• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AULIAURRASYIDIN-TEMBILAHAN 1442 H /2020 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AULIAURRASYIDIN-TEMBILAHAN 1442 H /2020 M"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP PERILAKU

KONSUMEN

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH

(Studi Kasus Mahasiswa Ekonomi Syariah

STAI Auliaurrasyidin Tembilahan)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah(S.E)

Disusun Oleh :

AFDILA

NIRM:1209.16.07928

P R O G R A M S T U D I E K O N O M I

S Y A R I A H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AULIAURRASYIDIN-TEMBILAHAN

(2)
(3)

i

ABSTRAK

AFDILA. 2020. “PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

SYARIAH (STUDI KASUS MAHASISWA EKONOMI

SYARIAH STAI AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN)”

Kemudahan yang ditawarkan e-commerce mengakibatkan jumlah konsumsi yang dilakukan konsumen meningkat. Peningkatan ini terjadi karena perubahan perilaku konsumen yang selalu ingin melakukan konsumsi terhadap suatu produk untuk memperoleh kepuasan tertinggi, khususnya pada mahasiwa yang ingin menyesuaikan diri dengan kelompoknya, terpengaruh ingin memiliki produk yang sama dengan temannya, atau untuk mengikuti tren yang ada tanpa mempertimbangkan prinsip konsumsi muslim.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakahe-commerce berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam perspektif ekonomi syariah pada mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan dan apakah e-commerce berpengaruh signifikanterhadap perilaku konsumen dalam perspektif ekonomi syariah pada mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Ekonomi Syariah sedangkan objek penelitian ini adalah perilaku konsumen pada mahasiswa Ekonomi Syariah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena hasil data yang didapat merupakan kumpulan dari pada angka-angka.Menggunakan metode regresi sederhana karena dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan monosubjektif.Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan dengan jumlah sampel 146 mahasiswa.Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 9,927 dan r hitung 0,406. Sehingga t hitung > t tabel yaitu 9,927> 1,976 dengan signifikansi 0,000 berada dibawah 0,05 dan r hitung > r tabel yaitu 0,406> 0,1625. Hasil ini menunjukkan variabel e-commerce memberikan pengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen dalam perspektif Ekonomi Syariah.

Kata kunci: E-commerce, Periaku konsumen, Perspektif ekonomi syariah.

(4)
(5)

iii

(6)

iv MOTTO

⧫





◆





⬧

▪⬧

❑◆⬧

◆

◆

▪⧫



⧫



“Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali

janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah

syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah”

(Al-Faathir 35:5)

(7)

v

PERSEMBAHAN Yang utama dari segalanya

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT

Atas karunia yang Allah SWT berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Ku persembahkan skripsi ini kepada semua orang yang kucintai dan kusayangi

Kedua orangtuaku, bapak Agustian dan ibu Parti, terimakasih atas doa, dukungan, kasih saying,

perjuangan dan pengorbanannya yang tak terhingga untuk menjadikan dila hingga seperti sekarang ini.

Abang dan kakakku, Alvin Reza Elendra dan Siti Aisyah yang telah memberi semangat, motivasi dan doa.

Sahabat- sahabatku Siti Fatimah, Dessy Tri Mulayani, Fitri Rahmah, Peni Darmisah, Delvi Hamsiska

Putri, terimakasih sudah sama-sama berjuang dan saling mendukung satu sama lain mulai dari awal

hingga selesainya tugas akhir ini, semoga kita semua selalu diberi yang terbaik oleh Allah SWT

(8)
(9)

vii

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh E-commerce Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan)”.Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Program Studi Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud secara baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari pihak lain. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak H. Kursanie, S.Pd.I selaku Ketua Yayasan STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

2. Bapak Syarifudin, S.Pd.I.,M.Pd.I selaku Ketua Kampus STAI Aulia Urrayyiddin Tembilahan.

3. Bapak M. Ridhwan, S.Pd.,M.Ed selaku Wakil Ketua I bidang akademik dan pengembangan lembaga, Bapak H. Deddy Yusuf Yudhayarta, S,Mn.,M.Pd.Iselaku Wakil Ketua II bidang administrasi umum, perencanaan, dan keuangan, dan Bapak Dr. Ir. H. Sahruddin, M.M selaku Wakil Ketua III bidang kemahasiswaan, kerjasama, dan alumni.

4. Bapak Sai’in, S.E.I.,M.E.Sy selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan.

5. Bapak Ferdinan, S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Segenap dosen STAI Auliaurrasyidin Tembilahan. 7. Segenap TU STAI Auliaurrasyidin Tembilahan.

(10)

viii

8. Pihak kampus STAI Auliaurrasyidin Tembilahan yang telah bersedia memberikan waktu dan tempat untuk penelitian.

9. Kedua orangtua, bapak dan ibu yang peneliti sayangi.

10. Teman-teman seperjuangan dan seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2016, terimakasih atas masa-masa indah kuliah ini. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penyusun yang telah membantu dalam proses menyelesaikan skripsi.

Peneliti telah berusaha sesuai dengan kemampuan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.Namun demikian, peneliti sangat menghargai masukan yang positif dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi generasi mendatang khususnya dalam bidang Ekonomi Syariah.

Tembilahan, 22 Mei 2020

(11)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK ... i

BERITA ACARA PENGESAHAN BIMBINGAN ... ii

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. E-commerce ... 11

B. Perilaku Konsumen ... 22

C. Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Syariah ... 23

D. Etika Konsumsi Islam ... 25

E. Kajian Penelitian yang Relevan ... 32

F. Asumsi Penelitian ... 34

G. Hipotesis Penelitian ... 34

H. Konsep Operasional ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 38

(12)

x

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Instrument Penelitian ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 48

1. Sejarah Singkat STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 48

2. Visi dan Misi STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 50

3. Tujuan STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 51

4. Profil Prodi STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 52

5. Profil Dosen Tetap STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 53

6. Profil Dosen Tidak Tetap STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 55

7. Profil Tenaga Kependidikan STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 58

8. Struktur Organisasi STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 59

9. Letak Geografis dan Demografi STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 61

10. Visi, Misi, dan Tujuan Ekonomi Syariah ... 63

B. Penyajian Data ... 65 C. Analisis Data ... 87 BAB V PENUTUP ... 105 A. Kesimpulan ... 105 B. Saran ... 106 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(13)

xi DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Konsep Operasional ... 36

2. Skala Likert ... 40

3. Kisi-kisi Instrument E-Commerce ... 41

4. Kisi-kisi Instrument Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Syariah ... 43

5. Profil Prodi STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 52

6. Profil Dosen Tetap STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 53

7. Profil Dosen Tidak Tetap STAI Auliaurrasyyidin Tembilahan ... 55

8. Profil Tenaga Kerja Pendidikan STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ... 58

9. Struktur Organusasi ... 59

10. Sarana Prasarana ... 62

11. Jumlah Mahasiswa Ekonomi Syariah 2016-2019 ... 63

12. Konsumen Mendapat Kemudahan Mencari Produk Berdasarkan Kategori Tertentu ... 66

13. Tahapan Transaksi E-Commerce Mudah Dipelajari Dan Dapat Diselesaikan Dalam Waktu Relative Singkat ... 66

14. Konsumen Mendapat Harga Yang Lebih Murah Melalui E-Commerce ... 67

15. E-Commerce Sering Memberikan Potongan Harga ... 67

16. Konsumen Tertarik Berbelanja Online Karena Vendor E-Commerce Akan Memenuhi Apa Yang Diharapkan Oleh Konsumennya ... 68

17. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Kelengkapan Informasi Yang Disediakan Dan Mudahnya Untuk Dipahami ... 68

18. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Pengiriman Barang Yang Tepat Waktu ... 69

19. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Dapat Diakses Dimanapun Dan Kapanpun ... 70

20. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Waktu Respon Yang Cepat ... 70

21. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena E-Commerce Memiliki Kemampuan Yang Baik Dalam Mengamankan Transaksi ... 71

(14)

xii

22. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Jaminan

Keamanan Privasi Konsumen ... 71 23. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Informasi

Bukti Pembayaran Yang Ada Sesuai Dengan Transaksi Yang

Dilakukan Dan Dapat Dipertanggungjawabkan ... 72 24. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Informasi

Detail Produk Yang Ditampilkan Sesuai Dengan Kondisi Produk

Yang Sesungguhnya ... 72 25. Konsumen Tertarik berbelanja Secara Online Karena Vendor

Tidak Akan Menyembunyikan Informasi Yang Penting Bagi

Konsumen ... 73 26. Konsumen Yang Tertarik Berbelanja Secara Online Karena

Dukungan Customer Servise Online Dapat Emnolong Konsumen

Ketika Mengalami Masalah ... 73 27. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Jenis Dan

Ukuran Huruf Yang Ditampilkan Mudah Dibaca ... 74 28. Vendor E-Commerce Telah Diakui Eksistensinya Oleh

Pihak-Pihak Lain Seperti Supplier, Distributor, Jasa Pengiriman, Dan

Sebagainya ... 74 29. Konsumen Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Mudahnya

Proses Pembayaran Baik Secara Online Maupun Dibayar

Langsung ... 75 30. Keluarga Menjadi Faktor Yang Sangat Berpengaruh Bagi

Konsumen Untuk Berbelanja Secara Online ... 76 31. Berbelanja Secara Online Sesuai Dengan Kelas Sosial Konsumen ... 76 32. Konsumen Sudah Terbiasa Berbelanja Secara Online ... 77 33. Konsumen Memilih Berbelanja Secara Online Karena Harga Yang

Murah Dan Banyaknya Barang Yang Tidak Dijual Dpasar Offline ... 77 34. Konsumen Memilih Berbelanja Secara Online Karena

Rekomendasi Dari Keluarga Dan Teman ... 78 35. Konsumen Termotivasi Berbelanja Online Karena Banyaknya

Kemudahan Yang Didapatkan ... 79 36. Berbelanja Online Banyak Keuntungan Untuk Para Konsumen ... 79 37. Konsumen Langsung Memutuskan Berbelanja Online Saat Ingin

Membeli Produk ... 80 38. Konsumen Memilih Berbelanja Online Karena Tidak Memiliki

(15)

xiii

39. Konsumen Memilih Berbelanja Online Karena Suka

Membandingkan Harga Produk ... 81

40. Konsumen Memilih Berbelanja Online Karena Memiliki Pengalaman Yang Baik Sebelumnya ... 81

41. Konsumen Memilih Berbelanja Online Karena Banyaknya Maslahah Yang Didapatkan ... 82

42. Konsumen Membeli Produk E-Commerce Untuk Memuaskan Diri Amun Tetap Sesuai Dengan Hukum-Hukum Islam ... 83

43. Konsumen Membeli Produk E-Commerce Yang Dapat Memberikan Keuntungan Dunia Dan Akhirat ... 83

44. Konsumen Bebas Membeli Produk E-Commerce Apapun Yang Tidak Bertentangan Dengan Hukum-Hukum Islam ... 84

45. Konsumen Akan Mempertanggungjawabkan Semua Produk E-Commerce Yang Dibeli ... 85

46. Jaminan Halal Adalah Standart Yang Selalu Diterapkan Dalam Mempertimbangkan Membeli Produk E-Commerce ... 85

47. Konsumen Membeli Produk E-Commerce Yang Dibutuhkan Dan Susuai Dengan Batas Kesanggupan Finansial ... 86

48. Hasil Uji Validitas Instrument Variabel X ... 87

49. Hasil Uji Validitas Instrument Variabel Y ... 88

50. Hasil Uji Teliabilitas Instrument ... 89

51. Hasil Regresi Linier Sederhana... 89

52. Koefisen Determinai (Uji r) ... 103

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan internet yang pesat memberi pengaruh dalam berbagai

aspek kehidupan salah satunya dalam dunia bisnis.Penggunaan internet tidak

hanya terbatas pada pemanfaatan infomrasi yang dapat diakses melalui media

internet, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan

transaksi perdagangan yang dikenal dengan elektonic commerce.Perdagangan

berbasis elektronik atau e-commerce adalah bentuk nyata dari banyaknya

perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.

Transaksi jual beli online atau e-commerce merupakan salah satu

produk dari internet yang merupakan sebuah jaringan computer yang saling

terhubung antara satu dengan yang lain melalui media kominikasi, seperti

kabel telepon, serat optic, satelit, atau gelombang frekuensi.1

Pasar online saat ini dianggap sebagai salah satu pasar modern yang

paling banyak diminati oleh berbagai pihak tanpa memandang usia, Negara,

dan berbagai latar belakang lainnya. Transaksi jual beli produk melalui

onlinedianggap termasuk salah satu yang tertinggi dibandingkan transaksi di luar online.2

1Imam Mustafa, Fiqih Muamalah Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2016), Hal. 30.

2Irham Fahmi, Kewirausahaan Teori Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014),

(17)

2

E-commerce yang paling sering digunakan oleh mahasiswa Ekonomi Syariah adalah Shopee, Lazada, Buka Lapak, Jd.id, dan Toko

Pedia.3Sebelumnya peneliti telah melakukan wawancara singkat melalui chat

mengenai onlineshop kepada beberapa mahasiswa Ekonomi Syariah. Peneliti

melakukan wawancara 22 Desember 2019 jam 10:19 WIB dengan Fitri

Rahmah yang menggunakan aplikasi belanja online Shopee, alasan utama

yang disebutkannya adalah lebih praktis tanpa harus keluar rumah untuk

memilih produk-produk yang diinginkannya, lalu alasan selanjutnya karena

banyak produk-produk di online shop yang belum ada dijual dipasar biasa

dan produknya juga lebih menarik. Produk yang biasa dibeli pun cukup

banyak sesuai dengan menurutnya menarik untuk dibeli mulai dari pakaian,

kosmetik, tas, sepatu, jilbab dan lain-lain. Alasan membeli produk karena

menyukai barang tersebut dan merasa tertarik walaupun sudah memiliki

barang yang sama, mengikuti tren saat tren tersebut sesuai dengan selera, dan

berbelanja online saat melihat temannya memakai barang yang menurutnya

bagus. Untuk nominal biaya yang dikeluarkannya bisa mencapai Rp100.000

sampai dengan Rp500.000 dalam sebulan.4

Peneliti melakukan wawancara pada 22 Desember 2019 jam 10:19 WIB

pada Nur Azizah yang menggunakan aplikasi belanja online Shopee, alasan

memilih belanja online karena online shop menyediakan semua yang kita

butuhkan dan kita tidak perlu repot mencarinya seperti harus datang ke pasar

selain itu online shop juga mudah dan praktis. Alasan berbelanja online

3Wawancara Mahasiswa Ekonomi Syariah pada 22 Desember 2019.

