Wrap-up Problem Based Learning Wrap-up Problem Based Learning
B.2 B.2 Skenario 1 Skenario 1
Blok Sistem Saluran Kemih Blok Sistem Saluran Kemih
Urin Seperti Air
Urin Seperti Air
Cucian Daging
Cucian Daging
Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran 0 0Universitas YARSI Universitas YARSI Jakarta Jakarta 2009 2009 1 1
WRAP-UP
Problem Based Learning SKENARIO 1
BLOK SISTEM SALURAN KEMIH
Urin Seperti Air Cucian Daging
oleh:
B.2
KETUA TRI WAHYU 110!00"!"# SEKRETARIS YUNITA $AN%ESTUTI 110!00"&0&
ANGGOTA
M ABDURRAHMAN 110!00"1#1 NA'ILA MAHIDA SUKMONO 110!00(1"(
NUR)ALINDA 110!00"!0( $EBRIAN RACHMAN 110!00"!10 SATRIO BA%OES $ W 110!00"!** SULTANAH 110!00"!(+ TU%AS MAHARDHIKA 110!00"!#0 0
Skenario 1
URIN SE$ERTI AIR CUCIAN DA%IN%
Cy, usia 9 tahun, dibawa ibunya ke dokter karena sudah dua hari air ,encingn-a .e/arna eperti air cucian aging . Sejak dua minggu yang au, wajah Cy sering tampak .eng,a, . !euhan ain yang dirasakan adaah n-eri ,epa2a. "ada riwayat penyakitb dahuu, Cy sering menderita raang tengg3r3,an. #iwayat trauma tidak ada.
"emeriksaan $sik%
!esadaran komposmentis, te,anan ara4 1(05100 66Hg,
pernapasan &'()menit, suhu *+oC, ,3n7ungti8a pa2pe.ra ta6pa,
ane6i
"emeriksaan jantung, paru, dan abdomen norma
"emeriksaan aboratorium%
Darah% b 10 gr)d-, t */, eukosit '000)-, trombosit
&&.000)- Urin% /arna ,e6era4an, protein 2334, eritr3it penu4, eukosit 15
Step 1
cari7y un7amiiar terms
Ane6i % keadaan pucat.
K3n7ungti8a % seaput yang meapisi bagian permukaan daam keopak mata dan boa mata.
K3n7ungti8a pa2pe.ra % seaput daam keopak mata. $a2pe.ra % keopak mata8 peupuk mata.
Step &
de$ne probems
1. Apa penyebab air kencing Cy bewarna seperti air cucian daging &. :engapa tekanan darah pasien tinggi
*. :engapa wajah Cy sering tampak bengkak
. Apa hubungan antara radang tenggorokan dengan urin yang bewarna seperti air cucian daging
. Apa yang dimaksud dengan protein 2334 '. Apa yang dimaksud dengan siinder eritrosit +. Apa yang dimaksud dengan eritrosit penuh ;. :engapa terjadi nyeri kepaa
Step *
brainstorm possibe e(panations 7or the probems
1. !arena terjadi gangguan pada gomeruus yang diakibatkan oeh in7eksi sehingga membran ebih permeabe dan mengakibatkan se5se darah dan protein dapat oos. <eh karena itu, urin bewarna merah seperti air cucian daging.
&. Akti=asi #AAs menyebabkan =asokonstriksi dan retensi natrium sehingga beban jantung meningkat dan tekanan darah pun semakin meningkat.
*. >ekanan onkotik kapier menurun sehingga cairan berpindah ke jaringan interstitia dan menyebabkan edema.
. #adang tenggorokan bisa menyebabkan penyebaran bakteri ke ginja secara hematogen dan mengin7eksi ginja.
. Ditemukannya protein daam urin.
'. ? @ritrosit memaksa keuar meaui tubuus5tubuus ginja.
? n7eksi pada ginja dapat mengakibatkan produksi @"< terganggu sehingga eritrosit menjadi abnorma.
+. Ditemukannya eritrosit dan komponen5komponen ainnya di daam urin. ;. ? !arena tekanan darah tinggi
? !arena anemia, terjadi gangguan transpor <& dengan kompensasi
=asodiatasi pembuuh darah yang kemudian akan menekan daerah di sekitar pembuuh darah di kepaa sehingga nyeri kepaa dapat terjadi.
Step
arrange e(panation into a tentati=e soution or hypothesis
"ada in7eksi tenggorokan terjadi mekanisme pertahanan tubuh yang membentuk kompeks antigen5antibodi, yang kemudian menyebar secara hematogen ke ginja dan mengendap di ginja. @ndapan kompeks antigen5 antibodi ini mengakibatkan membran ginja menjadi ebih permeabe sehingga se darah dan protein ikut tersaring dan keuar bersama urin. Adanya darah di daam urin membuat urin bewarna seperti air cucian daging. Bejaa yang dapat ditimbukan oeh mekanisme ini antara ain nyeri kepaa8 sedangkan tandanya adaah edema kepaa dan hipertensi. "ada pemeriksaan aboratorium, didapatkan eritrosit penuh, siinder eritrosit, dan protein pada urin serta kadar b darah yang menurun.
