• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMENTAR SEMI OTOMATIS UNTUK MEMUDAHKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMENTAR SEMI OTOMATIS UNTUK MEMUDAHKAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

145 | N E R O

KOMENTAR SEMI OTOMATIS UNTUK MEMUDAHKAN

PEMAHAMAN PADA BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

Andy Rachman1), Siti Rochimah2), Dwi Sunaryono3) Program Pasca Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

E-mail : andyrachman248@gmail.com1), siti@its-sby.edu2),dwi@its-sby.edu3)

ABSTRAK

Studi memperkirakan bahwa biaya perawatan perangkat lunak meningkat dengan sangat cepat hingga mencapai 90% dari biaya keseluruhan dalam daur hidup pengembangan perangkat lunak. Perawatan perangkat lunak menjadi sangat sulit dikarenakan tidak adanya dokumentasi pada program yang ada. Salah satu bentuk dokumentasi program adalah pemberian komentar program. Komentar sangat berguna dalam pemahaman program dan pemeliharaan program. Komentar memungkinkan pengembang dalam memahami kode lebih cepat dalam pembacaan source code. Pemberian komentar program biasanya dilakukan manual oleh programmer. Pada penelitian ini, dilakukan dua kegiatan pemberian komentar pada bahasa pemrograman java, yaitu pemberian komentar secara otomatis dan pemberian komentar secara semi otomatis. Komentar semi otomatis yang diberikan pada program secara langsung diharapakan dapat mempermudah proses pemahaman pada program khususnya bahasa pemrograman java. Penggunaan ekspresi regular sangat membantu dalam mempolakan baris source code. Dari uji yang dilakukan terdapat rata -rata keberhasilan pemberian komentar otomatis sebesar 92% dan proses pemahaman pengguna sebesar 86% dari total responden 21.

Kata Kunci: Komentar program, perawatan perangkat lunak, ekspresi regular.

Abstract

The study estimates that software maintenance's cost is increasing rapidly until it reaches 90% of overall cost on software development life cycle. Software maintenance becomes difficult due to lack of documentation on the existing program. One form of program documentation was commenting program. Comments are very useful in understanding and maintenance program. Comment allows developers to understand code faster when reading program code. Code comment usually made manually by programmer. In this study, carried out two activities commenting on the Java programming language, automatic and semi-automatic commenting. Semi-automatic comments given on direct program is expected to simplify process of understanding particular program java programming language. The use of regular expressions is helpful in patterns of lines of source code. From tests conducted, there were an average of otomatic comment generation is 92% and success with users' understanding of the process by 86% of the total respondents 21.

Keyword: Code Comment, Software Maintenance, Regular Expression.

1. PENDAHULUAN

(2)

146 | N E R O

Perawatan perangkat lunak sendiri saat ini menjadi fokus utama dalam pengembangan teknologi informasi. Saat ini perusahaan lebih berfokus pada pengembangan aplikasi yang ada daripada mengimplementasikan aplikasi yang baru [6]. Studi memperkirakan bahwa biaya perawatan perangkat lunak meningkat dengan sangat cepat hingga mencapai 90% dari biaya keseluruhan dalam daur hidup pengembangan perangkat lunak [7]. Pengembangan perangkat lunak membutuhkan pekerjaan sangat besar yang didalamnya terdapat beberapa kekhawatiran atau pertimbangan bagi para pengembang dalam mengimplementasikan sebuah sistem perangkat lunak. Dengan modularitas yang baik akan mengurangi kekhawatiran dalam pengembangan perangkat lunak serta mengurangi kompleksitas perangkat lunak [8].

Komentar sangat berguna dalam pemahaman program dan pemeliharaan program. Penggunaan komentar dalam sebuah program sering kali diabaikan, meskipun para pemrograman mengetahui fungsi dari komentar bagi pemahaman program. Membaca kode merupakan dasar selama pembuatan perangkat lunak dan sebuah program lebih sering dibaca dari pada ditulis. Komentar memungkinkan seseorang dalam memahami kode lebih cepat dalam pembacaan kode [9]. Pada saat melakukan perubahan pada source code, pengembang melakukan dua kegiatan yang berhubungan dengan komentar, yaitu pembaruan komentar yang berhubungan dengan source code (pembaruan yang konsisten) dan pembaruan komentar yang tidak dibarengi dengan pembaruan source code (pembaruan yang tidak konsisten). Komentar yang tidak terbarui akan menyebabkan pengembang mengalami kesalahan pelacakan dan kesalahan perangkat lunak [10].