4Fitri Rahmah,Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti, Pada

(18)

3

karena mengikuti rekomendasi teman dan merasa tertarik untuk membeli saat

teman memakai produk yang sama. Produk yang lebih sering dibeli adalah

pakaian.Untuk nominal biaya yang dikeluarkannya bisa mencapai Rp50.000

sampai dengan Rp300.000 dalam sebulan.5

Peneliti melakukan wawancara 22 Desember 2019 jam 10:57 WIB pada

Widia Wati yang menggunakan aplikasi belanja online Shopee, alasan

memilih belanja online karena online shop lebih cepat, mudah, murah, hemat

waktu, kualitas sama dengan toko offline, memilih lebih enak dengan adanya

real picture dan penilaian produk. Alasan berbelanja online karena mengikuti rekomendasi teman, mengikuti tren yang ada, dan kadang membeli produk

yang sama yang hanya dibedakan warna saja. Produk yang lebih sering dibeli

adalah baju, tas, dan aksesoris. Untuk nominal biaya yang dikeluarkannya

bisa mencapai Rp50.000 sampai dengan Rp100.000 dalam sebulan.6

Peneliti melakukan wawancara pada seorang mahasiswa bernama Riana

pada tanggal 01 januari 2020 jam 10:37 WIB yang menggunakan aplikasi

Shopee dan Lazada, alasannya memilih belanja online karena lebih mudah

mencari produk yang diinginkan dan lebih cepat. Dia berbelanja online

karena mengikuti tren yang ada dan mengikuti teman saat memakai produk

yang menurutnya bagus dan dia juga menyukainya. Produk yang sering dibeli

5Nur Azizah, Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti, Pada

22 Desember 2019, Pukul 10:19 WIB.

6Widia Wati, Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti, Pada

(19)

4

pakaian, sepatu, kosmetik, alat dapur dan produk lainnya.Nominal biaya yang

dikeluarkan bisa mencapai Rp300.000 dalam sebulan.7

Peneliti melakukan wawancara pada seorang mahasiswa bernama Dila

pada tanggal 01 januari 2020 jam 12:11 WIB yang menggunakan aplikasi

online Lazada, alasannya memilih belanja online karena praktis, simple, lebih hemat, tidak perlu keluar rumah buat untuk mencari barang keluaran terbaru,

tidak perlu bayar parkir dengan seringnya berpindah-pindah toko, dan produk

online shop lebih kekinian. Dia juga pernah berbelanja online karena merasa suka dengan barang yang digunakan temannya.Nominal biaya yang

dikeluarkan mencapai Rp250.000 sampai dengan Rp500.000 dalam sebulan.8

Peneliti melakukan wawancara pada seorang mahasiswa bernama

Agustina Herawati 01 januari 2020 jam 12:37 WIB yang menggunakan

aplikasi belanja online Shopee, alasan memilih belanja online karena harga

lebih hemat waktu, hemat tenaga, barang yang dipilih beragam,

memudahakan karena tidak perlu turun langsung ke toko untuk mencari dan

memilih barang cukup buka aplikasi dan sudah tertera barang-barang yang

dicari, harga produk di online shop lebih murah daripada ditoko, dan mudah

membandingkan harga dari satu toko dengan toko lainnya. Produk yang lebih

sering dibeli make up, baju, rok, dan jilbab. Nominal biaya yang dikeluarkan

Rp200.000 sampai dengan Rp600.000 dalam sebulan.9

7Riana, Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti, Pada 01

Januari 2020, Pukul 10:37 WIB.

8Dila, Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti, Pada 01 Januari

2020, Pukul 12:11 WIB.

9Agustina Herawati,Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti,

(20)

5

Peneliti melakukan wawancara pada seorang mahasiswa bernama

Nurhayati pada tanggal 01 januari 2020 jam 12:39 WIB yang menggunakan

aplikasi online Shopee, alasannya memilih belanja online karena online shop

mudah diakses, harga murah, tidak repot dalam berbelanja, kualitas

produknya bagus walaupun dengan harga yang murah. Dia belanja online

berdasarkan kesukaan terhadap barang yang disediakan oleh online shop dan

biasanya juga tertarik membeli produk yang sama saat melihat teman bagus

menggunakan barang tersebut. Produk yang paling sering dibeli baju, sepatu,

jam, dan jilbab.Untuk nominal biaya yang dikeluarkannya bisa mencapai

Rp150.000 sampai dengan Rp250.000 dalam sebulan.10

Peneliti melakukan wawancara pada seorang mahasiswa bernama

Risnawati pada tanggal 01 januari 2020 jam 13:21 WIB yang menggunakan

aplikasi Shopee, alasan memilih belanaja online karena lebih praktis, dapat

dengan mudah membandingkan produk, dan kualitas produk di online shop

cukup bagus. Dia berbelanja online karena memang suka dengan barang

tersebut, kadang juga mengikuti tren yang ada, dan biasanya juga karena

rekomendasi dari teman.Produk yang sering dibeli baju dan celana.Nominal

biaya yang dikeluarkannya bisa mencapai Rp180.000 sampai dengan

Rp250.000 dalam sebulan.11

10Nurhayati,Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti, Pada 01

Januari 2020, Pukul 12:39 WIB.

11Risna Wati, Penggunaan Aplikasi Belanja Online, Wawancara Oleh Peneliti, Pada

(21)

6

Dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh e-commerce

seperti pada wawancara yang telah dilakukan peneliti mengakibatkan jumlah

konsumsi yang dilakukan konsumen meningkat.

Dalam ekonomi konvensional, konsumen diasumsikan selalu bertujuan

untuk memperoleh kepuasan (utility) tertinggi dalam kegiatan konsumsinya

dan batasan konsumsi hanyalah kemampuan anggaran. Sepanjang terdapat

anggaran untuk membeli barang dan jasa, maka akan dikonsumsilah barang

tersebut. Dengan kata lain sepanjang konsumen meiliki pendapatan, maka

tidak ada yang bisa menghalanginya untuk mengonsumsi barang yang

diinginkan. Sikap seperti ini jelas akan menafikan pertimbangan kepentingan

orang lain atau pertimbangan aspek lain seperti kehalalan.12

Terlebih pada kalangan mahasiswa dan mahasiswi berdasarkan

wawancara yang dilakukan dimana mereka memiliki perilaku untuk

menyesuaikan diri dengan standart kelompoknya, mereka ingin memiliki

produk yang sama dengan temannya. Selain itu juga untuk mengikuti tren

yang ada, dan mereka juga berbelanja online sering mengikuti rekomendasi

dari temannya yang mengubah perilaku konsumen pada kalangan mahasiswa

menjadi konsumtif..

