LYMPHOID TISSUE &
BONE MARROW
Zahra Nurusshofa
Overview
Sistem Kekebalan
Tubuh
Bawaan (Innate)
Sel PMN, Makrofag,
Sel dendritic, Epitel
Dapatan (Adaptif)
Sel B: Humoral ->
Ab
Sel T: Selular->
Membutuhkan APC
Tidak Spesifik, Cepat (jam)Spesifik,Lambat (harian)
Antigen Presenting Cell Limfosit
Pembuluh Limfatik
• Ketika darah bersirkulasi sampai ke kapiler, Sebagian cairan akan keluar ke jaringan sebagai cairan jaringan
• Kebanyakan cairan ini akan masuk Kembali ke kapiler melalui vena, Sebagian melalui pembuluh limfatik.
• Cairan yang mengalir dalam pembuluh limfatik disebut dengan limf. Terdiri dari 3 lapisan:
• Tunika Intima: dilapisi endotel dengan jaringan ikat longgar • Tunika Media: otot polos, serabut elastik dan retikular
Lymph (Limfa)
• Limfa adalah transudate dari darah yang mengandung protein yang sama dengan plasma, tetapi lebih sedikit.
• Limfa terutama tdd limfosit.
• Molekul2 besar lemak (kilomikron) diabsorbsi dari usus memasuki pembuluh limfatik. Setelah makan makanan berlemak, globul lemak akan sangat banyak, sehingga limfa menjadi milky (disebut chyle (kili))
Jaringan Limfoid
Diklasifikasikan menjadi:
• Diffuse lymphoid tissue: tdd limfosit dan sel plasma yang tersebar di colon, trakea, bronkus, dan traktus urinarius.
• Dense lymphoid tissue : tdd agregat limfosit yang Menyusun nodul. Nodul dapat dilapisi kapsul, dapat juga berdekatan dengan epitel
pada usus. Dibagi lagi menjadi :
• Organ limfoid tersebar: thymus, lymph nodes, spleen and tonsils. •‰
• Mucosa-associated lymphoid tissue (MALT): sejumlah kecil limfosit yang dapat ditemukan dimana saja pada tubuh, tetapi banyak ditemukan di mukosa
Jaringan Limfoid
• MALT pada sistem respiratori: agregat limfoid relative kecil, ditemukan pada ddg trakea dan bronkus besar. bronchial-associated lymphoid tissue (BALT)
• MALT pada saluran pencernaan/ gut associated lymphoid tissue (GALT)
• plak peyeri ileum
• adenoid (pada atap faring)
• tonsila lingualis pada 1/3 posterior lidah • tonsila palatina
Limfosit
Limfosit B Limfosit T
Berasal dari Bone Marrow
Dapat menjadi Sel PlasmaImmunoglobulin G,A,M,E,D
Bone Marrow dan kelenjar Timus
Sirkulasi Bone Marrow KGB, lien, jar ikat Timus lien, lymphoid aggregates, nodul jar ikat
Imunitas Imunitas Humoral Imunitas Selular
memory B cells helper T cells, cytotoxic T cells, memory T cells, and suppressor T cells
Mekanisme pertahanan tubuh, terdiri dari Imunitas Bawaan dan Imunitas Dapatan/adaptif. Imunitas Dapatan terdiri dari Limfosit B dan Limfosit T. Dapat ditemukan di darah, jaringan dan organ limfoid.
RESPON IMUN NORMAL
HUMORAL
KGB
• KGB: jaringan limfoid yang tersebar sepanjang pembuluh limfatik.
• KGB berfungsi menyaring bakteri dan partikel lain dari limfa.
• Limfosit akan memasuki limfa dari KGB ini.
• Setiap KGB memiliki area drainase yang spesifik. • KGB tdd jaringan ikat, banyak limfosit, dan sel-sel
lainnya.
• KGB berbentuk seperti kacang, bagian konkafnya tdd hilum dmn, vascular masuk dan keluar. Bbrp pembuluh limfatik, masuk KGB di bagian convex. Biasanya pembuluh limfatik meninggalkan KGB melalui hilum.
KGB
Cortex
• Pada korteks tampak area bundar yang disebut folikel limfoid atau nodul limfatikus. Setiap nodul memiliki sentrum germinativum yang lebih pucat yang dikelilingi oleh zona limfosit yang padat.
Medulla
• Pada medula, limfosit tersusun dalam bentuk cord bercabang dan beranastomosis.