Saat ini, ketersediaan source code bagi pengguna komputer menjadi sangat penting terutama sebagai pendukung dalam karya ilmiah. Dalam perjalannya, source code yang ada saat ini tidak selalu terdapat dokumentasinya sehingga sangat susah dimengerti. Data yang tidak terdokumentasi akan menjadi sangat tidak berguna [11]. Sebagian besar pengembang perangkat lunak menghabiskan banyak waktu dalam memeriksa source code yang ada. Beberapa memperkirakan bahwa memahami source code membutuhkan lebih dari separuh biaya keseluruhan perawatan perangkat lunak [12]. Kebutuhan mengidentifikasi source code yang dapat menunjukkan karakteristik tertentu dari sebuah program sangatlah penting dalam memahami program [13]. Pemahaman program merupakan sebuah proses kognitif internal dimana hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung, namun dengan memahami program secara umum dapat meningkatkan validasi percobaan dan membantu menafsirkan hasil yang ada [14].

Pembuatan source code membutuhkan pengalaman dan pemahaman dari para pengembang. Pemahaman pengembang terhadap source code yang ada menjadi hal yang sangat utama [15]. Beberapa informasi dapat digali pada sebuah source code. Komentar program tidak hanya digunakan untuk menyatakan tujuan dari bagian program, tetapi juga menjelaskan cara kerja sebuah program [16]. Pemberian komentar source code sudah dilakukan oleh pengembang sejak lama. Komentar yang diberikan bersifat langsung, deskripsi, dan mudah untuk dipahami. Komentar menjadi praktek standar pada pengembangan perangkat lunak untuk meningkatkan pembacaan pada sebuah program [17].

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang terjadi adalah bagaimana komentar semi otomatis dapat membantu proses pemahaman bahasa pemrograman java.

2. DASAR TEORI

2. 1. Pemahaman Program

(3)

147 | N E R O pemrograman baru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek positif dari pemrograman berorientasi obyek adalah pemahaman program [19].

Pemahaman program merupakan faktor manusia yang sangat penting dalam ranah ilmu komputer. Memahami sebuah program merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perawatan perangkat lunak dan dalam pengembangan perangkat lunak kegiatannya berkisar antara 50% sampai dengan 60%. Program yang mudah dipahami dapat mengurangi waktu pengembangan perangkat lunak. Pada saat perawatan perangkat lunak, program yang mudah dipahami dapat mengurangi pembiayaan sampai dengan 70% [20]. Pemahaman program merupakan sebuah proses kognitif internal dimana tidak dapat dihasilnya tidak dapat dilihat secara langsung. Pemahaman program tidak hanya tergantung pada properti kode tetapi juga pengguna yang bekerja dengan source code [21].

Suksesnya perawatan program bergantung pada pemahaman program tersebut. Seorang pemrogram harus memiliki kemampuan dalam memahami program yang ada dan langkah-langkahnya sehubungan dengan proses modifikasi yang dikerjakan serta akhiran program tanpa melakukan kesalahan. Dibutuhkan pengetahuan yang lebih tentang strategi selama proses perawatan sampai dengan pemahaman program, penggunaan informasi sumber yang selalu berubah, serta dampak paradigma pemrograman sehubungan dengan pemahaman program selama kegiatan perawatan dilaksanakan. Isu-isu penting ini sangat perlu diperhatikan semenjak pemahaman program menjadi kunci utama dalam melakukan proses perawatan perangkat lunak [22]. Pemahaman program merupakan pekerjaan yang sangat kompleks. Para perekayasa perangkat lunak harus memeriksa dua hal yaitu aspek terstruktur dari source code (misalnya sintak bahasa pemrograman) dan masalah utama yang sering terjadi (misalnya komentar, dokumentasi dan penamaan variabel) sehubungan dengan ekstraksi kembali informasi yang dibutuhkan dalam pemahaman seluruh bagian dari sistem perangkat lunak [23].