Lain halnya dengan konsumsi bagi seorang muslim hanya sekedar

perantara untuk menambah kekuatan dalam menaati Allah SWT. Ada

beberapa prinsip dalam konsumsi bagi seorang muslim yang membedakannya

12Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam,Ekonomi Islam, (Jakarta: PT

(22)

7

dengan perilaku konsumsi nonmuslim (konvensional), salah satu prinsipnya

yaitu sederhana tidak bermewah mewahan.13

Sesungguhnya kuantitas konsumsi yang terpuji dalam kondisi yang

wajar adalah sederhana.Maksudnya, berada diantara boros dan pelit.

Kesederhanaan ini merupakan salah satu sifat hamba Allah Yang Maha

Pengasih seperti dalam surah Al-Furqan ayat 67:

⧫ ⧫◆

⬧

❑→

⬧

❑➔

⬧◆

⧫

⧫◆

✓⧫

⬧

◆❑⬧



Artinya:“dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”14

Prinsip kesederhanaan, maksudnya dalam berkonsumsi hendaknya

menghindari sikap berlebihan (ishraf), Karena sikap ini sangat dibenci oleh

Allah SWT.Demikian juga menjauhi sifat mubazir. Sifat mubazir merupakan

sifat yang dibenci oleh Allah SWT sebagaimana dalam surah Al-Isra’ ayat

27:15



⧫⧫☺

❑

⧫◆❑

✓◆

⧫◆

⬧

◼⧫

❑→



Artinya:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”16

13Ibid,.hlm. 95.

14Departemen Agama RI,Al – Qur’an Tajwid Dan Terjemah, (Jawa Barat: Cv Penerbit

Diponegoro,2011). Hlm.365.

15Lukman Hakim,Op.Cit., Hlm. 95.

(23)

8

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik dengan maraknya

e-commerce, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi

masalah-masalah yang terdapat didalamnya, yaitu:

1. Masih ada sebagian mahasiswa yang mudah tergiur untuk bertransaksi

online secara berlebihan sebagai dampak mudahnya mengakses belanja online.

2. Masih ada sebagian mahasiswa melakukan kegiatan konsumsi bukan

untuk memenuhi kebutuhan lagi, tetapi untuk memuaskan diri.

3. Masih ada sebagian mahasiswa melakukan kegiatan konsumsi untuk

sekedar mengikuti tren.

4. Masih ada sebagian mahasiswa yang menggunakan e-commerce

memiliki perubahan dalam perilaku konsumennya.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari

(24)

9

ini pada masalah pengaruh e-commerce terhadap perilaku konsumen dalam

perspektif ekonomi syariah.

D. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan suatu

rumusan masalah yang akan diteliti, yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh antara e-commerce terhadap perilaku

konsumen dalam perspektif Ekonomi syariah pada mahasiswa Ekonomi

Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan?

2. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara e-commerce

terhadap perilaku konsumen dalam perspektif Ekonomi syariah pada

mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh e-commerce terhadap perilaku konsumen

dalam perspektif Ekonomi Syariah pada mahasiswa Ekonomi Syariah

STAI Auliaurrasyidin Tembilahan.

2. Untuk mengetahuiapakah e-commerceberpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku konsumen dalam perspektif Ekonomi Syariah pada

(25)

10

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah

diperoleh semasa kuliah serta menjadi suatu pembelajaran untuk

menambah wawasan dalam menuangkan ide dalam suatu penelitian

ilmiah.

2. Bagi STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, pedoman, dan referensi

pada perpustakaan STAI Auliaurrasyidin Tembilahan khususnya untuk

mahasiswa prodi Ekonomi Syariah.

3. Bagi peneliti selanjutya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang bisa

digunakan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah pengetahuan

tentang perubahan perilaku konsumen mahasiswa dan mahasiswi dengan

(26)

11 BAB II KAJIAN TEORI A. E-commerce

1. Pengertian E-commerce

E-business diartikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, dan pihak-pihak terkait untuk

menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat

memberikan keuntungan dapat berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi,

optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.1

E-business adalah bisnis yang mempergunakan perangkat elektronik via internet untuk setiap transaksi yang dilakukan.Transaksi

bisnis tersebut mencakup banyak bidang yang bisa dilakukan seperti

transfer keuangan, pembelian dan penjualan barang, promosi, pertukaran

data secara elektronik, pengiriman informasi kesepakatan kerjasama

bisnis, dan lain sebagainya.

Istilah e-business merepresentasikan beragam kegiatan bisnis yang

dilakukan di dunia maya menggunakan semua aplikasi yang

mengandalkan teknologi berbasis web, dan kereta belanja elektronik.2

1Irham Fahmi. Loc.Cit., Hlm, 206.

2Louise E Boone dan David L. Kurtz,Contemporary Business, Terj. M Ramdhan

(27)

12

E-commerce menurut Turban, Lee, King, Chung merupakan sebuah konsep transaksi jual beli atau pertukaran produk, jasa, dan informasi

melalui jaringan informasi seperti internet.3

Menurut David Baum e-commerce merupakan sebuah teknologi,

aplikasi dan proses bisnis yang berguna untuk menghubungkan

perusahaan, distributor, dan konsumen melalui transaksi elektronik dan

perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara

elektronik.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah peneliti jabarkan,

maka peneliti menyimpulkan bahwa e-commerce adalah bisnis yang

melakukan negoisasi dan transaksi jual beli via internet.

Fenomena e-commerce dapat memberikan dampak positif, karena

dapat memudahkan dan mengurangi biaya operasional untuk

memberikan layanan public kepada konsumen dengan kualitas yang lebih

baik, memberikan tingkat harga yang lebih rendah, tingkat variasi harga

yang lebih rendah jika dibandingkan dengan jalur pemasaran

konvensional, transaksi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta

pelanggan dapat membeli produk kapan dan dimana saja.

Tidak hanya memberikan dampak positif, e-commerce juga

memberikan dampak negatif.E-commerce sebagai sebuah media

berbelanja telah mendorong konsumen untuk berperilaku konsumtif,

media ini mampu mempengaruhi konsumen untuk berbelanja, tampilan

3Luviana Azizah, Supandi, dan Surryanto, E-commerce Dalam Perspektif Ekonomi

(28)

13

yang menarik, mewah, dan canggih dari suatu website dengan kata-kata

yang bersifat persuatif, produk yang terlihat berkualitas, harga yang

bersaing dan murah, kemudahan transaksi yang ditawarkan, serta tawaran

diskon besar-besaran menjadikan konsumen ketagihan untuk berbelanja..

