KRLI adalah sarana transportasi masal ramah lingkungan berbasis kereta produksi PT.INKA yang menggunakan sumber tenaga listrik dan saat ini dioperasikan di wilayah Jabodetabek. Dimana KRL ini diharapkan oleh Pemerintah untuk menjadi tulang punggung sarana transportasi masal di kawasan Jabodetabek. Dalam perancangan Desain Carbody KRLI ini, pendekatan terhadap styling untuk memberikan kesan fresh & clean serta image baru yang menarik dijadikan sebagai konsep awal. Pengembangan desain yang dilakukan pada carbody yang meliputi mascara & interior, dengan fokus pengembangan pada bentuk, proporsi dan warna yang lebih menarik, eye catching dan sesuai dengan trend yang berkembang saat ini. Pengembangan konsep baru yang dilakukan adalah pembentukan image baru KRLI sebagai sarana transportasi masal masyarakat perkotaan yang nyaman, aman & stylish. Sehingga masyarakat perkotaan tertarik untuk menggunakan KRL sebagai sarana transportasi keseharian mereka, dan hal tersebut secara tidak langsung juga mendukung program Pemerintah untuk mengurai kemacetan di kota besar, terutama kawasan Jabodetabek.
Kata Kunci—Masal, Segar, Bersih & Image Baru
I. PENDAHULUAN
KRL merupakan sarana transportasi masal masyarakat perkotaan yang efisien karena memiliki daya tampung penumpang yang besar serta memiliki waktu tempuh yang relatif tetap, juga ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik sebagai sumber penggerak, sehingga layak dijadikan standar sarana transportasi perkotaan. Karena KRL sebagai sebuah kereta memiliki keunggulan dari sisi pengangkutan penumpang secara massal, hemat energi, hemat ruang, aman, cepat, lebih ramah lingkungan serta efisien untuk angkutan pada daerah yang padat lalu lintasnya1.
Dikatakan efisien karena KRL memiliki kelebihan pada kapasitas angkut yang besar (8 pnp/m2, 40.000-60.000 pnp/jam), headway yang tinggi (untuk jarak antar stasiun pendek 3-6 menit), umur teknis yang panjang (30-40 tahun) dan kehandalan tinggi (90-100%), keamanan yang tinggi untuk akses penumpang dalam waktu singkat (0,5-1 menit), serta biaya operasional dan perawatan rendah (2 orang crew untuk 2500 penumpang)2. Tingginya prospek pengembangan KRL tersebut terlihat dari semakin banyaknya pengguna KRL dari tahun ke tahun. Dengan melihat jumlah pengguna KRL Jabodetabek selama tahun 2009 yang mampu memenuhi target 400 ribu penumpang per hari, sehingga tidak mustahil jika target tahun 2013 sebanyak 1,2 juta penumpang perhari akan mampu terpenuhi.
Diantara KRL yang beroperasi di area Jabodetabek terdapat
KRL produksi dalam negeri, yakni KRLI produksi PT.INKA. Yang telah digunakan sejak tahun 2003, hingga kemudian muncul generasi kedua pada tahun 2011. Namun keberadaan KRLI produksi PT.INKA ini dari segi tampilan maupun akomodasi interior dirasa masih terlihat tertinggal dibanding kereta sejenis yang ada di luar negeri. Sehingga dirasa perlu untuk mengembangkan desain KRLI selanjutnya sesuai dengan trend yang berkembang saat ini.
II. METODELOGI
Bagan 1 : Metodelogi Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan. Hal yang pertama dilakukan adalah tinjauan eksisting dan tinjauan lapangan. Untuk lebih memahami lebih dalam tentang KRL, maka dilakukan studi ke industri kereta yang ada di Indonesia yaitu PT.Industri Nasional Kereta Api (INKA) dan studi lapangan operasional KRL di ruas Jabodetabek..
