• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPJS1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BPJS1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BPJS

Intan Abriani Ayuningrum

Rusma Elysha

(2)

Definisi BPJS

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah badan hukum publik. BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Fungsi BPJS

BPJS Kesehatan: Berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

(3)

Tugas BPJS

Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta

Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja

Menerima bantuan iuran dari Pemerintah

Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta

Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial

Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial

(4)

Wewenang BPJS

Menagih pembayaran Iuran

Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai

Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja dalam

memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional

Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah

Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan

Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya

Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

(5)

Azas-azas BPJS

Kemanusiaan

Yang dimaksud dengan “asas kemanusiaan” adalah asas yang terkait dengan penghargaan terhadap martabat manusia. 

Manfaat

Yang dimaksud dengan “asas manfaat” adalah asas yang bersifat operasional menggambarkan pengelolaan yang efisien dan efektif.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(6)

BPJS  Kesehatan

BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

Kepersertaan

Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuranPekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya

Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya

a.

Pegawai Negeri Sipil

b.

Anggota TNI

c.

Anggota Polri

d.

Pejabat Negara

e.

Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri

f.

Pegawai Swasta

(7)

Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya

a.

Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri

b.

Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.Termasuk  WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.

Bukan pekerja dan anggota keluarganya

a.

Investor

b.

Pemberi Kerja

c.

Penerima Pensiun

d.

Veteran

e.

Perintis Kemerdekaan

f.

Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan

(8)

Manfaat

Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan meliputi :

Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup:

Administrasi pelayanan

Pelayanan promotif dan preventif

Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis

Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif

Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

Transfusi darah sesuai kebutuhan medis

Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama

Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi

Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup:

Rawat jalan

(9)

Iuran:

Bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran dibayar oleh Pemerintah.

Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.

Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.

Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% (satu persen) dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.

Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dan lain-lain),

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari

Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.

(10)

BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan  adalah badan hukum publik yang bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja bagi seluruh pekerja Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia.

Program Jaminan Hari Tua (JHT)

Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua.

Iuran Program Jaminan Hari Tua:

ditanggung Perusahaan = 3,7%

ditanggung Tenaga Kerja = 2%

Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya.

Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:

Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap

Berhenti bekerja yang telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun dan masa tunggu 1 bulan

Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI.

(11)

Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)  

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja.

Manfaat

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.

Iuran

Kelompok I: 0.24 % dari upah sebulan

Kelompok II: 0.54 % dari upah sebulan

Kelompok III: 0.89 % dari upah sebulan

Kelompok IV: 1.27 % dari upah sebulan

(12)

Program Jaminan Kematian (JKM)

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.

Jasa Kontruksi

Jasa kontruksi adalah Program Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa Konstruksi yang diatur melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 Tanggal 29 September 1999.

Tahap Kepesertaan

Setiap  Kontraktor  Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek Jasa  Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan semua  tenaga kerja (borongan/harian lepas dan musiman) yang bekerja pada proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Adapun proyek - proyek tersebut meliputi :

Proyek-proyek APBD

Proyek-proyek atas Dana Internasional

Proyek-proyek APBN

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Persilangan antara Baluran berdaun oval dengan 100 H dan IAC 100 berdaun bulat menghasilkan keturunan F1 dan F1 resiprok berdaun oval, menandakan bahwa bentuk daun oval

Serta pengalaman yang telah dilakukan selama pelaksanaan PPL 2 yang telah mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing, guru pamong, serta guru-guru di SD Negeri

Setelah mendapatkan pelatihan diharapkan ibu-ibu rumah tangga mendapatkan keterampilan dan pengetahuan tentang bagaimana pengolahan ikan tongkol untuk dijadikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemangkasan menghasilkan pertumbuhan rata-rata panjang batang lebih pendek dari perlakuan tanpa pemangkasan, sebaliknya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997), Sistem Penerimaan Siswa Baru Pendidikan Sistem Ganda , Jakarta; Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan

Sedangkan dari hasil pengamatan peubah pertumbuhan vegetatif lainnya, ya- itu: jumlah daun (Tabel 2), luas daun (Tabel 3), indeks luas daun (Tabel 4), luas kanopi

[r]

 Constraints – requirements or restrictions placed on the firm by the operating environment, stated in linear relationships of the decision variables..  Parameters -