2. Jenis-jenis e-business (e-commerce)

Kegiatan e-commerce mencakup banyak hal, untuk

membedakannya e-commerce dibedakan menjadi beberapa bagian:4

a. B2B (Business to Business)

Bisnis ke bisnis adalah penggunaan internet untuk transaksi

bisnis antarperusahaan. Selain menghasilkan pendapatan penjualan,

B2B jugs memberikan deskripsi produk terperinci kapanpun

diperlukan dan pembayaran serta informasi lainnya yang ditransfer

melalui web.

b. B2C (Business to Consumer)

Bisnis ke konsumen, melibatkan penjualan secara langsung

kepada para konsumen melalui web.

c. C2C (Consumer to Consumer)

Konsumen ke konsumen, konsumen menjual secara langsung

satu sama lain melalui iklan elektronik atau situs pelanggan.

d. C2B (Consumer to Business)

(29)

14

Konsumen ke bisnis, dalam kategori ini individu menjual

barang-barang atau jasa ke perusahaan.

3. Keunggulan e-business (e-commerce)

Daya tarik e-commerce bagi dunia bisnis diantaranya adalah karena

mempunyai keunggulan sebagai berikut:

a. Kemudahan, keunggulan utama belanja online adalah kemudahan

bagi pembeli online untuk memesan barang dan jasa dari seluruh

penjuru dunia kapan saja, siang maupun malam, dan dapat

menghemat waktu.

b. Harga yang lebih murah, banyak produk yang sebenarnya dijual

lebih murah di internet. Web merupakan metode ideal bagi para

pembeli yang melek teknologi untuk membandingkan harga-harga

dan fitur-fitur dengan mudah.

c. Personalisasi, meski belanja online banyak dijalankan dengan sedikit

atau tanpa interaksi manusia, Perusahaan-perusahaan e-business

yang sukses mengetahui pentingnya personalisasi bagi kualitas

pengalaman berbelanja.

d. Efisien, perusahaan bisa memperoleh efisiensi baik dari sisi

pemasaran, tenaga kerja, dan overdead cost.5

e. Efektif, internet memungkinkan untuk menjangkau konsumen secara

lebih luas dan cepat.

4. Kelemahan e-business (e-commerce)

5Didi Achjari, Potensi Manfaat Dan Problem Di E-Commerce, Volume 15, Nomor 3,

(30)

15

E-business tidak hanya memiliki keunggulan namun juga kelemahan, antara lain:6

a. E-business dapat membuat konsumen menjadi konsumtif, e-business

menawarkan kemudahan dalam prosesnya tetapi itu jstru membuat

konsumen menjadi konsumtif.

b. E-business dapat menyebabkan sifat boros, karena barang yang

ditawarkan bukan hanya yang dibutuhkan, tetapi juga yang

diinginkan oleh pembeli.

5. Tantangan-tantangan e-business (e-commerce)

Tidak mengherankan jika e-business juga memiliki berbagai

persoalan dan tantangannya sendiri. Para konsumen masih merasa

khawatir dengan perlindungan terhadap privasi dan keamanan dan juga

khawatir akan menjadi korban penipuan di internet.7

a. Isu-isu privasi dan keamanan

Para konsumen merasa khawatir bahwa informasi tentang diri

mereka akan dapat diakses orang lain tanpa seizin mereka.

Kenyataannya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa privasi

masih menjadi salah satu kekhawatiran terbesar para pengguna

internet dan menghambat pertumbuhan e-business. Seperti

disinggung pada pembahasan tentang pembayaran internet,

kekhawatiran akan kerahasiaan nomor kartu kredit mendorong

penggunaan sistem dan standar pembayaran yang lebih aman.

6Luviana Azizah, Supandi, dan Surryanto, Op.Cit.,hlm 7. 7Louis E Boone dan David L Kurtz, Op.Cit., Hlm. 247.

(31)

16

b. Penipuan di internet

Penipuan merupakan hambatan lain bagi e-business dimana

barang yang tidak sesuai dengan deskripsi yang diberikan, produk

yang telah dibayar namun tidak pernah dikirimkan, penipuan kartu

kredit dan debit, serta pencurian identitas juga mendominasi kategori

penipuan di internet.8

c. Desain dan layanan situs web yang buruk

Agar dapat menarik para pelanggan dan mempertahankan

mereka e-business harus memenuhi ekspektasi para pembeli.Para

pelanggan ingin mencari berbagai produk tanpa merasa frustasi dan

ingin agar pertanyaan-pertanyaan mereka dijawab.Namun, tidak

semua e-business didesain dengan baik atau mudah digunakan dan

dapat mempertahankan standar layanan pelanggan yang kompetitif.9

d. Konflik saluran

Pemilik toko online umumnya memiliki situs web mereka

sendiri karena mereka tidak menginginkan persaingan dari para

pemasok mereka dalam bidang penjualan. Seiring meluasnya

jangkauan e-business, para pemasok harus memutuskan apakah

hubungan – hubungan ini lebih penting daripada potensi menjual

8Ibid., Hlm. 249. 9Ibid., Hlm. 250.

(32)

17

secara langsung di internet.Perselisihan antara para pemasok, grosir,

dan ritel disebut dengan istilah konflik saluran.10

6. Metode pembayaran e-commerce

Dalam transaksi yang menggunakan e-commerce terdapat 3 metode

pembayaran yang dapat digunakan:11

a. Online processing credit card

Metode ini digunakan untuk produk yang bersifat retail dimana

mencakup pasar yang sangat luas yaitu seluruh dunia.Pembayaran

dilakukan secara langsung atau saat itu juga.

b. Money transfer

Pembayaran dalam metode ini lebig aman namun

membutuhkan biaya fee bagi pihak penyedia jasa money transfer

untuk mengirim sejumlah uang ke Negara lain.

c. Cash on delivery

Pembayaran dengan bayar di tempat ini hanya bisa dilakukan

jika konsumen langsung datang ke toko tempat produsen menjual

produknya atau berada dalam satu wilayah yang sama dengan

penyedia jasa.

7. E-business (e-commerce) menurut perspektif Ekonomi Islam

Di zaman yang serba canggih, semakin banyak orang-orang yang

lebih senang berbelanja online, yang menjadikan para pedagang harus

10Ibid., Hlm. 251.

11Shabur Miftah Maulana, Heru Susilo, Dan Riyadi,Implementasi E-Commerce

(33)

18

memanfaatkan internet, alat-alat komunikasi, untuk menggelar dagangan

mereka dilapak-lapak online, jika ingin dagangannya tambah laris dan

bersaing di pasaran. Karena banyaknya para pembeli yang berpindah atau

lebih senang berbelanja online dari pada harus datang ke toko-toko atau

pasar.12

E-commerce bisa dikategorikan jual beli yang tidak tunai. Karena biasanya dalam e-commerce ini, ketika terjadi kesepakatan antara kedua

belah pihak, penjual dan pembeli, maka penjual meminta untuk

dilakukan pembayaran, setelah itu barulah barang yang dipesan akan

dikirimkan.13

Di dalam Islam secara umum ada empat jenis jual beli, tiga

diantaranya dihalalkan dan satu diharamkan. Jual beli yang dihalalkan,

yaitu:

a. Jual beli semua tunai. Pembayaran tunai dan barangnya pun tunai.