Langkah yang dilakukan berikutnya adalah melakukan analisa-analisa yang berkaitan dan kompeten untuk menunjang proses desain KRL Jabodetabek, salah satu hasil keluarannya adalah konsep bentuk yang dapat memperlihatkan image baru KRL sebagai sarana transportasi masal yang nyaman dan bersih, setelah itu membuat desain konsep dengan output
Desain KRL Jabodetabek Dengan Konsep Fresh, Clean
& New Image
Agustinus Hendra.C.A, dan Ir. Baroto Tavip I, MSi
Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]
sketsa ide dan dilanjutkan dengan memvisualisasikan sketsa yang telah dibuat dalam bentuk model digital tiga dimensi dengan acuan proporsi geometri dari KRL eksisting dengan penyesuaian terhadap konsep bentuk yang telah dipilih.
Langkah terakhir adalah mewujudkan model digital dari desain yang telah dibuat ke dalam sebuah wujud model terskala yang memperlihatkan bagaimana wujud KRL ini dengan perbandingan skala tertentu, sehingga nantinya hasil tugas akhir ini dapat diuji dan dirasakan secara langsung.
III. URAIAN PENELITIAN A. ANALISA AKTIFITAS
Analisa aktifitas ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktifitas apa saja yang dilakukan penumpang mulai dari akan masuk ke dalam KRL, saat di perjalanan di dalam KRL dan saat akan keluar dari KRL. Hal ini kemudian diperlukan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk dapat mendukung aktifitas pengguna KRLI.
Bagan 2 : Identifikasi Aktifitas Tabel2.
Analisa aktifitas pada KRLI Lingkar Ciliwung
B. ANALISA PERILAKU
Analisa perilaku ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bagaimana perilaku masyarakat saat menggunakan KRL, baik berupa perilaku normal maupun perilaku negative (vandalism). Hasil dari analisa perilaku ini adalah utuk mengantisipasi ketidaknyamanan, kebingungan penumpang maupun kerusakan yang akan terjadi akibat dari desain yang tidak sesuai atau tidak antisipatif terhadap perilaku pengguna KRL yang ada.
Analisa perilaku penumpang KRL terbagi menjadi berikut : Budaya bersosialisasi dan berkumpul
1. Kebiasaan membuang sampah sembarangan
2. Kecenderungan penumpang berada tidak jauh dari barang bawaan.
3. Kecenderungan penumpang memilih tempat duduk. 4. Kecenderungn KRL padat di pagi dan sore hari. C. ANALISA KEBUTUHAN
Tujuan dari analisa kebutuhan ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhankonsumen akan sebuah sarana transportasi masal KRL. Hasil dari analisa kebutuhan ini adalah untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan desain akan sebuah KRL. Sehingga dapat bertemunya dua unsur, yaitu kreatifitas desain dan pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen.
Bagan 2 : Objective Tree
Dari bagan di atas dapat diperoleh kesimpulan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dari sebuah sepeda kampus.
Bagan 1 : Atribut Desain
Gambar 2. Quality Function Deployment
D. ANALISA LOPAS (Layout & Pax Accomodation)
Analisa LOPAS bertujuan untuk mencari desain layout yang paling ideal untuk sebuah KRL dengan kemampuan daya tamping penumpang yang maksimal tanpa mengorbankan sisi kenyamanan maupun keamanan. Parameter yang digunakan sebesar 85% dari kemampuan daya tampung maksimal penumpang dalam KRL. Sehingga akan diasilkan beberapa desain alternative layout interior KRL yang mampu mengakomodasi penumpang secara optimal.
LOPAS Interior Eksisting
Gambar 3. LOPAS interior KRLI eksisting
LOPAS Interior Alternatif 3
Tabel2.
Benchmark numeric alternatif
E. ANALISA ERGONOMI, ANTHROPOMETRI & CROSS SECTION
Analisa ergonomi, anthropometri dan cross section ini ditujukan untuk mendapatkan batasan dimensi pada area penumpang KRLI yang berhubungan dengan kenyamanan dan keamanan penumpang yang disesuaikan anthropometri tubuh masyarakat Indonesia. Batasan dimensi tersebut kemudian difungsikan sebagai patokan untuk mengidentifikasi tingkat kenyamanhan pengguna dengan interaksinya terhadap komponen-komponen yang terdapat desain KRLI sehingga dapat meminimalisir faktor stress atau cedera terhadap pengguna.
