• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DATA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

47

BAB IV

PENYAJIAN DATA

4.1.

Gambaran Umum Pasar Industri Kecil dan Kerajinan Jawa

Tengah (PIKK)

4.1.1. Sejarah PIKK

Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) Jawa Tengah merupakan hasil perwujudan kerjasama antara Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Semarang dengan misi utama sebagai pusat denyut nadi pengembangan Pasar Industri Kecil dan Kerajinan Jawa Tengah. Di PIKK Jawa Tengah yang mulai beroperasi pada awal tahun 2002 ini disediakan berbagai produk kerajinan dan industri kecil menengah. Produk-produk tersebut merupakan komoditas unggulan yang berasal dari berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah. Produk-produk yang disajikan adalah produk yang memiliki kualitas bahan baku, desain, proses produksi, dan harga yang sangat kompetitif dengan variasi produk yang beraneka. Mulai dari kebutuhan souvenir, pakaian dan aksesoris, mebel, keramik, produk interior-eksterior desain, makanan khas, batik, mainan anak-anak, lukisan, serta masih banyak jenis produk kerajinan eksklusif lainnya.

Di PIKK Jawa Tengah terdapat 59 kios yang terdiri dari 45 kios untuk produk-produk industri kecil dan kerajinan, 10 kios untuk warung makan dan 4 kios untuk pelayanan umum. Pembangunan PIKK Jawa Tengah dilaksanakan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah di atas tanah milik Pemerintah Kabupaten Semarang yang terletak di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang.

(2)

48

Adapun tujuan pembangunan Pasar Industri Kecil dan Kerajinan Jawa Tengah ini adalah:

1. Menyediakan tempat bagi pengrajin Industri Kecil dan Kerajinan sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan pusat penjualan produksinya;

2. Menyediakan sarana informasi dan komunikasi antar pengrajin, pedagang, konsumen dan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah;

3. Menyediakan sarana promosi bagi produk Industri Kecil dan Kerajinan yang sekaligus sebagai objek dan daya tarik wisata.

4.1.2. Visi dan Misi PIKK

Visi: Terwujudnya Pusat Pemasaran sebagai sarana perekat antara Pemerintah Propinsi dengan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah pada Era Otonomi Daerah.

Misi:

 Mewujudkan Pasar Industri Kecil dan Kerajinan yaang berkualitas dengan harga terjangkau masyarakat.

 Mewujudkan komitmen Pemerintah Propinsi dengan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memasarkan industri kecil kerajinan di PIKK.

 Menyediakan sarana informasi produk industri kecil dan kerajinan Jawa Tengah.

 Mengembangkan potensi industri kecil dan kerajinan Jawa Tengah.

 Menyediakan salah satu obyek wisata Jawa Tengah berupa Wisata Industri.

(3)

49 4.1.3. Manfaat Pendirian PIKK

Manfaat yang diharapkan dalam pendirian PIKK antara lain adalah untuk kepentingan pengrajin industri kecil dan kerajinan:

a. Sebagai sarana pemasaran hasil-hasil produksi. b. Memperluas jaringan usaha dan pemasaran.

c. Memacu ide dan kreatifitas baru berdasarkan permintaan atau pesanan masyarakat.

d. Mempercepat distribusi pemasaran hasil produksi.

Sedangkan untuk kepentingan pembinaan (Pemerintah) adalah sebagai berikut:

a. Sebagai wahana untuk memantau perkembangan industri kecil dan kerajinan.

b. Tersedianya fasilitas yang bisa melengkapi dan memudahkan sistem pembinaan.

c. Sebagai salah satu tolok ukur pertumbuhan dan perkembangan industri kecil dan kerajinan Jawa Tengah.

4.1.4. Lokasi Pasar Industri Kecil dan Kerajinan Jawa Tengah

PIKK Jawa Tengah berada berada di jalur Semarang-Solo tepatnya di Jl. Fatmawati 161 Ds. Lopait Kec. Tuntang Kab. Semarang.

(4)

50

Gambar 4.1. Maket PIKK Lopait Jawa Tengah Sumber: Dokumentasi peneliti, 2012

Seperti yang telah digambarkan pada Gambar 4.1. dalam denah PIKK Lopait Jawa Tengah terdiri dari 7 bangunan yaitu:

 Gedung A

Gedung A terletak di sebelah kiri depan. Di dalam gedung tersebut terdapat kios-kios batik dan kerajinan yang terbuat dari rotan.