Step
de$ne earning objecti=es
1 Memahami dan menjelaskan anatomi ginjal 1.1 Menjelaskan anatomi makroskopik ginjal 1.2 Menjelaskan anatomi mikroskopik ginjal
2 Memahami dan mejelaskan fisiologi ginjal, pembentukan urin, dan aspek biokimia peran ginjal
3 Memahami dan menjelaskan glomerulonefritis (GN) 3.1 Menjelaskan definisi GN
3.2 Menjelaskan klasifikasi GN 3.3 Menjelaskan etiologi GN akut 3. Menjelaskan patogenesis GN akut
3.! Menjelaskan manifestasi klinis GN akut
Memahami dan menjelaskan diagnosis glomerulonefritis .1 Menjelaskan pemeriksaan penunjang
.2 Menjelaskan komplikasi glomerulonefritis .3 Menjelaskan prognosis glomerulonefritis
! Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan glomerulonefritis !.1 Menjelaskan terapi farmakologis
!.2 Menjelaskan pen"egahan
Step '
gathering in7ormation and indi=idua study
Step +
1. ANATOI AKROSKOPIK !AN IKROSKOPIK GIN"AL 11 ANATOMI MAKROSKO$IK %IN9AL
!edua ginja 2ren4 ber7ungsi mensekresikan sebagian besar produk sisa metaboisme. #en mempunyai peran penting mengatur keseimbangan air dan eektroit di daam tubuh dan mempertahankan keseimbangan asam5basa darah.
#en bewarna cokat5kemerahan dan teretak di beakang peritoneum, tinggi pada dinding posterior abdomen samping kanan dan kiri coumna =ertebrais8 dan sebagian besar tertutup oeh arcus costais. #en de(tra teretak sedikit ebih rendah dibanding ren sinistra karena adanya obus hepatis de(ter yang besar. 6ia diaphragma berkontraksi pada waktu respirasi, kedua ren turun ke arah =ertika sampai sejauh &, cm. "ada kedua margo mediais ren yang cekung, terdapat ceah =ertika yang dibatasi oeh pinggir5pinggir substansi ren yang teba dan disebut 4i2u6 rena2e. ium renae meuas ke suatu ruangan yang besar, disebut inu rena2i.
#en mempunyai seubung sebagai berikut%
• Capu2a :.r3a, meiputi dan meekat de
ngan erat pada permukaan uar ren.
• Capu2a aip3a, meiputi capsua $brosa.
▲
%a6.ar 1;1 Ren dextra dilihat dari anterior
• 'acia rena2i, merupakan kondensasi jaringan ikat yang teretak di
uar capsua adiposa serta meiputi ren dan gandua suprarenais. Di atera, 7ascia ini meanjutkan diri sebagai 7ascia trans=ersais.
• C3rpu aip3u6 pararena2e, teretak di uar 7ascia renais dan
sering didapatkan daam jumah besar. Corpus adiposum pararenae membentuk sebagian emak retroperitonea.
▲
%a6.ar 1;! Ren dextra dengan potongan memanjang. Dapat terlihat bagian-bagian dalam ren
BATAS;BATAS REN
▼Ta.e2 1;1 Batas-batas anterior dan posterior ren dextra
Ren De<tra
Anteri3r $3teri3r
e(ura coi de(tra Coon ascendens Duodenum 24 epar 2ob. de(tra4 :esocoon trans=ersum :. psoas de(tra :. uadratus umborum de(tra :. trans=ersus abdominis de(tra 9
E. subcostais 2F> G4 de(tra E. ieohypogastricus de(tra E. ieoinguinais 2F- 4 de(tra Costae G de(tra
▼Ta.e2 1;! Batas-batas anterior dan posterior ren sinistra
Ren Sinitra
Anteri3r $3teri3r
e(ura coi sinistra Coon descendens "ancreas "angka mesocoon trans=ersum -ien Baster :. psoas sinistra :. uadratus umborum sinistra :. trans=ersus abdominis sinistra E. subcostais 2F> G4 sinistra E. ieohypogastricus sinistra E. ieoinguinais 2F- 4 sinistra "ertengahan costae G H G sinistra )ASKULARISASI REN
Arteria renais berasa dari aorta abdominais setinggi =ertebra umbais . :asing5masing arteria renais biasanya bercabang menjadi arteriae eg6enta2e yang masuk ke daam hium renais, empat di depan dan satu di beakang pe=is renais. Arteiae ini mendarahi segmen5segmen atau area renais yang berbeda. Arteriae 23.are berasa dari arteria segmentais, masing5masing satu buah untuk satu pyramid renais. Sebeum masuk substansia renais, setiap arteria obaris mempercabangkan dua atau tiga arteriae inter23.are. Arteriae interobares berjaan menuju corte( di anatara pyramides renaes. "ada perbatasan corte( dan medua renais, arteriae interobares bercabang
10 % a 6 . a r 1 ; & V a s k u l a r i s a s i r e n n i s t r a
menjadi arteriae arcuatae yang meengkung di atas basis pyramides renaes. Arteriae arcuatae mempercabangkan sejumah arteriae inter23.u2are yang berjaan ke atas di daam corte(. Arteri32 a=eren g236eru2u> yang masuk ke kapsu 6owman, merupakan cabang arteriae interobuares.
$ERSARA'AN REN
Serabut p2e<u rena2i. Serabut5serabut a7eren yang berjaan meaui pe(us renais masuk ke medua spinais meaui ner=i thoracici G, G, dan G.