Gambar 5. Anthropometri posisi duduk
Tabel2.
Tabel anthropometri posisi duduk
Ergonomi Posisi Duduk
Gambar 6. Ergonomi posisi duduk Ergonomi Akses Jalan
.
Gambar 7. Ergonomi akses jalan Ergonomi Penempatan Barang
Gambar 8. Ergonomi penempatan barang pada bagasi Aksesibilitas Penumpang
Gambar 9. Tampak atas longitudinal akses penumpang
Gambar 10. Cross section akses penumpang F. ANALISA TREND
Analisa trend ini bertujuan untuk memprediksi trend dan style yang akan berkembang lima tahun ke depan berdasarkan trend yang berkembang saat ini. Sehingga dapat ditemukan karakter estetika bentuk dan warna untuk desain KRL sesuai
dengan trend yang berkembang nanti. Analisa ini didasarkan pada trend Urban Transport yang berkembang saat ini.
Gambar 11. Garis Besar Trend yang berkembang saat ini
Gambar 12. Trend Kereta dari tahun ke tahun
Gambar 13. Trend yang disukai konsumen dan cocok digunakan di KRL G. ANALISA BENTUK
Analisa bentuk ini bertujuan untuk menstudi bentuk-bentuk kereta yang berkembang saat ini, yang dikorelasikan dengan bentuk-bentuk dari produk yang disuai konsumen. Sehingga dapat ditemukan karakter bentuk yang disukai masyarakat dan sesuai untuk desain KRL tanpa mengorbankan fungsi dari KRL itu sendiri.
Gambar 14. Bentuk eksterior kereta yang berkembang saat ini
Gambar 14. Bentuk eksterior kereta yang berkembang saat ini
Gambar 13. Trend yang disukai konsumen dan cocok digunakan di KRL H. MARKET SURVEY & COMPETITOR ANALYSIS
Market survey & competitor analysis ini bertujuan unruk mengetahui dengan mensurvey bagaimana pasar kereta saat ini, termasuk bagaimana produk yang dikeluarkan oleh competitor KRLI INKA ini. Sehingga dapat menghasilkan identifikasi bagaimana kriteria desain yang disukai oleh pasar dan berkembang saat ini.
Trend style desain interior KRL sebagai sebuah mass rapid transit dengan berbagai aspek fungsi, fasilitas, blocking dan konfiurasi komponen dalam ruang interior saat ini lebih dari sekedar kenyamanan duduk atau berdiri pengguna, fasilitas informasi perjalanan, faktor safety dan sekuritas, kenyamanan
pandangan (visibilitas) dengan tampilan interior kabin penumpang yang lebih luas (spacious) dan segar (fresh).
Gambar 14. Trend style interior mass rapid transit di dunia
Gambar 15. Benchmark komponen desain dari kereta di dunia
Image Board
Gambar 16. Image Board dari kereta di dunia KONSEP DESAIN
Studi dan analisa yang telah dilakukan menghasilkan berbagai kesimpulan kriteria desain yang merupakan dasar dari konsep desain Carbody KRLI INKA generasi ketiga. Konsep bentuk “Fresh, Clean & New Image” menjadi dasar pengembangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk sebuah mass rapid transit.
Kebutuhan Konsumen
Studi terhadap kompetitor dan eksisting serta pemahaman permasalahan menghasilkan kesimpulan tentang kebutuhan konsumen yang diringkas dalam 3 kriteria kebutuhan utama.
1. Tampilan yang membentuk image KRL sebagai
sarana transportasi masal yang nyaman dan stylish,
dengan pemahaman tentang tipikal masyarakat perkotaan yang aktif, mobil, berselera tinggi, dan terus berkembang, sehingga diperlukannya sebuah konsep desain Carbody KRLI INKA yang mengikuti trend, menarik dan sesuai dengan segmen pengguna baik dari segi eksterior maupun interiornya.