Ini yang biasa terjaadi di pasar atau jika seseorang belanja langsung

ke pasar tanpa hutang.

b. Jual beli non tunai. Barangnya tunai namun pembayarannya

ditangguhkan atau dicicil belakangan.

c. Jual beli salam/istishna’. Jual beli dengan pembayaran tunai dan

barangnya ditangguhkan atau belakangan.

Adapun jenis jual beli yang diharamkan secara mutlak adalah jual

beli hutang, maksudnya pembayarannya tidak tunai ditangguhkan

12Isnawati, Jual Beli Online Sesuai Syariah (Jakarta: Rumah Fiqih Publishing, 2018),

hlm. 7.

(34)

19

kemudian barangnya juga ditangguhkan.Tidak ada kejelasan

kedua-duanya saat akad terkait pembayaran dan barangnya.Dikenal dalam

istilah fiqih dengan bai’ kali bil kali.14

Jika melihat kepada sistem e-commerce yang kebanyakan terjadi

sekarang, transaksi ini mirip atau penerapan dari akad salam atau

istishna’ yang telah ada pada zaman Nabi SAW.

Syeikh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan jual beli salam adalah jual

beli suatu barang secara tangguh, hanya sifat-sifatnya saja yang

disebutkan ketika akad. Penyerahan barangnya diwaktu yang akan

datang, namun pembayarannya wajib dilakukan dipendahuluan akad

secara keseluruhan dan tunai. Apabila barang yang datang tidak sesuai

dengan sifat yang disebutkan ketika akad, maka transaksi salamnya bisa

dibatalkan. Karena tidak terpenuhi tujuan dari melaksanakan akad salam

tersebut. Contohnya transaksi jual beli baju ukuran L, pembeli memesan

baju ukuran L yang akan diambil seminggu ke depan. Maka dalam hal

ini, saat pembeli dan penjual deal untuk jual beli baju ukuran L. pada saat

itu pembeli harus menyerahkan uangnya langsung/tunai kepada penjual,

baik secara cash atau transfer.Dan penjual wajib menyerahkan baju pada

waktu yang disepakati.

Menurut hanafiyah akad istisha’ merupakan suatu akad terhadap seorang pembuat atau pengrajin untuk mengerjakan atau membuat suatu

barang tertentu yang ditangguhkan.Contohnya transaksi pembuatan baju,

(35)

20

pembeli datang kepada desainer untuk dibuatkan baju yang kemudian

pembayarannya boleh diserahkan secara tunai di awal transaksi, dicicil,

dan dapat dilunasi diakhir akad.15

Transaksi jual beli melalui media elektronik dianggap sebagai

ittihad al-majlis, sehingga akad jual beli tersebut sah, karena masing-masing muta’aqqidain saling mengetahui dan mengetahui objeknya

(al-mabi) sehingga tidak terjadi gharar (keidakjelasan). Dengan demikian maka akan teralisasi ijab dan qabul yang didasari suka sama suka.16

Ittihad al-majlis bisa bermakna ittihad al-zaman (satu waktu), ittihad al-makan (satu lokasi), dan ittihad al-haiah (satu posisi). Perbedaan tempat yang dapat disatukan melalui media komunikasi

modern, membuat tempat yang berjauhan bisa dianggap menyatu.

B. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)

Consumer behavior menurut Bagozzi dan Zaltman adalah tindakan, proses, dan hubungan sosial yang ditampilkan oleh individu, kelompok, dan

organisasi dalam mendapatkan atau menggunakan suatu produk atau

lainnyasebagai akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan

dengan sumber-sumber lainnya.17

15Ibid.,hlm.10.

16Imam Mustofa,Fiqih Mu’amalah Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2016). Hlm, 48.

17Kadar Nurzaman,Manajemen Perusahaan, (Bandung: CV Pustaka Setia,2013). Hlm,

(36)

21

Menurut Mowen, consumer behavior adalah studi tentang unit

pembelian dan proses pertukaran yang dilibatkan dalam mendapatkan,

mengonsumsi, dan mengelola barang, jasa, pengalaman, dan ide-ide.

Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam

mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang

dianggap mampu memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen juga

dapat berarti cara konsumen mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas,

seperti uang, waktu, dan tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang

diinginkan demi kepuasannya.18

Ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor

eksternal dan faktor internal.

1. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh

keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok

referensi.Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki

pengaruh langsung ataupun tidak langsung pada sikap dan perilaku

konsumen.Kelompok ini mempengaruhi perilaku seseorang dalam

pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam

bertingkah laku.Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar

dan pengaruh di kalangan masyarakat dalam hal selera konsumsi,

sehingga menyebabkan sebagian kalangan masyarakat mengikuti selera

18Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi,Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka

(37)

22

mereka dan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi di

kalangan masyarakat.

2. Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu

motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian, dan belajar. Belajar

adalah perubahan dalam seorang individu yang bersumber dari

pengalaman.Perilaku manusia sering diperoleh dari mempelajari sesuatu

atau pengalaman.19

C. Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Syariah

Fokus pembahasan Ekonomi Islam (Syariah) pada hakekatnya terletak

pada penyikapan manusia pada harta.Termasuk didalamnya semua perilaku

manusia dalam mencari harta (produksi), menyimpan harta(mengelola

kekayaan), dan membelanjakan harta (konsumsi).20

“Menurut Munrokhim Misanam (dalam Kurniati), perilaku konsumen muslim dipengaruhi oleh maslahah berkah/keberkatan.” Dikarenakan hikmah

dari berkah/keberkatan ini telah dijanjikan oleh Allah SWT sebagaimana

tertulis dalam surah Al-A’raf:96.

❑⬧◆





⧫→

❑⧫◆

❑⬧◆

◆⬧⧫⬧

◼⧫

⧫⧫



☺

19Ibid.,hlm. 235-236.

20Kurniati,Teori Perilaku Konsumen Perpsektif Ekonomi Islam, Volume VI, Nomor 1,

(38)

23

◆

⬧◆

❑

⧫⬧⬧

☺

❑

⧫❑⧫



Artinya:”Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Perilaku konsumen muslim dalam memilih barang yang akan

dikonsumsinya sangat ditentukan oleh kandungan berkah yang ada dalam

produk tersebut dan bukan masalah harga.

Muhammad Muflih (dalam Kurniati) menyatakan bahwa, perbedaan mendasar perilaku konsumen muslim adalah adanya saluran penyeimbang dari saluran kebutuhan individual yang disebut dengan saluran konsumsi sosial. Saluran konsumsi sosial yang dimaksud adalah zakat dan sedekah. Perlaku konsumen muslim juga dibatasi dengan ketentuan-ketentuan syariat.21

Konsep kemanfaatan (maslahah). Apabila dalam ekonomi Ekonomi

Konvensional dikenal dengan utilitas sebagai tujuan konsumsi, maka delam

Ekonomi Islam dikenal konsep Maslahah. Berbeda dengan utilitas yang

subyektif dan bertolak dari pemenuhan keinginan (want), maslahah relative

lenih obyektif karena bertolak dari pemenuhan kebutuhan (need).