Jaringan Ikat
• KGB dilapisi oleh kapsul jar ikat. Kapsul ini terutama terdiri dari serat kolagen. Beberapa serat elastis dan otot polos mungkin ada.
• Tepat di bawah kapsul adalah sinus subcapsular
• Sejumlah septa (atau trabekula) meluas dari kapsul ke nodus dan membagi nodus menjadi lobulus.
• Hilum ditempati oleh massa jaringan fibrosa yang padat. Jaringan serat retikular yang halus menempati ruang yang tersisa.
Sirkulasi Limfa pada KGB
• Seluruh KGB diselimuti oleh jaringan serat reticular. Sebagian besar ruang jaringan ini penuh dengan limfosit. Di beberapa tempat, ruang-ruang ini mengandung relatif sedikit sel, dan membentuk kanal di mana limfa bersirkulasi.
• Kanal ini disebut sbg sinus yg dilapisi endotelium, tetapi dindingnya memungkinkan pergerakan limfosit dan makrofag dapat masuk dan keluar dari saluran.
• Limfatik aferen yang mencapai permukaan luar konvex dari nodus dan memasuki sinus subcapsular. Dari sinus ini, sejumlah sinus kortikal radial berjalan dari korteks menuju medula.
• Ketika mencapai medula, sinus bergabung untuk membentuk sinus meduler yang lebih besar.
• Sinus meduler akan bergabung membentuk (biasanya) satu, atau lebih dari satu, pembuluh limfatik eferen yang akan meninggalkan nodus.
• Pembuluh limfatik aferen akan masuk melalui korteks dan pembuluh limfatik eferen akan keluar melalui medulla
Fungsi KGB
• Pusat produksi limfosit, baik sel B maupun sel T. Limfosit akan masuk ke dalam limfa, lalu ke aliran darah.
• Bakteri dan partikel lain akan dibuang dari limfa melalui mekanisme fagositosis oleh makrofag. Ag yang dibawa ke sel ini, akan di
‘presentasikan’ sehingga memicu proliferasi limfosit.
• Sel plasma (Sel B yang matur) memproduksi antibody untuk
menyerang Ag, sementara limfosit T menyerang sel yang dianggap ‘asing’ oleh host.
KGB
• Tampak 2 zona penting secara arsitektur dan fungsional pada KGB. • Bagian luar, dibawah
kapsul dan sub-capsular sinuses adalah korteks
(arrowhead) and zona bagian dalam tdd hilus vascular
adalah(arrow).
Korteks: folikel limfoid yg tdd limfosit B,
medulla: sinus
medulari yg tdd sel
plasma, sel B memori, sel T, dan histiosit
KGB
• Folikel Limfoid dibagi menjadi 2: • Primary Lymphoid Follicle
• Secondary Lymphoid Follicle : mengandung sentrum
KGB
• Pada secondary lymphoid follicle tampak mantle zone(arrowhead) dan bagian dalamnya tampak sentrum germinativum.
• Pada sentrum germinativum terdapat aktivasi sel B
• Tampak 2 zona pada sentrum germinativum, zona yang
terang tdd centrocytes (arrow with tail) dan zona yang gelap tdd centroblasts (top arrow). • Centroblasts adalah sel
limfoid yang sangat proliferative.
• Pada limfoma, tdk akan
ditemukan zona terang dan gelap
KGB
• Area sentrum germinativum,
menunjukkan sel cleave kecil dan besar/centrocyt (Arrow head), dan sel
besar non-cleaved/ centroblast (arrow). Centroblast yg sangat besar ditunjukkan oleh panah besar
• Panah berlekuk
KGB
• Sinus medulari adalah lokasi drainase cairan limfa yg mengandung sel T, bbrp sel B, dab makrofag. Sel ini akan bersirkulasi pada
saluran limfatik, berakhir di organ limfoid, atau melalui sirkulasi darah akan pergi ke lokasi
Sel B
• Sel B dan Sel T, tidak dapat diketahui melalui pewarnaan H&E biasa, tetapi dapat diidentifikasi menggunakan pewarnaan immunohistokimia, yg menggunakan prinsip Ag-Ab.
• CD20 adalah marker ihk utk sel B.