2. Fitur yang sesuai dengan kebutuhan, dengan
pemahaman dari survey kebutuhan konsumen tentang fitur dan kondisi lokasi dimana KRLI INKA digunakan belum tepat dengan kondisi eksisting, sehingga diperlukan sebuah konsep KRLI INKA yang memiliki fitur yang optimal dan tepat guna.
3. Faktor fleksibilitas, dengan pemahaman konsep KRLI
INKA yang digunakan oleh orang banyak (masal) dan digunakan oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga perlu adanya fleksibilitas antara daya tamping maksimal dan kenyamanan pengguna.
Solusi
Solusi yang ditawarkan adalah ringkasan kriteria desain yang dihasilkan dari studi dan analisa. Hasil 3 kata kunci pengembangan desain ini akan menjadi konsep desain Carbody KRLI INKA generasi ketiga.
1. Fresh, yaitu konsep bentuk yang menampilkan bentuk dan suasana segar sebagai solusi bentuk yang sesuai dengan segmen pengguna dan perkembangan zaman. 2. Clean, yitu mewujudkan interior KRL dengan desain dan
penampilan yang berkesan bersih dan mudah dibersihkan sehingga pengguna merasa nyaman berada di dalam KRL. 3. New Image, yaitu mewujudkan image baru bagi KRL sebagai sarana transportasi andalan masyarakat perkotaan yang modern, dinamis dan ramah lingkungan. Serta perwujudan tampilan KRLI INKA yang berbeda dari KRL yang sudah ada.
Gambar 17. Konsep Desain Carbody KRLI SKETSA DESAIN
Gambar 18. Sketsa Ide Desain eksterior Carbody KRLI
FINAL DESAIN
Gambar 20. Final Desain eksterior Carbody KRLI
Gambar 21. Final Desain interior Carbody KRLI
Gambar 22. Gambar operasional interior Carbody KRLI
IV. KESIMPULAN
Dari beberapa pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa KRLI INKa yang pada awalnya sekedar memenuhi kebutuhan sanana Kereta Rel listrik dengan kereta produksi dalam negeri, dengan penampilan dan bentuk ala kadarnya yang lebih berorientasi pada pemenuhan fungsi KRL sebagai sarana angkutan masal. Dengan berawal dari kebijakan Pemerintah untuk mengembangkan produk dalam negei dan dengan didukung oleh bantuan dana dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan KRL produksi local tersebut. Maka berkerjasama dengan Bombardier Inc. mengembangkan KRLU generasi kedua yang kemudian lebih dikenal sebagai KRLI KfW. Dimana dari segi bentuk, fungsi dan estetika sudah lebih baik daripada KRLI generasi pertama, namun masih memiliki celah untuk dikembangkan lagi dengan tampilan bentuk dan estetika yang lebih menarik.
Dengan adanya penelitian dan perancangan Carbody KRLI INKa, dengan mengambil studi kasus pada KRL di ruas Jabodetabek, diharapkan mampu menjadi rancangan yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna transportasi masal di kota-kota besar, khususnya di kawasan Jabodetabek. Berbagai studi dan analisa, yang telah dilakukan merupakan langkah awal dari berhasil atau tidaknya rancangan ini yang nantinya akan dikembalikan pada masyarakat perkotaan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ibrahim. Basir (2008), Desain Eksterior dan Interior Carbody KRD
Komumuter Surabaya-Mojokerto (SuMo), Tugas Akhir, Desain Produk
ITS.
[2] Inderawan, Tundjung (2012), Seminar Nasional “Kereta Api Solusi
Transportasi”, Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan, Jakarta.
[3] Majalah Kereta Api, edisi 50, September 2010. Jakarta
[4] Majalah Kereta Api, edisi 51, Nopemberber 2010. Jakarta
[5] Nurmianto, Eko (2004), Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya.
[6] Palgunadi, Bram (2008), Desain Produk 3, Penerbit ITB, Bandung. [7] Pandangan Umum Pengesahan UU No.23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian.
[8] Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003) Dimensi Manusia dan Ruang
Interior, Erlangga, Jakarta
[9] Railway Interior international, issue 2011, ukipme.com