Perilaku konsumen Muslim memperhatikan berbagai hal seperti

penggunaan barang-barang yang bersih, baik, dan bermanfaat, kewajaran

dalam membelanjakan harta, sikap sederhana dan adil, sikap kemurahan hati

(39)

24

dan moralitas yang tinggi, dan mendahulukan kebutuhan yang lebih

prioritas.22

D. Etika Konsumsi Islam

Dalam Islam, konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan.

Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting karena keimanan memberikan

cara pandang dunia yang cenderung mempengaruhi kepribadian manusia.

Keimanan sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas konsumsi, baik dalam

bentuk kepuasan material maupun spiritual.23

Konsumsi berlebih-lebihan, yang merupakan ciri khas masyarakat yang

tidak mengenal Tuhan, dikutut dalam Islam dan disebut dengan israf

(pemborosan) atau tabzir (menghambur-hamburkan harta tanpa guna).Tabzir

berarti mempergunakan harta dengan cara yang salah, yaitu menuju

tujuan-tujuan yang terlarang, seperti penyuapan, hal-hal yang melanggar hukum atau

dengan cara yang tanpa aturan. Pemborosan berarti penggunaan harta secara

berlebih-lebihan untuk hal-hal yang melanggar hukum dalam hal seperti

makanan, pakaian, tempat tinggal, atau sedekah.Ajaran-ajaran Islam

menganjurkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara wajar dan

berimbang, yaitu pola yang terletak di antara kekikiran dan pemborosan.24

Menurut Naqvi, etika Islam dalam konsumsi adala sebagai berikut:

1. Tauhid (unity/kesatuan)

22Yolanda Hani Putri, Pola Perilaku Konsumsi Islam, Volume 2, Nomor 7, Juli 2015,

hlm.4.

23Ibid.,Hlm, 229.

24M Nur Rianto Al Arif,Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, (Bandung:

(40)

25

Dalam perspektif Islam, kegiatan konsumsi dilakukan dalam

rangka beribadah kepada Allah SWT sehingga senantiasa berada dalam

hukum-hukum Allah SWT (syariat).Oleh karena itu, orang mukmin

berusaha mencari kenikmatan dengan menaati perintah-perintah-Nya dan

memuaskan dirinya sendiri dengan barang-barang dan

anugerah-anugerah yang dicipta untuk umat manusia.25

⧫◆

→◼



▪◆



➔◆



Artinya:”dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.(Adz-Dzariyat:56)26

2. Adil(equilibrium/keadilan)

Islam memperbolehkan menusia untuk menikmati berbagai karunia

kehidupan dunia yang disediakan Allah SWT.27

⧫



❑➔

☺





◼

⬧

◆

❑➔⬧

◆❑

⬧



⬧

⧫

✓



Artinya:”wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan jangnlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu”. (Al-Baqarah:168)28

➔ ⧫ ⧫▪ ⬧   ⚫⧫ ◼⧫➔ ⧫◆    ➔  ⧫ 25Ibid., hlm.189.

26Departemen Agama RI. Loc.Cit., Hlm.523. 27M Nur Rianto Al Arif, Op.Cit., hlm.190. 28Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 25.

(41)

26 ❑⧫◆  ❑◆⬧ ◆ ⬧ ⧫❑⧫ ☺◆    ⧫ ❑⬧ ⧫❑⬧➔⧫ 

Artinya:“Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat[536]." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.”

[536] Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang-orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja.Al-A’raf:32)29

Akan tetapi, pemanfaatan atas karunia Allah tersebut harus

dilakukan secara adil sesuai dengan syariat sehingga selain mendapatkan

keuntungan material, juga merasakan kepuasan spiritual. Al-Qur’an

secara tegas menekankan norma perilaku ini, baik untuk hal-hal yang

bersifat material maupun spiritual untuk menjamin adanya kehidupan

yang berimbang antara kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu,

dalam Islam konsumsi tidak hanya barang-barang yang bersifat duniawi,

tetapi juga untuk kepentingan di jalan Allah SWT.30

⬧◆

⧫◆





⧫⬧

⧫⧫

◆

❑→⬧



⬧

◼⧫

29Ibid., hlm. 154.

(42)

27

❑⬧

⧫⬧

⬧



Artinya:”dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berkulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negei itu)”.(Al-Isra’:16)31

3. Free will (kehendak bebas)

Alam semesta adalah milik Allah SWT. Manusia diberi kekuasan

untuk mengambil keuntungan dan manfaat sebanyak-banyaknya sesuai

dengan kemampuannya atas barang-barang ciptaan Allah SWT atas

segala segala karunia yang diberikan oleh Allah SWT, manusia dapat

berkehendak bebas, tetapi kebebasan ini tidaklah berarti bahwa manusia

terlepas dari qadha dan qadar yang merupakan hukum sebab akibat yang

didasarkan pada pengetahuan dan kehendak Allah SWT. Kebebasan

dalam melakukan aktivitas harus tetap memiliki batasan agar tidak

mendzalimi pihak lain.32

4. Amanah (responsibility/pertanggungjawaban)

Manusia adalah khalifah atau pengemban amanat Allah

SWT.Manusia diberi kekuasaan untuk melaksanakan tugas kekhalifahan

ini dan untuk mengambil keuntungan dan manfaat sebanyak-banyaknya

atas ciptaan Allah SWT. Dalam hal melakukan konsumsi, manusia dapat

berkehendak bebas, tetapi ia harus mempertanggungjawabkan atas

kebebasan tersebut, baik terhadap keseimbangan alam, masyarakat, diri

31Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 283. 32M Nur Rianto Al arif, Op.Cit., hlm. 191-192.

(43)

28

sendiri, maupun di akhirat kelak. Pertanggungjawabn sebagi seorang

muslim bukan hanya kepada Allah SWT melainkan juga pada

lingkungan.33

5. Halal

Barang-barang yang dapat dikonsumsi hanyalah barang-barang

yang menunjukan nilai-nilai kebaikan, kesucian, keindahan, dan

menimbulkan kemaslahatan untuk umat, baik secara material maupun

spiritual. Sebaliknya benda-benda yang buruk, tidak suci (najis), tidak

bernilai, tidak dapat digunakan dan tidak dapat dianggap sebagai

barang-barang onsumsi dalam Islam yang dapat menimbulkan kemudharatan

apabila dikonsumsi akan dilarang.

☺

⧫▪

→◼⧫

⬧⧫☺

⧫◆

⬧⬧◆



⧫◆





⧫



☺⬧

▪

◆

⧫

◆

⧫

⬧



◼⧫





❑→

▪



Artinya:”Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

[108] Haram juga menurut ayat ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.”.(Al-Baqarah: 173)34

33Ibid., hlm.192.

