qardh.

Sedangkan syarat penyertaan identitas diri pemohon qardh adalah

untuk menyesuaikan identitas pemohon qardh dengan nasabah Bank

BRI Syariah Cabang Semarang karena permohonan untuk mendapatkan

qardh hanya dapat diajukan oleh nasabah pada Bank BRI Syariah

Cabang Semarang untuk dirinya sendiri dan tidak dapat diajukan untuk

kepentingan orang lain.

Selain diajukan sendiri, permohonan qardh dapat diajukan

bersama-sama dengan nasabah lainnya dengan syarat seluruh pemohon

merupakan nasabah Bank BRI Syariah Cabang Semarang dan jumlah

qardh tetap Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah ).

Qardh diajukan untuk jangka waktu 12 ( dua belas ) bulan dan

dapat diperpanjang setelah nasabah mengembalikan seluruh qardh yang

diperolehnya dari Bank BRI Syariah Cabang Semarang, selain dari pada

itu, jangka waktu qardh dapat kurang dari 12 ( dua belas ) bulan yaitu 3

( tiga ) bulan, 6 ( enam ) bulan atau tergantung kemampuan nasabah

untuk mengembalikan qardh.

Dana qardh diperoleh dari dana pendapatan non halal yang

(10)

halal merupakan bunga yang diperoleh Bank BRI Syariah Cabang

Seamarang dari nasabah berupa denda atau penalty sehingga tidak dapat

dimasukkan dalam dana halal. Perolehan dana non halal tidak perlu

dilaporkan oleh Bank BRI Syariah Cabang Semarang pada Bank

Indonesia. Sehingga penggunaan pendapatan non halal merupakan

kebijaksanaan Bank BRI Syariah Cabang Semarang untuk

mengalokasikan dana tersebut. Karena hasilnyapun tidak perlu

dilaporkan pada Bank Indonesia.

Nasabah wajib menyebutkan kebutuhan penggunaan qardh yang

dimohonkan pada saat mengajukan permohonan qardh dan tidak boleh

menyebutkan penggunaan qardh kemudian, karena AO akan melakukan

penilaian mengenai penggunaan qardh oleh nasabah sebelum qardh

diserahkan pada nasabah. Sehingga apabila nasabah menyebutkan

penggunaan qardh setelah permohonan diajukan, maka kemungkinan

permohonan qardh akan ditolak oleh bank.

Untuk mendapatkan qardh, jaminan nasabah adalah usaha nasabah

itu sendiri. Misalnya apabila tukang pecel keliling mengajukan qardh,

maka yang menjadi jaminannya adalah bakul pecelnya yang selama

qardh berlangsung tetap dapat digunakan untuk berusaha.

Nasabah yang tidak mempunyai usaha sama sekali, tidak dapat

mengajukan permohonan untuk mendapatkan qardh, demikian pula

nasabah yang mempunyai usaha besar atau mempunyai jaminan barang

konsumtif ( seperti rumah atau mobil ), namun nasabah demikian dapat

mengajukan pembiayaan jenis lainnya pada Bank BRI Syariah Cabang

Semarang.

Dalam praktek oleh Bank BRI Syariah Cabang Semarang selama

ini, akta qardh cukup dibuat dibawah tangan, namun Bank tetap

menyarankan kepada nasabah agar aqad diwaarmerking atau

dilegalisasi oleh notaris dengan biaya ditanggung oleh nasabah namun

(11)

Selain menanda tangani aqad, nasabah juga wajib menanda tangani

kwitansi tanda terima uang dari Bank BRI Syariah Cabang Semarang

sebanyak 2 ( dua ) rangkap, 1 untuk bank ( yang dibubuhi materai ) dan

1 untuk nasabah yang menerima qardh.