1! ANATOMI MIKROSKO$IK %IN9AL
a %236eru2u
Bomeruus adaah massa kapier yang berbeit5beit terdapat sepanjang perjaanan arterio, dengan sebuah arterio a7eren memasuki gomeruus dan sebuah arterio e7eren meninggakan gomeruus. Diameter arterio a7eren ebih besar dibanding diameter arterio e7eren dan akibatnya gomeruus menjadi sebuah sistem yang bertekanan reati7 tinggi, membantu pembentukan cairan jaringan daam jainan kapier.
11
▲
%a6.ar 1;? Sistem nefron: glomerulus, kapsul Bowman, tubulus proximal, ansa enle, tubulus distal, dan duktus koligen
@pite parieta, yaitu p33it, mengeiingi sekeompok keci kapier dan di antara ansa kapier dekat arterio a7eren dan e7eren terdapat tangkai dengan daerah bersisian dengan amina basa kapier yang tidak diapisi endote. Daam daerah seperti itu teretak e2 6eengia2. Se ini berbentuk bintang mirip perisit yang dijumpai di tempat ain dengan cabang5cabang sitopasma yang kadang5 kadang meuas di antara endote dan amina basa. Se mesangia ini dapat berkerut jika dirangsang oeh angiotensin, dengan akibat berkurangnya airan darah
daam kapier gomeruus. Seain itu, se mesangia dianggap bersi7at 7agositik dan akan bermitosis untuk proi7erasi pada beberapa penyakit ginja.
6erdekatan dengan gomeruus, se5se otot poos daam tunika media arterio a7eren bersi7at epite23. ntinya buat dan sitopasmanya
mengandung granua, waaupun granua itu tak tampak dengan puasan rutin hematoksiin dan eosin. Se5se ini adaah e2 9u,ta;g236eru2ar 2IB4. Daam arterio a7eren, amina eastika interna tidak ada, sehingga se IB berdekatan dengan endote, jadi berdekatan dengan
1&
▲
%a6.ar 1;* !otongan melintang glomerulus. Dapat terlihat arteri aferen
"##$ dan eferen "%#$, tubulus proximal "!&$, tubulus distal "D&$ dan sel mesangial
"'($
◄%a6.ar 1;( (lomerulus: arteri
aferen "##$, sel )uxtaglomerulus ")*$, makula densa "'D$, tanda panah menunjukkan granula +ang mungkin merupakan renin +ang dihasilkan oleh )*. &anda
bintang merupakan nulei dari sel-sel endotelial arteriole aferen glomerulus
darah daam umen. Se5se itu juga berhubungan erat dengan 6a,u2a ena, suatu bagian khusus tubuus kontortus dista yang terdapat di antara arterio a7eren dan e7eren. :akua densa tidak mempunyai amina basa. 6erhubungan dengan se yang bergranu, terdapat beberapa se warna pucat yang disebut e2 Laci atau e2 6eangia2 e,trag236eru2ar. ungsinya tidak diketahui, akan tetapi mungkin menghasikan eritropoietin 2@"<4, hormon yang merangsang eritropoiesis di daam sumsum tuang.
Se IB menghasikan enJim yang disebut renin. Daam darah, renin mempengaruhi angi3tenin3gen 2suatu protein pasma4 untuk menghasikan angi3tenin I. 6entuk ini tidak akti7, akan tetapi diubah menjadi angi3tenin II oeh sekresi suatu enJim kon=ersi yang terdapat daam paru 2angio#ensin $on%er#ing en&'me)AC@4. Angiotensin berperan terhadap korteks adrena dan menyebabkan peepasan adosteron yang pada giirannya mempengaruhi tubuus rena 2terutama tubuus dista4 untuk menambah reabsorpsi natrium dan korida8 jadi air yang menambah =oume pasma. Angiotensin juga merupakan suatu =asokonstriktor yang kuat.
. Kapu2 B3/6an
!apsu 6owman, peebaran ne7ron yang dibatasi epite, diin=aginasi oeh jumbai kapier gomeruus sampai mendapatkan bentuk seperti cangkir yang berdinding ganda. >erdapat rongga berupa ceah yang sempit, rongga kapsua, di antara apisan uar atau parieta 2 epite2 ,apu2a4 dan apisan daam atau =isera 2 epite2 g236eru2u4 yang meekat erat pada jumbai kapier. !orpuske ginja mempunyai p32u 8a,u2ar, tempat arterio a7eren dan e7eren masuk dan keuar gomeruus dan tempat apisan kapsua membaik untuk meapisi pembuuh darah sebagai apisan =isera. !orpuske ginja juga mempunyai p32u urinariu pada sisi sebeahnya, tempat rongga kapsua berhubungan dengan umen tubuus kontortus pro(ima dan tempat epite parieta 2gepe4 meanjutkan diri pada epite kuboid atau siindris rendah tubuus kontortus pro(ima.
Lapian parieta2 kapsu 6owman tersusun dari epite2 e2api gepeng dengan inti agak menonjo ke rongga kapsua. "ada pous urinari, se5se gepeng ini bertambah tinggi meebihi 5 se untuk berhubungan dengan epite siindris rendah yang meapisi dinding tubuus kontortus pro(ima. Lapian 8iera2 epite meekat erat pada kapier gomeruus dengan inti se5se epite ini pada sisi kapsua amina basa, akan tetapi tidak membentuk embaran yang utuh dan se5senya teah mengaami perubahan.