 Gedung B

Gedung B terletak di belakang gedung A. Disana juga terdapat kios-kios yang menjual berbagai aksesoris, batik, dan figura.

 Gedung C

Gedung C terletak di sebelah paling kanan. Disana terdapat beberapa kios figura, lukisan serta pabrik tahu.

 Gedung D

Gedung D merupakan gedung terbesar yang terletak di tengah. Di bagian depan gedung D terdapat beberapa kios yang menjual

(5)

51

lukisan, baju, batik, dan kain tenun. Sementara di bagian gedung tersebut merupakan gedung serba guna yang biasa digunakan untuk pertemuan, dan mampu menampung maksimal 1500 orang.

 Gedung E

Gedung E terletak di sebelah kanan paling belakang. Gedung tersebut merupakan toilet umum yang disediakan oleh PIKK Jawa Tengah dalam rangka mengembangkan fasilitas yang ada.

 Gedung F

Gedung F merupakan gedung kecil yang terletak di paling kiri sebelah gedung A. Gedung tersebut digunakan sebagai pos penjagaan.

 Gedung G

Gedung G terletak diantara gedung A dan gedung D. Kegunaan awal gedung tersebut sebenarnya adalah sebagai tempat penerimaan tamu yang datang. Akan tetapi sekarang gedung tersebut dimanfaatkan sebagai Resto Tahu.

4.2. Strategi Komunikasi Pemasaran

Penulis telah melakukan wawancara dengan nara sumber yang telah ditentukan untuk mendapatkan informasi tentang PIKK Jawa Tengah yang nantinya diperlukan dalam penelitian ini. Data yang penulis dapatkan merupakan data yang berhubungan dengan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan PIKK Jawa Tengah selama dalam naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, yaitu tahun 2009-saat ini.

Pada awal pembangunannya PIKK Lopait bertujuan untuk memberikan wadah bagi para pelaku industri kecil dan kerajinan di Jawa tengah. PIKK dibangun dan dikelola secara bersama-sama oleh Pemerintah propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Semarang di atas tanah milik Pemerintah

(6)

52

Kabupaten Semarang yang terletak di Desa Lopait Kecamatan Tuntang. Kepengelolaannya sendiri PIKK berada dibawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DINPERINDAG) Jawa Tengah, karena PIKK merupakan wadah bagi para pelaku industri kecil.

Pemilihan lokasi PIKK yang berada di Desa Lopait sendiri didasarkan atas berbagai pertimbangan, yaitu yang pertama tersedianya lahan milik Pemerintah Kebupaten Semarang dengan luas 6.107 m2 dan terletak di tepi jalan raya. Kedua, lokasi tersebut strategis dimana letaknya di jalur lalu lintas penting dengan frekuensi padat yang menghubungkan Semarang-Solo, serta berada di seputar obyek wisata yang sudah berkembang maupun tengah dikembangkan. Ketiga, disekitar lokasi tersebut sudah tumbuh kedai-kedai kerajinan dan rumah makan yang cukup padat pengunjungnya, aktivitas ini merupakan suatu langkah awal yang bisa menjadi faktor pendukung bagi tumbuh dan berkembangnya Pasar Industri Kecil dan Kerajinan.

Dalam menentukan strategi yang tepat Dinperindag Jawa Tengah harus memperhatikan unsur-unsur komunikasi, yaitu siapa komunikatornya, pesan apa yang ingin disampaikan, media apa yang digunakan, siapa komunikannya, dan efek seperti apa yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan agar strategi yang ditetapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu untuk lebih jauhnya, untuk menentukan strategi yang tepat diperlukan analisis mengenai faktor internal dan faktor eksternal dari PIKK itu sendiri. Perencanaan strategi yang matang sangat penting, agar strategi tersebut tepat dan tidak salah sasaran. Berikut ini merupakan analisis SWOT PIKK Jawa Tengah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Kekuatan (S)

a. Adanya perjanjian kerjasama antara Pemerintah Prop. Jawa Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Semarang

(7)

53

b. Letak PIKK yang strategis (jalur utama diantara jalur wisata) c. Potensi Industri Kecil dan Menengah di Jawa Tengah

d. Kebijakan Pemerintah pengembangan di sektor Industri dan Perdagangan

Kelemahan (W)

 Harga relatif tinggi

 Pengelolaan belum optimal

 Kurangnya promosi dan informasi

 Sewa kios relatif mahal Peluang (O)

 Kerjasama dengan sektor lain (pariwisata dan organisasi profesi)