Turut ditanda tangani oleh nasabah adalah wakalah yaitu surat

kuasa untuk membelanjakan uang dari Bank BRI Syariah Cabang

Semarang. Dengan ditanda tanganinya wakalah maka menjadi tanggung

jawab nasabah untuk menggunakan qardh yang diserahkan kepada

nasabah oleh Bank BRI Syariah.12

6. Definisi Dana Talangan Haji dan Jasa Pengurusan Ibadah Haji:

a. Pinjaman Dana Talangan Haji Pinjaman dana talangan dari BRI

Syariah yang digunakan untuk biaya booking seat pelaksanaan

ibadah haji nasabah dengan menggunakan akad qard} , dan harus

dilunasi oleh nasabah sebelum nasabah pergi haji tanpa

mengangsur.

b. Jasa Pengurusan Ibadah Haji Jasa pengurusan pelaksanaan ibadah

haji yang diberikan BRI Syariah kepada nasabah dengan

menggunakan akad ijarah dari persiapan/konsultasi financial

planning, pendaftaran dan input SISKOHAT, sampai dengan

keberangkatan termasuk mendapatkan booking seat / porsi ibadah

haji di Departemen Agama.

7. Persyaratan Bagi Nasabah yang Mengajukan Permohonan Dana Talangan Haji

a. Ketentuan Persyaratan Nasabah Persyaratan nasabah yang

memperoleh pinjaman talangan haji dan Jasa Pengurusan booking

seat ibadah haji adalah:

1) Perorangan

12

Andita Yuni Santoso, S.H.

(12)

2) Usia minimal pada saat pinjaman diberikan adalah 21 tahun,

atau sudah menikah sesuai ketentuan yang berlaku dan pada

saat jatuh tempo pinjaman usia maksimal 65 tahun.

3) Membuka rekening Tabungan Haji di BRI Syariah.

4) Menandatangani Surat permohonan pembatalan porsi haji

yang ditujukan kepada Departemen Agama.

5) Menandatangani Surat Kuasa kepada Bank untuk

membatalkan porsi haji jika wanprestasi.

6) Menandatangani Surat Kuasa Debet Rekening untuk

pembayaran pokok pinjaman, biaya-biaya.

b. Dokumentasi yang diperlukan

1) KTP/SIM/PASPORT yang masih berlaku.

2) NPWP yang masih berlaku untuk pinjaman Rp. 100 juta ke

atas.

3) Kartu Keluarga

4) Surat Nikah bagi yang sudah menikah.

5) Rekening Tabungan Haji, baik di Rekening BRI Syariah.

6) Surat Kuasa Debet untuk pembayaran ujrah, biaya

administrasi, pinjaman, dll.

8. Contoh Pinjaman Talangan Haji

1. Nasabah membuka Rekening Tabungan Haji.

2. Saat saldonya mencukupi, nasabah mengajukan

permohonan Dana Talangan Haji dengan menggunakan

formulir aplikasi permohonan, permohonan ini sekaligus

permohonan pengurusan booking seat ke Departemen

Agama.

3. BRI Syariah melakukan analisa singkat pinjaman

berdasarkan data dan dokumen nasabah dengan cara

verifikasi data aplikasi dan dokumen. Jika memenuhi

(13)

kepada nasabah untuk ditandatangani. Kemudian nasabah

bersama Bank menandatangani akad pinjaman talangan

haji (qard} ) dan akad untuk pengurusan booking seat

(ijarah).

4. Nasabah menyetorkan ujrah untuk Bank ke rekening

Tabungan Haji. Atas dasar akad pinjaman talangan haji,

Bank merealisasikan pinjaman talangan haji ke rekening

Tabungan Haji nasabah kemudian Bank melakukan

pendebetan sebesar ujrah dan biaya administrasi.

5. Bank melakukan pengurusan booking seat untuk nasabah

melalui SISKOHAT.

6. Bank mentransfer dana senilai booking seat ke rekening

Departemen Agama.