Se ini disebut p33it dan pada dasarnya berbentuk bintang, dengan badan senya yang hampir tidak pernah meekat pada amina basa kapier gomeruus, akan tetapi terpisah sejauh 15& m.
c Tu.u2u K3nt3rtu $r3<i6a2
>ubuus kontortus pro(ima, muai dari pous urinarius korpuske ginja, panjangya hampir 1 mm dengan diameter uar 05'0 m. >ubuus ini berakhir sebagai sauran yang urus dan berjaan menuju
berkas meduar yang paing dekat tempat tubuus meanjutkan diri dengan ansa ene.
"ada pangkanya terdapat bagian sempit yang disebut KeherL 2ne$( 4, tempat terjadinya peraihan yang mendadak dari epite gepeng 2parieta4 kapsu 6owman ke epite2 e2api i2inri rena4 tubuus pro(ima. Se5se tubuus pro(ima bersi7at e3in3:2i, dengan batas sikat 2br)s* border 4 dan garis5garis basa 2basal s#ria#ions4 dan umen biasanya nyata ebar. 6atas se tak jeas karena sistem interdigitasi yang rumit dan membran pasma
atera se5se yang bersisian. Ana Hen2e
Seg6en tipi. "eraihan dari pars descendens yang teba 2tubuus pro(ima pars rekta4 ke segmen tipis biasanya mendadak, berseang beberapa se dengan perubahan epite kuboid dan torak rendah ke gepeng. Diameter uar segmen tipis hanya 1&51 m, dengan diameter umen reati7 besar, sedangkan tinggi epite hanya 15& m.
Seg6en te.a2. "eraihan segmen tipis ke segmen teba tiba5tiba, dengan se5se yang bertambah tinggi dari gepeng sampai kuboid. "ada ne7ron panjang, perubahan terjadi di pars ascendens. "ada ne7ron pendek, perubahan biasanya terdapat pada pars descendens sehingga segmen teba membentuk ansa. :eihat strukturnya, segmen teba mirip tubuus kontortus dista pars kontorta, akan tetapi tinggi epite ebih pendek dan inti cenderung menonjo ke umen. "ars rekta tubuus dista berjaan dari medua ke korteks, menuju korpuske rena asa dan menempati tempat bersisian dengan arterio a7eren dan e7eren sebagai 6a,u2a ena, dengan demikian membentuk bagian akhir ansa ene.
e Tu.u2u K3nt3rtu Dita2
Di daerah makua densa, ne7ron meanjutkan diri sebagai tubuus kontortus dista yang menempuh perjaanan yang pendek berkeok5 keok di korteks dan berakhir dekat sebuah berkas medua dengan meanjutkan diri ke daam duktus koigens. >ubuus kontortus dista ebih pendek dari tubuus kontortus pro(ima sehingga pada sediaan tampak daam jumah yang ebih keci, diameter ebih keci dan se5 senya kuboid ebih keci dan tidak mempunyai brush border . 6iasanya '5; inti tampak daam potongan meintang. Umumnya se kurang mengambi warna bia dibandingkan dengan se5se tubuus kontortus pro(ima. Di
1
▲
%a6.ar 1;" 'edulla: duktus koligen "*&$, ansa henle segmen tebal "&$, ansa henle segmen tipis "&$, arteriolae retae spuriae "#R$,
daam sitopasma bagian basa terdapat interdigitasi tonjoan5 tonjoan se atera yang rumit mirip dengan yang tampak pada tubuus pro(ima. a ini memberikan gambaran bergaris pada bagian basa se dan merupakan mekanisme pompa natrium yang akti7 dari cairan tubuar. Setiap tubuus kontortus dista dihubungkan oeh sauran penghubung pendek ke duktus koigens yang keci.
= Du,tu K32igen
Duktus koigen atau duktus eksretorius bukan merupakan bagian dari ne7ron. Setiap tubuus kontortus dista berhubungan dengan duktus koigens meaui sebuah cabang sampai duktus koigen yang pendek yang terdapat daam berkas meduar8 terdapat beberapa cabang seperti itu. Duktus koigen berjaan daam berkas medua menuju medua. Di bagian medua yang ebih ke tengah, beberapa duktus koigens bersatu untuk membentuk duktus yang besar yang bermuara ke apeks papia. Sauran ini disebut u,tu papi2ari 2Be22ini4 dengan diameter 1005&00 m atau ebih. :uara ke permukaan papia sangat besar, sangat banyak dan sangat rapat, sehingga papia tampak seperti sebuah tapisan 2area cri.r3a4.
Se5se yang yang meapisi sauran ekskretorius ini ber=ariasi ukurannya, muai dari kuboid rendah di bagian pro(ima sampai siindris tinggi di duktus papiaris utama. 6atas se teratur dengan sedikit interdigitasi dan umumnya se tampak pucat dengan beberapa organe. Duktus koigen menyaurkan kemih dari ne7ron ke pe=is ureter dengan sedikit absorpsi air yang dipengaruhi oeh hormon anti5diuretik 2AD4.