Pemahaman program merupakan pekerjaan yang kritis dalam sebuah organisasi untuk dua alasan utama, yaitu terjadinya perubahan pemrograman secara berkala dan orang-orang yang secara teratur bergabung dalam sebuah proyek, dimana orang-orang baru ini harus dapat memahami bagian-bagian program yang telah dikerjakan oleh pemrogram senior dan yang kedua adalah sebagian besar program yang ada dalam prosesnya orang-orang yang baru tidak dilibatkan dalam membuat program sehingga diharuskan melakukan pembuatan program mulai dari dasar. Kegiatan pembuatan program ini salah satunya terdapat pada pemahaman program [24].

Perusahaan teknologi informasi membutuhkan dana yang sangat besar untuk perawatan perangkat lunak. Hal ini dikarenakan source code lebih sering dibaca daripada ditulis, elemen penting dalam perawatan adalah pemahaman source code [25]. Pemahaman program terjadi sebelum kode berubah, karena pengembang harus mencari source code dan artifak lainnya dalam menemukan dan memahami bagian dari kode yang sesuai dengan perubahan yang dimaksud [26]. Sehubungan dengan pemahaman program, alat bantu merupakan kebutuhan yang sangat penting dan dapat membantu dalam proses-proses pemahaman program. Alat bantu yang baik dan berguna adalah alat bantu yang dapat mendukung kegiatan pengguna [27]. Pemahaman program dimulai dengan source code dan diakhiri dengan model mental yang menjelaskan tujuan kode yang ada, operasi dan abstraksi. Untuk membangun model ini, pemrogram harus memeriksa teks source code. Terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan, yaitu top-down dan bottom-up [28].

2. 2. Ekspresi Regular

Ekspresi Regular untuk selanjutnya disebut dengan REGEX, merupakan cara yang digunakan untuk pencocokan string pada sebuah teks, seperti karakter, kata ataupun model dari sebuah karakter. Sebuah REGEX ditulis dalam bahasa formal, beberapa contoh penggunaan REGEX antara lain : validasi email, pencarian file dan penggantian kata [29]. REGEX mampu memberikan kemudahan fleksibilitas dan sangat efisien dalam pemrosesan teks. Pustaka pada REGEX mendukung proses pencarian dalam basis data REGEX. Penandaan/ekspresion REGEX

(4)

148 | N E R O

REGEX diperkenalkan pertama kali oleh Klenee pada tahun 1956. Sejak saat itu REGEX menjadi pusat ilmu komputer baik secara teoritis ataupun terapannya. Saat ini hampir setiap bahasa pemrograman modern memberikan kemampuan REGEX dalam bentuk pustaka masing-masing [31].

Dominik D.F and Timo Kötzing pada penelitiannya menggunakan REGEX pada dokumen web yang berbasiskan XML dimana REGEX dikenakan pada XML Schema Documents (XSDs) dan digunakan sebagai Document Type Definitions (DTD) [32]. Pada penelitiannya Dominik D.F dan Timo Kötzing menambahkan kemampuan REGEX menjadi Single Occurrence Regular Expressions (SORES) dan Chain Regular Expressions (CHARES) menjadi lebih optimal.

Sindu dan Prasanna pada penelitiannya menggunakan menggunakan REGEX untuk proses pencocokkan pada arsitektur Regular Expression NFA (RE-NFA) dalam FCPGA. Pada penelitian yang lain dengan topik yang sama Yang dan Prasanna meningkatkan arsitektur yang telah dilakukan oleh Sindu dan Prasanna dimana pada penelitiannya Yang dan Prasanna melakukan prosesnya dengan cara 2 karakter per clock cycle dan menghasilkan troughput 14.4 Gbps untuk 760 pencocokkan REGEX pada FPGA [33].