 Sarana dan prasarana yang memadai

 Komoditi yang diperdagangkan memiliki pangsa pasar yang luas

 Potensi sumber Daya Alam (SDA) yang besar Ancaman (T)

 Stabilitas keamanan (labil)

 Persaingan bebas (stabilitas)

 Konsistensi dan kontunuitas produksi dan kerjasama

Tabel 5.1. Analisis SWOT PIKK Jawa Tengah

Faktor Eksternal

Faktor Internal

PELUANG (O) 1. Kerjasama dengan

sektor lain

2. Sarana dan prasarana 3. Pangsa pasar

4. Potensi SDA (bahan baku) ANCAMAN (T) 1. Stabilitas keamanan (labil) 2. Pasar bebas 3. Konsistensi produksi IKM KEKUATAN (S) 1. Kebijakan pembangunan sektor industri (SO) 1. Pemberdayaan

potensi IKM secara optimal

(ST) 1. Mengadakan

terobosan dan inovasi

(8)

54 2. Kerjasama Pemerintah Prop. Jateng dan Pemerintah Kab. Semarang

3. Letak PIKK yang strategis (jalur utama dan daerah wisata)

4. Potensi IKM Jateng

2. Pembentukan tim yang profesional 3. Pemberdayaan jaringan kemitraan usaha 2. Meningkatkan daya saing produksi 3. Meningkatkan motivasi pengusaha KELEMAHAN (W) 1. Pengelolaan tidak optimal 2. Kurangnya promosi dan informasi 3. Harga relatif tinggi 4. Sewa kios relatif

mahal (WO) 1. Menentukan produk unggulan daerah 2. Menciptakan image pasar (WT) 1. Efisiensi biaya produksi 2. Promosi

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan, 2002.

Setelah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman PIKK Jawa Tengah, kegiatan promosi merupakan salah satu strategi yang penting. Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberikan informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak (membeli) (Tjiptono, 1995: 200). Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran yang bersifat membujuk sasaran untuk membelinya.

Upaya yang dilakukan oleh Dinperindag dalam mengembangkan PIKK salah satunya adalah dengan kegiatan komunikasi pemasaran (promosi). Menurut Ibu Didiek, selaku pengurus PIKK dari Dinperindag Jawa Tengah, Pemerintah tidak kurang-kurang dalam mempromosikan PIKK.

(9)

55

“Ada brosur-brosur yang dibuat guna menginformasikan apa saja yang ada di PIKK, kami juga beriklan di majalah khusus iklan untuk area Ungaran, Ambarawa, dan Salatiga. Untuk kegiatan promosi lainnya kami juga sering mengadakan even-even disana, karena ya tujuannya itu tadi untuk menarik pengunjung. Ada pula kami menulis artikel di Tabloid.” (Wawancara pada tanggal 3 Mei 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pukul 10.30 wib)

Menurut bauran komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh ilham Prisgunanto ada 12 bauran komunikasi pemasaran antara lain : personal selling; periklanan; promosi penjualan; penjualan langsung; public relation;

sponsorship; eksibisi; corporate identity; packaging, merchandise, word of mouth dan internet. Dari 12 komunikasi pemasaran tersebut PIKK Jawa Tengah

hanya menerapkan beberapa media komunikasi dalam memperkenalkan sebagai pusat kerajinan dan industri kecil khas Jawa Tengah, diantaranya yaitu personal

selling; periklanan; promosi penjualan; public relation; corporate identity; dan eksibisi. Sedangkan media yang lain tidak digunakan karena keterbatasan dana

dan juga kebijakan dari pemerintah seperti yang dikatakan oleh Ibu Indah, Pegawai Dinperindag Jawa Tengah.

“Mengenai kegiatan promosi yang dilakukan, seperti even-even ataupun pasar murah yang dilakukan di PIKK itu pelaksanaannya tergantung pada kebijakan dari pemerintah. Kami selalu mengupayakan agar dapat terus diselenggarakan karena acara seperti itu dapat menarik pengunjung dan bermanfaat bagi pedagang-pedagang di PIKK sana, akan tetapi harus nunggu acc dari atasan agar dananya juga turun.” (Wawancara pada tanggal 17 Juli 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pukul 10.00 wib)

Berikut ini adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh PIKK Jawa Tengah dalam rangka mengembangkan industri kecil dan kerajinan Jawa Tengah yang berada didalamnya.