+. ,ISIOLOGI GIN"AL PEBENTUKAN URIN !AN ASPEK BIOKIIA PERAN GIN"AL
'UN%SI %IN9AL%
a. $enge2uaran @at ia 3rgani, . Binja mengekresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemogobin dan hormon.
b. $engaturan ,3nentrai i3n;i3n penting. Binja mengekresi ion natrium, kaium, kasium, magnesium, su7at, dan 7os7at. @kskresi ion5ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya meaui rute ain, seperti pada sauran gastrointestina atau kuit.
c. $engaturan ,eei6.angan aa6 .aa tu.u4 . Binja mengendaikan ekskresi ion hidrogen 234, bikarbonat 2C<
*54, dan amonium 2E34 serta
memproduksi urin asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh. d. $engaturan pr3u,i e2 ara4 6era4 . Binja meepas eritropoietin
2@"<4, yang mengatur produksi se darah merah daam sumsum tuang. e. $engaturan te,anan ara4. Binja mengatur =oume cairan yang
esensia bagi pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enJim renin. #enin adaah komponen penting daam mekanisme renin5 angiotensi5adosteron 2#AA4, yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
7. $engena2ian ter.ata ter4aap ,3nentrai g2u,3a ara4 an aa6 a6in3 ara4. Binja, meaui ekskresi gukosa dan asam amino berebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien daam darah.
g. $enge2uaran @at .eracun. Binja mengeuarkan poutan, Jat tambahan makanan, obat5obatan, atau Jat kimia asing ain dari tubuh.
$EMBENTUKAN URIN
Binja memproduksi urin yang mengandung Jat sisa metaboik dan mengatur komposisi cairan tubuh meaui tiga proses utama% :2trai gomeruus, rea.3rpi tubuus, dan e,rei tubuus.
a 'i2trai g236eru2u
itrasi gomeruus adaah perpindahan cairan dan Jat terarut dari kapier gomeruus, daam gradien tekanan tertentu ke daam kapsu 6owman. itrasi ini dibantu oeh 7aktor berikut%
• Me6.ran ,api2er g236eru2u 2e.i4 per6ea.e2 dibanding kapier
ain daam tubuh sehingga $trasi berjaan dengan sangat cepat.
• Te,anan ara4 a2a6 ,api2er g236eru2u 2e.i4 tinggi dibanding
tekanan darah daam kapier ain karena diameter arterio e7eren ebih keci dibanding diameter arterio a7eren.
. Rea.3rpi tu.u2u
Sebagian besar $trat 299/4 secara seekti7 direabsorpsi daam tubuus ginja meaui i=ui pai= graien ,i6ia atau 2itri, , tranp3r a,ti= ter4aap graien tere.ut, atau i=ui ter=ai2itai. Sekitar ;/ EaC dan air serta semua gukosa dan asam amino pada $trat gomeruus diabsorpsi daam tu.u2u ,3nt3rtu pr3<i6a2, waaupun reabsorpsi berangsung pada semua bagian ne7ron.
c Se,rei tu.u2u
:ekanisme sekresi tubuus adaah proses akti7 yang memindahkan Jat keuar dari darah daam kapier peritubuus meewati se5se tubuus menuju cairan tubuus untuk dikeuarkan daam urin.
▲%a6.ar !;1 efron dan proses /ltrasi, reabsorpsi, dan sekresi pada
pembentukan urin
▼Ta.e2 !;1 Ringkasan transportasi 0at-0at +ang menembus tubulus kontortus
proximal dan distal nefron
Tu.u2u K3nt3rtu $r3<i6a2
Rea.3rpi Se,rei
'+/ Ea3 yang di$trasi secara
akti7 direabsorpsi8 C5 mengikuti
secara pasi7
Semua gukosa dan asam amino
yang di$trasi direabsorpsi oeh transportasi akti7 sekunder
"<5 dan eektroit ain yang
di$trasi direabsorpsi daam jumah yang ber=ariasi8
'/ &< yang di$trasi secara
osmosis direabsorpsi
Semua ! 3 yang di$trasi
direabsorpsi
Sekresi 3 ber=ariasi,
bergantung pada status asam5 basa tubuh
Sekresi ion organik
Tu.u2u K3nt3rtu Dita2
Rea.3rpi Se,rei
#ebasorpsi Ea3 ber=ariasi,
dikontro oeh aldosteron8 C5
mengikuti secara pasi7
#eabsorpsi &< ber=ariasi,
dikontro oeh asopresin
Sekresi 3 ber=ariasi,
bergantung pada status asam5 basa tubuh
Sekresi ! 3 ber=ariasi, dikontro
oeh aldosteron Du,tu K32igen
Rea.3rpi Se,rei
#eabsorpsi &< ber=ariasi,
dikontro oeh asopresin
Sekresi 3 ber=ariasi, bergantung
pada status asam5basa tubuh
KARAKTERISTIK URIN
a K36p3ii. Urin terdiri dari 9/ air dan mengandung Jat terarut sebagai berikut%
• at .uangan nitr3gen meiputi urea dari deaminasi protein, asam
urat dari kataboisme asam nukeat, dan kreatinin dari proses penguraian kreatin 7os7at daam jaringan otot.
• Aa6 4ipurat adaah produk sampingan pencernaan sayuran dan
buah.
• Baan ,et3n yang dihasikan daam metaboisme emak adaah
konstituen norma daam jumah keci.
• E2e,tr32it meiputi ion natrium, kor, kaium, amonium, su7at, 7os7at,
kasium, dan magnesium.
• H3r63n atau 6eta.32it 43r63n ada secara norma daam urin.
• Ber.agai 7eni t3,in atau @at ,i6ia aing, pig6en, 8ita6in,
atau en@i6 secara norma ditemukan daam jumah yang keci.
• K3ntituen a.n3r6a2 meiputi abumin, gukosa, se darah merah,
sejumah besar badan keton, Jat kapur 2terbentuk saat Jat mengeras daam tubuus dan dikeuarkan4, dan batu ginja atau kakui.
. Si=at :i,
• Warna. Urin encer biasanya kuning pucat dan kuning pekat jika
kenta. Urine segar biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan.