REGEX sendiri merupakan sebuah implementasi dari sebuah pencocokkan string berdasarkan suatu pola tertentu. Pada REGEX proses pencarian teks yang panjang akan lebih sederhana dengan menerapkan sebuah pola yang ditetapkan. REGEX terdiri dari string yang membentuk kombinasi karakter normal, metacharacter tertentu dan karakter meta sequence [34]. Beberapa bahasa pemrograman saat ini yang mendukung fasilitas REGEX ini antara lain .NET, java, javascript, XRexExp, PCRE, Perl, Python, dan Ruby. Fungsi REGEX pada masing-masing bahasa pemrograman terdapat pada paket ataupun utilitas dari masing-masing bahasa pemrograman. Untuk .NET agar dapat menjalankan REGEX diperlukan paket Sistem.Text.RegularExpression [35], bahasa pemrograman Java agar dapat menjalankan REGEX diperlukan paket java.util.REGEX. Pada javascript, REGEX mengikuti aturan standar ECMA-262. ECMA singkatan dari European Computer Manufactures Association. ECMA merupakan sebuah asosiasi industri internasional yang didirikan tahun 1961 yang berkontribusi untuk standarisasi sistem informasi dan komunikasi dunia. ECMA-262 merupakan standarisasi skrip untuk implementasi JavaScript dan JScript di semua web browser.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan yang diajukan. Untuk memecahkan masalah yang ada metode pemecahan masalah yang dilakukan adalah seperti pada Gambar 1.

(5)

149 | N E R O Input data merupakan data yang dimasukkan atau digunakan untuk proses penelitian. Adapun data yang digunakan oleh peneliti didapat dari web dan praktikum di Jurusan Teknik Informatika ITATS. Setelah data dimasukkan, maka proses selanjutnya adalah Validasi data. Proses Validasi data digunakan untuk mengecek apakah keberadaan data yang dimasukkan sudah benar atau masih terdapat kesalahan. Jika salah maka akan muncul informasi letak kesalahan pada program yang dimasukkan, sedangkan jika benar maka data telah siap digunakan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses Validasi input Data.

Pemberian komentar pada program dengan bahasa Indonesia merupakan proses yang dilakukan setelah validasi data dilakukan. Proses pemberian komentar bahasa Indonesia terdiri dari beberapa tahapan :

a. Memetakan pola program java dengan menggunakan regular expression. b. Memisahkan program asli dengan komentar yang ada

c. Membuang komentar yang ada sehingga program asli hanya berisi data program tanpa komentar.

d. Memberikan komentar berbahasa Indonesia pada source code (*.java)

e. Memberikan fungsi perubahan komentar bahasa Indonesia (komentar semi otomatis) yang ada sehingga dapat diubah komentar pada source code sesuai dengan kebutuhan pengguna (pengembang).

4. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian

Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara:

1. Memberikan soal pemrograman dalam bentuk tercetak dan dikerjakan ditempat. 2. Pengujian aplikasi dengan memasukkan program-program java.

Pengujian dengan cara pertama (ke-1) dilakukan pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika ITATS semester 2 sampai dengan semester 6. Pengujian dikenakan pada 21 mahasiswa dengan cara memberikan soal dalam bentuk cetak dengan dua model yaitu model tanpa komentar dan model dengan menggunakan komentar dimana masing masing siswa akan mendapatkan soal yang tanpa komentar terlebih dahulu setelah selesai mengerjakan soal yang ada lalu dilanjutkan dengan mengerjakan soal yang menggunakan komentar. Setelah proses mengerjakan soal tersebut diatas lalu dilanjutkan dengan menyebarkan kuisioner.

(6)

150 | N E R O

aplikasi yang dibangun oleh peneliti untuk dilakukan pemberian komentar secara otomatis dan komentar otomatis tadi dapat dilakukan proses perubahan komentar.

4.2. Pembahasan

Dari hasil pengujian yang dilakukan pada langkah pertama dimana terdapat 21 mahasiswa yang disurvey terdapat 3 mahasiswa (14%) yang mengerjakan dua model soal yaitu soal tanpa komentar dan soal yang menggunakan komentar, mereka memilih lebih enak soal yang tanpa komentar, sedangkan 18 (86%) mahasiswa lainnya memilih lebih suka dengan soal yang menggunakan komentar. Tiga Mahasiswa yang menjawab lebih suka dengan soal yang tanpa komentar karena mereka rata-rata adalah programmer yang telah bekerja disebuah perusahaan software house sedangkan yang 86% adalah mahasiswa yang tidak bekerja dan masih dalam tahapan belajar.

Pada proses pengujian yang kedua yaitu dengan cara memasukkan 31 program java untuk diberikan komentar secara otomatis dan komentar yang telah diberikan komentar otomatis dapat diedit atau diubah sesuai dengan keinginan pengguna (semi otomatis), didapat 2 program (6%) tidak dapat dikompilasi dikarenakan terdapat kesalahan yang terjadi diprogram yang ada, dan 29 program (94%) yang ada dapat diberikan komentar otomatis. Dari 29 program yang berhasil diberikan komentar otomatis tersebut rata-rata keberhasilan pemberian komentar adalah sebesar 92%, dimana data 92% ini didapat dari jumlah masing-masing persentase per program dibagi dengan total jumlah program (29).