• CD20 tampak mewarnai bagian folikel limfoid pada korteks (top arrow)
• Zona Parakortikal yg terutama tdd sel T, tdk terwarnai
Cd20(arrowhead)
• Area medullari, karena byk tdd sel B, juga memberikan hasil +CD20 (arrow)
Sel T
• CD3 adalah marker IHK
untuk sel T, yg mendominasi di zona
parakortikal(arrowhead • CD3+ sangat sedikit
ditemukan pada folikel limfoid (top arrow).
• Bagian medulari juga tdk sel T, sehingga memberikan
Lien
• Lien adalah organ limfoid terbesar di tubuh
• Normalnya adalah organ hematopoiesis selama fetus, dan organ yang mendestruksi darah pada kehidupan postnatal (graveyard of RBCs). • Berfungsi menyaring darah dari blood-borne antigen dan
mikroorganisme
• Permukaan lien dilapisi lapisan peritoneum (lapisan serosa). Didalam lapisan serosa, lien dilapisi kapsul. Trabekula berasal dari kapsul,
memanjang ke dalam lien.
• Kapsul dan trabekula berasal dari jaringan ikat yg didominasi serat elastin.
• Parenkim lien dibagi menjadi area bagian dalam : pulpa putih, yang dikelilingi pulpa merah
Pulpa Putih
• Tdd agregat limfosit, dikelilingi arteri kecil/arteriola.
• Agregat limfosit tersusun cord-like mengikuti pattern arteriola yang bercabang. • Cord yang tebal dengan folikel limfoid (nodus limfatikus) Malpighian bodies. • Setiap folikel limfoid memiliki sentrum germinativum dan dikelilingi limfosit yg
memadat.
• Folikel ini berbeda dgn yg di KGB krn adanya arteriola di setiap folikelnya. • Lebih dari 1 arteriola dapat ditemukan pada 1 sentrum germinativum
• Fungsi pulpa putih adalah sama dengan korteks KGB.
• folikel limfoid pada pulpa putih adalah agregat limfosit B. • Sentrum germinativum adalah area pembelahan limfosit B.
• Limfosit yang mengelilingi arteriola disebut dengan peri-arterial lymphatic sheath (PALS). Limfosit pada PALS kebanyak akan adalah limfosit T.
Pulpa Merah
• Pulpa merah adalah jaringan limfoid modifikasi yg menginfiltrasi dengan seluruh sel yg ditemukan pd darah.
• Menyerupai spons, dengan celah2 (splenic
sinusoids) dilapisi sel reticular. Diantara celahnya, tdd limfosit B, limfosit T, makrofag dan sel darah. • Sel-sel ini Menyusun cord (splenic cords, of
Billroth).
• Zona pulpa merah yang dikelilingi pulpa putih marginal zone. Zona ini kaya akan sinusoid. Byk antigen-presenting cells yang ditemukan dekat sinusoid.
• Splenektomi akan mengurangi kemampuan tubuh melawan infeksi pada darah
Fungsi Spleen
• lymphopoiesis
• filtering (consists into remove the foreign particles, bacteria, degenerating leukocytes and erythrocytes from the blood) • production of antibodies
Timus
• Timus akan atrofi pada orang dewasa.
• Timus berada di dalam dari manubrium sterni.
• Saar lahir, berat timus 10-15 gram. Beratnya meningkat
menjadi 30–40 gram saat pubertas, setelahnya akan berganti menjadi lemak.
• Timus dipercaya akan memproduksi limfosit T.
• Timus tdd lobus kanan dan kiri yang bersatdu engan jar ikat. Setiap lobus dilapisi kapsul jaringan ikat. Septa jaringan ikat memanjang dari kapsul, membagi lobus, menjadi lobulus lobulus.
• Setiap lobulus memiliki diameter 2mm.
• Timus kaya akan suplai pembuluh darah, tidak menerima pembuluh limfatik, tapi memiliki pembuluh limfatik eferen
• Setiap lobulus tdd
korteks d perifer dan medulla d bagian
tengah dgn warna lebih cerah.
• Korteks dan medulla tdd sel epitel retikuler dan timosit, dgn
kepadatan yg berbeda antara korteks dan
Timus
• Hassall’s corpuscle
(thymic corpuscles (bodies)) ditemukan d medulla timus.
Terbentuk dari sel epitel retikuler eosinofilik tipe IV yg tersusun konsentris.
Timus
Kapsul kolagen longgar C dengan septa interlobular S diantaranya.
Bagoan korteks tampak basofilik Cx Bagian medulla tampak eosinofilik M;
Perbedaan 2 zona ini sangat jelas pada masa anak2 awal.