7. Pada saat jatuh tempo pinjaman, nasabah membayar

pinjaman yang disetorkan ke rekening Tabungan Haji

(14)

KESIMPULAN

Akad qard ini memiliki rukun yang hampir sama seperti akad-akad yang lain, seperti orang yang berakad, barang yang dipinjam dan ijab kabul. Adapun

syarat juga sama seperti akad-akad yang lain, yaitu kedua belah pihak harus

baligh, berakal sehat dan cakap hukum. Akad qard ini merupakan akad pinjaman yang tidak memberikan keuntungan pada si pemberi pinjaman. Ada perbedaan

antara qard dengan qardul hasan. Qard merupakan akad yang diberikan kepada nasabah bank syariah, namun dia memiliki perekonomian yang sudah mapan, akan

tetapi membutuhkan dana pinjaman secepatnya demi kelangsungan usaha ataupun

yang lainnya. Sedangkan qardul hasan merupakan pinjaman yang diberikan

kepada masyarakat dengan perekonomian di bawah rata-rata, karena memiliki

keinginan untuk membuka usaha atau mengembangkan usahanya agar

memperbaiki perekonomiannya. Akad qard atau qardul hasan sama-sama dikembalikan sesuai dengan tempo yang disepakati dan dikembalikan sesuai

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Andi Ali, Prinsip-Prinsip Dasar Transaksi Syariah, Banyuwangi: Yayasan

PP. Darussalam Blokagung, 2014.

Hermawan, Hendri, “Sumber Dan Penggunaan Dana Qard dan Qardul Hasan pada Bank BRI Syariah Cabang Yogyakarta”, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam,

Vol. II, No. 2, Desember 2008.

Asiyah, Binti Nur, “Source Of Fund Pembiayaan Qardh: Upaya Mewujudkan

Keseimbangan Antara Kesejahteraan dan Keadilan Sosial di Perbankan

Syariah”, Ahkam, Volume 1, Nomor 2, Nopember 2013.

Sunarto Zulkifili, “Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah”, Jakarta: Zikrul Hakim, 2003.

Adiwarman A Karim, “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2007

Gladieblog.blogspot.co.id/2014/06/al-qardh-hutang-piutang.html, diunduh pada

senin, 28 Februari 2017.

Imron Al-Husein, http://alhushein.blogspot.com/2011/12/qardh.html, diunduh

tanggal 5 February 2017

http://wiedjaskywae.blogspot.co.id/, diunduh tanggal 5 February 2017

Andita Yuni Santoso, S.H.

http://eprints.undip.ac.id/15354/1/Andita_Yuni_Santosa.pdf, diunduh

tanggal 5 February 2017

Mohammad Agus Khoirul Wafa,

http://ib-

bloggercompetition.kompasiana.com/2010/08/14/remodelling-pola-realisasi-qordhul-hasan-pada-bank-syariah/, diunduh tanggal 5 February

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) disasarkan untuk warga sekolah, baik itu untuk kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun kegiatan lain yang

Agar program-demi program zakat produktif dapat berjalan efektif dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara tepat, dibutuhkan upaya dan usaha dari

Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan sukrosa tembakau transgenik yang membawa gen SPS tebu lebih tinggi dibandingkan tanaman kontrol, seperti tampak pada Gambar

Kuliah (tatap muka) dan diskusi : Studi Kasus Lansekap Nusantara  Lansekap di Pujon  Lansekap di Kromengan  o Presentasi o Diskusi o Pengumpulan laporan Presentasi dan

Rata-rata Lama Sekolah (RTLS) X5 Nilai Koefisien parameter -422603.3, menunjukan hubungan yang negative antara rata-rata lama sekolah dengan penawaran tenaga kerja

Seksi pengelolaan arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan arsip dan bahan pustaka,

Tercatat nilai ekspor lemak dan minyak Hewan/Nabati pada Januari-April 2017 mencapai US$56,1 juta atau 44,84 persen dari jumlah ekspor nonTimah Provinsi Kepulauan Bangka

Dari Tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai R = 0,724 atau 72,4% yang menunjukkan bahwa variabel bebas (Predictors) mempunyai hubungan yang sangat erat