(7)

151 | N E R O 5.KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Proses pemberian komentar pada program dapat digunakan sebagai solusi pemahaman source code bagi pengembang baik yang tingkat awal ataupun menengah (bagi pemula). 2. Pemberian komentar yang telah dilakukan oleh peneliti dianggap tidak cocok oleh

pengembang yang mempunyai kemampuan membuat program dengan sangat baik. 3. Aplikasi mampu memberikan kemudahan pemahaman program sebesar 86% dan dengan

rata rata keberhasilan pemberian komentar berbahasa Indonesia sebesar 92%.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Zhizhong Jiang and Peter Naude, "An Eximination of the Factors Influencing Software Development Effort", International Journal of Computer and Information Engineering, 2007.

[2] Andrew S. Tanenbaum, Modern Operating Sistems Third Edition, Prentice Hall, 2008. [3] Mohammad Skhoukani and Rawan Abu Lail, "The Importance of Restructuring Software

Engineering Education Startegies in order to Minimize the Gap Between Academic supply Chain and Industry Demand in Software Engineering Field", International Journal of Reviews in Computing, Vol.11, 2012.

[4] Ricardo Colomo-Palacios, Eduardo Fernandes, Pedro Soto-Acosta and Marc Sabbagh, "Software Product Evolution for Intellectual Capital Management : The Case of Meta4 PeopleNet", International Journal of Information Management , 2011.

[5] Sugandha Chakraverti, Sheo Kumar, S.C. Agarwal, Ashish Kumar Cakraverti, "Modified Cocomo Model for Maintenance Cost Estimation of Real time Sistem Software ", International Journal of Computer Science and Network, Vol.1, Issue 1, 2012.

[6] Bee Bee Chua and June Verver, "Examining Requirements Change Rework Effort: A Study", International Journal of Software Engineering & Applications, Vol.1. No.3, 2010.

[7] Anas Bassam Al-Badareen, Moh Hasan Selamat, Marzanah A. Jabar, Jamilah Din, Sherzod Turaev, "The Impact of Software Quality on Maintenance Process", International Journal of Computers, Issue 2. Volume 5, 2011.

[8] Madhulika Arora, S.S. Sarangdevot, Vikram Singh Rathore, Jitendra Deegwal and Sonia Arora, "Refactoring, Way for Software Maintenance", International Journal of Computer Science, Vol. 8, Issue 2, 2011

[9] Beat Fluri, Michael Wursch and Harald C. Gall, "Do Code and Comments Co-Evolve? On the Relation Between Source Code and Comment Changes", Working Conference on Reverse Engineering, 2007.

[10] Walid M. Ibrahim, Nicolas Betternburg, Bram Adams, Ahmed E. Hassan, "On the Relationship Between Comment Update Practices and Software Bugs", Elsevier, 2012. [11] Hitesh Sajnani, "Automatic Software Architecture Recovery: A Machine Learning

Approach", IEEE, 2012.

[12] Takashi Ishio, Shogo Etsuda and Katsuro Inoue,"A Lightweight Visualizationof Interprocedural Data-Flow Paths for Source Code Reading", IEEE, 2012.

[13] Carlos Noguera, Coen De Roover, Andy Kellens, Viviane Jonckers, "Code Querying By UML", IEEE, 2012.

[14] Janet Feigenspan, Christian Kastner, Jorg Leibig and Sven Apel, Stefan Hanenberg, "Measuring Program Experience", IEEE, 2012.

[15] Scott Blinmann and Andy Cockburn, "Program Comprehension: Investigating the Effects of Naming Style and Documentation", 6th Australasian User Interface Conference, 2005. [16] Annie Chen, Eric Chou, Joshua Wong, Andrew Y. Yao, Qing Zhang, Shao Zhang and

(8)

152 | N E R O

[17] Lin Tan, Ding Yuan, Gopal Krishna, and Yuanyuan Zhu, " /* iComment: Bugs or Bad Comments? */", Proceedings of Twenty-First ACM SIGOPS Sysmposium on Operating Sistems Principles, Page 145-158, 2007.