Timus prepubertal
Cx: korteks tdd limfosit, sehingga berwarna
basofilik.
M: mengandung sedikit limfosit. Pada bagian
tengah tampak Hassall’s corpuscles, H, yaitu sel epitel reticular yang berdegenerasi
Timus
Timus
• Timus mencapai ukuran maksimum saat pubertas, setelahnya akan
involusi dengan proses:
• Penurunan bertahap ukuran organ • Berkurang bertahap limfosit dan sel
reticular epithelial digantikan jaringan lemak.
• Kompresi korteks dan meluasnya medulla, Hassall corpuscles menjadi lebih besar dan banyak
Mucosa-assocIated LymphoId tIssue (MALT)
• Agregat limfosit yang ditemukan pd mukosa saluran pernapasan, saluran
pencernaan dan urogenital disebut sebagai mucosa-assocIated LymphoId tIssue
(MALT). Volume total MALT kurang lebih sama dengan volume jaringan limfoid yang ada di kelenjar getah bening dan lien.
• MALT memiliki beberapa gambaran yang sama sebagai berikut:
• Agregasi ini dalam bentuk satu atau lebih folikel limfoid (nodul) yang memiliki struktur yang mirip dengan folikel KGB. Dapat ditemukan sentrum germinativum. Jaringan limfoid difus
(disebut zona parafolikular) ditemukan diantara folikel. Folikel limfoid sebagian besar terdiri dari limfosit B, sedangkan daerah difus mengandung limfosit-T.
• Jaringan limfoid ini berada sangat dekat dengan epitel mukosa dan terletak di lamina propria. Agregasi yang lebih besar dapat meluas ke submukosa. Limfosit individu dapat menyusup ke epitel dan dapat masuk ke dalam lumen.
• Agregasi tidak dikelilingi oleh kapsul, juga tidak memiliki septa jaringan ikat.
• Jaringan limfoid ini tidak menerima pembuluh getah bening aferen, dan tidak memiliki sinus limfatik. Oleh karena itu, mereka tidak berfungsi sebagai filter getah bening. Namun, MALT adalah pusat produksi limfosit. Limfosit yang diproduksi di sini masuk ke KGB sekitar melalui pembuluh limfatik eferen. Beberapa limfosit melewati epitel atasnya menuju ke lumen.
Tonsil
• Dekat pertemuan cavum oral dengan faring, ditemukan banyak jaringan limfoid yg disebut dengan TONSIL.
• Bagian terbesar adalah tonsila palatina dextra n sinistra: terletak di kedua ismus orofaringeal.
• Jaringan limfoid midline lainnya adalah pharyngeal tonsil, di posterior faring. • Lingual tonsil terletak di dorsum posterior lidah
Tubal Tonsil
• Tubal tonsil terletak ventral dari tuba auditorius • (1) Dinding faringeal lateral • (2) Jaringan limfoid, • (3) kartilago • (4) auditory tube opening • (5) asini kelenjar
Walldeyer
Ring
Tonsila Palatina
• Setiap tonsila palatina (dex/sin) tdd jaringan limfoid difus, dimana folikel limfoid ditemukan.
• Jaringan limfoid dilapisi epitel gepeng berlapis yang melapisi cavum oris dan faring. Epitel ini memanjang, dan melapisi kripta tonsil.
• Lumen kripta mengandung limfosit yang menembus epitel dari tonsil. • Sel epitel yang terlepas dan bakteri sering ditemukan pada lumen
Anatomi
▹ The human hematopoietic system (red dots indicates the location of the bone marrow): 1 — the skull; 2 — sternum; 3 — ribs; 4 —
spleen; 5 — the vertebrae; 6 — pelvic bone; 7 — heads of the tubular bones
▹ Diagrammatical
representation of the bone marrow vascular supply.
Drawing by David Sabio, in Travlos
(2006) Normal structure, function, and histology of the
bone marrow, Toxicologic Pathology , 34, 548–565, copyright © 2006 by McGraw-Hill, used with permission from Sage Publications.
Bone
Marrow
erythroid histiosit megakariosit megakariosit eosinofil erythroid histiosit
• Sumsum tulang yang normal, harus menunjukkan trilineage hematopoiesis (TLH) : myelomonocytic cells, erythroid cells, dan megakaryocytic cells.
• Sel lain juga bisa ditemukan: limfosit, sel jaringan ikat, dan sel stromal