1. Personal Selling

Personal selling adalah bentuk komunikasi antar individu di mana

tenaga penjual (wiraniaga) menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan

(10)

56

(Shimp, 2002: 5). Personal selling adalah bentuk improvisasi dari penjualan dengan menggunakann komunikasi person to person (Kennedy dan Soemanagara, 2006: 33). Dalam kegiatan pemasarannya, PIKK Jawa Tengah menyediakan kios-kios yang fungsinya adalah sebagai sarana pemasaran produk-produk IKK Jawa Tengah. Dengan adanya kios tersebut, maka konsumen yang datang untuk membeli menjadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai produk melalui para penjaga kios. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ibu Didiek.

“Kalo kegiatan pemasaran yang dilakukan yang melalui kios-kios yang telah disediakan di sini mbak, jika ada pembeli yang datang ya langsung berbelanja disini. Produsen hanya kasih stok barang, disini ada penjaga kios-kios yang melayani pembeli” (Wawancara pada tanggal 3 Mei 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pukul 10.30 wib)

Hal serupa juga diungkapkan oleh para penjaga kios di PIKK, yaitu Ibu Yuli seperti berikut ini.

“Disini saya hanya ditugaskan oleh atasan untuk menjaga kios, dan melayani orang-orang yang datang untung membeli.” (Wawancara pada tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 10.50 wib) 2. Periklanan

Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan untuk terus mempromosikan PIKK Jawa Tengah. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Didiek, selaku pengurus PIKK dari Dinperindag Jawa Tengah bahwa Dinperindag sendiri tidak kurang-kurang dalam mempromosikan PIKK agar IKK yang ada di dalamnya juga terus berkembang.

“Untuk promosi yang kami lakukan adalah melalui brosur-brosur yang dibuat guna menginformasikan apa saja yang ada di PIKK, kami juga beriklan di majalah khusus iklan untuk area Ungaran, Ambarawa, dan Salatiga.” (Wawancara pada tanggal 3 Mei 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pukul 10.30 wib)

Ibu Dian juga mengungkapkan hal serupa, bahwa kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PIKK Jawa Tengah lebih kepada iklan cetak.

(11)

57

“Kalo periklanan ya ada brosur mbak, untuk iklan yang lainnya mungkin Dinperindag yang lebih paham.” (Wawancara pada tanggal 18 April 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 13.30 wib).

 Brosur PIKK

Gambar 4.2. Brosur PIKK Gambar 4.3. Brosur PIKK Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah

 Iklan di Majalah Segitiga Emas Ungaran

Gambar 4.4. Iklan PIKK di Majalah Khusus Iklan Segitiga Emas USA Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah

(12)

58

Gambar 4.5. Iklan PIKK di Majalah Khusus Iklan Segitiga Emas USA Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah

Periklanan yang dilakukan oleh PIKK Jawa Tengah lebih kepada iklan cetak saja seperti brosur dan memasang iklan di majalah khusus iklan.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan di PIKK ini juga menggunakan sales promotion sebagai sarananya. Sales promotion yang dilakukan di PIKK ini merupakan sales promotion yang berorientasi pada pedagang, khususnya pedagang perantara karena sebagian besar pedagang di kios PIKK tersebut merupakan pedagang yang mengambil barang dari produsen di kota asal produk-produk IKK. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ibu Didiek, selaku pengurus PIKK dari Dinperindag Jawa Tengah.

“Kalo kegiatan pemasaran yang dilakukan yang melalui kios-kios yang telah disediakan di sini mbak, jika ada pembeli yang datang ya langsung berbelanja disini. Produsen hanya kasih stok barang, disini ada penjaga kios-kios yang melayani pembeli.” (Wawancara pada tanggal 3 Mei 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pukul 10.30 wib)

Hal serupa juga diungkapkan oleh para penjaga kios di PIKK, yaitu Ibu Yuli seperti berikut ini.

(13)

59

“Disini saya hanya ditugaskan oleh atasan untuk menjaga kios, dan melayani orang-orang yang datang untung membeli.” (Wawancara pada tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 10.50 wib). 4. Public Relation

Dalam menjalin hubungan dengan konsumennya, PIKK juga melakukan kegiatan public relation. Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, baik yang yang bersifat komersil maupun non-komersil, di sektor publik (pemerintah) maupun pihak swasta. Teknik yang digunakan Public Relations, antara lain:

news release, press conferences, advertorial/ feature articles, sponsorship of special evens, penggalangan dana, partisipasi dalam aktivitas komunikasi,

dan berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan public. Teknik yang digunakan oleh PIKK adalah berita di media massa (televisi) dan

feature articles.