• Bau. Urin memiiki bau yang khas dan cenderung berbau amonia jika
didiamkan. 6au ini dapat ber=ariasi sesuai dengan diet8 misanya, seteah makan asparagus. "ada diabetes yang tidak terkontro, aseton menghasikan bau manis pada urin.
• Aiita atau a2,a2inita. p urin ber=ariasi antara ,; sampai +,
dan biasanya sekitar ',08 tetapi juga bergantung pada diet. ngesti makanan yang berprotein tinggi akan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran akan meningkatkan akainitas.
• Berat 7eni urin berkisar antar 1,001 sampai 1,0*8 bergantung pada
konsentrasi urin.
. GLOERULONE,RITIS /GN0 &1 DE'INISI %N
Bomeruone7ritis merupakan penyakit peradangan ginja biatera yang dimuai daam gomeruus dan bermani7estasi sebagai proteinuria dan)atau hematuria. :eskipun esi terutama ditemukan pada gomeruus, tetapi seuruh ne7ron pada akhirnya akan mengaami kerusakan sehingga terjadi gaga ginja kronik. "enyakit yang mua5mua digambarkan oeh #ichard 6right pada tahun 1;&+ 2Bright1s disease4, sekarang diketahui merupakan kumpuan banyak penyakit dengan berbagai etioogi 2sebagian besar tidak diketahui4, meskipun respons imun agaknya menimbukan beberapa bentuk gomeruone7ritis.
&! KLASI'IKASI %N
%LOMERULONE'RITIS $RIMER
• %N 6e6.ran3a ne=r3pati 6e6.ran3a "enyakit dengan
progresi7 ambat ini, sering terjadi pada usia antara *0 dan 0 tahun, seara morfologis ditandai dengan adan+a endapan berisi imunoglobulin di subepitel sepanjang membran basa glomerulus "(B'$. "ada awa penyakit, gomeruus mungkin tampak norma dengan mikroskop cahaya, tetapi kasus yang sudah terbentuk sempurna memperihatkan penebalan difus dinding kapiler .
• Ne=r3i 2ip3i minimal $*ange disease Bangguan yang
reati7 jinak ini merupakan penyebab paing sering sindrom ne7rotik pada anak. !en+akit ini ditandai dengan glomerulus +ang pada pemeriksaan mikroskop aha+a tampak normal, tetapi di bawah mikroskop elektron memperlihatkan hilangn+a tonjolan-tonjolan kaki sel epitel iseral. Maaupun dapat timbu pada semua usia, penyakit ini paing sering ditemukan pada usia &5* tahun.
• %236eru23,2er3i eg6enta2 =3,a2 'S% 2S( seara
histologis ditandai dengan sklerosis +ang mengenai sebagian, tetapi tidak semua glomerulus dan melibatkan han+a segmen setiap glomerulus. Bambaran histoogik ini sering berkaitan dengan sindrom ne7rotik dan dapat terjadi%
berkaitan dengan penyakit ain, seperti in7eksi F 2ne7ropati
F4, kecanduan heroin 2ne7ropati kecanduan heroin48
sebagai proses sekunder pada bentuk ain BE 2misa, ne7ropati
gA48
sebagai komponen ne7ropati abasi gomeruus8
pada suatu bentuk kongenita herediter yang terjadi akibat
mutasi gen sitoskeeta yang diekspresikan di podosit8 atau
sebagai penyakit primer.
• %N 6e6.ran3pr32i=erati= M$%N '!( seara histologis
bermanifestasi sebagai perubahan membran basal dan mesangium serta proliferasi sel glomerulus. "enyakit ini membentuk sekitar 510/ kasus sindrom ne7rotik idiopatik pada anak dan dewasa.
• %N pr32i=erati= a,ut pacatrept3,3,u> pacain=e,i BE
proi7erati7 2"BE4 di7us, saah satu penyakit gomeruus yang sering ditemukan, biasanya disebabkan oeh kompeks imun. Antigen pemicu mungkin berasa dari eksogen atau endogen. n7eksi oeh organisme ain seain streptokokus juga dapat berkaitan dengan "BE di7us. Ditemukan gambaran tipikal pada pen+akit kompleks imun, seperti hipokomplementemia dan
endapan granular 3g( dan komplemen di (B'
• %N pr3grei= cepat R$%N5$resen#i$ #"BE adaah suatu
sindrom kinis dan bukan bentuk spesi$k BE. #pa pun pen+ebabn+a, gambaran histologis ditandai dengan adan+a bulan sabit di sebagian besar glomerulus "( resenti4*r($. N6uan sabitO ini sebagian disebabkan oeh proi7erasi se epite parieta di kapsua 6owman dan sebagian oeh sebukan monosit dan makro7ag.
• Ne=r3pati IgA Bergers disease "enyakit ini biasanya
mengenai anak dan dewasa muda dan berawa sebagai hematuria makroskopik yang terjadi daam 1 atau & hari seteah in7eksi sauran napas atas nonspesi$k. efropati 3g# merupakan salah satu pen+ebab umum hematuria mikroskopik dan makroskopik berulang dan merupakan pen+akit glomerulus tersering di seluruh dunia. &anda utama patogenik adalah pengendapan 3g# di mesangium.