(44)

29

❑➔



⧫⬧

⧫

◆

◆

❑⧫⬧



⬧◆⬧

◼⧫



⧫◆

⧫⬧

◼⧫



⬧⬧

◆❑



Artinya:”makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan jangnlah melampaui batas, yang menyebakan Ku menimpamu. Barangsiapa ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh, binasalah dia”.(Thaha:81)35

Dalam konsumsi, seorang muslim harus memperhatikan kebaikan

(kehalalan) sesuatu yang akan dikonsumsinya. Para fuqaha menjadikan

konsumsi hal-hal yang baik ke dalam empat tingkatan.36

a) Wajib mengkonsumsi sesuatu yang dapat menghindarkan diri dari

kebinasaan dan tidak mengkonsumsi yang berdampak pada dosa.

b) Sunnah yaitu mengkonsumsi yang lebih dari kadar yang

menghindarkan diri dari kebinasaan dan menjadikan seorang muslim

mampu shalat dengan berdiri dan bermudah berpuasa.

c) Mubah yaitu mengkonsumsi sesuatu yang lebih dari sunnah sampai

batas kenyang.

d) Konsumsi yang melebihi batas kenyang, yang dalam hal ini terdapat

dua pendapat ada yang mengatakan makruh yang satunya

mengatakan haram

6. Sederhana

35Ibid.,hlm.317.

(45)

30

Islam sangat melarang perbuatan yang melampaui batas, termasuk

pemborosan dan berlebih-lebihan (bermewah-mewah), yaitu

membuang-buang harta dan menghambur-hamburkannya tanpa faedah serta manfaat

dan hanya memperturutkan nafsu. Allah SWT akan sangat mengecam

setiap perbuatan yang melampui batas.37

⧫⧫

⧫◆

➔

⧫⧫





⧫

❑➔→◆

❑◆◆

◆

❑➔➔





⧫

⧫✓☺



Artinya:”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid[534], Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.

[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.(Al-A’raf: 31)38

E. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Shabur Miftah Maulana, Heru Susilo, dan Riyadi. Implementasi

e-commerce sebagai media penjualan online (studi kasus pada toko pastbrik kota Malang) dalam penelitian yaitu bagaimana mengurangi

biaya yang dikeluarkan serta dapat menyampaikan informasi secara

detail mengenai produk maupun harga spesial yang diberikan kepada

konsumen secara online dan memudahkan proses transaksi tanpa harus

37M Nur Rianto Al Arif, Op.Cit., hlm. 193. 38Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 154.

(46)

31

datang ke toko secara langsung sehingga dapat bersaing dengan toko

yang sejenis dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal dengan

pengimplemntasian e-commerce sebagai media penjualan barang.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

e-commerce sebagai media penjualan barang secara online. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan ini adalah e-commerce

diimplementasikan pada Toko Pastbrik bukan untuk online shop.39

2. Andro Kurnia Amanusa, Endang Siti Astuti, dan Heru Susilo. Pengaruh

kemudahan serta kualitas informasi terhadap minat dan penggunaan situs

jual beli online (studi pada pengguna situs jual beli Berniaga.com).

Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana pengaruh kemudahan dan

kualitas informasi terhadap minat dan penggunaan situs jual beli online

Berniaga.com agar digunakan oleh konsumen secara berkelanjutan dan

penjual mampu meningkatkan frekuensi pembelian terhadap pembeli.

Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama menerapkan e-commerce pada

situs online shop. Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah penelitian

ini terfokus pada pengaruh kemudahan dan kualitas informasi bukan

perilaku konsumen dalam perspektif Ekonomi Syariah.40

3. Hilyah Magdalena dan Widya Ellyani. Strategi memanfaatkan

e-commerce dalam memasarkan makanan khas Bangka (studi kasus Aneka Citra Snack). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan UKM di

39Shabur Miftah Maulana, Heru Susilo, dan Riyadi, Op.Cit.,hlm 1.

40Andro Kurnia Amanusa, Endang Siti Astuti, dan Heru Susilo, Pengaruh Kemudahan

Serta Kualitas Informasi Terhadap Minat dan Peggunaan Situs Jual Beli Online, Volume 3,

(47)

32

Bangka Belitung menjadi usaha yang memiliki fasilitas penjualan

elektronik, dapat meluaskan pangsa pasar, meningkatkan penjualan

produk makanan khas Bangka Belitung, dan sekaligus mempromosikan

budaya Bangka Belitung melalui makanan tradisonal. Persamaan dengan

penelitian ini sama-sama memanfaatkan E-commerce untuk penjualan

produk agar memperluas jangkauan konsumen yang meningkatkan

penjualan. Perbedaan penelitian ini adalah penelitian ini memanfaatkan

strategi e-commerce hanya untuk produk makanan bukan untuk situs

online shop yang menyediakan produk yang beragam.41

F. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian adalah kondisi yang dipandang sebagai dasar atau

merupakan anggapan dasar yang dijadikan sebagai pijakan dalam berpikir dan

bertindak didalam melaksanakan penelitian.42

Asumsi ini mengatakan bahwa yang mempengaruhi perilaku konsumen

dalam perspektif Ekonomi Syariah adalah e-commerce.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

41Hilyah Magdalena dan Widya Ellyani, Strategi Memanfaatkan E-commerce Dalam

Memasarkan Makanan Khas Bangka, Volume 3, Nomor 2, Desember 2017.Hlm 1.

42Solimun, Armanu, dan Adji Achmad Rinaldo Fernandes,Metodologi Penelitian

(48)

33

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.43

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Penulis

mengajukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Ho = E-commerce tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

konsumen mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin

Tembilahan.

Ha = E-commerce berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

konsumen mahasiswa Ekonomi Syariah STAI Auliaurrasyidin

Tembilahan.

H. Konsep Operasional

Konsep operasional adalah konsep yang dibangun dari teori yang

digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti.44

Berdasarkan kerangka teoritis yang telah dikemukakan di atas, maka

dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu e-commerce sebagai variabel

X (variabel independen) dan perilaku konsumen dalam persepektif ekonomi

syariah sebagai variabel Y (variabel dependen).

Untuk mengetahui indikator-indikator yang mengidentifikasi variabel X

dan variabel Y diambil dari teori-teori tentang e-commerce dan perilaku

konsumen, sehingga diperoleh indicator sebagai berikut:

43Ibid., hlm. 134.

44Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

(49)

Gambar

Tabel II.1  Konsep Operasional
Tabel III.1  Skala Likert
Tabel III.2
Tabel III.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penangkapan ikan dengan menggunakan bagan adalah dengan cara menarik perhtian ikan ke dalam cakupan jaring yang sudah dipasang di bawah perairan. Untuk menarik perhatian ikan

Untuk mempermudah proses wawancara dan observasi peneliti menggunakan alat perekam dan dilakukan setelah mendapatkan izin dari subjek sesuai dengan izin yang berlaku.

mengalami menopause pada usia 52-54 tahun dengan tingkat pekerjaan yang ringan yaitu sebagai ibu rumah tangga, sedangkan 6 wanita mengalami menopause pada usia

[r]

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pamekasan Tahun

Hasil penelitian Jamil (2012) menunjukkan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan tugas dan fungsi BP3K. Program Balai Penyuluhan Pertanian adalah tatakelola,

Tampilan pesan EWS dengan status Waspada ini dimunculkan, apabila variabel lokasi sistem alat dan perangkat penerima televisi digital (DVB-T2) sama dengan salah satu

Penelitian pada tahap pertama dilakukan analisa terhadap kandungan bahan aktif ekstrak batang pisang Ambon, evaluasi mutu dan stabilitas sediaan kemudian dilanjutkan dengan