 Promosi melalui TV-ku Semarang

Promosi yang dilakukan melalui TV-ku Semarang ini merupakan liputan mengenai berbagai potensi di PIKK Jawa Tengah yaitu: potensi kios-kios batik dan kerajinan, Resto Tahu, Masakan Tahu, dan wawancara dengan pengelola PIKK maupun tamu yang berkunjng. Liputan tersebut merupakan bagian dari acara Lensa Bisnis yang di tayangkan pada tanggal 10 Nopember 2010 jam 19.00 wib dengan durasi 30 menit.

 Promosi melalui TVRI Jawa Tengah

Promosi yang dilakukan melalui TVRI Jawa Tengah ini juga hampir sama dengan yang dilakukan oleh TV-ku. Liputan tersebut masih berkaitan dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh PIKK Jawa Tengah dan tentu saja tetap mempromosikannya. Liputan tersebut ditayangkan pada acara Bianglala pada tanggal 6 Nopember 2010 jam 17.45 wib dengan durasi 7 menit.

(14)

60

 Promosi di Tabloid Saji

Promosi yang di lakukan di Tabloid Saji ini meliput PIKK dan Resto Tahu dengan judul “Banyak Variasi Menu, Semuanya Serba Tahu”. Edisi 190 Th VII, tanggal 1-14 September 2010.

 Promosi di Tabloid Cempaka

Promosi yang di lakukan di Tabloid Cempaka ini berjudul “Resto Tahu Citarasa Spageti Tahu”. Edisi 30/XXI tanggal 23-29 Oktober 2010.

 Promosi di Tabloid Kuliner

Promosi yang dilakukan di Tabloid Kuliner ini menulis liputan lengkap PIKK dan Resto Tahu dengan judul “Sajian Tahu Spesial dengan Citarasa Tradisional yang Familiar”. Edisi 05-Th IV, tanggal 5-18 Nopember 2010.

5. Corporate Identity

Identitas perusahaan memiliki elemen-elemen utama yang meliputi warna/bentuk bangunan atau pabrik, tipe logo, atribut, sampai dengan seragam dan pakaian resmi perusahaan. Identitas perusahaan yang dimiliki oleh PIKK Jawa Tengah saat masih sangat minim, yaitu terbatas pada papan nama yang terletak di depan bangunan PIKK.

(15)

61

Gambar 4.6. Identitas PIKK Gambar 4.7. Identitas Kios-kios di PIKK Sumber: Dokumentasi peneliti, 2012

Gambar 4.8. Banner PIKK Gambar 4.9. Identitas PIKK Sumber: Dokumentasi peneliti, 2012

6. Eksibisi

Eksibisi biasa disebut pameran. Dalam melakukan kegiatan promosinya, PIKK Jawa Tengah melakukan kegiatan komunikasi pemasaran melalui eksibisi atau pameran. Pameran tersebut biasanya di

(16)

62

lakukan dalam kegiatan atau even yang diselenggarakan oleh Pemerintah yaitu Dinperindag Jawa Tengah. Selama dikelola oleh Dinperindag Jawa Tengah kurang lebih 3 tahun, telah banyak kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan industri kecil dan kerajinan PIKK.

Paguyuban PIKK yang dibentuk oleh pemerintah juga melakukan promosi untuk PIKK. Promosi yang dilakukan adalah melakukan pameran di Kabupaten dan Propinsi atas undangan dari Pemerintah seperti yang diungkapkan oleh Bapak Narno.

“Kalo promosi yang sering dilakukan ya pameran itu mbak, biasanya dapet undangan dari Kabupaten atau Propinsi. Tapi itu atas nama PIKK, bukan paguyuban. Kalo saya tidak salah, baru-baru ini Pemerintah juga sedang menyiapkan ruang pamer untuk barang-barang hasil industri dan kerajinan di gedung Dekranasda, tapi masih belum jadi. Gedungnya yang di depan kantor Gubernur.” (Wawancara pada tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 11.25 wib)

Selain pameran yang diadakan oleh Pemerintah di Kabupaten atau Propinsi, Dinperindag sendiri juga sering mengadakan kegiatan di PIKK. Selama dikelola oleh Dinperindag sejak tahun 2009, setiap tahunnya di PIKK digelar Pasar Murah setiap mendekati Lebaran. Selain itu, masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang di lakukan di PIKK yang tujuannya adalah untuk mempromosikan IKK Jawa Tengah sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Indah.