• %N ,r3ni Cr%N ,r3ni CrBE kronis adaah saah satu
penyebab penting penyakit ginja stadium5akhir yang bermani7estasi sebagai gaga ginja kronis. Saat *r( ditemukan, kelainan glomerulus telah sedemikian lanjut sehingga sulit diketahui sifat lesi awal. CrBE kronis mungkin mencerminkan
stadium akhir berbagai entitas, yang terutama adaah #"BE, SB, :BE, dan :"BE.
$ENYAKIT SEKUNDER SISTEMIK %AN%%UAN HEREDITER
• -upus eritematosus sistemik 2-@S4 Sindrom Aport • Diabetes meitus 2D:4 "enyakit abry • Amioidosis • Sindrom Boodpasture • "oiarteritis nodosa • Branuomatosis Megener • "urpura enoch5SchPnein • @ndokarditis bakteriais
&& ETIOLO%I %N AKUT
!asus kasik BE akut terjadi seteah in7eksi sterptokokus pada tenggorokan atau kadang5kadang pada kuit sesudah masa aten 15& minggu. <rganimsme aJim yang menyebabkannya adaah S#re2#o$o$$)s 3-*emol'#i$)s grup A tipe 1! atau ? dan 18 jarang oeh penyebabnya. Eamun, sebenarnya bukan streptokokus yang menyebabkan kerusakan pada ginja, tetapi diduga terdapat suatu antibodi yang ditujukan terhadap antigen khusus yang merupakan unsur membran pasma streptokoka5spesi$k.
Bomeruone7ritis akut pascastreptokokus paing sering menyerang anak usia *5+ tahun, meskipun orang dewasa muda dan remaja dapat juga terserang. "erbandingan penyakit ini pada aki5 aki dan perempuan adaah sekitar &%1.
&? $ATO%ENESIS %N AKUT
>erbentuk kompeks antigen5antibodi daam darah dan bersikuasi ke daam gomeruus tempat kompeks tersebut secara mekanis terperangkap daam membran basais. Seanjutnya kompemen akan ter$ksasi mengakibatkan esi dan peradangan yang menarik eukosit poimor7onukear 2":E4 dan trombosit menuju tempat esi. agositosis dan peepasan enJim isosom juga merusak endote dan membran basais gomeruus 2B6:4. Sebagai respons terhadap esi yang terjadi, timbu proi7erasi se5se endote yang diikuti se5se mesangia dan seanjutnya se5se epite. :eningkatnya kebocoran kapier gomeruus menyebabkan protein dan se darah merah keuar ke daam urine yang sedang dibentuk oeh ginja sehingga mengakibatkan proteinuria dan hematuria.
&* MANI'ESTASI KLINIS %N AKUT
<nset penyakit ginja cenderung akut, didahuui oeh maaise, demam ringan, mua, dan sindrom ne7ritik. "ada kasus yang biasa, oiguria, aJotemia, edema, dan hipertensi biasanya hanya ringan sampai sedang. 6iasanya terdapat hematuria makroskopik, urine tampa cokeat
berasap 2bukan merah terang4. "roteinuria adaah gambaran konstan pada penyakit ini, tetapi kadang5kadang cukup berat sehingga terjadi sindrom ne7rotik. !adar kompemen serum rendah seama 7ase akti7 penyakit, dan titer antistreptoisin < serum meningkat pada kasus pascastreptokokus. Bejaa biasanya berkurang daam beberapa hari, meskipun hematuria mikroskopik dan proteinuria dapat menetap seama berbuan5buan.
4. !IAGNOSIS GN
?1 $EMERIKSAAN $ENUN9AN%
>anda dan gejaa spesi$k dapat mengindikasikan gomeruone7ritis, tetapi kondisi yang sering muncu adaah ketika hasi urina2ii rutin abnorma. Urinaisis dapat memperihatkan ha5ha sebagai berikut%
• Se2 ara4 6era4 dan i2iner eritr3it, merupakan indikator
yang menyatakan bahwa teah terjadi kerusakan pada gomerui
• Se2 ara4 puti4, indikator umum yang menyatakan adanya
in7eksi atau inQamasi
• $r3tein -ang 6ening,at, yang mengindikasikan kerusakan
pada ne7ron.
Untuk menegakkan diagnosis BE, prosedur diagnostik yang dapat diakukan seain urinaisis adaah%
• Te ara4. a ini dapat memberikan in7ormasi tentang
kerusakan yang terjadi pada ginja dan gangguan mekanisme $trasi yang dapat diketahui dengan cara mengukur kadar Jat5Jat sisa 2seperti kreatinin dan urea4 daam darah.
• Te pencitraan. Iika dokter mendeteksi adanya kerusakan pada
ginja, maka ia berhak untuk merujuk pasien untuk meakukan pemeriksaan pencitraan ginja, seperti G5ray, utrasonogra$, atau C>5scan 2omputeri0ed tomograph+ san4.
• Bi3pi gin7a2. "rosedur ini diakukan menggunakan metode
khusus untuk mengekstraksi bagian keci dari ginja yang nantinya akan diperiksa secara mikroskopik. "emeriksaan ini dapat membantu untuk mengetahui penyebab terjadinya reaksi inQamasi. 6iopsi ginja hampir seau diperukan untuk memastikan diagnosis gomeruone7ritis.
?! KOM$LIKASI %N
• %aga2 gin7a2 a,ut. !ehiangan 7ungsi $trasi ne7ron dapat
menyebabkan penumpukan bahan5bahan yang tidak berguna. !ondisi ini dapat membuat penderita membutuhkan terapi dialisis, yaitu metode yang berguna untuk mengeuarkan cairan dan bahan5 bahan sisa dari daam darah 2menggunakan diali0er 4.