[18] Michael P. O'Brien, "Software Comprehension - A Review & Research Direction", Technical Report UL-CSIS-03-3, 2003.

[19] Janet Feigenspan, "Program Comprehensionof Feature-Oriented Software Development", University of Magdeburg, Germany, 2011.

[20] Janet Feigenspan, Nobert Siegmund, Andreas Hesselberg, Markus Koppen, "PROPHET: Tool Infrastructure To Support Program Comprehension Experiments", IEEE, 2011. [21] Janet Feignespan, Sven Apel, Jorg Liebig and Christian Kastner, "Exploring Software

Measures to Assess Program Comprehension", IEEE, 2011.

[22] Cynthia L. Corritore and Susan Wiedenbeck, "An Exploratory study of program comprehension strategies of procedural and object -oriented programmers", International Journal Human-Computer Studies, 2001.

[23] Jonathan L. Maletic and Andrian Marcus, "Supporting program comprehension Using Semantic and Structural Information", IEEE, 2001.

[24] Vennila Ramalingam and Susan Wiedenbeck, “An Empirical Study of Novice Program Comprehension in the Imperative and Object-Oriented Styles”, 1997.

[25] Tim Frey, Marius Gelhausen and Gunter Saake, "Categorization of Concern: A Categorical Program Comprehension Model", ACM, 2011.

[26] Tobias Roehm, Rebecca Tiarks, Rainer Koschke and Walid Maalej, "How do Professional Developers Comprehend Software ?", IEEE, 2012.

[27] Claire Knight and Malcolm Munro, "Program Comprehension Experiences With GXL: Comprehension for Comprehension", IEEE, 2002.

[28] Maryanne Fisher, Anthony Cox and Lin Zhao, "Using Sex Differences to Link Spatial Cognition and Program Comprehension", IEEE, 2006.

[29] Rashmi Sinha and Ashish Dewangan, "Transmutation of Regular Expression to Source Code Using Code Generators", International Journal of Computer Trends and Technology, Volume 3, Issue 6, Page 787-791, ISSN: 2231-2803, 2012.

[30] Saurabh Jain, Deepak Singh Tomar, and Divya Rishi Sahu, "Detection of Javascript Vulnerability At Client Agen", International Journal of Scientific & Technology Research, Volume 1, Issue 7, page 36-41, ISSN: 2277-8616, 2012.

[31] Dominik D. Freydenberger, "Extended Regular Expressions: Succinctness and Decidability", 28th Symposium on Theoritical Aspects of Computer Science, pp. 507-518, 2011.

[32] Dominik D. F. and Timoti Kotzing, “Fast Learning of Restricted Regular Expressions and

DTDs”, International Conference on Database Theory, pp. 45-56.

[33] Cui Linhai, "An Innovative Approach for Regular Expression Matching Based on NoC Architecture", International Journal of Smart Home, Vol.8, No. 1, pp. 45-52, 2014

[34] Tony Stubblebine, "Regular Expression Pocket Reference Second Edition", O'Reilly, 2007.

Gambar

Gambar 1 . Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti.
Gambar 2. Proses Validasi input Data.
Gambar 3. Data uji pemberian komentar otomatis pada 31 program java

Referensi

Dokumen terkait

Kelas inspirasi adalah menghadirkan orang-orang yang berkompeten dibidangnya yang akan dijadikan narasumber dalam memberikan inspirasi bahkan motivasi kepada anak didik dengan

arah pengaruh yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi keterampilan akan membuat kinerja pegawai semakin baik pula, hal itu dibuktikan dengan hasil

Berdasarkan analisis data dan pembahas- an, maka penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pendekatan Contextual Teaching and Learning menggunakan metode

dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Setiap produk tafsir mempunyai ciri khas dalam corak yang beraneka ragam dan

Aktivitas gempa bumi berupa pembentukan rekahan dan sesar-sesar baru, reaktifasi dari rekahan/sesar lama dan tremor (ground motion) bisa merupakan bencana langsung

Berdasarkan pada analisis data penelitian yang dijelaskan pada bab VI, pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh secara

‘’Sejak tanggal 31 Desember 2012 , fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana

Simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut kepemimpinan transformasional, disiplin kerja dan imbalan finansial memiliki pengaruh signifikan positif