“Untuk kegiatan yang dilakukan di PIKK cukup banyak, seperti pasar murah yang diadakan menjelang lebaran, kemudian ada juga lomba-lomba masak, festival industri, dan pameran-pameran produk IKK Jawa Tengah.” (Wawancara pada 17 Juli 2012 di Dinperindag Jawa Tengah pukul 10.00 wib)

a. Pasar Murah

Pasar Murah merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinperindag Jawa Tengah dan bekerjasama dengan Paguyuban di PIKK

(17)

63

Jawa Tengah. Dalam Pasar Murah tersebut dijual paket sembako yang disediakan oleh Pemerintah dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Selain paket sembako, masyarakat juga dapat membeli kebutuhan pokok seperti gula pasir, minyak goreng, dan beras dengan harga yang murah. Selain bahan kebutuhan pokok, Pasar Murah juga diramaikan oleh 88 stan komersial diikuti 11 stand industri besar seperti Nissin, So Good, Sri Boga, Indofood, dan Coca Cola. Terdapat juga stand untuk SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dari Dinperindag, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Peternakan, serta berbagai industri kuliner dan berbagai industri kecil kerajinan.

b. Even-even

 Ekspos Industri Kuliner Jawa Tengah (21 Nopember 2009)

Expo yang dilakukan pada 21 Nopember 2009 ini selain untuk mempromosikan makanan khas Jawa Tengah, Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan PIKK sebagai pusat industri kecil kerajinan dan oleh-oleh khas Jawa Tengah. Expo tersebut diikuti oleh 32 stand yang mencakup pelaku makanan siap saji, makanan khas, dan oleh-oleh Jawa Tengah. Kegiatan tersebut merupakan program rutin yang diadakan oleh Dinperindag Jawa Tengah dalam rangka mempromosikan keberadaan usaha kecil dan menengah (UKM).

Selain pameran makanan khas Jawa Tengah, dalam expo tersebut juga dimanfaatkan untuk mengenalkan produk baru, yaitu Mocal sebagai substitusi terigu. Bahan baku ini mampu menggantikan terigu hingga 100 persen, sehingga dapat memangkas biaya produksi makanan hingga 30 persen. Dengan dikenalkannya produk tersebut tentunya menjadi keuntungan bagi produsen

(18)

64

makanan di Jawa Tengah. Selain itu menurut Dinperindag, Jawa Tengah merupakan pasar yang potensial karena memiliki 227 ribu UKM industri makanan.

Dalam expo dan talkshow yang menghadirkan pakar kuliner Ibu Wisiarti dari La-Ceilan Cookin, diselenggarakan pula lomba menghias kue donat dari tepung mocal. Kegiatan tersebut sangat memberikan edukasi makanan yang sehat kepada anak-anak.

Gambar 4.10. Brosur Ekspos Industri Kuliner Jawa Tengah Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah

 Expo Ragam Batik dan Tenun Jawa Tengah (2-4 Juli 2010)

Kegiatan expo batik dan tenun jawa tengah yang diselenggarakan oleh Dinperindag Jawa Tengah tersebut diikuti oleh 24 peserta IKM (Industri Kecil Menegah) batik dan 3 IKM tenun, dari kota Semarang, Kabupaten Semarang, Solo, Klaten, Jepara,

(19)

65

Batang, Pekalongan, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, serta beberapa stand pendukung acara.

Expo Batik dan Tenun Jawa Tengah ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: Promosi, Transaksi, Kolaborasi, dan Sosialisasi. Tujuan yang pertama promosi, yaitu memperkenalkan kekayaan dan keberagaman produk, corak, dan kualitas batik dan tenun di jawa tengah. Tujuan yang kedua transaksi, yaitu upaya pencapaian penjualan yang memadai dalam even ini. Tujuan yang ketiga kolaborasi adalah upaya penciptaan kerjasama yang mampu menumbuh kembangkan IKM batik dan tenun di Jawa Tengah. Tujuan yang tak kalah pentingnya adalah sosialisasi, kegiatan ini diharapkan mampu menjadikan batik dan tenun sebagai produk yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 4.11. Brosur Expo Ragam Batik dan Tenun Jawa Tengah Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah

(20)

66

 Festival dan Lomba Memasak Jajanan Tradisional, Lomba Permainan Tradisional, dan Kebaya Fest Sensation ( 10 Juli, 16 Juli, 17 Juli 2011)

Rangkaian kegiatan promosi yang dikemas dalam bentuk festival dan lomba-lomba yang digelar oleh Dinperindag Jawa Tengah tersebut bertujuan agar keberadaan PIKK Jawa Tengah Lebih dikenal lagi. Kegiatan tersebut menampilkan berbagai kebudayaan khas Jawa Tengah seperti batik, kerajinan tangan, kerajinan hasil hutan, aneka produk konveksi, jajanan tradisional Jawa Tengah, serta aneka permainan tradisional. Dalam kegiatan tersebut ada 20 stand pangan dan 20 stand pakaian di luar kios yang telah ada.