• %aga2 gin7a2 ,r3ni, . !eadaan ini menyebabkan ginja kehiangan
7ungsinya. ungsi ginja yang kurang dari 10/ dari norma mengindikasikan penyakit ginja stadium5akhir, yang biasanya
membutuhkan diaisis atau transpantasi ginja untuk mempertahankan hidup.
• Te,anan ara4 tinggi.
• Sinr36 ne=r3ti, . ni merupakan sekeompok tanda dan gejaa
yang dapat menyertai gomeruone7ritis 2BE4 dan kondisi ainnya yang dapat mempengaruhi kemampuan $trasi gomeruus. Sindrom ne7rotik ditandai dengan kadar protein yang tinggi daam urin sehingga menyebabkan kadar protein daam darah menurun8 koestero darah yang tingg8 dan edema keopak mata, kaki, dan abdomen.
?& $RO%NOSIS %N
Diperkirakan ebih dari 90/ anak yang menderita penyakit ini dapat sembuh sempurna. "ada orang dewasa, prognosisnya menjadi kurang baik 2*050/4. Dua sampai ima persen dari semua kasus akut mengaami kematian, sedangkan sisa pasien ainnya dapat berkembang menjadi gomeruone7ritis progresi7 cepat 2#"BE4, atau gomeruone7ritis kronik yang perkembangannya ebih ambat. "ada #"BE, kematian akibat uremia biasanya terjadi daam jangka waktu beberapa buan saja, sedangkan pada gomeruone7ritis kronik, perjaanan penyakit dapat berkisar antara &50 tahun.
5. PENATALAKSANAAN GN
*1 TERA$I 'ARMAKOLO%IS
"engobatan spesi$k pada BE ditujukan terhadap penyebab, sedangkan non5spesi$k untuk menghambat progresi=itas penyakit. !ontro tekanan darah dengan iureti, , angio#ensin $on%er#ing en&'me in*ibi#ors 2AC@i4, angio#ensin II re$e2#or an#agonis#s 2A#A4 terbukti berman7aat. "engaturan asupan protein dan kontro kadar emak darah dapat membantu menghambatt progresi=itas BE.
@7ekti=itas penggunaan obat imunosupresi7 BE masih beum seragam. Diagnosis BE, 7aktor pasien, e7ek samping, dan 7aktor prognostik merupakan pertimbangan terapi imunosupresi7. K3rti,3ter3i e7ekti7 pada beberapa tipe BE karena dapat menghambat sitokin proin7amasi seperti -5R atau >E5R dan akti=itas transkripsi Ek6 yang berperan pada patogenesis BE. Si,23=3=a6i, ,23ra6.ui2, dan a@ati3prin mempunyai e7ek antiproi7erasi dan dapat menekan inQamasi gomeruus. munosupresi7 ain seperti 6eti2 6i,3=en32at, ta,r32i6u, dan ir32i6u juga beum diindikasikan secara penuh untuk pengobatan gomeruone7ritis.
*! $ENCE%AHAN
Sebagian besar BE tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa tindakan berman7aat yang dapat diakukan%
• :engobati in7eksi streptokokus pada radang tenggorokan
• Untuk menghindari in7eksi 2seperti F dan hepatitis4 yang dapat
menyebabkan BE, ikuti pedoman safe-sex , dan hindari penggunaan obat5obatan terarang secara intra=ena
• !ontro gua darah untuk membantu mencegah terjadinya diabeti
nephropath+ .
• !ontro tekanan darah untuk mencegah bahaya hipertensi terhadap
ginja.
DA>A# "US>A!A
Dorand, M. A. Eewman. &00'. 5amus 5edokteran Dorland, %disi 67. Iakarta% @BC
Banong, Miiam . &00&. Buku #jar 2isiologi 5edokteran, %disi 68. Iakarta% @BC
Bartner, -esie ". H Iames -. iatt. &00+. *olor #tlas of istolog+, 2ourth %dition. 6atimore, :aryand% -ippincott Miiams H Mikins
drus, Awi dkk. &00'. Buku #jar 3lmu !en+akit Dalam, )ilid 3 %disi 3V. Iakarta% "usat "enerbitan "D !U
-eeson, C. #oand. 199'. Buku #jar istologi, %disi V . Iakarta% @BC :ayo Cinic Sta. &009. (lomerulonephritis.
http%))www.mayocinic.com)heath)gomeruonephritis)DS000*
"rice, Sy=ia A. &00. !ato/siologi: 5onsep 5linis !roses-proses !en+akit, Volume 6 %disi 9. Iakarta% @BC
"utJ, #einhard H #einhard "abst. &00'. #tlas #natomi 'anusia Sobotta, )ilid 6 %disi 66. Iakarta% @BC
#obbins, Staney -. &00+. Buku #jar !atologi Robbins, Volume 6 %disi . Iakarta% @BC
Sherwood, -auraee. &001. isioogi :anusia dari Se ke Sistem, @disi &. Iakarta% @BC
Soane, @the. &00*. #natomi dan 2isiologi untuk !emula. Iakarta% @BC
Sne, #ichard S. &00'. #natomi 5linik untuk 'ahasiswa 5edokteran. Iakarta% @BC
Syam, @dward H nmar #aden. &009. Bahan 5uliah #natomi Sistem ;rinarius. Iakarta% ! TA#S