Friday, October 14, 2016
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
Laporan Hasil Pengamatan
Elastisitas dan Hukum Hooke
Konstanta Pegas susunan seri
LAPORAN HASIL PENGAMATAN
I. Judul Laporan :
Elastisitas suatu bahan
II. Tujuan Percobaan :
Menganalisa sifat elastisitas suatu bahan
III. Landasan Teori
Elastisitas dan Hukum Hooke.
Elastisitas adalah kemampuan suatu zat padat untuk kembali ke bentuk awal setelah setelah mendapat gangguan luar yang diterapkan dan kemudian dihilangkan. Sebuah objek dengan tingkat tinggi elastisitas mampu untuk memiliki banyak perubahan bentuknya, dan masih bisa kembali ke bentuk aslinya. Zat padat dengan sedikit atau tanpa elastisitas baik menjadi cacat permanen atau pecah ketika sebuah gaya yang diterapkan kepada mereka. Elastisitas jangka panjang juga dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan proses atau sistem untuk meregangkan atau bersikap fleksibel.
Karena molekul membentuk zat padat, cairan, dan gas, mereka semua bereaksi secara berbeda terhadap tekanan luar. Molekul-molekul yang membentuk zat padat sangat dekat bersama-sama dan ditemukan dalam susunan yang tepat. Ini berarti bahwa ada sedikit ruang untuk memberikan ketika gaya diterapkan untuk suatu padatan. Molekul-molekul cairan dan gas adalah menyebar yang terpisah lebih lanjut, dan bergerak lebih bebas daripada padatan. Ketika sebuah gaya yang diterapkan untuk cairan dan gas, mereka dapat mengalir di sekitar gaya, atau akan dikompresi, atau tidak seperti kebanyakan padatan.
Ada tiga kelas yang berbeda gaya, atau tegangan, yang dapat mempengaruhi benda padat. Yang pertama adalah tegangan, juga disebut regangan, yang terjadi ketika gaya yang sama tetapi berlawanan diterapkan pada kedua ujung objek. Kompresi merupakan jenis yang kedua
tegangan, yang terjadi ketika sebuah benda yang diletakkan di bawah tekanan, atau gaya dorong pada zat padat ini di 90 derajat ke permukaannya. Bayangkan seperti meremukan gulungan kertas kosong diantara tangan Anda dengan tangan Anda di kedua ujung. Jenis terakhir dari tegangan adalah geser, yang terjadi ketika gaya tersebut sejajar dengan permukaan benda.
padat yang memiliki sifat elastis yang berbeda, mereka juga dapat menahan berbagai tingkat kekuatan sebelum terpengaruh. Akhirnya, jika gaya adalah cukup kuat, bentuk cacat akan menjadi permanen atau padatan akan pecah.
Ini adalah jumlah gaya yang diterapkan pada suatu objek, bukan durasi, yang akan menentukan apakah ia dapat kembali ke bentuk semula. Ketika padat tidak dapat kembali ke bentuk aslinya, dikatakan telah melewati batas elastis. Batas elastis adalah jumlah maksimum tegangan yang dapat dialami oleh padatan yang akan memungkinkan untuk kembali ke normal. Batas ini tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Misalnya karet gelang memiliki elastisitas tinggi, dan dengan demikian batas elastis tinggi dibandingkan dengan batu bata beton, yang hampir tidak elastis dan memiliki batas elastis yang sangat rendah.
Seperti disebutkan di atas, untuk deformasi kecil, bahan yang paling elastis seperti pegas menunjukkan elastisitas linier dan dapat dijelaskan oleh hubungan linear antara tegangan dan regangan. Hubungan ini dikenal sebagai hukum Hooke. Sebuah versi geometri tergantung terhadap gagasan pertama kali dirumuskan oleh Robert Hooke pada tahun 1675, hubungan linear sering disebut sebagai hukum Hooke. Hukum ini dapat dinyatakan sebagai hubungan antara gaya F dan perpindahan x,
F = - k x
di mana k adalah konstanta yang dikenal sebagai tingkat atau konstanta pegas.
Rumusan –rumusan berkenaan dengan elastisitas
Regangan
e=△ι
ι0
Moudulus elastis
γ=σ
e
IV. Alat dan Bahan :
Statip
Karet pentil, atau Karet gelang
Alat tulis
V. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan seluruh alat dan bahan
2. Merakit statif, penggaris, dan karet seperti pada gambar 3. Mengukur panjang mula-mula karet sebelum diberi beban 4. Menimbang massa beban gantung
5. Mengukur panjang karet apabila ditambahkan beban 6. Mencatat hasil pengukuran
VI. Tabel Hasil Pengamatan
No Beban (Kg) Gaya
F= m.g (N)
Panjang karet (m) k= F
△ι
(Nm-1)
e=△ι
ι0
L0 L ∆ L
1 0,375 3,7 0,3 0,49 0,19 19,47 0,63
2 0,350 3,4 0,3 0,48 0,18 18,8 0,6
3 0,500 4,9 0,3 0,53 0,23 21,3 0,76
VII. Analisis Data
Panjang mula-mula karet gelang yang digantung pada statif adalah 30 cm atau
0,3 m
2. Beban 1
Massa = 0,375 Kg
Gaya (F) = m.g
= 0,375 . 9,81
= 3,7 N
Panjang karet = 30 cm atau 0,3 m (bertambah panjang 19 cm atau 0,19 m)
Beban dengan massa 0,375 kg dikaitkan pada karet gelang, sehingga karet gelang bertambah panjang 0,19 m.
Konstanta pegas (k) = △Fι
= 0,193,7
= 19,47 Nm-1
Regangan (e) = △ι ι0 = 0,190,3
= 0,63
Beban 2
Massa = 0,350 Kg
Gaya (F) = m.g
= 0,350 . 9,81
= 3,4 N
Panjang karet = 30 cm atau 0,3 m (bertambah panjang 18 cm atau 0,18 m)
Beban dengan massa 0,350 kg dikaitkan pada karet gelang, sehingga karet gelang bertambah panjang 0,18 m.
Konstanta pegas (k) = △Fι
= 0,183,4
= 18,8 Nm-1
Regangan (e) = △ι ι= 0,180,3
= 0,6
3. Beban 3
Massa = 0,500 Kg
Gaya (F) = m.g
= 0,500 . 9,81
= 4,9 N
Panjang karet = 30 cm atau 0,3 m (bertambah panjang 23 cm atau 0,23 m)
Beban dengan massa 0,500 kg dikaitkan pada karet gelang, sehingga karet gelang bertambah panjang 0,23 m.
Konstanta pegas (k) = △Fι
= 0,234,9
= 21,3 Nm-1
Regangan (e) = △ι ι0 = 0,23
0,3 = 0,76
Hasil Pengamatan :
Berdasarkan hasil pengamatan, karet gelang bertambahn panjang 0,19 m untuk beban
dengan massa 0,375 kg, 0,18 m untuk beban 0,350 kg, dan 0,23 m untuk beban 0,500 kg.
Perubahan panjang karet gelang berubah dan mengalami kenaikan perubahan panjang
seiring dengan kenaikan gaya yang dialaminya
VIII. Kesimpulan
Suatu bahan dikatakan elastis apabila mengalami perubahan ukuran ketika kepadanya
diberikan suatu gaya dan kembali ke bentuk semula ketika gaya itu dihilangkan
Gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang
F ~ ΔL
0.17 0.18 0.19 0.2 0.21 0.22 0.23 0.24 3
3.5 4 4.5 5
3.4
3.7
4.9
F ~ ΔL
∆�
(m)
F
=
m
.g
(
N