Gambar 4.12. Brosur Festival dan Lomba Memasak Jajanan Tradisional

(21)

67

Gambar 4.13. Brosur Lomba Permainan Tradisional Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah

Gambar 4.14. Brosur Festival Kebaya

(22)

68

 Festival Hasil Agro Industri Jawa Tengah (29-1 Juli 2012)

Dalam rangka merangsang daya inovasi serta kreativitas masyarakat untuk membuat produk-produk baru dengan bahan dasar komoditas hasil pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan “Festival Hasil Agroindustri Kawasan Ekonomi Potensial” yang berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 29 Juni 2012 s/d 1 Juli 2012 bertempat di PIKK Lopait Jl. Fatmawati No. 161 Tuntang Kabupaten Semarang. Diharapkan dengan mengunjungi serta mencermati produk-produk yang disajikan dalam festival akan menginspirasi para petani untuk bisa membuat produk-produk baru atau menyempurnakan yang sudah ada menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual dan daya jual yang lebih tinggi.

Kegiatan festival ini diikuti oleh 30 IKK Agro industri sektor makanan olahan dan kerajinan yang menjadi ciri khas dari wilayah Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga. Disamping acara festival juga diadakan acara-acara pendukung lain untuk menarik para pengunjung meliputi lomba memasak berbahan utama tempe, lomba membuat burger untuk anak-anak, lomba mewarnai dengan peserta kelompok usia TK sampai Kelas I SD, lomba menggambar dengan peserta kelompok usia Kelas II SD sampai Kelas V SD, lomba membuat sajian minuman dengan peserta Kelas VI SD sampai Kelas III SMP serta festival makanan berbahan baku waluh dengan melibatkan masyarakat sekitar lokasi kegiatan sebagai peserta.

(23)

69

Gambar 4.15. Brosur Festival Hasil Agro Industri Jawa Tengah Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah 7. Resto Tahu

Resto Tahu merupakan salah satu daya tarik yang digunakan oleh PIKK Jawa Tengah untuk menarik pengunjung serta mengembangkan potensi kuliner Jawa Tengah yang mulai dibuka pada tanggal 17 Oktober 2009. Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dian, selaku Sekretariat PIKK Jawa Tengah sekaligus pengurus Resto Tahu.

“Upaya yang dilakukan lebih banyak oleh Pemerintah, ada juga Paguyuban yang anggotanya para pedagang. Salah satunya dengan adanya Resto Tahu yang diharapkan mampu menarik pengunjung.” (Wawancara pada tanggal 18 April 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 13.30 wib)

Diungkapkan juga oleh Kepala Bidang Industri Agro, Kimia, dan Hasil Hutan Disperindag Provinsi Jateng Ir Endar Kusumawati MM. ”Kami

(24)

70

juga berencana, menjadikan PIKK sebagai percontohan produk makanan higienis melalui Resto Tahu,”1

Keberadaan Resto Tahu juga dalam rangka pembinaan pemasaran produk tahu di Jawa Tengah. Resto Tahu menyediakan tempat makan lesehan dan meja bagi para pengunjung. Pengunjung dapat menikmati berbagai olehan tahu seperti: Bakso Tahu, Tahu Gejrot, Tahu Kupat, Tahu Telor, Tahu Sayur, Tahu Gulung, Kembang Tahu, Tahu Udang, Bothok Tahu, Asem-Asem Tahu, dan berbagai menu lainnya seperti Nasi Goreng, Mie Jowo, Ayam Goreng, Bebek Goreng, Aneka Penyet, juga tersedia Aneka Minuman.

8. Paguyuban PIKK Jawa Tengah

Pemerintah berupaya untuk tetap mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para pelaku industri kecil dan kerajinan di PIKK, selain promosi tindakan lain yang dilakukan adalah dengan membentuk Paguyuban yang menjadi wadah bagi para pedagang. Paguyuban tersebut didirikan dengan tujuan memberikan wadah bagi para pedagang di PIKK untuk berkreasi dan tidak serta merta tergantung dengan pemerintah. Diharapkan dengan adanya paguyuban tersebut pedagang di PIKK dapat berkembang sendiri.

Untuk mengetahui tentang paguyuban di PIKK, penulis melakukan wawancara kepada ketua Paguyuban tersebut pada tanggal 7 Mei 2012. Paguyuban yang bernama Paguyuban Pengrajin dan Pedagang Pasar Industri Kecil dan Kerajinan tersebut diketuai oleh Bapak Muhamad Sunarno, yang mana Pak Narno juga pedagang di salah satu kios PIKK. Pak

1

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/06/24/150494/PIKK-Lopait-Kurang-Diminati

(25)

71

Narno mengungkapkan bahwa dengan adanya paguyuban tersebut lebih menyatukan pedagang-pedagang yang ada di PIKK.

“Dengan adanya paguyuban ini tentunya juga lebih mempersatukan semua pedagang di PIKK ini mbak. Kan disini kita sama-sama usaha, jadi pastinya ada persaingan antara pedagang satu dengan pedagang lainnya. Dengan adanya paguyuban ini, persaingan yang ada menjadi persaingan yang sehat. Semisal ada salah satu pedagang yang sakit, maka kita mengkoordinir untuk menjenguk. Intinya saling membantu, sudah seperti keluarga begitu lah.” (Wawancara pada tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 11.25 wib)

Paguyuban tersebut beranggotakan 23 pedagang PIKK, seluruh pedagang ikut ambil bagian didalamnya. Untuk sejarah awal berdirinya, paguyuban sebenarnya sudah ada sejak dulu, akan tetapi kepengurusan yang sekarang ini mulai tahun 2010.

“Paguyuban sudah ada sejak dulu, dibentuk oleh Dinperindag, tetapi yang sekarang ini lebih diperbaharui lagi kepengurusannya.” (Wawancara pada tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 11.25 wib)

Peneliti tidak melakukan wawancara mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Paguyuban PIKK dengan Bapak Abdul Qodir selaku seksi humas dari paguyuban tersebut dikarenakan saat ini kegiatan strategi komunikasi pemasaran PIKK dilakukan oleh Dinperindag Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan oleh Pak Narno selaku Ketua Paguyuban PIKK.

“Kalo promosi yang sering dilakukan ya pameran itu mbak, biasanya dapat undangan dari Kabupaten atau Propinsi. Tapi itu atas nama PIKK, bukan Paguyuban.”

(26)

72

Bagan 4.1. Struktur Organisasi Paguyuban PIKK Jawa Tengah

Sumber: Wawancara dengan Bapak Muhamad Sunarno pada tanggal 7 Mei 2012 di PIKK Jawa Tengah pukul 11.25 wib

Ketua Muhamad Sunarno Wakil Ketua Purwanto Seksi Humas Abdul Qodir Seksi Perlengkapan Nur Khafid Bendahara Zulaekah Sekretaris Athikah

Gambar

Gambar 4.1. Maket PIKK Lopait Jawa Tengah  Sumber: Dokumentasi peneliti, 2012
Tabel 5.1. Analisis SWOT PIKK Jawa Tengah             Faktor Eksternal
Gambar 4.4. Iklan PIKK di Majalah Khusus Iklan Segitiga Emas USA  Sumber:  Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah
Gambar 4.5. Iklan PIKK di Majalah Khusus Iklan Segitiga Emas USA  Sumber:  Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio variabel NPF.. terendah

Meskipun dari hasil analisis menunjukkan bahwa dana tersebut sebenarnya sudah cukup untuk berbagai keperluan pengadaan sarana pendidikan dan yang mendesak saja, misalnya

Inilah yang membuat hakim kesulitan membagi harta bersama tersebut kerena tidak cukup bukti,surat-suratnya tidak lengkap, tercampurnya harta bersama dengan

Namun, ibu Alma tetap berjualan di pasar baru tersebut karena ibu Alma mengatakan bahwa beliau percaya dengan rezeki dari Allah dan harus tetap berusaha untuk mencari penghasilan

Berdasarkan data yang diperoleh terlihat bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V MI TPI Keramat berada pada tingkat cukup yakni dengan rata-rata 61,58, sedangkan

Kemampuan Pemahaman Konsep pada Materi Lingkaran dalam Mengembangkan Syarat Perlu atau Syarat Cukup Suatu Konsep Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel frekuensi

Menurut Ibu Putri selaku konselor SMP Negeri 36 mengatakan bahwa cara sekolah menerapkan pemberian skor poin terhadap setiap pelanggaran siswa ini cukup mempermudah guru

10 Hasil wawancara sejalan dengan hasil observasi bahwa, kegiatan life skill di bidang komputer ini benar-benar dilaksanakan di pondok pesantren Al-Badri,